File 46 The Rise of The Devil
Dua orang penjaga gerbang rumah dinas gubenur Jakarta roboh tak berkutik hampir bersamaan tanpa sempat mengenali penyerangnya.
Piero, tersenyum dingin. Salah satu anggota elit organisasi jahat WWW itu melangkah senyap melewati para penjaga yang telah ia lumpuhkan itu dan kemudian berjalan memasuki rumah orang nomer satu di kota Jakarta tersebut.
Begitu mendapat isyarat, lima orang attacker menyerbu rumah megah itu dari segala penjuru, langsung mensabotase titik titik penjagaan rumah berpengaman tingkat tinggi itu. Mudah saja buat para penjahat profesional antek organisasi WWW itu untuk melumpuhkan para pengawal yang berjaga malam itu.
Tanpa ada perlawanan berarti lagi begitu memasuki rumah dinas gubenur, Piero langsung berjalan menuju kamar tidur sang gubenur. Aura dingin dan mengerikan memancar dari tubuh Piero, aura membunuh yang hanya dimiliki orang orang tertentu saja.
Kunci dan gerendel berlapis bukan halangan buat Piero untuk memasuki kamar sang gubenur. Gemericik air terdengar dari kamar mandi sang gubenur, pertanda sang empu-nya gubenur Adiguna, sedang membersihkan dan menyegarkan tubuhnya.
Piero menoleh ke peraduan sang gubenur, sesosok gadis bertubuh molek tertidur nyenyak terbalut selimut di bed nyaman tersebut.
Piero berjalan mendekati tubuh sang gadis. Langkah kaki Piero ringan dan sangat lembut, hampir tanpa suara.
"Yuna..." Piero mengenali gadis yang menemani tidur tuan Adiguna itu sebagai Miss Yuna, guru matematika berwajah jelita dan bertubuh tipe MILF yang merangkap mengajar bahasa inggris di SMU Internasional.
Sepertinya kabar yang beredar di tabloid dan acara infotaiment bahwa tuan Adiguna telah mendapatkan kekasih baru pengganti istrinya yang telah meninggal benar adanya. Dua minggu yang lalu dalam sebuah makan malam yang romantis, Yuna resmi menerima pinangan Adiguna untuk menjadi kekasih sang gubenur.
Piero mengakui salut juga untuk selera sang gubenur akan wanita. Wanita seperti Miss Yuna adalah paket lengkap idaman kaum hawa, selain cantik dan pintar, pria manapun pasti mengidamkan memiliki istri bertubuh sexy montok seperti Yuna.
Duduk di samping Yuna yang lelap dalam tidurnya, Piero mengelus rambut Yuna. Dengan sekali lihat Piero langsung menyadari Yuna tidur dalam keadaan telanjang bulat setelah bercinta dengan sang gubenur.
Dengan nakal Piero menyibak sedikit selimut yang menutupi dada Yuna.
"Woow.." Piero berdecak kagum menatap bulatan besar payudara Yuna yang penuh bekas cupang. Puting merah muda Yuna nampak lecet pertanda bekas dikenyoi kenyoi oleh tuan Adiguna.
Piero tersenyum geli, ternyata Lelaki semua sama saja, tanpa pandang bulu jabatan dan status, semua laki laki hobi netek. Melihat susu Yuna yang gembung dan bergerak naik turun erotis timbul pikiran jahat di benak sang pembunuh.
Dengan gerakan cepat, Piero menotok beberapa titik di tubuh Yuna, membuat Yuna tidur semakin nyenyak dan lelap, salah satu ilmu ninja yang Piero pelajari selama di Jepang.
Perlahan tangan Piero merembeti tubuh Yuna mendekati gundukan gunung payudara Yuna yang terbuka.
Cleeek..! Adiguna, gubenur bertubuh tinggi besar, berkulit putih bersih dengan wajah tampan keluar dari kamar mandi dan langsung tercekat kaget mendapati sosok asing di samping kekasihnya yang sedang tertidur dalam kamarnya.
"Kurang ajar..!, siapa kamu.., penjaga! " Adiguna dengan tegas membentak Piero, sambil memanggil para pengawalnya.
Piero mengurungkan niatnya untuk meremas susu Yuna. Dengan santai Piero meletakkan telunjuknya di depan mulutnya memberi isyarat pada Adiguna untuk tidak membuat berisik.
"Pssst..! Tuan gubenur, saya kira anda juga setuju jika malam ini tidak perlu ada darah yang menetes.." Piero menyingkap jas hitam yang ia pakai, memamerkan pistol yang tersimpan di baliknya. Piero menatap tubuh telanjang sang gubenur. Melihat ukuran alat vital sang gubenur, pantas saja jika Yuna mau dan menerima pinangan Adiguna.
Menyadari nyawa Yuna terancam, Adiguna tahu percuma jika melawan saat ini.
"Apa mau-mu?, jangan ganggu dia" Adiguna melirik Yuna yang masih lelap, bersiap bernegoisasi.
"Tuan incummbent, mundurlah dari pemilihan gubenur berikutnya, buatlah semua pihak senang.."
Adiguna mendelik mendengar permintaan Piero, sejak dirinya terpilih menjadi gubenur memang banyak pihak yang kebakaran jenggot terutama para koruptor dan korporasi jahat yang selama ini menangguk keuntungan dari bisnis jahat mereka di Jakarta. Empat tahun kepemimpinan Adiguna merubah Jakarta menjadi tertib dengan masyarakat yang kian sejahtera, hal yang tentu saja tidak di inginkan organisasi WWW.
"Bunuh saja saya..."Adiguna memilih tidak berkompromi, sudah sumpahnya untuk memberantas koporasi jahat dan politikus busuk di Jakarta, meski nyawanya jadi taruhan.
"Not today, kami bisa membunuhmu kapan saja.., pikirkan baik baik tuan Adiguna, apa pantas mengorbankan nyawamu demi negara ini.." setelah mengecup pipi Yuna, Piero berdiri dan berjalan meninggalkan Adiguna.
Misi Piero hari ini hanya menggertak Adiguna, riskan sekali buat organisasi WWW apabila sang incumbent terbunuh menjelang pemilihan umum disaat semua tahu bahwa musuh utama sang gubenur adalah organisasi WWW.
"Apakah kamu shinobi, sang ninja pembunuh WwW?" Saat Piero sampai di depan pintu, Adiguna berteriak memanggilnya.
Tanpa berbalik, memunggungi sang gubenur, Piero terkekeh.
"Lupakan wajah saya tuan gubenur dan berharap saja anda tidak akan bertemu lagi dengan saya, karena tiap orang yang mengenali saya pasti harus mati.., anggap saja kali ini anda beruntung" Piero melambaikan tangan dan menghilang dalam kegelapan.
Adiguna berlari menghampiri Yuna, wajahnya nampak lega mendapati kekasih moleknya baik baik saja.
****
Piero memakai kacamata berlensa tebalnya dan mengacak acak rambutnya, penampilan mengerikannya dengan tubuh tegap kekar sontak berubah menjadi sosok pria culun berkacamata bulat tebal dengan tubuh lemah bertingkah kikuk, aura dingin membunuh yang tadi memancar dari tubuhnya menghilang.
Guru kutu buku yang mengampu mata pelajaran fisika di smu Internasional itu berjalan tertatih tatih. Piero kembali ke sosok penyamarannya. Tidak ada yang menyangka dibalik sosok bertubuh lemah itu tersimpan seorang monster organisasi WWW.
****
Udara malam kota Bogor kian dingin menggigil menemani seluruh penghuni kota Bogor terlelap dalam tidurnya melepas penat seharian.
Dingin yang menusuk itu namun rupanya tidak mengusik dua insan yang sedang bercumbu di sebuah rumah pohon dalam hutan kecil yang terdapat di kota hujan itu.
"Hhmmph...hhmmph..Alex.., peluk Ai.." duduk dalam pangkuan Alex, Ai memejamkan matanya menikmati pagutan bibir Alex, ditenggelamkannya tubuh mungilnya dalam dekapan hangat Alex.
Mula mula Alex hanya mengkecup kecup bibir tipis Ai, namun melihat Ai yang pasrah saja, Alex mulai memberanikan diri mengulum dan melumat bibir manis kenyel Ai, bibir menggemaskan yang dari dulu selalu ingin Alex cium.
"Aah..geyi..geyli Alex..aah.." Ai mendesah saat lidah Alex menggelitiki bibirnya dan berlahan lidah Alex turun menyapu nyapu kecil leher jenjang Ai.
"Nnnhg..nnghnn.." Ai menggelinjang, kecupan mesra Alex membuat sekujur tubuhnya merinding terangsang, kulit Ai merona merah kian sensitif mengharap disentuh dan dielus sayang. Ai memepetkan tubuhnya makin lekat ke Alex, dibusungkan dadanya semonthong mungkin menempel dan menggesek dada bidang Alex.
"Remes alex..ahh..remes susu Ai.." wajah Ai merona merah, dalam hati Ai berharap Alex meremas dadanya kasar.
Alex keenakan saat merasakan sesuatu yang hangat dan kenyel kenyel menggelinding di dadanya. Ai sengaja menggencetkan buah dadanya ke tubuh Alex hingga cup susu Ai penyet menempel di dada Alex.
"Uuuhh..susu Ai empyuk banget" Alex membatin dalam hati, melihat gelagat Ai yang sudah pasrah menyodorkan susunya, sepertinya ini kesempatan buat Alex untuk meremas susu Ai yang menggiurkan. Kedua tangan Alex merayap mendekati dada Ai.
"Oooouch...Alex..aaah!" Ai merintih puas saat kedua tangan Alex menangkap dan langsung meremasi bulatan payudara Ai dengan gemes. Alex melampiaskan hasrat terpendamnya akan payudara Ai dengan mengunyel unyel buah dada Ai sekehendak hatinya.
"Buka..buka Ai.." Ai mengangguk pelan saat Alex berbisik hendak melucuti bajunya.
Ai dengan polos mengangkat kedua tangannya ke atas memuluskan niat Alex yang dengan terburu buru menarik ke atas dan melolosi kaos polo Ai hingga lepas dari tubuh Ai.
Tubuh bagian atas Ai yang mulus berkulit kuning langsat polos terpampang, hanya sehelai bra berenda tipis yang tersisa menutupi bulatan payudara yang menggunduk indah di dada Ai, ukuran cup bra Ai yang kekecilan, mendesak buah dada Ai hingga membentuk celah cleavage yang menawan.
"Cantik Ai.." Alex lagi lagi terkesima menatapi wilayah dada Ai, genap di usianya yang ke tujuh belas, bentuk payudara Ai laksana mengembang bulat sempurna, semakin menggelembung, kencang, dan kenyel.
"Alex mau mimik susyu..?" Ai menundukkan wajahnya malu malu, tanpa diminta Ai dengan pasrah melepaskan ikatan bra-nya hingga melorot lepas dari tubuhnya.
Tanpa bra yang menutupinya, bentuk payudara Ai makin bundar sempurna. Rangsangan sedari tadi yang mendera tubuhnya membuat pentil susu Ai mengeras menonjol di puncak payudara Ai. Ai menyilangkan tangannya menutupi kedua payudaranya sebisanya.
Tingkah Ai yang horny tapi malu malu meong itu sungguh membuat Alex berasa konak level dewa. Alex menyusul membuka bajunya hingga sama telanjangnya dengan Ai.
"Kyaaa...Alex..nakal..! " Ai melengking kecil saat Alex merebahkan tubuh mungilnya hingga terlentang di lantai.
Alex menindih tubuh Ai yang meronta ronta lemah kemudian merentangkan kedua tangan Ai yang menyilang di dada Ai ke sebelah kepala Ai hingga dada Ai terbuka sempurna.
"Ooouch..aaah.." Ai menggelinjang saat Alex mulai membelai belai payudaranya. Sambil tak henti menimang nimang buah dada Ai, Alex menjulurkan lidahnya dan dengan lembut menyentil nyentil puting sensitif Ai dengan ujung lidahnya.
"Eeei..eeei..!" Tubuh Ai menggeringing hebat tiap kali lidah Alex mengoles puting imutnya.
Kedua kaki Ai menendang nendang pelan saat Alex kian lahap mengkenyot susu empyuk Ai.
"Hhhmm.. sruuup.. sruuup" bagai kehausan Alex menyedot nyedot puting susu Ai, bagian tubuh wanita yang paling menarik dan membuat penasaran tiap pria. Kecupan Alex merambah sekujur permukaan dada Ai, sekejap saja buah dada mulus Ai di penuhi bilur merah penuh bekas cupangan Alex.
"Jangan..aaaih..!, jangan Alex.." Ai melenguh manja saat bibir Alex perlahan turun menciumi perut ramping dan pinggang Ai, menyadari tangan Alex yang mulai mengelus dan meremas remas pantat-nya, Ai tahu betul akan kemana arah kecupan Alex selanjutnya.
Sreeet..! Ai hanya memandangi Alex dengan pandangan sayu saat resleting celana gemes-nya dibuka oleh Alex, tak butuh waktu lama celana 3/4 itu sudah melorot dan lolos dari tubuh Ai meninggalkan celana dalam hello kitty berpita kecil Ai yang menjadi selaput kain terakhir yang menutupi kemaluan Ai.
"Gluk.." Alex menelan ludah-nya menatap cembungan montok yang membuat Alex penasaran di balik celana dalam Ai. Samar samar bentuk tempik Ai tergambar di kain tembus pandang itu.
"Aaach, Alex gyelii.., gyeli!" Tubuh mungil Ai tersentak dan menggelinjang saat telunjuk Alex menyentuh lembut kemaluan Ai, sentuhan ringan yang langsung menimbulkan sensasi luar biasa di sekujur tubuh Ai.
Dengan telapak tangannya Ai berusaha menutupi kemaluannya, namun Alex pantang menyerah. Digesernya ke samping telapak tangan Ai yang setengah hati menutupi segitiga kemaluannya, telunjuk Alex kembali menekan dan mengelus tonjolan bibir vagina Ai, kali ini lebih keras,lebih cepat dan lebih menggairahkan, hingga Ai...
"Iiih..iiih..iih" Ai meringkik nikmat, dengan mata terpejam, tubuhnya menggeletar dan tersentak sentak saat telunjuk tangan Alex menggesek dan mengkocok kemaluannya dengan irama makin cepat. Ai merasa sesuatu yang dahsyat mendesir desir dalam liang tempiknya membuat permukaan memek Ai becek akan cairan cinta.
"Eeei.. jangan Alex..jangan.." Ai menggeleng gelengkan kepalanya melarang tapi tak melawan sama sekali saat Alex mulai melolosi celana dalamnya melalui sela sela kaki Ai.
Ai memalingkan wajahnya malu, saat merasakan secarik kain terakhir di tubuhnya perlahan tertarik lepas. Kini tubuh Ai benar benar polos telanjang bulat dalam dekapan Alex.
garis tipis bibir vagina perawan Ai indah tergurat di tengah segitiga selangkangannya, bulu kemaluan tipis menghiasi dinding kemaluan Ai. Bentuk kemaluan yang jelas masih tersegel orisinil dan belum pernah di rambah sebelumnya.
"Sniiif.. wangi Ai.." Alex menghirup lekat lekat aroma khas cairan wanita yang semerbak dari kemaluan Ai.
"Aaah..Ai, Ai mau diapain Alex?" Dengan nada memelas, Ai nampak panik dan kebingungan saat Alex melipat paha Ai kesamping, hingga kaki Ai merentang lebar, membuat panorama kemaluan Ai kian terkuak jelas.
"Nikmati saja Ai, Alex ga bakal nyakitin Ai.." Alex berusaha menenangkan dan menyakinkan Ai.
"Uuungh.. jangan..jangan Lex.." Ai mendesah pasrah saat telunjuk dan jari tangan Alex menyibak bibir vagina Ai. Clitoris imut Ai nampak menonjol menggemaskan di atas bulatan liang tempik Ai yang nampak sangat kecil dan rapat. Tubuh Ai tampak kaku menegang, menunggu apa yang akan Alex lakukan selanjutnya.
"Alex cium ya Ai..." Alex berbisik pelan. Bibir Alex mendekat dan mengecup kuncup liang tempik Ai lembut.
Ciuman Alex laksana aliran listrik tegangan tinggi yang menyengat Ai. Tubuh Ai melengkung dan menggeliat geliat saat Alex mencumbu kemaluannya, tak hanya menciumi, ujung lidah Alex tak ketinggalan ikut menyentil dan menjilati klentit Ai tanpa henti, membuat sekujur tubuh Ai bergeletar terangsang hebat.
Saking gemesnya, Alex dengan lahap mencaplok dan mengulum tonjolan klitoris Ai dalam mulutnya, membuat tubuh Ai kian menggelinjang tak karuan. Ai balas mengempitkan pahanya menjepit kepala Alex di selanya kuat kuat. Tubuh keduanya bergumul hebat di tengah rumah kayu itu.
Entah kapan Alex melepaskan celananya, kini dua insan itu sudah bergelut dalam keadaan sama sama polos telanjang bulat.
Suasana yang syahdu, hawa dingin yang menusuk dan tubuh hangat menggairahkan Ai membuat Alex terlena, kembali ditindihnya tubuh Ai hingga terkunci di lantai. Alex tak bisa menahan nafsu-nya lagi, diraupnya batang kemaluannya. Alex mengkocok kocok batang kontinya hingga batang berurat itu membengkak tiga kali lebih besar daripada ukuran normalnya.
Setelah kekerasannya maksimal, Alex menekankan cendawan pentol kontinya ke sela bibir tempik Ai dan kemudian menggoyangkan pinggulnya menggesek selangkangan Ai. Batang kekar Alex menggerus biji kelentit Ai, hingga Ai merem melek keenakan.
"Oooh.. oooh enak.., enak Alex" Ai menggigit gigit bibir bawahnya, pinggulnya ikut bergoyang mengulek konti Alex yang menyelip di sela selangkangannya, suasana makin hot, Ai dan Alex semakin senafsu dan tenggelam
dalam nikmat foreplay yang mereka lakukan.
Nurani Alex bergejolak, inilah saatnya Alex, momen yang sudah Alex idam idamkan, ayo rengut perawan Ai!.
Melihat bahasa tubuh Ai yang sudah pasrah dan malah ikut meliuk liuk heboh menjodohkan tempiknya dengan konti-nya, dengan mantap Alex menggenggam pentol kontinya dan lalu mengarahkannya tepat di liang tempik Ai.
"Uuunghh..." Alex mencoba mendesak pentol kontinya membelah liang sempit tempik Ai,namun tempik perawan Ai menolaknya, liang yang masih kinyis kinyis original itu reflek menyempit, mendorong balik konti Alex yang hendak membobolnya.
"Aaah..aah..Alex..tunggu..tunggu..." Ai mendelik dan menjerit jerit ketakutan saat tiba tiba merasakan sesuatu yang pejal dan kokoh menyundul nyundul sela sela selangkangannya.
"Iih ngeri..titit Alex, keras banget..!" Ai mengenali batang kokoh gemuk kekar yang hendak memasuki selangkangannya itu.
"Maaf..maafkan Alex.. Ai.." melihat raut panik yang tergambar di wajah Ai, Alex maklum jika sahabat kecilnya itu belum mantap untuk melepas kesuciannya malam ini.
Alex mengkecup mesra bibir Ai, tubuhnya yang menindih Ai mengkendor, di pindahkannya pentol kontinya dari selangkangan Ai.
"Jangan...jangan di tarik Alex.." paha Ai mengempit pinggang Alex, mencegah Alex menjauh darinya. Andai Alex tahu, Ai jauh lebih menginginkan ini daripada Alex. Bukan boneka hello kitty raksasa yang sungguh Ai inginkan di hari ultah-nya, namun dari dulu Ai sudah bertekad menyerahkan kesuciannya pada satu satunya orang yang paling ia cintai di hari istimewanya itu yaitu Alex.
"Ai..ai sudah siap Alex, ayo perawani Ai sekarang..." Ai berbisik malu sambil menutupi wajahnya, Ai mengangkangkan paha-nya selebar mungkin, cairan cinta yang membanjiri tempik Ai membuat bibir vagina Ai berkilau menggiurkan.
"Ai..i love you, lain kali saja waktu Ai sudah siap.." melihat perubahan gelagat Ai, Alex menciumi bibir Ai mencoba menenangkan Ai supaya tidak mengambil keputusan yang keliru.
"Sekarang Alex..Ai pingin sekarang..." Ai menjawab mantap, Ai mengangkat pinggulnya, menyodorkan tempiknya lebih jelas ke arah Alex.
"Ai..." sambil berbisik mesra Alex kembali mengarahkan pentol kontinya menempel ke bibir vagina Ai. Alex menggesek gesekkan cendawan kontinya melumasi permukaan kontinya dengan cairan cinta Ai yang belepotan di sela sela selangkangan Ai.
"Masukin..Alex..ayo..ayo.." Ai mengangguk pelan, mata-nya menatap sendu ke arah Alex kemudian terpejam, diangkatnya kedua tangannya keatas kepalanya meremas kasur tipis yang melapisi lantai rumah kayu itu, bersiap menerima penetrasi konti Alex.
Dengan terengah engah, grogi bercampur tegang Alex bersiap mendorong pentol konti-nya mencoba membelah tempik Ai. Dengan mantap Alex mengayun pinggulnya, mendesakkan kontinya ke tempik Ai.
Sreeet..! Ujung gundul konti Alex tergelincir dan malah melenceng menjauh dari liang sempit tempik Ai.
Alex dan Ai tertawa kecil bersamaan, kedua-nya sama sama grogi dan tegang, ini pengalaman pertama buat mereka.
"Coba lagi Alex.. lagi.." Ai membentangkan kaki-nya makin lebar.
Alex kembali mengarahkan kontinya ke tempik Ai, kali ini Alex tidak mau meleset lagi. Sedikit didorongnya Ujung kontinya hingga pas menempel di liang tempik Ai, Alex menggoyangkan pinggulnya maju mundur sedikit, memastikan bahwa sodokannya kali ini pasti jitu.
Deg..deg..deg.. jantung Ai berdetak kencang saat merasakan pentol konti Alex yang mengganjal di mulut memek-nya, posisi titit Alex kali ini sudah sangat pas, kali ini Alex tidak mungkin meleset lagi.
"Ooouch.." Ai melenguh kencang, tubuhnya merinding hebat saat pentol konti Alex berlahan membelah masuk ke dalam kemaluannya hingga mentok berhenti karena menyentuh selaput dara Ai. Rasanya lebih banyak perih dibandingkan nikmatnya saat pertama kali tempiknya dimasuki konti sebesar konti Alex, tapi demi Alex, Ai memilih bertahan menahan rasa perih yang menderanya.
"Aaah..aah..aah! " Alex mendesah keuenakan saat otot otot dinding tempik Ai reflek memilin milin dan menghisap hisap separuh batang kontinya yang menyelip dalam liang tempik Ai. Liang tempik perawan Ai sangat sempit dan seret. Rasanya jauh lebih nikmat dan enak dibandingkan saat Alex bermastubrasi. Baru sedikit saja kontinya yang masuk tapi rasanya sudah amazing banget, Alex makin penasaran bagaimana rasa-nya jika seluruh batang kontinya masuk dalam tempik Ai.
"Ai..??" Alex meminta persetujuan Ai untuk mendorong masuk kontinya lebih dalam lagi, sodokan keduanya ini bakal memecah selaput dara Ai dan sekaligus merengut keperawanan Ai yang hari ini genap berusia 17 tahun.
"Ya..Alex..ya.." Ai kembali mengangguk mengiyakan pertanyaan Alex, tangan Ai mencengkeram kasur di lantai makin kencang berusaha beradapatasi dengan batang pejal yang mengganjel dalam tubuhnya.
Alex menarik nafas panjang,setelah dirasa Ai sudah nyaman dengan konti kekar yang mengganjal di dalam liang tempiknya, Alex mengayunkan pinggulnya lagi, kali ini lebih kuat dan bertenaga.
Creesh..! Dengan sekali hentak batang konti Alex menyobek selaput dara Ai yang rapuh, merengkuh keperawanan dan kesucian Ai.
"Aaaaakhh...!" Ai menjerit kesakitan, tubuhnya melengkung menahan pedih yang menyengat kemaluannya, darah perawan Ai merembes melalui sela sela kemaluan Ai pertanda kegadisan Ai sudah kadaluarsa direngut oleh Alex.
"Alex..Alex..huu..huu..huu.." menangis sesengukan Ai memeluk Alex erat erat tenggelam dalam dekapan kekasihnya, entah tangis kesakitan karena kehilangan keperawanannya atau tangis bahagia karena Ai berhasil menyerahkan kesuciannya pada Alex seorang.
"Hmmph..hmmph.." Alex menciumi bibir dan wajah Ai, mencoba menenangkan Ai yang baru saja kehilangan kegadisannya. Dengan penuh rasa sayang Alex mengelus elus rambut Ai, sungguh Ai terasa nyaman dibuatnya. Kecup dan elusan Alex perlahan membuat tubuh Ai melunak lagi. Rasa perih dan sakit yang menyengat kemaluannya perlahan juga menghilang.
Liang tempik Ai yang sudah mulai terbiasa dengan benda asing yang menjajahnya mulai berdenyut denyut, permukaan tempik Ai yang dipenuhi titik titik sensitif perlahan mulai merasa geli dan terangsang saat tergesek urat urat yang menonjol pada batang konti Alex. Setelah rasa sakit ganti ekstase rasa nikmat yang mulai mendera kemaluan Ai.
Entah siapa yang memulai, pinggul Ai dan Alex mulai bergantian bergoyang merangsang kemaluan pasangannya. Desah dan rintih kenikmatan keduanya silih berganti terdengar bersahutan.
Alex yang posisinya berada di atas menindih tubuh Ai, mengambil kendali dengan menggoyangkan pinggulnya maju mundur kian cepat mencelup celup kelamin Ai hingga tubuh Ai bergoncang goncang keenakan.
"Yaaay..yaaaay...yaaay.." Ai mendesah desah hebat, konti Alex penuh menyumpal liang tempiknya, menggesek rata seluruh dinding permukaan tempiknya yang sensitif. Sekujur tubuh Ai terasa nikmat. Oooh..! Ai tak menyangka rasanya bersetubuh sungguh sangat luar biasa. Belum ada semenit digenjot oleh Alex, kemaluan Ai sudah kecirit cirit menyemburkan cairan cintanya pertanda Ai menggapai orgasme pertamanya.
Mengetahui Ai sudah mulai menikmati pengalaman malam pertamanya ini Alex kian mempercepat penetrasi kontinya menggoyang kemaluan Ai.
"Alex..Alex..Ai..ai ga kuat aaaaah...!" Ai melengking keras saat orgasme kedua dan ketiganya menyusul hampir berbarengan. Cairan cinta tak henti mengucur dari kemaluan Ai, Jika sudah terangsang hebat, Ai memang mudah sekali menggapai orgasmenya bahkan sesekali mengalami sensasi squirting.
"Oooh..ooooh..Ai, Alex juga mau tumpah.." konti Alex segera berkedut kedut hebat. Ketahanan Alex pun sepertinya tidak bertahan lama karena saking peret dan seseknya liang tempik Ai yang baru pertama kali disetubuhi.
"Oooooh Aiiii...." Alex melolong panjang, begitu menarik keluar kontinya dari tubuh Ai, sperma Alex tak tertahankan langsung menyembur keluar menciprati wajah dan mencendoli tubuh mungil Ai.
"Aaahh.. Alex..Aaah...!" begitu konti Alex dicabut dari tempiknya, kembali Ai menggapai orgasme ke empatnya malam itu, cairan cinta Ai memancur deras tanpa bisa ditahan tahan lagi, tubuh Ai melunglai lemas karena multiorgasme yang dialaminya.
Tubuh Alex ambruk menimpa Ai, keduanya berpelukan dan saling berciuman mesra.
"I love you Alex.." Ai merajuk manja dalam pelukan Alex.
"I love you too Ai" Alex balas mengecup mesra Ai dalam dekapannya.
Pengalaman pertama bercinta Ai ini mungkin memang hanya berlangsung dalam durasi singkat dan dilakukan dengan gaya missionary biasa, wajar saja mungkin karena baik Ai maupun Alex masih sama sama gugup menghadapi persetubuhan pertamanya, namum bagi Ai malam ini sungguh sangat indah dan berkesan.
Keduanya rebah berdampingan bergandengan tangan di lantai melepas lelah sambil memandangi langit indah yang bertabur kerlap kerlip bintang.
"Alex.." Ai memanggil nama Alex manja.
"Kenapa Ai?" Alex yang mulai mengantuk menjawab malas malasan.
"Lagi..." Ai mengkedipkan matanya kemayu.
"Lagi..?"
"Nnngg...Ai mau lagi.." Ai menggigit telunjuknya seperti anak kecil yang merajuk minta sesuatu.
"Ai..mau apa lagi?" Alex bertanya kebingungan.
"Anu..itu.., Ai mau itu lagi.." Ai menunjuk ke selangkangan Alex sambil memalingkan wajahnya yang merona malu.
"Hee..Ai mau bercinta lagi?" Alex tersenyum lebar, geli melihat tingkah Ai yang malu malu kucing.
"Iya..." Ai menjawab lirih sambil mengangguk dengan jenaka.
"Ai seneng di-ehem..ehemm ama Alex ya.." Alex menggoda Ai yang sepertinya ketagihan dengan rasanya konti Alex.
"Aaah.., Alex jahaaat..sebell!" Ai membalikkan tubuhnya memunggungi Alex.
"He..he..Ai kalo ngambek malah makin cantik" tangan Alex menyusup melalui sela sela ketiak Ai dan langsung meremas remas buntalan susu Ai.
"Aaaaah Alex..aaaaah..!" Ai mendesah saat tangan Alex yang lain mengelus selangkangannya, Ai tak melawan lagi saat Alex membalik tubuhnya dan kembali menindih meneduhi tubuh mungilnya.
Malam dingin masih panjang dan sepasang kekasih itu kembali memadu kasih mereguk nikmat lagi,lagi dan lagi...
hehehehehe... Ai emang 
bikin 
kriukkk yg gurih2 nyoy... Ini yg selalu dinantikan reader thread ini... Lancrotkan 
