Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

Bimabet
ayo munculin neng ai nya lagi

file 44 udah ts update gan..
thx agan serigala udah rajin mantau trit ai

Wah udh rapi rapi skrg postingannya, gampang nyari update an
Ayo gan segera dirilis part 44 nyaa

thx agan bagusbrx
di page 1 juga sudah ada index lho.. khusus ai buat tuk memudahkan para pembaca :)


widiiih mantap, genrenya sekarang masuk ke hardcore nih.

coba cek subfor DP ah, kali aja nemu angkotnya =))

thx agan rufio udah rajin mantau trit ai
sekarang skor cendol ai vs suhu rufio jadi 1 lawan 4
maaf suhu karena keterbatasan reputasi, ai belum bisa balas send grp


rajin mampir kalau yg di apelin neng ai mah

Ai juga seneng gan, semakin suhu serigala hitam sering mampir di trit ini, ts jadi tambah semangat buat update
thx buat supportnya suhu!

mantap gan updatenya
beneran menunjukkan kelas seorang detektif remaja. masih smu udah direkrut polisi. keren gak tuh?
tambahin juga cerita misterinya. seperti siapakah joker itu? bikin pembaca makin penasaran.
thanks udah bikin cerita sebagus ini

thx buat masukannya agan serigala hitam
cerita lengkap tentang Joker ya??
di file file selanjutnya mudah2an bisa lebih banyak misteri yang terpecahkan..
 
yuhuuuu... akhirnya update lagi ai-nya. selamet untung ai ama renata walo korban sepasang beha saja... gudjob.

thx agan ryuzakiken sudah rajin mampir di trit ai

Lanjutttt.... Menanti peperangan sesungguhnya melawan www... Update yg :mantap: walau :kentang: lanjutkan aiiiii...

thx agan kaede roekawa sudah rajin mantau trit ai
silakan menikmati kentang dari ai dulu gan.. mudah mudahan kentang ai bikin betah agan nunggu update selanjutnya.


update suhu...keren ceritanya

thx agan mekhanai udah mampir dan support trit ai


nunggu next chapter.
neng ai makin menggairahkan

thx buat endless supportnya agan serigala hitam
 
maksud ane bukan masa lalu nya si joker.
itu cuma contoh aja bro.
yg ane maksud itu banyakin misterinya. kan judulnya aja detektif gt.
ane usul doang ya, misalnya saja dipihak kepolisian ada kaki tangan www.
makin seru tuh. ai n alex harus extra waspada.
ujung2nya neng ai di grepe2 atasannya gt.
wkwkwkwk.
maaf kalau agak nglantur
 
eng ing eng siapakah gerangan yg datang.
mau nebak alex ntar meleset lagi kaya kemarin kemarin
=))

thx agan rufio udah rajin mantau trit ai
sekarang skor cendol ai vs suhu rufio jadi 1 lawan 4
maaf suhu karena keterbatasan reputasi, ai belum bisa balas send grp

selow bro, ane ga ngarep disend back.
ane cuma mengapresiasi karya ente
:jempol:
 
maksud ane bukan masa lalu nya si joker.
itu cuma contoh aja bro.
yg ane maksud itu banyakin misterinya. kan judulnya aja detektif gt.
ane usul doang ya, misalnya saja dipihak kepolisian ada kaki tangan www.
makin seru tuh. ai n alex harus extra waspada.
ujung2nya neng ai di grepe2 atasannya gt.
wkwkwkwk.
maaf kalau agak nglantur

Ente ga ngelantur suhu...
setelah identitas Joker terbongkar, nanti satu persatu bakal banyak rahasia terpecahkan.
tentu saja di team alpha ada kaki tangan WWW, begitu pula sebaliknya... yang grepe grepe Ai juga makin banyak.
Cuman apa, siapa dan kapan terkuaknya nunggu file file terakhir ya suhu...!
thx buat atensi dan kripiknya suhu black wolf..
 
Ente ga ngelantur suhu...
setelah identitas Joker terbongkar, nanti satu persatu bakal banyak rahasia terpecahkan.
tentu saja di team alpha ada kaki tangan WWW, begitu pula sebaliknya... yang grepe grepe Ai juga makin banyak.
Cuman apa, siapa dan kapan terkuaknya nunggu file file terakhir ya suhu...!
thx buat atensi dan kripiknya suhu black wolf..

Bakalan lama nih tamatnya. Hehe mantap.

Oh iya panggil ane SH aja. Serigala Hitam cuma ngarang aja. You know lah,siapa itu SH
 
File 45 The Art of Seduction



Begitu sampai di depan rumah Ai, jantungku berdebar semakin kencang dan perasaanku semakin kacau. Tidak terlihat ada siapa siapa di halaman depan rumah Ai, namun pintu rumah kontrakan Ai nampak rusak dan terbuka lebar dengan banyak sisa bekas jejak kaki di lantai teras rumah Ai. Dari ukuran dan bentuknya aku langsung tahu ini bukan kaki Ai, ada orang asing yang memaksa dan menyeret Ai masuk ke dalam rumah Ai.

Firasatku yang mengatakan bahwa Ai sedang dalam bahaya sepertinya benar, Ai yang biasa tidur malam dengan tubuh telanjang tanpa sehelai pakaian melekat ditubuhnya, tentu tidak akan mungkin membiarkan pintu rumah kontrakannya terbuka lebar seperti ini di malam hari. Dari bentuk engsel kunci pada daun pintu yang jelas dibuka paksa, aku langsung menyadari ada sekelompok orang yang mendobrak masuk ke dalam rumah Ai.

Ada empat jejak yang bentuknya berbeda beda, berarti total ada empat orang yang memaksa masuk ke rumah Ai. Dengan tanpa mengurangi kewaspadaanku, cepat ku menerobos masuk ke kontrakan Ai, ku tahu terlambat sedikit saja sesuatu yang buruk bisa saja menimpa Ai.

Darahku langsung berdesir hebat, amarah langsung membakar sekujur tubuhku melihat keadaan genting yang sedang menimpa Ai. Di hadapanku kini berdiri empat orang laki laki asing dengan tubuh berkulit hitam legam telanjang bulat mengelilingi tubuh terlentang Ai yang terhampar tak berdaya di atas sofa. Pakaian Ai terkoyak koyak tak utuh lagi membuat banyak lekuk aurat Ai yang menyembul polos. Kedua paha Ai dipaksa mengangkang sampai kemaluan Ai terbuka lebar, empat jahanam itu jelas jelas berniat melecehkan Ai.

“Heh..! keluar kau anak kecil, jangan sok jadi PK kalo ga mau mampus!” Gopar yang pentol kontinya nyaris saja mematuk tempik Ai mendengus hebat, tangannya mengibas memberi isyarat pada ketiga temannya untuk maju menghadapi aku.
“Hajar aja bleh..! ” Edo yang bertubuh paling tinggi dan kekar langsung melompat menghadangku. Kedua tangannya mengepal di depan tubuhnya bersiap menghajarku. Dika dan Pele tak ketinggalan menyerbu ke arahku dengan menggengam bogem pukulan.

Buk… buk.. buk dengan membabi buta ketiga orang itu langsung menghajar dan menghujani tubuhku dengan pukulan. Membayangkan berbagai hal durjana yang mungkin sudah terjadi pada tubuh polos Ai, membuat energi dalam tubuhku bak meledak. Tidak mundur selangkahpun, aku balas menghamburkan pukulan membalas serangan mereka.

Pertarungan jual beli pukulan yang tak seimbang berlangsung brutal di dalam rumah kontrakan Ai. Bagaimana bisa dikatakan seimbang jika tiga orang yang hanya mengandalkan okol-nya saja untuk bertarung itu harus menghadapi diriku, seorang petarung profesional yang menguasai tujuh macam teknik beladiri yang mematikan.

“Akhhh..!” jerit kesakitan terdengar membahana saat sebuah upper cut cepat yang aku ayunkan tepat meremukan hidung Edo, Pria bertubuh kekar itu tersungkur kehilangan keseimbangannya saat darah mengucur deras dari lubang hidungnya. Berturut turut Pele dan Dika menyusul jatuh tergelimpang dengan wajah bersimbah darah.

“Kurang ajar..!” Gopar menggeram hebat siap menyerudukku,bukan Gopar namanya kalo langsung ngeper melihat ketangguhanku. Nyali Gopar tak sedikitpun surut meski melihat ketiga temannya satu persatu jatuh bergelelimpangan di lantai dengan wajah bonyok dalam waktu singkat.

Tubuh berbobot raksasa itu menerjang ke arahku dengan berangasan. Namun baru setengah jalan tubuh Gopar sudah keburu terjengkang ke belakang, cepat saja kepalan tanganku melesat telak menghantam dagu Gopar hingga bergemeletak retak. Tubuh raksasa itu limbung, dua pukulan berikut ke wajahnya langsung mengirim Gopar ambruk mencium kanvas, terlentang di atas lantai.

"Ampun.. ampun.. dik..!" Gopar meratap minta ampun, bola matanya yang tadi menyala nyala langsung meredup, keberaniannya dan nyalinya langsung melempem, mengetahui sosok yang ia hadapi sekarang memiliki kemampuan yang tak bisa di anggap enteng.

"Waduuuh.. waduh!" Lolongan kesakitan Gopar terdengar melilit hati saat kudepak dan kuinjak selangkangan Gopar tepat di kontinya. Penderitaan yang sudah sepantasnya ia terima karena berniat menyenonohi gadis lugu yang aku cintai itu.

"Pergi.., dan jangan berani ganggu wanita lagi, jika macam macam aku akan mencarimu, memburu dan memghancurkan kamu... " bisikku pelan sambil menunjukkan lencana polisiku. Bukan lencana itu namun aura membunuh yang memancar dingin dari tubuhku-lah yang membuat tubuh Gopar menggigil dan bergidik ketakutan.

"Ampun..ampun.." Gopar tersedu, pria raksasa itu menangis ketakutan dan nampak amat menyesal.

"Cepat Keluar!.."hardikku pada Gopar.

Pele, Dika dan Edo sudah lebih dulu mengambil jurus langkah dua ribu dan lari menyelamatkan diri.

Dengan tertatih tatih menahan sengsara di selangkangannya Gopar terbirit birit menyusul kawanannya.

Sepeninggal mereka aku langsung menoleh ke tubuh setengah telanjang yang terlentang di ruangan itu, cepat kuraih selimut dan menutupi tubuh Ai yang menggigil kedinginan itu.

******

Kubuka perlahan kelopak mataku, terbangun dari pengaruh obat yang membiusku. Setengah tersadar samar samar aku mulai mencoba mengingat rangkaian kejadian yang aku alami hari ini.

Identitas rahasia Okta yang terungkap, para bocah alay, kakak Renata dan bapak bapak angkot cabul dan terakhir bayangan bayangan hitam yang tiba tiba menyerangku dari belakang.

Mendadak tubuhku terasa menggigil ketakutan teringat seringai wajah wajah asing yang mencekal tubuh mungilku beramai ramai.

Masih kurasakan kengerian cengkeraman tangan tangan kasar itu saat memaksa melolosi satu persatu busana yang aku kenakan. Sungguh kurasakan tubuhku terasa kotor dan hina saat mereka berebutan menjamah dan menjilati payudara indahku, membuka pahaku dan...

"Kyaaaa... Alex.. tolong!" Tubuhku terduduk tegang di sebuah bed. Kuterbangun tiba tiba dari tidurku disertai jantung berdebar dan keringat dingin yang membasahi tubuhku.

Suasana cozy bercampur nuansa hello kitty dalam ruangan yang terasa akrab menyergapku, aroma dan warna merah muda favoritku menyapaku.

Entah bagaimana aku sudah ada di dalam kamarku, apa para durjana yang telah menggagahiku yang memindahkan tubuhku ke sini atau?.., mataku terasa sembab dan panas berair membayangkan peristiwa jahanam yang terjadi pada diriku.

Greep...sosok yang hangat dan nyaman tiba tiba merengkuhku dalam nikmat pelukannya. Kumeronta lirih namun begitu menyadari sosok yang memelukku, tubuhku langsung melumer dalam dekapannya.
"Alex..ada olang jahat.. Ai.. Ai.. tadi di jahati.. Ai akuut.." tergagu gagu bagai anak kecil aku sesenggukan merajuk pada Alex mengadu perbuatan jahat yang menimpaku barusan.

"Ai..Alex di sini.. orang orang jahat itu tidak akan mengganggu Ai lagi.." bisik Alex menentramkan hatiku. Alex menenggelamkan kepalaku ke dada bidangnya, nyeess.. hii..rasanya sejuuk dan bahagia banget.

"Alex.. maafin Ai.." tersedu sedan aku menangis dalam dekapan Alex, meluapkan segala beban dalam hatiku.

Cerita Alex yang datang tepat waktu sesaat sebelum keperawananku di rampok oleh Gopar membuatku amat lega, lagi lagi Alex menyelamatkanku.

Aku masih punya kesempatan untuk memenuhi janjiku, memberikan kesucianku hanya pada orang yang aku cintai, Alex.

"Selamat ulang tahun yang ke 17 tahun ya Ai.." Alex memberanikan diri mencium pipi kananku, kubalas dengan menyodorkan pipi kiriku yang tak mau ketinggalan pingin juga di sayang oleh Alex.

Pinginnya sih bibir aku yang aku sodorin ke Alex. Hmmm..pasti enyak banget kala bibir kenyalku berpagut dengan bibir Alex, hi..hi.. untungnya aku masi bisa nahan diri, jadi cewe tuh harus jual mahal dikit Ai batinku.

Alex mengecup lembut kedua pipiku, wajahku tak diragukan lagi langsung merona merah, berharap ciuman Alex menjalar ke bibir dan bagian tubuhku yang lain. Setelah mengecup pipiku Alex berhenti menciumiku.

Alex..alex.. ada cewe berbody molek nan aduhai kaya gini di depan mata koq malah di anggurin..

"Cuman kasih ucapan selamat aja? Ga ada hadiah buat Ai?"aku berpura pura bersungut sungut cemberut.
"Eh.. ada ada Ai, tapi ga di sini, Ai ganti baju dulu sana"
"Hmm.***nti baju?" Aku melongok ke dalam selimut yang membungkus tubuhku, seragam dan rok mini smu Internasional masih setia melekat di tubuhku, meski di beberapa bagian sudah robek dan seluruh kancingnya sudah brodol hilang entah ke mana. Pakaian dalamku-pun sudah raib sejak tadi.

Sepertinya tadi Alex tidak berani mengganti pakaianku karena sungkan harus menelanjangi-ku untuk mengganti bajuku, kalo orang lain pasti sudah habis aurat-ku di emek emek ga karuan saat aku tertidur tadi.

"Ya udah Ai ganti dulu ya.." aku berdiri dan langsung melepas seragam sekolahku di depan Alex.

Sepertinya aku ga perlu malu malu lagi telanjang di hadapan Alex, toh pasti tadi Alex juga sudah puas ngintipin aurat telanjangku waktu aku tertidur.

******
Gluk... bola mataku seakan hendak melompat keluar dari kepalaku saat tiba tiba saja Ai keluar dari balik selimutnya dan langsung melolosi seragamnya, padahal jelas jelas di balik seragam itu Ai sudah tidak memakai beha lagi.

Boing..boing.., gundukan payudara Ai memantul mantul menggiurkan. Sungguh buah dada yang sempurna sekali, bulat besar,putih berkilau, kenceng dan terlihat sangat kenyel. Puting merah muda yang imut di puncaknya menambah keindahan panorama dada Ai.

Tentu saja aku sudah beberapa kali melihat keelokan tubuh Ai, bahkan menyentuhnya saja aku pernah. Tapi entah kenapa kali ini tubuh Ai terlihat berbeda. Lekuk aurat Ai terlihat semakin montok, seksi dan lebih sensual, apakah karena usia Ai sekarang udah genap 17 tahun ya?

Kucoba menundukkan wajahku menghindari puting payudara Ai yang mancung ke arahku. Ya ampun Ai, bukannya menutupi payudara indahnya, perasaan Ai koq malah sepertinya sengaja membusungkan dan memamerkan susunya ke arahku.

"Anu..Ai.. Alex. Keluar dulu ya.." meski berpamitan, tak bisa kucegah kedua mataku mencuri pandang ke belahan menawan yang menghiasi dada Ai. Aku beranjak hendak keluar dari kamar Ai.

"Jangan keluar Alex..Ai takut ada orang jahat..." Ai merajuk manja, sebelum sempat aku bergerak jauh, lebih dulu Ai menangkap dan mendekap erat tanganku, tubuh mungilnya menempel lekat di sampingku.

"Tapi..tapi..Ai kan mau ganti baju" tubuhku spontan langsung panas dingin saat lenganku tepat menyelip dan terjepit di antara gundukan kedua payudara Ai. Meski jelas jelas susu-nya tersenggol senggol tanganku, tubuh Ai yang ketakutan malah makin merapat erat ke tubuhku.

Waow..! permukaan buah dada Ai sungguh terasa halus dan kenyel saat menggesek lenganku. Puting susu Ai yang menggemaskan tak sengaja menggores gores kulit tanganku, menimbulkan sensasi geli geli nikmat.

Susah payah kukendalikan tubuh dan pikiranku,aku berjuang sekuat tenaga mengalihkan pandangan mataku dari susu Ai. Setengah mati aku berusaha menjaga harkat dan martabat sebagai kaum lelaki yang tak bakal mempan kalo hanya mendapat godaan godaan remeh macam ini.

"Ayo Alex..bertahan,jangan sampai ketahuan kalo kamu sebenarnya mupeng juga." batinku bergejolak, dengan sedikit ketar ketir aku melirik kontiku, mudah mudahan Ai tidak menyadari tongolan di balik celanaku yang pelan pelan mulai mengencang dan menggembung.

"Aaah.. Alex di sini aja nemeni Ai ganti baju" sebuah permintaan yang tentu saja langsung membuat kemaluanku bergejolak hebat.

"Jangan Ai, ntar Alex bisa ngintipi Ai lho..."Aku mencoba menakut nakuti Ai.
"Biarin, paling tadi waktu Ai pingsan Alex juga sudah puas ngintipin bodi Ai, hi.. hi.. ayo ngaku.." Ai menjawab enteng sambil mengedipkan sebelah mata dan memeletkan lidahnya, kiyut banget.

"Eh.. ga ahh!, tadi Alex ga ngintipin Ai waktu Ai tidur koq" Aku dengan panik mencoba membela diri, laki laki terhormat seperti diriku mana mungkin melakukan hal hal tidak terpuji seperti itu.
"Ya.. ya.. Ai percaya" Ai mendorong dadanya makin kencang ke tubuhku, hingga buah dadanya makin penyet tergencet menempel di lenganku.

Deg..! Sebenarnya jantungku sesaat berhenti berdetak mendengar tuduhan Ai barusan. Aku mohon teman teman pembaca sekalian jangan bilang siapa siapa ya, tadi waktu Ai tertidur aku memang sempat sengaja mengintipi dada dan kemaluan Ai, ya walau cuman sekilas saja sih he..he...

"Udah sana Ai mandi dulu aja, bau nih.."aku mencoba mengalihkan topik pembicaraan dari soal intip mengintip sambil menjepit hidungku dengan telunjuk dan ibu jariku.
"Hah, emang badan Ai bau apa?" Dengan muka lugu Ai mengangkat kedua lengannya ke atas melipatnya ke belakang kepalanya dan kemudian mengendus ketiak kuning langsatnya bergantian yang kiri dan kanan.



"Ketiak Ai bau wangi koq.., kalo ga percaya coba nih Alex cium" Ai dengan polos menyodorkan lekukan ketiaknya ke arahku yang sedang blingsatan menatap gundukan payudara Ai yang nampak makin membusung montok saat Ai melipat kedua tangannya ke atas. Dengan lugu Ai bahkan mempersilahkan diriku untuk mengendusi ketiak mulusnya yang sungguh menawan dan merangsang. Aku terdiam dan jadi salah tingkah sendiri mendengar kata kata Ai.

"Ayo Alex,kalo ga percaya nih cium ketiak Ai.." melihatku yang nampak ragu Ai kembali menyodorkan ketiak mulusnya untuk aku nikmati. Ingin rasanya saat itu juga aku terkam dan aku unyel unyel tubuh mungil Ai yang dari tadi membuatku ngaceng pol itu.

Aku mencoba berkonsentrasi sekuat tenaga untuk mengendalikan hawa nafsu-ku, namun akhirnya aku kalah juga.

"Hmmm..sepertinya kalo cium ketiak sedikit gapapa Alex,cuman sedikiit aja..., yang penting kan aku ga sampai menjamah tubuh Ai" bisikku dalam hatiku yang mulai berdamai dengan nafsuku. Lagipula toh Ai juga yang dari tadi dengan sukarela terus memaksaku untuk mencicipi aroma ketiak-nya.

"Coba sini Alex cium, masa sih ketiak Ai ga bau asem.." akhirnya aku menyanggupi tantangan Ai.
"Nnngh..sekarang Alex?" Setelah aku menyanggupi tantangannya sepertinya kini malah giliran Ai yang jadi ragu ragu.

Wajah Ai nampak merona merah, gerak tubuhnya resah gelisah, Ai tidak mengangkat lengannya setinggi tadi lagi saat Ai dengan semangat menawarkan ketiaknya untuk aku ciumi. Yaah dasar Ai..,tadi dia yang nantang nantang sendiri, tapi begitu tantangannya di-amini, malah gantian Ai yang melempem kata kerupuk.

Tapi karena sudah kepalang tanggung sepertinya aku tak bisa mundur lagi, godaan ketiak Ai sudah tak bisa aku tolak lagi. Aku lalu menyelinap ke belakang tubuh Ai. Tanganku membelai lembut kedua lengan Ai, membetulkan posisi tangan Ai sehingga lengan Ai kembali terangkat tinggi terlipat di belakang kepalanya dan membuat ceruk ketiak Ai kembali terkuak lebar.

Perlahan wajahku mendekati ketiak putih mulusnya, sangat dekat sampai aku bisa melihat betapa mulusnya kulit ketiak Ai yang tanpa noda.

"Aaah..Alex..!" Ai menggelinjang manja saat hembusan nafasku menerpa kulit ketiaknya yang sensitif

******
"Ya ampun Ai, apa yang sedang kamu lakukan?"dalam hati aku merutuk diriku yang kali ini sudah kelewatan. Sebagian diriku merasa risih dan malu karena kondisiku saat ini yang sedang berdua dua-an berada satu ruangan dengan Alex dengan kondisi setengah telanjang, bahkan yang lebih gila lagi aku malah memaksa maksa Alex untuk menciumi ketiakku!.

Tapi herannya sebagian diriku malah menikmati momen momen erotis ini, tatapan kagum bercampur nafsu dari mata Alex ke arah payudaraku entah kenapa malah membuatku merasa terangsang. Dari tadi kucoba membusungkan dadaku semontok mungkin, melihat Alex yang curi curi pandang ke arahku dengan tatapan malu malu dan takjub membuatku malah semakin bersemangat mengumbar tubuh indahku.

Tanpa bisa aku tahan lagi dinding liang vaginaku berdesir hangat dan becek, basah oleh cairan cinta yang tak henti henti meng-embun di seluruh permukaan tempikku.

Mungkin sensasi campur aduk antara malu, terlecehkan dan sekaligus horny inilah yang juga dirasakan oleh Kanaya, hingga Aya ketagihan bereksebisionis. Wah.***wat nih, koq aku jadi ketularan ama Aya si cewe doyan telanjang itu ya..

Tubuhku menggeletar hebat saat kurasakan hembusan nafas Alex menerpa permukaan kulit ketiakku.
"Aaah..Alex.." sekujur tubuh merinding, dari arah belakang tubuhku Alex mendekatkan wajahnya ke bulatan ketiakku, ujung hidung mancung Alex nyaris menempel di kulit ketiakku.

Sniif... Alex menghirup kuat kuat aroma ketiakku, aroma kecut keringat khas perawan yang berbaur dengan sisa wangi parfum yang aku semprotkan di tubuhku tadi pagi.

"Iih, Ai malu aah.. Alex..." aku memalingkan wajahku, rasanya sungguh sangat aneh dan risih, saat Alex mengendusi ketiakku.
"Eh tangannya jangan buru buru diturunin dulu Ai, kalo cuman sebentar belum kecium nih badan Ai yang bau.."Alex yang sepertinya mulai ketagihan ama ketiak mulusku memegangi lenganku supaya tetap terlipat di atas kepalaku, menahan supaya ketiakku tetap terbuka lebar.

"Nnngh, jangan lama lama Alex.." aku menundukkan wajahku ke lantai. Melihat aku yang sudah pasrah ditangannya Alex makin menjadi jadi.
Kembali di sedotnya kuat kuat aroma keringat yang semerbak dari ketiak tembemku. Disesapnya bergantian wangi ketiakku itu bergantian yang kiri dan yang kanan.

"Ooouu..ooouh..Alex.." tubuhku menggeliat kegelian saat ujung hidung Alex menyentuh kulit ketiakku.
"Hhhm..hhmm..enak.. Ai, bau ketiak Ai enak banget" Alex memejamkan matanya sambil mendusal dusalkan wajahnya ke ketiakku. Hii..hii geli..geli.. tubuhku menggelinjang tak karuan saat wajah Alex menggesek gesek ketiakku.

Selain puting susu dan klitorisku, memang ketiak adalah bagian tubuhku yang paling sensitif dan mudah terangsang.

"Aaah.. aaah..udah Alex, Ai ga kuat geli banget hii..hii." susah payah aku melepaskan diri dari dekapan Alex. Kudorong wajah Alex menjauhi ketiakku, dasar Alex, tadi katanya badan aku bau tapi koq ketiakku diciumi terus.

"Lho koq udah Ai.."
"Iya, kalo Ai ga cepet cepet ganti baju, ntar kapan berangkatnya? Katanya mau kasi Ai kado..." Aku kembali menagih janji Alex.
"Ya tapi, tapi kan.." lucu banget rasanya melihat wajah Alex yang masih pengen banget mencicipi ketiak mulusku ini.

"Udah Alex!, Ai lanjut ganti baju dulu ya, hus..hus..sana minggir jangan ngelitikin ketiak Ai terus" dengan tegas kali ini aku mengusir Alex untuk mundur sedikit ke belakang.
"Oooh Ai..Ai.." dengan sebel Alex menuruti kata kataku, wajah Alex merah padam,berusaha sekuat tenaga meredam gejolak nafsunya.

Ihh... hii..hii.. wajah mupeng Alex yang aku kentangin terlihat kocak banget. Bukan sekali ini saja aku membuat Alex terkentang kentang menahan gejolak nafsunya, tapi tetap saja wajah Alex yang geregetan seperti menelan sebuah kentang utuh bulat bulat itu membuatku tertawa geli.

Meski sering aku kentangin tapi hebatnya Alex tetep sabar sama aku, ga pernah protes. Coba kalo cowo lain, pasti tubuh mungil aku sudah diterkam dengan buas terus digagahi sampai puas.

Tapi sampai kapan ya kira kira Alex bisa nahan nafsunya ama tubuh Aku ya..??

"Ai lepas rok Ai dulu ya Alex.."aku menoleh ke arah Alex dengan tatapan manja.
"Eh iya Ai, hah..apa Ai? AI MAU LEPAS ROK??" Aroma asem ketiakku sepertinya membuat Alex korslet hingga tergagap telat memahami kata kataku barusan.

Dua bola mata Alex membesar begitu menyadari kalo rok-ku di lepas berarti tubuh aku bakalan total telanjang bulat di hadapannya. Selamat berkentang kentang Alex hi..hi...

Slurut..sambil membelakangi Alex, aku memelorotkan rok miniku..

******
"Wah..Uedan ini, Ai.. Ai mau buka celana di depan aku?" Aku kelagapan saat tanpa mendapat jawaban persetujuan dariku, Ai langsung membalikkan badan memunggungiku, membungkukkan badannya dan langsung memelorotkan rok mini yang melingkar di pinggangnya ke bawah.

"Hei..hei..jangan Ai..gluk.. gluk..!" Berulangkali aku terpaksa menahan gejolak nafsuku dengan menelan air liur yang menggenang dalam mulutku.

Seketika aku terjangkit gejala konak stadium kronis melihat Ai dengan polosnya hendak melucuti pakaiannya sendiri hingga aurat Ai polos telanjang dihadapanku.

Buah pantat Ai yang putih ranum dan se-lezat bakpao terpampang jelas dihadapanku, bokong khas perawan yang montok menonjol di bagian belakang tubuh Ai.

"Uuuh.. uuuh..sesek.." kedua tangan Ai mencoba memaksa melolosi rok mininya dari bulatan pantatnya sambil sesekali menggoyangkan pinggulnya mencoba mengkendorkan rok mininya.

"Gluk.." lagi lagi aku menelan ludahku saat Ai menggeyal geyolkan pantatnya mencoba melepaskan rok mininya. Belum setengah jalan, rok Ai yang diturunkan nyangkut dan tersendat bongkahan pantat Ai, entah karena saking ketatnya rok yang Ai kenakan atau gara gara pantat Ai yang terlalu montok.

"Alex jangan ngintip aja, ayo bantuin.." bentak Ai padaku yang sedang terpesona pada bokong putih Ai.
"Hah bantuin gimana Ai..?"
"Bantu lepasin rok Ai..ayo cepet, sesek nih.."Ai merajuk sambil menggoyang goyangkan pinggulnya lagi.
"Mau..mau.. Ai.." liukan pantat geboi Ai menghipnotisku.

Dengan gemetaran tanganku maju mendekati pinggul Ai yang posisi tubuhnya yang makin lama makin menungging membelakangiku.
"Remes apa ga ya? Remes apa ga ya?" Berulang ulang pertanyaan itu berkecamuk dalam benakku melihat bongkahan pantat putih Ai di depan mataku.

Nyooot..tanpa sadar kedua tanganku mencengkeram bulatan pantat Ai yang kenyal dan kemudian meremas keras, wuuuih..mantep empyuk banget.

"Kyaaa...Alex, koq bokong Ai malah di remes remes sih aaaah..!" Ai menjerit histeris saat bokongnya aku unyel unyel, tapi yang bikin aku heran, meski jelas jelas berteriak protes, namun aneh-nya Ai tidak berusaha sedikitpun melepaskan tanganku yang menempel di pantatnya.

He..he..dasar Ai sok jual mahal, pura pura ga mau padahal sebenarnya pengen juga merasakan belaian dari aku.

Gyut.***ut..! Aku memanfaatkan respon dari Ai yang pasif dengan meremas bokong Ai makin kencang saja, pantat Ai yang putih mulus merona merah bekas cengkeraman tanganku.

"Ahh.. Alex.. jangan, lepasin Ai.." Ai yang sesaat sempat terlena, dengan judes menepis tanganku lepas dari buletan pantatnya. Wah parah men..!, Jual mahal-nya Ai kembali kumat deh.

Hmmm.. Ai curang nih!, setiap kali ujung ujungnya pasti kaya gini, kalo Ai sudah puas tubuhnya di grepe grepe, baru deh Alex di suruh ngelepasin tangan Alex. Dasar Ai egois mau enaknya sendiri, tidak sedikitpun peduli pada kebahagian konti-ku.

Kali ini aku yang sudah kadung geregetan dengan tubuh Ai tidak mau mengalah lagi, tanganku kembali menjulur ke depan hendak mengulang merogoh bokong Ai, tapi gerakan cabulku terhenti saat melihat Ai berhasil memaksa roknya melalui bongkahan pantatnya.

Ai melolosi rok mininya dengan mengangkat sebelah kakinya bergantian, gerakan yang tak sengaja malah membuat belahan pantat Ai merekah, menguak keindahan yang tersembunyi di antara dua bongkahan pantat Ai yang nyempluk.

"Hei..hei,apa itu? Imut banget, woow..itu sun hole Ai" tubuhku seperti membeku, takjub akan penampakan lubang kecil anal Ai. Kontiku berkedut kedut teringat betapa sempit dan seretnya liang anal Ai.

He..he.. sepertinya Ai kembali nakal dan kembali merayu-ku dengan pura pura tak sengaja memamerkan bagian bagian rahasia tubuhnya. Namun kali ini aku sudah tidak peduli, mau gerakan Ai itu disengaja atau tidak, yang penting aku nikmati saja konak-ku ini.



Jantung berdebar makin kencang saat tubuh Ai makin membungkuk. Setelah lubang anal Ai berikutnya sedikit belahan tempik Ai yang terungkap karena posisi tubuh Ai yang kian menungging. Liang tempik Ai yang tembem itu mengintip malu malu di tengah selangkangan Ai.

"Glek..gluk..ehek..ehek! " aku sudah kehabisan air liur untuk aku telan hingga aku terbatuk batuk.

Kira kira selanjutnya godaan apalagi ya yang bakal dilakukan oleh Ai?

*****
"Iiih..iiih.." susah payah kutahan desah kenikmatan yang hendak terucap keluar dari mulutku. Perasaan dan sensasi yang timbul pada saat aku sengaja memamerkan auratku pada Alex ini sungguh terasa nikmat.

Rasa malu, risih dan terlecehkan saat Alex mengintipi bagian sensitif tubuhku, justru membuat kenikmatan ini terasa berlipat. Aku hanya bisa merintih dalam hati sambil menahan rasa kebelet berkemih yang mendera kemaluanku.

Sengaja aku menunggingkan tubuhku hingga membuat dua liang kenikmatan ditubuh bawahku terungkap di hadapan Alex. Tubuhku bergeletar saat Alex terbelalak memelototi lubang analku.

Brrr.. tubuhku rasanya merinding merinding gimana gitu, saat Alex memelototi analku, bagian tubuhku yang seumur hidupku juga belum pernah aku lihat secara utuh.

Dari sela sela pahaku dapat kulihat gundukan konti Alex di balik celananya yang makin membengkak. Seingat Ai waktu kecil titit Alex ga seperkasa ini, hii..tubuhku bergidik membayangkan bentuk konti Alex yang kekar, kokoh dan berukir urat di sekujur permukaannya. Bentuk konti yang pasti membuat ketagihan para wanita.

"Nnnngh..Alex koq ngeliatinnya serius gitu ya, Ai jadi malu.." aku melenguh pelan, tatapan Alex membuatku gelisah, rasanya ingin cepat cepat kututupi pantatku menghindari dari tatapan Alex.

Namun sesuatu dalam diriku memaksaku untuk berbuat lebih nakal dan lebih berani lagi, lagi dan lagi..

Aku membungkukkan tubuhku lebih menunduk lagi, pura pura kesulitan melewatkan rok mini melalui kaki-ku. Dengan posisi tubuhku ini sekarang, bukan hanya lubang analku saja yang terekspose, namun juga bibir belahan vaginaku, puas puasin deh Alex..!

"Ehek..ehek.." terdengar deheman Alex yang jadi salah tingkah sendiri menghadapi kenakalanku, dalam hati Alex pasti galau mau memilih mana yang lebih cantik, sun hole atau tempik-ku.

"Alex.. ngeliatin apa sih?" Tegurku pada Alex yang nampak serius mengamati bagian belakang tubuhku.
"Ooh.*** Ai.*** ada apa apa.."Alex jadi kelagapan, mencari cari alibi untuk matanya yang jelalatan.

Hii...melihat tatapan Alex yang penuh nafsu membuatku merinding ketakutan, bagaimana jika tiba tiba Alex menubruknya dari belakang, menelikung tanganku dan memaksa menyetubuhiku dengan posisi doggy style.

Tentu mudah buat konti kekar Alex untuk menembus dan membelah liang tempikku yang dari sudah basah kuyup oleh cairan pelumas cintaku.

Tak terbayangkan nikmatnya saat konti Alex menggesek gesek liang tempikku yang bergerinjal sambil sesekali tangannya meremas remas kasar payudara yang membusung di dadaku.

"Nnngh.. nnnnggh pengen.., Ai pengen di kimpoi ama Alex.." kugigit jari telunjukku sambil berfantasi bercinta dengan Alex. Saluran pipisku berdesir kencang,tak bisa lagi kutahan cairan cinta yang menyundul nyundul di bibir vaginaku. Rasa kebelet ini sungguh menyiksa sekaligus terasa enaaak banget.

Creet..creeet..! Tanpa bisa kucegah lagi lendir cairan cinta menyembur kencang dari liang sangsamaku. Ya ampun Ai bikin malu saja, tanpa kontak fisik yang berarti aku dengan mudahnya meraih orgasmeku.

"Ai..lho koq malah pipis,... oooh Ai orgasme ya.." begitu tahu bentuk cairan yang menggerujuk keluar dari kemaluanku Alex tersenyum lebar dan cengar cengir puas menonton tubuhku yang mengejan nikmat.

Wehh..! Mukaku langsung merah padam karena kegep squirting di hadapan Alex.

"Eeei..eeiiii.eeeeii" kututup mulutku erat menahan mulutku yang mengeluarkan rintihan berisik.

Setelah dengkulku terasa copot, baru tetes terakhir cairan cintaku berhenti menghambur. Tubuhku terasa lemas sekaligus lega, tapi malunya itu lho yang tak sanggup aku tanggung.

"Alex jahaaat...!" tanpa menoleh aku berlari ke kamar mandi meninggalkan Alex yang tertegun bingung seketika menebak nebak kesalahan apa yang ia perbuat kali ini.

*****
Aku tersenyum geli mengingat kejadian saat Ai dilanda orgasmenya. Aku tak menyangka Ai bakal orgasme di hadapanku, padahal di sentuh saja tidak. Aku mengambil kesimpulan selain gampang horny dan terangsang, jika terkena stimulus Ai juga gampang sekali menggapai orgasme dini.

Klaaak.. pintu kamar mandi yang terdapat dalam kamar Ai terbuka, dengan kikuk dan wajah lugu Ai keluar dari kamar mandi. Sebuah kaos polo warna merah muda dan celana kain gemes selutut membungkus tubuh mungilnya.

"Ai..tadi.." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, Ai sudah membentakku dengan wajah tersipu malu.
"Alex ga usah tanya tanya kejadian yang tadi, kalo berani tanya tanya, awas Ai sumpahin mandul dan ga bisa ngaceng lagi!." ancam Ai dengan muka galak.

"Ga jadi Ai.." kuurungkan niatku membahas orgasme Ai tadi.

"Terus ini Ai mau di ajak kemana?"
"Eh..ayo Ai ikut saja.." langsung kugandeng tangan Ai keluar dari rumahnya. Sepeda motor sport Joker siap mengantar kami ke tempat aku menyimpan kado untuk Ai.

*****
"Bogor.." bisikku pelan saat membonceng di belakang Alex yang sedang melajukan motornya membelah jalan raya Jakarta Bogor.

Alex mengurangi kecepatan motornya saat memasuki kota kelahiranku 17 tahun silam itu. Masih kuingat sudut sudut kota berhawa sejuk itu, banyak kenangan indah yang kuukir bersama Alex di masa kecil kami.

Tapi ada juga kenangan tentang pembunuhan ayahku yang ingin aku lupakan, kenangan buruk yang membuatku tidak lagi betah lagi tinggal di kota hujan ini.

Sepeda motor Alex berhenti pelan di pekarangan rumahnya yang tepat bersebelahan dengan rumahku.

Kulihat kios bunga kak Lili sudah gelap gulita, si gadis baik baik itu pasti sudah lelap tidur sebelum jam sembilan malam. Kak Lili memang selalu serius dan jarang bersenang senang.

"Ayo Ai.." Alex mengajakku menapaki jalan kecil kebelakang rumah kami, menuju sebuah hutan kecil di belakang rumah kami. Perlahan kami melewati kebun bunga peninggalan orang tuaku dengan hati hati dan masuk ke dalam hutan di belakangnya.

Menghabiskan masa kecil kami berdua di dalam hutan kecil itu membuat kami berdua sudah tidak asing lagi dengan suasana hutan yang penuh dengan rerimbunan pohon. Sinar bulan yang memancar terang menjadi lampu penerangan kami saat melintasi semak semak hutan itu.

Sepertinya aku tahu kemana Alex hendak membawaku.

Sebuah rumah kayu berukuran mungil terdapat di atas sebuah pohon berdahan kekar dan besar. Di rumah pohon buatan ayah itulah aku kerap menghabiskan waktu di masa kecilku.

"Ayo Ai..yang terakhir sampai atas, jelek..." Alex mengajakku berlomba memanjat pohon untuk mencapai rumah pohon itu, sebuah permainan yang dulu sering kita mainkan saat kita kecil.

"Yehh Alex jangan curang.." sambil tertawa tawa aku dan Alex mendaki pohon besar itu, tentu saja tenaga dan kecepatan Alex tak bisa aku tandingi, cowo jelek sok cool itu sampai lebih dulu di rumah di atas pohon itu sambil tak henti mengejek aku.

"Ha..ha.. Ai lambat banget, keberatan susu ya Ai?" Ledek Alex padaku yang baru saja menyusulnya masuk ke dalam rumah pohon itu.
"Hiii..Alex curang" kucubit perut Alex kuat kuat.
"Aduh ampun ampun Ai" Alex yang kesakitan berteriak minta ampun, menjauh dan duduk di depan pintu.

"Ada kejutan buat Ai di dalam" wajah Alex berbinar binar jenaka, mempersilahkan aku memeriksa isi rumah.

Suasana dalan rumah pohon itu masih sama persis seperti saat aku tinggalkan ke Jakarta, dindingnya masih penuh dengan corat coret krayon goresan tanganku dan Alex. Hanya ada satu benda baru dalam rumah itu, sebuah boneka hello kitty merah muda setinggi satu meter menyapaku. Oooh inikah hadiah ulang tahun dari Alex untuk aku?

"Iiih cute banget" aku berlari memeluk boneka hello kitty yang nyaman empuk itu, sudah sejak dulu memang aku mengidamkan boneka kitty favoritku itu. Boneka itu aku cium cium, cubit cubit dan aku peluk sepuasnya.

Setelah berpuas puas bermain dengan hello kitty-ku yang baru, kurebahkan tubuhku duduk di samping Alex yang sedang duduk di pintu rumah pohon itu, menikmati kelap kelip lampu suasana malam kota Bogor. Suasana malam ini sangat syahdu dan sepi. Hanya suara jangkrik yang terdengar.

"Makasi ya Alex..this day its so beautiful" bisikku sambil menenggelamkan diriku dalam dekapan hangat Alex. Setelah sepanjang hari yang melelahkan dan penuh resiko, akhirnya aku lega hari ini berakhir dengan aku ada dalam pelukan hangat Alex, so sweet hi..hi..

Alex memeluk erat diriku, kami berdua larut dalam suasana diam tak bersuara menikmati panorama malam kota Bogor dari puncak rumah pohon kami.

Udara dingin yang berhembus membuat tubuh kami makin rapat berpelukan melumer menyatu berbagi hangat.

"Ai..aku.." Alex menoleh ke arahku.
"Alex..oooh, hhmmmph..hhmmm.." Entah siapa yang lebih dulu memulai, tahu tahu bibir kami sudah berpagutan mesra.

Aku dan Alex makin berpelukan intim seiring malam yang kian gelap dan dingin.
 
Thanks updatenya sist Aiko...
Sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk menyatukan Ai & Alex forever...hahahaha
 
Lanjutkan nihhh
Thx suhu thereverend27 buat support-nya
Ts lagi ada sedikit kekacauan di RL yang membuat update cerita ai telat.
Ts mohon maaf buat ketidaknyamanan ini

uu... ga pasti juga kalo itu Alex yg ngehajar para kuli bangunan. Bro ai kan gitu orangnya, suka ngasih kejutan. Tunggu aja lagi ye.

Wihh senengnya cerita Ai di comment ama suhu Ryuzakiken yang ceritanya lagi naik daun.
Bagi ilmunya suhu biar trit ai keren kaya trit suhu di sebelah


Gas melon,, beuh, si ai emang ratu "nyaris"

Hmmmmmm saatnya belah duren nih kayanya
Monggo pak Alex, kali ini ga pake ragu ragu ya,
As soon as possible ya, kelamaan ane yang bertindak lo, aku
:pandajahat:

Sepertinya kali ini alex yang sudah bolak balik di privat oleh suhu JP87, bakal menpraktekkan ilmu yang didapat dari suhu JP87
THX suhu udah rajin nyorat nyoret trit ai

PErtalite... Akhirnya alex dateng...
Thx agan kaede roekawa buat comment-nya
Alex datang membawa kentaaang...

Pertamax diamankaan, ayoooo aii jangan pasraaah
Thx agan mesincucirusak buat commentnya.
ai pasrah sekaligus menikmati ini..
 
eng ing eng siapakah gerangan yg datang.
mau nebak alex ntar meleset lagi kaya kemarin kemarin
=))



selow bro, ane ga ngarep disend back.
ane cuma mengapresiasi karya ente
:jempol:

Kali ini beneran alex yang datang untuk ai,
suhu rufio thx udah rajin kasi support buat trit ai


Tumben nih suhu aiko lama updatenya
Angkat dulu biar gak tenggelam

Cerita paporit nih. Angkat dulu biar gak tenggelam

Thx suhu mokojatmoko sudah bolak balik nyundul trit ai biar ga kelelep.
Semoga ga bosan mampir di trit Ai.
Mohon maaf kalo update sering telat karena ts lagi ada kekacauan di RL.
 
Ampun si ai, seneng banget bikin orang kentang membara
:galak:

Hmmmmmm syukurlah kalo privat ane ke Alex ada hasilnya,,
Lakukan sesuai instruksi ane lex,,
:pandaketawa:

Cuma bisa kasi :jempol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd