Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Joko Sembrani dari Sawojajar

Yang diharapkan dari akhir kisah Anakmas Joko Sembrani...?


  • Total voters
    631
  • Poll closed .

°°°°°


Nyi Ratu Dewi Gelang-Gelang berjalan pelan penuh keanggunan sekaligus berselubung keangkerannya.

Langkah kakinya yang kini berwujud ular melata perlahan mengarah ke puncak Simongan di sisi barat yang terbuka lapang tanpa pepohonan.

Senyum manisnya begitu menggetarkan takkala sorot mata hijau nan mistis sang dewi melihat bulan besar di atas sana.



Rona gelap kini memasuki separuh bagian bulan menandakan gerhana sudah mencapai separuh jalan.

Sebentar lagi ia akan melangsungkan ritual magisnya guna meraih impiannya selama beribu tahun lalu.

Mendapatkan salah satu pusaka utama sekaligus terlarang para dewata yaitu Wahyu Cakrakembang milik Dewi Lakshmi Sang Dewi Keabadian dan Kekayaan.


Dewi Lakshmi

Syarat utama sudah ia dapatkan yaitu pemuda tampan bernama Joko Sembrani yang diyakini menyimpan pusaka tersebut di dalam tubuhnya.

Tinggal menghitung menit yang sebentar lagi akan tiba bertepatan dengan Gerhana Bulan Total di malam cerah ini maka sempurnalah segala niatnya.

Joko yang tak mampu bersuara apalagi bergerak terlihat diarak oleh ratusan ular aneka rupa yang memanggulnya bak sebuah tandu.

Diiringi desis riuh suara yang ditimbulkannya Dewi Gelang-Gelang tersenyum penuh kemenangan dengan sesekali menatap mesra mangsa buruannya yang tergeletak tak berdaya.

Namun senyuman manisnya sontak lenyap takkala langkah kakinya terhadang satu sosok pria asing di hadapannya.

Pria itu berdiri kokoh menghadang di tengah jalan sambil menatapnya dengan sorot tajam.

Sebuah arit / celurit yang biasa dipakai petani dan tukang kebun terlihat berkilat berada erat dalam genggamannya.

Dewi Gelang-Gelang yang sakti dan tak kenal takut seketika tertawa renyah sambil berkacak pinggang.

Tawa merdunya terdengar melengking tinggi mendirikan bulu roma.

Si penghadang yang bukan lain adalah Pakde Toyo tak urung sempat gentar dibuatnya.

Beruntung beliau bukan pria sembarangan karena terbiasa tirakat sejak muda.

"Sungguh luar biasa getaran gaib sosok dahyang lelembut penunggu Lesanpuro ini…. benar-benar menakutkan.."
"Aku hampir tak percaya Fadholi Ichsan bisa berhadapan dengannya secara terang-terangan…"
"....aku harus meneguhkan diriku memohon perlindungan dari Gusti Kang Maha Agung…"
"... Aiiiii…kuharap kau bisa membebaskan Joko terlebih dulu…sementara aku menahan ratu siluman ini
…"ucap lirih pakde sembari melirik ke arah Joko yang berada tepat di samping agak ke belakang Dewi Gelang-Gelang.

Lalu bagaimana dengan Aini…?

Ternyata gadis ini telah berada di belakang Joko yang tengah ditandu oleh ratusan ular dengan menahan rasa takut yang bukan main.

Mata beningnya menatap nyalang dengan nafas memburu ketika pandang matanya melihat sang ponakan tercinta tengah dikerubungi ular demikian banyaknya.

Digenggamnya erat sebuah cundrik emas yang kini terlihat dalam pelukannya.

Mata beningnya kembali terpejam mengingat ucapan pakde ketika memberikan pusakanya ini saat berhasil menyusul dirinya beberapa menit lalu.

{{..."Pakde…bukanlah ini benda pusaka yang sangat pakde andalkan untuk menghadapi para siluman…apa sebaiknya untuk pakde saja….sayaaa…"

Pakde Toyo sontak menggeleng sambil meremas tangan Aini yang baru saja menerima cundrik pusakanya.

"Alahhh…itu cuma keris biasa…yang terpenting kamu bawa saja baik-baik…dan gunakan ketika kau merasa terancam…"
"Pakde sudah punya ini…yang lebih besar malah…"ucap pakde sambil menyeringai penuh percaya diri

Diangkatnya sebuah arit (celurit) cukup besar milik tukang kebun yang ia ambil ketika berada di penginapan tadi.

Aini hanya tersenyum kecil melihat pakde menimang dan memainkan arit tajam di tangannya bak seorang jawara kampung.

"Kau ikut di belakang pakde…tunggu komando dariku…"
"Perasaanku mengatakan kita akan berjumpa dengan Joko sebentar lagi…."
"...tapi kau harus menahan diri dan jangan sembrono…paham Ai…!?"

"Saya paham Pakde…."ucap Aini sembari mengangguk.

Hatinya sontak berbunga-bunga mendengar ucapan pakde yang memang memiliki intuisi kuat di atas orang kebanyakan.

Digenggamnya erat cundrik kecil di tangannya.

Aini tak urung terkejut merasakan hawa hangat yang melingkupinya seakan-akan berasal dari keris di tangannya…}}



Sementara Dewi Gelang-Gelang nampak tenang. Kini dia dan Pakde Toyo hanya dipisahkan jarak sekitar 10 meter saja.

Aura gaibnya sungguh kuat dan bikin manusia awam bakalan langsung pingsan melihat sosoknya.

Dewi Gelang-Gelang tahu sosok pria ini bukan orang sembarangan. Terbukti mampu menahan aura angkernya begitu rupa.

"Kau pasti yang bernama Toyodiningrat bukan…orang yang dulu bersama-sama anak manusia bernama Fadholi Ichsan melangsungkan tapa untukku…"
.........
"...apa engkau menginginkan kekayaan seperti dirinya…mumpung aku ada di sini dan hatiku lagi bahagia…"
.......
"...bagaimana anak manusia…hihihi…??"ucap Nyai Ratu sambil tersenyum begitu manis.

Pakde langsung terkesiap melihat senyuman manis itu.

Kalu bukan batinnya yang terlatih ia pasti sudah merangkak dan bersimpuh memohon-mohon kepada ratu lelembut itu.

"Kau benar Dewi Gelang-Gelang…"
".........
"...tapi aku bukanlah Fadholi Ichsan…"
".......
"...aku tidak silau akan harta duniawi…apalagi didapatkan dengan cara-cara yang tidak terpuji…."
"....
"Kau telah menjerumuskan sahabat karibku hingga menghancurkan keluarganya begitu rupa dengan kemewahan yang semu…"
".........
"...semuanya itu demi memenuhi nafsu dan keinginanmu sendiri…"
"......
"...malam ini aku…Sri Toyodiningrat akan menggagalkan niatmu menguasai Wahyu Cakrakembang milik Dewi Lakshmi…"
"...meskipun itu harus mengorbankan nyawaku sendiri….hahhh…."kata Pakde Toyo mantap penuh percaya diri.

Dihunusnya arit di tangannya seakan memperlihatkan ancamannya terhadap ratu lelembut itu.

Pakde tahu apalah artinya sebuah arit di tangannya dibandingkan sosok sakti yang kini ia hadapi. Tapi pria ini lebih mementingkan keselamatan Joko dan juga Aini ketimbang dirinya.

Dewi Gelang-Gelang terlihat anteng sebelum tawanya terdengar melengking tinggi memecah keheningan.

Matanya mendelik tajam sambil tersenyum manis.

"Kau…kauu anak manusia mau menggagalkan niatku memiliki pusaka Dewata itu…hahhh….tak salah kupingku…hihihihihi…."
".......
"....bagiku kau tak lebih dari seekor semut yang bisa kuinjak dengan mudah pak tua…"
"........
"...semua yang kubutuhkan telah kukuasai…hanya tinggal menunggu waktu yang tepat maka semua keinginanku akan tercapai….
"......
"...sebentar lagi…yahhh…sebentar lagi…hahahaha…."
".......
"Jangankan engkau…Siwa Mahadewa sekalipun tak mampu mencegahku untuk memiliki pusaka Dewata itu…"
"...maka sebaiknya kau bunuh diri saja sebelum aku mencabut nyawamu dengan cara yang takkan kau bayangkan anak manusia…hehhh…"ucap Sang Dewi kali ini dengan senyum seringai bengis menggidikkan.

Pakde tahu semua ucapan perempuan itu memang benar.

Maka dibalik ketegangannya beliau masih sempat melirik jauh ke belakang berharap rencananya menyelamatkan Joko akan berhasil.

KYAAAAAAHHHHH….!!!!

"Apaaa….!!!????"ucap terkejut Dewi Gelang-Gelang mendengar suara berisik dari arah belakangnya.

Terlihat pemandangan yang membuatnya naik pitam.

Bagaimana tidak…mangsanya yang sangat berharga yaitu pemuda tampan bernama Joko Sembrani itu entah bagaimana caranya bisa terlepas dari belenggu pasukan ularnya yang tercerai-berai.

Satu yang pasti ia melihat satu sosok perempuan muda berambut panjang mengenakan gaun pendek bermotif bunga warna pink berdiri di dekat si pemuda sambil mengacungkan sebilah benda berwarna kuning keemasan.

Wajahnya yang sebagian tertutup rambut panjangnya tergerai tersibak angin gunung bertiup kencang menampakkan sosok yang nyata.

“...kau berhasil, Aii….”ucap Pakde Toyo sambil bersiap diri.

“Kurang ajar….!!!!!!! Berani kau menyentuh pemuda itu…tamat hidupmu Cah Ayu…sshhhhh…kkahhhhh…!!” Ucap Dewi Gelang-Gelang sambil mendesis marah.

Sosoknya yang masih berwujud setengah ular hendak mengarah menuju Aini.

“Heyyy…mau kemana kau ratu ular…??!!!”
“....akulah lawanmu….!!”teriak seseorang yang cepat menghadang lajunya.

Pakde Toyo telah berdiri dengan gagah berani sambil mengacungkan arit yang dibawanya dengan posisi siaga siap kuda-kuda menyerang.

Sang ratu siluman kontan mengerang keras sambil berdiri menjulang tinggi.

“Dasar anak manusia…kalian berdua akan kubinasakan sekarang juga…KYAAAAAAHHHHH….!!!!”pekik Dewi Gelang-Gelang lalu menerjang ke arah Pakde Toyo.

Pakde yang telah siaga segera mengelak lalu balas melompat menyerang sambil menyabetkan arit di tangannya dengan gerakan dahsyat dan sangat terlatih.

Sungguh orang yang selama ini mengenalnya takkan menyangka dibalik sosok tuanya beliau ternyata piawai olah kanuragan memainkan sebilah arit rumput laiknya pendekar dalam film-film jadul Barry Prima.


Barry Prima

Namun sekali lagi yang dihadapi sekarang adalah bukan manusia maupun hewan buas melainkan ratu siluman yang sakti mandraguna.

Pakde terus menyerang dan mengelak dengan cantik kala Dewi Gelang-Gelang balas menyerang dengan ekornya yang menyabet dahsyat.

“KYAAAAAAHHHHH….!!!”

“Hiyaaatt…!!!”

Di kala keduanya saling beradu laga semakin hebat Aini memeluk Joko dengan penuh keharuan.

Tangisnya pecah bersamaan Joko membelai paras cantiknya dengan air mata berlinang di pipi Joko yang kokoh.

“Kokooo…maafkan kata-kata bibi tadi…”
".......
“....tidak sepatutnya bibi mengatakan itu kepadamu, Sayanggg…”
“...bibi sungguh kasar terhadapmu….”
"........
“...maukahh kamu memaafkan bibi, sayangg….”ucap Aini memandang sang ponakan tercinta dalam jarak yang begitu dekat.

Keduanya saling membelai penuh haru membuncah dalam dada.

“...aku…akuhh sudah tahu apa yang terjadi terhadapmu, Kooo…"
".........
“...bibi….aahhhh….tak ingin kau pergi. Cumaa..cumaa kamu yang menemani bibi sekarang….”
“...hanya kamu..cuma kamu satu-satunya yang bibi miliki….”
".........
“...maafkan bibi, sayanggg…”ucap Aini lantas meremas lembut pipi kokoh Joko lalu mengecupnya berkali-kali.

Joko yang dilingkupi rasa haru hanya bisa diam sambil meneteskan air mata.

Dipeluknya erat tubuh sang bibi dalam dekapannya.

“Maksud bibi…apa yang terjadi denganku…? Koko belum mengerti…?”kata Joko sambil menatap tajam Aini.

Aini sesaat termangu. Taulah dia Joko belum tahu perihal dirinya yang sebenarnya berikut pangkal bahala besar yang bisa ia timbulkan bagi seisi jagat raya.

Ketika Aini hendak memberitahu anak muda ini terdengar pekik pria memecah keheningan.

Aini dan Joko sontak berpaling ke asal suara menyusul jeritan Aini.

Pakde Toyo tengah berdiri setengah membungkuk dengan sebuah benda hitam kaku namun sesekali terlihat bergerak liat menembus ulu hatinya.

Arit di tangannya tergeletak tak jauh di bawahnya.

Erangannya terdengar jelas di telinga Joko maupun Aini membuat keduanya hendak berlari ke arah pria tua itu.

“Ehmmm….aakhhhhh….!!”erang pakde ke arah Aini seraya mengangkat tangannya yang gemetar.

Mata tuanya yang keriput terlihat mendelik seakan memberi peringatan kepada Aini dan Joko untuk yang terakhir kali.

“Pergi…perrrgiii….per..ggiiihhh…uuughhhh….!!!”erang lemah pakde sambil menoleh ke arah bulan purnama yang makin tertelan gelapnya gerhana.

Darah kehitaman nampak di sudut bibirnya yang menyeringai menahan sakit karena tusukan ular hitam bagaikan sepotong besi keluar dari ujung jari telunjuk Dewi Gelang-Gelang.

“Hehehehe…..hihihihihi….ajalmu sudah tiba…orang tua….percuma kau memperingatkan mereka….”
".........
“...aku takkan membiarkan mereka lolos….”ucap Dewi Gelang-Gelang seraya tersenyum menyeringai dengan angker.

Senyumannya sontak buyar melihat betapa kedua buruannya yang lain sudah berlari menjauh.

Jan sontoloyo…!!!”
“....
“Kalian pikir bisa lari dariku….!!!”teriak sang ratu sambil berlari mengejar.

Tubuh pakde seketika terkulai jatuh ke tanah bersamaan sang ratu mencabut senjata mautnya.

Nyawa tuanya lepas sudah berikut segala pengorbanannya demi keselamatan orang-orang yang ia kasihi.

“Pakdeeee….!!!!”

Aini menjerit takkala melihat pakde tergolek tak bernyawa.

Aini yang tahu apa yang dimaksud pakde segera menyuruh Joko pergi menjauh sejauh mungkin hingga fase Gerhana Bulan terlewati.

“Bibiii….jangaannnnn….!!”teriak Joko yang terkejut melihat Aini berbalik sambil menghunus cundrik emas pusaka milik pakde.

Joko hendak mencegah namun ia sedikit terlambat.

“Mampuslah kauuu iblis betinaaa…!!”jerit Aini yang entah kekuatan darimana begitu gagah berani menyerang Nyi Ratu Dewi Gelang-Gelang yang mendesis keras menyongsong terjangan gadis cantik itu.

Aini yang berusaha menyelamatkan Joko dari cengkraman ratu lelembut itu makin histeris melihat orang yang sudah dianggap ayahnya sendiri tewas mengenaskan.

Diterjangnya siluman wanita itu tanpa pikir panjang.

Dewi Gelang-Gelang hanya mendengus keras dengan tatapan dingin menggetarkan.

Tinggal berjarak beberapa meter saja sang ratu memutar kepalanya ke kiri ke kanan disusul dua larik bayangan hitam melesat dari lubang telinganya.

Kedua bayangan hitam panjang itu terbang meluncur begitu cepat ke arah Aini.

Sementara Joko nampak turut berlari di belakang menyusul sang bibi yang nekad hendak menyerang ratu siluman itu.

“Aakhhhhh….!!”seru Aini memekik pendek sebelum tubuhnya sontak terdorong kembali ke belakang begitu kedua bayangan hitam itu membelit dan menjepit kedua pergelangan tangannya.

Tubuhnya tersentak keras lalu setengah terpental terdorong kuatnya cengkeraman kedua sosok hitam yang ternyata dua sosok ular hitam.

Bagaikan paku kedua ular tersebut menancap ke tebing batu hingga membuat Aini berdiri kaku menempel ke dinding cadas tak mampu menggerakkan kedua tangannya.

Syuuuttt….

Sosok Dewi Gelang-Gelang tiba-tiba sudah berada dekat sekali di samping Aini.

Sosoknya yang semula tinggi menjulang berbadan ular besar berubah menjadi wanita sempurna dengan mahkota indah di kepalanya.

Rambut indahnya tergerai begitu panjang sampai menyentuh bumi dengan jemari kukunya yang panjang runcing berkilat menyeramkan membelai lembut paras ayu gadis cantik itu.

“Aakhhh….”pekik Aini saat sang dewi siluman menyentuhnya.

Dijilatinya sebentar paras cantik Aini untuk sejenak sebelum matanya yang bersinar hijau menggidikkan melotot tajam ke pergelangan kiri Aini.

“...kauuu…Sang Padmasari…!”desis Sang Dewi dengan raut muka membesi.


Emblem Padmasari


"Padmasari…jadi kau wanita yang dimaksudkan ramalan itu…wanita yang akan mencegahku memiliki pusaka milik Dewi Lakshmi…”
".......
"Hahhh…tapi kau takkan berhasil…percayalah gadis cantik..hehehe…"ucapnya sambil memandang Joko yang kini berada sepuluh langkah di hadapannya.

Pemuda tampan ini memandang Dewi Gelang-Gelang dengan tajam sambil menghardik kuat.

“Wanita siluman….lepaskan bibiku…!!”
".......
“....aku Joko Sembrani…akan membuat perhitungan denganmu karena telah membunuh Pakde Toyo…!”
"......
“...aku…akuuu takkan melepaskanmu…meski harus mengorbankan nyawaku…kau harus menerima hukuman karena perbuatanmu…”
“....
“Cepaaat…!! Lepaskan dia…!!!”pekik Joko yang melihat sang ratu lelembut masih anteng saja mendengar ancamannya.

“Ooowww….jadi dia bibimu….”
".......
“....hemmmmm…..Dewi Komala….jadi kau adalah dirimu yang sekarang….”
“....
“Semuanya….lengkaplah sudah….hahahaha……hihihihihi…”

“ketahuilah Raden….akuuu takkan membunuhnya…tapi dengan syarat kau mau memenuhi permintaanku….”kata Dewi Gelang-Gelang sambil berjalan gemulai ke arah Joko. Senyuman manisnya terus terkembang dengan gaya begitu menggoda.

Joko yang baru pertama kali melihat sosok Dahyang lelembut penguasa Alas Lesanpuro ini hanya bisa menarik nafas.

Sisi kelelakiannya sontak terlecut secara aneh ketika sosok jelita ini kian mendekat.

Pancaran aura kecantikannya serta kemolekannya sungguh luar biasa. Begitu gaib dan mistis.

Dibalik seksi dan gemulai aurat tubuhnya yang hanya mengenakan busana sutra tipis transparan memperlihatkan pesona kewanitaannya yang dahsyat.

Bahu mungilnya, gunung kembarnya yang bulat putih menggemaslkan, perutnya yang rata kencang, paha gilig padat berisi, sepasang kaki jenjangnya, pinggul lebar berikut bongkahan pantatnya yang besar bulat indah mempesona...!!

Semua anggota tubuh perempuan ratu siluman ini seakan memancarkan pesona rangsangan tingkat tinggi yang menohok birahi Joko ke titik didih.

Seumur-umur belum pernah Joko mengalami hal seperti begini.

Mata birunya seakan silau terlebih spontan menatap pangkal paha perempuan jelita di hadapannya. Apalagi kalu bukan…vaginanya alias TEMPIK Dewi Gelang-Gelang….!!

Bukit kemaluannya yang menggunduk indah dengan belukar jembut hitamnya menerawang dibalik kain sutra tipis itu jelas menggetarkan tubuh Joko hingga ke ubun-ubun.

“Aakhhhh…!!”

Joko berdiri gontai dengan tubuh kekarnya menggeliat sambil mengerang keras berusaha menahan syahwat tak lazim yang menyerang kesadarannya.

Tak ayal batang penisnya sekejap mengeras mengendur…mengeras mengendur seolah tengah beradu gelanggang di dalam dirinya.

“KOKOOOOOOO….!!!”
".......
“....sadarlah….lariiiii…Sayangggg…!!!”
".......
“...cepattt pergiiiiii dari sini…!!!”jerit Aini melihat sinyal bahaya tengah mengancam ponakannya tercinta.

Diaaamm kauuu….cantikkk…!!!!”
"……
“Percuma kau mengingatkan anak ganteng itu…dia telah berada dalam cengkramanku….sebentar lagi seluruh tubuhnya akan menjadi milikku dan aku akan menjadi rajadiraja di alam raya ini….hahahaha….!!”ucap Dewi Gelang-Gelang penuh percaya diri.

“Aakhhhh….”

Joko terus mengerang berusaha melawan birahi yang makin mengekang.

Matanya memerah dengan keringat dingin bercucuran berusaha melawan godaan birahi yang ditimbulkan sosok jelita ini, Dewi Gelang-Gelang.

“Bagaimana Raden….kau terima saja tawaranku….kau takkan menyesal cah bagus….”
"........
*Kelak jika aku telah menjadi penguasa dunia…kau akan kujadikan suamiku sekaligus tangan kananku dan kita akan memerintah bersama di singgasana dunia…hihihihihi….”ucap Sang Dewi sambil menyeringai melihat Joko duduk berlutut mengerang-erang di hadapannya.

Mata mistis Sang Dewi menatap lembut paras tampan Joko seraya menjentikkan jari putihnya di dagu sang pemuda.

“Kita akan segera melangsungkan ritual suci Raden…. bersiaplah….hahhh…”ucap manja Sang Dahyang lelembut itu sambil membuka bibir.

Lidahnya yang bercabang mengecup paras tampan Joko menyusul kecupan bibir merahnya yang mistis mencium lembut bibir sang pemuda.

“Aaakhhhh….!!”erang keras Joko yang menggeliat-geliat kuat bak cacing kepanasan ketika sang dewi siluman usai mengecup bibirnya.

“KOKOOOOOOO…..!!!"
"....hakkhhh...….haakhhhh….!!!”

Aini berteriak sekeras-kerasnya seakan hendak membantu menyadarkan Joko.

Ia berusaha melepaskan diri dari jeratan ular aneh yang mengikat pergelangan tangannya namun sia-sia belaka.

Dewi Gelang-Gelang menatap sinis Aini yang berada di belakangnya.

"Kau akan mati Dewi Komala…hahhh…”
".......
“....tapi sebelumnya akan kuperlihatkan sebuah tontonan yang sangat menarik buatmu, sayangku.…hihihihihi….”

Dewi gelang-gelang mendatangi Joko yang terbaring di tanah lalu mencium Joko sambil mengeluarkan asap aneh berwarna kehijauan yang masuk ke bibir dan hidung Joko.

Joko yang semula berontak dengan kuatnya segera tersadar tapi tak mampu menggerakkan tubuhnya.

"Bibi Aiiii….!!!" Ucapnya panik takkala melihat bibinya terikat dengan kondisi mengkhawatirkan.

Dewi Gelang-Gelang tertawa lalu perlahan melepas busana yang dipakainya hingga telanjang bulat.

"Malam ini kau menjadi milikku seutuhnya, Raden….”
".........
"Kemenyan Cakrakembang akan kukuasai dan aku akan menjadi penguasa dunia…hahaha…”

"Anak cantik, lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap bocah ganteng yang kau kasihi ini.."ucap Dewi sambil menoleh ke arah Aini yang nampak berdiri gontai terbelenggu jerat ular aneh di pergelangan tangannya.

Dewi Gelang-Gelang yang kini telah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh indahnya langsung menubruk dan menindih Joko.

“Tiddaakkkk….!!!”

“KOKOOOOOOO….!!!!”

Joko mengerang keras bersamaan dengan jeritan Aini.

Aaakhhhh…KONTOLMUUUHH…Radennnnn…..!!!”erang Dewi Gelang-Gelang dengan mata membelalak melihat kemaluan Joko yang kini tegak ngaceng mengacung begitu gagah.

Dibelainya lembut batang kekar Joko dengan jemari lentiknya untuk kemudian disepongnya kuat-kuat masuk ke dalam mulutnya.

Googhhhh….googhhhhh….goooghhhh….”

“Hohhhh….KONTOL…KONTOOOOL....KONTOLMUUUHHH…Radennnn…hoohhh…enakkkk sekaliiiihhhh nyedot MANUKKMUUHH…KONTOLMUUUHH Sayangggg…hemm
m…heemmmmm…. aaahhhh….!!”

“”AAARRRGGGHHHH….aarrgghhh….”erang Joko takkala merasakan remasan lembut dan kuluman Ratu Siluman seksi nan cantik jelita yang kini bersimpuh mengenyot penis gagahnya begitu liar.

Batang kekar Joko telah begitu keras ngaceng bak sebilah kayu jati…begitu gagah mempesona membuat Dewi Gelang-Gelang tak kuasa menahan diri untuk segera berjimak memasukkan penis jantan itu menembus lubang kelaminnya.

Yah, ratu lelembut itu betul-betul tak mampu menahan dirinya untuk kawin dengan kontol besar Joko menusuk alat vitalnya yang berjembut indah itu.

Ahaghhh…KON…TOLLMUUHHH…ahaghhh….OOOUUGGHHH…!!!!” pekik merdu Dewi Gelang-Gelang sambil membelalak ke angkasa raya manakala kepala penis ngaceng Joko yang membonggol begitu besar dan gagah membelah celah sempit liang kenikmatannya di pangkal paha Sang Ratu Lelembut ini.

Sang Dewi mengangkang lebar sedemikian rupa berusaha memasukkan penis besar Joko yang perkasa ke lubang surganya alias alat kelamin seks-nya yang kini basah kuyup tak karuan oleh lendir rangsangnya sendiri.

sleeeppp…BLESSSSS….sleeeppp…BLESSSSS…..

Ooohhhh….oooohhhhh…. Radennnnn…..!!!”
“.....
“...OOOOHHHHHH….OOOHHHHH….ennaaakkk BANGEETT sodokanmuuuu….NIKMAAAATTTT manukmuuu…Radennnnn…OOOUUUUGHHH….!!!”

sleeeppp…bleseeekkkk…. BLESEEEKKKK….”

Ooouuuuugghhhhhh…..!!!”kembali Dewi Gelang-Gelang yang cantik telanjang menggairahkan menjerit merdu. Kali ini dengan pantat besarnya yang montok aduhai dan putih mulus mengejat-ngejat.

Akuuhhhh KELLUUAAARRRRRR….. Yyyyaaahhhhh….!!!!!”

Creeettttt…. creeetttt….

Creeetttt…..

Dewi Gelang-Gelang yang telanjang bulat menindih Joko nampak kejang-kejang saat orgasmenya mendera dirinya untuk yang pertama kali dalam waktu begitu cepat dan mudahnya.

Erangan merdunya begitu merangsang saat kontol besar Joko yang sangat keras terus menggesek saluran kawin rongga tempiknya. Menyentuh titik G-Spot di sepanjang lorong surgawinya di selangkangannya nan padat dan putih mulus itu.

Daging ngaceng penis kekar Joko terus amblas keluar masuk menyibak rimbunnya belukar jembut Dewi Gelang-Gelang di lubang kemaluan nan cantik milik sang ratu lelembut ini.

Semakin dan makin dalam menembus lubang seks Dewi hingga menyentuh gerbang rahimnya yang hangat memerah dan subur siap dibuahi.

Sang ratu siluman nan cantik jelita dan seksi menggairahkan itu menggeliat ketika kepala kontol gede milik Joko terus menyundul pintu kehangatan rahimnya nun jauh di dalam sana.

Memercikkan nikmat senggama yang tak terbayangkan bahkan oleh Sang Dewi sendiri.

“.…aaakuuuhh takk tahannn Radennnnn….
..........
“....mauuuu KELUAARR laggihhhh…IYYYAAAAHHH…!!!.”


CREEETTTTT…..!!!

Kembali Dewi Gelang-Gelang mencapai puncak kenikmatan dengan jeritan orgasmenya yang merdu mendayu begitu merangsang.

Pejuh kentalnya muncrat berkali-kali dari lubang kencingnya dimana bibir vaginanya di bagian bawah masih tersumbat kontol kekar berurat milik Joko yang menghunjam keluar masuk tanpa henti bak seher piston mesin Yamaha Vixion 🤭.

Meski telah klimaks secara beruntun Dewi Gelang-Gelang terus saja menggenjot batang ngaceng Joko dengan gerakan erotis begitu memukau.

Pantat besarnya yang semok aduhai putih mulus tanpa cela bergerak cepat naik turun…maju mundur…sesekali berputar kiri kanan berusaha menggilas kengacengan penis besar Joko di dalam peret dan legitnya jepitan daging nikmat di lubang belutnya..

Celah bokongnya yang putih dan ditumbuhi bulu-bulu silit nan merangsang membuka dan mengempit seakan turut berusaha melemaskan kadar ngaceng penis jantan Joko yang amit-amit nikmatnya.

Sementara rambut indah Sang Dewi telah tergerai lepas tersibak kian kemari bersamaan goyang bokong bulatnya yang kencang bahenol dan ayakan pinggul besarnya.

Keringat terlihat membanjiri tubuh telanjang nan seksi Dewi Gelang-Gelang membuat ratu lelembut itu terlihat indah berkilau tertimpa sinar purnama yang kini nyaris sempurna di balik kegelapan penumbra Bumi.

Ooohhhhh…..KENTHUUUU….oooohhhh KENTHUUUU…enakkkkk ngenthuuuu dengammuuu RADENNNNN…. AAARRRGGGHHHH….”
".......
“...TEMPIKKKUU…ennnnaaakk bangeeeettt dikenthuuhh KONTOLMUUUHH….”
.......
“....KON…TOLMUUU…tiaada duanyaaaa…Radennnnn…SSSHHHHH AAAAKHHHHH…!!”
.........
“..OOOOHHHHH…..KENTHUUUU…. KENTHUUUU…KENTHUUUUH akuuuhhh….!!!”

“...aakuuhhhh penginnn mbookkk kenthuuuuh terusssss….AAAAKKKHHHHH….!!!!”pekik merdu Dewi Gelang-Gelang begitu menggairahkan.

Dewi Gelang-Gelang sangat menikmati adegan persenggamaannya dengan Joko.

Bagaimana dengan anak muda ini….??

Sungguh Joko tak mengira betapa semua kenikmatan yang ia peroleh dari memek para wanita sekian banyak bisa dibilang inilah yang paling enak…!!!

Betul-betul GILAAAA…!!!

Joko yang dalam kondisi lemah nyaris tanpa tenaga hanya mengerang keras merasakan jepitan dan sedotan nikmat liang cinta nan hangat membasah ratu siluman ini.

Goyangan erotis dan genjotan sensual Dewi Gelang-Gelang sangat hot bahkan dibanding para pedangdut profesional tanah air.

(....Inul…Dewi Persik…Zaskia Gotik…Vita Alvia….dst…semuanya LEWATT Bosss…😆 !!!!)

Goyang Njentit song by Vita Alvia


Aini hanya turut memekik melihat betapa Dewi menyenggamai Joko begitu panas.

Begitu buas hingga Dewi Gelang-Gelang sampai klimaks berkali-kali.

akuuuhhh MUNCRAAATTT….Radeennnn….!!!!

“Ooouugghhhh KELLUAAARR…….YYYAAAHHHH….!!!!


creeettttt….

Oooohhhhh…KONTOOOOLLL...!!!!

creeettttt…..

MANUUUKKKKK…….!!!”

CREEETTTTT…..

Ooouuuughhh….MANUKMUUUUHHH...!!!”

Sang ratu lelembut itupun tak menyangka bahwa pria yang diincarnya untuk ia setubuhi dan ia dapatkan air kejantanannya sungguh teramat perkasa.

Bila itu wanita biasa sudah pasti akan jatuh pingsan karena klimaksnya yang seakan tak ada habis-habisnya.

Namun Dewi Gelang-Gelang bukanlah manusia apalagi lelembut rendahan.

Dia…Sang Ratu Lelembut penguasa Alas Hutan Lesanpuro yang ditakuti dan sakti.

Tak urung meski didera orgasmenya yang keseratus kali kala saat ini bersetubuh dengan Joko tak membuatnya goyah. Meski ia sendiri nampak mulai kewalahan menandingi kuat perkasanya pejantan tampan ini.

"Keluarkan air kenikmatanmu, bocah ganteng…aaahhhh…"
......
"Aku mau manimuu…Sayangggg…. ooouugghhh…!!!!”
“......
“Pejuh….PEJUHMUUUU Radennnn…!!!!!”
oekik histeris Sang Dewi bersamaan Bulan Purnama di atas sana sedikit lagi akan memasuki fase gerhana penuh.

Sekian waktu berlalu Dewi menyenggamai Joko. Joko terus berupaya membendung supaya air maninya tidak keluar dari tubuhnya.

"Hahhhhh….HAHHHHH….dirimu betul-betul lelananging jagat, Raden….
“....kau…kau kuat sekali…aaahhh...nikmatnya bersetubuh denganmu, Raden…AAAKHHH…"
“.......
"...tapi sampai kapan kau akan bertahan…YYAAAAHHHHH…!!!”
Jerit merdu Dewi Gelang-Gelang.

Pantat indahnya yang mulus telanjang sedari tadi terus menggenjot zakar kekar Joko di selangkangan sang pemuda terlihat mengejat-ngejat kuat sambil wajah cantiknya menengadah.

Bibir seksinya yang merah menganga lebar lalu mengatup dengan gigi putihnya gemeretak menyusul erangan lirih saat Sang Dewi Siluman kembali meraih pemuncak.

Sekian waktu berlalu.

Di saat-saat Joko kian lemah menahan nikmat luar biasa yang diberikan Dewi gelang-gelang ini.

"Kokooo….!!!!”

Terdengar pekik Aini yang entah bagaimana caranya secara ajaib berhasil melepaskan diri dari jeratan dan setengah berlari dengan menghunus cundrik pusaka emas di tangannya.

"Hahhhhh….dasar gadis sialannnn…mengganggu saja…RASAKANNN…!!" Sang Dewi yang lagi asyik menghisap madu nikmatnya bersenggama mendengus keras sambil mengacungkan jarinya.

Jari telunjuknya mencuat berubah menjadi kepala ular dan langsung mematuk bahu Aini yang berlari ke arahnya.

"Aakhhh….!!!"jerit kesakitan Aini yang seketika terguling disusul teriakan keras Joko.

"Bibiiii….tidddakkk…!!!!!”

"Hehehe…rasakan anak manis…ini karena kebodohanmu sendiri…
"...biarlah kau kubiarkan sekarat saat melihat pria kesayanganmu ini takluk kepada Nyai Ratu Dewi Gelang-Gelang….hehehe…Aaakhhh…aakhhhh….ooohhhh...”kata Sang Dewi lantas kembali menggenjot Joko.nenyusul lenguhan seksinya.

Di saat-saat akhir batas kekuatannya yang semakin rapuh. Di tengah kalut, sedih, marah, dan khawatir yang memuncak…Joko meneteskan air mata lalu berteriak keras.

"Bibi…tidak boleh mati karena aku…"
“......
"Bibi harus hidup…”
".......
“....sekalipun aku selamat apalah artinya hidup di dunia tanpa kehadiran Bibi di sampingku…”
erang Joko semakin lemah.

Waktu berlalu. Air maninya sudah mengalir menuju pelepasannya.

"TIDAAAKKK…!!!!” Teriak Joko tiba-tiba dengan histeris.

Tiba-tiba tubuh Joko mengeluarkan sinar kemilau dan kini berubah mengenakan busana mewah laiknya pangeran agung dari masa lalu.

Sangat mirip dengan sosok pria misterius yang dulu pernah menemui Ustazah Umi dan Pakde Toyo secara gaib.

Ah...bukan mirip !!! Melainkan Joko bak pinang dibelah dua dengan sosok pemuda misterius itu.

Mereka adalah sosok yang sama...!!!!!

Lelaki tampan nan gagah perkasa penuh wibawa bak pangeran dengan segala keagungannya.

Dewi Gelang-Gelang yang menindih Joko dan masih asyik masyuk menggoyang kejantanan sang pemuda membelalak lalu berteriak keras.


Raden Soma


"AAAHHHH….RADEN SOMAAAA…!!!”
..........
“.....KAUUU…KAUUUU milikku…Sayangggg…”
..........
“...PEJUHMUUUU….!!!”
pekik Dewi Gelang-Gelang histeris sambil menggenjot keras kemaluan perkasa sang pemuda tampan ini makin liar tak terkendali.

Sleeeppp BLESSSSS….sleeeppp BLESSSSS…

"Ooouuuughhh....KONTOLMUUUHH... SOMAAAA.....!!!"
"KONTOLMUUUHH....GILAAAAAA....Ennaakkk bangeeeett....Ooohhhhh... Oooohhhhhh...!!!"
"....akk..kuuuhh maauuuu KELUAARR...lagg..ggihhhhh.....!!!"
"...takkk...tahannnnn....Sayanggg...!!!!!!" "......
".....YYAAAAHHHHH.....!!!!"


CREEETTTT.....Creeetttt......CREEETTTTT.....

Dewi Gelang-Gelang sang ratu lelembut itu kembali menjerit-jerit begitu seksi saat klimaks terus mencambuk sekujur tubuh indahnya yang telanjang bulat bercahaya berbasuh keringatnya sampai di kedalaman alat vitalnya.

Genjotan pantatnya makin brutal membuat pria yang disebut Raden Soma oleh Dewi Gelang-Gelang ini mengerang dalam keputusasaan.

Di tengah ketidakberdayaan dalam titik kritis itu jemari sang pemuda berpakaian pangeran bernama Raden Soma ini menjulur dan menggapai-gapai ke arah cundrik yang tergeletak tak jauh darinya tepat di samping Aini yang tergeletak.

Slappp….seettt…cundrik tersebut bergetar keras lalu lalu bergerak perlahan di atas tanah mengarah ke tangan Raden Soma.

Sang Dewi yang keedanan larut dalam kenikmatan seks tidak sadar akan hal itu.

Dan…

Wuuttt….jlebbbb….

“AAAKHHHHH….!!!!!” Dewi Gelang-Gelang menjerit keras seperti kesakitan.

Genjotannya mendadak berhenti saat lalu menatap ke bawah. Dilihatnya sebuah cundrik telah menancap di perut bagian rusuknya.

Ia meraung lalu menjerit bersamaan darah berwarna kehijauan muncrat dari dalam tubuhnya saat Raden Soma mencabut cundrik pusaka itu.

“Aaakhhh….tiddakkkkkkk….!!!”

Dewi Gelang-Gelang terus meraung sambil berdiri tertatih-tatih.

Bersamaan jeritannya yang memilukan Sang Dewi pun ambruk ke tanah. Mengejat-ngejat lalu diam tak membeku.

Perlahan tubuhnya mengeluarkan asap hitam kemudian lumer tertelan bumi tanpa sisa.

Joko yang telah sadar sepenuhnya memekik keras lalu meraih tubuh Aini.

Aini ternyata masih sadar meski nafasnya sudah putus-putus.

Dibelainya wajah tampan Joko yang kini berpakaian laiknya pangeran nan gagah perkasa.

"Bibi…bibi…aaahhhh….”
".........
“...Koko…Koko telah banyak menyusahkan bibi…”
“Koko bukanlah anak yang berbakti….”
“...Koko lahir hanya untuk menyusahkan bibi dan orang lain…”
"........
“...."Koko sangat menyesal…maafkan Koko…"ucapnya sambil menangis bercucuran air mata. Apalagi saat wajah cantik bibinya telah membiru bertanda racun ganas telah merasuki.

Aini berusaha melepas senyum meski tipis sambil jemari tangannya bergetar menyentuh bibir Joko.

“...ja..jangannn berkata seperti ituuuhhh…sayangg…”
"........
“...bagi Bibiii…kamuuu…kamuuu tidaklah seperti ituu…”
".......
"Bibi sudah tahu semuanya dari Bi Ginah dan Pakde Toyo…"
“.....
"...kau…kau adalah titisan Raden Soma yang tengah menjalani karma leluhurnu, ko…”

"Bibi memaafkanmu…ini semua sudah suratan takdir, sayanggg…hahhhh…hahhh…”
“....
“"Bibi sebenarnya bisa menolongmu tapi sepertinya bibi terlambat…karena bibi egois…"
".........?
"Bibi yang minta maaf, sayang…tidak bisa menolongmu memutus karma ini….”ucap Aini begitu lirih terbata-bata.

"Bibi akan sembuh…aku akan membawa bibi pulang….bibi akan sembuh dan kita akan bersama lagi seperti dulu…."balas Joko dengan suara bergetar sambil mengecup jari jemari Aini penuh rasa haru tak terkira.

Aini tersenyum lemah lalu membelai lembut pipi Joko yang basah berderai karena air mata sang ponakan tersayang.

"Kamu…kamuuuhhh ganteng sekali dengan pakaian itu, Ko…
".........
"..tidak kusangka ponakan bibi…ternyata….seorang pangeran…"
desah Aini memandang nanar Joko yang kini mengenakan busana mewah bak pangeran di masa lampau lengkap dengan mahkota gemerlap dan manik-manik indah berbahan batu mulia.

Joko tersenyum sambil bercucuran air mata.

Sejenak dia meraba kepalanya sendiri lalu melihat kedua tangan serta meraba dada bidangnya.

Benarkah apa yang dikatakan Sang Bibi..??

Joko tak sempat berpikir sejauh itu. Terpenting di hadapannya kini Sang Bibi tercintanya tengah terbaring dalam pelukannya dengan kondisi sangat kritis dan belum tentu terselamatkan.

"Bi, aku ingin mengutarakan perasaan yang Koko telah pendam selama ini…
..........
"...aku cinta sama Bibi…"
“…..
“"Koko jatuh hati sama bibi…"

Aini berusaha tersenyum lalu membelai pipi Joko.

"Bibi juga, sayang….bibi juga cinta sama Koko…"
"Eeekkhhh…”erangan pendek terdengar dari bibir Aini disusul darah kehitaman keluar dari sudut bibirnya.

“....Peluk Bibi…sayanggg….
......
“.....cium bibi…untuk yang terakhir kalinya, Ko…
."

Joko menunduk lalu mengecup bibir yang telah memucat itu penuh rasa kesedihan.

Sedetik setelah itu kepala Aini terkulai dalam pelukan Joko.

Mata indahnya yang berbulu lentik terpejam dengan garis bibir samar tersenyum.

Joko tersentak lalu memekik keras.Tangisnya pecah seketika.

Dipeluknya erat-erat tubuh Aini yang kini terbujur kaku dalam dekapannya.

"Bibiiiiii….!!!!”

................

Bersambung...
https://www.semprot.com/threads/joko-sembrani-dari-sawojajar.1441724/page-165#post-1909258030
 
Terakhir diubah:
.......

Selamat malam....Sugeng dalu kagem prakonco, sedulur forum dan segenap pemirsa yang budiman :halo:.

Dua minggu berkutat dengan kesibukan diri baik di kantor maupun pribadi tak menyurutkan semangat kami guna melanjutkan kiprah petualangan Anakmas ❤ kebanggaan kita bersama...Ngger Joko Sembrani ;).

Puji syukur dipanjatkan akan semua anugrah yang telah diberikan Gusti Kang Moho Agung hingga saat sekarang ini :hati:.

Harapan kami semoga panjenengan semua berkenan dengan episode kali ini.

Mugi tansah pinaringan nikmat sehat, umur panjang, berkah lubering rizki, kabul hajatnya serta bahagia lahir wal batin untuk kita semuanya 🙏😇.

Rahayu sedoyo 🙂:hati:.

.......
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd