Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

Hahahahahhaha
Keren ai,,
Walaupun akhir yang tragis buat para cabulers,, tapi adegan nya kocak,,
Gara gara coli ketabrak kereta
:pandaketawa:

Oke lah, kita tunggu the next level
:beer:
 
Yesss Pertamax gan :haha:

wah ga kerasa cerita ini udah sampe 43 aj :)
semangat yah..

thx agan kelinci berdasi untuk suport_nya
:) mudah2an cerita the moro juga lancar terus update_nya


:semangat:
mantab bgt aiiii.........

thx agan buat supportnya


ijin baca :ampun:

silakan gan.. :ampun:


Mantaab aii, duh aii udah mulai nakaal niih, hihihi

thx agan mesincucirusak sudah mampir di trit ai
mudah2an kedepannya aii bisa tambah nakal


Hahahahahhaha
Keren ai,,
Walaupun akhir yang tragis buat para cabulers,, tapi adegan nya kocak,,
Gara gara coli ketabrak kereta
:pandaketawa:

Oke lah, kita tunggu the next level
:beer:

thx agan JP87 buat supportnya
see you at the next level..
 
wah boleh juga
buat variasi

ane punya usul.
usul doang
gmn ya ai klo dimesumin sma kanaya?
lesbong gt deh. kan seru tuh ai yg malu2 kucing vs kanaya yg udah "lebih" berani

ayolah gan
ai kan nepsong2 gt polisi.
jgn mpe bobol sembarangan ah.

gk kudu sma alex gpp. kan ini bukan cerita dongeng yg endingnya putri dan pangeran nikah dan bahagia selamanya.
sorry sebelumnya.

thx buat agan serigala hitam yang ga bosen bosen kasih kritik dan saran buat trit ai

Yang pertama tetap sama alex, setelah itu baru di lanjut ekse ai oleh yang lain lain.

mudah2an di file2 selanjutnya ts bisa kasi sedikit highlight buat kanaya, karena sepertinya banyak juga pembaca yang ngiler sama kanaya.


Mana lanjutannya...xixizi

thx agan stybee udah main ke trit ai
file 43 udah rilis, file 44 baru mau mulai di ketik, masih di angan angan


Biar dianal saja ai..

thx agan amonree23 udah mampir di trit ai
ai udah pernah di anal ama alex gan :)
 
Kesel ih nungguin ai di exe ama alex nih huufftt

thx agan sempakkondoy sudah rajin mampir di trit ai
sabar gan exe ai ama alex udah makin deket..
btw id ente kocak banget..

yah kentang bro aiko... banyakin lagi dong ai-nya.

siap suhu ryuzakiken..
ai mohon suhu ryuzakiken mau membagikan ilmu dan saran-nya, supaya updatre trit ai bisa lancar kaya trit Quest.


Kocak banget ai main sama terong terongan
Hahaha
Lanjutkan ai :mancing:

thx agan dandanwae udah rajin mampir di trit ai


Gpapa suhu aiko, yg penting cpat di apdate, para pembaca udah pada lumutan nunggu aiko apdatenya.

thx agan cyangerwin sudah mampir di trit ai
yang penting bukan anu_nya yang pada lumutan...:)
 
mantap gan updatenya
beneran menunjukkan kelas seorang detektif remaja. masih smu udah direkrut polisi. keren gak tuh?
tambahin juga cerita misterinya. seperti siapakah joker itu? bikin pembaca makin penasaran.
thanks udah bikin cerita sebagus ini
 
Wah udh rapi rapi skrg postingannya, gampang nyari update an
Ayo gan segera dirilis part 44 nyaa
 
File 44 The Guardian Angel



Dengan terpincang menahan rasa sakit, aku langkahkan kaki-ku berlahan lahan menyusuri sebuah kampung kecil yang rapat dengan rumah kecil berderet menuju rumah kontrakan-ku. Suasana kampung sangat sepi, hampir sebagian warganya bekerja atau sedang beristirahat siang. Telapak kakiku sepertinya tadi tidak sengaja terkilir saat aku memaksa melompat keluar dari angkot horror yang aku tumpangi barusan. Angkot horror? ya.. . mungkin lebih tepat kalo di sebut angkot horror , mesum dan cabul. Gimana ga terasa horror, tadi nyaris saya aku dan kak Renata menjadi korban perkosaan sebelas bapak bapak mesum dalam angkot itu, tapi untungnya di detik detik terakhir akhirnya kita berhasil melarikan diri dari cengkeraman para penjahat kelamin itu meski kak Renata harus merelakan bra penutup payudaranya menjadi cindera mata untuk bapak bapak tadi.

"Ai, kecil kecil koq pinter ya.." kak Renata yang berjalan di sampingku memuji sambil memencet hidung mungil pada wajahku, Renata gadis berkerudung trendy itu tak henti memuji dan mengucapkan terima kasih kepadaku karena telah menyelamatkan dirinya.
"yeey biasa aja kak Rena, bapak bapak tadi itu kan otaknya ada dititit-nya, jadi mudah aja Ai kibulin hii..hii.." Aku tersenyum geli sendiri saat melempar joke itu, tiba tiba ku teringat akan sosok Alex, sahabat sejak kecilku yang kerap meledeki kelemotan memory.

Maka-nya kalo punya otak itu di taruh di kepala jangan di taruh di susu..!, begitu kata kata yang sering terucap dari mulut Alex, tiap kali ku gagal paham terhadap teori teori njelimet atau analisa kasus luar biasa yang berhasil Alex pecahkan. Dan kalo sudah mentok begitu biasanya aku pasrah sambil memasang wajah super imut tak berdosa sambil mantuk mantuk pura pura paham apa yang Alex katakan.

Hii..hii koq malah jadi ngomongin Alex ya, kan aku lagi musuhan sama pria sok cool yang tak punya hati itu. Bisa bisanya Alex lupa pada hari ulang tahun makhluk secantik dan seimut diriku. Kalo bukan karena Ai sudah terlanjur sayang banget , si Alex pasti udah jauh jauh aku tendang . Ehmm..., tapi gimana ya?, tiap kali ga ketemu Alex, koq bawaannya aku malah semakin kangen sama alex,
" yeeh, Ai koq malah jadi galau kaya gini sih.." ku garuk garuk kepalaku sendiri meratapi kegalauan hatiku.

"Hayoo.. Ai koq senyum senyum sendiri? Kangen sama si bapak yang tadi ngeremes ngeremes susu Ai di dalam angkot tadi" kata kata kak Renata menyadarkanku dari lamunan.
"eeh amit amit... ooouh.. kak Rena jangan aaaahh" Ku merintih kecil saat jari jari Renata mencowel bulatan payudara yang menggelandot ranum di dadaku. Mumpung sampai di depan sebuah rumah yang terpencil dan sangat sepi, sepertinya Renata hendak membalaskan dendamnya saat tadi di dalam angkot payudaranya di kremes kremes oleh Ai untuk mengalihkan perhatian bapak bapak para penumpang angkot.

"kenyel banget Ai..iih ngemesin banget" nyot..nyot.. Renata meraba raba dan mengunyel unyel payudaraku makin kuat dengan irama makin kencang. Wah gawat nih..! sepertinya pengalaman di grepe grepe di dalam angkot tadi memantik sisi liar yang terpendam dalam diri Renata. Renata yang gaya berpacarannya sangat konservatif hanya berani gandeng tangan, diam diam sangat menikmati saat tubuhnya di raba raba oleh diriku yang sama sama wanita.
"Aaah.. jangan kak.. jangan... Ai ga mau.." ku merintih memohon kak Rena berhenti melecehkan dadaku, meski sebenarnya remasan jari jari lentik Rena di bulatan payudara montokku sesungguhnya berasa amat enak dan nikmat, rasanya geli geli gimana gitu, apalagi kalo tangan kak Rena tak sengaja menyenggol pentil susu-ku , rasanya... iiih, bikin merinding banget sampai pingin pipis!

"Di remas kak Renata aja udah enak kaya gini, apalagi kalo susu Ai di remes remes ama Alex ya?" Ku membatin dalam hati, mencoba mengingat ingat sensasi kenikmatan yang mendera tubuhku saat beberapa kali Alex mencuri curi kesempatan meremas remas payudaranya. lho..koq malah jadi inget lagi sama mahluk sadis berperasaan dingin itu, ku geleng gelengkan kepalaku, mencoba menyingkirkan nama Alex dalam benakku.

"hee.. Ai bilangnya ga mau, tapi koq dadanya malah di sodorin sampai montok gini.." Renata mencubit gemes putting susu kanannya yang masih rapat tersembunyi di balik cup bra-ku.
"Auuh.. auuuh kak Rena.. akit.. ngggh.." Ku tersipu malu, rangsangan tangan kak Renata di dadaku membuat aku tanpa sadar malah membusungkan cup 34D buah dadaku secembung mungkin ke depan, memberi keleluasaan kepada Renata untuk makin menjamah payudara empyuk-ku.

Sambil terus memilin payudaraku Renata berlahan mendorong tubuh imutku hingga punggungku bersandar pada pagar rumah terpencil itu, Renata menurunkan tubuhnya berlutut di hadapanku hingga posisi wajahnya tepat di depan kemaluanku.
"Kak Rena.. ngapain sih..." tatapan sendu mataku bertumbukan dengan sorot mata Renata yang nampak bitchy banget, sangat kontras dengan busana tertutup yang ia kenakan.
"hii..hii.. kak Rena mau minta kenang kenangan dari Ai.." Renata malah cekikikan seksi menjawab pertanyaanku. Saat tanganku sedang buru buru merapikan bagian dada seragamku yang kusut dan berantakan karena ulah Renata, Kedua tangan Renata menyusup cepat ke balik rok minimku merayapi paha putih punelku langsung naik ke arah pantatku.
"Kyaaa.. Jangan kak..Ai.. Ai...Geli.." Pinggulku bergoyang patah patah saat telapak tangan kak Renata menyingkap rok miniku dan merembeti bongkahan buah pantat naik sampai ke pinggulku. Kira kira kak Renata mau ngapain ya?

Sreeeet..... aku bergidik merasakan udara dingin menerpa kemaluanku. Dengan sekali hentakan Renata menarik dan melucuti celana dalam berpita kecilku itu, celana dalam berwarna krem itu melorot turun lolos melewati lututku mulus tanpa hambatan berarti.
"Kyaaa... kak Rena nakaaall" buru buru kupegangi ujung rok miniku supaya tak tersingkap di sana sini. Suasana Jakarta hari ini sangat panas, tapi gawatnya beberapa kali angin berhembus kencang, silahkan membayangkan sendiri apa yang akan terlihat apabila angin nakal itu berhembus menyingkap rok mini pembungkus kemaluanku yang polos tanpa pakaian dalam itu.

"Kak Rena, Ai traktir baso saja ya.., celana dalam Ai jangan di ambil, Ai malu..." Aku mencoba bernegoisasi mempertahankan celana dalamku yang sudah melorot turun sampai mata kakiku.
"Ga mau.., ayo cepet lepasin celana dalamnya, kalo ga, rok Ai kak Rena singkap lho, mau..?" Renata menakuti nakuti Ai dengan mengkibas kibaskan rok mini Ai hingga sebagian rok Ai berkibar kibar terbuka memamerkan paha pualam Ai.
"Jangan kak.." aku merajuk dengan bibir cemberut seperti anak kecil.
"Ini buat ganti bra kakak Rena yang udah Ai ambil tadi.." aku hanya bisa pasrah tak berdaya saat kak Renata mengangkat kaki-ku bergantian melolosi celana dalamku. Unngh..! kak Renata nakal banget sih.

"hii..hii.. celana dalam Ai imut banget.., hmm wangi.." Renata mencium cium celana dalamku yang ia jarah dalam genggaman tangannya.
"Apaan sih kak Rena, cium punya kak Rena sendiri kenapa sih?, sini balikin ke Ai! " ku bersungut kesal melihat kak Renata yang bagaikan baru saja mendapatkan mainan baru. Tanpa celana dalam dengan rok sependek ini bener bener risih rasanya, lengah sedikit saja bakal mengumbar aurat bagian bawahku.
Renata menggeleng sambil melipat dan memasukkan celana dalam Ai ke dalam kantong rok panjangnya.
"Dasar sakit jiwa.." Aku merengut terpaksa merelakan celana dalam kesayangan-ku di kudeta oleh Renata. Renata berdiri sambil tersenyum puas, Renata mendekatkan wajah rupawannya dekat dengan wajahku.
"Lain kali lebih hot lagi ya Ai" Renata berbisik lembut di telingaku, hembusan nafasnya membuatku menggelinjang geli.
"wekk..." kujulurkan lidahku sambil memejamkan sebelah mataku.
"hi..hi.. Ai, udah ya arah rumah Ai kan belok ke kanan, kalo kak Rena lanjut terus" Sepertinya sudah saatnya ku berpisah dengan kak Renata.

"Iya kak Rena, hati hati ya.." kulambaikan tanganku kepada kak Rena saat tubuh gadis berkerudung itu menjauh dan mengambil persimpangan yang berbeda dengan arah ke rumah kontrakanku. Meski baru berkenalan, kurasakan kita berdua langsung akrab bagai saudari kandung.
"Dahh Ai, I will miss you.. muaah!" Renata melambaikan tangannya sambil memberikan ciuman jarak jauh sebelum tubuhnya berbelok dan menghilang. Renata tak mungkin melupakan pengalaman nakal dan erotisnya bersama diriku barusan.

Ngomong omong, namaku Aiko Aileen, biar lebih mudah panggil saja aku Ai. hari ini umurku genap 17 tahun. Pssst..! jangan bilang siapa siapa ya, Aku menyimpan sebuah rahasia yang bahkan tak diketahui oleh Lily kakakku yang bawel itu. Meski masi berusia sangat muda aku sudah mendapatkan kehormatan untuk menjadi salah seorang detektif di kepolisian , tepatnya dalam team alpha. Sebuah team rahasia khusus yang dibentuk untuk membongkar sebuah organisasi kejahatan WWW.

Seperti gadis seusiaku pada umumnya, di hari istimewaku ini aku juga berharap dapat merayakan momen istimewaku itu. Namun bukannya bersenang senang merayakan ulang tahunku, hari ini sudah sejak pagi aku malah sudah berlendir lendir ikut dalam operasi penangkapan Joker, ribut dengan terong terongan bahkan nyaris di gangbang oleh bapak bapak cabul dalam angkot. Sepertinya hari spesialku ini malah berubah menjadi mimpi buruk.

Bahkan yang lebih menyebalkan lagi. Alex, lelaki yang aku cintai sepertinya malah lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunku, lengkap sudah nasib burukku hari ini. Dan sekarang aku masih harus berjalan kaki satu kilometer lagi untuk sampai ke kontrakanku huu..huu...!
******
Namaku Alex, sudah setahun ini aku bergabung dengan team Alpha, sebuah team khusus yang dibentuk oleh kepolisian untuk membendung sepak terjang organisasi jahat WWW.

Sudah semalaman aku tak tidur menyiapkan acara special untuk merayakan ulang tahun Aileen, sahabat dan tetangga rumahku dari kecil yang juga cinta pertamaku. Saat mataku hampir terpejam hendak beristirahat, sebuah pesan dari Ai yang sedang bersama dengan Joker membuatku harus berimprovisasi dan menyiapkan operasi penangkapan Joker dengan rencana mendadak.

Operasi penangkapan Joker berlangsung sukses berkat Ai. Namun yang bikin aku heran bukannya menyambutku dengan wajah gembira, Ai malah merengut marah dan berlalu dariku sambil berteriak jahat!. Lha kapan coba aku jahat sama cewe yang dari dulu pingin banget aku kimpoiin itu, mode laki laki bego ON.

Aku menatap TKP kecelakaan angkot B 3845 ML yang hancur berkeping keping, sebelas korban dengan celana melorot sudah dievakuasi dari dalamnya. Lega sekali diriku saat mengetahui ternyata Ai sudah tidak ada di dalam angkot itu lagi. Saksi mata menyatakan sebelum terjadi kecelakaan dua orang gadis terlebih dulu turun terburu buru dari dalam angkot.

Aku bergegas menyalakan motor Vixxon milik Joker yang aku pinjam tanpa ijin tadi, sesuatu membuat hatiku merasa resah dan gelisah, instingku mengatakan sesuatu yang jahat sedang mengancam Ai, dan kalau sudah menyangkut Ai, si gadis bersusu montok itu, instingku tidak pernah salah.

Kupacu vixxon Joker segera melaju ke rumah kontrakan Aileen.
******

Kuseka keringat yang membasahi keningku, hampir setengah jam berjalan kaki dan akhirnya sampai juga aku di perumahan tempat kontrakan rumahku berada. Baju seragam tipisku basah kuyup oleh keringat, lekuk lekuk aurat aduhaiku terjiplak jelas pada seragam yang kukenakan itu, bra hitam yang aku kenakan nampak menerawang, tanpa perlu berfantasi lagi, laki laki yang melihat kondisiku saat ini pasti bisa membayangkan bentuk tubuh indahku terutama bagian payudara sintalku.

Untungnya suasana perumahan sedang lenggang, sambil mendekap erat tubuh bagian depanku, aku mengendap endap memasuki halaman rumahku. Seluruh tubuhku berderit bagai habis menyelesaikan sebuah perlombaan marathon, kakiku terutama terasa amat letih. Pandanganku berbintang bintang saat kusadari sampai sesore ini belum secuil pun makanan yang masuk ke dalam tubuhku. Tidur dalam peraduan nyamanku!, hanya itu yang aku inginkan saat ini.

Kurogoh kantong rok miniku mengambil kunci rumah kontrakanku, kondisiku yang kurang fit membuat aku lengah dan tidak menyadari saat empat sosok bertubuh kekar menyelinap masuk kedalam halaman rumahku dan tiba tiba langsung menyergap tubuh mungilku dari belakang.

"kyaa... lepasin Ai..!" Aku hanya bisa memekik tanpa perlawanan saat empat pasang tangan yang terasa kasar mengkeroyok dan berusaha membekuk tubuhku. Seseorang memeluk tubuhku dari belakang sambil berusaha membekap mulut ku supaya aku tak bisa berteriak minta tolong, dua orang lagi memegangi kedua tanganku. Aku meronta sebisaku, latihan survival di kepolisian menempa diriku menjadi sosok tangguh yang tak mudah menyerah.

Siapa mereka?, apakah mereka orang orang suruhan organisasi WWW yang di utus untuk menghabisi aku, apa identitasku sebagai seorang agen rahasia sudah terbongkar?

"Pegang yang kencang.. .jangan sampai lepas.."
"Nih cewe ulet banget, mungil mungil tapi kuat. "
Tiga orang yang memegangi tubuhku nampak kewalahan. Perlawanku terhenti saat satu orang lagi tiba tiba membekap hidungku dengan kain beraroma aneh , setelah mencium aroma kain itu tiba tiba tubuhku langsung melunglai dalam pelukan pria yang mendekapku dari belakang. Sepertinya kain itu telah ditetesi chloroform dosis rendah, tubuhku mendadak lumpuh ,aku tak bisa menggerakkan tangan dan kakinya dengan bebas lagi, namun kesadaranku tidak sepenuhnya hilang. Masih jelas terdengar suara orang orang yang menangkapku , samar samar pengelihatanku mengenali orang orang itu.

Cairan bius dalam kain itu bekerja berlahan lahan, sedikit demi sedikit kesadaran aku berkurang hingga nantinya aku tertidur.

"Ayo bawa masuk.." Gopar, pria berkulit coklat legam yang membius aku memberi instruksi pada rekan rekannya untuk menggotong tubuhku masuk ke dalam rumahku, aku mengenali wajah pria bertampang galak itu sebagai mandor para tukang yang sedang memperbaiki rumah di belakang kontrakanku, sudah lama memang Gopar dan tiga anak buahnya itu kerap terpergok mengintipi aku, namun aku tak menyangka bahwa mereka bakal senekad ini.
Pele dan Edo memapah tubuhku masuk ke dalam ruang tengah rumahku, sambil memapah masuk keduanya tak ketinggalan mencuri curi kesempatan meraba raba sekujur tubuhku. Bulatan payudara yang membusung padat di dadaku yang menjadi favorit mereka.

"Eeehh...eehhh.., jangan!" Aku merintih saat Pele dan Edo meremas remas susuku, sangat kasar, sakit..!
"Empyuk banget coy.." Pele yang tak menyangka bulatan payudaraku lebih besar dari perkiraannya selama ini memuntir muntir buah dada kananku mencobai kekenyalan payudara perawanku.
Jari jari Edo bergerak lincah mempreteli kancing kancing seragamku, breett...breett! Tampaknya Edo tidak telaten baru satu saja kancing yang paling atas terbuka, Edo sudah tidak sabar dan langsung mencabik dan mengkoyak koyak kain seragam tipis yang menutupi auratku.

"susunya putih banget.., pentilnya imut banget" Dika anggota paling muda yang dari tadi diam saja berdecak kagum melihat gelembung dadaku yang menyembul keluar dari sela sela bra kekecilan yang aku kenakan. Dika menjulurkan telunjuknya dan menusuk nusuk puting susuku yang mengintip sebagian dari cup bra yang aku kenakan.

Plaaakk...! Sebelum tangan Dika menjarah lebih lanjut, Gopar menampar tangannya. Wajah Gopar nampak murka. Dika tahu diri, dirinya belum boleh menyentuh tubuh aduhai di depan matanya itu tanpa seijin Gopar.
"Taruh dulu di atas bangku panjang itu..." Gopar nampak tak sabar ingin ikut mencicipi kemolekan tubuhku saat melihat ketiga anak buahnya yang memondong tubuhku berebut memetik buah dada ranum-ku.
Tubuh lunglaiku di telentangkan di atas baku panjang di ruang tengah kontrakanku, setengah sadar kuhitung ada empat orang yang mengkerubuti aku saat ini.

http://i4.***********/thumbs/2015.07.14/133dca502f9efeea94bc9c060df2d414.jpg


"woow.. ayu'ne.."
"cleguk.. cleguk.. mulus gan..," decak kagum dan cegukan menelan ludah terdengar bersahutan saat mereka berempat berdiri mengelilingi tubuhku mengamati tiap lekuk ukiran tubuh elokku. Aku mencoba mengumpulkan sisa tenagaku, namun sepertinya saat ini sia sia, pengaruh obat bius yang meracuniku masih terlalu kuat, aku tak mampu membayangkan apa yang akan terjadi pada diriku selanjutnya, yang mereka ingikan pasti kesucianku, keperawanan yang selama ini aku jaga baik baik demi Alex. Apakah tubuh putih molekku bakal di perkosa bergiliran oleh kuli kuli bangunan bertubuh kekar berkulit hitam legam itu?

Tanpa di komando empat pasang tangan kotor dan kasar itu secara bersamaan langsung menggerayangi tubuhku, tanpa bisa aku cegah.

Pele yang tangannya hampir tak pernah lepas dari dadaku langsung menarik lepas bra di dadaku, Sepasang buah dada kenyal elastisku memantul mantul indah begitu terlepas dari bra yang mengekangnya. Dengan gemes Pele lanjut menguleni balon payudara kananku, bahkan lebih keras daripada yang sebelumnya hingga bentuknya penyot tak karuan.
"aaakh! Ai sakit..sakit ..." remasan Pele terasa kasar dan sakit banget, memang bulatan susu aku mau dipecahin apa?

Payudara kiriku yang menjadi hak milik Gopar sang mandor juga tak kalah menderitanya, Sudah hampir empat bulan lebih selama mengerjakan rumah dibelakang rumahku Gopar berpisah dengan istrinya. Empat bulan menahan nafsu tidak berhubungan badan membuat begitu melihat yang bening bening, Gopar langsung melampiaskan hasrat terpendamnya dengan menggebu gebu, payudara kiriku lah yang menjadi korban pelampiasan gejolak nafsu Gopar yang sudah selama ini ia pendam.



Gopar berlutut di samping tubuhku, tangannya menggenggam erat dan meremas remas kencang ingin meremukkan payudara kiriku. Tak sabar Gopar membenamkan wajah mupengnya ke dadaku, mulutnya dengan beringas langsung mencaplok pentil susu ku yang berwarna merah muda mengkilat. Pentil kecil di puncak payudaraku itu di kenyot dan diisep kuat kuat oleh Gopar.
"Nyamm.. nyamm empyuk.. hooo... hoo... " Gopar melumat payudara kiriku, separuh puncak payudaraku dikenyotnya, kumis tebal dan kasarnya menusuk nusuk kulit susuku, terasa amat menyakitkan, tidak ada rasa geli geli dan nikmat yang aku rasakan hanya sakit.., perih dan pedih. Perlahan air mata menetes membasahi mataku. Aku tak tahu apa yang membuatku menangis, rasa sakit yang mendera dadaku atau rasa sakit karena bakal gagal menyerahkan keperawanan ku kepada Alex.

Dengan kompak Gopar dan Pele menyakiti buah dadanya silih bergantian. belum sempat tubuhku beradaptasi dengan rasa sakit yang mendera dadaku, kurasakan tangan tangan kasar merayap dan menggerayangi paha dan selangkanganku. Rasa panik langsung menyergapku teringat sudah tidak ada celana dalam yang membungkus kemaluan mulusku.
Perlahan kurasakan kain rok miniku tersingkap ke atas, sepasang tangan kasar menyibak kain penjaga kemaluanku itu.
"woow sing eneng ternyata ga pakai celana dalam .., sudah siap di ewe ya neng.." Edo tersenyum mupeng menatap kuncup bibir tempikku ku yang terkuak polos, bulu bulu tipis rapi pada dinding kemaluanku membuat selangkanganku kian menggiurkan.
"Gundul.. gluk..gluk.." Dika yang belum pernah melihat tempik polos wanita secara langsung terbelalak matanya, panorama tempik -ku jauh lebih indah daripada bayangannya selama ini. Liang vagina pada kemaluanku terlihat sangat imut. Nampak seperti lesung tipis di tengah kemaluan dengan bibir yang montok.

Tubuhku tersentak kaget saat telapak tangan Edo mengusap usap paha dalam dan area selangkanganku, sesekali Edo sengaja menyenggol nyenggol belahan vaginaku, tapi si brengsek itu sepertinya tidak berani melangkah lebih jauh karena sungkan pada Gopar, jadi tangan Edo hanya berani berputar putar menikmati kontur selangkanganku yang montok dengan bulu bulu tipis yang menggelitik.

"Boleh pegang Oom?" Dika yang rupanya keponakan dari Gopar meminta ijin pada sang paman untuk ikut mencicipi tubuh aduhai di depannya.
"Hhmm.. sruuup.. sruuup... sruup" Gopar yang sedang asyik menyeruput pentil susuku mengangguk cepat.

Begitu mendapat restu dari pamannya, Dika buru buru melepaskan celananya, konti kekar sepanjang 20 centi dengan diameter hampir 5 centi berdiri mengacung di selangkangan si bocah, Dika sepertinya memiliki rencana lain untuk menikmati tubuhku.

Tiga orang sedang beringas melecehkan tubuhku, hingga aku tak bisa menolak saat Dika menarik telapak tanganku dan menempelkan pada batang kejantannya yang sekeras batu.
"iiih...!" aku memekik jijik dan spontan menarik tanganku menjauhi benda asing yang menodai tanganku itu, Dika dengan geram menarik tanganku lagi dan memaksa tangan kananku menggenggam kelaminnya itu.

"oooouch.. halusnya.., ayo kocok.." Dika menuntun tanganku bergerak maju mundur untuk mengkocoki kontinya, Dika mendelik delik keenakan saat permukaan kulit telapat tanganku menggesek kulit pentol kontinya. Sejak Akil baliq-nya Dika sudah rutin bermastubrasi dengan telapak tangannya sendiri, namun saat kontinya di genggam dan dikocok oleh tangan seorang wanita yang halus dan wangi, rasa sungguh jauh berlipat nikmatnya.

Claaap...claaap..claap.. kocokan Dika makin menjadi jadi, kontinya semakin membesar seiring kenikmatan yang ia reguk.

"uuuh...uuuh.. uuhhh..." saking nikmatnya, sebentar saja konti Dika berkedut kedut hebat dan langsung menyemprotkan pejunya sampai tumpah tumpah di telapak tanganku. Keperkasaan Dika yang hanya sekejap bertekuk lutut dan ngecrot dalam genggaman tanganku membuat Gopar dan kedua rekannya yang lain tertawa meremehkan daya tahan kejantanan Dika.
"heee...hee.. di emek emek dikit koq langsung croot he.. he..." Goda Gopar. Dika tersipu malu, hatinya terbakar menerima hinaan sang paman, pantang buat seorang pria diremehkan kejantanannya, sang paman harus membayar penghinaan ini suatu saat nanti.

"Nih tonton pria sejati beraksi.." Gopar berdiri meninggalkan payudara kiriku yang lebam terkena gigitannya dan kini pindah kehadapan tubuhku. Aku merasakan rencana busuk Gopar, dengan sisa sisa tenaga kukempitkan pahaku serapat mungkin, aku tahu Gopar mengincar kesucianku.

" Buka.. buka yang lebar..." Gopar memberi aba aba pada Pele dan Edo untuk meregangkan pahaku. Tanpa perlawanan berarti dariku, kedua kaki tangan Gopar itu merentangkan pahaku lebar hingga kemaluanku terbuka lebar. Melihat gurat kemaluanku yang tipis dengan bentuk yang masih lurus sempurna Gopar langsung menyadari keorisinilan vaginaku yang masih perawan. Gopar langsung merasa mendapat jackpot karena bakal menyetubuhi tubuh seorang gadis yang cantik, bertubuh semlohai dan istimewanya masih perawan ting ting, tidak sia sia dirinya menahan nafsu selama empat bulan ini.

"Buka.. buka lebih lebar hwa...ha... haa.." membayangkan bakal mendapat perawan membuat Gopar tertawa terbahak bahak. Tak sabar Gopar memelorotkan celananya, sebuah konti menggantung tegak di selangkangannya. Ukurannya hampir sama dengan konti Dika, namun yang ini lebih berurat dan lebih keras.

"Jangan.. jangan hikk..hikk" Isak tangisku makin keras dan menjadi saat Pele dan Edo merentangkan pahaku makin lebar hingga kakiku mengkangkang makin terbuka. Liang vagina di tengah selangkanganku mengkilat kilat menggiurkan. Gopar mendengus dengus bagai banteng ketaton yang siap menerjang matadornya. Meski indera ku masih berfungsi namun pengaruh chloroform membuat tubuhku lumpuh, tangisku makin menjadi, pandanganku makin berbintang bintang, kesadaranku makin lama makin meredup tak siap menerima penistaan yang bakal menimpaku sebentar lagi.

"Aduh...aduh..." terdengar pekik kesakitan dan suara baku hantam.

Namun tubuhku sudah tak kuat lagi, mataku terasa amat berat dan terpejam. Aku terlelap, biarlah ku lalui hal buruk yang bakal menimpaku dalam ketidaksadaranku.
 
Bimabet
Gas melon,, beuh, si ai emang ratu "nyaris"

Hmmmmmm saatnya belah duren nih kayanya
Monggo pak Alex, kali ini ga pake ragu ragu ya,
As soon as possible ya, kelamaan ane yang bertindak lo, aku
:pandajahat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd