Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kanna, The slutty amoy next door, [Side Dish - Gairah di Pos Ronda]

Status
Please reply by conversation.
Beeeh mantap ini,, pria berpendirian teguh "agak",, dengan cew sexy binal.. wkwkwkwk
Lnjutkan hu
 
Waduh, para suhu ternyata suka dengan ceritanya (terutama karakternya kanna nih kayaknya). Makasi banyak suhu2 sekalian.

izin mantengin ceritannya hu :baca:

nitip sendal

Terus ya huuu

nyetandarin motor ah dimari biar bisa nongkrong enak...heee...lanjut hu

Bagus neh.. di tunggu

Terus lanjut kaan gan

kana oh kana..... lanjut hu....


Wo wow, seru nih...
Dilanjut yah suhuuu....
Sip, nubi coba lanjutkan tiap 2-3 hari sekali ya hu mumpung lagi WFH dan tidak ada proyekan lain :ampun:

Jos Suhu... bikin Kanna lebih binal ....

aslinya udah binal banget hu, cuma yang keliatan dari sudut pandng aras aja baru segini ;)

Mantap sekali, bikin penasaran terus aja suhu...

waduh kalo penasaran terus tanpa dapet menikmati kesian dong hu aras-nya

Wow..kanna nya menggoda..hehe..mantap suhu :ampun:

wah, nubi nggak nyangka sepertinya banyak yang suka nih dengan karakter menggoda gini ya?
kirain cuma nubi aja yang berfantasi dengan model2 penggoda begini

Permisi...pudingnya masih sisa mbak kana? Saya mau minta, boleh masuk?

pudingnya udah habis sama cowok2 yang menikmati tubuh kanna gara2 kanna bikin badannya jadi 'piring'

Kanna pudingnya mau ditambahi fla?

pasti mau banget dia hu

seru nih kayanya, kanna awas kemasukann

bukannya Kanna malah seneng kalo kemasukan, hu? :D

Beeeh mantap ini,, pria berpendirian teguh "agak",, dengan cew sexy binal.. wkwkwkwk
Lnjutkan hu

siap hu, tapi seberapa lama dia bisa teguh kayak gitu ya hu? :p
 
Wuidih, jangan2 kanna tau kl loe liatin ras.? 🧐

Atau udah dicicipin duluan sama cowo2 kost sebelah.? 🤓

Jadi mau kost bareng kanna.. 😁
 
Hahaha ini cerita kayaknya bakal seru

semoga kelanjutannya nanti tetap seru dan "menegangkan" untuk suhu2 sekalian

Nice story jangan macet hu

Siip, hu, idenya msh banyak si, tinggal pelaksanaannya aja nanti semog nubi nggak banyak halangan selama wfh ini

Wuidih, jangan2 kanna tau kl loe liatin ras.? 🧐

Atau udah dicicipin duluan sama cowo2 kost sebelah.? 🤓

Jadi mau kost bareng kanna.. 😁

hmm dia tau nggak ya soal diliatin? :p

masih banyak hal soal Kanna dan orang2 dari kosan di belakang rumahnya itu ;)

mau kost bareng kanna atau mau sekalian jadi roommatenya di rumah dia aja hu? biar lebih leluasa

Wuidih .. Ane pikir Kanna gadis keturunan Indihe, Suhu :tegang::beer:..

:ampun:maaf kalau namanya bkin salah sangka hu, Kanna itu biasanya nama jepang setau nubi. tapi awalnya ragu sih antara mau pakai kanna atau canna

Mantap bro, ditunggu kelanjutannya

siap suhu, liat antusiasme para suhu sekalian, nubi jadi lebih semangat

Kanna minta dihajar enak tuuh

jangan main kasar2 dong suhu, kasarnya di ranjang aja
 
Ceritanya kerennn.... alurnya bikin si otong kedhut2 terus.
Ditunggu kelanjutannya, suhu
 
Jujur, nubi jarang mendapat respon positif seperti yang suhu-suhu berikan di sini. Nubi jadi makin semangat nih lanjutin ceritanya.

belum lagi pada mau nitip "vla" buat puddingnya Kanna, makin nggak sabar nih dia buat jadi makin binal

Monggo dinikmati

--------------------------------------

Part 3 - She's actually cute, but...

Keesokan harinya aku mulai sesekali mengintip ke bagian lain di rumah Kanna, selain tetap melanjutkan aktifitas biasanya untuk menikmati kemolekan tubuh Kanna saat dia mandi. Kadang terpikir kalau pejuhku bisa habis juga lama-lama kalau keseringan menonton Kanna.

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, mustahil juga sampai begitu. Aku juga paling sering melihat Kanna mandi pada akhir pekan. Di pagi hari kerja biasanya aku sudah berangkat pagi-pagi. Selain itu sepertinya Kanna lebih cenderung mandi di sore hari. Tapi belakangan ini, bahkan sebeum kejadian pengantaran pudding kemarin, aku jadi makin sering melihat dia mandi di malam hari terutama pada hari kerja. Ah sudahlah, rejeki tidak boleh disia-siakan.

Sepertinya Kanna memang hobi hanya mengenakan pakaian dalam saja jika di rumahnya, sepertinya rata-rata model lingerie. Memang banyak yang sangat menggoda dan seksi seperti bagian pantat yang terbuka atau ya transparan. Kadang dia memakai baju olahraga yang sangat minim dan tipis ketika berlari di treadmill yang diletakkan di balkon lantai dua yang menghadap belakang. Sepertinya Kanna bertingkah acuh tak acuh jika ada yang memergokinya seksi seperti itu.
Di senin subuh aku memergokinya kembali bertelanjang ria di teras halaman belakang rumahnya, melakukan gerakan yoga atu semacamnya. Aku tidak tahu, yang jelas itu semua sangat menggairahkan. Untung saja aku tidak terlambat masuk kantor hari ini karena terlebih dahulu ‘sibuk’ akibat aktifitas Kanna. Sialnya, beberapa hari ini Kanna selalu mandi di malam hari dan bahkan tidak jarang menggunakan vibrator dan dildo untuk memuaskan diri saat mandi. Otongku makin pening saja melihat dia sampai bisa ‘muntah’ berkali-kali.

Oh iya, pakaian Kanna di dalam rumah tidak selalu yang seksi, kadang-kadang malah terlihat manis. Kalau dia berpakaian seperti itu, malah jantungku yang berdebar-debar karena dia tampak begitu menggemaskan.

6993_004.jpg

Ada satu hal yang lupa kudeskripsikan mengenai halaman belakang Kanna yang luas. Ada patok-patok pembatas di sana. Kalau tidak salah sekitar 2 minggu lalu ada orang-orang yang datang ke sana membawa alat ukur dan semacamnya. Dan juga orang yang tampak seperti arsitek. Kalau ada tamu macam itu, sama seperti kalau berjalan ke luar, Kanna selalu menggunakan pakaian yang sopan. Biasanya kaos dengan jaket dan celana jins panjang.

Di hari rabu, empat hari setelah kejadian pengantaran pudding, aku sepertinya sudah bisa menerka apa yang dibangun di halaman belakang rumah Kanna. Dia sedang membangun kolam renang. Kontan otakku langsung membayangkan bagaimana seksinya Kanna saat berenang. Apalagi berenang telanjang. Tanpa perlu melihat Kanna mandi pun aku sudah mulai mengocok otongku gara2 pikiranku kembali terbayang tubuh Kanna sabtu sore kemarin.

Keesokannya aku hampir tidak melihat Kanna. Kecuali saat dia mandi. Itupun aku hampir terlambat karena tumben sekali Kanna mandi seawal ini di hari kerja.

Di hari Jumat aku pulang agak cepat karena baru pulang meeting. Sekitar jam lima-an aku sudah hampir mencapai rumah. Di saat itu kulihat empat orang tukang sedang keluar dari pagar rumah Kanna badan mereka kurus-kurus tapi kekar. Mereka tampak lelah tapi juga sumringah. Selain itu badan mereka juga kelihatan bersih, cuma bajunya saja yang kelihatan kotor.

“Heheheh, makasi banyak ya, non,” kata salah satu dari mereka sambil melambaikan tangan ke rumah Kanna.

“Pudingnya enak,” sambung yang lain.

“Apalagi pake susu.”

“Ahn <3,” terdengar Kanna menjawab dengan mendesah nakal. “Pudingnya juga enak setelah dikasi ‘vla’.”

Para tukang hanya tertawa sambil permisi.

Deg. Jantungku berdetak kencang ketika menyadari penekanan nada Kanna pada kata vla. Ini benar makan pudding setelah capek kerja atau apa? Lucunya, otongku mengeras saat membayangkan hal tidak-tidak yang mungkin saja mereka isyaratkan melalui percakapan itu.

Aku cepat-cepat masuk ke rumah dan naik ke kamar. Kubuka sedikit tirai untuk mengintip ke sebelah. Tidak ada tanda-tanda Kanna, tapi perhatianku segera tertarik ke halaman belakang rumahnya. Cuma ada galian, itu artinya seharusnya para tukang tadi tidak sebersih itu.

Tidak lama kemudian aku melihat Kanna. Cewek itu berlenggak-lenggok santai di teras belakang menggunakan semacam lingerie dengan model cheongsam berwarna ungu yang sangat minim. Karena senja, aku enggak melihat jelas tapi pakaiannya itu agak basah dan terkesan kotor seperti kena cipratan2 air. Mungkin dia basah karena habis mencuci piring? Atau…

Seperti biasa, Kanna mulai menjemur baju dan bahkan menanggalkan pakaian yang dia gunakan. Setelah itu dia berlenggak-lenggok masuk ke rumah dan ke kamar mandi. Perempuan cantik itu pun mandi di shower luar untuk sebentar sebelum berendam di dalam. Mungkin aku berkhayal, tapi sepertinya ada bercak-bercak putih di sekitar rambut Kanna. Mungkin bekas sabun cuci piring. Mungkin….

7412.jpg
Walau begitu, dugaan dan khayalanku yang kemana-mana membuatku semakin semangat mengocok otong.

Entah kenapa, Kanna mandi lebih siang di hari sabtu. Padahal biasanya cukup pagi setelah cewek itu pulang berbelanja. Aku melihat Kanna mengambil pakaiannya kembali tanpa busana, tapi aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu karena aku dipanggil untuk sarapan.

Yha, begitulah kalau tinggal dengan orang tua, waktu makan pun harus ikut maunya mereka.

Aku kembali ke kamar selepas jam 9. Awalnya aku main game saja, tapi tawa para tukang di halaman belakang rumah Kanna menarik perhatianku. Rajin juga mereka sabtu minggu begini terus kerja. Lebihnya lagi, mereka kelihatan semangat banget kerjanya bahkan tanpa diawasi. Tidak berapa lama kemudian aku menyadari mereka mendadak ketawa-ketawa cengengesan. Sambil siul-siul ke arah dalam rumah Kanna. Mereka macam menonton pertunjukkan yang sangat menggoda.

Aku tidak sempat menerka mereka sebenarnya ngapain, tapi tidak lama kemudian kulihat Kanna sudah telajang bulat di kamar mandi samping dan mulai showeran. Tontonnan yang diberikan Kanna kali ini terlihat lebih menggairahkan. Cewek itu melenggak lenggok semakin liar seperti sangat bernafsu. Dia sibuk meremas2 dada dan pinggulnya bergerak seperti sedang menggoyang kontol saja. Gerakannya seperti sedang mengundang orang yang menonton untuk mengentotinya saat itu juga. Seolah dia tahu ada banyak mata yang memandanginya penuh nafsu dan itu membuatnya semakin terangsang

Membuatku makin tidak tahan saat mengocok otongku.

Hal itu membuatku tidak menyadari bahwa dua orang tukang sejak tadi menghilang ke dalam rumah Kanna. Sementara yang lain hanya ketawa2 genit saja. Bahkan setelah Kanna selesai mandi, dua tukang yng menghilang itu tidak kembali. Penasaran, kupantengi saja kejadian di sebelah itu sambil main game HP. Kugeser kursiku agar bisa duduk di samping jendela.

Kira-kira ada jeda sekitar tiga puluh menit lebih sampai dua tukang itu kembali menemani dua teman mereka bekerja. Mukanya kelihatan sumringah.

Tidak lama kemudian, Kanna muncul membawa minuman dah snack untuk para tukang. Dia meletakkannya di gazebo kecil di sisi halaman belakang. Para tukang itu bersiul-siul menggoda Kanna.

Bagaimana mungkin tidak, cewek itu sedang memakai lingerie model maid saat membawa snack. Kanna yang selama ini selalu sopan2 saja di depan orang lain, memamerkan tubuhnya di hadapan tukang-tukang?

867.jpg

sayup-sayup terdengar percakapan mereka.

“Bapak-bapak, ini snack-nya ya, ‘dinikmati’ aja sampai puas.”

“Pasti, non, tapi kayaknya lebih nikmat lagi kalau pakai susu yang kenyal2.”

“ahn, nakal <3. Tapi buat saya lebih enak kalo ada sossisnya apalagi vlanya banyak.”

Para tukang hanya cengengesan melihat Kanna masuk ke dalam rumah. Tidak lama kemudian mereka membasuh diri di keran yang ada di dekat gazeebo. Anehnya, mereka membasuh diri dengan melucuti pakaian mereka sepenuhnya sebelum mengguyur diri dengan air dari selang. Sebelum akhirnya memakai sempat saja dan duduk2 di gazeebo untuk menyantap snack yang dibawakan Kanna tadi.

Gila… aku cuma lihat sekilas, tapi kontol2 mereka saat bertelanjang di saat itu malah tegang dan gede2, berwarna hitam pula.

Di benakku terbesit pengandaian jika sebenarnya Kanna pernah melihat kontol2 mereka dan itu membuat cewek itu nafsu. Makanya waktu mandi tadi dia goyang2 nafsu gitu, mungkin membayangkan kontol para tukang? Makanya juga dia sengaja pakai pakaian seksi buat ‘mancing’ tukang-tukang ini?

Lamunan itu membuatku tidak terlalu bisa focus main game dan sering kalah. Daripada pusign aku akhirnya tidur saja di pagi yang menegangkan ini.

Aku bangut lewat jam 1 siang, tidak terdengar bunyi berisik. Pekerjaan di belakang rumah Kanna. Aku turun dan menyantap makan siang sendirian karena orang tuaku sudah makan lebih dulu. Setelah itu aku kembali ke kamar dan mengintip ke luar. Sudah hampir jam 2, para tukang itu tidak kelihatan batang hidungnya. Mereka sedang beristirahat atau sudah pulang?

Masih tidak ada suara bising sampai mendekati jam tiga, saat aku disuruh ibuku berbelanja ke minimarket di dekat kompleks. Cuaca hari itu tidak terlalu panas, jadi aku jalan kaki saja, hitung2 olahraga. Saat berangkat itu aku menyadari bahwa para tukang seharusnya belum pulang. Ada sendal2 mereka di teras rumah Kanna. Saat aku kembali pun sama saja, masih ada sendal2 mereka di sana. Waktu aku kembali ke kamar, kulihat para tukang sudah bekerja lagi. Istirahat di mana mereka tadi? Lagipula, biasanya orang yang habis istirahat harusnya terlihat lebih segar tapi malas. Mereka malah kebalikannya, terlihat lebih letih tapi justru sumringah.

Sore harinya seperti biasa. Kanna mandi setelah para tukang pulang. Di hari minggu aku tidak sempat mengintip karena teman-temanku mengajak bermain bola. Aku kelayapan makan siang dengan mereka sebelum akhirnya pulang menjelang sore. Aku melihat perkakas dan sandal para tukang masih ada di teras Kanna, tapi aku tidak melihat mereka bekerja. Awalnya aku mau coli lagi sambil menonton Kanna, tapi hari in kuurungkan niat itu. Aku terlelap setelah mandi dan makan.

Minggu depannya tidak banyak hal terjadi. Rutinitasku masih sama walau sudah berkurang jauh. Aku hanya berhasil mengintip Kanna mandi sebanyak dua kali, itupun dua-duanya nyaris telat. Anehnya, walau masih berlenggak-lenggok, Kana mandi relative lebih cepat dari biasanya walaupun terlihat lebih bernafsu.

Di hari jumat, aku mampir ke minimarket sebelum pulang untuk membeli teh. Tiba-tiba ada suara yang begitu familiar menyapaku, “Aras sendiri aja?”

Aku terkejut dengan sapaan dari Kanna itu. “eh m-mbak,” sapaku gugup. Kali ini Kanna menggunakan longcoat kecoklatan yang ditutup rapat tapi panjangnya cuma sepaha atas cewek itu. Rambutnya diikat kuncir kuda. Kali in dia kelihatan imut dan menawan, bukan seksi dan penggoda seperti biasanya.

94e32f39dd4c3b4a364ee001cb187f86
“Ih kamu, dibilangin panggil Kanna aja, harusnya malah aku yang manggil kamu, Mas.”

“M-maaf kebiasaan, hehe.”

“Aras beli apa?”

“Beli teh aja, haus tadi di jalan.”

“Oooh, cowok bukannya senang susu ya? <3” katanya bercanda.

“kalo putih mulus kali,” kataku asal-asalan. Namun sedetik kemudian aku tersentak karena menyadari kata-kataku yang mungkin tidak senonoh, “M-maaf mbak, c-cuma becanda.”

Kanna cekikikan, “Kirain kamu orangnya terlalu serius untuk bisa becanda2 macam gini.”

“B-biasanya enggak, kok, mungkin capek kerja. A-aku duluan ya?”

“Eh bareng aja.”

Kami berdua membayar belanjaan masing-masing. Kanna tampak membeli cukup banyak barang dari eskrim, minuman, sampai snack. Mungkin dia mau membagikannya untuk para tukang. Ternyata gadis itu memang manis dan baik hati.

Karena itu, kusodorkan tangan, “sini Mbak, kubawain.”

“Enggak usah, gapapa.”

“Eh, jangan gitu, kayaknya keberatan tuh mbak banyak gitu kan isinya, emangnya nggak berat?” tawarku sekali lagi.

“Hmm,” Kanna tampak berpikir. “Harus banget kamu yang bawa?”

“B-baiknya begitu kan?”

Kanna mengangguk. “Kalau gitu panggil Kanna dulu,” katanya tersenyum jenaka.

Aku menunduk walau masih menyodorkan tangan, “I-iya mb… Kanna, sini aku bawain belanjaannya.”

“Gitu, dong.”

Kami berjalan pulang bersama dan mulai bisa berdiskusi cukup banyak.

“Aku masih ambil S2, sih,” kata Kanna santai. “Tapi lagi ambil cuti dulu karena banyak urusan juga. Sekalian ngumpulin bahan penelitian. Nyebar2 questionnaire online.”

“Urusan apaan?”

“Urusan duit, hahaha. Investasi lah, urusan kosan, lah.”

“Kosan?”

“Itu yang dibelakang?” jawab Kanna enteng. “Ada kosan lain yang lagi dibangun sih, khusus buat cewek tapi agak jauh. Karena baru dibangun itu makanya lagi agak sulit juga kalau enggak terus dipantau.”

“Berarti K-kanna ngambil MBA dong ya?”

“Married by accident?”

“B-bukan! Maksudku master bisnis!”

“hihihi, iyaaa becanda, Aras, kamu serius amat.”

“Yhaa, m-maaf.”

Kami terus berbincang sepanjang perjalanan. Rata-rata Kanna yang memulainya. Jujur saja, di momen ini cewek itu kelihatan begitu cantik dan manis. Aku sampai tidak sempat membayangkan tubuh telanjangnya dan gerakannya yang penuh nafsu…

… sampai kami tiba di rumah masing-masing.

Para tukang tampak sedang menunggu Kanna di teras rumahnya, mereka menyapa, “Non, kita pulang dulu ya?”

“Lho, bapak-bapak enggak mau makan snack dulu? Aku ada beli eskrim nih buat kalian.”

“ada susunya nggak, non?”

“Eskrim pasti ada susunya dong, Pak. Emang maunya tambahan?”

“Mau dong tambahan susu yang kenyal-kenyal.”

Para tukang tertawa cengengesan sementara Kanna hanya mendesah pelan. Cewek itu melirik padaku dan tersenyum menggoda, “Aras mau ikut sini makan2 snack dulu?”

“Oh, e-enggak, nanti aku dicariin,” tolakku sambil menyerahkan belanjaan Kanna.

“Ah sebelah ini, kan?” jawab Kanna sambil mengambil belanjaannya. Dia lalu mendekatkan bibirnya ke kupingku dan menggoda, “enggak mau susu juga? <3”

Aku tersentak, “e eh?”

Sebelum Kanna sempat menjawab, salah satu tukang berkata, “Bisik-bisik apa nih, non? Kalau kelamaan, kita mau pulang aja, nih, hehehe.”

“Eeh, jangan dulu bapak-bapak,” cegah Kanna sambil membuka pagar. Dia mengerling sedikit padaku dan menggoda lagi, “Mau ikut ‘nongkrong’ dulu?”

Entah mengapa, aku menggeleng, “nanti aja, deh, kalo terlalu rame nanti kita dimarahin lagi karena berisik.”

“Oh…,” Kanna mengangguk kecil. Namun aku tidak mengerti ekpresi di wajahnya, apakah itu kekecewaan. Namun secepat itu juga ekspresinya berubah menggoda lagi, “Kamu sukanya teh, sih, bukan ‘susu’.”

Aku hanya bisa cengengesan sambil berjalan ke rumahku. Tetapi aku mendadak tertarik untuk melirik sejenak ke rumah Kanna. Di sana para tukang ketawa-ketawa genit sambil masuk rumah. Kanna sendiri menunduk meletakkan belanjaannya sambil melepas sandal. Di saat itu aku benar-benar terkejut. Seluruh bayanganku akan kemanisan Kanna tadi mengilang begitu saja saat melihat bongkahan pantatnya dan memeknya yang terpampang karena longcoatnya yang tersingkap krena dia menungging.

Takut ketahuan mengintip, aku segera kabur dan masuk ke kamar. Dadaku berdebar kencang dan otongku langsung mengeras seketika. Aku mengintip ke luar. Kanna tidak ada di kamar mandi, cewek itu justru berlenggak-lenggok mengecek hasil pekerjaan para tukang sebelum ke sisi tempat menjemur dan melepaskan longcoatnya. Di saat itu aku baru benar-benar menyadari bahwa selama tadi Kanna tidak menggunakan apa-apa di balik longcoatnya.

Segera kulepas celanaku dan menggosok otongku, tetapi Kanna tidak berada di teras belakang untuk lama. Dia mendesah sambil menghadap ke dalam rumah dan meremas dadanya. “Sosis-sosis gedenya udah siap aja, mau dong dimandiin pake mayonnaise di dalemnya,” katanya penuh nafsu sambil masuk ke rumah.

Walau sayup-sayup terdengar jeritan keenakan dan desahan dari Kanna, seperti dia sedang menikmati kenikmatan tiada tara. Ini bahkan lebih hot dibandingkan desahan para pemain JAV yang sering kutonton. Aku sampai coli berkali-kali membayangkan apa yang sebenarnya terjadi berdasarkan desahan Kanna.

Aku bahkan tidak sadar kapan ‘pesta’ di rumah Kanna itu selesai atau kapan para tukang pulang. Aku tersadar saat melihat gadis pujaanku berjalan berlenggak-lenggok ke shower di kamar mandi samping. Dia tampak terengah-tengah tapi begitu puas. Tubuhnya basah dan belepotan corak-corak putih. Mirip seperti corak putih yang mengotori tubuh Kanna saat mandi di jumat minggu lalu.

Bedanya, kali ini seluruh tubuhnya seperti bermandikan ‘cairan’ itu.

Kuraih otongku dan kali ini aku semakin semangat coli.

----------------------

jadi gimana menurut para suhu? sudah puaskah digoda2in Kanna?

menurut suhu next sebaiknya gimana nih? masih mau digoda2in Kanna apa udah nggak tahan pengen ekse?

kalo setahu nubi sih makin mantap digoda2innya harusnya makin mantap nanti waktu ekse.

Update Part 4 - Naughty Scheme
 
Terakhir diubah:
menurut suhu next sebaiknya gimana nih? masih mau digoda2in Kanna apa udah nggak tahan pengen ekse?

kalo setahu nubi sih makin mantap digoda2innya harusnya makin mantap nanti waktu ekse.

kalau ane sih mending explore sisi ekshib dan godaan2 dari kanna dulu, dan bagus tuh seperti yang udah diposting, ada adegan gangbang kanna, tapi tidak mergokin terang2an, tapi pasti itu kejadian :pandaketawa:
lebih greget cerita gitu :cup:

exe belakangan :pandajahat:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd