Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Jilbaber Alim, Pasrah Ditangan Kang Pijat.

Halo para suhu semproters, sesuai janji ane buat update ceritae lanjutkan thread ane semalam, berikut ane sajikan sambungan cerita bersambung.

Sesusai dipijat dan bercinta, membuat kami begitu tidur nyenyak, kami bangun agak siang, istriku sendiri menahan diri keluar kamar karena malu dengan Heri sejak erangan dan rintihan istriku yang terlampau keras saat sex semalam, hal ini menghalangi ia untuk mandi wajib dan akhirnya melewatkan shalat subuh. Ya ini fenomena langka pada istriku, biasanya ia rajin mebangunkanku untuk shalat subuh, tapi karena malu, istriku menahan diri untuk keluar. Bibi pengasuh anak kami sudah datang dan terdengar sedang memasakan nasi goreng kesukaan anaku.

“yang bangun yang, mau masuk kantor ga?” Ga mas, aku ada kerjaan keluar kota ntar sore, semalam atasaku kirim WA nugasin aku keluar kota”. Hal ini sudah biasa bagiku, ia mengungkapkan rencana perjalanannya pada hari H, bahkan pernah 4 jam sebelum berangkat ia baru memberi tahu. Aku memakluminya, karena istriku sendiri juga kadang tidak menduga akan mendapatkan penugasan tiba-tiba. “kamu kemana Yang?” tanyaku.

Istri: “Kendari Mas, 3 hari, lanjut ke Pandeglang 1 hari mas, jadi maaf nanti aku ga sempat mampir rumah dari airport, karena langung dijemput sama kantor ke Serang”

Aku : “Iya ga apa-apa, yang penting pastikan vitamin kamu rutin dikonsumsi” dalam hati aku heran, kenapa ia tidak ke kota M, tempat Zakky mitra kerjanya berada. Bukankah sebelumnya mereka sudah janjian akan ditraktir di Kota M, tapi inilah tugas, ia harus utamakan tugasnya dibandingkan urusan pribadinya. Karena istriku termasuk kategori Worka holic.

Sementara ia pergi mandi, aku diam-diam membuka laptopnya, aku ingin mengintip isi chatnya dari whatsapp web yang selalu ia buka di browser laptopnya.

Istri : “Bang, Lusa sorre aku dr Kendari mampir ke kota M, besoknya aku pulang ke Jakarta karna ada urusan lagi”

Zakky : “siap Mbak Putri, nanti tak anter ke kuliner terbaik disini”

Istri : “Awasya kalo mangkir dari janji”

Zakky : “pasti enggak Mba, apalagi janji sama Mba Putri, wong sekarang aja udah dag dig dug kok tau Mba Putri mau dateng”

Istriku : hahahaha emang bedug masjid.

Membaca isi pesan WA istriku, aku menyadari bahwa istriku hanya bertugas 2 hari, selebihnya 1 hari ia extend menginap dan tiket penerbangan ke hari berikutnya. Artinya ia akan pergi urusan pribadi di kota M. Kembali, jantungku berdegub kencang, membayangkan Putri istriku berjumpa dengan pria lain, dan menghabiskan waktu seharian bersamanya, kemanasaja mereka seharian nanti? apa yang akan ia lakukan?

Tidak berlama-lama, kututup laptop istriku, kuletakkan kembali di tasnya. Aku melangkah keluar, kulihat Heri sudah berpakaian rapih sambil duduk-duduk di teras rumah, kuhampiri dia “her, kamu lagi ngapain bertapa sendirian?”

Heri : Lagi nunggu abang keluar, heri mau pamit mau belanja buat coffee shop”

Aku : “Oh ya udah her ntar habis sarapan langsung pulang sekalian pamit sama teteh”

Kami makan nasi goreng buatan ART, dimeja makan istriku mengucapkan terimakasih kepada Heri yang sudah memijatnya, ia bilang tubuhnya lebih enak, pas untuk persiapan perjalanan dinas nanti sore. (Nampak sekali istriku agak salting dengan heri terlebih akibat erangannya semalam)

Heri : “Wah sama2 Teh, nanti kalau keseleo, capek n butuh dipijat kabari Heri aja”

Dalam hatiku, wah heri sudah ga canggung lagi, dan sudah PD menawarkan jasa ke istriku.

Istriku : “Sambil senyum, wah makasih banget Her” Entah basa basi entah serius, istriku hanya menjawab singkat.

Usai makan, Heri pamitan dan salaman dengan kami, seperti biasa ia mencium tanganku dan tangan istriku.

***
“Yang…. Ini tas laptopnya kenapa ga dimasukin ke koper” tanyaku kepada istriku yang baru saja usai beres-beres persiapan berangkat keluar kota.

Istriku : “Ga mas, nanti aku full di lapangan, ga butuh laptop, berat-beratin aja kalau dibawa.”

Bagaikan mendapatkan berita kemenangan Barca atas Real Madrid, aku langsung sumringah mendengar ucapan istriku itu, artinya aku akan tahu apa saja yang diobrolkan antara istriku dan Zakky, dan bahkan mungkin aku tahu apa saja yang akan dilakukan oleh mereka?

Taksi yang mengantar istriku berangsur menjauihi rumah kami, belum hilang taksi itu dari pandanganku, aku langsung membuka laptop istriku, kubuka Whatsappnya. Aku kembali memepotoin laptopnya, seperti menonton laga Barca yang kembali bertanding el clasico melawan Madrid.

Kulihat pesan WA masuk, ada 3 orang yang mengomentari status WA istriku, ake penasaran dan ternyata istriku memasang foto selfie senyum disertai foto berikutnya bergambar tas koper, caption statusnya “Cuss, bismillah yang semangat, yang sehat, yang kuat”. Aku baru menyadari, bahwa selama ini istriku menyembunyikan kontaku dari orang yang akan melihat status WA-nya.



Zakky adalah salah satu orang yang mengomentari statusnya :

“Hati-hati Mba Putri Cantik, aku juga semangat disini” ,

Malam itu di sebuah hotel di tepi Pantai Losari, istriku turun dari sebuah kendaraan, sebagaimana tamu hotel pada umumnya yang menggunakan taksi, istriku tidak turun di lobby hotel, melainkan di area parkir hotel. Artinya ia sedang tidak menggunakan taksi, lalu siapakah dimobil itu yang bersama istriku?

Ya, Zakky bersama istri saya turun dari mobil mereka menuju ke lobby, Zakky berjalan sambil membawakan koper istriku, mereka berdua melangkah menuju lobby dan tampak berbicara dengan resepsionis, tak tahu apa yang dibicarakan, setelah itu mereka melangkah menuju ke arah lift seusai berbicara dengan resepsionis hotel.

Sebelum peristiwa mereka berdua ke hotel malam itu, aku sudah mengikuti seluruh isi pesan WA milik istriku, diantaranya saat istriku mengirimkan pesan selfie menuju pesawat dari kendari ke Kota M.

“Wah cantiknya, mba awas lho nanti saya jatuh cinta” komentar Zakky pada”

Istriku : ;) aku sampai 1 jam setengah lagi bang. (ia mengirimkan emoticon)

Zakky : Aku sudah di bandara sekarang, biar saku saja yang nunggu, mba putri ga usah. Hehehe
Istriku : waduh niat amat.

Saat memperhatikan laptop dan isi pesan WA istriku, kudengar HPku bergetar, ada pesan masuk dari Rahmad temanku di kota M.

Rahmad : “Mas, aku wes roh bojomu nang bandara saiki, dikirimkannya foto istriku saat keluar dari terminal kedatangan (mas aku sudah lihat istrimu di bandara sekarang)”
Aku : Sipp mantep Om Rahmad, monitor terus n update. Ingat jangan mendekat atau terlalu dekat”
Rahmad adalah Supir taksi online bandara Kota M yang pernah saya carter selama dua hari saat saya ada kegiatan di kota M beberapa bulan lalu. Perantau asal Jawa Timur ini senang sekali kumintai tolong sebagai detektif amateiran untuk memantau dan medokumentasikan perjalanan istriku selama di kota M. kukirimkan foto selfie istriku yang kuambil dari pesan WAnya kepada Zakky, karena masih menggunakan kostum yang sama, sehingga mudah bagi Rahmad untuk mengenalinya.

Begitu istriku dijemput sebuah mobil di area penjemputan bandara, Rahmad langsung bergegas menuju mobilnya yang terparkir di area taksi tidak jauh dari posisi istriku. Ia mengikuti mobil yang digunakan istriku sambil secara berkala mengirimkan foto istriku dan mobil yang digunakannya. Mobil itu berjalan menuju area rumah makan yang ramai, oleh Rahmad dijelaskan bahwa rumah makan itu adalah rumah makan legendaris di kota M yang menjadi destinasi tujuan bagi banyak pelancong yang berkunjung ke Kota M. Sebagai supir taksi online, sudah tentu ia mengerti seisi kota M. 2 jam di Rm tersebut, hari semakin gelap dan pergilah mereka ke hotel bintang empat tempat istriku menginap, sebagaimana dilaporkan oleh Rahmat kepadaku.

Rahmad : “Mas bojomu mlebu lift, aku ra ngerti nang lantai piro, aku ga biso buntuti karena ga punya kartu kamar untuk akses lift” (Mas istrimu masuk lift, aku ga tahu dia kelantai berapa, aku ga bisa buntuti karena gap unta kunci kamar buat akses lift)

Aku : “Oke Om Rahmad, mungkin hanya sebentar mereka, selanjutnya mungkin mereka keluar lagi, tolong monitor terus ya Om”

Rahmad : Oke mas, aku pantau terus nih.

Istriku akhirnya hilang dari pandangan Rahmad yang duduk-duduk di sofa loby hotel, menurut [penuturannya tidak ada percakapan, tidak ada gandengan tangan, tidak ada romantis yang ditunjukkan istriku kepada Zakky selama di lobby hotel.

Dibalik tidak terpantaunya istriku bersama Zakky didalam lift, petualangan yang sebernarnya telah dimulai.

Dari resepsionis mereka melangkah menuju lantai 6, selama didalam lift mereka berdua dalam keadaan canggung, terlebih istriku yang juga diam, dingin, membisu tapi bergejolak adrenalisnya, sekeluar dari lift, pada langkah pertama dari pintu lift, tiba-tiba diangkatnya tubuh istriku dalam posisi rebahan menuju pintu kamar tempatnya menginap, istriku tampak gugup, malu dan memejamkan mata karena tidak tahu harus berbuat apa. Ini adalah pertama kalinya tubuhnya diangkat dan dalam genggaman pria lain selain diriku. Didepan pintu kamar yang belum sempat terbuka, dan masih dalam dekapan gendongan Zakky, istriku akhirnya membuka matanya, ia masih bingung dengan keadaan ini, apakah itu nyata atau tidak? Jantungnya berdegub kencang, matanya kembali terpejam saat ia baru beberapa detik membuka matanya, ia merasakan ada hembusan nafas berbau rokok mendekati bibirnya, hembusan itu semakin dekat dan semakin hangat. Dikecupnya istriku oleh Zakky, istriku tetap menutup mulutnya, ia membalikan wajah menghindari kecupan itu. Melihat hal itu, Zakky memilih mendaratkan ciumannya di tengkuk leher yang terbuka saat istriku memalingkan wajah menghindari ciuman. Ahhh….euhhhhh istriku mendesah merasakan sensasi hormon yang bergejolak merespon kecupan pada tengkuk lahernya. Ia kembali membuka matanya, kali ini dalam kedaan wajah tersipu malu. Usai momen ciuman di lehernya, istriku diturunkan oleh Zakky, dibukakan pintu untuknya masuk dan menyalakan lampu untuk menerangi kamar.

Suasana dingin dan penuh diam, istriku tidak berani melihat wajah Zakky, ia berjalan melangkah menuju ke jendela kamar hotel dan berdiri mematung, dari pantulan kaca jendela terlihat Zakky melangkah mendekat yang langsung mengarahkan tangannya ke dada istriku, ia agresif meremas dada isrtriku. Didaratkan bibirnya di leher dan pundak istriku, ia menggigit pada bagian leher pundaknya. Istriku langsung mengelak dan membalikan badannya, ia tak kuasa melawan tenaga besar Zakky yang besar, ditariknya tubuh istriku mendekat tubuh zakky hingga menempel mendekap pada pelukan Zakky, ia memaksa menempelkan bibirnya pada bibir istriku. Hingga ciuman tersebut terjadi karena paksaan, istriku tak punya pilihan lain selain menikmati ciuman tersebut, karena ia tak memiliki tenaga untuk melawannya, makale bih baik menikmatinya.

Ardrenalin istriku terpacu, ia merasakan tubuhnya terangkat, ya Zakky kembali mengangkat tubuh istriku, ia mengarahkan pada meja kerja yang ada di kamar hotel, bukan mengarahkannya ke kasur. Dibaringkan tubuh istriku diatas meja, dipegang kedua tangannya dan oleh zakky, istriku tak melawan, namun juga membiarkan tangannya dipegang zakky. Zakky baru melepaskan gengamman tangan istriku, saat Zakky mulai membuka kancing baju istriku, satu persatu kancing itu terlepas, zakky melihat sebuah kejutan. Tubuh mulus, putih, bersih dibalut Bra sporty yang dikenakan istriku.

Istriku masih tidak menyangka hal ini akan terjadi, ia masih benar-benar dalam keadaan bingung tentang dirinya yang telah melampaui batas moral, etika dan agama yang biasa ia teguh terapkan dalam kesehariannya. Ditengah kegundahan itu, ia tidak menyadari bahwa Zaky sudah melepaskan seluruh kemeja dan Bra yang ia gunakan. Istriku tersadar dirinya setengah bugil saat ia merasa sebuah sensai libido menerjang tubuhnya yang bersumber dari putting payudaranya yang sedang dijilat oleh Zakky.

Ihhh…. Euhhhh….ihhhhhh jangan Bang, jangan….. Ini ga boleh Bang… Ihhhhhh….euhhhhh Zakky tak menghiraukan penolakan istriku yang diucapkan dalam keadaan mendesah dan dikuasai oleh gairah libido yang bergejolak. Ya gairah libido itu bercampur dengan adrenalin yang menjadikannya sebagai sebuah sensasi seksual yang sangat menggairahkan dan mustahil untuk dilawan. Adegan meja kerja kamar hotel berlangsung cukup lama, Zakky melumat istriku dan memberikan tanda gigitan pada tengkuk leher istriku. Sensasi remasan payudara berukuran sedang milik istriku terjeda, Zakky mengalihkan perhatian pada celana bahan yang digunakan istriku, sambil menciumi putting istriku, Zakky membuka kancing celana istriku, ia menurunkan bibirnya keperut istriku dan semakin kebawah bersamaan dengan celananya yang semakin terpelorot dan akhirnya terlepas. Kehutan tambahan terjadi, Zakky pasti terkesima dengan kemulusan kulit dan tubuh istriku yang putih nyaris tanpa noda dan warna gelap, bahkan di seluruh selangkangannya semuanya mulus dan putih.

Ihhh….ihhhhhh.ihhhhhh jangan Bang, jorok. Jorok, sambil mengerang istriku berusaha menutupi selangkangannya yang sedang dijamah oleh bibir Zakky, barbalut CD ungu yang sedang dikenakan istriku menggeliatkan tubuhnya dengan sensasi jilatan pada permukaan CD yang dikenakan. Sejak kami menikah, istriku selalu menolak untuk mempraktikkan oral sex seperti adegan menjilati vagina yang ada pada film semi yang kami tonton, ia menganggapnya adegan yang jorok. Pun demikian, istriku tidak pernah mau melakukan oral sex untuk mengulum Mr.P ku, karena menganggapnya jorok juga. Namun, kali ini ia merasakan sensasi yang baru, ketika CDnya sudah terlepas penuh oleh keberingasan Zakky. Lidah Zakky menari dan menyusuri seluruh area vagina pink milik istriku, yang aku yakin, Zakky pasti baru pertama melihat vagina yang bersih dan mulus berwarna pink nyaris tidak ada warna gelap disekitarnya.

Kini tubuh istriku sudah sepenuhnya telanjang, ia sudah sadar suah tidak mungkin untuk menolak semua ini, tidak mungkin untuk menginggalkan semua ini yang sudah terlanjur terjadi dan dinikmati, meskipun mungkin istriku tidak mengharapkannya.

Zakky, pun dengan sigap dan cekatan melepas seluruh pakaiannya, ia langung mengarahkan Mr.Pnya pada wajah istriku, merasa malu dan tidak ingin terlihat amatir, istriku memaksakan diri melakukan oral sex yang pernah ia coba saat bersamaku beberapa tahun yang lalu, namun hanya berlangsung singkat istriku menyudahi oral sex tersebut. Rasa mual dan ingin muntah sepertinya berhasil dikendalikan istriku saat melakukan oral sex, Aku penasaran, apakah istriku akan dengan singkat menyudahi oral sex terhadap Mr.P Zakky. Eummm … eu, , cuppcup Mr.P Zaky sudah menyumpal mulut istriku, sambil rebahan diatas meja kerja hotel, istriku mengulum Mr.P milik Zakky, disaat yang sama, Zakky membalas dengan menaikan satu kakinya ke atas meja dan membungkukan badannya, ia kembali melumat vagina istriku dengan lidah dan bibirnmya. Istriku melepaskan kuluman yang tadi ia lakukan pada Mr.P Zakky, ia masih megerang menikmati lidah yang berayun pada klitoris istriku.

Zakky bangkit menyudahi oral sex pada vagina istriku, ia berdiri tegak dihadapan istriku, ia menatap wajah istriku, matanya beradu tatap dalam kebisuan malam yang dingin dikamar itu. Matanya melirik kepada Zakku, istriku menganggukkan kelapanya 2 kali secara perlahan dengan matanya tetap mematap mata Zakky, melihat isyrat itu zakky mengetahui bahwa ia diizinkan untuk menancapkan Mr.P miliknya pada vagina istriku. Dipegangnnya kedua pergelangan kaki istriku yang sedang terbaring, Zakky mengarahkan Mr.P yang sudah trlalu mengeras pada vagina istriku. Slupprtttt ah….. Zakky mersakan kehangatan, kerapataan vagina istriku yang melahirkan secara Caesar, dan lembutnya vagina yang tidak bergelambir itu. Menyambut mr.P yang sudah menancap dalam, istriku merakan sebuah sensasi yang berbeda, ia merasakan Mr.P Zakky tidak terlalu besar untuk menyumpal lubang bagina istriku, tapi ia merasakan sebuah sodokan yang lebih dalam dan membentur dinding rahim istriku, ya Mr.P Zakky tidak sebesar punyaku, tapi ia lebih panjang. Dan istriku kini merasakan sensasi yang berbeda, ia mengerang Ihhh….ihhhhhhh…ihhhhhh Zakky, membungkukan badan, menciumi bibir istriku sambil mengoyangkan pinggangnya untuk memompa tubuh istriku.

Istriku bangkit dari posisi rebahan diatas meja, ia turun dari meja, berdiri dan membelakangi Zakky, ia bungkukan badan hingga kedua payudaranya menempel permukaan meja. Tak berapa lama, ia merasakan sensasi yang berbeda, Mr.P Zakky yang panjang dengan mudah menembus vagina istriku melalui sodokan dari belakang, dari belakang istriku merasakan tangan Zakky meremas kedua payudaranya, memelintir putingnya, Ihhhhhh kedua kaki istrku tiba-tiba bergetar dan tidak sanggup berdiri tegak, ia mengalami orgasme dengan sensasi dan adrenalin yang tinggi.

Ditengah orgasmenya, arhgggg…..Ihhhhhhhh…..ih…… Abang enak banget banget, terus bang. Zakky menggoyangkan badannya. Auhh………… Diangkatnya istriku oleh zakky, direbahkan keatas tempat tidur, zakky menindih tubuh istriku dan memompanya dengan ritme santai santai, saling memeluk dan mencium. Ihhh…. Istriku kembali mengeliat gejolak orgasme yang kedua, sejurus kemudian Istriku merasakan ada cairan hangat menembus vaginanya.

Zakky tersenyum istriku membalas senyuman itu, “apa yang udah kita lakuin Bang, ini ga boleh Bang?” Zakky membalasnya dengan senyuman, “tapi kita menikmati bukan?”

Keduanya bangkit bersama, dan berjalan menuju kamar mandi hotel, sambil berpelukan keduanya mandi bersama dan saling membersihkan. Hal ini yan selalu aku lakukan saat usai bercinta dengan istriku dihotel ataupun dirumah, dan saya yakin istriku akan menerapkan hal yang sama juga pada saat ini. Di cermin kamar mandi, istriku memandagi dirinya ada ruam merah pada tengkuk lehernya, itu adalah jejak cumbuan dari Zakky.

Drrrrrrrrrrrr…….drrrrrrrrrrrr….drrrrrrrrrr suara HPku bergetar memotong imajinasiku soal apa yang mungkin telah terjadi di hotel itu, Rahmad kembali menelefon. “mas iki wes jam 1 bengi, iku areke durong ketok neh (Mas ini udah jam 1, mereka belum kelihatan lagi, gimana perlu kupanggilkan pasukan ga buat grebeg” ucap Rahmad kepadaku.

Aku : ?Apa Grebek?, jangan, pokoknya jangan ketahuan, jangan diberitahukan juga ke orang lain, aku sekedar cukup tahu saja, dan pakai foto atau video yang mas rahmad kirim sudah cukup jadi bukti, selanjutnya mas rahmad pulang saja. Makasih banyak Mas”

Ucapan itu diakhiri dengan ungkapan nasihat dan rasa solidaritas dan simpati Rahmad atas apa yang terjadi pada istriku yang telah ia saksikan, ia merasa kasihan dengan saya, ia memberiku semangat dan meyakinkanku, bahwa tetap tabah n berpikir positif. Aku mengiyakan nasihatnya, dan ditutuplah telefeon. Dalam hati, aku justru merasa bergairan, namun telp Rahmad telah mengacaukan imajinasiku tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang dilakukan istriku di hotel itu. Ya imajinasi, apa yang kuceritakan tentang Zakky dan istriku, adegan sex itu adalah imajinasiku, sampai dengan saat ini aku menulis cerita ini aku tidak pernah tahu apa yang sudah terjadi di hotel itu. Apakah istriku tidur berdua bersama Zakky, ataukah berjumpa dengan teman seangkatannya yang perempuan yang sering menemani istriku saat di kota M. Tapi, nalar ini memberikan gambaran realitas yang logis, kamu tahu apa yang dilakukan oleh dua orang dalam sebuah kamar hotel, meski kamu tidak menyaksikannya.

Meskipun itu adalah imajinasiku, namun aku juga merasa bergairah dengan membayangkan imanjinasi ini, sebuah fantasi membayangkan istriku bersama pria lain, dan bahkan dicumbu dan dijamah pria lain. Namun, pada malam itu aku hanya bisa berfantasi melalui imajinasi, karena aku tidak menyaksikannya sendiri dan hanya berandai-andai. Aku berandai-andai istriku melakukan oral sex, sex dengan berbagai macam posisi, dan ciuman yang tiada akhir sepanjang sex. Karena selama ini itu hal yang sangat langka dan hampir tidak pernah terjadi di kehidupan sexual kami.

***

Akhirnya istriku menyelesaikan rangkaian perjalannya dari Kendari, kota M, dan Pandeglang. Ia menginap di Serang, saat masih di pandeglang dan bersiap pulang ke hotel di kota Serang, istriku menelefonku, ia minta dijemput di hotel, rencananya rombongan istriku akan menginap diserang seusai kunjungan di Pandeglang dan esoknya akan pergi makan-makan bersama, namun istriku memilih pulang dan minta dijemput.

Bersama anaku yang ku gendong, menemuinya dikamar hotel di kota Serang, ia membuka pintu untuku dengan wajah yang penuh lelah, tidak bersemangat dan tidak fit. Aku rebahkan anaku di kasur hotel, ku yakinkan kita menginap dulu untuk semalam ini, kasihan dede yang sedang tidur nanti bisa bangun kalau jalan lagi, kasihan diri kamu yang butuh istirahat, istriku menerima nasihatku, kami menginap bersama di kamar hotel ini. Aku mandi, berwudhu dan ibadah shalat, istriku mengamatiku dari atas tempat tidur. Ia tersenyum, senyum yang tulus ia torehkan untuku dan mengecup pipiku usai aku shalat. Setelah itu istriku menyusul, ia mandi, berwudhu dan shalat. Ia menghampiriku di kasur, memeluk leherku, ia menceritakan dengan jujur bahwa setelah dari Kendari ia pergi ke kota M untuk menemui temannya untuk urusan peluang usaha, aku pura-pura tidak tahu, namun aku juga terkejut melihat istriku mengungkapkan kejujuran bahwa ia telah pergi ke kota M. aku meresponnya dengan antusias, “wah, iya betul apa, wah jadi nanti ga perlu jadi pegawai lagi donk, bisa lebih sering dirumah” meskipun itu hanya pura-pura aku berusaha menyembunyikan bahwa aku mengetahui ia pergi ke kota M sebelum ia cerita kepadaku. Saat moment dipeluk istriku, kulihat leher istriku sudah tertempel sebuah plester seperti hansaplast, kutanyakan kenapa lehernya? “ini iritasi mas, agak gatal n ruam, kuplester aja biar steril dan ga kelihatan”. Jawab istriku, sambil tersenyum aku menerima jawabannya, dan kusarankan untuk ke dokter agar cepat sembuh. Istriku mengiyakan dengan mengangguk manis dan tersenyum. daloam hati, aku berpikir apakah imajinasiku kemari tentang pergumulan di dalam hotel real, ataukah memeng istriku benar-benar mengalami ruam dan iritasi di lehernya? Mungkin para Suhu semprot punta penerawangan lain, silahkan berikan penerawangannya di kolol komen. lanjut ke cerita lagi.

Sambil curhat banyak hal, tentang perjalanan, makanan dan kangen keluarga, istriku tiba-tiba diam ada rasa senyum cinta tulus, kasihan kepadaku dan tatapan kosong, ia mengucapkan “Mas… kamu mau ga” tawar istriku sambil menatapku dan memeluk leherku.

Aku : Yang, siapa sih yang ga mau, kamu makin cantik banget, sekarang kamu tidur dulu kamu capek kasihan. Ungkapan jujurku pada istriku, memang malam itu ia tampak sangat lelah, yang akhirnya tidak lama setelah itu istriku sudah tertidur dengan berbalut kimono handuk hotel, saking lelahnya ia bahkan tak sanggup ganti baju dahulu.

Esok harinya, hari sabtu seusai sarapan kami Checkout dari hotel, diperjalanan kami sangat ceria, sepanjang jalan istriku bermain dengan putra kami. Sangat seru, hingga putra kami lelah dan tertidur diperjalanan. “kamu masih capek yang”, tanyaku kepada istriku? Mau kupanggilin Bibi atau Mak Imas buat pijat kamu malam ini?”

Istriku : “Masih kerasa capek sih mas, pengen dipijat, tapi ga mau ah sama Bibi ga ada tenaganya, Mas kira-kira Heri mau ga disuruh dateng buat pijatin aku malam ini? Heri pijatannya enak, tenaganya kerasa”

Aku : terkaget, “Ah… Heri? Ya bisa aja, tapi coba dulu kita mampir ke toko Heri nanti, kan kita lewat coffee shopnya nanti sealian arah pulang.”

Istriku : “Boleh-boleh mas”



Bersambung… (selanjutnya adalah part terakhir, sedih juga kalau sudah mempersiapkan part terakhir. tapilah apa, ini kisah real ku, tak perlu banyak bumbu-bumbu imajinatif, kusajikan ala kadarnya aja)
Btw, paada part terakhir ada gamger prosesi istri ane dipijat, dan koleksi lainnya. Mohon bersabar ya, karena part terakhir, jadi butuh persiapan dan menarasikan secara baik.

Jangan lupa tinggalkan komentar, berbagi pengalaman para suhu di kolom kementar, dan cendolnya bagi yang punya cendol.
 
Terakhir diubah:
Gila sih kalau ini real. Bukan sebatas fantasi.
Main sama Zaky-nya ajib bener. Pakai di plester lagi lehernya.
Cuckcold in real life
 
Aduhhh duh eee jgn cepat2 berakhir dong om.
Dan jgn lama2 juga updatenya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd