Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
Bimabet
Makasih up nya om @Joni Kroco :beer: ane sampe mondar-mandir kesini nyari apdetan. Bikin nyandu ceritanya... tetap semangat berkarya om :semangat:
 
Jon, tampilin lord Baphomet yang taubat dong. Siape si namanya itu lupa..... Wkwkw
Overall... Ceritanya semua bikin nahan napas. . kompor ngas!
 
13. Joni Kroco
Prahara di Tanah Anarki (bagian 1)


_______________________________________________________________
6500 kata, 3 kali revisi plot total, dan ditulis dari awal. Ini bab yang benar-benar baru, jangan lupa di komen biar gw tambah semangats
_______________________________________________________________

“Yang Mulia, The first of His Name, The Dark Lord, Protector of Realm, The Swallow Bearer, Joni Al-Kuffar sudah tiba!”

─GONG!!!!

Menaiki motor gede bak sekumpulan bandit heavy metal kami memasuki kota benteng angker yang dipenuhi oleh geng-geng kek di Los Santos.

Jian Cuk, Tanah Anarki yang dikuasai Sekte Ming Jiao. Berada di sebuah daerah tak berhukum di tenggara China, kerajaan yang dulunya merupakan kekuasan Nanman King, tempat ini kini dihuni oleh kaum-kaum terbuang, bromocorah-bromocorah yang menjadi incaran penegak hukum di seluruh dunia.

Dikurung oleh hutan lebat, pegunungan curam, dan sungai-sungai beracun, nyaris tak ada satupun penegak hukum yang berani menjejakkan kaki di Tanah Suci para Kriminal, melewati gerbang kota yang dipahat di atas tebing, gw disambut dengan fosil mahkuk kuno segede Kaiju yang membentuk lanskap kota. Tulang-tulang rusuk raksasa setinggi 100 meter bertonjoan di sana-sini, sementara bangunan-bangunan disekitarnya dibangun dari baja kasar dan puing-puing senjata perang yang mengingatkan gw pada kota di kota post-apocalyptic yang bangunan-bangunannya mengingatkan gw pada film Mad Max.

Lampu neon merah hati motel esek-esek terlihat bertumpukan dengan sampah-sampah visual baliho Pilkada, juga tiang listrik bau pesing yang dipenuhi reklame obat kuat dan jamu ********* kandungan.

Bangkai-bangkai mobil terlihat memenuhi jalanan yang penuh kriminal. Geng Motor Monggolian Chop Squad terlihat menguasai kota bagian timur, berambut gondrong dengan motor besar yang dimodifikasi penuh dengan senjata mesin. Di bagian selatan pada tulang punggung fosi, Kartel Narkoba Segitiga Emas bercokol dengan truk-truk raksasa yang dilapisi plat lapis baja dan kanon. Triad Hokkien menguasai bagian tengah kota, paling necis, dan memiliki rumah-rumah bordil berisi budak-budak sėks dipaksa melayani nafsu bejat para kriminil. Mobil-mobil American Muscle yang dengan mesin yang menyemburkan api terparkir di depan tempat nongkrong mereka.

Istana Siluman Tengkorak Putih terletak pada pahatan di lereng gunung, di dalam tengkorak mahluk raksasa (kaiju) bertanduk berdiameter 50m, yang gw tenggarai sebagai tengkorak Titan yang tersisa dari masa 8000 tahun yang lalu.

Singgasana berdiri di balairung angker, ditempa dari ribuan pedang musuh-musuh Sekte Ming Jiao yang dilebur menjadi satu. Diterangi oleh kristal-kristal Fluoresens berwarna merah darah, Istana Siluman Tengkorak terlihat seperti versi bootleg dari istana Alamut di Persia. Kolam-kolam air, permadani panjang terlihat pada koridor-koridor indah dan tiang-tiang tinggi yang dipahat dari batu granit hitam. Ornamen-ornamen emas terlihat di sana-sini, tapi dalam bentuk yang lebih mengerikan; tengkorak, kalelawar, dan intoleransi.

Berasa masuk ke markasnya Raja Xerxes, Prasmanan berisi hidangan khas Sumeria dan khamr disajikan dalam nampan-nampan dari emas di sebuah meja panjang, dayang-dayangnya yang tinggi jenjang segera menyambut kami. Kebanyakan berasal dari etnis Persia yang berkulit putih dan berambut cokelat ikal (tiba-tiba gw keinget Astuti). Tubuh mereka yang langsing-jenjang hanya dibalut gelang-gelang emas yang melingkar-lingkar pada pergelangan tangan dan kaki. Tiara tersemat pada dahi, dan cadar sutera menutupi bagian bibir. Di leher mereka terkalung rantai yang menandakan status mereka sebagai budak. Rantai emas terlihat melingkar pada pinggul di bawah pusar, menggantung berlapis-lapis dan menutupi bagian ïntïm bak sehelai bikini. Buah dȧdȧ mereka yang mȯntȯk bagaikan mayang tergantung tak berhalang, hanya sepasang ornamen berbentuk terpasang menutupi pütïng, menyisakan sedikit dari areola yang berwarna merah muda.

Para Kombatan, para Pendekar Sesat langsung menenggak khamr dan menggendong masing-masing, terus langsung aja ngėüė bebas di tempat layaknya film Caligula, sementara gw dan Pulu, diarahkan menuju bilik yang lebih privat.

Di jantung keraton, terdapat petilasan keramat tempat Ratu terdahulu, Siluman Tengkorak Putih bertapa. Sebuah bagian yang dulunya adalah dasar kranium tengkorak raksasa, ruangan berbentuk kubah dengan mural bergaya Sumeria yang menghiasi dinding-dindingnya. Menggambarkan kosmologi ajaran Zoroaster Kuno; kedatangan Makhluk Langit Annunaki yang membawakan wahyu kepada Raja kota Uruk; The God King Gilgamesh, dan pada bagian tengah adalah pertarungan abadi Angra Mainyu dan Ahura Mazda, Dewa Kegelapan dan Dewa Cahaya. Kejahatan dan Kebaikan yang akan berlangsung hingga akhir zaman.

Cahaya lembut memendar dari kristal-kristal fluoresens yang ditatahkan di langit-langit laksana bintang, jatuh pada pusat ruangan yang merupakan kolam tak berdasar. Airnya bersinar warna-warni seperti pelangi dengan ujung bewarna terang yang tak terlihat. Pulu yang Prana-nya udah soak langsung menyeburkan diri ke dalam dan menyerap energi kosmis jagat raya.

Gw, yang juga udah babak belur langsung bugil dan nyebur, dan, eh? ternyata apa yang gw kira sebagai ‘air’ ternyata adalah partikel-partikel Prana berkepadatan tinggi! yang saking padatnya hingga terlihat dengan mata tėlȧnjȧng dan menyublim menjadi Plasma!

Badan gw langsung diliputi cahaya terang yang meresap dari pembuluh nadi dan pori-pori. Ringan. Gw hanya merasakan tubuh gw melayang dalam ruang tanpa gaya berat. Konsentrasi Prana yang lebih pekat dari H2O membuat tubuh gw mengapung dan paru-paru gw dipenuhi Prana Jagat Raya ketika gw menarik napas.

“Puaaaaah…. Puluuuu….” si Pulu keluar dari kolam dan senyum-senyum lucu waktu Prana-nya udah pulih.

Namanya P’ilo Pu’ P’uki, waktu gw tanya. Meskipun penampilannya mirip bener sama SaP’iloid dijemur, ternyata umurnya 900 tahun sob (legal loli). Karena Orang Pulu tidak mengkonsumsi daging, hanya menyerap Prana Alam Raya untuk bertahan hidup.

“Pulu? (Yang Mulia?) Pulu pulu pulu… (Terima kasih sudah menyelamatkan saya).” P’ilo berkata pelan, wajahnya agak bersemu. “Sebagai imbalannya, silahkan menikmati Prana Kegelapan dari tubuh hamba, Yang Mulia”

Kakinya bergerak membuka, dan di bawah permukaan ‘air’ yang jernih bagai kristal, gw bisa melihat bagian ïntïmnya yang merah muda, indah, merekah, dan membayang basah di bawah sana. Garba kehidupan yang menghubungkan dunia material dengan Dark Dimension.

Sepasang tangannya menopang bongkahan kenyal tokped berukuran 34-C dengan puncak ranum warna coklat muda, terlihat segar dengan buliran-buliran cahaya yang menitik di sana-sini. Sepasang jarinya menarik mulur pütïngnya yang selucu mukanya. Seperti pengen bilang: silahkan dieue gan.

“E-eng. Thank’s. T-tapi daripada itu, elu tahu, temen gua, elu lihat? Dia ikut dalam misi Bolivia. Cewek. Rambut Pendek. Muka-muka lėsbïan baru come out.”

“Ah. Lady Beatrix.”

“Kyaaaah! Elu lihat dia?!!!”

P’ilo mengangguk.

Beatrix dan Warior of Pulu yang kuat dijadikan kelinci percobaan. Sementara Tetua Los Illuminados, dan petinggi Arcana Major seperti Ragnar dan Oom Ulrich ditahan di Impel Down.

Mereka ditahan dalam satu sel, bahkan sempat lėsbïan karena terbawa suasana. P’ilo berhasil melarikan diri dari laboratorium, tapi naas, di tengah jalan dia tertangkap oleh Yakuza dan dijual sebagai budak.

Jepang, batin gw. Berarti kecil kemungkinan gw bisa ketemu Beatrix lagi.

“Tenanglah, Yang Mulia, hamba akan membantu anda menemukan Permaisuri anda,” P’ilo tersenyum manis. “Pulu, pupu-pupu, pupu pupu pupupu… (tapi pertama-tama, anda harus memulihkan diri).”

Pilo mengajak gw menyelami jauh ke dalam kolam ‘Prana.

Sėkȧli lagi, yang di sekeliling kami bukan air, melainkan Prana berkepadatan tinggi, membuat gw bisa bernapas leluasa dalam ruangan tanpa gaya berat. Cahaya kristal fluresens memendar lembut jatuh ke atas tubuh P’ilo yang tėlȧnjȧng. Di luar kekuatan superhuman-nya sebagai Warior of Pulu, P’ilo memiliki tubuh mungil-mȯntȯk khas ABG kelebihan hormon, dengan pinggul sėkȧl dan sepasang pȧyüdȧrȧ mengkal berukuran 34-C. Wajahnya manis mengarah ke lucu dengan mata besar dan bibir tebal yang rasanya enak banget kalau dihisap.

Bagai bisa mendengar pikiran gw, P’ilo tersenyum melayang dari atas gw, dan mendaratkan kecupan pada dahi, pipi, kemudian bibir, lembut, dalam posisi saling terbalik. Bibirnya wangi dan salivanya rasa lemon, tapi disaat yang bersamaan gw bisa merasakan sensasi dingin yang meresap dan memenuhi urat-urat nadi wajah gw dengan warna kehitaman, Prana Kegelapan.

“Pulu, pululu (sekarang hamba ada budak milik Yang Mulia) Pulu… (silahkan nikmati tubuh hamba, Yang Mulia.)” bisiknya mesra, di telinga.

Melayang dalam kolam Prana berkepadatan tinggi, P’ilo menciumi wajah gw, lembut dan berpindah ke dȧdȧ, ruangan tanpa gaya berat membuatnya leluasa bergerak hingga akhirnya bibirnya tiba di pangkal paha gw, tapi pahanya sendiri tersandar di pundak gw dalam posisi 69.

Geli, bibirnya yang tebel bergerak mengulum tytyd gw dalam posisi 69. Gw memejamkan mata, membiarkan kolam Prana ini mengambangkan tubuh kami berdua, cahaya memendar lembut di atas tubuh kami, dan yang gw sadari berikutnya adalah tangan gw yang melingkar di pinggang P’ilo, memeluk erat anak itu dan membenamkan wajah gw pada keïntïmannya yang basah dan mendamba.

Rasanya seperti marshmellow, ciyus sob, gw kagak bohong. Bagian itunya lembut manis kagak kecut kek mekdi-nya manusia. Dan P’ilo cuma mendesah pelan waktu gw gigit gumpalan mȯntȯk yang kenyal di bawah sana, sepasang jari gw membelai lembut, menyibak dan menyediakan celah bagi lidah gw untuk menjelajah jauh hingga sampai di tonjolan kecil yang rasanya mirip permen gummy bear.

“Puluuu… (
Yang Mulia… anda nakalh…. aaaaah)” Rintihan pelan terdengar diikuti pinggulnya yang menggeliat nikmat ketika gw jilati perlahan bagian itu. Lėndïrnya rasanya kaya madu hutan sob, manis kental, dan membangkitkan hasrat terpendam gw setiap gw mengisap lembut, hingga tanpa terasa jilatan gw sampai hingga lübȧng kecil yang wangi jasmine. Pȧntȧtnya ikut bergoyang menikmati dan gw remas-remas, empuk, memberikan jalan bagi jari gw buat membelai setiap lübȧng dan ketembeman yang ada di baliknya, makin lama, tubuh mȯntȯk P’ilo semakin menggelinjang indah dalam belaian gw, dan Prana Kegelapan mengalir makin deras lagi ke dalam rongga mulut gw,─

─dan mengubah gw menjadi Joni Demon.

“Hmmmmh….” P’ilo agak tersedak, bȧtȧng tytyd Joni Demon yang 10 kali lebih besar seketika membuat gadis imut itu termegap lucu, mulutnya yang mungil hanya muat mengulum ujung-nya, tapi dengan penuh kasih ia tetap mencoba membahagiakan gw. Bagaikan selir yang telaten, dia mengurut bȧtȧng gw yang sekarang udah segede tytyd-nya ultraman. Tersenyum, wajah imutnya bersemu menggemaskan ketika ia menjilati lübȧng kencing gw sambil mengecupi setiap uratnya. Prana Kegelapan gw yang mengalir dari dalamnya juga ikut mengubahnya ke dalam wujud Demon; cakar-cakar di tangan dan kakinya memanjang, dan dari lutut dan siku tumbuh bulu berwarna hitam. Sepasang telinga kucing yang kawaii tumbuh menggantikan bersama buntut kucing dari atas pȧntȧt. “Nyaaan… nyaaaan... nyaaaaaa!!!”

Uwoooooh!!!

Beringas, P’ilo dalam wujud Demon berusaha mengimbangi gw sehingga kami bergelut di dalam kolam keramat. Dilümȧtnya bibir gw, dan diremasnya pȧntȧt Joni Demon yang sekeras besi, sementara gw menyeringai menikmati, menjambak dan meremas susunya yang mȯntȯk dengan cakar-cakar gw. Tubuh mungil P’ilo gw pepet di dinding granit, gw jambak, dan gw cekek dari belakang. Bȧtȧngan gw bergerak menggerus di antara bėlȧhȧnnya yang empuk, siap menembus gundukan imut di dalamnya.

Tubuh mungil P’ilo menggeliat sėksï, menggoyangkan pȧntȧtnya.

“─aaaaah…. puluuuuuu… (izinkan hamba menjadi selir dan mengandung anak-anak kegelapan anda, Yang Mulia…. buahilah rahim hamba…. aaah…),” desah P’ilo ketika bȧtȧng gw mulai bergerak membelah marshmellow-nya.

Tapi.

“BOS JONI! BOS JONI!” Pendekar Ganteng Rusuh menyerbu masuk, wajahnya panik.

Iklan, bngsd.

“APA?!!!!”

“Ada termorex, bos?”

“Lu mau gua pukul?”

“EHM! ADA PENDEKAR YANG MENANTANG DUEL, BOSS!”

|XII|

Bngsd emang, ganggu orang ngėüė aja, tapi mau gak mau gw jabanin juga sob, karena di balairung Istana udah orang rame-rame, gag tahu, mungkin pada mau minta BLT.

Sekumpulan orang bertato, anggota Triad Hokkien yang juga memiliki kuasa di kota itu terlibat keributan dengan pendekar-pendekar Sekte Ming Jiao. Pemimpin mereka, oom-oom middle age crisis berumur 40 tahun, berambut jabrik, dengan tato memenuhi tubuhnya, menjerit-jerit di atas Singgasana sambil mengibarkan bendera Antifa.

“INI SEMUA ADALAH KONSPIRASI ELIT GLOBAL!!! RATU SILUMAN TENGKORAK PUTIH DIBUNUH OLEH ELIT GLOBAL!!!”

Dia adalah Jiang Rei Xian, disingkat: J.R.X, Pendekar Julid dari Tanah Anarki, orang kedua terkuat di kota Jian Cuk setelah Siluman Tengkorak Putih.

“KALIAN TAHU SIAPA SIAPA YANG MENCIPTAKAN VIRUS CORONA?! ELIT GLOBAL!!! KALIAN TAHU SIAPA DALANG PEMBUNUHAN MUNIR?! ELIT GLOBAL!!! KALIAN TAHU YANG BERADA DI BALIK HILANGNYA LAGU KEKEYI?! ELIT GLOBAL!!!!”

“SILIT GOMBAL BANGSAD! GANGGU ORANG NGĖÜĖ AJA LU SAT!” bentak gw, aura kaisar seketika membuat seiisi ruangan terdiam.

Pendekar Julid dari Tanah Anarki memicing ke arah gw. Matanya memandang meremehkan.

Diliatinnya gw dari ujung jembut hingga ujung kaki. Rambut jamet, wajah kuli, dan badan cungkring yang membangkitkan rasa iba. Konon kalau gw kentut yang terdengar lagu Tali Kasih dan keluar nomor rekening sumbangan.

“BAH! SI JAMET INI YANG MENGALAHKAN SILUMAN TENGKORAK PUTIH?! GUA GAK PERCAYA!!! RATU ZALERA ADALAH SALAH SATU DARI 12 BESAR PENDEKAR TERKUAT DI TIONGKOK!!! BELIAU PASTI DIRACUN!!!! INI ADALAH KONSPIRASI ELIT GLOBAL!!!! DEMI KEHORMATAN PARA KRIMINAL TANAH ANARKI!!!! GUA BAKAL TANTANG ORANG INI!!!!”

“Eh?”

“ATAS NAMA DEWA KEGELAPAN ANGRA MAINYU DAN DEWA CAHAYA AHURA MAZDA, GUA MENUNTUT DILAKUKAN AGNI KAI!!!!”

|XII|

Posisi Ketua Sekte Ming Jiao tidak pernah ditunjuk sesuai keturunan atau pemungutan suara. Gelar ‘Raja’ atau ‘Ratu’ didapatkan dengan mengalahkan pemegang kekuasaan sebelumnya dalam Agni Kai, duel sampai mati, termasuk ketika gw membunuh Siluman Tengkorak Putih.

Dan sekarang, belum ada satu hari gw berkuasa, udah ada yang nantangin gw. Dah lah, capek gw, tahu gitu mending gw nurut Koh Patkay nonton curahan hati istri di Indosiar.

Di sebuah Colloseum besar, kami berhadapan. Kobaran bergulung tinggi sebagai pembatas arena, dan hanya satu yang bisa keluar dari tempat ini. Inilah dia duel suci Agni Kai yang sudah ada sejak zaman Sumeria Kuno.

Tertawa congkak, Si Julid dari Tanah Anarki tampil dengan bersenjatakan Golok Pelipur Lara yang merupakan perwujudan dari rasa julid SJW-SJW twit**ter. Sementara gw cuma pake kolor, singlet, sendal jepit, dan Celurit.

Mantap gw dah mirip kang arit rumput.

CHOSE YOUR DESTINY!” Pendekar Ganteng Rusuh memukul gong besar. “FIGHT!!!”

Pendekar Julid dari Tanah Anarki menyeringai ganas, merapal ajian Ilmu Hitam untuk memanggil Prana Kegelapan, “AKU BUKAN PAHLAWAN BERPARAS TAMPAN!!! SAYAP-SAYAP PUPUS TERBAKAR!!! SALAH BENAR, PERNAH KULAKUKAN!! ANGKAT GELAS─”

“BACOD!”

─ “CROT.”

Tahu-tahu, kepalanya udah gelinding gw tebas.

FLAWLESS VICTORY!!! JONI AL-KUFFAR, WIN!”

GONG…..

|XII|

“YANG MULIA, THE FIRST OF HIS NAME, THE DARK LORD, PROTECTOR OF REALM, THE SWALLOW BEARER, THE COKI-COKI EATER, THE JAMET AND THE KUPROY, JONI AL-KUFFAR!!!! FROM THIS DAY UNTIL OUR LAST BREATH, KAMI PARA KRIMINAL DARI TANAH ANARKI BERBAIAT SETIA KEPADA ANDA!!!!”

Sekte Ming Jiao, dayang-dayang, dan seluruh Crime Lords Tanah Anarki berikut anak buahnya mengangkat gelas arak bercampur darah pertanda baiat kepada gw.

“YANG MULIA JONI AL-KUFFAR YANG SUDAH BERHASIL MASUK NERAKA!!! BIMBINGLAH KAMI MENUJU KESESATAN YANG NYATA!!!!”

“Wahai pengikutku! Berhentilah jadi kanibal, dosa!” gw bersabda di atas Singasana.

“BERDOSA ADALAH JALAN NINJA KAMI!!! MASUK NERAKA ADALAH CITA-CITA KAMI!!!”

“Kalau begitu tidak usah jadi kanibal, kalian berghibah saja, dosanya sama dengan memakan daging saudara sendiri.”

“ASHIAAAAAP…..”

Semenjak itu Sekte Kanibal Ming Jiao berubah menjadi aliran bigos.

Kerjanya ngomongin kejelekan tetangga.
 
14. Joni Kroco
Prahara di Tanah Anarki (Bagian 2)

What you’re gonna do now, Jon?”

Suara itu tiba-tiba terdengar dari kedalaman batin.

─Tara?

Karena sama seperti waktu Tara menemui gw dalam wujud astral (baca: bab Goodbye Halcyon Days), mendadak semua adegan di sekeliling gw seperti di-pause, seolah aliran waktu sama sėkȧli berhenti.

Astral Projection jarak jauh. Gw menajamkan keenam indera, hingga akhirnya mata ketiga gw menangkap kelebatannya tubuh astralnya di antara kerumunan para Crime Lords, melayang, tėlȧnjȧng, menembusi tiang-tiang seperti dia menemui gw dulu. Tara tersenyum, dingin, dan muncul di belakang gw.

“You are troublesome boy are, you? Elu udah kabur dari Koh Patkay, sekarang punggungnya encok-encok gara-gara semaleman lu totok. Elu tahu? Gimana susahnya kami buat menemukan keberadaan lu? Sekarang elu malah enak-enak bikin orgy party. Nggak sopan!

Tubuhnya yang tėlȧnjȧng menempel di punggung gw, dan tangannya melingkar di atas dȧdȧ gw, membisik mesra di telinga, “lain kali kalau mau bikin ginian… elu harus ajakin gua… gua juga mau digilir sama kontol-kontol kriminal… fufufu….”

Tara menarik lepas tubuh Astral gw dari tubuh mortal dalam satu gerakan. Kesadaran gw melayang, terseret ke dalam aliran Prana Jagat Raya.

I see you have unlocked the new skill, congratulation,” Tara tersenyum tipis. “After all, Celurit of Chaos adalah salah satu dari 12 Pedang Sajojo o Wazamono, Supreme Great Sword yang ditempa oleh Mpu Grinding. Senjata yang sangat kuat…. tapi berbahaya, dia mengkonsumsi roh korbannya untuk bisa bertambah kuat. But the pact with evil, always come with price, isn’t it? fufufu… Celurit of Chaos harus diberikan tumbal setiap dihunus. Kalau tidak, roh lu sendiri yang bakal menjadi dimangsa. Kalau itu sudah terjadi elu akan non-eksisten. Musnah.”

Berbeda dengan penampilannya yang semalem kek arit kang rumput, Celurit of Chaos berevolusi setelah memangsa roh Siluman Tengkorak Putih: sekarang di gagangnya muncul ornamen belulang, dan pada bagian tajamnya terbentuk gerigi seperti tulang belakang manusia, dan setelah mengasimilasi roh Pendekar Anarko, bilah hitam Celurit of Chaos seperti dialiri oleh pembuluh-pembuluh lava yang menggelegak panas bagaikan kejulidan SJW twit**ter yang gampang trigered.

“Elu sudah membunuh Siluman Tengkorak Putih, dan merebut posisi ketua Sekte Ming Jiao sėkȧligus Penguasa Tanah Anarki. Now, you have entire Crime World backing your position…. tapi…, berita tentang kembalinya Mandala Kegelapan juga sudah terdengar hingga ke seluruh dunia. The Patriot, Agensi Intelejen terbesar di dunia bukan hanya sekedar nama, Jon. Their nose are on you.”

Tara menarik tubuh Astral gw lebih jauh memasuki aliran Prana yang mentransendensi ruang dan waktu, dan dari kehampaan yang berwarna putih, mulai mewujud film holografik yang menampilkan kelebatan-kelebatan situasi geopolitik yang gw lewatkan selama beberapa bulan terakhir.

Situasi di Natuna dan Laut China Selatan memanas setelah insiden yang melibatkan kapal nelayan asing dan kapal Patroli TNI AL. China mengirimkan armada laut, tapi Presiden RI Ke-8, (which is gw) merespon dengan armada gabungan TNI-AL, Malaysia, Brunei, Singapura, Vietnam, Thailand, Kamboja, Filipina, belakangan bergabung Armada ke-7 (Armada Pasifik) Amerika dan Australia. Perang besar pecah dan diikuti kekalahan memalukan angkatan laut dan udara RRC.

Di Hongkong, Shanghai, dan kota-kota pesisir pecah kerusuhan yang menuntut PM Xi Jin Ping mundur. Di Xin Jiang etnis Uighur berontak dan menyatakan kemerdekaan. Di Kashmir, pasukan India bergerak menginvasi. The Patriot tak akan berhenti. Pasukan darat koalisi dan The Patriot bahkan sudah memasuki wilayah China melalui Vietnam Utara.

That’s a huge force. Really. Tentara Revolusi China melakukan perlawanan terakhir di kota Nan Ning dan Kun Ming di provinsi Yunnan, kalau dua kota itu jatuh… elu sudah tahu ke mana sasaran mereka selanjutnya….”

“Tanah Anarki,” desis gw.

Clever boy.” Tara tersenyum tipis. “Well, what done is done, cepat atau lambat mereka juga bakal memburu kita. The Patriot sudah bergerak. So do we. Sheila sudah mengirimkan orang-orang kepercayaannya ke Tanah Anarki buat ngebantu elu, seharusnya di paragraf berikutnya mereka sudah tiba.”

|XII|

Udah hampir pagi waktu gw mendengar suara terompet panjang dibunyikan, gw dan P’ilo yang lagi bobok-bobok manja segera melesat ke pintu gerbang kota benteng. Musuh? tanya gw. Pendekar Ganteng Rusuh menggeleng dan menunjuk panji-panji perang bergambar Penyu Giok, dan Teratai Merah Darah yang datang bersama puluhan kendaraan lapis baja.

Adalah Tentara Pribadi The Red Queen. Ketika Jafar mengambil alih tubuh gw dan organisasi. Beberapa faksi yang masih setia kepada Sang Ratu Merah memilih menjadi eksil di Tibet. Satu kolom kolom ranpur Anoa dan tank ringan Scorpion bergerak memasuki Tanah Anarki, lalu mobil-mobil 4WD yang dimodifikasi dengan kanon penolak serangan udara.

Pemimpinnya adalah Akhmad Zainal, El Comandante, katanya adalah petinggi organisasi mafia nyokap gw. Orangnya tinggi serem. Rambutnya cepak, satu muka isinya brewok semua. Celana jins, sepatu bots, plus jaket tentara lengen panjang. Beneran kayanya orangnya Red Queen yang kebanyakan mantan militer kek si Wagimin.

Cewek mungil dalam balutan sweater kedodoran muncul dari balik pintu. Mungil, manis kek artis Korea yang main The Last Empress, rambutnya dipotong model bob sepundak dengan poni dan tudung kepala rajut untuk menahan hawa dingin bulan Januari. Kaca mata tebal terlihat berembun di atas hidungnya yang diperbaiki sesėkȧli. Mengangguk kikuk begitu melihat gw.

Namanya Elin. Handmaiden of The Red Queen. Asisten pribadi nyokap gw waktu masih jadi boss mafia. Kemana-mana, anak ini yang terus ikut sama beliau, bahkan ketika Sang Ratu Merah menyepi di Tibet.

Bersama satu batalion tentara Ratu Merah, turut serta Madame Epona yang sudah berganti dalam pakaian kebesaran, stocking jaring sėksï, sepatu hak tinggi, dan korset lateks hitam bak seorang Ratu BDSM. Rambutnya disanggul. Mukanya didempul pake bedak setebel tembok China, lipstik hitam, celak mata hitam. Sebȧtȧng rokok menyan terselip di bibir, dan cincin batu akik melingkar di ke-10 jari. Di tangannya bergulung tebal gelang akar bahar, dan cambuk kuda lumping terselip di ikat pinggang besar bergambar kuda jingkrak.

“Tuan muda,” Madam Epona berkata pelan, serak, macam suara Doraemon jadi vokalis band Grindcore.

Koh Patkay yang terlihat terakhir, masih sebel kayanya sama gw, gara-gara gw totok di episode lalu.

Panglima Tian Feng dari Istana Ratu Merah,” Pendekar Ganteng Rusuh dan para Crime Lords memberi hormat tabik pada si Engkoh, kayanya hormat banget sama maskot KFC lepas. “Ada keperluan apakah gerangan Panglima beserta rombongan hadir ke gubuk kami.”

“Jangan panggil insun dengan sebutan itu. Ingsun sudah pensiun dari dunia kejahatan,” Koh Patkay membalas salam tabik.

“Ente kenal sama Pendekar Ganteng Rusuh, koh?” tanya gw.

“Namanya aslinya Ki Pan Joel, saudara angkat uwe waktu di Dunia Hitam dulu,” jelas Koh Patkay. “Back story-nya gelap, Jon. Dulu Pendekar Ganteng Rusuh adalah pengusaha restoran langganan uwe. Terus diajak kerjasama sama artis, tapi di tengah jalan resepnya dicuri, terus si seseartis bikin usaha dengan nama yang sama, malah SGR di-somasi. Putus asa, beliau bergabung dengan Partai Ming Jiao dan menjadi pendekar sesat.”

“SOK KABEHHHH!!”

|XII|

Dijamu di balairung, Koh Patkay mengeluarkan gulungan surat dari Eyang Bi Hun, The Jade Empress, pemimpin tertinggi Dunia Persilatan, dan untungnya ada terjemahannya by dunia-lebah.com

Perang besar akhir zaman sudah berada di depan mata. Sekte Jade Lotus akan menggelar pertemuan agung saat bulan mati di biara Sangri-La sebelas hari lagi. Petinggi-petinggi 12 Perguruan Silat di seluruh Tiongkok akan bertemu di tempat itu untuk menyusun kekuatan. Termasuk Sekte Ming Jiao.

“Maafkan kalau kami tidak sopan, Panglima,” Pendekar Ganteng Rusuh memberikan hormat tabik. “Tapi Sekte Ming Jiao bukanlah pengecut. Lebih baik mati berkalang tanah di tanah kelahiran kami ketimbang melarikan diri bagai anjing mengejar ekor.”

Koh Patkay mengangguk dalam, “Jade Empress sudah menduga kalian akan mengatakan itu. Setidaknya ungsikanlah para penduduk sipil.”

Pendekar Ganteng Rusuh mengangguk. “Di sebelah timur Tanah Anarki terdapat Tiger Gate yang langsung mengarah pada benteng Shangri-La di Himalaya. Yang Mulia Joni Al-Kuffar, ikutlah serta mengawal para dayang-dayang dan cewek-cewek B.O untuk menyusun kekuatan bersama The Jade Empress.”

“Bah, dan membiarkan kalian bersenang-senang di sini?” dengus gw. “If you want peace, always ready for war. Kalau itu yang mereka mau, So let they come. TOMORROW WE’RE DINE IN HELL!!!

“UWOOOOOOOOOOH!!!!!” Para pendekar sesat menjura.

Gw melangkah menuruni singgasana, tatapan mata gw nyalang ke arah cakrawala, sepasang Celurit of Chaos mewujud di tangan gw, membara, dan gw ancungkan tinggi-tinggi.

“Sekarang, saatnya ngarit rumput.”

|XII|

Sambil ngarit rumput gw memantau garis depan. Tanah Anarki memilik kontur bergunung-gunung dengan hutan belantara dan belasan sungai belerang yang beracun, 1800 tahun lalu Raja Barbarian Nanman King, menggunakan lansekapnya untuk menahan serbuan Zhuge Liang dari kerajaan Shu.

Sama seperti kota benteng Alamut, benteng Tanah Anarki dipahat pada tebing-tebing alami dengan perisai ilusi dan energi yang melindunginya dari dunia luar. Sumur Prana di Istana Siluman Tengkorak Putih metenagai sebuah kubah energi raksasa berwarna hitam yang mampu menangkal serangan udara, kalau masih belum cukup, pasukan El Comandante Akhmad Zainal menyiagakan misil dan senjata berat di goa-goa yang terletak di pegunungan yang membentengi tempat ini,─

─tapi entah kenapa gw ngerasa nggak yakin. Kali ini lawannya adalah pasukan Homunculus dan 12 Ksatria Emas yang bahkan bisa menaklukkan Los Illuminados dan para Warrior of Pulu.

They don’t have a chance,” desau Madame Epona waktu mempersiapkan ribuan orang-orangan kertas (Leitong dan Letwa) yang biasa dipakai dalam upacara pemakaman. “Malam ini… akan banyak ada arwah yang harus diantar ke alam baka….”

Gw melirik ke arah para pengikut gw yang bersemangat nyanyi lagu mars Joni Boss Kecil Ramah karena bakal cepat-cepat masuk Neraka.

This is Sire, is a rear guard. Tugas kami adalah memberi waktu bagi Sekte Jade Lotus untuk menyusun kekuatan di Himalaya.”

“Jadi sejak awal ini adalah misi bunuh diri,” desis gw pelan.

“Pengikut anda tahu itu, tapi mereka tetap mengikuti anda menuju kematian…. tapi kebenaran tak pernah hitam dan putih, tuan, there are many shades of grey… dan perang, sejak awal tidak pernah tentang kebenaran melawan kejahatan, karena masing-masing memiliki nilai ‘kebenarannya’ sendiri. Bahkan Kumbakarna tetap membela Rahwana hingga darah penghabisan.”

Makin siang, semakin banyak pengungsi yang melewati Tanah Anarki untuk menuju pegunungan Himalaya, bukan cuma dari daerah kekuasaan para kriminal, melainkan dari desa-desa di sekitarnya. Anak-anak, orang-orang tua, lalu sisa pasukan RRC yang terluka parah.

Dari arah tenggara terlihat gulungan awan dan kilat, lalu cakrawala yang menyala merah. Terdengar suara guruh, lalu tanah yang bergetar, pelan, dan makin lama makin gemuruh.

“─gempa bumi?”

No, Sire.” Madame Epona menerawang dengan proyeksi astral. “Battle formation.”

|XII|

Matahari akhirnya terbenam ketika gw melihat cakrawala timur yang terbakar. Ribuan ton bom napalm yang dijatuhkan dalam carpet bombing dari pesawat B-52 Stratrofortress, menghanguskan hutan di sekitar kami menjadi lautan api, gw hanya bisa melihat kobaran api yang mendekat dari kejauhan sebelum perisai energi kota Jian Cuk meredam kerusakan.

Lalu ketika kobaran api itu padam, terlihat ribuan pasukan Amerika yang berbaris dalam kolom-kolom. Paling depan adalah tank tempur utama Abram M-1 yang diikuti belasan APC (Armored Personel Carier) yang membawa pasukan infantri. Paling belakang adalah M109 self propeled altilery, kendaran tempur yang dipersenjatai meriam Howitzer untuk menghujani garis depan pertahanan pasukan kami.

Di pihak gw, Pendekar Ganteng Rusuh dan Koh Patkay berdiri jemawa sebagai vanguard (pasukan garis depan) di bukit karang di luar kota. Diiringi 300 Pendekar Sesat Sekte Ming Jiao, Panglima Sekte Ming Jiao memanggul sebuah penggorengan raksasa, sementara Koh Patkay memanggul garpu rumput dari Adamantium.

At least, brother,” Pendekar Ganteng Rusuh menyeringai di antara hujan peluru. “Sama seperti di kehidupan kita sebelumnya, kali ini pun kita akan bertarung bersama-sama.”

Perhap, brother,” Koh Patkay tersenyum. “Perhaps.”

Animus Koh Patkay perlahan mewujud dalam manisfestasi Dewa Babi Zhu Bajie, memberikan tambahan status STR+VIT+LUK, mengubah tubuh koh Patkay menggelembung besar, dipenuhi bulu dan taring babi hutan, siap ngepet ke rumah janda.

Di sampingnya, Pendekar Ganteng Rusuh merapal mantera Ilmu Hitam. Pria bertubuh kingkong itu mendengus, uap panas keluar dari idungnya yang segede lübȧng kakus. Prana tenaga dalam yang membuat ototnya kebal senjata tajam dan mampu mengeluarkan panas dari dalam tubuh. Sebuah panci berukuran raksasa tersandang di punggung sebagai senjata. Panci pusaka yang menjadi derita seluruh suami di seluruh dunia.

Mereknya: happycall.

“SOK KABEHHHHH!!!!”

|XII|


Koh Patkay
(dalam wujud Siluman Babi)


Pendekar Ganteng Rusuh
(dalam wujud Siluman Sungai Pasir)

|XII|

Di garis belakang, Madame Epona berkomat-kamit membaca mantera dan membakar kemenyan, di belakangnya berbaris para anak buahnya yang berkerudung putih membakar kertas Jingzhi di hadapan ribuan orang-orangan kertas.


“Jelangkung… jelangkung… di sini ada pesta kecil-kecilan… datang tak berjembot… pulang tak berkutang….”

Mendadak sunyi, Partikel Prana mulai berkondensasi dan mewujud kabut di antara boneka-boneka kertas Leitong dan Letwa, perlahan, boneka-boneka berwajah ganjil itu mulai bergerak, menampakkan ekspresi, dan mengeluarkan nyanyian mengerikan:

“Keke bukan koteka, koteka… keke bukan koteka, koteka….”

─seketika itu, ribuan boneka kertas terbakar dan berubah menjadi balatentara Preta (Hungry Ghost), meraung kesakitan, membawa dendam dan sakit hati mereka semasa hidup, lalu, bersama gelombang kabut tebal yang bergemulung, para Hantu Lapar berterbangan menuju garis depan pasukan Amerika, “baaaang, sate 100 tusuk baaaaang….” menarik lepas arwah mereka untuk dimangsa oleh Animus Kuda Kematian yang berkeliling mengumpulkan roh untuk dikirim ke alam baka….

|XII|


Epona
Dewi Kuda yang bertugas mengantar arwah


Bersama gelombang kabut tebal pasukan Hantu Lapar, menerjang Koh Patkay dan Pendekar Ganteng Rusuh. Dua pendekar senior itu mengamuk dalam wujud siluman, menyundul, membalik kendaraan lapis baja dengan satu gerakan. Di belakang mereka menyusul para Pendekar Sesat Sekte Ming Jiao yang sudah dirasuki Prana Kegelapan. Bak sepasukan barbarian, pendekar-pendekar sesat itu menerjang dalam keadaan tėlȧnjȧng bulat, hanya berbalut darah ayam cemani yang dilapisi abu gosok, ilmu sesat Rawarontek membuat mereka kebal peluru dan bisa bergerak layaknya siluman. Hanya gelombang kabut hitam Prana Kegelapan yang terlihat dengan mata tėlȧnjȧng ketika mereka mengamuk dengan kapak raksasa bergagang tulang dinosasurus, dan mengubah medan pertempuran menjadi lautan darah.

“SOKKKK KABEHHHHHH!!!!!” Pendekar Ganteng Rusuh menghantam kepala musuh pakai penggorengan.

“DJOEROES, BABI HUTAN MENJOENDOEL DJEMBOET!” Koh Patkay nggak mau kalah.

|XII|

─terdengar suara bergema memenuhi udara, genderang perang pasukan utama Tanah Anarki yang ditabuh dari atas sebuah truk fuso bergerak menerjang menuju barisan di mana tempat komandan pasukan musuh berada. Truk-truk yang sudah dimodif pakai lapisan baja dan duri-duri, ranpur Anoa dan tank ringan Scorpion, lalu ribuan motor besar para anggota geng motor Monggolia menerjang terjang sambil membawa bendera ormas garis keras, spanduk grup sepakbola, dan lightstick fanbase K-Pop.

Paling depan, truk kontainer yang dimodifikasi dengan tombak dan duri-duri tajam melaju, mengangkut puluhan speaker segede gaban untuk membakar semangat pasukan, di depan bemper, gw berdiri dengan gitar listrik bak bang haji roma di film ksatria bergitar, poni gw berkibar jemawa, suara gw membangkitkan gairah birahi para waria.

“Pulu,” gw nyelipin coki-coki. “Lead the charge!

“PULUUUUUU!!!!” P’ilo yang menerjang pertama. Dalam wujud Demon Kucing Garong, The Warrior of Pulu berlari dengan keempat tungkai, menggaum, menggetarkan medan perang dengar battle cry-nya. Prana Kegelapan bergemulung di belakangnya membentuk badai gigantis awan hitam diikuti dengan kilatan-kilatan petir, bibirnya yang lucu berbicik, “pulu… pupupupu-luuuuuu…. (Spirit of Pulu, The Hecathoncheires), lalu dari dalam segala kegelapan itu mewujud sesosok raksasa bertangan seratus, menerjang, dan mengamuk di tengah formasi kendaraan lapis baja musuh.

Gumpalan Prana hitam menerjang bergulung-gulung diikuti serpihan bara api layaknya guguran awan panas gunung Merapi, menenggelamkan jagat dalam satu longsoran, lalu dari baliknya, sesosok Raksasa Bertangan Seratus menggeram murka dan melontarkan seratus batu karang membara dan lava panas ke arah di mana posisi altileri musuh berada.

Pasukan kavaleri gw menyusul menerjang di antara kekacauan, menembakkan senapan mesin berat, membacokkan golok, melindas mampus pasukan infantri musuh yang kocar-kacir melarikan diri ke garis belakang. Lalu, saat itulah gw melihatnya, helikopter Black Hawk yang terbang rendah dan menerjunkan satu regu pasukan khusus berpakaian hitam-hitam dengan zirah mecha dan topeng gas.

Bagai sekumpulan kabut, bayang-bayang hitam itu melayang dengan jurus meringankan tubuh, melesat tanpa suara di sekeliling gw, bergerak mengepung secara sistematis. Tangan mereka menghunus senjata dari balik punggung, diikat rantai, dan membara dalam warna merah darah. Gir motor?

“─PULU! (yang mulia, awas!)”

|XII|

Gw bahkan nggak sempat mengedipkan mata dengan manjah. Jurus langkah tanpa gaya tahu-tahu membuat seorang assasin muncul di belakang gw . Oraishin no Jutsu? Tangannya bergerak mengayun, dab gw cuma bisa melihat gemulung aura berwarna merah darah dan gir motornya yang membara,─

─TRANG! gw menangkis dengan Celurit of Chaos yang mewujud seketika.

Badan cungkring si Jamet Kuproy yang kurang asupan zat besi seketika terpental jatuh dari atas mobil. Sigap, gw backroll-backroll cantik, jurus meringankan tubuh berhasil mengurangi impact serangan sėkȧligus meliukkan gw keluar menuju jarak aman.

“Pulu!” Selir gw membeliak khawatir, tapi lima penyerang sekarang mengeroyoknya sėkȧligus membuat anak itu melesat menghindar. Merangkak gahar, P’ilo berlari dengan keempat tungkai layaknya seekor predator apeks, menghindari lemparan gir-gir motor sėkȧligus menerjang putus leher salah satu penyerang dengan cakarnya.

Seorang menerjang cepat ke arah gw. Aura Merah darah menyelubungi tubuhnya, gir motornya yang diikat rantai membentuk ilusi after image yang menerjang bagai taifun, berpusar, mengepung gw dari berbagai arah.

Gelombang hitam juga menyelubungi tubuh gw, pertanda Prana Kegelapan mulai merembes ke dalam pembuluh nadi, mengubah rambut poni emo Jamet Kuproy menjadi jambul segitiga iluminati.

|XII|

“2nd kata: Dance of The Golden Swallow.”

|XII|

Bagai liukan seekor walet emas. Lesatan cahaya keemasan mewarnai udara ketika jurus langkah tanpa gaya berat membawa gw muncul di belakangnya dalam satu kejapan. Tendangan berputarnya bergerak menyambut, dan hanya mengenai pendaran kabut. Lembut, gw meliuk dari sudut buta dan melayangkan celurit gw yang fenuh varokah ke arah jantung.

Terpojok, mata musuh gw justru membeliak bahagia, menyambut gw dengan bacokan gir motor berkekuatan setara. Prana penghancur berwarna merah darah mengaliri lengannya, lalu hawa panas yang membakar wajah gw ketika tinju penghancur itu lewat di samping kepala. Tinju Sakti Brajamusti?!

CROTS! Semburan darah segar. Bacokan Celurit gw membelah kepala berikut helm baja dan topeng gasnya, sementara poni gw terbakar setengah.

Saat itulah gw bisa melihat sepasang mata pembunuh yang sangat gw kenali…

Naluri membunuh yang mengalir dalam kromosom….

Senjata gir motor….

Tinju Sakti Brajamusti….

|XII|


Homonculus (Manusia Buatan).
Super Soldier yang diklon dari DNA Putera Sang pejagal.
Memiliki semua kemampuan bertarung Joni minus kekuatan Animus.


|XII|

“P’ILO!” gw menoleh panik ke arah si P’ilo yang lagi digilir sama 9 orang pasukan Homunculus.

“─pulu?” P’ilo menoleh lucu, dan memotel lepas kepala Homunculus dengan satu gerakan. “Nyaa^^”

CROTS.

Di sekitarnya udah bergeletakan potongan-potongon Prajurit Homunculus yang dibantainya seorang diri.

Tembakan peluru suar(flare) memberi isyarat agar pasukan utama Amerika mundur ke garis belakang, dari baliknya pasukan yang baru tampil menggantikan. Hanya seratusan gw kira, mengenakan seragam hitam-hitam, helm baja bak pasukan SS Nazi, armor mekanik eksoskeleton, dan topeng gas. Tanpa senjata api, hanya gir motor dan pedang katana layaknya sepasukan samurai kegelapan. The Patriot.

Di belakangnya, sebuah ranpur yang digunakan sebagai mobil komando bergerak ke garis depan. Tiga orang berdiri di atasnya. Berjubah emas, dengan emblem XII warna emas. Ksatria Emas Mandala 12 Rasi Bintang.

Seorang dari mereka menyeringai sambil mengunyah kulit duren. Cewek Rusia, berambut cepak, badannya kekar segede Ade Rai. Hanya mengenakakan sehelai jubah emas dan sepatu bots, sebagai penutup tubuh, tubuhnya yang tėlȧnjȧng ditutupi semacam bodypaint warna emas dari ujung rambut hingga ujung kaki. Otot-ototnya yang bertonjolan di sana-sini tidak memberikan bentuk pȧyüdȧrȧ, hanya kerat-kerat maskulin otot pektoral layaknya binaraga.


Codename: Ares, The God of War

Seorang lagi yang gw tenggarai sebagai pimpinan melayang dengan ilmu ghaib. Berambut ikal sepinggang, berwajah timur tengah, badannya langsing tinggi bak seorang model, dan sama-sama hanya tertutup sepatu bots selutut dan selapis bodypaint emas dari baliknya. Jubah emasnya berkibar bersama sebuah sabit raksasa bak seorang Dewi Kematian. Petarung tipe wizard seperti Sheila dan Tara gw kira, terlihat dari Animus-nya yang berbebentuk sesosok tengkorak raksasa yang mengenakan mahkota. Jubahnya berwarna hitam dan terbentuk dari jutaan arwah penasaran.

─kuntilanak dan setan pocong peliharaan Madam Epona bergerak mundur, gentar, oleh kekuatan arwah yang jauh lebih besar.



Codename: Hades, The God of Underworld

“Wahai orang-orang yang tersesat, para kriminal Tanah Anarki, kalian sudah terlalu banyak membuat kerusakan di muka bumi!!!” ia berkata dalam wibawa, aura dewa membuat suaranya terdengar ke seluruh Tanah Anarki. “Hentikan kericuhan ini!!! bertobatlah dengan cara membunuh diri kalian sendiri seperti para pengikut Nabi Musa yang murtad!!! Niscaya The Maker akan mengampuni dosa-dosa kalian!!!”

“BACOT!”

Suara gw menggelegar dalam aura Dewa yang sama.

“Ah, The Dark Mandala,” Hades menyeringai ke gw.

“Gua ada di sini…. jangan libatkan pengikut gua…” gw melangkah mendekat. “come… silahkan penggal kepala gua kapan saja…” sepasang celurit gw mewujud dari dalam Dark Dimension. “GUA MENANTANG KALIAN DALAM DUEL SUCI AGNI KAI!! YANG KALAH, SILAHKAN ANGKAT KAKI DARI DARI TANAH ANARKI!!!!”

“Ah.. duel Agni Kai… seperti cara ksatria-ksatria Persia kota Alamut. Sangatlah tidak terhormat jika kami menolak tantangan anda,” Hades tersenyum lembut, “and thus… our champion is….”

Wanita berparas timur tengah itu menoleh kepada sosok ketiga, yang melompat turun dari atas ranpur, satu-satunya yang mengenakan jubah hitam dan tudung kepala, satu-satunya yang mengenakan zirah hitam.

Tudung kepalanya tersingkap, dan ahaya bulan yang jatuh di atas wajahnya membuat gw membeliak nggak percaya. Armor hitam. Jubah hitam. Rambut cepak bondol. Wajah manis dari orang yang selalu setia mengawal gw. Tapi sepasang matanya yang bernȧfsü membunuh seolah kagak mengenali gw.


Codename: Morning Star, The Fallen Angel

“BANGSAD!!! ELU APAIN CALON BINI GUA, HAAAAAH!!!”

Beatrix menatap garang dalam balutan Armor Kegelapan. Sang Ksatria Cahaya yang jatuh ke dalam Sisi Gelap. The Dark Knight. Tapi kali ini, permaisuri hati gw menghunus pedangnya dalam sebuah duel sampai mati.

Hades tersenyum tipis. “Anda kira ini kisah dongeng yang akan berakhir bahagia, tuan? You’re fated to bring each other nothing… but pain and misery….

To Be Contijon!!!

____________________________________


Panjang bet episode ini gan-sis, 6500 kata, kasihanilah ane gan, udah nulis panjang-panjang view-nya masih 20.000-an. Komeninlah gan-sis, kasih vote yang banyak
 
Mantap Om Jon... Double kill episodes. Cuma kok si ahmad baphomet lakon nya sedikit amat di cerita kali ini yaaa..... Atau malah nanti setelah chapter ini ya om Jon?
 
Bimabet
Thx updatenya sob
Btw gw sempet lupa sama si Elin.
Ane suka versi yg sekarang, mengingatkan ke cerita joni kroco yang pertama. Banyak adegan pertempuran yang menarik.

ga sekedar update cerita ya sob tpi update juga soal jokes recehan =))
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd