Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Joko Sembrani dari Sawojajar

Yang diharapkan dari akhir kisah Anakmas Joko Sembrani...?


  • Total voters
    631
  • Poll closed .

°°°°°

Siang jelang sore suasana sepi dengan awan mendung pekat menggelayuti Kebun Raya Mangrove Surabaya yang berada di tepian laut lepas.


Kebun Raya Mangrove Surabaya

Hutan raya seluas 46 Ha yang dibangun bukan hanya sebagai destinasi wisata melainkan juga untuk area konservasi alam alami di Kota Surabaya dari abrasi pantai.

Awan gelap dan mendung pekat di atas sana seakan memberitahu segenap tamu bahwa waktu berkunjung telah selesai.

Meski begitu tak menggoyahkan dua sosok pria yang saling berdiri berhadapan satu sama lain dengan posisi siaga.

Pria pertama berusia sekitar 40an bertubuh sedang namun tegap berisi berseragam dinas lapangan ketentaraan berpangkat kapten. Satunya, seorang pemuda jangkung bertubuh tegap atletis santai mengenakan kaos dan celana jeans.

Keduanya berdiri berhadapan dalam jarak sekitar 5 meter.

Pria berpakaian tentara memandang anak muda dihadapannya yang paling seumur ponakannya dengan sorot tajam penuh bara.

Urat dahinya terlihat menonjol menyiratkan rasa emosional memuncak yang masih berusaha ditahannya sejak tadi.

Bibir gemetar sedikit terbuka dengan nafas memburu.

Telapak tangan kanannya nampak memegang sebuah hape dan meremasnya kian kuat seakan mau menghancurkan gadget milineal itu berkeping-keping.

Cukup jauh di belakangnya sebuah mobil New Pajero Sport Dakar warga hijau gelap khas militer terparkir di mana tiga sosok pria berada di dalam terlihat diam mengamati dari kejauhan.

Sementara sebuah sedan sport Toyota GR warna merah menyala terlihat cukup jauh di sisi lain.

Ehmmm….sepertinya sangat mirip dengan milik Joko.

Jangan-jangan ?? Tiba-tiba terdengar suara bentakan laki-laki.

"Joko Sembrani…!"
"....
"Waktuku tidak banyak…! Kukatakan lagi untuk yang terakhir kali…kuharap kau mengakui tindakan bejatmu kepada istriku…Ayuk Setyorini…beberapa hari lalu di Hotel Juwita, Surabaya…"
"....
"Jika kau mau mengaku maka aku takkan membunuhmu…paling tidak aku hanya akan mengirimmu ke rumah sakit karena cacat dan gegar otak…"
.......
"...katakan dengan jelas dan keras laiknya laki-laki…!!"
"......
"...kau bukan cowok banci khan…?"ucap pria tentara bernama lengkap Letkol Widi Handoko itu dengan suara mulai bergetar.

Pemuda di depannya yang benar adalah Joko Sembrani hanya diam tak menanggapi sindiran itu.

Raut mukanya nampak tenang dengan sorot mata birunya tak berkesip memandang suami Ayuk Setyorini, seorang gadis yang dulu adalah tetangganya semasa kecilnya di Sawojajar.

Ayuk yang juga adalah keponakan Imam Fadholi.


Ayuk dan suami, Kapten (Inf) Widi Handoko.

"Pak Widi….aku tak mengerti pembicaraan ini…"
........
"...anda mengancamku dengan alasan mengada-ngada yang tak kumengerti…"
.......
"...Mbak Ayuk, istri anda adalah tetangga saya semasa di desa sekaligus ponakan Pak Kades Fadholi…."
......
"...tak pantas jika saya berbuat yang tidak-tidak apalagi sampai berbuat keji seperti yang bapak katakan…"ucap Joko dengan tenang.

Seutas senyum justru samar terlihat di bibir manisnya. Meski begitu, anak muda ini sudah sangat siaga menjaga semua kemungkinan yang akan terjadi.

Ia tahu ancaman pria ini bukan main-main. Apalagi ia melihat pria ini datang tidak sendiri.

Joko masih menunggu respon sang kapten.

Wuut…tappp….!!!!

Kapten Widi melempar begitu saja hape yang berada di tangannya dan kini telah berada di dekat Joko.

Joko lagi-lagi memandangnya tenang meski dia bisa menduga apa yang sang kapten maksudkan dengan tindakannya itu.

"Hape itu punya istriku….di sana terlihat jelas apa yang kau lakukan bersama istriku…."
..........
"Masihkah kau berkilah…Joko Sembrani…!!??" Ucap Widi mulai tak sabar sambil mendekat ke arah Joko.

Dibalik ketenangannya Joko terlihat mulai berpikir keras menyadari bahwa ada yang salah.

"...sepertinya Mbak Ayuk telah merekamnya diam-diam tanpa sepengetahuanku…"
"...celakanya lagi pria ini mungkin tahu perihal waktu itu….dan berhasil mengambil hape miliknya…"
"...apa lebih baik aku mengaku saja dan meminta maaf…??"
Batin Joko menimbang-nimbang.

Ia melihat sang kapten sudah mendekat dan kini hanya berjarak dua meter saja.

Joko pun hendak mengambil hape yang tadi dilemparkan Widi.

Tapi baru saja membungkuk hendak menyentuhnya sang kapten tiba-tiba melancarkan tendangan keras yang mengarah ke arah kepala Joko.

Wuuut…

"Heyyy….!! Pekik Joko yang secara naluri luar biasa mampu menghindari tendangan keras Widi yang bisa membuatnya gegar otak itu.

Widi nyaris terguling terseret arus tendangannya sendiri.

Dengan raut muka memerah saga menahan marah dan malu, Widi langsung menyerang Joko dengan membabi buta.

Takkk…takkk…

"Yahh…heyyy…Pak Widiii…hentikannnn…heyyy…aahhh….!!

"Hahhhh…kau harus mampusss bangsaat…!!!" Pekik histeris Widi yang terus melancarkan serangan berupa pukulan dan tendangan yang cukup berbahaya.

Widi yang seorang karateka sabuk hitam sudah barang tentu cukup mahir dalam olah pukul namun yang ia hadapi sekarang adalah Joko Sembrani.

Joko yang memang sedari kecil dianugerahi kemampuan fisik luar biasa mudah mengelak maupun menangkis serangan Widi.

Melihat sang kapten telah beradu laga dengan si pemuda, 3 orang penumpang yang berada di dalam mobil Pajero bergegas keluar.

Penampakan 3 sosok pria tegap berbadan kekar berambut cepak segera berlari menuju arena gelanggang.

Widi yang menyerang dengan semua jurus pukulan dan tendangannya terlihat frustasi melihat Joko mampu bertahan.

"Diam di tempat…!!!"
........
".... biar aku yang akan menghabisi anak ini…kalian jangan bergerak kalu tidak kusuruh…!"teriak Widi dengan nafas memburu.

Wajahnya yang terlihat keras meradang penuh urat nampak kian seram takkala ia menghunus sebilah pisau militer.

"Kali ini..aku takkan memberimu ampun bocah keparatt…!"
.......
"...harga diriku…martabatku kupertaruhkan sekarang..!!"
.......
"..jika kau tak berlutut dan segera bunuh diri maka jangan salahkan aku jika terpaksa berbuat kejam…hahh..hahh…"

Sang kapten yang tak lagi mampu berpikir logis dan tenang sepertinya memang betul-betul serius.

Joko yang masih terlihat tenang menjaga emosi berusaha meredakan tensi.

"Pak Widi…kuharap anda mau tenang sebentar…semua bisa kita bicarakan baik-baik…"
......
"...saya…."

"Bajingannnn…!!!"

Belum habis berucap Widi memotong ucapan Joko sambil menyeringai buas.

"Kau tak perlu lagi berbasa-basi…sekarang terima nasibmu…Bocahh !!!"

"Hiyaaat….!!!"

"Aaahhhh…Heyyy…!!"pekik Joko sambil mengelak dari sabetan Sajam di tangan sang kapten.

Sungguh suami Ayuk ini benar-benar telah gelap mata tanpa menghiraukan lagi akibat serangannya yang pastinya sangat mematikan jika sampai mengenai tubuh Joko.

Namun lagi-lagi Joko mampu mengelak dengan cantik.

Terus ia membujuk sang kapten untuk menghentikan serangannya.

Sekian saat selalu bergerak pasif Joko akhirnya menyadari bahwa percuma ia merayu sang kapten yang telah mengganas bak banteng terluka ini.

"Orang ini harus dihentikan sekarang juga…kalu tidak akan semakin berbahaya…biarlah nanti ku jelaskan apa adanya apapun resikonya…"pikir Joko terakhir kalinya.

"Hiyaaat….!"

Takkk….!!

"Uughhh…!!"

Joko mengelak cantik lalu menghantam pergelangan tangan Widi hingga pisaunya terlepas dari jemari Sang Kapten disertai pekik kesakitannya.

Widi yang tak terima sontak menyuruh ketiga temannya untuk menyerang Joko bersamaan.

Dukkk…dukkk….!

Wuuttt…wuuttt…

"Hiyaaat….. hiyaaat….!!"

Ketiga pria bertubuh tegap itu terus merangsek menyerang Joko dengan ganas.

Menghadapi mereka Joko pun tak lagi main-main meski sejauh ini Joko sama sekali tidak menyerang balik.

Hal ini jelas membuat pengeroyoknya makin gemas dan berang di waktu yang sama.

Kapten Widi yang melihat dari jarak sekian meter perlahan-lahan mendekat seraya merogoh sesuatu dari balik bajunya meraih benda yang baru saja ia ambil dari dalam mobil.

Benda berwarna gelap terbuat dari logam itu kini telah berada dalam genggamannya.

Jemarinya gemetar setengah meremas gagang pistol itu menandakan gejolak perasaannya yang kian tak tertahankan.


Pistol Colt 1911

Ditariknya pelan pelatuk pistol jenis Colt 1911 penuh berisi peluru kaliber 45 mm yang mematikan itu.

Ehmm…Joko dalam bahaya besar.

Widi sepertinya hendak menembak anak muda ini.

Entah apa yang dilakukan Joko terhadap istrinya sampai pria lulusan terbaik angkatan darat ini lepas kendali.

Sementara para pejantan itu tengah sibuk mengadu nyali sebuah mobil Honda Jazz berisi 2 orang nampak melaju kian mendekati arena gelanggang.

Salah satu dari mereka terlihat seorang perempuan cantik bertudung hijab warna hijau pupus memandang ke muka sesekali celingak-celinguk dengan raut muka begitu cemas.

Wanita muda berpakaian anggun itu, Ayuk Setyorini. Dia hendak menemui suaminya dan mencegah pria yang ia nikahi itu untuk berbuat nekad kepada si pemuda tampan bernama Joko Sembrani itu.


Ayuk Setyorini


"Ahhhh…Koko…"
.......
"...semoga aku belum terlambat mencegah Mas Widi…"
........
"…ya Aloh…kenapa jadi begini….?? Akuu…akuuhhh…aaahhhh…."batin dirinya penuh sesal di dalam dada.

Namun apa mau dikata, ia sendiri yang memulainya dan nasi sudah menjadi bubur.

Ia harus menghadapi segala konsekuensinya apapun resikonya. Sekalipun mungkin pria itu akan menceraikannya. Yang terpenting pemuda tampan itu tidak menjadi korban karena ulahnya.

"Cepetan Pakkk…!"
"......
"...yahhhh…ituuu…ituuuhhh merekaaa….!!"
"....
"Berhenti disitu Pakk…!!"ucap Ayuk begitu matanya melihat mobil sang suami dan sedan sport milik Joko di kejauhan.

---------------

Joko masih berusaha mengelak dari terjangan ketiga orang pria kekar itu.

"Huuff…nyaris saja kena tonjok…."pikir Anak muda dengan raut muka serius saat tinju keras seorang diantaranya hampir menyambar pelipisnya.

Setelah berpikir sejenak Joko akhirnya memutuskan untuk menghentikan perkelahian ini dan menerangkan yang terjadi antara dirinya dan Ayuk Setyorini, istri sang kapten yang telah hilang akal karena dipenuhi nafsu amarahnya.

Namun baru saja berpikir begitu terjangan para pengeroyoknya kian deras membuat Joko segera mengambil aksi balasan.

"Hiyaaatt….!!!"

Buugh…bughhh….!

"Uuughhhh…!!! Aaakhhhh…!!!

Gelangsar…!!!

Ketiga pria pengeroyoknya seketika terkapar di tanah saat Joko mengelakkan serangan sembari balas menghantam namun tak mematikan.

"Modar koweee…!!!"

Belum selesai menarik nafas Joko yang mendengar teriakan itu spontan menoleh dan dilihatnya Widi mengacungkan pistol Colt kearahnya dengan raut muka bengis.

Joko berubah panik dan seketika berteriak keras sembari melompat ke samping menyusul suara letusan senjata memecahkan suasana.

Door….!!

Melihat Joko mampu mengelakkan tembakannya membuat sang kapten kian beringas dan berlari sembari kembali menembakkan peluru.

Sementara satu sosok wanita terlihat keluar dari mobil lalu segera berlari ke arah mereka.

Pekik teriakannya saling bersahutan dengan letusan senjata membuat Widi maupun Joko tak mengetahui kedatangannya.

Door….dooorrr…!!!

"Aaakhhhh….!!"

Pekik Joko terdengar parau saat sebuah timah panas berhasil mengenai betisnya.

Tubuh Joko seketika terguling dengan muka menahan sakit perih di kaki kirinya.

Ia tahu nyawanya dalam bahaya. Namun Joko tak bisa berbuat banyak.

Sejenak ia hanya bisa pasrah saat Widi yang semakin dekat mengacungkan pistolnya sambil menggeram keras.

"Kali ini kau harus mampus…!!!

"Matilah kau…!!

Dooorrr…!!

"Kokooo….!!!! Tiddakkk....Aakkhh…!!!"

"Mbak Ayuukkkk…!!!"pekik Joko saat seseorang menghalangi dirinya bersamaan suara letusan terdengar.

"Ayukkk…!!!" Teriak kaget Widi bercampur panik berganti saat tubuh sang istri terguling terkena tembakannya.

Joko cepat menangkap tubuh Ayuk meski harus menahan sakit di kakinya.

Joko menatap Ayuk dengan penuh haru sambil menitikkan air mata.

Ayuk tersedak-sedak menahan sakit di bagian atas tubuhnya akibat tembakan suaminya sebelum kemudian pingsan dalam pelukannya.

Warna merah darah seketika nampak di baju Ayuk.

Joko melihat cepat ke arah Widi.

Pria tersebut terlihat berlari ke arahnya sambil berteriak histeris.

Ia lalu mengambil Ayuk dari pelukan Joko lalu meminta Joko menjauh darinya sambil mengacungkan kembali pistol miliknya.

"Pergi….!!!"
........
"...kuberi kau ampun kali ini…tapi jika kita bertemu lagi jangan harap aku akan berbaik hati untuk yang kedua kali…"
"...enyahlah…!!!!" Kembali Widi berteriak keras sembari menarik pelatuk pistol di tangannya.

Dooorrr…!!

Suara nyaring pistol kembali menyalak namun kali ini hanya mengenai tempat kosong tepat di sebelah kaki Joko yang nampak berdarah terkena tembakan pertama.

Joko tak takut mati dan tak bergeming barang sedikitpun karena ia siap menanggung semuanya.

Sadar pria ini tak membunuhnya Joko hanya memandang dengan sorot iba.

Tanpa berbicara lagi Joko pun segera berlalu dengan setengah tertatih menahan perih karena luka tembakan di kakinya.

Beruntunglah peluru tadi hanya sempat menyerempet saja tidak sampai menembus daging dan tulangnya.

Joko lalu memutuskan untuk pergi meninggalkan sepasang suami istri itu berharap Ayuk bisa segera tertolong.

Bruummm….

Mobil sport mewah itu segera melesat cepat meninggalkan area kawasan hutan mangrove Surabaya.

Di dalam mobilnya yang melaju pelan Joko memandang layar hape milik Ayuk yang tadi sempat diambilnya setelah dilemparkan sang kapten.

Terlihat video dirinya tengah bersama Ayuk Setyorini di sebuah kamar hotel beberapa waktu yang lalu.

Dahi cowok ganteng ini mengerenyit sambil menghembuskan nafas dalam melihat adegan demi adegan yang tersaji gamblang di depan matanya.

"…Mbak Ayuk….mengapa…??"
".....
"Aaahhhh sudahlah…yang terjadi biarlah berlalu…"
"Kuharap mereka bisa baikan kembali…"
"……
"...Joko…Joko…kenapa kamu bisa seperti ini….kenapa Jokoooo….!!"ucapnya pada diri sendiri penuh sesak di hati sambil mengelus rambut kepalanya lalu meremas-remasnya dengan galau.

Memikirkan semua kejadian yang barusan ia alami membuat anak muda ini kian suntuk.

Sejenak melihat ke atas dasboard mobilnya nampak notif banyak bermunculan di hapenya yang terus menyala. Semuanya dari para wanita.

Ada yang pengacara terkenal, psikolog, dosen, vokalis band, pengusahawati, bos garmen, mahasiswi aktivis kampus sampai Bu lurah, Bu Kapolsek dan banyak lagi.

Semuanya minta ngajak ketemuan alias kopi darat dengan beragam tujuan.

(Satu yang pasti, ujung-ujungnya pasti semuanya udah pada tahu ya Guys…😎)

Woeengg…..

Wuuttt….

Hape mahal merek Samsung milik Ayuk yang semula digenggamnya melayang deras keluar dari jendelanya kala mobil Joko melewati sebuah sungai di pinggir jalan.


Samsung A54

Hape Samsung Galaxy A54 seharga 6 jutaan yang sudah bersertifikat IP67 alias tahan air hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit itu pelan namun pasti mulai tenggelam.

Samar terlihat di layar video yang masih menyala di dalam air dua sosok pria dan wanita tengah beradegan ranjang begitu panas bergelora.
........
{{....."Yyaahhh….Kokooo…KONTOOOL…KONTOLMU sayangggg….GILAAA…gedeee panjangg bangeett…kerasssnyaaa kontolmuuu menusukkk lubangkuuuhh…TEMPIKKUUHH…ooohhhh….ooohhh….!!"

"Mbakkk…Mbakkk Ayukk…aaahhhh…LUBANGMUUUH sempitt…peret sekaliiih Mbakkk….aaahhh…menjepit dan meremas-remas batanggkuuuu…"
.........
"...aaahhhh…enakkk bangeett MEMEKMUUHH Mbakkk….."erang si lelaki yang pasrah dikangkangi sang wanita.

"....ooohhh….ooohhhh…bukannn bukannn punyaku yanggg sempitt Kooo…tapi…tappii MANUKMUUUHH…Manukmuuu yanggg terlaluu bessaar Saayyyyy….yyyyaaahhhhh…!!!"
.......
"...Ya Alohhhhh….ENNAAAKKK bangeett MANUKMUUUHH…Koooo…aaahhh….aaahhhhhh…!!!!"

Kedua sosok yang bukan lain Ayuk Setyorini dan Joko terus bergumul saling menindih dengan tubuh Ayuk yang terlihat masih memakai daster mengangkang seksi di atas Joko.


Ayuk dan Joko

Pantatnya yang mulai mekar, besar dan putih mulus khas ibu-ibu muda beranak satu terus menari lincah kian kemari.

Naik turun…maju mundur sesekali memutar-mutar bak ayakan tampah beras berusaha meresapi nikmatnya seks dari sebatang zakar besar nan mempesona dan tengah menusuk dalam ke lubang belutnya yang indah berjembut itu.


"Koooo....Rasakannnn...rasakan jepitan memekkuu di batang ngacengmuuh sayanggg....ooohhhh....ooohhhh....!!"
"...terimalah...terimalah...hangatnya lubangkuuuhh buaatmuuu...Kokooo...Sayangggg....ooohhhh.....!!"

"...Gustiiii !...AAAKHHHH...inii KONTOOOL....Ennaakkk Bangeeeett...Ooouuuughhh....Ooouuuughhh...!!"

Yah, batang zakar Joko yang sangat istimewa itu telah membobol lubang kemaluannya tempat dimana penis standar suaminya sering bersarang.

Membelah bibir cantik vaginanya ke tahap bak seseorang tengah memperawaninya di malam pertama saking besar dan panjangnya.

Lelehan lendir cintanya terus mengalir dari celah liang kawinnya melelehi batang kekar berotot milik Joko membuat cowok ini mudah sekali mengebor gua kenikmatan milik Ayuk tanpa kesulitan.

Ayuk bukan hanya menyodokkan pangkal pahanya begitu binalnya melainkan menciumi paras tampan Joko yang tanpa cela penuh nafsu.

"Ooohhhh gantenggg…gantengggnyaa kamuuuh, Saayyyyy…."
"........
"...udahhh gantenggg…gedeee pulaaaaa…ngacenggg bangeett kamuuuhhh Koooo…ooohhhh...NGACENGGG BANGEETT....!!"
"...ooohhhhh….ooohhhhh….bikin mbakkkk KELUAARR TERUSSSSS Sayangggg….aaahhhhhh...!!"

"...janggann ditahannn Mbakkkk…keluarin semua pejuhmu…Cantikkk…keluarin semua air manimuuu…Manisss…."
"....aaahhhh…MEMEKMUUHH benar-benarrr Nikmaaat Mbakkkk…aaahhhhh….!!"

Mendengar ucapan si ganteng ini membuat Ayuk histeris dan makin membabi-buta menggenjot zakar besar Joko hingga menusuk sedalam-dalamnya ke liang cintanya yang cantik merekah.

*Ooouuuughhh…..akuuuhhh….mauuu nyampeee…Koooo…oooohhhhh….Mbakkkk ndakkkk kuatttt laggihhhh….Sayangggg….ooohhhh….ooohhhhh….!!"

Rambut indahnya yang tergerai menjela bahu tersibak-sibak seksi bersamaan geliat pantat bahenolnya mengejat-ngejat…menungging nungging….menggenjot dan mendesak selangkangan Joko supaya ujung alat vital anak muda ini menyentuh gerbang rahimnya.

Sepertinya perempuan muda pintar berijazah S2 ini ingin mereguk lezatnya kekerasan penis sang pemuda secara maksimal dan menghisap madu spermanya hingga tuntas.

Joko yang tanggap langsung 'membanting' tubuh padat dan menggairahkan itu.

Dilumatnya bibir indah Ayuk Setyorini sambil mendekapnya erat dengan sepasang lengan kekarnya yang perkasa.

Jemari besarnya turun meremas bokong seksi Ayuk hingga ke celah silitnya disusul pantat kekarnya mengayun begitu kuat dan mantap penuh percaya diri.

Sampailah kepala zakarnya melesak dalam sekali hingga menyundul lembutnya penghujung rahim Ayuk Setyorini.

"Mbakkkk Ayuukkkk...akuhhh KELUAARRR....AAAKHHHH….!!!!!"pekik Joko begitu macho dan aduhai.


"....NIKMAAAATTTT.....!!!!!" Erang keras Joko.

CROOOT….crooot….

Lahar sperma Joko nan panas memancut dahsyat di ujung rahim perempuan cantik ini sampai memenuhi seluruh saluran lubang kawinnya.

CROOOT.....crooot...

"Ooouuuughhh…KONTOOOOL….YYYYAAAHHHHH….!!!!!"jerit Ayuk menyusul begitu seksi menggairahkan.

Creeettt…creeetttt…. creeetttt…..

Ayuk menjerit merdu takkala orgasmenya datang sekonyong-konyong dari dalam tubuhnya.

Wajah cantiknya menengadah. Mata lentiknya membelalak dengan bibir merahnya terbuka lebar.

Sedetik kemudian tubuh seksinya yang berada di bawah tindihan kekarnya badan Joko kejang-kejang bak terkena ayan.

"Ehhhmmmm…..ehhhhmmmmm….aaahhmmmmm….eehhmmmmm….."

CROOOT….creeetttt…. crooot…creeettt….

Kedua anak Adam dan Hawa yang baru saja berhasil menggapai puncak kenikmatan itu saling berpelukan erat mengadu bibir, lidah serta saling meremas pantat saat lubang kencing mereka terus memuncratkan pejuh kenikmatan.

Keduanya bertukar air liur begitu panas seiring pantat bugil keduanya saling mengejat mendesakan kemaluan masing-masing hingga pejuh keduanya pun bercampur dengan nikmatnya.

Terus…Ayuk dan Joko saling memuncratkan mani kentalnya dengan rasa nikmat luar biasa menggetarkan jiwa.

Joko sibuk meremas-remas pantat seksi Ayuk sambil asyik menyusu di kedua puting cantiknya.

Sementara Ayuk telah selesai memancut, Joko masih belum selesai berejakulasi di rahim dirinya.

Pantat kekar pemuda tampan ini terus mengejat kala lubang kencingnya memuncratkan mani nikmat di kedalaman lubang peranakan Ayuk yang terus memgempot-empot meremas zakarnya

Sungguh nikmat rasanya mejuh begitu banyak di tubuh indah Ayuk Setyorini yang tubuhnya nampak mengejang halus dengan mata terpejam-pejam seakan mulai hilang kesadarannya.

Crooot…CROOOTT
….}}

Lalu….pett…

Layar hape pun padam dan mati seketika begitu menyentuh dasar sungai yang cukup pekat. Diam membisu seakan tak pernah terjadi apa-apa


========


Sore itu Joko termangu di balkon apartemennya yang berada di lantai 11.

Dari ketinggian ini dia bisa menyaksikan lanscape Kota Surabaya yang luas membentang hingga pandangannya bisa melihat jelas ke Pelabuhan Tanjung Perak di kejauhan.

Anak muda ini terduduk di bangku sofa kecilnya hanyut dalam kesendiriannya.

Angin sore Kota Surabaya pelan mempermainkan rambut indahnya yang lebat rada bergelombang hingga menjela leher.

Wajah tampannya yang bermata biru cemerlang diam membisu dengan bertopang pada sebelah tangannya.

Entah apa yang dipikirkannya…satu yang pasti ini bukan soal kejadian beberapa waktu lalu antara dia, Ayuk dan suaminya.

Apalagi kabar terakhir yang didapatnya dari Menik, Ayuk ternyata hanya tertembak bahu dan kini telah membaik.

Ini tentang perempuan yang paling dikasihinya sekaligus dicintainya, Bibinya tersayang….Aini Komalasari.


Aini Komalasari

Di atas meja kecil samping tempat duduknya nampak sehelai kertas kecil terbuat dari buffalo bercorak indah dengan tekstur lembut memancarkan harum semerbak parfum.

Ehmm, lebih mirip sebuah kartu undangan.

Pada bagian muka terlihat tulisan mencolok beraksara latin nan indah bertuliskan….



Sudah setengah jam lebih anak muda ini terpekur diam usai kurir pos menyampaikan surat undangan pernikahan sang bibi siang tadi.

Sungguh Joko sangat syok dan tak mengira mendapat 'kado' yang sangat menyayat hatinya ini.

Apa yang mengirimkan surat ini padanya adalah inisiatif bibinya sendiri…??? Ah, tidak mungkin….!!!

Tidak mungkin…Bibi yang melakukannya…pasti ide dia…pasti dia pelakunya…!!!

Yah, dia sang mempelai pria. Dia…Pak Kades Imam Fadholi.

Pria yang dianggapnya 'kurang ajar' karena berani menyunting perempuan idaman hatinya belahan jiwanya.

Joko yang semula duduk tegang penuh galau sejenak nampak lesu.

Ia jelas tak bisa berbuat apa-apa untuk menghalangi pernikahan sang bibi. Apalagi dia telah mengutarakan persetujuannya kepada sang bibi meski dengan hati berat dan masgul.

Mata birunya yang bening terlihat berkaca-kaca membayangkan masa-masa indah dahulu saat bersama sang bibi.

Keceriaan…kegembiraan…memenuhi hari-harinya kala itu.

Namun semua berubah takkala datang pria lain dalam benang asmara terpendamnya bersama sang bibi tercinta.

Ia berusaha sadar dan memahami apa yang telah terjadi dan mengerti tentang arti kehidupan yang seyogyanya.

Namun…itu sangatlah tidak mudah.

Beragam pikiran berkecamuk dalam dadanya.

Cinta, asmara, tanggung jawab, cemburu, kebesaran jiwa, marah, penyesalan, impian, harapan, memori dan banyak lagi.

Joko masih duduk terantuk kali ini di kedua telapak tangannya. Menopang dahi sambil meremas rambut indahnya yang legam mewangi.

Desah penat nafasnya jelas memperlihatkan kegalauan hatinya yang membuncah.

Di sisi lain hari-hari terpenting tentang karir masa depannya telah menantinya di depan sana.

Apakah dia sanggup menjalani dan menghadapi keduanya sekaligus dengan legowo dan hati yang lapang… ???

Entahlah…

Sejenak menunduk Joko perlahan mengangkat wajahnya.

Raut mukanya nampak mengeras ketika bayangan sosok Imam Fadholi tergambar kembali di benaknya saat ia hendak balik ke Surabaya usai sekian hari menemani Aini pasca operasinya.

Yah, Fadholi memang menemui Joko secara pribadi tanpa diketahui Aini.

(( --- "Ko…aku dan bibimu akan segera menikah…"
"...bukannya sok tau tapi aku bisa mengerti apa yang kau pikirkan…."
"...ini bukan semata keputusanku melainkan juga bibimu…"
"......
"...aku tidak memaksanya untuk menikah denganku meski aku memang menginginkan bibimu sejak lama bahkan sebelum kau lahir…"
"......
"...Bibimu tentu telah mempertimbangkan lamaranku dengan matang…artinya bibimu rela untuk menjadi istri keduaku…"
"......
"Bu Ratna dan Menik juga tidak keberatan aku akan mengawini bibimu bahkan mereka senang karena tahu persis siapa Aini…"
......
"...kuharap kaupun lapang dada menerimanya…"
"......
"...percayalah Ko….meski bukan anak kandungku…kelak kau juga akan kuanggap sama seperti Menik…"ucap Fadholi penuh percaya diri dengan seutas senyum di wajah angkuhnya.

Joko tak lantas menanggapi hanya memandang pria ini dengan sorot tajam penuh makna.

"Pak Fadholi…."
".....
".....Saya sudah berbicara banyak tentang ini dengan Bibi sendiri…"
".....
"Bapak tidak perlu khawatir soal saya setuju atau tidak setuju mengenai pernikahannya dengan Bapak karena semuanya baik-baik saja…."

".....
"...hanya satu yang saya ingin sampaikan ke Bapak…."
".....
"....tolong jaga Bibi saya dengan sungguh-sungguh…bahagiakan dia…perlakukan dia dengan sebaik-baiknya…dan tolong jangan sekali-kali sakiti hatinya…karena beliau sangatlah perasa…"
"...karena sekali beliau merasa gundah…saya pun juga turut merasakannya dan tak rela melihatnya bersedih…."
"…..
"...itu saja pesan saya buat Bapak…."
".....
"...maaf bila saya ngomong apa adanya…"kata Joko sedikit menahan
sesak sambil setengah menjura berusaha tetap hormat meski berat rasanya.

Muka Fadholi yang sedari tadi terlihat tenang berubah masam. Senyumnya sejenak menghilang lalu nampak kembali.

Entah apa yang ia pikirkan namun kata-katanya berikut jelas memperlihatkan perubahan gejolak perasaannya kepada si pemuda.


"Syukurlah jika kau mau menyadarinya…"
......
"...bagaimanapun kau cuma keponakannya…Aini tentu telah mengatakan banyak hal kepadamu…"
".....
"....soal membahagiakan Aini…ini urusanku, Ko…"
"......
"Tak ada siapapun yang berhak mengaturku apalagi menggertakku karena aku paling muak kepada orang semacam itu…."
.....
"..satu yang perlu diingat, aku tidak segan-segan berbuat kerasss kepada siapa saja yang berani coba-coba mengancamku sekalipun itu keluargaku sendiri….camkan itu cah bagus….hehh…" kata Fadholi dingin sambil sedikit meremas bahu Joko dengan jemari kekarnya. ----))


"...hahhhh…"

Kembali Joko melepas nafasnya yang terasa berat.

Kreeetekkkkkk…..keremussss…keremussss……

Kilasan pertemuan itu pun buyar bersama remasan jemarinya melumat surat undangan pernikahan sang bibi di tangannya.

"Hukkk..hukkk…hukkk…"
".....
"...Bibi…Aahhhh…Bibiii Aiii….Koko memang berusaha tegar menerimanya…tappii…ini berat sekaliihhh rasanya….aahhhh…."
"....
"...Bibi…cintaku…bibi satu satunya wanita yang paling berkesan buat Koko…bibi satu-satunya perempuan yang mengajari tentang apa itu makna sebuah ikatan cinta…"
lirih suara Joko menahan tangisnya.

"....YA TUHANN…!!!!"

".....Mengapa…mengapa aku harus mengalami ini semua….!!!"

"....mengapa wanita yang paling kucinta ternyata bibiku sendiri….!!!!"
".....

"MENGAPAAAAAA...…!!!!!"pekik keras Joko membahana dari atas balkon apartemennya seraya melempar jauh surat undangan itu disusul isak kesedihannya.

Suara kerasnya sejenak bergaung lalu lenyap terbawa angin sore yang bertiup kencang di atas sana.

Mata birunya yang meneteskan air mata sejenak terpejam dan membuka kembali disertai kilatan samar sinar kehijauan nan misterius di baliknya.

Bersamaan itu gejolak birahinya tiba-tiba meletup tinggi dan menghentak hormon kelelakiannya ke ujung kesadarannya

"Aakhhhh….!!!"

Brakkk….!!!!

Suara pintu tertutup keras kala Joko pergi dengan perasaan galau tak karuan.

Bruummmm…..ciieeeeetttt…!!!

Suara mobil sportnya menyalak keras lalu melaju kencang meninggalkan apartemen mewah itu disertai nyanyian merdu Mahalini mendendangkan "Sial" dari stereo mobilnya.

Video : Mahalini - Sial

"...Bibiii…Bibii….aaaahhhhh…"erang lirih Joko dengan pilu sembari mobilnya membelah keramaian jalanan sore Kota Surabaya menuju sebuah kafe karaoke terkenal dimana Sari dan Ajeng teman sekolahnya dulu yang kini kuliah di Surabaya mengajaknya ketemuan sore itu.


Sari


Ajeng

Sementara Joko masih gundah dengan lika-liku laki-lakinya pada waktu yang sama jauh di rumah sederhana nan asri milik Aini di Sawojajar, sang empunya rumah terlihat bersandar di samping beranda.

Usai menyirami kebun bunga nan elok di depan rumahnya, Aini sontak teringat Joko.

Sesekali jemari lembut berkuku lentik itu mengusap pipi ranumnya yang putih mulus terlihat basah oleh air mata.

"Kokooo…Kokooo…sayangkuu…."
"...
"Duh Gusti….Kuatkan kami…teguhkan hatiku dan ponakan hamba tersayang, Joko Sembrani…."

"....
"Meski begitu beratt…semuanya harus kami terima dengan lapang dada….ini sudah suratan takdir untuk kami berdua…"
".....
"....Aini Komalasari dan Joko Sembrani…aahhhh...." ucap sedih menggelayut keluar dari bibir indah berbulu tipis itu.


======


Malam itu aktifitas warga di Alun-alun Kecamatan Lohjinawi terlihat normal seperti biasa.

Lalu lalang kendaraan dan kesibukan orang-orang nampak memenuhi sebagian lapangan terbuka nan luas itu dengan beragam kesibukannya.

Bercengkrama…berjualan…dan saling bersosialisasi satu sama lain menampakkan keceriaan menambah suasana kian semarak.

Tak beda dengan sebuah cottage di area wisata "Banyu Mili" kepunyaan Imam Fadholi di kaki Gunung Simongan.

Bukan hanya area outdoor dan camping semata melainkan kini Fadholi mulai menggarap sektor perhotelan berkonsep alam terbuka di wahana rafting miliknya itu dan terbukti sangat diminati.

Cottage dan villa yang jumlahnya puluhan itu bertarif jutaan per malamnya dan jelas bukan untuk kaum pas-pasan.

Sebuah Toyota Fortuner putih khas milik Fadholi terlihat terparkir rapi di salah satu cottage mewah itu.

Tak ada aktifitas yang nampak kecuali dari arah dalam kamar tidurnya yang diterangi lampu remang-remang.

"Hahhhh….GILAAA…ennaaakk bangeett kawin sama elu, Noovvv…hahhhh…memekmuuu njepit manukkuuuu….bikin aku penginnn muncraaat terussss...hahhhhh…enakkkk tenannnnn….hahhhh….."

Sreeet…blesssss….sreetttt…blesssss….

Terdengar suara berat seorang lelaki yang disusul erangan dan pekik seorang wanita disertai derit ranjang bergetar keras.


Novianti Sukma

"Aaawwww….pelaannnn…pelannnn Ooommmm…."

"Ooohhhhh KONTOL….KONTOLMUUUH Ooommmm Fadholihhhh...kontolmuuu…Gilaaaa….kerasssss…kuaaat bangeeeettt….Noviiii…ndakkkkk kuaaat lagiiih Oommmm….aaahhhh….aaahhhh
h…."

"Ampunnn…ammmpunnn Ooommm….!!"

"....Noviii….Noviiii…KELUAAAAARRR….YYYAHHHHH….!!!!"

Tubuh bugil nan seksi gadis cantik itu menggeliat keras seakan meronta dari penis kekar Fadholi yang memaku lubang surganya.

Namun Fadholi tak mau lepas begitu saja.

Ia yang sudah meminum ramuan ajaib khusus keperkasaan pemberian Mbah Peot ini memang ingin menaklukkan wanita hyperseks yang dulu sulit ia kalahkan ini.

Novita mengejang hebat saat Fadholi terus menusuk-nusuk lubang kemaluannya dengan zakarnya yang perkasa.

"Aaahhhhh…rasakan kontolkuu Cah Ayuuu…rasakan batanggkuuuu mengoyak lubang belutmu...aahhhhh…."desah Fadholi menatap gila Novianti sang terapis flamboyan ini.

"IYYYAAAAHHH…KONTOOOOL…..!!!!"

Kembali Novianti menjerit pilu saat orgasmenya datang mendera di kedalaman alat vitalnya.

Pria ini dulu mudah ia taklukan namun kini entah kekuatan darimana pak kades yang kaya raya ini membuatnya kewalahan bahkan ampun-ampunan ngeseks tiga jam lamanya tanpa henti.

Bukan hanya misionaris, Wot maupun doggy tapi sejumlah pose senggama nan gila dipraktekkan Fadholi berbekal ramuan ajaib Mbah Peot.

Sebenarnya apa tujuan Mbah Peot memberinya ramuan ajaib ini ….??

(---- "Aku berikan ramuan supaya kau bisa mengawini calon istrimu itu sepuasmu…."
"......
"...wanita bernama Aini Komalasari itu…bukan wanita sembarangan…."
......
"...dari pengamatanku…dia wanita sangat istimewa yang memiliki daya tarik seksual yang luar biasa…."

......
"...bukan hanya luarnya tapi memek perempuan bernama Aini itu sangat menggigit dan dahsyat empotannya…nikmatnya sundul langit...ndak ketulungan enaknya…."
".....
"...kau yang hobi ngenthu sekalipun bukan tandingannya apalagi obat kuat di apotek yang katanya bikin tahan lama itu…BAAAAH…taek semuanya…"
".....

"..makanya kuberi kau ramuan buatanku ini…"
........
"Terlebih anak manis itu juga istimewa sisi rohaniahnya…sepertinya berkah dari Dewata…"

".....
"...oleh karena itu Sang Ratu berpesan supaya kau mampu menaklukkannya di malam pertama tepat sebelum purnama ke tiga bertepatan waktu gerhana bulan nanti…."
.......
"Aku sudah menyarankanmu untuk memperkosanya saja…tapi awakmu ngeyel tur mbergudul…yo wis…sak karepmuu…" (keras kepala.red)
"....
"Paling penting ingat tugas yang musti kau penuhi cah bagus….hehehehe…."ucap Mbah Peot kala itu. -----)

Fadholi betul-betul puas dengan ramuan ajaib Mbah Peot ini.

Novianti, sang terapis pijat doyan seks ini dari dulu sulit ia kalahkan meski ia sendiri bukan pria kaleng-kaleng.

Akhirnya malam ini Novianti bertekuk lutut di hadapannya.

Seiring klimaksnya yang semakin dekat, Fadholi meraung keras dengan gagahnya sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Aahhhh…Novianti…kuhamilii kau dengan pejuhkuu Sayangggg….hahhhhh…."
........
"Kubuat bunting perut kecilmu…Novianti…!!!!"

.......
"TERIMA SODOKAN KONTOLKUU DI LUBANG TEMPIKKMUUUHH….Cah Ayuuu….HIYYYAHHHH…!!!!"

Sreeet….Blessssekkkkk….

"...AHAGHHH…..!!!!"pekik tertahan Novi yang tak mampu melanjutkan kata-katanya.

Ujung gundul kepunyaan Fadholi menusuk begitu dalam ke lubang seks-nya yang telah banjir lendir dan ditumbuhi bulu-bulu jembut nan halus itu.

…dan…..

CROOOTT…. CROOOT…. crooot…..

"Oouuugghhhh….ENNAAAKKK….!!!" Pekik Fadholi begitu gagahnya kala pejuhnya menyemprot deras di rahim Novianti.

CROOOTT…Crooot…..

"AHAGHHHl....!!" kembali Novi hanya bisa memekik pendek.

Wajah cantiknya tengadah sambil membelalak.

Tubuh seksinya yang telanjang kejat-kejat ketika orgasmenya datang mendera bersamaan Fadholi memeluk erat Novianti saat mentimun kerasnya memancut nikmat di dalam lubang belut nan licin si gadis.

"AINIIIII…TEMPIKKMUUUHH….!!!!!" kembali Fadholi memekik nikmat dengan mata membelalak seraya menyebut nama yang tak asing lagi.

Diremasnya pantat bulat nan mulus Novianti dengan kuatnya sambil memuncratkan mani kentalnya.

CROOOT…crooot….

Seiring "gempa" di dalam kamar Fadholi dan Novianti tiba-tiba terjadi kegoncangan yang sesungguhnya di luar sana

…..KRAKKKK…KRAKKKK……!!!!!

Seluruh area penginapan mewah itu bak bergoyang dilanda gempa.

"Sraakk….sraakkkkk……!!!!

Samar-samar dari lampu penerangan jalanan pohon-pohon besar di area wisata itu bergoyang keras seakan ditiup angin kencang padahal cuaca cerah malam itu.

"AAAKHHHHH….linduuu….linduuuuu…..!!!!" teriak para karyawan dan pegawai hotel penuh kepanikan.
(Gempa.red)

Para tamu berlari keluar dari dalam hotel meski banyak diantaranya cuma mengenakan daleman dan sisanya hanya memakai selimut menutupi auratnya.

Fadholi yang sudah berada di area evakuasi menatap penuh ketegangan ke sekelilingnya meski gempa itu tak lagi muncul.

Suasana pun kembali senyap seakan tak pernah terjadi sesuatu.

Untungnya gempa itu tak sampai merusakkan bangunan dan area lahan di sekitarnya.

"Apa yang terjadi ??"
"........
"....seumur-umur baru kali ini ada gempa di Gunung Simongan…."
".....
"Bukankah daerah ini aman dari jalur gempa…"
"......
"....ato jangan-jangan…..??" batin Fadholi lalu spontan mengarahkan pandangannya ke atas puncak Gunung Simongan yang tegak perkasa di balik pekatnya malam.

Hatinya tiba-tiba berdesir takut dan berdebar keras.

Entah apa yang barusan terjadi sesungguhnya.

Mungkinkah besok akan terjawab rasa penasarannya..?

--------------

Selang sekian hari pasca kejadian menggemparkan itu di suatu siang Imam Fadholi berikut segenap staf Balai Desa Sawojajar tengah kedatangan tamu penting yaitu tim dari PVMBG atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Propinsi Jawa Timur.


Logo PVMBG

Diketuai oleh Ir. Sudjarwo, beliau bersama 3 orang rekannya datang ke Sawojajar untuk suatu sebab.

(Apa itu….??)

"Tidak mungkin Pak…."kata Fadholi setengah tak percaya setelah mendengar penjelasan Ir Sudjarwo.

Sementara Aini dan yang lainnya juga terlihat serius setelah mendengar sendiri penuturan beliau.

Ketegangan mulai nampak di wajah mereka.

Pak Jarwo nampak tersenyum seraya mengangguk pelan.

"Betul Pak…saya sendiri semula sulit mempercayainya namun setelah tim mengadakan penyelidikan dan penelusuran dengan metode terukur…kesimpulannya…bahwa Gunung Simongan yang selama ini kita anggap gunung mati mungkin saja masih aktif dan kini memperlihatkan gejala-gejala bangun dari tidur panjangnya…"

"Jadi selama ini Simongan hanya tidur saja Pak…?"tanya Bu Ani yang berada di samping Aini.

"Yah…bisa dibilang begitu…."
".......
"...secara sederhana bisa saya jelaskan adalah…sebenarnya tidak ada satupun gunung yang benar-benar 'mati'..."
"Yang ada hanyalah dapur magma yang dikandungnya terlampau kecil untuk diangkat ke permukaan dalam bentuk lava melalui proses erupsi atau letusan…."
"Bukan hanya Simongan…banyak gunung lain juga seperti ini…."
".....
"Tapi memang Gunung Simongan ini terbilang kasus khusus karena tidak terdeteksi pernah meletus dalam catatan sejarah selama pemerintahan kolonial Belanda…."
".....melainkan hanya dari pitutur alias cerita rakyat turun temurun yang tentu bapak ibu sudah sama-sama mengetahuinya…."ucap Sujarwo.

Bu Ani yang memang dari nenek buyutnya asli dari Lohjinawi nampak mengerenyitkan dahi.

Sesaat ia saling berpandangan dengan Aini yang juga sama-sama menatapnya dengan sarat makna.

"Jadi menurut bapak bahwa Gunung Simongan itu jaman dulu pernah meletus hingga kabarnya sampai menenggelamkan Kerajaan Giring Gupito sesuai legenda rakyat itu…?"tanya Fadholi setengah mendesak.

Ir Sudjarwo tak lantas menjawab hanya pandangannya menatap ke semua hadirin yang hadir.

Mata pria paruh baya itu nampak nanar menatap jauh ke luar disusul tarikan nafasnya.

"Ehmmm….tentang itu belum bisa dibuktikan kebenarannya Pak…"
".....
"Harus dicari bukti-bukti ilmiah bahwa memang Simongan dulu pernah meletus terlebih bila dikaitkan dengan cerita Kerajaan Giring Gupito dan legenda yang menyertainya…."
"......
"...sampai hari ini juga belum ditemukan bukti keberadaan adanya kerajaan tersebut maupun peninggalannya seperti istana, candi dan lainnya…"kata Sujarwo menambahkan.

Sejenak para hadirin semua terdiam.

"Maaf Pak…lalu apa yang harus kami lakukan Pak…apa kami harus mengungsi atau bagaimana….??"
"...karena desa kami ini kan termasuk yang paling dekat dengan Gunung Simongan dan tentunya rawan bila ada apa-apa….?"tanya seorang staf lain.

Pak Sujarwo memandang staf tersebut lalu berkata,

"Jangan khawatir Bu….sebuah gunung tidak akan langsung njeblug begitu saja tanpa di dahului tanda-tanda awal…."
......
"...bisa saja ini sebuah bentuk pergeseran bawah tanah dan semacamnya…."
......
"....intinya, saat ini panjenengan semua tidak perlu terlalu khawatir…"
........
"...kami dari tim PVMBG akan terus melakukan pemantauan berkala terhadap gunung ini…"
.......
"Bila sekiranya ada hal-hal mendesak menyangkut bahaya yang bisa saja muncul kami akan secepatnya memberi kabar agar bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi…begitu njih…."ucap Ir Sudjarwo menutup audiensinya di kantor Balai Desa Sawojajar.

Aini yang duduk di belakang nampak risau setelah mendengarkan penjelasan Sujarwo.

Ia pernah membaca bahwa salah satu tanda-tanda sebuah gunung aktif kembali dan hendak meletus diantaranya yaitu hewan-hewan liar yang berada di tempat itu turun gunung menjauh dari puncaknya.

Apakah ini ada kaitannya dengan banyaknya ular-ular yang makin banyak muncul di Sawojajar ini….???

Aini tak bisa menjawabnya.

Ia hanya bisa menarik nafas panjang lalu sesaat pandangannya berbenturan dengan Fadholi.

Seketika ia mengalihkan pandangan sambil menahan degup jantungnya yang berdetak keras.

Mungkinkah Pak Kades flamboyan ini menunda niatnya untuk menikahinya gegara persoalan ini….?

Jauh di dalam lubuk hatinya ia justru berharap Fadholi akan melakukannya.

------------

Sementara warga Sawojajar tengah dilingkupi kecemasan akan bahayanya Gunung Simongan, satu sosok perempuan renta justru asyik berjalan sendirian di sebuah lereng terpencil Gunung Simongan.

Di tangannya perempuan renta bungkuk ini menenteng sebuah keranjang dekil berisi beberapa telur ayam mentah yang baru ia panen.

Sejenak berjalan sampailah dia di sebuah sumuran tempat dimana ia mengambil air untuk keperluan sehari-hari.

Sumuran atau kolam air yang biasanya tenang, begitu bening dan dingin laksana es kini berubah drastis.

Dari yang semula jernih sedingin salju kini mendidih bak jarang di kuali bakul bakso samar berwarna pekat mengeluarkan aroma belerang. (Air panas.red)

Nenek tua renta ini lalu menaruh begitu saja telur-telur mentah yang diambil dari keranjang dekilnya ke dalam air mendidih itu.

Usai meletakkan telur-telurnya ia duduk di sebuah batu dan diam membisu.

Tak berapa lama matanya yang keriput dan seperti orang tidur sejenak bergerak-gerak.

Lalu munculah seringai kecil mirip sebuah senyuman samar di bibir hitamnya.

"Hehh…sudah matang rupanya…."ucapnya sambil menyeringai.

Telur mentah tadi ternyata sengaja ia rebus ke dalam kolam air mendidih itu

Telur yang telah matang ia kuliti satu persatu kemudian dimakannya dengan lahap

"Hmmm…enak juga…gak perlu aku repot-repot…hehehehe…."

Usai menyantap dua butir telur nenek renta itu terlihat menimang-nimang sebuah telur lain di tangannya yang penuh keriput.

"Hahhhh…Simongan…Simongan….kau ternyata telah menyadari bahwa waktunya sudah makin dekat…."
".........
"....tapi sia-sia saja…jangankan kau…Siwa Mahadewa sekalipun takkan bisa menghalangi niat Dewi menguasai jagat ini…."


Siwa Mahadewa

"....meski kau meletus memuntahkan semua isi perutmu bahkan langit sampai pecah belah sekalipun…Nyi Ratu tetap akan menguasai dunia seisinya….hehhh…."
".....
"...HIDUP dan JAYALAH…Nyi Ratu Dewi Gelang-Gelang...hihihihi….hehehehe….hohohoho…..!!!"ucapnya terkekeh-kekeh lalu diremasnya kuat telur di tangannya hingga pecah berkeping-keping.

Prakkkk…..

………..

Bersambung....
https://www.semprot.com/threads/joko-sembrani-dari-sawojajar.1441724/page-145
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd