Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Joko Sembrani dari Sawojajar

Yang diharapkan dari akhir kisah Anakmas Joko Sembrani...?


  • Total voters
    631
  • Poll closed .
°°°°°



Aula Balai Desa Sawojajar

Siang itu suasana begitu meriah nampak jelas di Gedung Aula Balai Desa Sawojajar yang begitu megah dan mewah.



Aneka umbul-umbul terlihat berdiri tegak berjajar dengan sejumlah hiasan penjor atau janur kuning berdesai cantik menghiasi beberapa sudut area depan gedung.

Suara alunan kidung tembang Kebo Giro yang syahdu dan mistis cukup keras terdengar dari dalam area gedung aula balai desa mencerminkan suasana magis sebuah resepsi pernikahan nan agung.

Video : Tembang Kebo Giro


Ratusan orang terlihat hilir mudik memenuhi bagian dalam gedung balai desa yang digadang-gadang merupakan aula balai desa termewah se-Indonesia bahkan setara sebuah paseban utama kabupaten / kota.


Aula Balai Desa Sawojajar

Bukan sebuah hal yang aneh tentunya bagi sebagian besar tetamu yang hadir.

Mereka tahu siapa orang dibalik pembangunan Balai Desa Sawojajar ini. Sosok inisiator sekaligus d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) utama dan satu-satunya penyokong dana pembangunan Balai Desa Sawojajar yang konon menghabiskan biaya mencapai 6 milyar rupiah.

Yah, dia….Keluarga Besar Imam Fadholi.

--------------

"Saya ucapkan selamat atas pernikahan Pak Fadholi dan Ibu Aini…"
".....
"Semoga segera mendapatkan momongan…diberikan berkah karunia untuk Pak Fadholi dan istri…menjadi keluarga yang mawadah warahmah langgeng sampai kakek nenek…"kata Bapak Bupati Dr. H. Waluyo Jati, MM yang datang bersama istrinya kala memberikan ucapan kepada sepasang mempelai di atas panggung.

Imam Fadholi yang hari itu nampak gagah mengenakan busana pengantin Paes Ageng berbahan beludru berajut benang emas tersenyum lebar saat menerima ucapan selamat dari Pak Bupati dan istrinya.


Busana Paes Ageng - Ilustrasi


"Terima kasih Pak Waluyo…."
"Kehadiran Bapak dan Ibu merupakan sebuah kehormatan buat kami berdua…"ucap Fadholi dengan mantap penuh percaya diri.

Ucapannya memberikan kesan angkuh meski yang ada dihadapannya adalah seorang kepala daerah.

Waluyo Jati yang notabene seorang bupati justru terlihat sungkan dengan sedikit menjura kepada pria kaya ini.

Siapapun tentu paham siapa Imam Fadholi…orang paling kaya se-kabupaten bahkan sangat mungkin melebihi dari seorang Hotman Paris, si pengacara tajir yang kerap pamer harta itu.

Kalu dia mau mudah baginya menjadi bupati dengan menyetor uang milyaran kepada partai-partai.

Namun ia tidak berminat terjun ke dunia politik yang baginya cuma berisi dagelan semata.

Usai menyalami Fadholi, Pak Bupati ganti memberi ucapan kepada sang mempelai wanita.

Mata bupati berusia 50 tahun ini sejenak tertegun melihat istri 'baru' sang kades flamboyan bernama Aini Komalasari ini.

Paras wanita ini begitu cantik dan bening tanpa cela. Sempurna, kalo kata Andra and the backbone dalam lagunya.


Aini Komalasari :hati:

Sejenak menikmati paras Aini yang begitu ayu mempesona, mata si bupati spontan turun menatap area dada mempelai wanita yang kontan saja membuat kontienya mengeras seketika.

Yah, area dada Aini yang sedikit terbuka menampakkan putih dan mulus belahan buah dadanya yang membulat padat menonjol tegak seakan menantang semua pria untuk meremas gunung kembarnya.

Ouwww…betul-betul bikin nafsu.

Lekukan padat tubuhnya yang meliuk ramping terlihat begitu seksi dengan pinggul lebar dan pantatnya yang montok aduhai.

Sungguh semua pesona Aini membuat sang bupati sejenak terbengong sebelum terkaget ditepuk oleh si istri yang berada di belakangnya.

Fadholi nampak tersenyum lebar melihat tingkah Waluyo yang terpana akan kecantikan istrinya ini.

Lain halnya Aini yang sedari tadi nyaris tak nampak senyumnya melainkan sedikit dan tipis saja terlihat.

Entah apa yang dirasakannya.

Namun sikapnya yang datar cenderung dingin tak seperti pengantin pada umumnya membuat orang bertanya-tanya.

Fadholi sesekali menatap ke samping melihat Aini yang memang luar biasa kala didandani.

Ia menyadari sikap dingin istrinya pada acara resepsi siang ini tapi ia tak ambil pusing.

Yang penting Aini sudah menjadi miliknya yang 'sah' dan sebentar lagi akan menikmati kemolekannya tanpa sanggup Aini menolaknya lagi.

Kecantikan dan keanggunannya bisa dibilang tiada duanya jika dibandingkan dengan semua wanita cantik yang pernah ia tiduri.

Sungguh ia sendiri terus ng*ceng melihat kemolekan Aini. Untungnya jarik dan busana tebal pengantin yang dikenakannya menyamarkan tonjolan kontienya.

Para tetamu terus berdatangan menyesaki area hall utama aula Balai Desa Sawojajar yang mewah full AC dan sanggup menampung hingga 1500 orang.

Bagaimana dengan Joko….?

Tak terlihat sosok gagahnya di dalam acara resepsi gedung meski sebenarnya banyak tamu mencarinya karena sangat penasaran akan sosoknya yang fenomenal.

Anak muda ini hanya nampak sewaktu prosesi ijab kabul sang bibi yang dilangsungkan di pagi harinya bertempat di Masjid Besar Sawojajar As Syakur Al Fadholi.

Tak banyak yang terucap dari bibirnya yang seakan kering menatap nanar kala jari kasar Fadholi mengenggam tangan lembut nan putih mulus sang bibi tengah memasangkan cincin kawin ke jari manisnya.

Mata birunya berkaca-kaca menatap sang bibi yang terus menunduk saat Fadholi memasukkan cincin emas bertahtakan berlian itu.

Entah mengapa dada Joko terasa sesak melihat pemandangan prosesi sakral pernikahan sang bibi dengan Pak Kades Fadholi.

Tak banyak yang tahu apa yang ia rasakan namun sorot kerling mata Aini yang sempat menatapnya menyiratkan sinar kesedihan yang begitu mendalam.

Aini tak banyak melihat ke arah Joko karena ia sendiri tak tahan menahan kesedihan.

Ia takut tak kuat menahan diri yang justru bisa merusak acara hari ini.

Ia tahu siapa Imam Fadholi….ia tak ingin sesuatu terjadi terlebih menimpa ponakannya tercinta.

Akhirnya Aini hanya bisa menguatkan diri meneguhkan niat dan memilih berusaha menerima serta menjalani semuanya dengan lapang dada.

Sesekali ia mengusap matanya yang basah oleh bening air matanya.

Hari ini sungguh berat apa yang ia dan Joko rasakan bersama-sama.

Sebagai wanita matang Aini mungkin bisa mengendalikan diri tapi…tidak bagi Joko yang muda penuh gejolak emosional.


=======


Malam harinya usai sepanjang pagi dan siang menjalani berbagai acara prosesi Fadholi terlihat bersama istri barunya di dalam cottage yang paling wah di Kawasan Wisata miliknya "Banyu Mili" di lereng Gunung Simongan.

Aini yang yang sudah berganti busana kasual model daster nan anggun terlihat diam berdiri di serambi muka melihat suasana malam lereng Simongan yang remang dan dingin.

Lampu-lampu berpendar lembut menerangi penjuru kawasan cottage bintang ⭐⭐⭐⭐⭐ seluas 8 hektar itu.

Sudah hampir setengah jam ia berdiam di sana sendirian dengan sorot seakan hampa menatap ke muka.

Aini yang diam membisu tak menyadari satu sosok pria perlahan mendekat dari belakang sebelum tiba-tiba memeluk pinggang rampingnya.

"Aakhhh….Pakkkk…!"

Pekik kaget Aini spontan menahan dekapan lengan kekar yang melingkari pinggangnya.

Sosok pria itu tak hanya memeluknya melainkan mencoba mengecup telinganya dan menciumi tengkuk leher jenjangnya yang putih mulus berbulu halus itu.

Aini yang semula meronta keras perlahan mengendorkan tenaga begitu menyadari siapa yang nekad menciumnya.

"Ja..jangannn sekaranggg Pakkk Kades ss…sayaaa mohonnm…aakhhh…"erang Aini seraya berusaha menjauhkan mukanya dari serbuan sang pria yang bukan lain suaminya, Imam Fadholi.

Fadholi yang hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong terengah-engah menahan birahinya yang meletup-letup melihat bongkah pantat besar Aini yang menungging seksi dari balik dasternya.

Cawet mungil yang tercetak samar membungkus bulatan pantat seksi Aini berikut rambut indahnya yang tergerai lepas sepinggang membuat Pak Kades hampir lepas kendali.

"Kita sudah sepakat Pakkk…tolong hargai keinginan sayaaa…aahhhh…"ucap Aini begitu Fadholi menghentikan cumbuannya meski tangan kekar pria ini masih memeluk pinggang rampingnya.

Sejenak memandang paras jelita Aini yang begitu merangsang dengan harum lembut tubuhnya Fadholi menggerang halus.

Ia memang telah menyetujui dengan keinginan sang istri untuk tidak berjimak tiga malam lamanya.

Aini sebenarnya meminta jeda satu minggu namun ditolak Fadholi dengan alasan kesehatan Aini sudah dinyatakan sangat sehat.

Entah apa sebenarnya yang membuat Aini memberi syarat ini.

Satu yang pasti, Fadholi jelas takkan memberikannya alasan lagi untuk mengulur waktu.

Kejantanannya sudah berteriak keras minta jatah lubang perawan seorang gadis.

Dan…perawan yang tepat di depan matanya kali ini bukanlah perawan sembarangan alias kaleng-kaleng.

Perawan yang membuatnya jungkir balik nyaris edan saking lamanya menuggu uluran cintanya meski sebenarnya nafsu birahinya yang lebih mendominasi.

Aini remaja yang dulu tidak banyak berubah meski kini telah beranjak jelang berusia 40 tahun.

Justru kematangannya sebagai wanita dewasa semakin membuatnya menarik, sangat menantang dan begitu seksi untuk dinikmati kegadisannya.

Fadholi sekali lagi menggeram halus sambil memandang Aini yang hanya berjarak sejengkal dari mukanya.

Aini nampak menunduk sesekali memalingkan muka masih dengan tangan lembutnya menahan dada bidang Pak Kades.

"Hahhh….aku akan memberimu waktu sesuai kesepakatan kita, Ai…tapi hanya 3 hari saja…tidak lebih…."
........
"...kau sudah sah jadi istriku…oleh sebab itu takkan ada siapapun yang berani dan berhak melarangku untuk menjamahmu…"
.......
"Camkan itu…cah ayu…"ucap Fadholi sambil membelai lembut pipi ranum Aini.

Seringai nafsu terukir jelas di wajah angkuhnya sambil jemari kekarnya sontak turun ke bawah pinggul Aini lalu meremas bokong padat Aini yang membulat seksi dan keras dari balik dasternya yang menggoda.

Aini memekik kecil lalu berusaha melepaskan diri dari dekapan sang kepala desa.

Fadholi pun melepaskan pelukannya sambil mengusap bibir dan janggutnya memandang kepergian Aini yang bergegas masuk ke dalam kamarnya.

,"Duh Gusti....kuatkan hamba....menerima ini dengan ikhlas...."
"...Kokooo....maafkan Bibi...maafkan Bibi, sayanggg...."
"...Bibi...Bibi sangat merindukanmu Sayangggkuuu.....hik..hik...hikk..."
rintih Aini dengan dengan pilu yang kini telah berada di atas pembaringan..

Disembunyikannya paras ayunya yang berleleh air matanya dengan sebuah bantal empuk di sisinya.

Sementara Fadholi nampak tersenyum tipis usai mata tajamnya menatap bokong indah Aini yang bergetar seksi naik turun beserta garis celana dalamnya mengintip tercetak samar seiring langkah mungilnya.

"Hahhh…Ai…malam ini kau bisa mengelak…tapi setelah dua malam berikutnya…TEMPIKMU adalah milikku…"
......
"...keperawananmu akan kujebol sekeras-kerasnya untuk menuntaskan dendam birahiku karena keras kepalamu…"
"... aku akan mengentotmu habis-habisan sampai kau menggelepar muncrat berkali-kali…sampai kau mengemis-ngemis supaya aku hentikan mengawinimu….tapi…"
"....tapi…aku takkan sudi….hehehehe…"
"....
"Kekerasan hatimu akan kulunakkan dengan sodokan zakar besarku di lubang sempitmuu…"

"Akan kubuat kau merintih mengerang keras penuh kenikmatan…dan memohon-mohon untuk terus kusodok lubang belutmuh yang ciut dengan kontol besarku…hahhhh…."

"....lalu aku pun mejuh sebanyak-banyaknya di rahim sucimu…
"....
"...kelak kau akan melahirkan minimal 5 anak bahkan lebih banyak anak lagi dari benihku…dan itu tak bisa kau tawar-tawar….hehehe…."ucapnya kembali sambil tersenyum penuh arti.


Fadholi terdiam sejenak sambil memandang ke langit gelap dengan bulan separuh 🌜 terlihat di atas sana.

Dahinya mengerut tiba-tiba seperti ada yang dipikirkannya.

"Mbah Peot…"
"....
"Aku hampir melupakannya…."
"......
"Katanya Aini bukan perempuan sembarangan….dia adalah sosok wanita istimewa yang belum tentu muncul sekali dalam 200 tahun…."
.....
"...dan inilah waktunya….hahhh…"
"....
"Aku tak tahu maksud dari nenek keparat itu…persetan…!!"
"...satu yang pasti dengan memiliki Aini maka tuntaslah keinginanku dan juga putus kutukan almarhum bapak kepada keluargaku…."

"...Bapakkk..tenanglah kau di sana….aku pasti berhasil….dan kau akan lihat keluargamu…anak cicitmu akan menjadi orang terpandang dan dihormati semua orang….tanpa lagi takut akan ancaman Dayang Jahanam penunggu Lesanpuro itu…Dewi Gelang-Gelang…"

Berpikir demikian Fadholi lantas berjalan keluar menyusuri jalanan malam cottage mewahnya yang nampak sepi menuju ke arah tebing di sisi kanannya.

Dari posisinya sekarang dalam remang cuaca dia bisa melihat ke bawah sana area hamparan ladang dan sawah membentang lebar dengan jalur sungai Kali Gung meliuk bak ular tangga.

Dipencetnya layar hape super mewah Samsung Galaxy S23 Ultra miliknya yang seharga 20 juta itu.



Sepertinya pria ini hendak menghubungi seseorang…ehmmm…siapa ya kira-kira ?

Terlihat layar hapenya yang menyala memperlihatkan notif foto seraut wajah wanita paruh baya nan cantik anggun tengah tersenyum.

….tertulis di bawah foto profil...Bojoku - Ratna Antika...


Ratna Antika


Ada lebih sepuluh detik tak jua ada tanggapan dari sang istri.

Fadholi yang sedikit sebal hendak menutup sambungan telepon dari WA-nya sebelum mendadak suara sang istri terdengar lirih dari balik speaker hapenya.

"Yahhh…yahhh…halooo…piye Pakkk…??"
…..
"Haloooo…Pakkk..ono opoo Pakkk….halooo…..halooo…..??" (Ada apa..?)



Fadholi yang terlanjur malas membiarkan saja celotehan sang istri.

Namun kupingnya yang tajam samar mendengar sesuatu yang mencurigakan bersama ucapan Ratna….suara pria…??!!

Muka Fadholi berubah total menjadi begitu serius dan kaku lalu memerah kelam menampakkan amarahnya yang terlecut.

Yah, itu jelas suara laki-laki…dan sepertinya tak asing lagi di telinganya.

Sekian detik tak jua direspon oleh sang suaminya, Ratna tak lagi memanggil-manggil suaminya justru keluar ucapan vulgar sang istri yang membuat dada Fadholi bak dihantam palu.

Telinganya bak disogok besi panas saat speaker hapenya yang masih terhubung dengan telpon sang istri memperdengarkan suara-suara berikut ini....

(...."aaahhhhh…Kokooo…jangannn hiraukan sayanggg….tadi suamiku yang nelpon…tapi sepertinya dia lagi sibuk dengan istri barunya….aaahhhh…Akuuhh..Akuuhh jugaaa tak mau kalah dengan suamikuuu, Kooo…."
......
"....dia bisa bebas melakukannya dengan wanita lainnn…akupun juga bisaaa….aahhhh…."

........
"Terusss…jilaaat Koooo….jilat tempikkuu…ooouugghhh….lidahmu uenaak BANGEETT Sayangggg…. hangaaat…keraassss…masukkkk…dalammm sekaliiih menusukk tempikkuu menggilas kacang kelentitkuuh….ooouugghhh…. kelentitkuuh KOOO…kelentitkuuh….ooohhh...!!!"
.........
"...Sayangggg…ibuuu mau dapett Cah Bagusss…ibuuu mauuu nyampeee Cah gantenggg..…aaakhhhh…aaakhhhh…"
.........
"....KOK..KOOOOO….akuuuh….KELUAARRR….yyyyaaahhhhh…..!!!!"

Creeettt….creeettttt…..creeettttt….

"….ak..kuuhhh…KELUAARR…laggihhhh…. yyyaaahhhh….!!!"

Creeett….creetttt

"Ooouugghhh…NIKMAAAATTTT…Sayanggg…."


Usai menjerit merdu takkala mencapai klimaksnya terdengar pria di sisi Ratna itu berteriak keras menyusul suara kecepok laksana sesuatu yang besar dan keras dimasukkan ke dalam botol vakum….


Ratna Antika


"Sekarang saatnya giliranku mengentot memekmuuu…Ratna Antikaaaaa…."ucap suara si lelaki.

Sreeet....BLESSSSS…!!!

"Ooouuuughhh KONTOOOOL….!!!! pekik Ratna dari balik hape.

Sleep...sleepp...sleepp....

"Buuuuu….Buuhhhh Ratnaaaa….Aaaakhhhhh….sudahhh berumur…memekmuuu masiihh ENNAAAKK…menjepit batanggkuuuu…ooohhhh…."

Sleep...Blessss…sleeepp....blesssss…..

"Ko…kooooo…KON..TOLMUUU…terrrllaluuu besaaaarr…tidd..ddakkk muaaatt Sayyyy…AAAKHHHH…!!!"

"Terimaaaa KONTOLKUU Bu Imam Fadholi….rasakan KONTOLKUU mengoyak-ngoyak lubang surgamuuuuhhhh…."
.........
"...TEMPIKKMUUUHH…ennaaakkk Buuuuuhhh….aaakhhhh…."

Blessss.... bleseeekkkk.....!!!!

"Ooouuuughhh….KENTHUUUUH….KENTHUUU….kenthuuuuh akuuuuhhh…kenthuuuuh tempikkuu, KOKOOO Sayangggg…."
.....
"...KENTHU tempikkuu pakeeee manukmuuu Sayangggg…."
......
"...aku pengin mbokkk kenthuuuuh terussss….aaakhhhh…."

"...ooohhh Ya Alohhhhh….ennaaakkk BANGEETT sodokanmuuuu sayangggg….Aaakhhhh....lebih enak dibanding suamikuuu....ooohhh.... ooohhh....!!!"
"....MANUKMUUU Koooooo….Ooouuuughhh…. MANUKKMUUHH....MANUUKKMUUHH ENNAAAKKK....Ooouuuughhh…!!!!."


Suara-suara syahdu nan merangsang itu jelas terdengar dari hape Samsung milik Fadholi yang masih ia genggam erat.

Ratna sepertinya teledor lupa mematikan sambungan teleponnya dan ini jelas sebuah hal yang sangat fatal.

Sementara Ratna asyik masyuk beradu asmara dengan sosok pria lain, Fadholi gemeretak menahan amarah dengan urat-urat syaraf kepalanya menonjol keras dari dahi dan lehernya.

"Joko Sembrani….bocahhh keparat….hahhh…"
........
"Kauuu….kauuu harus membayarnya dengan nyawamu…"ucap Fadholi seraya mencabut gagang belati pusaka pemberian ayahnya.

Fadholi hendak menghunus senjatanya namun terbersit pesan Mbah Peot tiba-tiba terlintas di benaknya.

("Anak bernama Joko Sembrani itu harus kau bawa dalam keadaan selamat ke hadapan Nyi Ratu Dewi pada waktunya nanti…."
.....
"...jangan coba-coba mbalelo Cah Bagusss…kalu kau tak ingin bernasib sama seperti ayahmu…hihihihi….")


Fadholi meraung lantas menghunus belatinya tinggi-tinggi lantas ia tusukkan dalam ke sebuah pohon besar di sampingnya keras-keras.



"BANGSAAAT….!!!!"

Cleeppp….!!!

Nafas Fadholi terengah-engah menahan gejolak perasaannya yang membabi buta.

Jelas ia dalam kemarahannya yang memuncak terhadap Joko namun ia tak bisa berbuat apa-apa untuk membalasnya.

Mendapati kenyataan yang baru saja tergambar di hadapannya makin besar tak karuan rasa amarahnya terhadap Joko.

Semua yang ia dan keluarganya alami sejauh ini sejatinya hanya gegara anak muda bau kencur itu.

Sungguh bagi seorang Fadholi yang kerap menggampangkan semuanya dengan kekayaannya jelas sesuatu yang menyakitkan dan tamparan keras buatnya.

Tak pernah ia membayangkan harus bertekuk lutut merendahkan martabat dirinya sampai mengiba-iba begitu rupa.

Pun kali ini.

Meski ia bukan pria setia dan malahan hobi main perempuan namun kenyataannya saat istrinya bermain cinta dengan lelaki lain...itu jelas bukan untuk dimaklumi, bukan. Tak bisa dimaafkan.

Apakah yang akan dilakukannya kemudian terhadap Joko dan istrinya, Ratna Antika….???

========

Sehari setelahnya….

Satu sosok perempuan berusia cukup lanjut terlihat tertatih menyusuri sebuah lereng terpencil Gunung Simongan.


Gunung Simongan

Rok panjang yang ia kenakan tak menghalangi niatnya untuk mendaki lereng terjal meski terhalang bebatuan mencuat di sana sini.

Sudah hampir dua hari ini ia menempuh perjalanan panjang dari Sawojajar demi sebuah asa menyelamatkan orang yang paling ia kasihi.

Sekian waktu mendaki perempuan lanjut itu berisitirahat sejenak seraya menebarkan pandangannya ke sekelilingnya yang mulai dirambati pekatnya senja hari.

Udara dingin dan angin berhembus cukup kencang membuat perjalanannya cukup menyita tenaga.

Namun kebulatan tekadnya telah menguatkan dirinya bahwa malam ini ia harus sampai ke tujuan apapun rintangannya.

Perlahan wajahnya menengadah menatap langit senja dimana setitik bulan samar terlihat memancarkan sinarnya di atas sana.

"Malam nanti adalah malam purnama ke tiga bertepatan dengan Gerhana Bulan…."
"......
"Hahhh...jantungku kenapa berdebar keras…."
.......
"....adakah sesuatu yang akan terjadi…?"
"...
"....sebuah petaka atau…jangan-jangan Mas Toyo…. Aaakhh….!!"

"Ginah akan segera sampai Kangmas…."
"....
"Sebentar lagi aku akan menyelamatkanmu Mas Toyo…. bertahanlah…"ucap perempuan lanjut yang bukan lain adalah Budhe Ginah sambil sesekali mengibaskan telapak tangannya.

Tanah tempatnya berpijak terasa hangat dan kian panas begitu mendekati puncaknya.

Hawa dingin udara lereng Simongan tak mampu mengusir rasa gerah karena tanah yang memanas di bawah kakinya.

Budhe Ginah pun mendongak dan terlihat pucuk Gunung Simongan mengepulkan asap putih yang cukup tebal membumbung tinggi ke angkasa.

Sesuatu yang belum pernah Ginah melihatnya di sepanjang hidupnya selama ia tinggal di Sawojajar ini.

"Simongan….ada apa denganmu….?" batin Ginah dengan dada berdebar makin keras.

Ia tahu sesuatu telah dan akan terjadi terhadap gunung ini.

Namun ia berdoa dalam hatinya semoga dirinya masih sempat membawa pulang kakak angkatnya dalam keadaan selamat sebelum petaka itu datang bilamana benar akan terjadi Simongan yang perkasa akan meletus.

Masihkah ada waktu tersisa bagi Budhe Ginah untuk meraih asanya…?

…………

Bersambung.....
https://www.semprot.com/threads/joko-sembrani-dari-sawojajar.1441724/page-149#post-1909062295

-----
 
Terakhir diubah:
......

Selamat siang diucapkan kepada poro sedulur di minggu yang cerah ini :pesta2:

Semoga kebaikan dan kebahagiaan menyertai kita semuanya 😍.

Silakan menikmati kisah terbaru dari Anakmas kami tercinta ❤, Joko Sembrani :halo:.

Moga-moga panjenengan semua berkenan :cendol:

Tetap dianugerahi nikmat kesehatan dan panjang umur untuk kita semua :hati:.

Selamat berhari minggu. Salam bahagia dan sukses :Peace: .

Rahayu🤲😇.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd