Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ibuku dan Ayahnya

Status
Please reply by conversation.

tiger3554

Suka Semprot
Daftar
19 Mar 2014
Post
18
Like diterima
876
Bimabet
Disclaimer



Cerita ini hanyalah karangan / fiktif

Update : page 3
Update : page 6
Update : page 9
Update : page 14
Update : page 18


Kalo rame akan di update lagi ya suhu suhu sekalian 🙏🏻







Ibuku dan Ayahnya
(Season 1)

Part 1



“Arisan”


Di rumah kontrakan



Perkenalkan namaku jaka, umur 16 tahun, postur tubuh kurus kecil, tak jarang teman teman di sekolah memanggilku dengan sebutan cungkring.

Tahun lalu Ibu dan ayah bercerai, aku tinggal berdua di sebuah kontrakan kecil bersama ibu. Minggu depan umurnya genap 40 tahun, tapi tubuh ibu masih terlihat kencang dan mulus, bodinya montok dengan payudara besar menggantung di dadanya. Tapi meskipun demikian ia adalah seorang ibu yang baik hati dan penyayang, terkadang aku suka horni melihat ibu di rumah dengan pakaian yang seadanya, tetapi ketika mengingat ia adalah ibuku, selalu muncul rasa bersalah ketika aku memikirkan hal tersebut.

Pernah suatu hari paha ku sakit karena jatuh saat main futsal, ibu sangat cemas dan mengkhawatirkan anaknya satu2nya ini, ia menawarkan ku untuk dipijatnya. Awalnya ku tolak tapi beliau bersikeras untuk memijat pahaku.



“Kamu harus nurut sama ibu nak, ibu gamau kamu kenapa2” ucap ibu



sambil tangannya mengurut pahaku, dengan posisi berhadapan dan tubuh ibu sedikit membungkuk, aku bisa melihat bongkahan payudaranya yang masih kencang dari celah kerah bajunya.



“Iyah bu”



Seketika tanpa sadar aku menelan ludah melihat bongkahan lembut yang menggantung dan terlihat urat2 halus di sekelilingnya, namun sayang pentilnya tidak bisa terlihat. ibu menatapku aku langsung buang muka karena takut ketauan sedang menatap ke arah dadanya.

20 menit berselang ibu telah selesai memijat pahaku. Hp nya berdering dia mengangkat telepon tersebut rupanya nenek menelepon untuk menyuruh ibu datang ke rumah untuk membantunya mempersiapkan acara arisan di rumahnya. Oh iya kontrakan ini dan rumah nenek jaraknya tidak begitu jauh, ibu sengaja mencari kontrakan dekat orangtuanya agar gampang sewaktu-waktu bila ada perlu. Nenek dan kakek sudah menawarkan untuk tinggal bersana mereka pasca ibu berpisah dengan ayah, tetapi ibu tidak enak hati dan ingin mencoba hidup mandiri ditambah malas dengan gunjingan tetangga disana.



“Nak, besok ibu ke rumah nenek ya untuk bantu bantu mau arisan, nanti pulang sekolah jangan main sampe malam, ibu sudah siapkan makanan”



“Baik bu”



Ibu memutar badannya dan berjalan. Ke arah dapur. Terlihat dari belakang bongkahan pantatnya berayun ketika berjalan dibalik daster. Aku yang sudah tidak kuat langsung pergi ke kamar dan mengocok kontolku sambil membayangkan ibu. Dan mencium bantal yang sudah ku semprot dengan parfum yg biasa ibu gunakan. Wanginya seperti aku sedang berada didekatnya.



Di rumah nenek



Nenek Ida adalah nenek yang baik dan penyabar sama seperti anaknya ibuku. Dia mempunyai 2 anak yang pertama anak laki yakni pamanku yang tinggal di luar kota dan kedua adalah ibuku. Dirumahnya tak jarang dijadikan untuk tempat berkumpul/acara seperti hari ini ada acara arisan. Tampak ia sedang menyiapkan cemilan2 di piring sambil menunggu anaknya Nisa (ibuku) mengambil piring yang kurang di dapur.

Tapi 15 menit berselang tak nampk anaknya kembali, padahal jarak dapur tak begitu jauh dari ruang tamu, akhirnya nenek mencoba mencari anaknya di dapur, beberapa langkah sampai ke dapur ia mendengar suara lenguhan dan suara seperti dua bibir bergumul “cpokk cpokk cpookk”

Karena penasaran ia langsung menuju dapur, tapi tak sengaja ia menendang kardus yang ada di bawah berisi air minum kemasan sampai salah satu kemasan gelas air minum itu menggelinding dan di ambil oleh Ibu Nisa.



“Kamu dari mana aja sih kok ambil piting lama banget” hardik nenek



“Ini tadi bapak minta tolong untuk dibuatkan kopi ma” ucap ibu sambil membetulkan rok nya yg sedikit tersingkap.

Ibu menggunakan dress selutut pada hari itu. Tak berselang kakek keluar dari dapur sambil memegang secangkir kopi, ia menggunakan kaos oblong dan sarung.



“Kenapa sih ribut ribut, tadi aku suruh nisa buat kopi” sambil berlalu jalan ke arah teras depan.


Bersambung…
 
Terakhir diubah:
Part 2

“Hubungan Terlarang”



Di rumah kontrakan



Sepulang sekolah aku langsung bergegas ke dapur untuk makan karena merasa lapar sekali. Setelah makan aku kebelet pipis dan seketika mata tertuju pada celana dalam ibu yg tergantung di gantungan belakang pintu. Tumben, pikirku. Ibu biasanya sangat teliti ketika merapikan sesuatu, ah mungkin karena terburu2. Setelah pipis aku dekati celana dalam itu rupanya belum dicuci dan bekas dipakai semalam. Tanganku memegangnya dan karena tak kuat aku bawa ke kamar untuk aku coli. Sungguh baru pertama kali aku coli menggunakan celana dalam ibu, adrenalin sangat terpacu di setiap ayunan tangan ketika cd itu menyentuh kontolku. Croot croott croot … karena sangat tak kuat ga berselang lama sperma ku keluar. Karena takut ketauan aku langsung menyeka sperma ku di cd bekas ibu dan menaruh cd nya lagi di kamar mandi. Setelah lemas tubuhku aku ingin kembali ke kamar untuk tidur, melewati kamar ibu aku menoleh rupanya pintu kamar tidak tertutup rapat, aku berniat menutupnya tapi karena rasa penasaranku aku masuk ke kamar ibu, membuka lemari dan melihat lihat cd dan BH nya. Terasa nyaman sekali ada di kamar ini, bersih wangi khas parfum ibu.



Setelah melihat lihat aku berniat untuk kembali ke kamarku terdengar suara getar hp berbunyi di atas meja kecil samping kasur. Oh ternyata ibu lupa membawa hp. Saat ku lihat ternyata hanya pesan spam sms dari operator. Karena penasaran aku buka hp nya pakai sidik jari, karena waktu pertama kali beli hp ini aku yg setting kunci keamannannya. Aku lihat2 galeri tidak ada yg aneh hanya foto2ku dan foto selfie ibuku, sungguh manis senyumnya.

Ketika aku buka whattsap ternyata ada panggilan tak terjawab dari kakekku sebanyak 7x. Dan ketika membuka chat nya :



“Nis, sini bapak kangen”

“Bapak tunggu di dapur”



Hanya ada 2 chat tsb, dan aku merasa janggal karena kakek tidak biasa berkata seperti itu. Disaat kebingungan aku mendapatkan ide untuk memulihkan backup chat di wa ibu dan melihat chat2 sebelumnya dari kakek.



Setengah jam berlalu, proses pemulihan selesai, aku buka kembali chat ibu bersama kakek. Betapa kagetnya ketika melihat kakek mengirim foto dirinya memakai sarung dan kaos oblong sedang memegang kontolnya dengan pesan “Nis, ada yang kangen nih” ibu cuma menjawab “ih bapak jangan kirim foto2 begitu nnt bagaimana hp ku diliat jaka dan tak sengaja dibuka chatnya?” Sepertinya ibu lsg menghapus foto tsb. Tanganku gemetar dingin dan masih syok tapi penasaran untuk scroll keatas.

“Nisa sayang bapak, kirim foto kamu yang cantik dong”

*ibu mengirim foto selfie*

“Yang ga pake baju dong” tambah kakek



Gilaaa, aku ga nyangka ternyata ibu dan kakek punya hubungan seperti ini.

Tapi sepertinya ibu tidak menuruti keinginan kakek untuk mengirim foto.



Di rumah nenek..



Ceplok..ceplok..ceplok suara hentakan pinggul kakek menyutubuhi ibu dengan gaya doggy di kamar belakang, acara arisan sudah di mulai dan nenek sedang bersama teman2 arisannya di teras depan. Tanpa mengetahui suaminya sedang menikmati tubuh anaknya sendiri.

“Akh..aach acch.. cepat keluarin pak nanti mama masuk bahaya” gumam ibu sambil merasakan geli di lubang memeknya..

Dengan hanya menggunakan dress selutut ibu hanya perlu menyingkap sedikit rok nya ke atas dan menurunkan cdnya ke paha, sebaliknya kakek setengah telanjang dengan sarung tergeletak. Tangan kakek meraih buah payudara kanan ibu sambil memacu pinggulnya merasakan jepitan memek anaknya yg begitu sempit karena sudah lama tak dijamah pria.

“Rapet dan hangat sekali memekmu nisa, makasih yaa sudah memenuhi kebutuhan biologis bapak, mamamu sudah tak bisa memenuhinya”



“Akkhhh… akkh… sebentar kagi keluar sayang”

“Achh..acchh ayo pak cepet..”



“Nisa! Nisaaa! “

Teriak nenek dari teras..

Sontak mereka menghentikan persetubuhan sore itu..

Ibu menghampiri nenek dengan baju yg sudah sedikit berantakan dan lutut yg sedikit lecet karena bertumpu di lantai.



“Iya ma..”



“Ambilkan air kemasan gelas nak yg di kardus kurang nih”



Ibu kembali kedalam mengambil kardus minuman dan dibawanya kedepan, setelah masuk rumah rupanya kakek sudah menunggunya dibalik pintu depan dan memberi sinyal untuk melanjutkan persetubuhan tadi, tapi ibu juga memberi isyarat bahwa itu bahaya bisa di dengar org2 di teras depan. Mereka terlihat berdebat tanpa suara. Sampai akhirnya ibu menawarkan untuk menyepong kontol kakek dibalik pintu dimana diluar sedang banyak org. Dijilat nya batang itu dari samping kanan dan kiri, biji nya di elus lembut oleh tangan ibu. Sampai akhirnya dilumat habis sampai mentok tenggorokan begitu terus sampai kakek orgasme dan cairan sperma keluar di mulut ibu, karena merasa tak nyaman ibu berlari kecil menuju kamar mandi untuk memuntahkan sperma itu. Setelah ibu pergi kakek mengendap endap untuk mengambil hp nya yg sedari tadi menyala dengan mode rekam di atas meja tv.

*click* kakek menyetop mode rekam. Membuka galeri dan ternyata kakek juga merekam saat dia mendoggy ibu di kamar tadi. Senyum penuh kemenangan tersirat di bibirnya.

Gambar hanya ilustrasi





Di rumah kontrakan



Jantungku berdegup kencang membayangkan semua ini, perasaan marah dan horni bercampur aduk didalam kepala, sialnya kontolku menjadi begitu keras membayangkan kakek menyetubuhi tubuh molek ibuku. Sampai tak terasa malam telah tiba, suara motor kakek terdengar sampai depan kontrakan, mengantar ibu pulang. Aku buka pintu dan cium tangan kakek ku, tercium wangi parfum ibu ditangannya, ibu pun ikut cium tangan kemudian kakek berpamitan.
Yang ada di benaku sekarang adalah kapan awal mula mereka melakukan perbuatan ini? Dan kenapa ibu mau melakukannya?

Bersambung…
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd