Memelestari
Semprot Holic
Perkenalkan namaku Lestari. Setelah sekian lama aku hanya jadi pembaca di forum ini, kini aku mencoba untuk belajar untuk berbagi cerita kepada teman-temen semua. Tulisanku ini masih amburadul tak karuan, dan aku yakin masih jauh dari kata bagus, mendekati pantas terbit saja tidak. Apalagi kalo ceritanya kentang. Jadi harap maklum.
Sebelumnya, aku tidak memaksa teman-teman semua untuk percaya bahwa cerita ini benar-benar terjadi di kehidupan nyataku, biar teman-teman saja yang ambil kesimpulan. Siapa pun bisa saja mendengar kisah ini dari manapun, dan dari siapa pun, mungkin malah pernah langsung menjumpai, atau bahkan mengalaminya sendiri. Mohon maaf, bagi yang pernah mengalaminya, aku tidak bermaksud jahat ya. Jadi jangan tersinggung.
Kesamaan nama, tempat, dan cerita adalah ketidaksengajaan belaka. Latar belakang cerita ini ada di pedesaan atau perkampungan yang mana penduduknya memiliki nama yang tidak aneh-aneh, bahkan terkesan pasaran. Seperti nama pasaran kamu yang mungkin saja tercatut di cerita ini. Kalo benar ada nama kamu disini atau ada nama orang yang kamu kenal, ya jadikan saja sebagai bahan berfantasi saat kamu coli. Jadi enjoy aja.
Cerita ini tidak direncanakan bersambung dengan episode yang panjang-panjang. Mungkin hanya berjalan 3 sampai 5 episode, lalu tamat. Kalo jadi panjang ya itu urusan belakang. Namanya juga, masih belajar berbagi cerita di sela-sela kesibukanku sebagai admin merangkap CS di perusahaan bosku, jadi tidak sempat untuk mengetik berlama-lama demi cerita yang tidak ada bayarannya ini. Nanti, kalau bersambungnya tersendat-sendat ya jangan paksa update. Maklumi saja, mungkin saja aku yang lagi banyak kerjaan, lagi banyak urusan LR. Jangan dimarahi ya, apalagi diserang dari sana-sini, soalnya aku ini orangnya nangisan. Berkomentarlah yang santun dan jangan provokatif, bisa-bisa diangkat sama om momod jadi anak Band. Jadi jangan kasar.
Sebelumnya, aku tidak memaksa teman-teman semua untuk percaya bahwa cerita ini benar-benar terjadi di kehidupan nyataku, biar teman-teman saja yang ambil kesimpulan. Siapa pun bisa saja mendengar kisah ini dari manapun, dan dari siapa pun, mungkin malah pernah langsung menjumpai, atau bahkan mengalaminya sendiri. Mohon maaf, bagi yang pernah mengalaminya, aku tidak bermaksud jahat ya. Jadi jangan tersinggung.
Kesamaan nama, tempat, dan cerita adalah ketidaksengajaan belaka. Latar belakang cerita ini ada di pedesaan atau perkampungan yang mana penduduknya memiliki nama yang tidak aneh-aneh, bahkan terkesan pasaran. Seperti nama pasaran kamu yang mungkin saja tercatut di cerita ini. Kalo benar ada nama kamu disini atau ada nama orang yang kamu kenal, ya jadikan saja sebagai bahan berfantasi saat kamu coli. Jadi enjoy aja.
Cerita ini tidak direncanakan bersambung dengan episode yang panjang-panjang. Mungkin hanya berjalan 3 sampai 5 episode, lalu tamat. Kalo jadi panjang ya itu urusan belakang. Namanya juga, masih belajar berbagi cerita di sela-sela kesibukanku sebagai admin merangkap CS di perusahaan bosku, jadi tidak sempat untuk mengetik berlama-lama demi cerita yang tidak ada bayarannya ini. Nanti, kalau bersambungnya tersendat-sendat ya jangan paksa update. Maklumi saja, mungkin saja aku yang lagi banyak kerjaan, lagi banyak urusan LR. Jangan dimarahi ya, apalagi diserang dari sana-sini, soalnya aku ini orangnya nangisan. Berkomentarlah yang santun dan jangan provokatif, bisa-bisa diangkat sama om momod jadi anak Band. Jadi jangan kasar.
Terakhir diubah: