Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA [Incest - No SARA] DIORAMA - Bukan Cerita Cinta
- Thread starter fran81
- Start date
Matdraux
Guru Semprot
- Daftar
- 20 Jan 2017
- Post
- 511
- Like diterima
- 954
Waduh mahaguru jgn ninggalin kentang diatas penderitaanku (edisi leabay)...mohon dgn sangat agar mahaguru tetep lanjutkan critanyaTerimakasih atas apresiasi suhu & master semua
Tetapi, dilihat dari jml read dan komen, cerita saya kurang diminati dimari, sehingga saya mungkin mempertimbangkan untuk take down
Sekali lagi terimakasih untuk supportnya selama ini
CokYeahhhhh
Semprot Addict
- Daftar
- 28 Oct 2019
- Post
- 451
- Like diterima
- 840
numpang manteng hu..
Marucil
Tukang Semprot
Rika marai Cenggur, ngaceng nganggur, malah take down alesan baen keeehTerimakasih atas apresiasi suhu & master semua
Tetapi, dilihat dari jml read dan komen, cerita saya kurang diminati dimari, sehingga saya mungkin mempertimbangkan untuk take down
Sekali lagi terimakasih untuk supportnya selama ini
bilang aja lagi males ngetik
kalau mau rame gampang Lik, judulnya ganti real story tau no sara pasti rame
Jenglotkonak
Adik Semprot
- Daftar
- 8 Jul 2017
- Post
- 146
- Like diterima
- 226
Mohon dilanjutkan lagi...bang.....
thealfonso
Calon Suhu Semprot
- Daftar
- 17 May 2012
- Post
- 2.595
- Like diterima
- 1.656
Lanjutkan....
- Daftar
- 18 Aug 2017
- Post
- 586
- Like diterima
- 1.254
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Dilajutpun
Cerita Sebelumnya
Jadi menurut keterangan Feli, mereka barusan hang-out bareng di BabyFace, salah satu one-stop-service cafΓ©, karaokean sekaligus diskotik di kota ini. Dan si Tapir agak tipsy, makanya dia mau dianter pulang ama gebetannya, Ryan. Dan genk mereka juga kepecah, ga tau pada pulang ama siapa. Tapi si Feli, karena ngakunya dia anak bae-bae dan ga pernah mabok, maka dia pulang sendiri ke kost dia naek Grab.
Itu tadi jam setengah dua-belasan. Harusnya dah nyampe kalau cuman dari Tanah Mas ke rumah kita di belakang kampus Undip Tembalang. Feli juga nambahin keterangan kalau Ryan ngekost di dβParagon, salah satu kost eksklusif disekitar kampus kita. Jadi tebakanku, si Ryan bawa Tapir ke sana
Dan kalau itu benar terjadi, dan orang tua kami sampai tau, aku tamat!
Ya, walaupun kalau kita ga ada yang cerita ama bonyok, pasti mereka juga ga bakalan tau sih, tapiβ¦
Itu gak boleh terjadi, apapun yang terjadi!
Dan dadakupun terasa kayak mau meledak, aku bener-bener marah!
βSekali lagi denger Pak, kakak-ku dibawa kesini sama salah satu penghuni kost ini yang bernama Ryan dalam keadaan dicekoki minuman keras, kalau sampai terjadi apa-apa, bapak bisa kulaporkan dengan tuduhan membantu tindak perkosaan!β ancamku pada satpam kost ngeyel yang saat ini sudah kucengkeram kerah bajunya karena tadi melarangku untuk masuk dan tidak ngasih info nomor kamar si Ryan
Satpam itu gantian melotot kepadaku, kayaknya dia gak gitu takut deh kuancam begituβ¦
Waduhβ¦
βRyan ada di kamar 22, tadi emang bawa cewe mabok, katanya ceweknyaβ jawabnya pendek sambil mendengus, masih melotot
βOoohh, matursuwun pak eh, masβ¦β jawabku tergesa-gesa mendengar keterangan yang gak kusangka-sangka itu keluar dari mulut mas Satpam baek yang ganteng itu, ah, puji dikit lah. Aku salah tingkah melepaskan cengkeramanku pada krah bajunya sambil berusaha membetulkan kerah yang tadi sedikit kubuat kusut itu. Yang segera ditepisnya risih
Aku ngacir
βNaik tangga belok kiriβ ucapnya lagi
βNggih mas!β sahutku sambil bergegas kearah tangga
βJangan ribut disini, atau kamu berurusan denganku!β
βNggak mas, Janji!β jawabku lagi, kali ini aku udah sampai setengah tangga
---
βBAJINβ¦!β desis marah orang yang muncul dibalik pintu sedikit terbuka yang barusan ku gedor-gedor itu, bermaksud untuk memaki. Dengan sepontan, aku mendorong keras-keras pintu itu dan menghambur masuk ke dalam kamar no 22 tersebut
Orang itu, pastinya dia yang bernama Ryan, agak terjengkang dan terhuyung kebelakang
Aku nanar menatap kearah Ranjang. Diatas ranjang itu, Yulia tergeletak setengah sadar dengan kedua payudara-nya sudah keluar dari baju dan BH-nya yang tersingkp keatas dan celana jins pensil hitam-nya sudah melorot sampai ke lutut
Aku mengalihkan pendangan ke Ryan yang juga melotot marah mendelik kearahku
Tanpa berkata apa-apa, aku maju dan dengan cepat mengayunkan tangan kiriku ke mulutnya, membekapnya sambil mendorong kepala Ryan kuat-kuat ke belakang. Ryan mundur mengikuti arah doronganku sampai membentur tembok kamar. Aku masih mendorong maju, lalu mengarahkan tangan kananku untuk memukul perutnya keras-keras
JDUG!
HUGHH
Ryan hanya melenguh pendek denngan pandangan kaget sambil memegang tangan kiriku yang masih membekap mulut-nya, lalu menggelosot pingsan. Campuran alkohol dan pukulan ku di Ulu Hati-nya, meng-KO Ryan seketika
βLu beruntung, gue dah janji ama mas satpam, ga akan ribut-ribut disiniβ¦β desisku mengancam
Aku segera membetulkan baju Yulia, mencangklong Tasnya, lalu membopong tubuhnya keluar
---
βHOE BANGSAT! GUE TUNGGU LU SIANG INI DI BELAKANG RUSUNAWA!! JANGAN LARI LU ANJING!β Begitu bunyi WA dari nomor yang gak ada di kontak-ku, pagi menjelang siang ini. Walau ga ada di kontak, aku hampir yakin ini dari si Ryan. Sudah hampir semingguan ini, aku cuekin ancaman-ancaman dari dia
Ya begitulah, dalam kurun waktu beberapa hari setelah kejadian itupun, hubunganku dengan Yulia malah agak awkward. Aneh gitu, dia juga belum pernah maen ke kamar atau jahilin aku kayak biasanya. Kalau pagi dia pasti dah mandi duluan sebelum aku bangun, jadi ga ada alasan lagi kita mandi barengan. Pas bonceng motor juga diem aja, sampai rumah langsung ngurung diri dikamar. Trus kalau butuh kemana-mana dia sering order gojek, gak nyuruh-nyuruh aku nganterin
Pokoknya canggung malahan
// paan sih lu Ryan, rese amat. Dah bagus lu ga gw laporin ke polisi // kali ini, aku mereply WA nya, untuk pertama kalinya
// AKHIRNYA LU PUNYA NYALI JUGA BUAT JAWAB WA GUE NJING!! POKOKNYA GUE TUNGGU SIANG INI DI BELAKANG RUSUNAWA, GUE MAU SELESAIIN URUSAN KITA. JANGAN LARI LU ANJING PENGECUT!! //
// lu pencet tanda panah keatas, itu cara buat matiin capslock. rusunawa mana sih? //
// GUE TAU CARANYA MATIIN CAPS BANGSAT!! JANGAN SOK TAU LU!! RUSUNAWA GEDUNG D, SAMPING STADION // balasnya
// ga tau gw, lu sharelok aja klo dah sampe //
// GAK GITU CARA KERJANYA BANGSAT!! //
// lha lu mau ketemuan ama gw ga? //
// YA MAU //
// Yadah, sharelok //
Dia ga bales lagi. Aku coba scroll ke atas, buat baca-baca WA-an kita. Cuk, orang anehβ¦
Ah, whatever!
---
Klunting!
Siang itupun aku menerima sharelok WA dari Ryan
Huftβ¦
Orang aneh!
---
βMo apa sih lu, Yan?β sapaku setelah turun dari motor
Sharelock nya payah, gue muter-muter gak ketemu-ketemu tempat janjian belakang Rusunawa yang dimaksud ama Ryan. Dia sempet sebel, nelpun sambil maki-maki dikira aku ingkar janji
Aelah, ingkar janji! Lu kire gw tukang jahit, janji minggu depan, jadinya bulan depan?
Akhirnya setelah kujelasin dia paham, trus dengan sabar pandu via telpun sampai ketemu lokasinya. Awalnya aku minta dijemput aja, daripada kelamaan, tapi dia ngeyel, katanya: Gak Gitu Cara Kerja-nya! Orang mau duel, kok suruh jemput! Emang mo nge-date apa? Jelasnya sambil maki-maki ga jelas
Hadehβ¦
βGue mau selesein urusan kita, Bangsat! Lu gak akan bisa lari lagi sekarang! Kita akan selelesin urusan kita, laki-laki sesama laki-laki !!β bentaknya kenceng lagi
βUrusan sesama lelaki apa lagi?β tanyaku
βJangan banyak bacot lu Bangsat!β Ancamnya. Perasaan dari tadi yang banyak omong dia deh, anehβ¦
WUUTTβ¦.
BUG!
Ryan tiba-tiba meloncat dan menendang perutku dengan telak. Badanku tertekuk kedepan, lalu terhuyung kebelakang sampai menabrak motorku sendiri. Setelah dorongan itu berhenti, aku mengangkat wajah dan menatapnya kembali
βOke, sekarang kita impas! Waktu itu elu juga serang gue sekali secara mendadak diperut!β omelnya
βOke, kita impasβ jawabku sambil mengambil nafas panjang dan berusaha menegakkan badan sambil mengangkat tangan meng-iya-kan perkataannya
βSekarang kita kelahi, gak ada lagi serangan mendadak, jadi bersiap-siaplah!β lanjutnya
βApaan sih lu Yan? Lu sedeng ya?β
Ryan sableng itu maju menyerangku dengan berlari-larian kecil, lalu tepat sampi didepanku, dia berhenti dan meloncat berputar, menendang kepalaku dengan tumitnya
WUUTT!!
Oh, Tuhan⦠desisku
Aku menarik sedikit kepalaku kebelakang, tandangan itu luput. Begitu mendarat dengan satu kaki, Ryan kembali menendang. Kali ini tendangan lurus kearah dadaku, aku memutar badan dan tendangannya pun lepas, hanya menabrak udara kosong
Semerta-merta Ryan menarik kakinya yang masih diudara, lalu menendang berulang-ulang kearah kepalaku sambil berjingkat-jingkat maju mengejarku yang bergerak mundur. Tentu saja tidak satupun tendangan itu kena. Misalkanpun kena, paling ya nggak sakit, kalau dilihat sih mungkin gerakan Ryan gaya banget, tapiβ¦
Gagal dengan tendangan gobak-gobek ga jelasnya, tiba-tiba Ryan melentingkan tubuhnya untuk berputar secara horizontal, kakinya menendang dalam setiap putaran yang dia buat. Tiga kali kalau aku tidak salah hitung, males ngitung sih sebenernya, dua tendangan pertama, bisa dipastikan luput, lha wong ga nyampe.
Tendangan ke-tiga, menyambar kearah bahu kanan-ku dan kutepis dengan lengan atasku. Ryan akhirnya terjatuh ke tanah, karena gravitasi memang menarik apapun ke-bawah-kan?
Sesampainya ditanah, dia berputar lagi dengan punggung-nya, mencoba menendang atau menjegal kaki-ku, sampai disini, aku sudah mulai enggak begitu yakin dengan apa yang coba dia lakukan.
Sapuan kaki itu kuhindari dengan meloncat kecil malas-malasan ke belakang
Tiba-tiba Ryan meliuk bangkit, lalu membuat beberapa salto kebelakang, menjauhiku
Entah apa maksudnya pake salto segala, aku semakin gak ngerti
βTernyata lu lumayan cepat juga, lu pasti belajar bela diri juga!β omelnya sambil manggut-manggut ngos-ngosan
Aku melipat tangan didada
βMaju lu!β tantang-nya lagi
βApaan sih Yan? Udah lah!β dengusku males
Yap, aku memang enggak awam dalam ilmu bela-diri, bahkan dari kecil, ayahku mencekoki beladiri secara brutal kepadaku. Beliau selalu menakutiku, katanya, diluar sana banyak monster yang berkeliaran, jadi aku harus kuat dan belajar beladiri. Menurutnya, bela-diri itu seperti KTP, harus selalu dibawa, walau kita jarang membutuhkannya. Perumpamaan yang sampai sekarang aku kurang mengerti maksudnya
Dan beliau menekankan, bela-diri yang dia ajarkan kepadaku adalah jenis beladiri silat istimewa yang diwariskan turun-temurun secara rahasia dikeluarga kami, makanya harus juga kuwarisi, untuk diwariskan kepada keturunanku kelak. Apa-apaan ini, hari gini, coba bayangin!
Silat Aliran Ponosoemarto, begitu Ayahku menyebut nama beladiri kami. Dan nama βaliranβ ga jelas itu sama dengan nama belakang keluarga kami. Antonius Satria Ponosoemarto, itu nama lengkapku
Tapi, aku gak gitu suka kelahi. Walau kata Ayah, aku berbakat dalam beladiri. Selama ini, paling mentok, kalau ku inget-inget, aku hanya pernah kelahi tiga kali. Empat, kalau elu bilang saat ini aku sedang kelahi. Ah, tapi tiga aja. Dan kalau lebih diinget-nget lagi, ketiganya juga gara-gara si Tapir. Ah, Empat yang gara-gara si Tapir, kalau lu hitung sama yang ini. Tapi ini menurutku, ini bukan beneran kelahi, jadi, hitung tiga aja yaβ¦
Hmm, OK fix, Tiga kali
βAyo Maju Lu, Anjing!β bentak Ryan lagi
Aku menatap dia ogah-ogahan sambil bersidekap, males, tapi gedeg juga dibilang onjang-anjing dari tadi. Ryan meloncat-loncat kecil sambil berganti-ganti posisi kuda kuda sambil memberi isyarat provokasi kepadaku untuk maju menyerangnya
Oh, Tuhan⦠desisku malas
WUTTT!
Aku melenting setengah berputar dan mengirimkan tendangan kearah kepala Ryan
BUG!
Dia sempat menutup kepalanya dengan double cover tangan. Tapi jelas tendangan itu telak. Begitu kaki kiriku menyentuh tanah, ku geser lagi kaki kanan untuk menedang ke bawah, ke arah paha luar Ryan
BUG!
Kali ini telak, dan Ryan goyah, membuka hampir semua pertahanan dirinya. Dengan kaki yang sama, ku tendang dada-nya, tendangan ogah-ogahan sih. Ryan sedikit terlempar kebelakang karena tendangan-ku itu, sempoyongan sebentar, lalu terpeleset jatuh dengan punggung terlebih dahulu
Begitu punggungnya menyentuh tanah, dengan cepat Ryan koprol kebelakang dan meloncat berdiri βTernyata benar, lu bisa beladiri juga Anjing! Pandai juga kau kelahi, bangsat!β ujarya sok dramatis sambil mengelap bibirnya dengan ibu jari, lalu menjilatnya dan meludah. Seolah ada darah imajiner disana. Persis seperti adegan konyol film-film silat Bruce-Lee jadul
Lalu dia menyentuh hidungnya sendiri dengan ibu jari, membuat kuda-kuda sambil berloncat-loncatan kecil serta membuat lengkingan khas Bruce Lee
Nah kan, Bruce-Lee!
Aku geleng-geleng kepala. Ada aja mahluk aneh didunia ini!
Hadehβ¦
Padahal siapapun yang belajar beladiri, atau minimal pernah belajar beladiri akan tau perbedaan level diantara kami. Tapi kelihtannya Ryan ini emang dungu dari lahir. Aku jadi gemes, pengen ngerjain
βKamu menganggap loncat-loncatan seperti itu ilmu beladiri? Kalau cuman nari-nari kek gitu, nenek-nenek hamil juga bisa, lu mau ngerasain kelahi? Kelahi Itu Seperti Ini!β aku bicara dengan suara sok ku berat-beratin, mencoba meng-imitasi suara Bruce Wayne dalam kostum kampret-nya, menekankan empat kata terakhir dengan mimik muka yang kubuat seserem dan sedramatis mungkin
Dan aku melepas tanganku yang dari tadinya bersidekap malas-malasan
Lalu aku membuat kuda-kuda kecil dengan pose yang dramatis
Dan aku bergerakβ¦
Sudah kubilang kan, level kami tidak sama. Ryan, mungkin belajar wing-chun tiga atau empat tahun, kalau kulihat dari gerakan dan ketajaman serangannya. Ya, aku memang bisa menebak dasar beladiri seseorang hanya dengan sekilas pandangan. Iya, aku memang hebat, dahlah, tidak usah terlalu kagum, biasa aja! Tapi kelihatan juga sih kalau dia memang suka sekali berlatih. Stamina-nya lumayan
Tapi aku, aku berlatih beladiri dari sejauh apa yang bisa kuingat pertama kali. Aku sudah disuruh menendang kick punch target, dari mulai aku bisa berjalan.
Yaa, gak juga sih, tapi maksudku, dari kecil banget. Dan latihan itu semakin menggila, tak peduli bagaimanapun aku merengek. Bahkan, semakin aku merengek, ayah semakin keras terhadapku. Hingga akhirnya aku berhenti merengek dan menuruti perintah ayah, agar beliau tidak βlebih menyiksakuβ
Tapi, ayahku itu super baik. Dan hubungan kami juga sangat dekat. Bagiku, beliau tidak hanya panutan-ku, tapi juga temen ngobrol dan curhat. Yaaa, disela-sela kesibukan bisnis-nya, dan hobby-nya menjadikanku sansak hidup sihβ¦
Tapi beliau memang baik sih...
Setelah beberapa adegan kekerasan yang kurang pantas kuceritakan disini, Ryan terlentang dengan nafas yang tersenggal-senggal. Menatapku yang berdiri disebelahnya, dengan padangan kalah setelah barusan kuhajar.
Kuhajar?
Rasanya dramatis banget sih ya, sebenernya, gak kuhajar beneran juga sih. Cuman beberapa tendangan, bantingan dan pukulan biasa, juga gak sekuat tenaga kok, percaya deh...
βKamu kuat sekali, jarang sekali aku menemukan anak muda sekuat dan seberani dirimuβ pujiku pendek yang diikuti oleh perubahan pandangan mata-nya. Perubahan yang kusukai.
Pandangan kagum
βDengan guru dan latihan yang tepat, kamu bisa jadi jauh lebih hebat dari akuβ ocehku ngawur seperti di film-film Kungfu. Iya, aku tampil dramatis, karena kutebak, si Ryan ini memang jenis orang bego yg dramatis.
Hidupnya berasa film Kungfu banget
Gemes banget pengen ngejahilin!
βTeruslah belajar, aku mengagumi potensi didalam dirimu, jadilah lebih kuat dan Tegakkan Keadilan Dimuka Bumiβ ujarku sambil berbalik dan melangkah menjauh dengan aksi menggendong tangan, sok-sok-an balagak seperti IP Man
βTERIMALAH AKU MENJADI MURIDMU GURU!!β teriaknya wagu yang membuatku terperanjat kaget dan hampir cekikikan. Kutahan mati-matian agar nggak ketawa. Setelah siap, aku membalik badan dan memandangnya degan mimik muka dramatis. Kaget beneran, saat melihat Ryan sudah berlutut sambil membungkukkan badan dalam-dalam
Njir, ini mah pilem kung-fu beneran!
βBerdirilah!β perintahku pendek yang diikutinya dengan patuh
Aku mendekati-nya dan menyentuh pudaknya βKawan, aku belum pantas menjadi gurumu, mari kita latihan bersama kalau ada waktu. Aku menghormati kemampuan dan keteguhan jiwa-mu, jarang ada anak muda sekarang yang berlatih segiat kamu. Walau kutebak, kamu baru mendalami beladiri tiga atau empat tahun belakangan ini, tapi kemampuanmu luar biasa. Aku menghormatimu kawan!β ujarku masih meneruskan akting gak karuan itu sambil menepuk-nepuk pundak-nya
βTerimakasih Bang, aku akan menghormati abang dan mematuhi perintah serta nasehat abang selamanyaβ balasnya sambil menjura dalam-dalam
Apalagi ini coba?
Njir!
Dan aku balik badan, ngacir kabur !!!
Gak tahan, pengen ngakak
Sableng tu anak!
---
End of Cokelat Abu-Abu
Cerita Sebelumnya
Jadi menurut keterangan Feli, mereka barusan hang-out bareng di BabyFace, salah satu one-stop-service cafΓ©, karaokean sekaligus diskotik di kota ini. Dan si Tapir agak tipsy, makanya dia mau dianter pulang ama gebetannya, Ryan. Dan genk mereka juga kepecah, ga tau pada pulang ama siapa. Tapi si Feli, karena ngakunya dia anak bae-bae dan ga pernah mabok, maka dia pulang sendiri ke kost dia naek Grab.
Itu tadi jam setengah dua-belasan. Harusnya dah nyampe kalau cuman dari Tanah Mas ke rumah kita di belakang kampus Undip Tembalang. Feli juga nambahin keterangan kalau Ryan ngekost di dβParagon, salah satu kost eksklusif disekitar kampus kita. Jadi tebakanku, si Ryan bawa Tapir ke sana
Dan kalau itu benar terjadi, dan orang tua kami sampai tau, aku tamat!
Ya, walaupun kalau kita ga ada yang cerita ama bonyok, pasti mereka juga ga bakalan tau sih, tapiβ¦
Itu gak boleh terjadi, apapun yang terjadi!
Dan dadakupun terasa kayak mau meledak, aku bener-bener marah!
βSekali lagi denger Pak, kakak-ku dibawa kesini sama salah satu penghuni kost ini yang bernama Ryan dalam keadaan dicekoki minuman keras, kalau sampai terjadi apa-apa, bapak bisa kulaporkan dengan tuduhan membantu tindak perkosaan!β ancamku pada satpam kost ngeyel yang saat ini sudah kucengkeram kerah bajunya karena tadi melarangku untuk masuk dan tidak ngasih info nomor kamar si Ryan
Satpam itu gantian melotot kepadaku, kayaknya dia gak gitu takut deh kuancam begituβ¦
Waduhβ¦
βRyan ada di kamar 22, tadi emang bawa cewe mabok, katanya ceweknyaβ jawabnya pendek sambil mendengus, masih melotot
βOoohh, matursuwun pak eh, masβ¦β jawabku tergesa-gesa mendengar keterangan yang gak kusangka-sangka itu keluar dari mulut mas Satpam baek yang ganteng itu, ah, puji dikit lah. Aku salah tingkah melepaskan cengkeramanku pada krah bajunya sambil berusaha membetulkan kerah yang tadi sedikit kubuat kusut itu. Yang segera ditepisnya risih
Aku ngacir
βNaik tangga belok kiriβ ucapnya lagi
βNggih mas!β sahutku sambil bergegas kearah tangga
βJangan ribut disini, atau kamu berurusan denganku!β
βNggak mas, Janji!β jawabku lagi, kali ini aku udah sampai setengah tangga
---
βBAJINβ¦!β desis marah orang yang muncul dibalik pintu sedikit terbuka yang barusan ku gedor-gedor itu, bermaksud untuk memaki. Dengan sepontan, aku mendorong keras-keras pintu itu dan menghambur masuk ke dalam kamar no 22 tersebut
Orang itu, pastinya dia yang bernama Ryan, agak terjengkang dan terhuyung kebelakang
Aku nanar menatap kearah Ranjang. Diatas ranjang itu, Yulia tergeletak setengah sadar dengan kedua payudara-nya sudah keluar dari baju dan BH-nya yang tersingkp keatas dan celana jins pensil hitam-nya sudah melorot sampai ke lutut
Aku mengalihkan pendangan ke Ryan yang juga melotot marah mendelik kearahku
Tanpa berkata apa-apa, aku maju dan dengan cepat mengayunkan tangan kiriku ke mulutnya, membekapnya sambil mendorong kepala Ryan kuat-kuat ke belakang. Ryan mundur mengikuti arah doronganku sampai membentur tembok kamar. Aku masih mendorong maju, lalu mengarahkan tangan kananku untuk memukul perutnya keras-keras
JDUG!
HUGHH
Ryan hanya melenguh pendek denngan pandangan kaget sambil memegang tangan kiriku yang masih membekap mulut-nya, lalu menggelosot pingsan. Campuran alkohol dan pukulan ku di Ulu Hati-nya, meng-KO Ryan seketika
βLu beruntung, gue dah janji ama mas satpam, ga akan ribut-ribut disiniβ¦β desisku mengancam
Aku segera membetulkan baju Yulia, mencangklong Tasnya, lalu membopong tubuhnya keluar
---
βHOE BANGSAT! GUE TUNGGU LU SIANG INI DI BELAKANG RUSUNAWA!! JANGAN LARI LU ANJING!β Begitu bunyi WA dari nomor yang gak ada di kontak-ku, pagi menjelang siang ini. Walau ga ada di kontak, aku hampir yakin ini dari si Ryan. Sudah hampir semingguan ini, aku cuekin ancaman-ancaman dari dia
Ya begitulah, dalam kurun waktu beberapa hari setelah kejadian itupun, hubunganku dengan Yulia malah agak awkward. Aneh gitu, dia juga belum pernah maen ke kamar atau jahilin aku kayak biasanya. Kalau pagi dia pasti dah mandi duluan sebelum aku bangun, jadi ga ada alasan lagi kita mandi barengan. Pas bonceng motor juga diem aja, sampai rumah langsung ngurung diri dikamar. Trus kalau butuh kemana-mana dia sering order gojek, gak nyuruh-nyuruh aku nganterin
Pokoknya canggung malahan
// paan sih lu Ryan, rese amat. Dah bagus lu ga gw laporin ke polisi // kali ini, aku mereply WA nya, untuk pertama kalinya
// AKHIRNYA LU PUNYA NYALI JUGA BUAT JAWAB WA GUE NJING!! POKOKNYA GUE TUNGGU SIANG INI DI BELAKANG RUSUNAWA, GUE MAU SELESAIIN URUSAN KITA. JANGAN LARI LU ANJING PENGECUT!! //
// lu pencet tanda panah keatas, itu cara buat matiin capslock. rusunawa mana sih? //
// GUE TAU CARANYA MATIIN CAPS BANGSAT!! JANGAN SOK TAU LU!! RUSUNAWA GEDUNG D, SAMPING STADION // balasnya
// ga tau gw, lu sharelok aja klo dah sampe //
// GAK GITU CARA KERJANYA BANGSAT!! //
// lha lu mau ketemuan ama gw ga? //
// YA MAU //
// Yadah, sharelok //
Dia ga bales lagi. Aku coba scroll ke atas, buat baca-baca WA-an kita. Cuk, orang anehβ¦
Ah, whatever!
---
Klunting!
Siang itupun aku menerima sharelok WA dari Ryan
Huftβ¦
Orang aneh!
---
βMo apa sih lu, Yan?β sapaku setelah turun dari motor
Sharelock nya payah, gue muter-muter gak ketemu-ketemu tempat janjian belakang Rusunawa yang dimaksud ama Ryan. Dia sempet sebel, nelpun sambil maki-maki dikira aku ingkar janji
Aelah, ingkar janji! Lu kire gw tukang jahit, janji minggu depan, jadinya bulan depan?
Akhirnya setelah kujelasin dia paham, trus dengan sabar pandu via telpun sampai ketemu lokasinya. Awalnya aku minta dijemput aja, daripada kelamaan, tapi dia ngeyel, katanya: Gak Gitu Cara Kerja-nya! Orang mau duel, kok suruh jemput! Emang mo nge-date apa? Jelasnya sambil maki-maki ga jelas
Hadehβ¦
βGue mau selesein urusan kita, Bangsat! Lu gak akan bisa lari lagi sekarang! Kita akan selelesin urusan kita, laki-laki sesama laki-laki !!β bentaknya kenceng lagi
βUrusan sesama lelaki apa lagi?β tanyaku
βJangan banyak bacot lu Bangsat!β Ancamnya. Perasaan dari tadi yang banyak omong dia deh, anehβ¦
WUUTTβ¦.
BUG!
Ryan tiba-tiba meloncat dan menendang perutku dengan telak. Badanku tertekuk kedepan, lalu terhuyung kebelakang sampai menabrak motorku sendiri. Setelah dorongan itu berhenti, aku mengangkat wajah dan menatapnya kembali
βOke, sekarang kita impas! Waktu itu elu juga serang gue sekali secara mendadak diperut!β omelnya
βOke, kita impasβ jawabku sambil mengambil nafas panjang dan berusaha menegakkan badan sambil mengangkat tangan meng-iya-kan perkataannya
βSekarang kita kelahi, gak ada lagi serangan mendadak, jadi bersiap-siaplah!β lanjutnya
βApaan sih lu Yan? Lu sedeng ya?β
Ryan sableng itu maju menyerangku dengan berlari-larian kecil, lalu tepat sampi didepanku, dia berhenti dan meloncat berputar, menendang kepalaku dengan tumitnya
WUUTT!!
Oh, Tuhan⦠desisku
Aku menarik sedikit kepalaku kebelakang, tandangan itu luput. Begitu mendarat dengan satu kaki, Ryan kembali menendang. Kali ini tendangan lurus kearah dadaku, aku memutar badan dan tendangannya pun lepas, hanya menabrak udara kosong
Semerta-merta Ryan menarik kakinya yang masih diudara, lalu menendang berulang-ulang kearah kepalaku sambil berjingkat-jingkat maju mengejarku yang bergerak mundur. Tentu saja tidak satupun tendangan itu kena. Misalkanpun kena, paling ya nggak sakit, kalau dilihat sih mungkin gerakan Ryan gaya banget, tapiβ¦
Gagal dengan tendangan gobak-gobek ga jelasnya, tiba-tiba Ryan melentingkan tubuhnya untuk berputar secara horizontal, kakinya menendang dalam setiap putaran yang dia buat. Tiga kali kalau aku tidak salah hitung, males ngitung sih sebenernya, dua tendangan pertama, bisa dipastikan luput, lha wong ga nyampe.
Tendangan ke-tiga, menyambar kearah bahu kanan-ku dan kutepis dengan lengan atasku. Ryan akhirnya terjatuh ke tanah, karena gravitasi memang menarik apapun ke-bawah-kan?
Sesampainya ditanah, dia berputar lagi dengan punggung-nya, mencoba menendang atau menjegal kaki-ku, sampai disini, aku sudah mulai enggak begitu yakin dengan apa yang coba dia lakukan.
Sapuan kaki itu kuhindari dengan meloncat kecil malas-malasan ke belakang
Tiba-tiba Ryan meliuk bangkit, lalu membuat beberapa salto kebelakang, menjauhiku
Entah apa maksudnya pake salto segala, aku semakin gak ngerti
βTernyata lu lumayan cepat juga, lu pasti belajar bela diri juga!β omelnya sambil manggut-manggut ngos-ngosan
Aku melipat tangan didada
βMaju lu!β tantang-nya lagi
βApaan sih Yan? Udah lah!β dengusku males
Yap, aku memang enggak awam dalam ilmu bela-diri, bahkan dari kecil, ayahku mencekoki beladiri secara brutal kepadaku. Beliau selalu menakutiku, katanya, diluar sana banyak monster yang berkeliaran, jadi aku harus kuat dan belajar beladiri. Menurutnya, bela-diri itu seperti KTP, harus selalu dibawa, walau kita jarang membutuhkannya. Perumpamaan yang sampai sekarang aku kurang mengerti maksudnya
Dan beliau menekankan, bela-diri yang dia ajarkan kepadaku adalah jenis beladiri silat istimewa yang diwariskan turun-temurun secara rahasia dikeluarga kami, makanya harus juga kuwarisi, untuk diwariskan kepada keturunanku kelak. Apa-apaan ini, hari gini, coba bayangin!
Silat Aliran Ponosoemarto, begitu Ayahku menyebut nama beladiri kami. Dan nama βaliranβ ga jelas itu sama dengan nama belakang keluarga kami. Antonius Satria Ponosoemarto, itu nama lengkapku
Tapi, aku gak gitu suka kelahi. Walau kata Ayah, aku berbakat dalam beladiri. Selama ini, paling mentok, kalau ku inget-inget, aku hanya pernah kelahi tiga kali. Empat, kalau elu bilang saat ini aku sedang kelahi. Ah, tapi tiga aja. Dan kalau lebih diinget-nget lagi, ketiganya juga gara-gara si Tapir. Ah, Empat yang gara-gara si Tapir, kalau lu hitung sama yang ini. Tapi ini menurutku, ini bukan beneran kelahi, jadi, hitung tiga aja yaβ¦
Hmm, OK fix, Tiga kali
βAyo Maju Lu, Anjing!β bentak Ryan lagi
Aku menatap dia ogah-ogahan sambil bersidekap, males, tapi gedeg juga dibilang onjang-anjing dari tadi. Ryan meloncat-loncat kecil sambil berganti-ganti posisi kuda kuda sambil memberi isyarat provokasi kepadaku untuk maju menyerangnya
Oh, Tuhan⦠desisku malas
WUTTT!
Aku melenting setengah berputar dan mengirimkan tendangan kearah kepala Ryan
BUG!
Dia sempat menutup kepalanya dengan double cover tangan. Tapi jelas tendangan itu telak. Begitu kaki kiriku menyentuh tanah, ku geser lagi kaki kanan untuk menedang ke bawah, ke arah paha luar Ryan
BUG!
Kali ini telak, dan Ryan goyah, membuka hampir semua pertahanan dirinya. Dengan kaki yang sama, ku tendang dada-nya, tendangan ogah-ogahan sih. Ryan sedikit terlempar kebelakang karena tendangan-ku itu, sempoyongan sebentar, lalu terpeleset jatuh dengan punggung terlebih dahulu
Begitu punggungnya menyentuh tanah, dengan cepat Ryan koprol kebelakang dan meloncat berdiri βTernyata benar, lu bisa beladiri juga Anjing! Pandai juga kau kelahi, bangsat!β ujarya sok dramatis sambil mengelap bibirnya dengan ibu jari, lalu menjilatnya dan meludah. Seolah ada darah imajiner disana. Persis seperti adegan konyol film-film silat Bruce-Lee jadul
Lalu dia menyentuh hidungnya sendiri dengan ibu jari, membuat kuda-kuda sambil berloncat-loncatan kecil serta membuat lengkingan khas Bruce Lee
Nah kan, Bruce-Lee!
Aku geleng-geleng kepala. Ada aja mahluk aneh didunia ini!
Hadehβ¦
Padahal siapapun yang belajar beladiri, atau minimal pernah belajar beladiri akan tau perbedaan level diantara kami. Tapi kelihtannya Ryan ini emang dungu dari lahir. Aku jadi gemes, pengen ngerjain
βKamu menganggap loncat-loncatan seperti itu ilmu beladiri? Kalau cuman nari-nari kek gitu, nenek-nenek hamil juga bisa, lu mau ngerasain kelahi? Kelahi Itu Seperti Ini!β aku bicara dengan suara sok ku berat-beratin, mencoba meng-imitasi suara Bruce Wayne dalam kostum kampret-nya, menekankan empat kata terakhir dengan mimik muka yang kubuat seserem dan sedramatis mungkin
Dan aku melepas tanganku yang dari tadinya bersidekap malas-malasan
Lalu aku membuat kuda-kuda kecil dengan pose yang dramatis
Dan aku bergerakβ¦
Sudah kubilang kan, level kami tidak sama. Ryan, mungkin belajar wing-chun tiga atau empat tahun, kalau kulihat dari gerakan dan ketajaman serangannya. Ya, aku memang bisa menebak dasar beladiri seseorang hanya dengan sekilas pandangan. Iya, aku memang hebat, dahlah, tidak usah terlalu kagum, biasa aja! Tapi kelihatan juga sih kalau dia memang suka sekali berlatih. Stamina-nya lumayan
Tapi aku, aku berlatih beladiri dari sejauh apa yang bisa kuingat pertama kali. Aku sudah disuruh menendang kick punch target, dari mulai aku bisa berjalan.
Yaa, gak juga sih, tapi maksudku, dari kecil banget. Dan latihan itu semakin menggila, tak peduli bagaimanapun aku merengek. Bahkan, semakin aku merengek, ayah semakin keras terhadapku. Hingga akhirnya aku berhenti merengek dan menuruti perintah ayah, agar beliau tidak βlebih menyiksakuβ
Tapi, ayahku itu super baik. Dan hubungan kami juga sangat dekat. Bagiku, beliau tidak hanya panutan-ku, tapi juga temen ngobrol dan curhat. Yaaa, disela-sela kesibukan bisnis-nya, dan hobby-nya menjadikanku sansak hidup sihβ¦
Tapi beliau memang baik sih...
Setelah beberapa adegan kekerasan yang kurang pantas kuceritakan disini, Ryan terlentang dengan nafas yang tersenggal-senggal. Menatapku yang berdiri disebelahnya, dengan padangan kalah setelah barusan kuhajar.
Kuhajar?
Rasanya dramatis banget sih ya, sebenernya, gak kuhajar beneran juga sih. Cuman beberapa tendangan, bantingan dan pukulan biasa, juga gak sekuat tenaga kok, percaya deh...
βKamu kuat sekali, jarang sekali aku menemukan anak muda sekuat dan seberani dirimuβ pujiku pendek yang diikuti oleh perubahan pandangan mata-nya. Perubahan yang kusukai.
Pandangan kagum
βDengan guru dan latihan yang tepat, kamu bisa jadi jauh lebih hebat dari akuβ ocehku ngawur seperti di film-film Kungfu. Iya, aku tampil dramatis, karena kutebak, si Ryan ini memang jenis orang bego yg dramatis.
Hidupnya berasa film Kungfu banget
Gemes banget pengen ngejahilin!
βTeruslah belajar, aku mengagumi potensi didalam dirimu, jadilah lebih kuat dan Tegakkan Keadilan Dimuka Bumiβ ujarku sambil berbalik dan melangkah menjauh dengan aksi menggendong tangan, sok-sok-an balagak seperti IP Man
βTERIMALAH AKU MENJADI MURIDMU GURU!!β teriaknya wagu yang membuatku terperanjat kaget dan hampir cekikikan. Kutahan mati-matian agar nggak ketawa. Setelah siap, aku membalik badan dan memandangnya degan mimik muka dramatis. Kaget beneran, saat melihat Ryan sudah berlutut sambil membungkukkan badan dalam-dalam
Njir, ini mah pilem kung-fu beneran!
βBerdirilah!β perintahku pendek yang diikutinya dengan patuh
Aku mendekati-nya dan menyentuh pudaknya βKawan, aku belum pantas menjadi gurumu, mari kita latihan bersama kalau ada waktu. Aku menghormati kemampuan dan keteguhan jiwa-mu, jarang ada anak muda sekarang yang berlatih segiat kamu. Walau kutebak, kamu baru mendalami beladiri tiga atau empat tahun belakangan ini, tapi kemampuanmu luar biasa. Aku menghormatimu kawan!β ujarku masih meneruskan akting gak karuan itu sambil menepuk-nepuk pundak-nya
βTerimakasih Bang, aku akan menghormati abang dan mematuhi perintah serta nasehat abang selamanyaβ balasnya sambil menjura dalam-dalam
Apalagi ini coba?
Njir!
Dan aku balik badan, ngacir kabur !!!
Gak tahan, pengen ngakak
Sableng tu anak!
---
End of Cokelat Abu-Abu
Marucil
Tukang Semprot
Wedus, beneran ditambahin no sara di judul looh. wkwkwkw.
Matok ndipit kang, bacanya nanti malam, lagi nanggung nih
Matok ndipit kang, bacanya nanti malam, lagi nanggung nih
Rifwongxi12
Semprot Kecil
- Daftar
- 19 Jun 2018
- Post
- 98
- Like diterima
- 145
Lanjut suhu
Hikari27
Semprot Addict
Mantapu... Adegan pukul pukulannya bikin ngakak guling guling... Makasih pembaharuannya kak
Aku padamu bangWedus, beneran ditambahin no sara di judul looh. wkwkwkw.
Matok ndipit kang, bacanya nanti malam, lagi nanggung nih
Siap om suhu, terimakasih sudah membaca cerita jelek nubiMantapu... Adegan pukul pukulannya bikin ngakak guling guling... Makasih pembaharuannya kak
cukiberegu
Senpai Semprot
- Daftar
- 7 Apr 2014
- Post
- 981
- Like diterima
- 2.402
Cuk Anton aja nahan ngakak, gimana ane yg baca? 
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
