Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Joko Sembrani dari Sawojajar

Yang diharapkan dari akhir kisah Anakmas Joko Sembrani...?


  • Total voters
    631
  • Poll closed .

°°°°°


Kolam pemandian Sendang Nganten yang luas dan asri berhawa sejuk di kaki Gunung Simongan memang sejak lama menjadi arena rekreasi favorit. Utamanya bagi warga masyarakat yang tinggal di seputaran kaki gunung tersebut termasuk wilayah Kecamatan Lohjinawi dan sekitarnya.

Tarif yang terjangkau, wahana air yang cukup lengkap, pemandangan alam yang indah sejauh mata memandang adalah beberapa hal mengasyikkan dari pemandian ini hingga makin disukai mereka yang senang dengan rekreasi air.

Satu hal yang tak boleh dilupakan malahan paling penting yaitu mengenai sumber air bakunya.

Jelaslah bahwa air baku kolam pemandian Sendang Nganten yang terkenal bersih berikut kesegaran alaminya berasal dari sumber mata air Hutan Lesanpuro.

Sore itu di hari rabu pekan pertama di bulan November pemandian Sendang Nganten di kaki Gunung Simongan nampak lengang tak seramai biasanya.

Hanya terlihat beberapa orang saja tengah berenang di tengah kolam yang luas itu. Sisanya sudah bersiap pulang untuk kembali ke rumah masing-masing.

Dua orang diantaranya masih asyik bercengkerama sendirian di pinggir kolam yang kini semakin terasa dingin karena mendekati senja kala.

Seorang pria tegap bertubuh atletis berada separuh badan di dalam kolam sementara satu sosok gadis cantik bertubuh seksi dengan hanya mengenakan busana renang minim berada di tepian.

Keduanya asyik bercakap-cakap sesekali mereka saling bercanda memercikkan air ke arah masing-masing.

"Ko…sudah makin gelap nih. Aku ganti dulu yah.."ucap si gadis manis bertubuh semampai namun padat seksi itu.

Joko hanya tersenyum sambil berkata enteng.

"Ok Mbak Shinta…."
.........
"....eh…sekalian mau aku temani ndak Mbak…?
"...takutnya di kamar ganti ada penunggunya…berabe nanti…"ucap Joko dengan mimik serius.


Nur Shinta Sari

Si gadis manis nan seksi yang ternyata adalah Nur Shinta Sari yang bukan lain eks manajer band-nya hanya memandang tajam dengan raut muka cemberut.

"Maksudnya kamu mau temenin mbak ganti baju supaya bisa ngeliat mbak telanjang…gitu ya Ko…? Sahutnya tersenyum dengan bibir mencibir lucu.

Joko hanya tersenyum kecil sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Yah, mau gimana lagi…khan buat jagain Mbak juga….itung-itung bonuslah ketimbang keluarin duit…hehehehe…"

Wusshhhh.....

"Eiit…nggak kena...hehehehe...!!"

"Huh, dasar cowok….pikirannya ngeres mulu…!!" Balas Shinta tersenyum manja lalu melempar bola plastik ke arah cowok ganteng ini yang cepat dielakkan Joko sambil tertawa lepas melihat tingkah gadis manis ini.

Shinta pun lalu bergegas pergi menuju kamar ganti seraya meraih handuk dan celana jeans-nya.

Sementara Joko yang melihat si gadis menjauh hanya memandang nanar dengan sorot tajam menatap keindahan body belakang Shinta.


Mbak Shinta - Pemandian Sendang Nganten

Tubuhnya yang semampai hanya mengenakan bikini renang menampakkan pesona tubuh seksinya begitu menggoda.

Pinggang ramping dengan geolan pantat padatnya bergoyang seksi terbungkus cawet renang minim mencetak samar belahan silitnya.

Kaki jenjang dan betis putih mulus dengan berikut rambut indahnya tergerai menjela punggung mengayun seiring langkahnya kian memperlihatkan pesona auratnya yang menggiurkan.

Joko tersenyum penuh arti dengan sorot mata menyipit tajam begitu sangat jelas menyiratkan sinar birahi yang "menggidikkan".

Di kamar ganti khusus perempuan yang saat itu sepi karena telah beranjak sore Shinta nampak tengah melepaskan bikininya.

Mulai dari bra disusul cawetnya hingga gadis manis yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan ini kini telanjang bulat di bawah shower.

"Lalala…lalala….ehhmmm…."

Shinta sibuk berdendang lembut merasakan kesegaran yang membilas tubuh bugilnya.

Dia tak menyadari langkah kaki seseorang kian mendekat ke arahnya.

Sekejap gadis ini terdiam saat mengingat sesuatu yang membuatnya syok ketika berenang bersama Joko.

Seutas senyum manisnya nampak tersungging malu-malu.

"Kooo….KONTOL kamu gedee bangeett…Akuuhh…aaahhh…."ucap lirih Shinta seraya menggigit bibir sambil mengusap payudara indahnya lalu turun ke belahan kemaluannya yang terlihat rapat dan ditumbuhi bulu jembut nan halus tertata.

Sementara langkah kaki itu semakin dekat dan kini hanya berada tepat di depan pintu kamar bilasnya.

Tok…tok…tok…

Tiba-tiba pintu showernya diketuk dari luar.

"Ada orang…lagi dipake…"sahut Shinta setengah sebal.

Tok..tok..tok…

"Idih…nih orang nyebelin banget. Sudah dibilangin masih aja ngeyel…"ucap Shinta seraya mengambil handuk kemudian dililitkan ke dadanya.

Dibukanya gerendel pintu hendak melihat sosok kurang ajar itu.

Namun belum sempat membuka pintu satu sosok pria tinggi besar tiba-tiba masuk ke dalam sambil memeluknya erat.

"Eehhh…Aaakhhh…siapaaa…?!!!

Di tengah pekik keterkejutannya Shinta bisa melihat jelas sosok pria yang nyelonong masuk ke dalam kamar gantinya.

"Kokooo…!!!"

Pria tersebut yang ternyata Joko hanya memandang tajam seraya melepas senyum.

"Mbak Shinta…aku pengin dirimu sekarang Mbak…hahhh....ehhhmmm…hhhmmmm…."

"Ko…Kooo…tidd..daakkk…ehhmmm…ehhmmmm…"erang Shinta yang gelagapan dicumbu Joko yang merangsek tak terkendali.

Tangan kekar dan jemari kokoh anak muda ini memeluk erat tubuh rampingnya. Menyingkap kulit halusnya dibalik handuk ketatnya yang seketika merosot tak kuasa menahan lebih lama.

Jadilah kedua sosok anak manusia berbeda kelamin itu berpelukan dan berdekapan erat tanpa busana alias telanjang bulat.

Joko meremas-remas bokong padat Shinta yang semok hingga ke celah anusnya yang sensitif membuat gadis manis berusia 27 tahun lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dari universitas terkemuka di Yogya ini mengerang keras.

Cumbuan dan ciuman Joko begitu deras bak senapan AK-47 menyerang titik-titik sensitif Sinta hingga sulit baginya menolak rangsangan cowok ini.


Senapan AK-47

Bibir, wajah, kuping, leher, bahu serta area dada tak luput dari sasaran.

Tak ayal Sinta yang semula berusaha berontak tak mampu lagi bertahan hingga paha mulusnya perlahan melebar seolah mempersilahkan Joko mendesakkan kejantanannya yang perkasa ke area alat vital kemaluannya di pangkal pahanya.

Jadilah Joko mendekap tubuh bugil nan seksi Sinta. Mendesak gadis itu ke dinding kamar shower sambil melumat bibirnya begitu liar.

Kedua tangan kekar cowok ini memeluk erat pinggang ramping Shinta sambil jemarinya meremasi bongkahan pantat padat Sinta yang cukup besar menggiurkan.

Diciuminya sekujur leher jenjang dan area dada Shinta sementara batang penisnya yang telah keras mengacung dahsyat menggesek kuat celah rapat kemaluan Sinta nan indah berjembut berusaha menyibak lubang kelamin gadis ini yang makin basah oleh lendir cintanya.

"Ooouugghhh….ooouugghhh….Ko…kooo…kontolmuuu…KONTOLMUUUHH…sayanggg…"erang Shinta merasakan penis kekar anak muda ini terus menggeseki bibir kewanitaannya seperti berusaha memasuki tubuhnya.

Shinta menggelinjang dan menggeliat keras menyusul rasa gatal luar biasa di area intimnya terutama genitalnya.

Yah, ia ingin segera dikontoli….ia pengin dikawini sekarang juga !

Naluri kewanitaannya mendesak nalar jernihnya untuk membuka dirinya selebar mungkin guna melakukan perkawinan kelamin.

Shinta yang perawan dan sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan dengan pacarnya "dipaksa" untuk menyerahkan diri seutuhnya kepada pemuda gagah yang tengah mencumbunya ini.

Berusaha Shinta menahan diri dan mengembalikan kewarasannya namun rangsangan yang disuntikkan Joko teramat kuat dan mustahil ia mengenyahkannya.

Hingga sang gadis akhirnya memekik pasrah mengerang panjang saat cowok ganteng ini mengangkat sebelah pahanya siap untuk melakukan prosesi seks yang sesungguhnya.

"Aaahhhh….Kokoo….KONTOL kamuuuh….KONTOL kamuu bessaar…panjangg…ngacenggg bangeett saayyyyyyy….aahhhh…!!!!" rintih syahdu Sinta begitu merangsang.

"Yahhh Mbakkk…aku akan masukin kontol besarku ke dalam memekmuuu…akuu akan menjebol sempitnya lubang perawanmuu Mbakkk…"
.......
"...siaappp Mbakkk….ehhhmmmm..?!!"desah Joko tak kuasa menahan keinginan untuk menjebol kegadisan Shinta.

Shinta menggeliat kuat menahan rasa gatal tak terkira di dalam liang kemaluannya.

Gadis ini sontak memekik kecil lalu melumat bibir Joko sambil saling menghisap lidah berusaha melepaskan gairahnya yang memuncak di ubun-ubun.

Pantat semoknya yang bugil mulus mengayun seksi terangkat-angkat berinisiatif menggesekkan pangkal pahanya sendiri ke batang zakar nan kaku milik cowok ganteng ini.

Terus Shinta melakukannya sambil merintih merdu minta segera dimasuki kemaluan cowok ganteng ini.

Tubuh telanjang keduanya yang basah kuyup berbasuh air shower menggeliat saling menggesekan kemaluan.

"Sshhh…aahhh…KONTOL...KONTOOOOL…masukkan Kontolmuuu yang bessaar Kooo…masukkan KONTOLMU ke memekkuu…Kooo…."

"...mbakkkk pengin ngentooot...mbak pengin dientot…pengin dimasuki KONTOLMUUUHH…aaahhhhh…."

"...jeboool memekkuu sayanggg…. jeboool…!!!

Mendengar itu Joko seketika meradang. Sorot matanya menyiratkan sinar birahi yang begitu besar.

Diangkatnya salah satu paha mulus Shinta sambil dipagutnya panas bibir gadis cantik ini.

Kepala penisnya yang besar tersunat begitu indah dan mulus berwarna merah terang dengan lubang kencingnya mengeluarkan lendir rangsangnya.

Tonggak batangnya yang besar berurat seukuran mentimun ijo begitu kokoh mengangguk-angguk siap menerobos gua kenikmatan dara cantik ini yang ditumbuhi belukar jembut nan lembut.

Ditempelkannya ke celah rapat liang cinta Shinta yang mulai membuka kembang kempis.

"Perawanmu buatku Mbakkk…!!"

Lalu….

Bless…breeet…bleseeekkkk…!!!

"AAAKHHHHH….!!!!"jerit Sinta kala kemaluan cowok ini merobek selaput kesuciannya.

"...uuughhhh…yeaaahh….sempitttnyaaa....hahhh...!!!"

Jeritan merdu Shinta begitu syahdu disusul erang nikmat Joko saat penisnya berhasil mengoyak selaput daranya lalu menembus rapatnya liang cinta Nur Shinta Sari

"...IIYYYAAAAHHH…Kokoooo….!!!"

Sleep...blessss…sleeep…blessss….

"Yahhh…yahhhh…Mbakkk Sintaaa…hangat dan rapat sekali memekmuuu sayanggg…."

"Koooo…KONTOL kamuuuh juga….ooohhh KONTOL kamuuuh….aaahhhh…ennaaakkk... bangeeeett...aaahhhhhh....!!!"

Keduanya akhirnya larut dalam persetubuhan yang melenakan.

Berdiri…saling berpelukan…saling mendekap…saing mendesakan selangkangan masing-masing…aahhh…sungguh menggairahkan.

Pantat kekar Joko mengayun seksi mendesak pangkal paha Shinta yang mengangkang.

Batang penisnya yang perkasa kembali sukses merobek kesucian seorang gadis. Menikmati lezatnya surga kenikmatan dari lubang kemaluan seorang gadis perawan nan cantik menggairahkan ini.

Liang perawan Sinta yang masih begitu sempit meremas dan menjepit batang keras Joko yang terus menusuk kian dalam menghunjam ke lubang seks Sinta.

Mudah bagi penis Joko menjangkau kedalaman vagina terutama para wanita Indonesia hingga ke dasarnya.

Jangankan wanita lokal…gadis bule bahkan wanita seksi negro pernah Joko setubuhi sampai megap-megap kehabisan tenaga karena klimaksnya yang bertubi-tubi.


Otola Enimbe

Dia…Otola Enimbe, artis multitalenta dan model kondang dunia asal Nigeria sekaligus filantropi internasional yang pernah berjumpa saat Joko menghadiri acara ramah tamah bersama Manoj Punjabi dan Putri Indonesia.

Perempuan Afrika yang terkenal memiliki vagina paling dalam dan lebar menyesuaikan ukuran para prianya itu dibuat jungkir balik merintih histeris kala Joko menyetubuhi si black sweet satu ini hingga berjam-jam tanpa henti.
(Maaf sodara-sodara…adegan ini tidak bisa tayang karena kendala bahasa…🤭)

"Kokoooo...KONTOL kamuuuh....ooohhhh...KONTOL kamuuuh...pelannn Sayanggg....pelaannnn....ooohhh...ooohhhh....!!"

Nur Shinta Sari, cewek cakep asal Lumajang yang hijrah ke Malang ini hanya memekik dan menjerit kala kontol besar Joko keluar masuk menyesaki saluran peranakannya hingga ke dasar rahimnya.

Memberi rasa nikmat tak terkira yang bahkan tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Joko memejamkan mata sambil sesekali membuka matanya nyalang saat merasakan ujung penisnya yang besar terus menyundul kehangatan pintu rahim Sinta tempat lahir anak-anaknya nanti.

Blesss…blesss…blesss….

"Sshhhh…aahhhh….."

Sungguh nikmat apa yang dirasakan anak muda ini sebagaimana yang sudah-sudah.

Lelehan cairan cinta Shinta mengalir membasahi daging penisnya yang begitu kokoh menembus gua kenikmatan gadis ini bak kereta lokomotif sampai menetes-netes dari sela-sela celah cantik kemaluan Sinta yang indah berjembut.

Menganga tersumbat kontol kekarnya yang perkasa memberi gadis cantik itu orgasme dahsyat yang hanya bisa didapat dalam film-film porno. Namun bedanya ini bukanlah rekayasa.

Suara riuh pekik kenikmatan persetubuhan dari dalam kamar shower itu untungnya tak didengar siapapun.

Hingga akhirnya Shinta kembali memekik panjang saat klimaksnya datang menerpa sekonyong-konyong.

Tubuh seksinya menggeliat berusaha melepaskan diri dari sodokan penis Joko yang masih terbenam begitu dalam mengawini liang kesuciannya.

Namun apa daya Joko masih ingin terus menikmati nikmatnya jepitan vagina Shinta yang meremas-remas zakarnya.

"Ooouugghhh….!!!!"pekik Shinta begitu merdunya.

Creettt…creeet…

Menyadari sang gadis sudah mencapai klimaksnya yang kesekian kalinya Joko lantas mencengkram pantat seksi Shinta kemudian dihujamkannya ujung gundulnya sedalam mungkin di liang kenikmatan Shinta.

Menyentuh dasar rahimnya disusul mani kentalnya muncrat begitu hebatnya bersamaan rasa nikmat tak terkira hingga mengguncangkan sekujur tubuh anak muda ini.

"Nur Shinta Sari….Akuuhh MEJUUHH DI MEMEKMUUU….AAARRRGGGHHHH…..!!

CROOOT….

"Mejuuhh.....!!"

CROOOT….

"MEJUUHH…..Aaakhhh...!!!"

Shinta tak bersuara hanya bibirnya menganga lebar dengan mata membelalak.

Tubuh bugilnya yang penuh keringat kejang-kejang saat pantat kokoh Joko mengejat-ngejat kala menyuntikkan sperma hangatnya yang melimpah ke dalam rahim sucinya. Berharap dirinya bisa membuahi gadis cantik ini hingga mengandung benihnya.

CROOOT…. crooot…..

"Mbakkkk SINTAAAAA….NIKMAAAATTTT….MBAKKKK....uuughhh…AAAHHH…."

CROOOT….crooot…..

Tak terkira banyaknya sperma yang tumpah ruah di lubang kenikmatan Shinta.

Digigitnya leher jenjang nan putih mulus gadis ini sambil jemarinya meremas kuat pantat padat Shinta kala ejakulasinya berlangsung begitu nikmat nun jauh di dalam tubuh seksi itu.

Waktu pun terus bergulir sebelum kemudian Joko membopong pulang Shinta yang lemas kelelahan karena persetubuhannya yang luar biasa sore ini.

========


Hari itu kegembiraan nampak jelas menyeruak dari dalam salah satu kamar bangsal RSUD Lohjinawi tepatnya di mana Aini dirawat.

Sinar cerah memancar dari wajah sejumlah tamu penting yang siang itu usai menjenguk Aini yang sudah menyelesaikan operasinya dengan baik dan lancar.

Joko yang selalu menemani terlihat berada di samping ranjang sambil tangannya terus menggenggam erat jari sang bibi.

Aini pun turut merasakan kehangatannya takkala sang ponakan tercinta ini begitu menaruh perhatian kepadanya dalam beberapa hari terakhir ini.

Segala pikiran ruwet dan beban perasaannya yang tertimbun cukup lama seakan sirna bersamaan kehadiran Joko di sisinya saat ini.

Senyuman manis terus terkembang di wajah ayunya seraya hatinya bungah tak terkira melihat Joko begitu sumringah menemani bahkan memanjakannya selama di rumah sakit.

Tak terkecuali siang hari ini.

Wajah tampannya yang rupawan semakin memikat dengan keceriaan Joko membuat sejumlah tamu wanita di situ terpana akan kegantengan anak muda ini.

Selang beberapa saat kemudian Dr. Muhsin kepala tim dokter RS yang mengoperasi Aini memberikan penjelasannya.

"Syukur Alhamdulillah operasi Ibu Aini telah berlangsung dengan baik sekali. Hasil diagnosa terakhir menunjukkan tak ada lagi kista di dalam kandungannya"
.........
"...saya pribadi merasa surprise sekaligus senang sekali bahwa secara umum kondisi Ibu Aini dinyatakan sangat sehat dan bisa beraktivitas normal dalam beberapa hari ke depan…"
.........
"...sungguh sebuah karunia luar biasa bagi Ibu Aini karena jarang terjadi ada pasien kista yang habis menjalani operasi bisa pulih secepat ini…"ucap Muhsin sambil tersenyum ke segenap hadirin.

Imam Fadholi yang turut hadir di situ nampak tersenyum sumringah.

Entah apa yang dipikirkannya namun sorot matanya tajam memandang Aini penuh hasrat birahi tak bisa menyembunyikan niatnya untuk segera memperawani si jelita sang bunga desa yang diincarnya begitu lama ini.

Yah, minggu depan agenda besar yang begitu amat ia nantikan sudah menunggu.

Apalagi kalu bukan pernikahannya dengan Aini yang sempat membuatnya was-was karena kondisi wanita incarannya ini yang tiba-tiba drop.

Bukan semata menuruti hawa nafsunya belaka melainkan yang terpenting ialah tugas berat yang diembannya dari Mbah Peot musti segera terlaksana sebelum purnama esok.

Berpikir demikian tanpa pikir panjang ia pun meminta Dr Muhsin menjelaskan perihal pernikahannya dihadapan khalayak yang hadir di situ termasuk Joko.

"Maaf Dok….kalu begitu apa calon saya ini siap untuk menikah karena rencananya tak lama lagi kami akan mengikat janji sebagai suami istri…"
.........
"...undangan telah kami sebar dan…tentu rekomendasi dari dokter sangat kami harapkan…."ucap Fadholi sambil menjura.

Perkataan Fadholi tak ayal membuat hadirin terkejut dan tak menyangka pria ini akan berkata demikian.

Joko terkesiap sambil menatap tajam Fadholi. Dadanya bergemuruh dengan kepala panas bagaikan mendidih mendengar perkataan yang mengejutkannya ini.


Imam Fadholi ( Background - Joko Sembrani)

Sesaat kedua pasang mata kedua pria ini saling berbenturan memancarkan bara panas yang entah mengapa semakin membesar tak terkendali.

Aini yang mendengarnya tak urung nampak terkejut namun ia tak bisa berbuat apa-apa terlebih saat dr Muhsin memberikan jawabannya.

Dr Muhsin tersenyum lalu mengarahkan pandangannya ke semua orang.

"Saya turut berbahagia bahwa Ibu Aini akan segera menikah dengan Pak Fadholi…"
"....
"...Tentu saja tidak apa-apa Pak Fadholi. Namun alangkah baiknya sebelum hari H Bu Aini bisa melakukan check up terakhir untuk memastikan kondisinya…"
"....
"Secara medis saya selaku dokter yang dipercaya menangani Ibu Aini menyatakan kondisi beliau saat ini dalam keadaan sehat dan fit untuk berkegiatan kembali…."
..........
"...tinggal mungkin masalah psikis saja agar Ibu Aini lebih rileks menjelang pernikahan…."
........
"Satu lagi pesan saya…ehmm maaf mengenai hubungan suami-istri…saran saya baiknya anda berdua tidak tergesa-gesa melakukannya…"
...........
"Paling tidak ada jeda waktu setidaknya satu minggu sambil menunggu pemulihan Ibu Aini secara total…begitu njih…."kata Dr Muhsin menjabarkan sambil menjura ke arah Fadholi yang notabene adalah seorang tokoh terpandang dan disegani.

Penjelasan ini jelas membuat raut muka Fadholi begitu gembira. Seringai penuh arti tersungging di bibir gelapnya sambil menatap Aini yang berbaring di atas ranjang.

Keterangan Dr Muhsin sungguh merupakan sebuah point krusial sekaligus momen vital untuk mendukung rencana besarnya.

Kalu dr Muhsin saja sudah berkata demikian maka tak ada alasan bagi siapapun untuk menolak rencana pernikahan yang telah ia rencanakan sejak lama, pikir Fadholi.

Sungguh bertolakbelakang dengan yang dirasakan Aini dan Joko.

Usai mendengar penjelasan dari dokter ahli kandungan ini sontak membuat dada keduanya berdegup keras bukan karena bahagia melainkan sebab lain yang membikin tidak nyaman.

Baik Aini dan Joko, keduanya saling bertatapan mata dengan sorot nanar penuh penyesalan satu sama lain.

Sorot mata yang menyimpan rasa sesal serta kesedihan yang begitu besar tak terkira tersimpan berjuta makna.

Mereka berdua sadar bahwa detik-detik pernikahan sang calon mempelai wanita tak mungkin dihindari.

Janji dan komitmen telah terucap dan mustahil rasanya dicabut kembali.

Baik Joko maupun Aini seakan menatap pilu satu sama lain dan ini tergambar jelas dari raut muka keduanya.

Entah apa yang dirasakan dan yang tersimpan dalam hati. Cuma mereka berdua yang tahu.

Tak lama setelah Dr Muhsin dan perawat meninggalkan tempat Aini dan segenap tamu dikejutkan akan kedatangan tamu penting orang no 1 di Kecamatan Lohjinawi yaitu Bu Camat, Rini Aningsih, S.H. MM berikut sejumlah stafnya.


Camat Lohjinawi, Ibu Rini Aningsih, SH, MM

Kedatangan Joko sang calon bintang masa depan yang viral ke seantero negeri tak urung turut melambungkan nama kota dimana Joko tinggal sekarang yaitu Kecamatan Lohjinawi.

Bu Camat yang berusia sepantaran Aini ini sampai menyempatkan diri datang menjenguk begitu diberitahu perihal kedatangan Joko.

Setelah bertutur cakap sejenak membuka pembicaraan Bu Rini Aningsih yang cantik bertubuh putih semok ini berbincang ringan dengan Aini, Fadholi dan pastinya Joko.

Nampak beliau begitu menghormati sosok Imam Fadholi yang memang sangat disegani.

Kala bercakap-cakap sorot mata beningnya terus saja seakan tak lepas memandang Joko dengan penuh kagum.

Sesekali mata beningnya mencuri pandang ke arah selangkangan Joko membuat paras cantiknya yang bertudung hijab nan putih mulus bersemu kemerahan malu pada dirinya sendiri.

"Joko…saya mewakili seluruh staf dan perangkat daerah se-Kecamatan mengucapkan rasa penghargaan yang setinggi-tingginya atas prestasi kamu yang telah mengharumkan Kota Lohjinawi ini…"
........
"....oleh karena itu saya sebagai Camat Lohjinawi yang diberikan amanat warga berencana untuk mengundang kamu pada acara kenduren hari ulang tahun kecamatan yang berlangsung esok…"
.......
"...seluruh warga ingin sekali berjumpa dengan kamu yang telah dianggapnya sebagai sosok idola…"
......
"..saya sangat berharap kamu bisa berkenan datang…."ucap Bu Camat cantik dan bahenol berkulit putih mulus itu penuh harap sambil tersenyum manis

Joko terdiam sambil pandangannya berpendar menatap orang-orang di sekelilingnya sebelum berakhir di sepasang bola mata nan jernih sang bibi tercinta.

"Saya juga mengucap banyak terima kasih atas dukungan Ibu dan seluruh staf serta masyarakat Lohjinawi…"
.........
"...dukungan ini semakin membuat saya bertekad untuk menampilkan yang terbaik bagi seluruh warga Lohjinawi yang saya banggakan…."
........
"....selain daripada itu kesempatan besar ini saya persembahkan juga kepada orang yang paling berarti dalam hidup saya…beliau yang telah memberikan hidup dan waktunya selama ini untuk merawat dan membesarkan saya sebagai pengganti kedua orang tua saya tanpa pamrih…"
........
"....beliau perempuan yang paling berharga sekaligus segalanya bagi hidup saya…yaitu Bibi Aini…"
........
"...oleh karena itu sebelum kembali ke Surabaya untuk persiapan syuting saya siap datang memenuhi undangan Ibu Camat untuk menghibur seluruh warga Lohjinawi yang saya cintai…"kata Joko melepas senyum kemudian memandang Aini penuh kasih sayang.

Diremasnya lembut jemari lentik Aini seakan menyakinkan bibi jelita kesayangannya ini bahwa ucapannya bukanlah bumbu manis semata.

Aini yang terlihat segar terbaring di atas tempat tidur nampak tersenyum lebar dengan hati begitu bahagia mendengar ucapan ponakan kesayangannya ini.

Meski jauh di lubuk hatinya ia bisa merasakan kepedihan dibalik ucapan Joko.

Kembali kedua pasang mata itu bertatapan.

Sekelumit bening mata berkaca-kaca Aini dan Joko sudah cukup menjelaskan apa yang dirasakan mereka berdua.


-------------------

Acara kenduren dalam rangka Hari Jadi Kecamatan Lohjinawi berlangsung begitu meriah.

Ribuan masyarakat bercampur baur dengan para pedagang dan penjual souvenir tumpah ruah di lapangan alun-alun kecamatan dimana sebuah panggung besar berdiri megah.

Hingar bingar musik dan alunan lagu santer terdengar menambah semaraknya suasana.

Sesekali suara MC saling bercanda dengan suara macho nan merdu seorang pria yang tak asing lagi.

"Kokoo…Kokoo…Kokooo….!!!!"

Pekik dan jerit terutama dari kaum hawa begitu riuh seakan membelah langit kala sosok ganteng nan menawan ini sesekali bergaya keren bercanda dengan sang MC.

Ribuan orang menyemut di depan panggung saat Joko menggandeng mesra Rini Aningsih, bu camat nan cantik bahenol ini.

Joko pun mengajak Bu Aningsih berduet menyanyikan sountrack film Catatan Si Boy yang akan dibintanginya berjudul "Emosi Jiwa".

"Emosi Jiwa" Original song by Yana Julio featuring Lita Zein - 1989

Bu Aningsih yang hobi karaoke ini tak jemu melepas senyum manisnya tak percaya dirinya bisa bersanding bersama cowok idola nomor satu ini, Joko Sembrani.

Mata beningnya membuka lebar tak percaya dirinya melihat lautan manusia di depan matanya.

Bu Aningsih ternyata memiliki suara yang cukup merdu hingga Joko pun antusias melantunkan lagu romantis ini bersama-sama.

"Saya tak menyangka Ibu ternyata pintar bernyanyi. Suara Ibu tak kalah dibandingkan Yuni Shara…"ucap Joko dengan tulus usai berada di belakang panggung.

Bu Aningsih tak bisa menyembunyikan kegembiraannya dipuji cowok ganteng yang luar biasa ini.

Matanya masih saja tak lepas memandang paras rupawan Joko lalu turun menatap tubuh machonya yang gagah perkasa.

Tercetak dari bahu tegap dan dada bidang berotot dibalik kaos ketat berkeringat yang ia kenakan.

Joko yang duduk persis di depannya nampak tersenyum manis penuh arti lalu entah mengapa lantas melebarkan paha kekarnya yang berbalut jeans ketat.

Mengangkang….

Mata lentik bu camat cantik bahenol ini membelalak melihat tonjolan besar di pangkal paha cowok ganteng ini.

Bu Aningsih menggigit bibirnya lalu balik membalas Joko dengan melebarkan kedua kaki berikut paha montoknya yang terbungkus rok ketat PNS-nya.


Bu Camat Rini Aningsih

Paha padat, pinggul besar berikut pantat bulat Bu Rini yang indah padat bahenol tercetak jelas dari rok ketatnya membuat celana dalam mungil yang dipakainya menerawang jelas menyangga bongkahan pejal pantat montoknya hingga turut mencetak samar belahan anus camat perempuan berhijab ini.

Joko tersenyum terus sambil kian beraksi liar memancing syahwat perempuan cantik ini dengan mengusap-usap tonjolan penisnya yang memang istimewa di dibalik jeans-nya.

Bu Rini tak kalah hot.

Masih dalam posisi mengangkang ia mengeal-geolkan pantat besarnya dari balik rok ketatnya yang aduhai sambil menggigit bibir dengan mata terpejam-pejam.


Bu Camat, Rini Aningsih.

Sesekali Bu Rini Aningsih tersenyum genit dengan raut muka memandang nakal penuh sorot birahi ke arah Joko yang terus tersenyum sambil memainkan tonjolan alat vitalnya seakan menggoda syahwat perempuan cantik bahenol ini.

Tak ayal syahwat Bu Camat nan seksi satu ini seakan terpantik begitu hebat oleh pancaran birahi yang ditembakkan Joko ke arahnya..

Sungguh gila kelakuan keduanya terlebih jika dilakukan oleh seorang wanita terhormat, seorang camat pula.

(Kalu bukan karena pesona menakjubkan seorang Anakmas, Joko Sembrani...rasa-rasanya kejadian seperti ini mustahil ada di dunia nyata melainkan hanya bisa terdapat dalam cerita seperti di forum sempr*t ini, Sodara-sodara...😁).

Lalu apakah keduanya hanya sampai di situ saja…??

________


Malam hari selepas Isyak suasana di rumah dinas camat Lohjinawi nampak sepi.

Tak terlihat satu orangpun kecuali petugas satpam yang berada di depan pintu gerbang.

Sebuah Kijang Innova plat merah mobil dinas Bu Camat Rini terlihat terparkir di garasi rumah.

Sementara sebuah sedan merah sport Toyota GR yang tak asing lagi berada tak jauh di depan rumah.

Ehmm…jelas ini milik Joko.

Sebagaimana permintaan Bu Rini bahwasanya malam harinya selepas acara kenduren, beliau meminta Joko untuk datang ke rumah dinasnya…sendirian saja.

Entah apa yang dipikirkan perempuan cantik semok berhijab itu kepadanya.

Satu yang pasti telah terjadi sesuatu yang menghebohkan di kamar pribadi Bu Camat Rini Aningsih.

Erangan merdu dan rintihan panas menggelora seorang perempuan terdengar jelas dari dalam kamar yang lampunya terpantau rada remang itu.

Meski begitu tak menghalangi pria paruh baya bertubuh rada pendek sedikit gemuk itu menikmati pemandangan menggairahkan yang tersaji persis di hadapannya.

Matanya nanar menatap aktifitas istrinya yang bukan lain adalah Bu Camat Rini Aningsih tengah panas-panasnya dicumbu seorang cowok gagah bertubuh tegap atletis.

Baik Rini maupun pemuda gagah macho itu terlihat hanya mengenakan celana dalam menutupi alat vitalnya.

Sisanya terbuka gamblang memperlihatkan kilau keringat yang memancar indah dari tubuh polos kedua insan berbeda kelamin yang asyik masyuk saling mencumbu.

What's hell….??!!!

"Ooouugghhh…Kokoooo…terusss…isepp Sayangggg…iseppp pentil ibuuu…ggigittt putingnyaaa…yahhh begituuu…aahhhh yanggg kerasss sayanggg….aaahhhhh…"desah Rini terbuai akan cumbuan cowok tampan ini.

"Ehhmmmm…aahhhh…nikmat sekaliii menyusu di putingmuuu Bu Riniii…eehmmm…ehhmmm…"balas si pemuda lawan mainnya yang ternyata Joko.

Bu Rini mengangkat dadanya sedemikian menyorongkan kedua buah dada montoknya yang putih mulus agar Joko tambah leluasa mempermainkan puting susunya dan memancing birahinya makin ke puncak.

Tubuh semok Bu Camat Rini Aningsih menggeliat-geliat dalam dekapan kuat Joko yang masih asyik mengulum dan menyusu di kedua putingnya yang kini mengacung tegak pertanda birahinya makin membesar.

Mulut Joko sibuk mengunyah pentil Rini jemari tangan anak muda ini membelai dan meraba lembut sekujur area punggung berikut pinggangnya yang cukup ramping.

Mulai mengarah ke bongkahan pantat besar Rini yang masih terbungkus ketatnya kain celana dalamnya.

Rini yang tahu si pemuda mulai bermain-main di area sensitifnya menggelinjang manja mendesakkan pangkal pahanya memudahkan cowok ini memasuki celah bokongnya.

"Yahhhh…Kokooo…lepaskan…lepaskan cawetkuuu sayanggg…..lepassss…lepasssskannn sajaaa Sayangggg…buattt ibu telanjang Koooo….aahhhhh.."ucap merdu Rini Aningsih begitu legit di telinga.

Joko yang mendengarnya hanya tersenyum manis lalu cepat meraih karet tepian celana dalam perempuan itu lalu ditariknya keras ke bawah menyusul pekik merdu Bu Camat Rini Aningsih.

Sreettt….

"Aauuuwww…..Sayanggg...!!"jerit manja Bu Rini.

"Cawetmu sudah begitu basah dan lengket Bu…sepertinya Bu Rini sudah tak tahan lagi buat bersenggama yah…?" Kata Joko sambil mencium cawet warna pink milik Rini dengan motif bunga-bunga kemudian dilemparkan begitu saja ke tepian ranjang.

Meski sudah beranak 2 gundukan daging kemaluan Rini masih elok dilihat.

Membukit ditumbuhi bulu jembut yang tak begitu lebat namun tertata.

Di tengah ubang kenikmatannya terlihat mengintip samar mulai membuka disertai luncuran lendir cintanya keluar dari lubang kemerahan nan indah itu.

Mata biru Joko menatap tajam seraya menyunggingkan senyuman manisnya.

Entah sudah kesekian ini Joko melihat kemaluan wanita. Rasa-rasanya sulit untuk dihitung lagi saking banyaknya.

Semua mirip-mirip namun satu yang membedakan yaitu sensasi di dalam lubangnya itu ditambah geliat rangsang nan menggairahkan para kaum hawa.

Terlebih saat kontol besarnya yang kaku perkasa menjelajahi relung kenikmatan para wanita itu hingga orgasme gila datang mendera.

Sungguh kali ini Joko kembali mendapatkan wanita yang bukan sembarangan….seorang camat nan cantik bahenol.

Rini menatap nanar ke arah Joko.

Ditatapnya paras wajah rupawan itu sambil mengecup bibir indah Joko mesra.

"Iyaahh Sayanggg…Ibuu pengin…pengin ngeseks sama kamuuhhh Kooo…aahhhh...ibu ndak tahan pengin dientot kamuuuhhh Sayyyy...."

Cuppp…cuppp….

Bu Rini yang sudah telanjang bulat memeluk manja Joko dan dikecupnya mesra paras tampan itu tak jemu-jemu.

"Ibu pengin lihat penis besar kamuuuhhh…ooohhh…PENISSS…PENISSSS kamuuuh sayanggg…."
......
"...lepasin cawet kamuuu…sayangg…ibuu ndak tahan mau lihat tonjolan besar di selangkangan kamuuu…."
......
"....kamuuuhhh keliatan ngaceng bangeeeettt…ooohhh…ngacengnya….gedeee bangeett….Kooo…aahhhhh…"ucap Rini sambil memandang ke bawah selangkangan Joko.

Jemari lentiknya spontan membelai tonjolan besar di pangkal paha Joko sampai mencetak samar bak mentimun mentah.

*Jadi Ibu Rini mau lihat kontol saya…"
"...
"...buka saja cawet saya Bu…supaya ibu bisa ngeliat dengan jelas punya sayaaa…"
"...
"Bagaimana dengan suami Ibu…? Takutnya beliau tidak berkenan….,"kata Joko sambil melirik ke arah pojok kamar dimana sosok pendek bertubuh gemuk asyik melihat mereka sedari tadi.

Sosok itu masih sibuk mengocok penis ngacengnya yang berukuran minimalis. Jauh bila dibanding Joko.

"Jangan pikirkan suamiku…dia malah pengin kita ngentot secepatnya…dengan begitu dia bisa klimaks sendiri…"
"...aahhhhh…."erang Rini lantas mendorong Joko lalu cepat menarik celana dalamnya.

"GILAAAAKKK…gede bangeeeettt….!!!" Pekik kaget Bu Rini melihat kejantanan Joko yang istimewa.

Besar menjulang tegak lurus kekar berisi dengan ujung gundulnya membonggol besar.

Cairan precum terus mengalir dari lubang kencing Joko menambah pesonanya.

Apalagi Joko mengangkang lebar dengan senyumannya yang teramat manis membuat wanita cantik itu tak tahan lagi.

Ditubruknya Joko lalu keduanya berguling-guling di atas ranjang mahal dimana Rini biasa tidur bersama suaminya.

Sementara sang suami hanya mendesah pendek sambil terus mengurut-urut penis kecilnya yang ngaceng melihat istri dan pemuda gagah itu saling mencumbu tanpa sehelai benang alias telanjang bulat.

Saling menggesek memek dan mengocok penis adalah aktifitas yang memang sangat mengasyikkan. Itulah yang kini dilakukan Joko dan Bu Rini Aningsih, Bu Camat Lohjinawi.

Mengadu bibir saling melumat dan membelit lidah serta bertukar ludah sambil sekali memejamkan mata jelas menambah denyut birahi bukan hanya Joko dan Rini…melainkan pula sang suami.

Keduanya saling meremas bokong dengan liarnya .

Joko meremas bokong semok nan mulus Rini pun sebaliknya jemari lentik nan putih Rini meremas kuat pantat Joko yang kekar berisi.

Bukan hanya saling meremas pantat tapi mulai keduanya saling mendekatkan kemaluan. Terutama Bu Rini yang justru menggila.

Perempuan cantik dan pintar bertubuh bugil semok aduhai itu nampak terus menyentuh-nyentuhkan pangkal pahanya ke batang mentimun milik Joko yang mengacung gagah.

Terus disentuh-sentuhkannya lubang belutnya yang berbulu itu ke ujung penis Joko hingga menguak bibir rapatnya makin lebar sambil merintih merdu.

"Ooohhhh….KONTOL…KONTOL…KONTOOOL…"

Sreett…sreettt…sreettt…

Joko yang merasa saatnya tiba untuk mencoblos kemaluan Camat cantik ini langsung meremas pantat besar Rini menahannya supaya diam.

Disusul penisnya mengayun sekuatnya hingga kepala penisnya yang membonggol besar menguak belukar jembutnya Bu Camat Rini Aningsih.

Lubang kemaluannya yang masih terlihat rapat itu dipaksa terkuak lebar menampung besarnya kejantanan Joko yang luar biasa.

Jerit Rini terdengar merdu dan menggairahkan saat detik-detik anak muda ganteng ini mengawininya tanpa ampun.

Sreettt.. Blesss….!!!!

"YYYAAAAHHHHH…..Kokoooo....!!!!"

"Hahhhh Bu RINI ANINGSIH !!!….sempit sekali memekmuuu…Bu Camaattttt....aahhhh…"balas Joko mengerang lirih merasakan sempitnya lubang kemaluan camat cantik ini menjepit ketat alat vitalnya.

"Ooouugghhh…besss..saaaaaarr sekaliiiihhhh…KON..TOLMUUUUHHHHH…IIYYYAAAAHHH….!!!" Rini menjerit-jerit saat Joko tanpa ampun menggilas lubang belutnya dengan batang mentimunnya yang amit-amit besarnya.

Menguak bibir rapat celah kawin kemaluan Rini ke tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Rasa ngilu dan nyeri yang semula menyengat Rini perlahan berganti rasa nikmat yang kian menjadi membuat wanita salehah yang tahun ini akan berangkat umrah ini memekik panjang disertai perkataan jorok yang bikin geleng-geleng kepala.

Blessss….

"Ooouuuughhh…KENTHUU…KENTHUU…enakknyaa dikenthuuuuuhh…dikenthuuuuuhh pake MANUUKKKKK…manukmuuu sayanggg…..!!!"

"Ko..Kooooo…ahaghhh….kenthuu tempikkuu pake MANUUKKKKK…manukmuuu yang besaaarrr sayyyyyyyy…. yyyyaaahhhhh….!!
!

Sreeet…Blessss…srreeet….blesssss….

"Hoohhhh….Bu Camaattttt.!!!!
"Tempikkmuuuhh GILAAAA….sudah berumur…tapi masihhh ennaaakkk….aahhhhhh…enakkk bangeett tempikkmuuuhh…Rini Aningsihhhhhhhh….hahhhh…!!!"

"Aku kontoli TEMPIK sempitmuuuu sampai lebaaar Buuuuu….ooouugghhh Ibu Riniii Aningsihhhhhhhh….!!!"


"YYYAAAAHHHHH…..kenthuuuuh…kenthuuuuh tempikkuu sampai jeboool Sayangggg…."
"...buat lebar tempikkuu dengan KONTOL besaar kamuuuhh…"
".....

"...Aku….cintaaa KONTOLMUUUH…akuuuh sukaaa MANUKMUUUHH…Koooo…..!!!"
"........
"...ibuuuu cintaaaa kamuuuh…Kooooo….aaahhhh…aahhhhhh….!!"


Baik Joko dan Bu Rini saling bergumul tanpa celah.

Tubuh bugil keduanya bergesekan rapat dimana alat vital mereka saling mengawini.

Lendir kawin Rini yang putih kental lengket meluber dari sela-sela kemaluan indah berjembut miliknya dan menyatu dengan cairan precum kejantanan Joko hingga membasahi sepasang paha mereka.

Peluk cium mereka begitu buas bergelora.

Masing-masing pantat telanjang mereka saling mendorong berlawanan arah.

Joko menyodokkan mentimunnya ke lubang belut milik Rini pun demikian Bu Camat seksi ini memasukkan lubang belutnya yang licin berulir ke batang kekar mentimun sang pemuda.

Ooowww….sungguh sebuah kenikmatan yang sulit diuraikan kata-kata.

Keduanya saling mengerang, merintih dan berteriak keras merasakan nikmatnya surga dunia yang bersumber dari kontol Joko dan tempik Rini yang saling menusuk dan menjepit-jepit secara bersamaan.

"Akuuuhhh mauuu keluaarr…Sayangggg….!!"
........
"...Kokoooo…Kokooo….ibuuuu…. KELUAAAAARRR…Sayanggg yyyyaaahhhhh…..!!!!"


Creeetttt..creeetttt…..!!!!

"Ahaghhh….MANUKMUUUUU…!!!!"

Tubuh semok telanjang Bu Camat Rini Aningsih menggeliat keras lalu kejang-kejang saat klimaksnya mencambuk tubuhnya secara simultan dan spektakuler.


Bu Camat, Rini Aningsih

Pantat besar Rini Aningsih mengejat-ngejat saat pejuhnya menyemprot deras dari lubang kencingnya hingga bermuncratan kian kemari.

Sungguh GILAAA kenikmatan yang didapat Rini…..!!

Joko hanya mengerang keras merasakan batang penisnya terjepit begitu kuat kemudian dihisap-hisap daging kemaluan Rini begitu rupa.

Rini yang sedari muda rajin melakukan yoga dan meminum ramuan tradisional rapet wangi akhirnya menunjukkan hasilnya yang kali pertama dirasakan oleh Joko seorang.

Joko menggigit bibirnya sendiri saat dinding vagina perempuan cantik dan salehah ini meremas-remas kemaluannya seakan ingin menyedot madu spermanya.

Joko pun tak buang waktu lagi.

Rasa kegatalan yang makin menjadi di ujung penisnya membuatnya keedanan dan spontan melesakkan kontol kekarnya sedalam mungkin di kedalaman vagina Rini yang tak pernah dijelajahi siapapun.

Ujung gundulnya membentur pintu rahimnya Rini Aningsih bahkan jebol tembus hingga ke dalam rahimnya.

Lalu….

"Buuuu Camatttt….pejuhkuuhhh MUNCRAAAT….Aaaakhhhhh….!!!"

CROOOT….crooot…CROOOT….

"Ooouuuughhh….PEJUHHHHHH....pejuhmuuuuu Sayangggg….pejuhhhhhh….IIYYYAAAAHHH….!!!"

Rini menjerit-jerit merdu saat Joko melesakkan kontolnya hingga tembus ke rahim kewanitaannya.

"Aaarrrggghhhhh…Bu Riniiiii TEMPIKKMUUUHH….TEMPIKKMUUUHH Bu Camaaattt….Bu Camaattttt Aningsihhhhhhhh….TEMPIKKMUUUHH ENNAAAKKK.....Yeeeaaahhhh…!!!

Croot…CROOOT…. CROOOTT…..

Spermanya meletus dahsyat tak terkira banyaknya.



Bermuncratan dari kepala kontolnya yang jauh terbenam di dalam saluran peranakan Rini Aningsih yang kembali kejang-kejang kala orgasmenya kembali datang bertubi-tubi.

"IIYYYAAAAHHH…..Kokoooo....!!!"balasan pekik merdu Bu Camat Rini Aningsih.

"ehhhmmmm…eehhmmmmm…"

Joko melumat bibir merah Bu Camat nan cantik itu yang turut merespon dengan panasnya.

Lengan kekar Joko mendekap erat tubuh semok telanjang Rini.

Diremasnya pantat besar Bu Camat Rini Aningsih yang bugil membulat seksi dan putih mulus itu saat spermanya tengah berproses membuahi sel telur matang perempuan cantik ini.

Sepertinya makin ndak keitung lagi perempuan yang bakal hamil gegara anak muda nan menawan ini.

Sementara istrinya baru saja usai bercinta begitu hedonnya sang suami yang seorang pejabat tinggi propinsi itu justru tak terlihat lagi di dalam kamar.

Hanya ceceran mani kental berwarna putih abu-abu nampak membekas di atas lantai di mana dia duduk semula.

Beliau ternyata terpantau asyik duduk njagong di depan TV layar datar berukuran besar sambil menyeruput secangkir kopi.

Wajahnya yang polos kebapakan dengan uban mulai nampak di kepalanya terlihat tersenyum santai sambil melambaikan tangan kala Joko muncul berpakaian rapi kemudian hendak diberinya anak muda ini segepok uang.

Joko yang kaget sontak menolak sambil buru-buru pamit pergi seraya menggelengkan kepala.

"Ckckck…like something wrong has happened dengan suami istri itu…"
".......
"
Aakhh sudahlah…bukan urusan gue…"desah anak muda ganteng ini tak habis pikir sebelum melajukan mobil sportnya kembali membelah keramaian jalanan malam beraspal kota kecil kelahirannya ini.


=======

Beberapa hari berlalu Joko pun telah kembali ke Surabaya.

Aini pun terlihat sudah beraktifitas kembali di dalam kantor balai desa.

Semua rekan kerja dan sanak tetangga turut menyambut bahagia akan kedatangan Aini yang terlihat jauh lebih bugar seperti sediakala.

Acara syukuran kecil-kecilan pun dilangsungkan di kantor balai desa dengan dihadiri Fadholi.

Meski tampak penuh senyum di paras ayunya tak bisa ia pungkiri jauh di lubuk hatinya ia merasa sedih sekaligus risau.

Sedih karena sebentar lagi akan "berpisah" untuk selamanya dengan pria yang sangat ia cintai yaitu ponakan kesayangannya, Joko Sembrani. Risau, tentu saja perihal pernikahannya dengan Kades Imam Fadholi yang berada di ujung penantian.

Sejenak pikiran kalutnya seakan mempertanyakan dirinya sendiri apakah menjatuhkan pilihan kepada Imam Fadholi sebagai suaminya adalah sebuah keputusan yang tepat atau sebuah kekeliruan.

Sejenak memikirkan itu ia hanya memandang jauh ke luar menatap jalanan dan persawahan yang membentang hijau seolah mencari jawaban.

"Gusti kulo….hahhh…"ucapnya lirih sesaat memejamkan mata berusaha mengurangi penat hatinya lantas berusaha tersenyum kepada semua hadirin.

Debar dadanya mendadak justru menguat tak karuan kala sorot matanya berbenturan dengan sorot tajam Fadholi yang memandangnya penuh kagum dari atas ke bawah sambil mengusap dagu kekarnya yang berjenggot tipis.

Sungguh di matanya Aini yang dulu telah kembali.


Aini Komalasari :hati:

Begitu ayu, begitu molek, seksi menawan dan sangat menggairahkannya.

Pesona kewanitaannya yang begitu merangsang sangat jelas terlihat dari pesona paras ayunya, tubuhnya yang lembut harum mewangi berikut tonjolan organ kewanitaannya nan padat menggoda di sana sini.

Buah dadanya menonjol keras, perutnya yang rata, pinggang ramping nan kecil, pinggul lebar berikut bongkahan pantatnya yang demikian padat kencang aduhai, sepasang betis kaki nan indah menjuntai begitu memukau serta area ciut di bagian pangkal paha si jelita ini yang membuatnya sangat penasaran dan……Aaahhh !!

Sungguh perempuan ini betul-betul membuatnya setengah gila bahkan hampir gila karenanya. Mirip seperti lirik lagu ciptaan Alm. Gombloh dahulu berjudul Setengah Gila.

"Setengah Gila" by Alm. Gombloh - 1984

Aini lalu berusaha memalingkan muka dengan bercakap-cakap dengan Bu Ani, rekan kerjanya.

Aini paham betul kali ini ia tak mungkin mengelak dengan berbagai alasan.

Apa yang terjadi esok ia hanya bisa pasrah…pasrah kepada kehendak takdir dari Yang Maha Kuasa.


-------------------

Waktu Isyak telah berlalu dari tadi.

Jam di atas dinding rumah sederhana itu sudah menunjukkan jelang pukul 3 dinihari.

Budhe Ginah nampak tengah duduk bersemedi dalam posisi bersila masih mengenakan mukena di atas bale-bale.

Cukup lama beliau bersemedi.

Tak berapa mata yang mulai berkeriput itu bergerak-gerak sebelum kemudian membuka perlahan.

Sebuah desahan nafas panjang dan berat mengalir berhembus dari sosok perempuan yang mulai lanjut ini.

Sudah berminggu-minggu beliau rutin memanjatkan doa memusatkan seluruh indera, jiwa dan raga diri seutuhnya selaras energi alam semesta untuk mencari keberadaan pria yang telah dianggap kakaknya sendiri, Pakde Toyo.

"Alas Hutan Lesanpuro…."ucapan lirih keluar dari bibir keriput Budhe Ginah.

"Ternyata Dewi Gelang-Gelang ada di balik semua kejadian ini…"
.........
"....pagi ini begitu selepas subuh aku harus segera berangkat…semoga belum terlambat…"
.........
"...kangmas Toyo, tunggulah aku…Ginah akan membawamu kembali…"
"....bertahanlah, Kangmas
…"kata beliau pelan dengan rasa was-was sambil menggenggam erat cundrik emas pusaka kepunyaan Pakde Toyo pemberian pemuda misterius yang ternyata tak sempat beliau bawa.



………

Bersambung.....
https://www.semprot.com/threads/joko-sembrani-dari-sawojajar.1441724/page-141#post-1908903930
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd