alif99
Senpai Semprot
- Daftar
- 30 Jan 2023
- Post
- 809
- Like diterima
- 5.360
Sebelumnya
Page 16
Page 16
“Tami.. makan siang dulu... sayurnya keburu dingin.” teriak Mbak Retno.
“Iya Mbak..!! Terus Adit ngga bisa dihubungi. Dia ganti nomer?” tanya Tami sekali lagi.
“Adit udah ga pegang ponsel sekarang. Jadi kalau kabarin, teleponnya ke Mamah atau Bapak.” ucapan Surya siang tadi.
Harapan Tami pudar sudah, ia ingin kepastian antara mereka. Kini Tami benar-benar tidak memiliki pacar. Walau menyakitkan setelah apa yang ia lakukan untuk Adit.
“Walau sepihak, gue udah anggap kita berakhir Dit. Semoga loe dapat kebahagian yang lebih baik dari gue.” ujarnya dalam hati.
Nasi sudah menjadi bubur. Apa yang sudah terjadi tidak bisa dirubah lagi. Tami hanya bisa menjalani hari-harinya di toko. Menyibukan diri untuk melupakan apa yang terjadi. Tapi dengan ia bekerja bersama Mbak Retno, tetap kembali ingat bahwa Adìt pernah bekerja dan tinggal disana.
“Iya Mbak..!! Terus Adit ngga bisa dihubungi. Dia ganti nomer?” tanya Tami sekali lagi.
“Adit udah ga pegang ponsel sekarang. Jadi kalau kabarin, teleponnya ke Mamah atau Bapak.” ucapan Surya siang tadi.
Harapan Tami pudar sudah, ia ingin kepastian antara mereka. Kini Tami benar-benar tidak memiliki pacar. Walau menyakitkan setelah apa yang ia lakukan untuk Adit.
“Walau sepihak, gue udah anggap kita berakhir Dit. Semoga loe dapat kebahagian yang lebih baik dari gue.” ujarnya dalam hati.
Nasi sudah menjadi bubur. Apa yang sudah terjadi tidak bisa dirubah lagi. Tami hanya bisa menjalani hari-harinya di toko. Menyibukan diri untuk melupakan apa yang terjadi. Tapi dengan ia bekerja bersama Mbak Retno, tetap kembali ingat bahwa Adìt pernah bekerja dan tinggal disana.
POV. Adit
“Engga asyik nih, malam mingguan di kamar. Jalan yuk.” ucap Putri yang ada di samping Adit.
“Ngapain sih jalan, gua udah beli makanan tuh, ada OT juga. Disini aja ya.” cegah Yanto.
Lalu Yanto menghampiri Putrj yang di rangkul Adit, lalu menciumnya.
“Weits.. main sosor aja ni cewe.” teriak Adit pada Yanto.
“Cupu lu Dit. Mantan lu aja ga pernah lu sentuhkan? Pacaran itu harus icip-icip. Makanya gue kenalin lu sama Putri. Eh, lu malah nempel sekarang sama Putri.” balas Yanto sambil senyum-senyum.
“Apaan sih kalian, berantem. Jangan di denger si Yanto, Dit. Pasti lagi sange dia.” lerai Putri pada Adit.
“Anjayy.. udah curi start mereka.” senang Yanto melihat pemandangan indah di hadapannya.
Ade dan Ema yang asyik berciuman, tanpa malu dihadapan Adit, Yanto dan Putri.
“Kebanyakan minum OT tuh.” sambung Adit
Lalu, Putri pun mulai menciumi pipi Adit sedangkan Yanto menciumi tangan Putri.
“Malam yang indah nih, Putri udah siap tuh Dit.” lirik Ade yang melihat Putri mencium pipi Adit.
Adit pun menoleh kearah Putri dan mendaratlah kedua bibir itu saling bersentuhan.
“Asyik.. Gas atuh Dit.. gassss...” semangat Yanto melihat Adit dan Putri saling berciuman.
Yanto pun mengambil gelas dan menuangkan OT lalu ditenggaknya. Tangan Ema menarik tangan Yanto dan menghisap jempol kiri Yanto.
“Ga apa-apa nih De?” tanya Yanto pada Ade, pacar Ema.
“Ga masalah To. Berbagi kehangatan dong.” jawab Ade yang langsung mengambil gelas di tangan Yanto lalu menuangkan OT untuk ia tenggak.
Yanto pun sudah bermain lidah dengan Ema. Adit yang melihat pemandangan antara Yanto dan Ema membuat penis Adit berdiri tegak.
“Ada yang berdiri ih..” tunjuk Putri sambil mengelus penis Adit.
Tanpa ijin, Putri pun mengeluarkan penis Adit dan mengulumnya.
“Sslluupphh..... aahhh... ssluurrpphh... mmmmmhhh... sslluurrpphh..” Putri pun memainkan perannya.
“Aaahhh... Putri... hebat kamu ya...” tanpa sadar tangan Adit sudah meremas-remas payudara Putri.
Putri pun mulai melepaskan kaosnya sisa bra yang masih melekat di dadanya. Ade yang melihat Putri sudah melepaskan kaosnya, kini Ade menghampiri Putri dan melepaskan celana jins beserta celana dalam Putri. Putri pun mulai membuka kakinya agar Ade bebas bermain dengan vaginanya.
“An****!! Belum pernah gua seperti ini. Aaahhh...” ucap Adit semakin terkejut dan semakin naik birahinya, melihat Putri sudah tak bercelana lagi dan Ade sibuk menjilati vagina Putri.
Sementara Yanto sedang asyik di oral Ema sambil berdiri.
“Enakkan Dit. Nikmati Dit. Ngewe itu bikin badan seger... aaaahhh.. terus Ma.. kocok terus...” ucap Yanto yang sedang merasakan kemikmatan yang di berikan Ema.
“Put, kanjut lu enak juga.. mmmhhh...” ucap Ade yang semangat menjilati vagina Putri sambil mengocoknya dengan satu jari.
“Aahh.. Dee.. mmmhhh.. terus De..” pinta Putri yang semakin bernafsu sambil mengulum penis Adit.
Ema pun segera melucuti bajunya di hadapan Adit. Kini 2 wanita itu sudah memamerkan tubuhnya di hadapan 3 laki-laki. Ema menghampiri Adit dan mengelus buah zakarnya sambil menciumi bibir Adit. Putri pun berpindah menuju penis Ade yang sudah mengeras dan siap untuk kulum.
“Ooohhh.... manteb banget Put..... sepongan lu gilaa.... ga bosen gua..” ujar Ade.
Yanto pun kembali menghampiri Ema yang sibuk berciuman dengan Adit. Ia jongkok di bawah Ema dan menjilati pinggul dan vagina Ema dari bawah. Ema pun mulai mengulum penis Adit.
“Ini ya namanya trisam itu?” tanya Adit kena tanggung dan tidak bisa berbuat apa-apa.
“Nikmati Dit.. kita pesta sex malam ini. Aaarrgghh... gua yakin, mantan lu ga sebinal Putri atau Ema kan? Aaaahhh... terus Putt.. terusss.. lidah lu mantab Put.” balas Ade.
“Oohh.. Tooo.. gua mau keluar Tooo...” erang Ema yang tidak tahan dengan permainan Yanto pada vagina Ema.
“Keluarin Ma.. gua isep semua..” pinta Yanto.
Sementara Ema mengeluarkan cairan nikmatnya.. Ade yang sudah melepaskan celananya dan menghujam penisnya pada vagina Putri. Kini Ade mulai dengan birahinya, sementara Putri dengan posisi menungging itu sibuk menjilati buah zakar Adit, semetara penis Adit di lumat oleh Ema.
“AAAAARRHHH..... siaaalll..... gilaaa.... kanjut guaa di serbu.. aaahhh enak banget.. gua mau keluar nih...” Ema pun langsung mengocok penis Adit dengan tangannya, lalu muncratlah sperma Adit di tangan Ema lalu Putri menjilati sperma Adit. Ade yang semakin memuncak pun tak tahan melihat Ema rebutan sperma dengan Putri, lalu ia mencabut penisnya dan memuntahkan spermanya di pinggul Putri.
“Wah gilaa.. gua doang yang belom crot..“ kejut Yanto.
“Tiduran To... biar gua yang goyang diatas lu.” Pinta Putri yang masih kuat menghadapi satu penis.
Putri pun mulai menggoyangkan pinggulnya, menjepit penis Yanto.
Goyangan Putri membuat Yanto tergila-gila dan mulai merasakan darahnya naik menuju otaknya. Tak kuasa juga, Yanto pun akan memuntahkan spermanya. Sesegera mungkin Putri mencabut Penis
Yanto dan segera memijitnya hingga sperma Yanto pun muncrat di tangan Putri hingga ke perut Yanto.
Malam itu, mungkin sudah 3 ronde. Putri dan Ema pun terlelap. Adit yang hanya bisa terdiam setelah apa yang terjadi malam itu. Pesta sex yang ia alami bersama teman-temannya, tanpa ada terbesit dipikirannya perasaan Tami. Adit pun tertidur di sofa kulit sintetis. Sedangkan Ema tertidur memeluk Ade dan Putri tertidur di kaki Yanto.
“Adddiitttt....!!! gila loe yaa....!!!! Bangun loeee...!!!” teriak Mbak Retno setelah apa yang dia lihat pagi itu melalui jendela kamar Adit sambil menggedor-gedor pintu.
Adit pun terbangun dan segera memakai bajunya, begitu pula ke 4 temannya yang juga ikut terbangun, bergegas memakai baju.
“Engga asyik nih, malam mingguan di kamar. Jalan yuk.” ucap Putri yang ada di samping Adit.
“Ngapain sih jalan, gua udah beli makanan tuh, ada OT juga. Disini aja ya.” cegah Yanto.
Lalu Yanto menghampiri Putrj yang di rangkul Adit, lalu menciumnya.
“Weits.. main sosor aja ni cewe.” teriak Adit pada Yanto.
“Cupu lu Dit. Mantan lu aja ga pernah lu sentuhkan? Pacaran itu harus icip-icip. Makanya gue kenalin lu sama Putri. Eh, lu malah nempel sekarang sama Putri.” balas Yanto sambil senyum-senyum.
“Apaan sih kalian, berantem. Jangan di denger si Yanto, Dit. Pasti lagi sange dia.” lerai Putri pada Adit.
“Anjayy.. udah curi start mereka.” senang Yanto melihat pemandangan indah di hadapannya.
Ade dan Ema yang asyik berciuman, tanpa malu dihadapan Adit, Yanto dan Putri.
“Kebanyakan minum OT tuh.” sambung Adit
Lalu, Putri pun mulai menciumi pipi Adit sedangkan Yanto menciumi tangan Putri.
“Malam yang indah nih, Putri udah siap tuh Dit.” lirik Ade yang melihat Putri mencium pipi Adit.
Adit pun menoleh kearah Putri dan mendaratlah kedua bibir itu saling bersentuhan.
“Asyik.. Gas atuh Dit.. gassss...” semangat Yanto melihat Adit dan Putri saling berciuman.
Yanto pun mengambil gelas dan menuangkan OT lalu ditenggaknya. Tangan Ema menarik tangan Yanto dan menghisap jempol kiri Yanto.
“Ga apa-apa nih De?” tanya Yanto pada Ade, pacar Ema.
“Ga masalah To. Berbagi kehangatan dong.” jawab Ade yang langsung mengambil gelas di tangan Yanto lalu menuangkan OT untuk ia tenggak.
Yanto pun sudah bermain lidah dengan Ema. Adit yang melihat pemandangan antara Yanto dan Ema membuat penis Adit berdiri tegak.
“Ada yang berdiri ih..” tunjuk Putri sambil mengelus penis Adit.
Tanpa ijin, Putri pun mengeluarkan penis Adit dan mengulumnya.
“Sslluupphh..... aahhh... ssluurrpphh... mmmmmhhh... sslluurrpphh..” Putri pun memainkan perannya.
“Aaahhh... Putri... hebat kamu ya...” tanpa sadar tangan Adit sudah meremas-remas payudara Putri.
Putri pun mulai melepaskan kaosnya sisa bra yang masih melekat di dadanya. Ade yang melihat Putri sudah melepaskan kaosnya, kini Ade menghampiri Putri dan melepaskan celana jins beserta celana dalam Putri. Putri pun mulai membuka kakinya agar Ade bebas bermain dengan vaginanya.
“An****!! Belum pernah gua seperti ini. Aaahhh...” ucap Adit semakin terkejut dan semakin naik birahinya, melihat Putri sudah tak bercelana lagi dan Ade sibuk menjilati vagina Putri.
Sementara Yanto sedang asyik di oral Ema sambil berdiri.
“Enakkan Dit. Nikmati Dit. Ngewe itu bikin badan seger... aaaahhh.. terus Ma.. kocok terus...” ucap Yanto yang sedang merasakan kemikmatan yang di berikan Ema.
“Put, kanjut lu enak juga.. mmmhhh...” ucap Ade yang semangat menjilati vagina Putri sambil mengocoknya dengan satu jari.
“Aahh.. Dee.. mmmhhh.. terus De..” pinta Putri yang semakin bernafsu sambil mengulum penis Adit.
Ema pun segera melucuti bajunya di hadapan Adit. Kini 2 wanita itu sudah memamerkan tubuhnya di hadapan 3 laki-laki. Ema menghampiri Adit dan mengelus buah zakarnya sambil menciumi bibir Adit. Putri pun berpindah menuju penis Ade yang sudah mengeras dan siap untuk kulum.
“Ooohhh.... manteb banget Put..... sepongan lu gilaa.... ga bosen gua..” ujar Ade.
Yanto pun kembali menghampiri Ema yang sibuk berciuman dengan Adit. Ia jongkok di bawah Ema dan menjilati pinggul dan vagina Ema dari bawah. Ema pun mulai mengulum penis Adit.
“Ini ya namanya trisam itu?” tanya Adit kena tanggung dan tidak bisa berbuat apa-apa.
“Nikmati Dit.. kita pesta sex malam ini. Aaarrgghh... gua yakin, mantan lu ga sebinal Putri atau Ema kan? Aaaahhh... terus Putt.. terusss.. lidah lu mantab Put.” balas Ade.
“Oohh.. Tooo.. gua mau keluar Tooo...” erang Ema yang tidak tahan dengan permainan Yanto pada vagina Ema.
“Keluarin Ma.. gua isep semua..” pinta Yanto.
Sementara Ema mengeluarkan cairan nikmatnya.. Ade yang sudah melepaskan celananya dan menghujam penisnya pada vagina Putri. Kini Ade mulai dengan birahinya, sementara Putri dengan posisi menungging itu sibuk menjilati buah zakar Adit, semetara penis Adit di lumat oleh Ema.
“AAAAARRHHH..... siaaalll..... gilaaa.... kanjut guaa di serbu.. aaahhh enak banget.. gua mau keluar nih...” Ema pun langsung mengocok penis Adit dengan tangannya, lalu muncratlah sperma Adit di tangan Ema lalu Putri menjilati sperma Adit. Ade yang semakin memuncak pun tak tahan melihat Ema rebutan sperma dengan Putri, lalu ia mencabut penisnya dan memuntahkan spermanya di pinggul Putri.
“Wah gilaa.. gua doang yang belom crot..“ kejut Yanto.
“Tiduran To... biar gua yang goyang diatas lu.” Pinta Putri yang masih kuat menghadapi satu penis.
Putri pun mulai menggoyangkan pinggulnya, menjepit penis Yanto.
Goyangan Putri membuat Yanto tergila-gila dan mulai merasakan darahnya naik menuju otaknya. Tak kuasa juga, Yanto pun akan memuntahkan spermanya. Sesegera mungkin Putri mencabut Penis
Yanto dan segera memijitnya hingga sperma Yanto pun muncrat di tangan Putri hingga ke perut Yanto.
Malam itu, mungkin sudah 3 ronde. Putri dan Ema pun terlelap. Adit yang hanya bisa terdiam setelah apa yang terjadi malam itu. Pesta sex yang ia alami bersama teman-temannya, tanpa ada terbesit dipikirannya perasaan Tami. Adit pun tertidur di sofa kulit sintetis. Sedangkan Ema tertidur memeluk Ade dan Putri tertidur di kaki Yanto.
“Adddiitttt....!!! gila loe yaa....!!!! Bangun loeee...!!!” teriak Mbak Retno setelah apa yang dia lihat pagi itu melalui jendela kamar Adit sambil menggedor-gedor pintu.
Adit pun terbangun dan segera memakai bajunya, begitu pula ke 4 temannya yang juga ikut terbangun, bergegas memakai baju.
Terakhir diubah:
