Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™: Revolution

Ente memang venuh varokah jon. G pernah bosen nunggu cerita ente di update.
 
Lancar terus jon,dari episode pertama sampe saat ini masih gw ikutin terus,bedanya di episode kemarin" cuma jadi SR mulu gw wakakakak
 
27. Joni Kroco™ dan Pembunuh dalam Empat Babak (Bagian1)


"Joni Hime, ohaiyo." (Selamat pagi, Puteri Joni)

Puluhan anggota Yakuza berbaris dan membungguk hormat begitu ngelihat gw keluar kamar penganten.

"Joni Hime, sandalipun desu."

Pasukan Ninja Assasin datang bawain sendal swallow.

"Hime-hime. Hime rabutabu foorin rabu hime! hime! ppika-pika kyun─"

Gw sundul kepalanya.

"Hime... Hime... Kimi Hime dah dipanggil Kemenkominfo, dasar bawang!"

10 Anggota Inti Klan Naga Hitam berbaris dalam Kimono hitam, jubah putih, dan pedang Katana tersandang di pinggang layaknya kapten Soul Society. Mengangguk segan begitu melihat kedatangan gw di Hall utama.

Jika Lek Sidi Supari adalah pendekar pedang tanpa tanding. Maka Aibon, Sang Omnyoji adalah pemilik kekuatan Animus terkuat Klan Naga Hitam. Gw, Joni Kroco, arwah kemaren sore, cuma berbekal iman dan plot armor bisa ngalahin salah satu dari Six Primordial Gods. Mendelik gahar, sekarang kagak ada yang berani ngeremehin Joni Kroco Dukun Santet Faling Musyrik!!!

Gw duduk di meja makan panjang. Status gw sebagai Nyonya Besar keluarga Hayabusha membuat gw dilayani layaknya seorang Puteri Bangsatwan (Hime).

Seorang butler (pelayan elit) mendekat ragu dari belakang gw.

Gw bisa mencium rasa takut yang menguar dari tubuhnya yang gemetar.

Dia bertanya dalam bahasa Jepang, gw mau minum apa?

Mendelik, gw menggebrak meja.

"Bawakaaan saya Cappucino sekaaarrang!!! Aaawas, kalau nggak eeenak!!!"

Gemeter, dia bawain gw segelas.

"Kopi apa ini?!"

"Top Cappucino. Dari biji kopi pilihan. Memiliki foam lebih tebal. Dan crunchy chocomalt."

"Taste so Delisiooooso," gw menghirup dalam. "Numero uuuuno. Enaaaaak."

Busanya nempel di idung.


|XII|

Suami, ehm, maksud Naga dan temen-temen gw bangun sambil keliyengan. Yah, maklum lah sob demit amatir, arwah mereka semaleman dinodai sama arwah gentayangan. Kata Tantri, The Red Spirit, terlambat sedikit lagi arwah mereka sudah bakalan dicerna oleh Preta, Penguasa Realm of Hungry Ghost.

Akhirnya setelah diurut dengan minyak Kutus-kutus mereka bisa bangkit dari kubur.

Masih keliyengan, Naga, Sheila, Elang, Aika, dan Gori menggabungkan diri dalam rapat darurat yang digelar sambil sarapan.

"What a long night," Naga membuka suara.

"Thank's, Jon," Elang mengimbuhi.

Sheila tersenyum bangga, "gua nggak tahu kalau elu punya kekuatan kek Madame Epona, Mbek?"

"Fufufu... Kalian semua berhutang Yasin dan Fatehah buat Kuntilanak Merah, Kamerad gua."

Makanan pagi yang diantar sekelompok butler elit. Makanan khas Okinawa, Rengginang Lorjuk, yang dihidangkan dengan Wedhang Uwuh.

Rapat pagi itu dimulai dengan doa yang dipimpin gw

"Positif, tiga orang buruan kalian ada di Jepang," Naga berkata.

"Hoaks lagi kagak neh."

"Kagak, Jon. Ini info A1 dari MCA."

"Muslim Cyber Army?" alis Elang naik.

"Bukan. Manismanja Cyber Army." Seorang petinggi petinggi Klan Naga Hitam menggabungkan diri dalam rapat. Cowok cukring. Masih sekitaran SMA barangkali. Mukanya dekil, poni lepek, pake kacamata tebel, tipikal-tipikal nolep yang suka stalk cosplayer di acara Ecchinisai.

Adalah Tamagochi-Chan, anggota paling junior yang menguasai Animus Izanagi, Dewa Cahaya yang memungkinkan pikirannya memasuki jaringan internet.

Disusul Kakek Sukatoro Sang Dewa Kakus, lalu si seksi Tsubasa Amami dengan Animus Fuujin yang berlemen Angin, dan Pendekar pedang Raimu Koyotai yang menguasai Animus Raijin, Dewa Petir.

"Tamagochi-Chan menyadap komunikasi mereka. Buruan kalian sedang berada di Jepang."

Tamagochi-Chan meletakkan sebuah bola besi di tengah meja. Dari dalamnya memancar partikel hologram yang membentuk tayangan holografis tiga dimensi.

"Target pertama. Gua yakin kalian semua sudah kenal. Animus User Level-S. Excommunicado dari Ordo Templar."

Air muka anak-anak Zodiarc berubah.

"Beatrix," gw menggeram.

"Gua udah ngerti. Tangkap dia hidup-hidup. Tenang, Mbek. Kita lihat apa yang bisa dilakukan animus Kelinci gua buat membalikkan efek cuci otak," Sheila melirik ke arah gw, tersenyum dan berbicara dalam telepati "Elu sayang dia, Mbek? tenang gua gak bakal bilang ke Aika."

"Next, bang," potong gw cepet.

"And... the next is. Kesayangan kita semua...."


|XII|

"Nama aslinya Lewis, Mike Lewis," Naga memulai briefing misi.

─anjir, nama mantannya Babang Fatah.

"Sanca lahir di Markas Pasukan Amerika di Okinawa tahun 1982. Bokapnya tentara Amerika anggota The Patriot, nyokapnya orang Indonesia. Terlibat perselisihan dengan salah satu kelompok Yakuza, Bokapnya Sanca dibunuh. Lalu dan ibu dan kakak perempunnya diperkosa dan dimutilasi di depan Sanca yang masih berusia 10 tahun. Tiga tahun berselang, Sanca berhasil membalaskan dendam ortunya. Racun Terodotoxin yang diekstrak sendiri dari ikan buntal, dan Sanca melakukan itu di usia 13 tahun."

Gw ngerasa dejavu sama plot film apa.

"Terbaik dalam menggunakan Elemen Racun. Jenius. Ambisius. Gua yang jadi saksi gimana dia mendaki dari level kroco sampai jadi orang kepercayaan Bokap, dan dikirim ke Indonesia bersama gua, Aika, Gori, dan Baphomet untuk membentuk Zodiarc angkatan pertama."

Elang tersenyum. "What a good time, eh, Naga?"

"Next ..,"

Slide berganti pada gambar wanita berdarah Timur Tengah, berwajah cantik berkaki jenjang layaknya seorang supermodel.


|XII|

"Codename: Hades."

Benar. Itu orang yang tempo hari nyerang party gw di China.

"Nama aslinya adalah Nuraini."

─anying.

"Tempat tanggal lahir Alamut, 14 Februari 1987."

"Lho eh? Lho eh? Lho eh?"

Naga mengangguk. "Kampung halaman bini lu, Jon. Awalnya Nuraini hanyalah warga sipil biasa. Suaminya udah meninggal lama. Dan dia hidup dengan dua anaknya. Tapi tragis, anak-anaknya menjadi korban collateral ketika Klan Naga Hitam dan Ordo Templar menyerang tempat itu dua tahun lalu."

"Nuraini merelakan dirinya dijadikan kelinci percobaan Homunculus. Tubuhnya diinjeksi dengan sel Jenova, makhluk ekstrateresterial kuno yang dahulu memusnahkan ras Cosmos Streamer. Menyerahkan diri kepada sisi Gelap, Nuraini sekarang memiliki kekuatan Hades, The God of Underworld."

Tayangan video berganti kekuatan Touch of The Death Hades yang bisa menghancurkan apapun, diambil dari rekaman action-cam si Anal di China yang bisa ente baca di episode 14.

Hening. Semua dirambati perasaan dingin waktu melihat kekuatan yang bisa mengubah substansi apapun menjadi abu. Bahkan Sheila dan Naga yang Animus-nya termasuk Six Primordial Gods menelan ludah melihat kemampuan itu.

"Skill Area of Effect. Efek katastrofik. Codename: Hades adalah yang paling berbahaya dari ketiganya. Barangkali itu juga yang membuatnya terlalu percaya diri dan berkeliaran tanpa pengawalan."

"What do you say, Jon?"

"Elu bisa simpan Jafar buat hidangan penutup," kata gw dingin. "Tapi Sanca dan Hades?" Gw menandaskan Top Coffie Capucino di tangan gw. "Terserah kalian. Tapi malam ini gua mau berburu."

"Tapi apa rencana lu, Jon?
Y You'renot planning knocking their front door aren't you?" Naga menaikkan alis.

|XII|


"SEMLEKUM....."

Gw ketok pintu depan markas musuh.

"SEMLEKUM...."

Gw ketok lagi sambil ngelongok-longok di depan pager kek biawak meme.

"SEMLEKUM! NGGAK JAWAB = YAHUDI!"

Pintu di depan gw kebuka

Kepala gw dikeplak.

"Jancok! Dialognya ojok rasis cok! Mau ceritanya direport sama IRC (Indonesian Report Commitee)?!!"

Gw ngasih pass masuk.

"Mlebu, mlebu wae, cok! ora usah rasis, jancok!"

Gw dikeplak lagi.


|XII|

Awan mendung dan gemuruh terdengar dari puncak langit ketika gw sampai di Akasaka Klub. Sebuah Night Club yang terkenal di bilangan Simpang 6 Neo-Tokyo. Tamagochi-Chan menyadap informasi bahwa sebuah transaksi akan dilakukan oleh salah seorang "buruan kami" di tempat ini. Gw nggak tahu siapa yang dimaksud. Gw juga nggak tahu transaksi apa. Yang jelas di dalam Klub Malam itu sedang digelar sebuah pesta kostum.

Nggak susah bagi gw buat menyamar jadi Cosplayer. Gw berkostum Mai Shiranui, Ninja Seksi dari game King of Fighter.







Jeannie K

Sepasang buah dada si Jeannie yang berukuran di atas rata-rata menyembul indah dari jubah Ninja yang sebenarnya hanya seutas kain sutera merah darah yang dililitkan di leher.... ujung-ujungnya yang menjuntai jatuh disatukan dengan ikat pinggang Jepang (Obi) untuk menutupi bagian pangkal paha dan bongkahan pantat yang hanya tertutup setengah.... sementara pinggul gw yang telanjang dibiarkan terbuka...

Sengaja gw nggak makai daleman apapun, karena salah satu prinsip dasar seorang Kunoichi adalah melakukan distraksi... gw bisa merasakan tatapan nakal para penjaga pada bagian intim gw yang sesekali mengintip ketika gw melangkah...

Gw digeledah pasti. Digrepe-grepe dan dilakukan cavity search... Gw cuma tersenyum menikmati ketika gw disuruh mengangkang dan mereka mencari senjata yang mungkin disembunyikan dalam 'rongga tubuh gw'.... Tapi nggak masalah, karena gw kan bisa summon Celurit of Chaos nanti fufufu......

Btw, karena semua pada takut ngelawan Hades The God of Underworld, maka partner gw kali ini diputuskan dengan hompimpa.

"HOMPIMPA ALAIHOM GAMBRENG.."

"HOMPIMPA ALAIHOM GAMBRENG...."

"GAMBRENG."

"GAAAAAAMBRENG..."

─akhirnya Gori yang ketiban apes.

Ikutan jadi cosplayer.







Gori The Explorer



Come on, vámonos

Everybody let's go

Come on, let's get to it

I know that we can do it








To Be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:


28. Joni Kroco™ dan Pembunuh dalam Empat Babak (bagian2)


Cahaya lampu disko bersama dentuman musik elektronik yang menghentak. Asap rokok memenuhi udara. Gw bisa mencium aroma alkohol dan kanabis yang menguar. Tipikal tempat-tempat yang bakal digerebek Ormas, tapi karena tempat ini milik The Patriot, Secret Society yang menguasai ekonomi Dunia Barat, kagak ada yang berani gangguin tempat ini sob.

Ini semacam Klub Sex, sob, tapi dengan tema Jejepangan. Jadi di sini tamunya wajib pakai kostum karakter Game atau Anime, terus bebas dah ngewe di sana sini sambil nenggak miras dan mabok pil koplo.

Di lantai dansa berjoget beragam karakter yang cuma elu bisa lihat di komik, dari jaman Astro Boy tahun 40-an sampe era-nya My Hero Academia. Pil Koplo yang ditenggak membuat orang-orang itu berhalusinasi sedang berada dalam Isekai sehingga mereka joget-joget bagai menyambut kedatangan Dajjal.

Di atas panggung mentas MSG48 angkatan yang mbuh gw nggak tahu, soalnya mata gw pedih ngelihat oshimen gw nggak pake baju sob. Telanjang bulat joget-joget dan disambut teriakan "oi! oi! oi!" segerombolan mas-mas bau bawang yang bawa light stick.

Suara desahan bercampur dengan Chant Wotagei. Gw lihat di pojokan Sailormoon sedang diewe depan belakang sama Doraemon dan Makibao, dan di dekatnya Light Yagami sedang mahoan sama Sasuke Uchiha. Mengambil tempat agak jauh di ruang VVIP gw lihat orang-orang yang berkostum Chibi Maruko Chan terlibat percintaan terlarang dengan Hachi si Lebah. "Mamaaaaa.... mama....."

Yang jomblo dan nolep bisa menggunakan jasa robot sex, sob. Kaya mas-mas nolep yang lagi ngewein android 2B dari game Nier Automata. Robot Humanoid yang diproduksi oleh Hayabusha inc ini memiliki kelamin yang terbuat dari silikon dan bisa mengeluarkan cairan pelicin. Kulit dan payudaranya juga terbuat dari silikon dan menimbulkan efek desahan ketika diremas.

Di bilik sebelahnya seorang cewek seksi yang berkostum Chika Fujiwara dari Anime Kaguya Sama: Love Is War sedang memanjat tubuh robot Gundam Barbatos (berukuran manusia) dalam pose WOT. Titit metalnya bergerak keluar masuk mengewe tubuh Chika yang montok dan ditutupi seragam sailor. Rambutnya yang panjang berwarna merah jambu tergerai indah ketika waifu authornya itu orgasme. "Shoki no Chika! Shoki no chika! Raaaaaaaaa... aaaaah!!!!~~"

Barbar cok! Berasa masuk ke Anime Convention yang diadakan di kota Sodom.

Takut khilaf gw pesen minum. Tapi emang nih Klub Wibu, minumannya yang dijual namanya aneh-aneh semua bangsat!!! Ether, Potion, Phoenix Down.

Bingung, gw pesen aja coki-coki satu.

Gori duduk di samping gw memperhatikan sekitar.

Pesenan gw datang.

Gori menunjuk dengan sudut mata ke arah sebuah booth yang menjual action figure.

Apaan? Gw melirik sekilas. Figma Rei Ayanami 1/7 produksi 1997 yang sudah discontinue. Tipe cast off yang bajunya bisa dilepas-lepas ampe bugil!

Ngerasa gw gak nangkep maksudnya, Gori akhirnya ngasih isyarat pakai nyanyian kode:

"Ingin hati melempar manggis🎶.... Manggis kulempar mangga kudapat🎵.... Ingin hati mencari Hades🎶... Hades kucari🎵... eh Sanca kudapat🎶...."


|XII|

"Bangsat."

"Mas Jon, jangan. Di sini banyak warga sipil"

"Lepas, Gor!"

"Ojok, Mas! Jangan melibatkan warga tak bersalah!"

Tiba-tiba kemarahan naik merambati dada gw. Setelah ngebunuh Mama Liliana Sanca enak-enak belanja khilaf Action Figure! Figma Rei Ayanami dkala 1/7 limited edition produksi 1997 yang sudah discontinue. Tipe cast off yang bajunya bisa dilepas-lepas ampe bugil!

"BANGSAT!"

Gw jadi makin emosi.

|XII|

Merasakan aura pembunuh gw. Sanca menoleh dan mendapati sepasang orang gila profesional tak jauh dari tempatnya berdiri....

"Ah... Gori... Joni... please... Enjoy the party....." Ia tersenyum meremehkan. Meski airmuka pucat dan keringat dingin yang menetes tidak bisa membohongi apa yang ada di dalam hatinya saat ini.

Sanca menoleh tergagap, mencari jalan keluar.

"Dia mau kabur, Gor! Kejar!"

Dua orang pria berbadan tegap dan mengenakan jas hitam menghalangi. Agen The Patriot. Budyguard yang menjaga tempat ini.

"Minggir, bung!" hardik gw sambil menyelipkan coki-coki di bibir.

Sigap. Mereka bergerak mengepung.

Tangan mereka menjangkau gagang pistol pada holdster.

─gw merasakan nafsu membunuh.

|XII|

Gw bahkan nggak sempat berpikir. Intensi membunuh dari lawan sudah lebih dari cukup untuk menggerakkan otot-otot tubuh gw dengan sendirinya. Jaringan neural gw bereaksi terhadap datangnya bahaya.

─Bunuh.

Coki-coki yang terselip di bibir menjadi senjata.

Gw bacokin sekuat tenaga ke dalam rongga mata.

Seorang lagi bahkan belum sempat terpana.

Bacokan brutal batang coki-coki pada rongga telinganya menembus hingga batang otak.

Dua orang roboh.

"Freeze! Drop your weapon!" gw merasakan ujung metal menempel di belakang kepala gw.

Dingin.

Hening.

Mata gw memejam.

|XII|

Hening.

Hening hingga telinga gw nggak lagi mendengarkan apapun.

Bahkan detak jantung gw sendiri seolah nggak terdengar.....

Tenang....

Adrenalin gw terpacu dalam darah dan membuat otak gw bekerja beberapa kali lebih cepat. Sehingga dunia terlihat melambat. Dan kian melambat.

Sampe akhirnya dari persepsi gw, waktu seperti berhenti total.

─sudah lama sekali gw nggak merasakan sensasi ini.

Darah Sang Penjagal

Sensasi yang memenuhi seluruh sel tubuh gw dengan satu keinginan tunggal.

Membunuh.

|XII|

Pistol itu meletus di belakang kepala gw, tepat sebelum gw tepis dengan telapak tangan. Telinga kiri gw berdenging. Gw bisa melihat selongsongnya yang melayang dalam gerak lambat ketika gw berputar dan menepukkan telapak gw pada dadanya.

Jurus tapak lembut MeiHua Quan. Aliran Prana dari telapak gw melumpuhkan syaraf motorik lawan, memberikan kesempatan bagi gw untuk melucuti senjata api musuh. Hanya dibutuhkan satu sentakan kecil untuk mengarahkan ujung laras ke bawah dagu dan menarik picu.

—semburan indah darah mewarnai udara.

Glock 19. Gw langsung tahu dari bahan komposit pada body. 13 peluru dalam magasen. Satu dalam chamber. Gw bisa merasakan dari berat peluru Luger 9mm di dalamnya. Gw nggak tahu kenapa semua informasi ini ada di otak gw. Seolah-olah gw cuma dilahirkan untuk satu tujuan. ...

Clarity... Sekarang gw bisa melihat semuanya... Intensi membunuh dari para Agen The Patriot yang ditugasi menjaga tempat ini....

Dua orang yang menghambur dari arah pintu masuk.... Satu orang yang melindungi Sanca.... Dan dua di arah jam 1 yang hendak menarik gagang dari dalam holdster...

─Semua terlihat jelas...

Termasuk semua titik lemah yang tergambar jelas di dalam bola mata gw...

|XII|

"Lets... the bullet.... fly...."

|XII|

Yang terjadi berikutnya adalah pembantaian.

Bahkan sebelum pistol ditarik dari sarung.

Gw bisa lihat semuanya sejelas gimana gw bisa melihat akhir hidup lu semua....

Pistol gw menyalak dalam lima letupan cepat...

Gw lapar....

Gw perlu tumbal....


|XII|

Darah menyembur indah bak semprotan aerosol warna merah....

Tiga orang lagi menyerbu dari balik kerumunan dengan pistol teracung dan langsung gw sambut dengan timah panas yang melayang menembus batok kepala. Satu orang nekat mencoba melucuti senjata gw dari jarak dekat dan langsung gw banting dan gw pecahin patok kepalanya. Seorang lagi menerjang dari belakang, memiting gw. Sementara dua orang keluar dari balik panggung dan menembaki gw dengan submachine gun. Satu peluru mengembus pundak gw. Sisanya mengenai kerumunan WIBU.

Bangsat. Gw jedokin kepala. Tiga tembakan balasan dari gw. Satu untuk agen yang lagi kesakitan megangin idungnya. Dua untuk penyerang yang langsung terjungkal jatuh dari panggung.

─gemetar melihat gw membantai para Agen tanpa belas kasih, Sanca langsung kabur ke arah belakang panggung.

"JANGAN KABUR, BANGSAT!!!!"

"Kyaaaah, ampuun cyiiiin!!!" Sanca langsung menggeragap terjongkok.

Tembakan gw menghantam dinding kaca yang pecah berhamburan.

Dentuman musik.

Suara jeritan para WIBU denial.

Pesta telah usai.

|XII|

Gw melesat dengan ilmu meringankan tubuh ke belakang panggung. Purvama, Jurus Tapak Lembut Meihua Quan, Celurit of Chaos, ditambah passive skill yang baru di-unlock di episode sebelumnya: Naluri Sang Penjagal. Gw punya lebih banyak arsenal skill keren di season ini.

Dua orang bersenjata senapan serbu menyambut gw dengan rentetan sub-machine gun MP-5 dari balik ruang service di belakang.

Refleks gw berlindung di balik tembok.

Peluru terakhir. Tembakan balasan melesat cepat dari pistol gw menuntut tumbal selanjutnya. Lima orang lagi bergerak mengepung dengan ujung laras teracung.

─Satu tepisan ringan. Ditambah gerakan tapak pada dada yang melumpuhkan penyandangnya. Putaran searah sumbu tubuh yang membanting lawan gw. Sikutan kepada seorang yang mencoba menolong dari belakang, disusul tendangan telak pada selangkangan

yang membuatnya tersungkur memegangi kontolnya yang remuk.

Lalu begitu senapan kecil itu berada di tangan gw, Malaikat Maut yang berbicara.

Gw nggak tahu kenapa gw menikmati semuanya.... jeritan kesakitan itu... dan suara ledakan itu terdengar terlalu merdu di telinga gw... juga ketika isi kepala musuh gw dan darah menyembur estetis bagaikan lukisan Impresionis Van Gogh ...

Semuanya terlalu indah....

|XII|

Tambahan enam mayat. Sanca melarikan diri menuju pintu belakang.

"Mas Jon! Jangan kejar Sanca!" jerit Gori yang tergopoh menyusul gw.


Di tangannya ada figma yang gw incer tadi.

Dasar tukang tikung.

"Percoyo karoaku, Mas. Sanca itu sodara seperguruanku karo Mbak Aika. Bertarung menggunakan racun dan perangkap adalah keahliannya!!!"

"Diem lu pengecut!"

Gw menghambur mengejar.

Ruangan Peeping Show. Berisi bilik kaca tempat Live Sex Show. Gw bergerak waspada dengan sub-machinegun tersandang di bahu layaknya anggota pasukan khusus.

Kelima Indera gw menajam.

Mengantisipasi datangnya serangan.

Suara pin dilepas.

─Lemparan granat!

Gw berguling berlindung ketika benda metal itu berdenting di dekat gw.

Letupan kecil. Semburan aerosol.

"Gas beracun!" desis gw sambil menutup hidung.

Gori benar. Kita dijebak!

Racun Ciu Bekonang! batin gw panik. Karena tiba-tiba saja badan gw nggak bisa digerakkan. Neurotoxin yang melumpuhkan syaraf motorik, gw langsung ambruk di lantai.

Terdengar suara langkah berderap. Belasan pasukan khusus dengan Zirah Nannites dan masker gas bergerak mengepung. Perisai anti huru-hara di tangan kiri. Senjata taser listrik di tangan kanan. Mereka ingin menangkap kami hidup-hidup.

Mampus. gw dan Gori bakal kena gangbang lagi sob.

"TENANG MAS JON!!! GORI TEKO, MUSUH LUNGO!!!!"

─sebongkol gedebong pisang melayang dan menghantam barisan terdepan.

Sebatang lagi berada dalam pelukan seekor seekor Gorila berponi yang menjerit barbar, menggebug satu demi satu kepala lawan pake Gedebong segede pocong layaknya game dingdong di timezon.

"UWOOOOOOOH GORIOIROOOOOO AUWUOUWOWOWOWOW!!!!!" Gori menjerit binal bak Tarzan terkena gangguan jin kafir.

"Uhuk-uhuk... Kenapa elu nggak terpengaruh gas beracun, Gor? Uhuk-uhuk..." kata gw megap-megap.

Gori cuma senyum malu-malu. "Aku berfotosintesis, Mas."

Gw sekarang curiga Gori ini sebangsa kecambah.

Sambi mengerjap najong. Idung Gori kembang kempis ketika merapal mantera aji.


|XII|

"ADJIAN LIDAH MERTUA!!!!"

|XII|

Lalu dari dalam tanah tumbuh ribuan tanaman Lidah Mertua (Sansivieria hyacinthoides) yang mampu menyerap racun sekaligus polusi udara.

Kelemahannya adalah:

─memerlukan waktu untuk dirapal

─tidak bisa mengatasi masalah sampah.

Casting time yang lama membuat seorang agen The Patriot mengendap dari belakang. Mencoba membacok dan langsung ditabok pake tinju Gori yang segede karung dan langsung nyungsep di tong sampah daur ulang. Dua orang lagi yang badannya gede nekad mengeroyok badut ancol yang badannya segede Dwayne Johnson itu dalam pertarungan jarak dekat. Langsung di-Suplex tanpa DP. Satu lagi dikekep pake keteknya yang beraroma rempah.

"IF YOU SMEEEEELELLEL..... ONE FOR THE KETEK, and ONE FOR THE CEMUNGUD EA~~"

─kretek.

Lehernya patah.

Gelombang serangan kedua berdatangan. Satu regu bersenjatakan senapan serbu standar pasukan Amerika, M4A1 bergerak mengepung dalam formasi taktis. Tanpa ampun ujung laras mereka memberondongkan timah panas ke arah Gorilla lepas. Nggak mau bernasib sama kek Harambe, bak seorang atlit senam lantai, Gori langsung koprol menghindari hujan peluru.

Berlindung di balik tiang beton. Gori lalu merapal jurus ulti.

Lagi, Ninjutsu Elemen kayu. Kali ini sejenis jerami hitam yang mewujud dari dalam dimensi keempat. Jutaan, dan saling jalin-menjalin membentuk jaring hitam yang membelit tubuh belasan tentara pasukan khusus The Patriot itu.

Bibir nista Gori menjeritkan nama jurus yang ultravarokah:


|XII|


"WARRING OF THE BLACK RIVER"


terjemahan:


Jaring Kali Item.


|XII|

Adalah jurus pengikat (Bakudou) berbentuk jaring (waring) yang digunakan untuk melumpuhkan lawan. Tapi bisa juga dipake buat menutup sungai berpolusi dan menutupi kenyataaan pahit.

Setelah semua musuh dilumpuhkan. Gori pun mengheal gw dengan jurus penawar racun, minyak Kutus-kutus yang dihisap dari putingnya.

"Gor, kenapa jurus-jurus lu bermuatan politis semua?"

Gori mendesah manja. "Aku arep nyalon Gubernur tahun 2020, Mas."

Terrrrrrr.....

|XII|

Hujan turun deras ketika gw keluar dari Klub Akasaka. Neon-neon reklame dan gedung tinggi kota Neo Tokyo terlihat menyambut.

"SANCA!!!" jerit gw geram, ketika Sanca yang berada dalam perlindungan sepasukan elit The Patriot naik ke dalam Fortuner Hitam.

Berondongan sub-machine gun MP-5 dari pengawalnya.

─Desingan proyektil 9mm.

Cih. Gw terpaksa berlindung di balik tembok.

Dan mobil plat merah itu sudah keburu melesat menuju arah selatan.

"GORI! CARI MOBIL!"

"Siap, Mas Jon!"

Implant di anting-anting gw berbunyi.

"Joni Hime, sasaran bergerak menuju arah jembatan Honey-Shark," terdengar suara Tamagochi-Chan. "Tidak usah menunggu Gori. Kami SUDAH mengirimkan transport untuk anda."

Ngepot. Sebuah mobil berhenti di depan gw. Berwarna putih dengan kap hitam. Suara knalpot racing-nya terdengar menderu. Toyota Sprinter AE86 Trueno GT-APEX (Hachi-Roku).


Mobil yang gw pake waktu masa-masa gw nganter tahu sambil ngedrift dulu!!!



Dari dalam terdengar bunyi distori musik menderu. "Tahu bulat digoreng dadakan.... isu sara digoreng dadakan...."


Aika tersenyum dari balik kemudi.


Di bangku belakang ada tas Hello Kity berisi berbagai persenjataan yang gw curiga diembatnya dari Taxi-nya si Dopinder.

Gw mengeluarkan sebuah Shotgun Benelli dan sigap mengokang.

Selongsong Slug Bullet masuk ke dalam chamber.

Deru mesin.

Aika tersenyum dingin.

"Enjoy your hunt, Death."



To Be Contijon!!


 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd