Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

:eek: Alex berhasil dijebak ya...?

Fara dan Vicky ternyata hanya berakting untuk menjebak Alex....:(
 
hahaha... nama ane dijadiin nama cafe di sini ..
makasih dh update suhu.. :jempol:
 
Buset,,,,
Diapain tuh si Alex?
Semoga dapat enak, sepakat ama atas ane,
:pandaketawa:

Kanaya mana kanaya
:galak:
 
File 55 The Game

Suasana kediaman tuan Tanuwijaya malam ini terdengar riuh ramai tidak seperti biasanya. Tanuwijaya, sang empu-nya rumah terkenal dengan reputasinya yang kaku dan sangat menyukai ketenangan, serta tak sungkan menghardik tamu dan pegawai-nya yang menimbulkan keramai-an.

Namun hari ini nampaknya ada sesuatu yang berbeda.

Suara suara riang itu lantang terdengar makin jelas dari lantai dua kediaman Tanuwijaya, tepat-nya dari dalam kamar putri tunggal Tanuwijaya, Najwa.

"elamat ulang tahun Najwa, semoga sehat dan panjang umuurr.." Sorak sorai sahabat sahabat karib Najwa yang hari ini berkumpul sepulang sekolah untuk merayakan ulang tahun ke-17 Najwa.

Sebuah pesta kecil di adakan oleh Tanuwijaya untuk Najwa. Sungguh suatu kejutan buat Najwa karena biasanya ulang tahun Najwa sebelumnya dirayakan tanpa acara khusus oleh ayah-nya itu.

Bahkan kali ini Tanuwijaya yang terlihat paling antusias membuat pesta dan bahkan berulang ulang mewanti wanti Najwa untuk mengundang teman teman Najwa untuk merayakan pesta di rumahnya itu.

"Makasi Ai dan Aya sudah mau datang di rumah Najwa.." senyum bahagia mengembang di wajah Najwa, gadis berhijab berwajah jelita itu, ayah Najwa yang terkenal disiplin dan killer membuat sedikit sekali teman Najwa yang berani berkunjung ke rumah Najwa.

"He..he.. ya, pasti mau Najwa, kalo ada makanan enak seperti ini, siapa sih yang bisa nolak undangan Najwa?, ya kan Ai?" jawab Aya sambil mencaplok satu piece Pizza ukuran besar berlapis keju yang yummi. Di hadapan Aya selain tersaji 1 pan pizza ukuran jumbo juga tertata rapi banyak makanan lezat lainnya.

"Hei..hei..makan-nya jangan nafsu gitu dong, ntar susu Aya tambah guede lho.." melihat itu adalah potongan pizza ke-lima yang di santap Aya siang itu, Ai dengan jahil mencetol gundukan payudara yang mengggandul montok di dada Aya.

"Haduw.. Ai..Ai.., sesama toket gede di larang saling mendahului ya..."Aya menunjuk ke arah bulatan buah dada Ai yang tak kalah menantang di balik balutan seragam abu abu ketat Ai.

Teyot..teyot.., dengan lincah jari jari lentik Aya balas menggerilya dan mencubiti susu montok Ai.

"Kyaaa..., Aya geliii..aaaah!!" Ai menggelinjang saat jari Aya menyusup ke balik bra-nya dan mencuil puting susu kanan Ai dengan gemes.

Saat dadanya mendapat serangan dari Aya, Ai tidak tinggal diam saja, kedua tangan Ai balas mencengkeram dan meremes remes toket Aya.

"Uuuh...uuuh..Ai, geli.. enak.., awas ya Aya balas..uuuuhh!!" Aya melenguh keenakan saat mendapat remesan balasan dari Ai. Seketika liang vagina Aya berembun basah oleh cairan cintanya pertanda tubuh Aya langsung merasa horny saat menerima rangsangan tangan Ai.

"Awas ya Ai..." dengan penuh nafsu Aya menubruk tubuh mungil Ai hingga keduanya ambruk ke lantai. Kedua gadis itu bergelut saling tindih dilantai kamar Najwa, sambil tertawa tawa keduanya berebut balas meremas payudara lawannya.

Najwa yang melihat ' battle of toket' di depan mata-nya, dengan raut wajah sendu melirik ke arah dada-nya yang terlihat nyaris rata. Tidak seperti kedua sahabatnya yang ukuran payudara-nya amat sentosa itu, payudara gadis berhijab itu meski bulat sempurna namun ukurannya terlihat masih tocil.

"Kapan yah susu Najwa bisa sebesar kalian?"keluh Najwa sambil menyilangkan kedua tangannya ke depan menutupi dada-nya.

Mendengar ratapan Najwa, dua gadis bertubuh molek yang sedang bergulat erotis di hadapan Najwa itu langsung sepakat melakukan gencatan senjata dan dengan kompak langsung menghibur gadis yang hari ini usianya tepat beranjak ke 17 tahun itu.

"Hussh.., Najwa koq mewek gitu?, sekarang ini bukan waktu-nya untuk meratapi ukuran susu Najwa deh.., gadis sesantun dan se-soleha Najwa ga butuh payudara besar koq untuk terlihat cantik." hibur Ai.

"Iya..iya..Najwa, tidak perlu sedih, meski tidak terlalu besar, namun bentuk buah dada Najwa, wooow...!! sangat indah dan bulat sempurna lho., pasti bakal bikin para lelaki ngiler..." kali ini Aya kompak dengan Ai dan ikut mencoba menghibur Najwa.

"Betul.betul Najwa, meski susu Najwa terepez, namun Alan selalu cintaa sama Najwa koq." terdengar suara cempereng mengejutkan milik Alan di dalam ruangan, hingga membuat tubuh Ai dan Aya melonjak kaget.

Waaah..!, saking asyiknya bergulat tadi, Ai dan Aya nyaris lupa kalau sebenarnya saat ini tiga gadis itu tidak sendirian di dalam kamar Najwa.

Alan dan 4 pria rekannya dari klub programmer sedari tadi juga ikut duduk bersila dan berjejer dengan rapi dalam kamar Najwa.

Dengan seksama ke-lima pemuda itu memelototi 'battle of toket' yang sedang berlangsung di hadapannya sambil mengkhayal cabul. Tonjolan tonjolan aneh nampak nongol dari balik celana setiap anak anak programmer itu.

Najwa tersenyum mendengar ucapan Alan, sepertinya kata kata Alan barusan sedikit menghapus kegundahan hati Najwa.

"Makasi ya Alan..." bisik Najwa kalem, memang cuman Alan yang tulus mencintai Najwa apa ada-nya.

"Najwa ga usah sedih sedih lagi ya, ada Alan yang selalu setia di samping Najwa" gombal Alan, membuat senyum mengembang lagi di wajah Najwa, so sweet sekali pasangan yang baru jadian ini.

Melihat Najwa sudah tidak sedih lagi Alan tersenyum lebar dan kemudian berbalik ke arah Ai dan Aya, sambil melirik ke arah belahan dada susu Ai dan Aya.

"Ai ama Aya ga ngelanjutin pencet pencetan susu-nya?" Alan berkata pelan dengan wajah polos nan mupeng-nya. Belum sedetik perhatian Alan ke Najwa sudah teralihkan kembali ke bukit payudara Ai dan Aya

"Iiih...dasar Alaaan...,ternyata doyan juga sama susu yang gede!!" Najwa dengan cemberut menjewer telinga Alan hingga Alan kesakitan.

"Jangan deket deket Najwa lagi!!" Hardik Najwa, gadis berhijab itu membuang muka jauh jauh dari Alan dan langsung duduk memunggungi Alan.

"Ampun...ampun Najwa.." Alan guling guling di tanah berusaha minta ampun, tapi telinga-nya sudah terlanjur merah padam. Kedua insan yang sedang dilanda asmara itu kemudian mojok di pinggir kamar, Alan mati mati-an merayu Najwa supaya tidak marah lagi. Sebentar saja keduanya sudah akur lagi.

Gelak tawa Ken dan rekan rekan klub programer-nya pecah melihat tingkah Alan dan Najwa, pasangan yang selalu bertengkar bagai anjing dan kucing.

"Halow Ai, halow Aya.." sapa Ken, Ken salah satu anggota klub programer adalah seorang programer amat andal yang juga terkenal dengan kemesuman level dewa-nya.

Ken adalah teman dekat Alan, bersama Ken hadir juga Ryu si ganteng-jenius, Vega si pendiam berkacamata yang kuper dan Blanco,ikut meramaikan perayaan ulang tahun Najwa.

"Halow Bro.., tumben ga bawa 'amunisi'??" Balas Aya, Aya yang eksib langsung klop dan akrab dengan Ken yang mesum, jika kedua-nya bergabung seperti ini di jamin sebentar lagi bakal terjadi sesuatu yang heboh dan berbahaya nih...

"Tentu saja ane tidak lupa sista..." Ken membuka tas ranselnya dan dari dalam ranselnya Ken mengeluarkan sepuluh botol beer, vodka dan Jack Daniel,semuanya adalah jenis minuman beralkohol yang amat memabukkan.

"Brother Ken memang Ruar biasa!!" Aya tanpa sungkan langsung meneguk sebotol beer hingga habis hampir separuh botol, pergaulan bebas di London membuat Aya akrab dan terbiasa mengkonsumsi air keras itu.

Pesta perayaan ulang tahun Najwa sejenak saja langsung berganti menjadi pesta minuman keras.

Membentuk lingkaran, Ken, Ryu, Vega, Blanco, Alan dan Aya satu persatu bergiliran menenggak minuman keras itu langsung dari botol-nya.

"Yahh..malah pada teler..." protes Ai yang memilih minggir duduk di pojokan menemani Najwa.

"Biarin aja Ai..." Najwa tersenyum, belum pernah ia merasakan keramaian dan kebahagiaan seperti ini selama hidupnya.

"Hik..!, Biar pesta tambah ramai, kita bikin suatu permainan saja hik.." tiba tiba terbersit ide cemerlang dalam otak Aya yang sudah mulai mabuk.

"Hik..setuju.. game apa Aya?" Ken langsung antusias menanggapi usulan Aya, karena Ken tahu betul game yang Aya usulkan pasti game erotis yang pasti nyerempet nyerempet sex.

"Hik.. game ini sedang ngetrend di London, hik..nama-nya master and slave!!" Aya berdiri mengacungkan tangannya sambil menyebut nama permainan yang akan mereka lakukan.

"Kaya-nya seru, gimana cara main-nya Aya?" Vega, si tirus berkacamata yang diam diam nge-fans dan naksir berat pada Ai ikut antusias, sambil berharap siapa tahu dalam permainan ini nanti Vega bisa nyenggol nyenggol susu montok Ai.

"Apa-an tuh Aya?, jangan yang jorok jorok ya!!" Najwa yang sedang asyik ngobrol dengan Ai rupanya juga ikut tertarik.

"Hik..gini nih cara main-nya, secara acak salah satu dari kita akan terpilih menjadi master dan hik.. yang satu-nya akan jadi slave-nya, hik..yang bikin seru adalah... sang master yang terpilih boleh memberikan satu perintah yang harus dilakukan oleh slave-nya, hik..apapun perintah itu, mau aneh kaya apa-pun, sang slave harus melakukannya kalo tidak sang slave harus meminum habis 1 botol jack daniel ini sampai ludes..." jelas Aya.

"Perintah apapun Aya?" Ai mengernyitkan dahi, mulai curiga akan akal akal-an Aya, si dewi cabul itu.

"Iya apa saja.., gimana ada yang mau ikut?" Aya mengedipkan matanya dengan genit.

Hah..!! Sang master boleh memberikan perintah apa saja pada slave-nya?? Membayangkan hal hal cabul yang mungkin terjadi,para pria dalam ruangan itu sontak histeris dan langsung berebut mendaftar dalam permainan itu..

"Ikut..ikut..!!" Alan dan rekan rekan klub programer-nya dengan bersemangat langsung meng-iyakan ajakan Aya. Bahkan si Najwa yang polos juga ikut tertarik dan mau join dengan game besutan Aya itu, hanya Ai yang nampak ogah ogah-an.

Hampir seluruh pria dalam ruang-an ini ingin menelanjangi Ai dan memiliki fantasi memperkosa tubuh Ai, bisa dibayangkan terus apa jadi-nya jika Ai yang terpilih jadi slave kan..?

Ai hampir meninggalkan kamar Najwa, namun...

"Ai ikut juga ya.., please..." rengek Najwa, Ai begitu sayang pada Najwa hingga terpaksa Ai menyanggupi permintaan Najwa untuk ikut dalam game edan ini.

"Ya udah Ai ikut, tapi kalo ada perintah yang aneh aneh, awas ya..Ai langsung pulang" ancam Ai.

"Sip Ai..." Aya mengacungkan jempol pada sahabat sekaligus rivalnya itu saat Ai akhirnya mau ikut juga dalam game yang diusulkan oleh-nya.

"Kalo begitu game master dan slave kita mulai, master yang terpilih boleh mengajukan permintaan apa saja tapi ada syaratnya!!" Aya berteriak dengan semangat di tengah kamar.

"Apa syarat-nya Aya?" Blanco tidak sabar lagi rupa-nya.

"Yang pertama sang master bebas memberi perintah apa saja, bahkan mau suruh slave-nya buka baju sampai telanjang juga boleh" Aya mulai menjelaskan aturan main-nya satu persatu.

"Asyik....." seru Alan, tak sabar menunggu gilirannya menjadi master. Najwa buru buru menjewer telinga Alan lagi.

"Yang kedua perintah sang master boleh melibatkan kontak fisik dengan slave-nya, jadi kalo si master mau minta gendong, minta pijit atau bahkan mau minta si slave buat ngocokin titit-nya atau pegang pegang susu-nya juga boleh" seru Aya, para cowo pasti pada doyan pada syarat yang kedua ini nih...

"Hore...horee..." para pria kembali bersorak sorai senang.

"Hei..hei Aya..koq aturannya makin ngawur saja!" suara protes Ai tenggelam dalam keramaian di kamar Najwa. Aya dan para pria dalam kamar itu sepertinya tidak mau menggubris protes Ai.

"Jadi kalo minta konti master-nya dikocokin pake boob Ai boleh apa ga Aya?" si ganteng jenius Ryu bertanya sambil melirik ke arah belahan dada Ai, si Ryu sangat terobsesi menjepitkan kontinya dalam lembah cleavage payudara Ai.

"Boleh!!" Jawab Aya cepat.

"Kalo ngajak Ai mandi bersama dan nyuruh Ai nyabuni badan master-nya pake toket-nya juga boleh Aya?" tanya Blanco sambil meneguk berliter liter air liur-nya.

"Boleh..boleh!, asyik bener tuh mandi sambil mainan susu-nya Ai" gelak Aya.

Ai langsung cemberut begitu tahu semua cowo dalam ruangan ini menargetkan dirinya untuk menjadi slave-nya.

"Kalo.., kalo..." sebelum Ken mengungkapkan fantasi cabulnya dengan tubuh semok Ai, Aya sudah lebih dulu memotong ucapan Ken..

"Boleh!!, boleh.., perintah se-cabul apapun boleh kalian minta asal yang paling penting, si master tidak boleh mengajak slave-nya untuk bercinta!!" Aya dengan tegas menyatakan syarat permainan ke tiga.

"Tidak boleh bercinta dengan master-nya?!" keluh Alan.

"Ya, tidak boleh ada kontak kelamin dengan kelamin antara master dan slave-nya." Aya menjawab tegas, kalau tidak ada peraturan ini bisa habis tiga cewe dalam ruangan itu digagahi oleh para pria hidung belang dalam ruangan.

Ooooh..... terdengar suara suara pertanda kecewa dari para kontestan game ini.

Tapi setelah dipikir pikir meski tidak bisa sampai nge-sex namun sepertinya lumayan juga lho kalo bisa grepe grepe Ai atau Aya...

"Setuju Aya, kita semua setuju dengan syaratnya, tapi..." Ken yang otak-nya paling cabul tersenyum licik mengatur siasat.

"Tapi apa Ken..?" potong Aya langsung.

"Tapi percuma saja Aya kalo nanti-nya ternyata para peserta cewe tidak pada konsisten, kita peserta cowo sih oke oke saja melakukan perintah yang aneh aneh, sampai di suruh telanjang-pun kita juga siap." Ken berkata perlahan dan jelas.

"Nah tapi nanti para cewe gimana? , paling waktu giliran mereka di suruh telanjang pasti ada aja alasannya..., percuma saja kalo maen-nya ga serius nih!" ketus Ken, membuat Aya yang mulai mabuk karena pengaruh minuman keras naik pitam.



"Hah...apa ? Ken pikir Aya maen maen apa? Jangan dikira Aya takut ya telanjang di depan kalian!" Bentak Aya pada Ken.

Tanpa dapat ditebak sebelumnya Aya tiba tiba naik dan berdiri di atas meja belajar berbentuk kotak yang ada di tengah kamar Najwa.

"Kalian semua perhatikan ini!!" Aya yang setengah mabuk berteriak lantang sambil kedua tangannya menyusup masuk ke dalam rok mini-nya, Aya membungkukkan badannya dan kemudian...

Slurut... Aya tanpa sungkan langsung memelorotkan g string hitam yang ia kenakan dalam satu kali tarikan.

Crooot... Vega yang berdiri di belakang Aya langsung mimisan saat tak sengaja melihat buah pantat Aya yang mengintip dari rok Aya yang tersingkap saat Aya menurunkan celana dalamnya.

Aya memutar mutar g string hitam di atas kepalanya sebentar dan kemudian melemparkannya tepat ke muka Ken yang sedang melongo.

"Ambil tuh buat Ken.." ketus Aya.

Ken, begitu mendapat cd Aya dengan cepat langsung mengkantongi-nya dalam celananya, lumayan g string bekas pakai Aya yang beraroma harum khas cairan wanita Aya itu bisa jadi bahan bacol Ken nanti malam.

"More..more Aya...!!" Blanco, Alan dan Ryu menyemangati Aya.

Aya tersenyum nakal, tempik-nya berdenyut denyut gatal saat aksi eksib-nya tadi menjadi pusat perhatian teman teman pria-nya.

Sorot mata tajam para pria hidung belang yang mengagumi ketelanjangan tubuhnya entah mengapa tidak membuat Aya merasa dilecehkan?, justru tatapan tatapan mupeng itu malah membuat Aya merasa horny.

Eng...ing..eng.. its show time!! bisik ria Aya dalam hati.

Dengan lenggak lenggok tubuh erotis bak penari striptease profesional Aya si gadis eksib melanjutkan aksi di atas 'panggung-nya'

Setelah celdam di selangkangannya sirna Aya kemudian berjongkok di atas meja dengan posisi kaki terlipat rapat di depan.

Sambil menatap eksotis ke para pria itu satu persatu, kemudian Aya dengan perlahan sedikit demi sedikit menyibak paha-nya ke sebelah kanan dan kiri hingga kedua belah kaki Aya mengangkang lebar, memamerkan panorama segitiga belahan vagina Aya yang merekah indah.

Suasana kamar Najwa sejenak hening, mulut Ken dan kawan kawannya terkunci rapat seiring detik detik terungkapnya kuntum merah muda tempik Aya yang tembem.

Aya dengan tenang-nya mem-buka lapak-nya, memamerkan tempikpedia-nya yang bagus tercukur bersih bentuknya.

"Woooo...."decak kagum terdengar di seluruh ruangan.

Melihat tingkah binal Aya, Vega yang belum berpengalamanan dengan tubuh wanita asli memegang anu-nya erat erat, berjuang menjaga supaya titit-nya tidak kelepasan ngecrit.

"Sudah...ayo permainan kita mulai, setuju?" Puas membuat para kaum adam itu melongo, Aya dengan sadis tanpa basa basi langsung menutup kedua kakinya rapat rapat lagi dan melompat turun dari atas meja, menyisakan pria pria kentang di hadapannya.

"Setuju... setuju..!!"setelah tersadar dari hipnotis tempik Aya, Ken dan teman temannya bersahutan menjawab pertanyaan Aya.

Ai dan Najwa bertukar pandang dengan tersenyum simpul kecut melihat aksi tidak tahu malu Aya barusan.

Setelah aturan permainan di mulai ke-delapan orang itu kemudian duduk dilantai membentuk lingkaran.

"Ayo..ayo.. mulai.., cepat pilih sang master!" Ken bersorak lantang ingin segera memulai permainan ini.

"Sabar.. sabar.., karena hari ini Najwa yang berulang tahun, maka kesempatan pertama untuk menjadi master kita berikan pada Najwa.." seru Aya.

"Setuju Aya..." jawab yang lain.

"Dan yang jadi slave-nya adalah..." Aya memutar sebuah botol beer kosong di lantai yang terletak di tengah lingkaran yang dibuat Ai dan kawan kawan.

Botol beer itu berputar kencang dan berlahan lahan berhenti dengan bagian tutup botol tertuju ke arah Ai.

"Slave-nya Ai..!!" Teriak Aya.

Pada permainan putaran pertama kali ini Najwa yang berulang tahun yang berhak menjadi master sedang Ai-lah yang terpilih menjadi slave.

"Ayo master Najwa sebutkan perintah-mu" Aya bertanya pada Najwa yang nampak kebingungan menentukan perintah untuk slave Ai.

"striptease Najwa, suruh Ai nari telanjang" bisik Ryu yang duduk di samping Najwa. Ai langsung melotot marah pada Ryu. Najwa menggelengkan kepala menolak saran Ryu.

"Yang laki laki boleh remes susu Ai sepuas-nya saja Najwa.." Ken memberi saran yang tak kalah gemblung-nya dengan saran Ryu tadi. Lagi lagi Najwa menggeleng, Najwa tak rela tubuh Ai jadi bancakan rekan rekannya itu.

"Apa perintahmu master Najwa?" Aya mengulang pertanyaannya pada Najwa.

"Nngnh.. ini saja... biar lucu, Ai di siram rame rame saja pake air yuuk..!!" Najwa akhirnya memberikan perintahnya. Ai menarik nafas lega karena Najwa tidak menuruti saran neka neko dari yang lain.

"Yaaah...!!, ga bisa liat susu Ai.." Dengus kesal dan kecewa terdengar dari mulut setiap pria di ruangan itu yang sudah berharap Ai di telanjangi rame rame.

"Ya Ok master Najwa, perintah dilaksanakan. Ai jangan lari ya.., Alan ayo bantu, kita guyur Ai pake beer!" Aya mengedipkan edipkan sebelah matanya dengan genit meledek Ai.

Begitu perintah dari Najwa dinyatakan, Aya dan Alan masing masing mengambil dan menggoncang-goncangkan sebotol beer yang masih terisi utuh hingga berbuih.

"Hei..hei.. Aya sama Alan mau apa?" Ai menjerit panik saat Aya dan Alan mengepung Ai dari arah depan dan belakang.

Creesh..creeesh...Aya dan Alan dengan kompak membuka tutup botol beer di tangan mereka hingga muncrat bersama sama dan kemudian menyemprotkan beer itu ke sekujur tubuh Ai.

"Kyaaa..., Aya nakal!! " Ai menjerit histeris saat tubuh mungilnya terguyur air yang menyembur dari botol beer di tangan Aya dan Alan. Ai pasrah saja saat Aya mengguyurkan sisa sisa beer dalam botol membasahi kepala Ai sampai tetes terakhir-nya hingga sekujur seragam dan rok Ai basah kuyup.

Aya baru berhenti mengguyur tubuh Ai setelah botol beer di tangannya benar benar habis tandas tak bersisa.

Sambil cemberut Ai berdiri di tengah kamar Najwa sambil mengkibas kibaskan tubuhnya yang basah supaya kering. Najwa bertepuk tangan senang begitu perintah-nya sukses dilaksanakan.

"Woow..Ai sexy sekali..." Ken yang berdiri paling dekat dengan Ai, meneguk ludah, mata-nya terbuka lebar memandangi tubuh Ai.

"Oh yeah..body Ai memang montok bener" puji Ryu meng-amin-i kata kata Ken barusan.

Kelima pria dalam ruangan itu kini kompak memelototi Ai hingga Ai merasa risih sendiri. Merasa ada yang kurang beres dengan pakaian yang ia kenakan terutama di bagian dada, Ai cepat cepat memeriksa seragamnya dan...

"Kyaaa...!!" Ai buru buru menyilangkan tangannya ke depan dadanya saat menyadari seragam putih-nya yang basah kuyup lekat menempel mengikuti bentuk tubuhnya dan membuat lekuk aurat molek Ai terukir dengan jelas.

Sia sia Ai menutupi gundukan besar balon payudara-nya yang nampak jelas menggembung bulat sempurna di dada Ai, kain seragam yang putih tipis dan basah kuyup membuat tubuh Ai laksana telanjang.

Bra warna merah muda dan sebagian bulatan susu Ai yang menyembul dari sela sela bra Ai nampak menerawang jelas tembus di balik kain seragam smu Internasional .

"Tutup mata semua.., awas kalo ada yang ngintip!!"bentak Ai sambil membalikkan badan, namun terlambat lekuk aurat sempurna Ai sudah terlanjur terekam dalam memory teman teman pria-nya itu.

"Good Job Najwa..he..he.." Aya bertepuk tangan senang memuji perintah pilihan Najwa.

"Lanjut...lanjut Aya.." Alan bersemangat meminta Aya untuk melanjutkan permainan.

Kedelapan orang itu kembali duduk melingkar dan botol beer kosong di tangan Aya kembali berputar menentukan tuan dan hamba berikutnya.

Putaran ke dua Ryu sang master memerintahkan Alan, slave-nya untuk menyanyi dan menari lagu dangdut dengan hanya mengenakan kolor dalam-nya saja.

Putaran ketiga sempat terjadi deadlock karena Aya sang master memerintahkan seluruh peserta untuk menyentil atau menyelentik biji peler Ken yang terpilih menjadinya slave Aya.

Akhirnya setelah negoisasi alot, Ken menyerah dan merelakan Aya, Ai dan Najwa saja yang boleh menyentil 'telor'-nya.

Putaran ke empat terjadi kehebohan lagi karena Aya yang sekali lagi menjadi maste memberi perintah pada Najwa, slave terpilih untuk mengkocok konti Alan sampai ngecrot..!!

"Hei..hei..Aya jangan ngawur!!" Alan langsung memprotes perintah Aya.

"Wei..ya suka suka Aya dong Alan, kan Aya masternya. Kalo Alan ga mau, ya biar Najwa ganti ngocokin konti Ken atau Ryu aja, mau...?"

"Hei...hei.. jangaan.. jangan!!, Alan mau... Alan mau.." bagai mendapat buah simalakama, Alan akhirnya menyanggupi perintah Aya daripada melihat Najwa mengkocok konti yang lain.

Setelah Alan bisa dijinakkan oleh Aya, kini ganti Ai yang protes setengah mati.

"Eeh Aya jangan ngawur ya, Najwa masih kecil ama polos jangan disamain sama kita kita" gerutu Ai.
"Ya elah Ai, toh mereka sekarang statusnya juga udah pacaran. Ntar lagi palingan tidak usah disuruhpun mereka bakal cipok cipok-an, petting dan ujung-nya kimpoi juga" elak Aya.
"Iya Ai betul itu kata Aya"Ken yang sedang meradang menahan sakit di peler-nya semakin menyiramkan minyak ke pertikaian Aya dan Ai.

"Pokoknya ga boleh!" Bentak Ai sambil merentangkan kedua tangannya melindungi Najwa yang ada di belakangnya.
"Ai sabar ya..." Najwa si gadis berhijab itu memeluk Ai dari belakang, meredam emosi Ai.

"Ai sama Aya ga usah ribut lagi ya, Najwa bakal konsisten koq dengan aturan kita tadi. Jadi ya...Najwa bakal ngelakuin perintah Aya" dengan kalem Najwa menyanggupi perintah Aya.

"Tapi... tapi Najwa.." Ai melotot tak percaya bahwa Najwa yang biasanya langsung gemeteran apabila bersentuhan dengan laki laki, kini malah harus memegang dan bahkan mengkocok bagian tubuh pria yang paling tabu itu.

"Gapapa koq Ai.." Najwa tersenyum manis menyembunyikan kegugupan dalam hatinya.
"Tuh si Najwa ok..ok saja koq Ai, Ai ga usah protes lagi ya" Aya mendorong Ai ke samping dan kemudian menarik Najwa hingga dekat ke Alan yang duduk di sofa kamar Najwa.

Dengan telaten Aya menuntun Najwa untuk berlutut di depan Alan tepat berhadap hadapan dengan selangkangan Alan.

"Najwa..maafin Alan.." bisik Alan.
"Ya ampun Alan ga usah cerewet lagi, cepetan buka celananya!!" Aya dengan kasar menarik resluiting celana Alan dan kemudian memelorotkan celana Alan sekolor-kolor-nya juga.

Tuing.. sebatang konti berwarna gelap berdiameter hampir 2 inchi langsung melentung dengan perkasa di tengah kemaluan Alan.

"Tsk..tsk..tsk.. jago juga nih konti Alan!" Aya berdecak kagum dan mau tak mau mengakui juga dalam hati kalo ternyata panjang dan diameter konti Alan termasuk salah satu jenis konti yang bisa memuaskan pasangannya di ranjang.

"Kyaaa...." Najwa menutup mata-nya, ini adalah pertama kali-nya si gadis berhijab itu melihat wujud penis yang sesungguhnya, hingga wajar saja reaksi sang jelita itu campur aduk antara penasaran, malu, jijik dan geli.

Seluruh orang yang ada dalam ruangan itu termasuk Ai tergelak melihat ke-jenaka-an Najwa yang terlihat salah tingkah.

Perlahan Najwa memberanikan diri mengintip bentuk kokoh konti Alan dari sela sela jemari-nya. Gadis polos itu tertegun dan bertanya tanya dalam hati, akan-kah muat jika benda sebesar itu masuk dalam liang vagina-nya yang amat kecil dan ringkih?, terus gimana rasanya ya? Bukannya akan terasa amat sakit?

"Hi..hi Najwa, sini Aya bantu-in" Aya meraih jari Najwa. Najwa manut saja kala Aya memandu jari jari lentik-nya itu hingga hinggap dan menyentuh batang konti Alan.

"Kyaaaa..." lagi lagi Najwa menarik tangannya, kontur kulit konti Alan yang kasar, keras-kenyel dan nyemek nyemek gimana gitu? , membuat Najwa merasa geli geli jijik.

"He..he.. ati ati Najwa, jelek jelek gitu itu barang kalo udah masuk ntar bisa bikin Najwa ketagihan lho.."goda Ryu di sambut tawa teman yang lain.

Menarik nafas panjang, Najwa menganggukkan kepalanya mantap dan kemudian membulatkan tekadnya untuk kembali merengkuh konti Alan dalam genggamannya kali ini tanpa di pandu lagi oleh Aya.

Greep... telapak tangan Najwa yang halus menggenggam lembut batang konti Alan dengan erat. Tangan lentik Najwa jelas kewalahan dan tak muat sepenuhnya menggenggam lingkaran gagang penis Alan itu.

"Oooouuuh... oooouuuhhh..." Kini malah Alan yang ganti melenguh sambil menggelinjang tak karuan, dihand-job oleh seorang gadis berhijab sejelita Najwa, bagaikan 'dream comes true" buat Alan yang keperjakaan dan kepolosannya sudah terengut oleh video video sang JAV idol tsubasa amamoi itu.

"Sip Najwa, sekarang tinggal Najwa gerakin aja tangan Najwa naik turun kaya gerakan ngocok telor" jelas Ai, yang tanpa sadar malah latah dan ikut ikutan memberi 'bimbingan belajar' buat Najwa.

"Di kocok seperti ini??" Najwa dengan wajah lugu menggerakkan tangannya mengkopyok konti Alan, karena kurang pengalaman kocokan Najwa kali ini terlalu kuat hingga membuat Alan malah mendelik kesakitan.

"Pelan pelan dulu Najwa, ntar burung-nya si Alan malah pecah, bisa berabe..." Aya menggerakkan tangannya meng-handjob angin memberi contoh gerakan dan tempo kocokan yang baik dan bener.
"Iya..iya tuh yang bener kaya yang dicontohin ama Aya tuh" timpal Ai.

Eh..!!, sekonyong konyong saja Ai dan Aya sudah akur lagi dan kini malah berbarengan memberikan tutorial cara handjob yang baik dan benar pada Najwa.

"Gini ya..." Najwa dengan cepat mencerna arahan Aya dan langsung lancar mempraktekkan jurus jurus kocokan Aya pada titit Alan dalam genggamannya.

Clap...clap...clap suara kecipak merdu nyaring terdengar saat telapak tangan Najwa dan konti Alan bergesekan.

Meski gerakan Aya men-coli konti Alan masih terlihat sangat canggung dan kaku, namun hasilnya cukup membuat Alan merem melek keuenak-an.

"Nah..., Kalau kocokan Najwa sudah lancar,boleh juga koq kalo sesekali Najwa elus elus juga lubang titit Alan pake jempol Najwa" ibu jari Aya ikut mengelus elus ujung cendawan konti Alan, tepat di lubang pipis Alan untuk memberi contoh pada Najwa.

"Sssh...sssh..." Alan mendesis saat bagian sensitifnya itu di usap usap oleh Aya.

"Iih jijik..., itu kan buat keluar pipis Aya?, apa Alan ga sakit itu-nya dicolek colek kata gitu?" Najwa bertanya dengan raut wajah ragu ragu.
"Lihat tuh si Alan sampai kelojotan enak kaya gitu..." Aya menunjuk pada Alan yang kini terkapar di sofa sambil mengerang erang nikmat.

"Buat variasi lain, sembari ngocok titit Alan, Najwa bisa juga koq sesekali ngelus ngelus kantong zakar Alan, kaya gini nih..." Ai ikut menjulurkan tangannya ke kemaluan Alan untuk memberi contoh cara spesial untuk mengelus elus kantung zakar Alan yang keriput.

Wah...!! Mata Alan terbelalak lebar, mimpi apa bocah ini semalam hingga hari ini bisa bisanya ada tiga bidadari cantik mengkerubuti-nya memberi handjob 3 in 1 pada kontinya.

Tubuh Alan serasa melayang, bagaimana tidak? Nawja si gadis jelita sedang mengocok ocok batang kontinya di tambah Aya si sexy nan eksotis yang mengusap usap palkon kontinya, dan yang lebih asyoi lagi, Ai si montok berwajah lolly ikut ikutan juga mengelus elus buah peler-nya.

"Oooohh.... gini ya cara-nya?" Najwa dengan polos menirukan gaya Aya dan Ai. Jari jemari Najwa bergantian mengusap usap ujung konti Alan atau membelai belai kantong titit Alan, hingga membuat Alan kian terbuai.

" ya.. ya.. gitu udah lumayan Ok Najwa" Ai dan Aya berlahan melepaskan tanganya dari selangkangan Alan dan membiarkan Najwa praktek sendirian, lanjut meng-handjob Alan.

"Ooooh.. oooh...." Alan yang beruntung mendesah hebat membuat teman teman pria-nya pada kicep men- dengki akan kemujuran Alan.



Tek...tek...tek.. , Najwa makin lihai saja mengucek ucek konti Alan.

Tidak asal main hajar lagi seperti di awal tadi, tangan Najwa semakin gemulai mengocok ocok batang kemaluan Alan dalam genggamannya.

Najwa mulai bisa mengatur untuk mempercepat atau mengulur ulur tempo kocokan-nya dan sesekali jemari Najwa yang lain ikut membelai belai kantong zakar atau puncak konti Alan.

"Oooh... ooooh...oooh..." desah Alan, kocokan Najwa membuat 'meriam' Alan tersulut dan meletup letup pertanda sebentar lagi bakal meletuskan lava spermanya.

"Alan..suka ya di gini-in ama Najwa?"sambil tetap meng-handjob, Najwa melirik ke arah Alan.
"Oooh... suka..suka..kocokan Najwa uenak banget... ooooohh..." Alan mengguman tidak jelas.

Tek...tek...tek... Najwa mempercepat kocokan tangannya dan sebentar kemudian nampak konti Alan membengkak besar dan akhirnya...

Crooott...croooot...!!, mencapai klimaknya Alan mengejan dan dari ujung kontinya menyemburlah cairan sperma Alan tepat menciprat-i wajah dan hijab Najwa.

"Kyaaa....." Najwa menjerit histeris saat cairan putih kentel yang mirip cendol berbau amis khas mengotori wajah jelitanya. Aya melepaskan tangannya dari konti Alan dan melompat menjauhi Alan, takut terkena hujan sperma susulan dari Alan.

"Ooooooooohhh...." Alan melolong panjang, sesaat kemudian tubuhnya lemes dan ambruk saking puasnya.

Teman teman Alan langsung menggerubungi Alan sambil mengkipasi dan memijit mijit tubuh loyo Alan yang baru saja di landa ejakulasi maha-nikmat.

"Hebat Najwa...hebat "puji Aya dan Ai pada Najwa yang telah berhasil melalui ujian handjob perdana dalam hidupnya dengan sukses.

"Iiih.. lengket.. lengket apa nih, jijik.." Najwa mengkibas kibaskan tangannya yang terasa lengket oleh peju Alan.

Buru buru Najwa berpamitan dan keluar meninggalkan kamar untuk langsung mandi membersihkan tubuh suci-nya dari peju Alan dan berganti baju.

Setelah Najwa keluar dari kamarnya, Ken dan kawan kawannya yang berharap bisa seberuntung Alan, segera menagih Aya untuk segera memulai kembali permainan master dan slave-nya.

"Ayo Aya, buruan puter lagi botol beer-nya" Ken dan teman teman kembali berkumpul membentuk lingkaran bersama Ai dan Aya.

"Ok.. ok, kita cari slave-nya dulu ya" Aya kembali mengambil botol beer penentu nasib dan kemudian memutarnya.

Botol beer itu berputar sebentar dan kemudian tepat berhenti lagi di hadapan Ai.

"Slave-nya Ai!" Aya mengumumkan Ai sebagai slave berikut-nya.
"Horee....!!!" Para pria peserta game dalam kamar itu langsung bersorak gembira begitu mengetahui nama Ai yang terpilih jadi slave-nya.

"Hei..hei.. koq Ai lagi sih?" Gerutu Ai.

"Dan yang jadi masternya adalah..." Aya langsung memutar kembali botol beer di tangannya untuk mencari master untuk Ai.

Botol beer berputar lima kali dan akhirnya melambat melewati Aya menuju posisi duduk Ken dan ke empat cowo lainnya.

Deg... deg..deg.. jantung para pria itu berdegup kencang berharap botol itu memilihnya menjadi master berikutnya.

"Aahh.." keluh kecewa Ken dan Alan saat botol itu melewati mereka. Ryu tersenyum menang saat putaran botol mendekatinya.

"Stop..stop..hei..heii...aaaahhhh.." Ryu menggaruk garuk rambutnya kesel saat botol yang makin melambat itu juga melewatinya menuju ke arah Blanco dan Vega.

Blanco dan Vega langsung komat kamit berharap botol itu berhenti berputar di depannya. Botol beer itu berjalan makin lambat.. lambat..lambat dan akhirnya berhenti.

"Master yang terpilih adalah... Vega!!" Teriak Aya, botol itu berhenti di tengah Blanco dan Vega, tapi sedikit lebih condong ke Vega.

Deg...jantung Ai langsung terasa copot begitu mengetahui Vega yang terpilih menjadi masternya. Siswa kutu buku berkacamata tebal itu sudah berulangkali tepergok mengintipi belah payudara Ai.

Vega tersenyum mupeng, puluhan kemungkinan perintah mencabuli Ai sudah membayang di benaknya.

Master Vega sebutkan perintahmu....
******

Hiruk pikuk perayaan ulang tahun Najwa terdengar hingga halaman luar rumah Tanuwijaya.

Ai dan kawan kawan yang sedang larut dalam kegembiraan tak menyadari akan datangnya bahaya yang menghampiri mereka.

Di luar rumah nampak beberapa sosok pria tak di kenal mengendap endap menyusup masuk ke dalam rumah Tanuwijaya membawa niat buruk untuk keluarga Tanuwijaya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd