Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Jilbaber Alim, Pasrah Ditangan Kang Pijat.

Patut dinantikan nih ceritanya
 
Terimakasih atas respon dan feedback pada thread sy yg pertama ini para suhu semproters, berkat para suhu thread sy bisa menduduki Hot Thread untuk beberapa saat. Maaf agak lambat dalam menulis thread, maklum mumpung lagi mudik jadi kami disibukan dengan padatnya agenda mondar mandir tempat silalurahmi, kuliner, dan wisata di sekitar Solo Raya.


Baiklah, mari kita kembali pada kisah saya. Setelah malam pertama, ups malam pelepasan perjaka dan keperawanan kami sebagai pasutri muda di villa Puncak, istri saya begitu terbuka pada kebutuhan biologis.

Istri: "Mas kamu suka ga? Aku tadi suka banget, rasanya begitu nikmat sampai sekujur tubuh aku bereaksi dan meregang"

Sy: "Suka banget Yang, aku juga rasain cenat cenut di titit aku, cenut enak2 gitu, ya udah yuk kita makan dulu Yang, satenya pasti udah dingin"


Setelah makan kami merasa lelah bersantai sambil nonton TV di ruang tengah villa, beralaskan karpet dan berbalut bed cover istriku sudah terlihat setengah tidur, segera kutarik tubuhnya dan kusandarkan dan bantalan pada paha kananku, beberapa menit kemudian terasa ada yg berdenyut-denyut di Mr.P ku, ternyata meski sudah ngantuk istriku masih sempat memainkan Mr.P ku, di ucel-ucel nya (diremas2 lembut) Mr.P ku.

Istri: Ini burung siapa ini, disimpen baik2 ya, ga boleh kelihatan orang nanti diambil orang, awas klo sampai main2 ke kandang lain, tak goreng nanti"

Sy : "Duh serem amat Yang di goreng."

Istri: "Biarin, sekalian nanti tak gembok. Hehehehe tapi aku percaya sama kamu Mas, kamu udah jaga hati dari waktu pacaran"

Sy : "Iya ini punya kamu aja yang, punyamu juga ya jaga buatku, btw kok remes-remesnya berhenti, enak nih sudah mulai berdiri yang Mr. P aku"


Tak ada jawaban apapun dari istriku, ternyata dia sudah tidur terlelap berbantal pahaku, aku pindahkan kakiku dan menggantinya dengan bantal. Mungkin sex pertama kami begitu menguras energi kami, sehingga tidak lama setelah istriku tidur, aku bersiap untuk tidur.


Kami pun tidur berdua, hawa dingin Puncak membuat istriku tidur dengan meringkuk, selimut yang ada tidak cukup untuk membekap tubuh kami menjadi hangat. Aku beranjak berdiri dan pergi ke kamar satu lagi, kuambil bed cover diranjang kamar itu dan kubawa keruang TV tempat kami akan tidur. Sebenarnya aku ingin mengangkat istriku ke kamar, namun aku khawatir ia akan bangun. Saat ingin ku selimutkan tubuh istriku dengan bed cover, aku mengamati tubuh istriku yang berbalut daster panjang dan komprang motif bunga, daster khas emak-emak jadul. Mungkin juga daster itu punya ibunya, atau memang itu daster pilihan istriku. Istriku memang tidak neko-neko soal penampilan, keseharian saat dikampus ia selalu mengenakan celana training atau bahan yang longgar atau rok panjang yang sampai menutupi mata kakinya, di dalam rok masih dibalut dengan celana panjang memperkuat kesan tertutup rapat. Bagian atas mengenakan baju standar yang menutupi semua lekuk tubuhnya, jilbabnya tidak terlalu lebar tapi menutupi bagian dadanya. Ia tidak mengenakan cadar meski banyak teman perempuan satu kelompoknya yang menggunakan cadar atau niqab.


Kembali ke soal selimut, ditengah tubuhnya yg sedang kedinginan, saat aku hendak menyelimuti tubuh istriku dengan bed cover, aku masih penasaran dengan isi didalam daster itu, aku berjongkok dan kubuka pelan-pelan bagian bawah dasternya, kejutan untuku, ia tidur tanpa mengenakan celana dalam mapun BH, dan sungguh aku terkesima dengan tubuhnya, aku tak menyangka istriku memiliki tubuh mulus hingga ke bagian selangkangannya. Dari atas hingga kebawah memiliki warna yang sama, tidak ada perubahan warna gelap pada bokong dan selangkangannya, bagian lipatan Vagina dan anusnya didominasi warna pink terang. Ingin ku menjamahnya lagi, tapi tidak tega dan takut membangunkannya. Akhirnya kubaringkan tubuhku disampingnya dan kami tidur terlelap dalam satu selimut.


Istri : Mas…mas….mas….


Ditengah tidurku, aku merasa ada guncangan kecil di pundak saya, ternyata istriku yang membangunkanku. Kulihat jam masih pukul tiga pagi, dan kulihat istriku tersenyum malu dan membuang muka secara genit saat kulihat wajahnya, ia langung merebahkan tubuhnya miring mebelakangiku. Aku mengerti sinyal apa itu, tanpa basa basi aku peluk istriku dari belakang dan kuciumi lehernya. Tanganku langsung menyingkap dasternya dan menangkap payudaranya, sambil memelintir putingnya yg mungil tapi keras.


"Ihhhh…ihhhh…ihhhhhh" terdengar istriku mendesah.


Ditengah suhu dingin, aku semakin mencumbu tubuh istriku secara sporadis, suhu dingin puncak kami abaikan, aku langsung membuka kaos dan celanaku, dan tanpa diminta istriku juga bangkit dan melepas dasternya, ia lempar dasternya. Ia menarik tanganku dan mengambil posisi diatas, ia duduk ditubuhku lalu membungkukan badannya, lalu menciumi leher ku, hingga bibirnya semakin bergeser ke wajahku dan mendarat tepat dibibirku. Kami berciuman hingga terdengar suara khas bibir dengan keras, ruangan dipenuhi dengan hiruk suara bibir yang bercumbu dan desahan istriku. Ia lepaskan bibirku, dan mulai melirik Mr.P ku. Oral sex? Tidak, istriku tidak berpikir oral sex, kami belum pernah melakukannya; ia genggam Mr.P ku dan ia beranjak mengangkat bokongnya dari posisi duduk, ia arahkan Mr. P ku dan slupp… sungguh sudah sangat basah becek Vagina istriku, sehingga dalam 2 kali dorongan, seluruh Mr.P sudah terbenam dalam vaginanya.


"Aku masih sakit mas, tp sedikit" keluh istriku, sejenak setelah itu, ia memutarkan bokongnya, ia angkat naik turun bokongnya, sehingga aku merasakan sebuah kenikmatan luar biasa dari kehangatan vaginanya. Aku membalasnya dengan ikut menggoyangkan Mr.P ku. Tetiba istriku menurunkan ritme goyangannya dan akhirnya, kurasakan sebuah denyutan seperti mengikat Mr.P ku. Ia meronta dan melepaskan Mr.P ku, ia merasakan orgasmenya, menyadari aku belum ejakulasi, ia kembali memasukan Mr.P kedalam vagina dan membiarkanku menggoyangnya.


Crot… kurasakan kembali cenut2 nikmat di batangku, istriku kembali mengeluarkan Mr.P, tampak menyelinap keluar dari lubang pink milik istriku, lelehan sperma yg masih hangat, lelehan itu menetes ke segala arah, mulai di tubuhku, karpet, dan sepanjang lantai menuju kamar mandi. Malam itu kami melakukan sebanyak 2 kali, kami hampir melakukan untuk yang ketiga kali tapi malam semakin berlalu dan hampir memasuki waktu subuh, kami ingat belum mandi wajib dan harus mengejar waktu untuk melaksanakan shalat subuh tepat waktu.


***


Tangisan putra kami yang marah karena video yg ditontonnya di youtube terjeda iklan memecah suasana pagi, putra kami sudah berusia empat tahun, sementara pengasuh anaku menyuapi putra semata wayang kami sambil nonton video, kami bersiap diri untuk berangkat bekerja. Kami berangkat dengan satu kendaraan, aku harus mengantar istriku ke kantornya di daerah Kuningan, sebagaimana banyak bertebaran gedung pemerintah disana, setelah itu baru aku menuju ke kantorku. Istriku harus datang jam 8 pagi, sedangkan aku karena bekerja di perusahaan media, jam kerjaku tergantung dengan jadual produksi (shooting, taping, rekaman, konser dsb) yang umumnya baru mulai jam 11, jadi aku memiliki waktu untuk kongkow2 dengan teman diparkiran kantor. Penampilanku sebagai anak rumahan sudah berubah, aku memiliki tindik di telinga kiriku, menggunakan kaos saat kerja, selalu memakI topi, dan mengobrol dengan bahasa2 yang kadang agak ceplos atau vulgar, ini sangat lumrah sekali dikalangan pekerja media atau intertaiment, meski begitu, aku tetap tidak merokok dan meminum alkohol. Sementara itu istriku berpenampilan berbeda-beda tiap hari, hari senin dan selasa ia mengenakan seragam putih lengkap dengan atributnya, jumat batik, dan kadang pakai setelan olahraga atau kebaya di hari-hari tertentu. Meski kami berangkat bareng, pulangnya hampir pasti masing-masing, istri selalu pulang sampai rumah jam lima atau enam sore, sedangkan aku jam 9 atau 10 malam. Istriku sudah mulai terbuka dengan make up dan penamlilan trensi atau cantik.


Kehidupan seksual kami berkurang drastis sejak istriku melahirkan dan menyusui selama 2 tahun lebih. Frekuensi sex kami bisa 1 minggu sekali atau 10 hari sekali, bisa juga 2 minggu sekali jika masa haid istriku akan berakhir, tapi aku atau istriku harus tugas keluar kota atau luar negeri. Aku hanya setahun 1 kali atau tidak sama sekali ke luar negeri, tapi istriku hampir setiap 3 bulan ada acara keluar negeri. Itulah gambaran kehidupan kami pada 5 tahun pernikahan kami. Sepasang pasutri muda yang sibuk dengan dunia kerja masing, dengan anak diasuh oleh pengasuh, dan hubungan sex yang sangat jarang, faktor waktu, kelelahan, atau tidak bergairah adalah alasannya. Terkadang sekalipun kami melakukan sex, kami sekedar berpura-pura, saya pura2 bernafsu untuk sex menjamah istri, istri berpura2 horny untuk sex dengan saya. Namun karena semua diawali dengan pura2 maka acap kali yg terjadi adalah kegagalan bercinta, entah sy yg loyo dan tidak ereksi, atau istriku yg vaginanya kering seperti kemarau berkepanjangan. Sudah pasti kondisi itu membuat tidak nyaman dan terkadang berakhir dengan pertengkaran.


Sy: "Makany kalau lg kemarau, jgn berlaga horny, mending nunggu musim hujan dulu biar basah"

Istri : "Mas juga, ngapain aja sdh loyo? Sudah ga tertarik? Sudah nemu yg lain? Gimana aku mau basah kalau Mas sendiri ga merangsang aku"


Tidak ada titik temu dalam perdebatan sex gagal kami, yg menyelesaikannya adalah pertengkaran yg diakhiri saling mendiamkan untuk 2-3 hari, namun kami akan berbicara dan saling jawab ketika kami didepan anak kami, setelah anak kami tidur, keluar bermain dengan pengasuh, kami akan kembali saling diam. Dengan suasana demikian, sehingga kami memilih untuk fokus pada anak dan pekerjaan masing-masing yang sibuk. Aku senang jika dapat tugas produksi keluar kota atau ke laut, karena aku bisa melepaskan diri dari kepenatan rumah; aku juga senang kalau istriku dinas keluar kota atau luar negeri, karena aku bisa tenang dirumah tanpa ada rasa kikuk atau kesal dengan muka jutek istri saat diam.


Ditengah kesibukan tersebut, pasti banyak muncul godaan, saya sebagai pekerja media selalu dihadapkan pada banyak gadis cantik dan perkongkow-an bar; dan istriku sebagai ASN sering dihadapkan pada rayuan2 dari atasan, mitra kerja atau vendor yang mengerjakan proyek. Itulah warna warni rumah tangga kami. Titik jenuh pasti ada, baik pada diriku atau istriku, beberapa kali aku dekat dengan teman kerja atau talent perempuan, atau teman baru yg kukenal saat sedang produksi, namun sy memiliki standar kemulusan yg tinggi, sy melihat mereka tidak menandingi kemulusan Putri istri ku, sehingga sy tdk bergairah, mungkin hnya untuk sekedar dekat saja, beberapa kali istriku curiga dengan kedekatan itu dan berujung pertengkaran.


Hingga pada akhirnya perasaan curiga kembali muncul bukan pada pikiran istriku, namun ini pikiranku. Istriku terlihat cuek, suka senyum sendiri, tidak tertarik denganku, dan memegang HP kemanapun ia melangkah. Kecurigaan itu terjawab ketika aku mendapati istriku video call dengan ceria saat aku pulang kerumah diantar gojek, karena mobilku dipinjam teman. Malam itu, istriku tidak curiga suara motor berhenti depan rumah, saat turun dan melangkah kepintu kulihat istriku dari balik tirai transparan, ia terlihat penuh senyum berbincang dengan pria via Video Call. Sementara aku tidak terlihat krna di luar gelap, aku mengendap mendekati jendela untuk menguping.


Pria VC : "...tentu donk Mba Putri yg cantik… Oke nanti aku ajak ke tempat ikan bakar paling enak di Makassar"


Istriku : "Ih makasih banget bang, jadi ga sabar utk tinjau lokasi proyek lg. Aku coba nanti agendakan kesana deh, atau Abang aj ke Jakarta, biar aku traktir gantian"


Itu sedikit obrolan yg sy tangkap saat menguping. Perasaan jengkel, marah cemburu berkecamuk dalam hati, jadi ini yg mnejadi penyebab istriku cuek 1 bulan terakhir, rasa ingin tahu semakin membuatku ingin mencari lebih jauh seberapa dekat dan apa yg terjadi. Hari-hari berlalu sy pura-pura tidak tahu, sy masih belum tahu bagaimana cara menggali informasi, aku tidak tahu apa pasword HP istriku, karena kami tidak pernah saling membuka HP 1 sama lain, perasaan cemburu masih menguasaiku, hingga suatu ketika aku melihat istriku sedang mengerjakan pekerjaan dirumah sambil membuka Whatsapp di laptopnya, seketika aku mendapatkan inspirasi cara mengetahui isi WA istriku, setahuku ia pernah memberitahu pasword laptopnya via chat WA saat minta diinstalkan software. Tengah malam, jam 2 pagi aku mengambil laptop istri dan membuka laptonya, sambil berharap ia tidak mengganti password laptop dan logout WA pada browser laptopnya. Cemas dan grogi, kumasukan 1 persatu pasword laptopnya yg tersimpan di riwayat WA sy dari istriku, BINGGO aku berhasil login, sekarang tinggal masuk ke Browser dan buka WA. Semakin berkeringat dan grogi, kubuka browser Google Chrome yg selalu ia gunakan. Ah… shittt gagal browser tidak bisa buka WA, kenapa ini? Begitu cemasnya aku sampai lupa bahwa wifi laptop belum terkoneksi dengan wifi rumah. Gollllll yeah aku berhasil membuka WA-nya.


Pria itu bernama Zakaria dipanggil Zakky, orang yg mendapatkan tender dan mengerjakan proyek yg kebetulan istriku menjadi pengawasnya.


Zakky: "Mba Putri cantik, aku sudah dekat Airport, kabari aku jika sdh mendarat dihatiku eh di bandara, aku akan meluncur menjemputmu"


Istriku : "Bang Aku sdh mendarat, sini jemput, aku menunggumu"


Zakky : "Mba Putri, sesuai janji sy, sy akan ajak kamu makan malam hari ini, sy otw jemput"

Zakky :"Cantik aku sdh sampai, aku menunggumu di lobby hotel"


Banyak kutemukan obrolan rayuan dan pekerjaan yg dinarasikan dengan mesra dan genit, namun tidak kutemukan obrolan yg vulgar sepert soal sex dan sejenisnya.


Namun, yg jelas banyak foto sy temukan mereka saling bertukar foto selfie, beberapa foto disertai caption genit dan tanpa jilbab, namun tidak ada foto yg vulgar. Melihat riwayat notifikasi panggilan Video yg tidak terjawab , dan membaca riwayat WA yg sangat banyak karena WA pertama dimulai 3 bulan lalu. Begitu akrab, mesra, penuh rayuan dan berbalas centil dan genit yg disertai foto, membuat gejolak cemburu ini menjadi multi dimensi, ada dimensi cemburu dan kesal, dan yang paling penting ada dimensi bergairah, sy membayangkan istriku dekat dengan pria lain, dan bertanya2 apa yg terjadi diantara mereka lebih 2 bulan terakhir, apakah pegangan tangan, bersandar, ciuman atau bahkan having a sex? Arghhhh… membayangkan itu aku semakin kalut juga nafsu, inilah pertama kali aku menyadari bahwa aku memiliki fantasi yg bergairah membayangkan istriku dengan pria lain.


Aku tetap menyembunyikan kecurigaan ku, aku tidak ingin istriku menyadari kalau aku tahu bahwa ia dekat dengan pria lain, yg akhirnya nanti dapat mengacaukan fantasiku. Berbekal gairah2 fantasi itu, beberapa hari setelah aku membuka WA di laptopnya aku mendatangi istriku yg sedang tidur, aku menciumi kaki mulusnya secara lembut dan perlahan naik keatas dasternya. Dasternya kini sudah mulai minimalis, 3 tahun terakhir istriku sudah menyesuaikan diri penampilan dengan tuntutan trend, ia sudah mulai pintar menggunakan make up, dan sudah mengubah penampilannya lebih modis dan trendi meski masih menggunakan jilbab. Kembali ke gairah ku mencumbui istriku, aku menyingkap daster minimalisnya,seperti biasa istriku tidur tanpa mengenakan CD dan BH, kini tubuhnya sudah semakin berisi, pantatnya sdh semakin bahenol, payudaranya semakin besar meski agak kendur sedikit, maklum karena baru 1 tahun berhenti sebagai ibu ASI. Namun kemulusannya tdk berubah, sekarang tambah menarik dengan kemolekannya, aku menilai istriku sekarang lebih cantik dan seksi dibanding pada saat baru menikah, meski sekarang sudah turun mesin 1 kali.


Ditengah petualangan bibirku menjamah tubuh istriku yg sekarang sudah bergeser ke area selangkangan, istriku nampak bergeliat, ia menyadari aku sedang mencumbunya, ia angkat perutnya dan membuka daster yang menytupi dadanya, memberikan isyarat "tolong jamah juga payudaraku Mas". Lidahku menggores lembut setiap lingkar putingnya, istriku semakin menggeliat dan "Ishhhhh…..ihhhhhh….ihhhhhh" desahan khas istriku. Segera istriku membuka ikat kolorku, mempelorotkan celanaku dan mengelus2 Mr.P ku yg sdh tegang dan keras. Aku begitu bergairah karena membayangkan istriku telah atau sedang bersama pria lain.


Ehmm…..eupsss slutttt Pemanasan begitu singkat, karena aku sudah panas mengelora, dan istriku jg sedang basah. Aku berada di punggung istriku, kuselipkan Mr. P ku di sela bokongnya yg semakin seksi, kugosok, dan kuarahkan pada lubang kenikmatan Mba Putri istriku. Aku membayangkan diri sebagai Bang Zakky. Istriku mengangkat tungging pantatnya, dan sambil menggoyang pantat mencari cari titik kepala Mr.P ku diarahkan pada lubang vaginanya. Tampak jelas desahan dan geliatnya istriku sudah tidak sabar agar segera dihujam. Aku hujamkan pada vaginanya, ku hentakan dengan ritme cepat dan kadang lambat. Ihhhh….ihhhhhh sambil menungging, berputarlah pantat istriku, melumat Mr.P yg sedang berayun naik turun, keluar masuk. Begitu basahnya, sehigga lubang vagina istri tampak mengkilap dan diserai buih putih akibat kocokanku, ia mengeliat dan ,"ihhhhhhhhhh" panjang sekali suara desahan itu, mendakan istriku telah orgasme, meski sudah orgasme, ia masih memberikan kesempatan padaku untuk mengocok vaginanya, kuhentak dan cenut…cenut…. Akhirnya cairan spermaku menyuntik seluruh ruang vaginanya, menetes keluar, istriku membalikan badan, tersenyum puas dan merebahkan diri di kasur, terpejam dan tidur. Ya secepat itu ia tidur, tanpa sepatah kata, tanpa membersihkan diri.


Malam itu begitu bergairah, aku dan istriku, gairahku karena fantasiku, lalu apakah penyebab gairah pada istriku, apakah jangan-jangan ia juga berfantasi sedang bersama pria lain, dengan Abang Zakky? Ahh nanti pasti akan terjawab, yang pasti aku sekarang tidak tahu kenapa aku tidak enak badan, aku merasa meriang.


Kuambil HP, kutelp Heri, ia adalah temanku yg pandai memijat, pria tampan, single, ramah, baik dan berkulit gelap. Heri seorang atlet yg akibat patah tulang kaki harus berhenti beraksi sebagai atlet. Ia saat ini bertanggung jawab memberikan layanan pijat bagi sesama atlit. Ia suka dengan pekerjaan sampingannya itu, ia sehari2 membuka coffee shop kcil drkat kampusku dulu. Ia hanya memijat orang tertentu, atlet yg berprestasi, orang tua, dan sahabat dekat. Karena itu, meski terpaut 5 tahun lebib muda, ia adalah sahabat dekatku. Aku dulu suka membantu tambahan biaya hidup untuk kuliah.


Teng…tengg…teng…. Suara gerbang kami diketuk


Istri : "Yang ada tamu tuh, ketuk2 gerbang"

Aku : "Siapa tuh mah, tolong dong lihat, aku lg ga enak badan nih."

Istri : "Kamu aja ah Mas, aku lg pakai daster begini n ga pakai jilbab"

Aku : "Oke deh"



Kubuka pintu, "ah… dia yg kutunggu. Lagi tidak enak badan gini akhirnya Heri datang untuk memijatku"


Heri : "Assalam Bang" (Heri memang memanggilku abang)

Aku : "walaikum salam, sini Her. Lg tepar nih gw"

Heri : "Pantes manggil sy Bang, ada maunya rupanya, perlu kupijat rupanya ini biar sembuh"


Bersambung


Bonus foto menyusul ya....

I
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd