Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kesetiaan Istri

CHAPTER 7
Liburan Bersama


“Gila ya kamu kak !!” suara Manda sedikit berteriak ditengah keributan siang itu di kantin kantor

“Gila kenapa sih manda ?” jawab Sandra santai sambil memutar mutar sumpit di dalam mangkuk mie ayamnya

“Ya ampun, pura pura gak tau lagi …”

“Iya, gila kenapa emang ??” Sandra bertanya kembali, kali ini ia menatap ke arah wajah Manda

“Foto yang kakak kirim kemarin malam itu loh”

“Hahahaha, ya ampun, foto kemarin, maaf ya, gak sengaja kekirim loh, bisa bisanya nyelip di sana” Sandra tertawa terbahak bahak melihat wajah Manda yang sedikit memerah

“Haduh, sampe kaget aku loh kak”

“Ya udahlah, anggep aja sebagai bukti toh, selama ini yang aku bilang bener hehe” Sandra masih tertawa terbahak bahak sambil menepuk nepuk meja

“Jangan kirim aneh aneh lagi deh kak !!” jawab Manda kesal

“Iya iyaa, gimana ?”

“Gimana apanya ?” Manda terdiam sebentar, bingung apakah Sandra bertanya tentang foto lingerie yang ia kenakan, atau bertanya tentang foto penis suaminya

“Lingerienya lah, jadi kamu foto ?”

“Ohh, gak jadi mba, masih malu aku”

“Haduh, udah gede juga masih malu malu, Mandaa, Mandaa”

Manda sendiri belum menghapus foto foto kiriman Sandra kemarin, termasuk foto dimana nampak Sandra sedang mengulum kemaluan Bagas. Dirinya masih penasaran, karena seumur umur belum pernah melihat kemaluan milik orang lain, ia mengira kalau semuanya sama saja dan ternyata ia salah.

“Halo halo, sori aku baru dateng tadi di tahan sama bos” tiba tiba Laras datang menyapa dari belakang Manda

“Haloo, kita juga baru aja di sini kok” jawab Sandra sambil menhapus air mata bekas tertawa lepasnya tadi

“Lagi ngomongin apa nih mba, asik banget kayanya” tanya Laras sambil mengambil tempat duduk di antara mereka

“Hahahaha, ada deh, tanya si Manda aja tuh” Sandra menjunjuk nunjuk ke arah Manda sambil tertawa

“Biasa Ras, si Sanda lagi kambuh gangguan jiwanya”

“Oalaahhh . . . ya sudah lah” Jawab Laras yang memang sudah tau kelakuan Sandra dari dahulu

“eh eh eh, ngomong ngomong gimana rencana kita ke Puncak minggu ini ?” tanya Sandra

“Lah, memangnya jadi kak ?” Manda bertanya balik

“Jadi doong, Villanya aku dah bulang supaya dibersihin sama Mang Udin, pokoknya nanti kita tinggal dateng ke sana bawa badan aja”

“Oalah kirain kemarin cuma bercanda doang ngomongnya” Manda sedikit terkejut sebab rencana ini sempat masuk dalam candaan mereka sejak minggu lalu

“Duhhh, hari minggu ini yah ….” kata Laras dengan lemas

“Iya, kita kan udah janjian nih, udah dibersihin lagi ayoo dongg, pada bisa kan yah?” rayu Sandra kepada mereka

“Aku sih bisa kayaknya kak, Mas Arman juga lagi libur kayaknya, si Tyas paling aku titip di rumah ibu” jawab Manda

“Kamu gimana Ras?”

“Duh, maap banget mbaa, Mas Dani mendadak ada acara harus aku temenin, gak mungkin aku tinggal, gak bisa ikut aku kayanya mbaa ...”

“Yahhhh … gimana sih Ras kan udah janjian dari bulan lalu …” Sandra nampak kecewa

“Maaf banget mba, soalnya acara udah diatur dari lama, next time aku janji ikut dehhh ..”

“Huh, ya udah mau gimana lagi, lu tetap jadi kan Man ?”

“Duh, jadi sepi dong, gimana yah?” jawab Manda ragu

“Ayoo laah, kan udah janjian dari kemarin, yah yah yah” Sandra tetap merayu Manda untuk tetap pergi ke sana

“Hmmm, ya udah, ikut ikut …”

“Horeee !!” sorak Sandra riang, Laras hanya tertawa melihat tingkah laku temannya tersebut

“Laras sih nih pake gak bisa ikut” kata Manda yang sebenarnya masih sedikit kesal dengan kelakukan Sandra tadi

“ihh, maap atuh mba, nanti aku janji kalau ada ikut lagi deh ..” kata Laras

“Nanti kita berangkat bareng aja yah, start dari kantor aja Man”

“iyaa kak, nanti kabarin aku aja jamnya, biar aku kasi tau Mas Arman lagi deh”

“okee dehh, asik asik” jawab Sandra sambil mengabiskan makan siang mereka

Sore itu sepulang dari kantor Manda sambil menunggu suaminya untuk pulang kerja, ia menyiapkan makan malam untuk mereka dalam oven dan kemudian mulai memasukkan baju baju yang akan mereka bawa untuk menginap di villa besok

“Maa .. aku udah sampe nihh” Suara Arman terdengar di ruang tamu

“Iyaa paa, mama lagi di kamar nihh” teriak Manda dari dalam kamar sambil memasukkan baju baju ke dalam koper

“Si Tyas mana ma?” tanya Arman yang muncul di depan pintu kamar mereka

“Udah aku titip di rumah ibu mas ..”

“Ohh iyaa yahh … besok kan mau jalan ke puncak yahh”

“iya loh Mas, kan udah aku bilang tadi .. bisa kan mas?” Tanya Manda sambil menutup koper yang sudah berisi baju baju mereka

“Bisa dong sayang, pokoknya papa udah urus semua urusan perusahaan, papa dah bilang gak mau diganggu akhir pekan ini” jawab Arman sambil mendekat ke arah Manda

“Tumbenn … biasanya kerja mulu …”

“Ihh, Istri papa kalau marah makin cantik dehh ..” Arman menggoda Manda sambil duduk di belakang dirinya

“Orang lagi kesel malah di godain” Manda masih kesal karena ternyata kemarin malam Arman tidak bisa pulang tepat waktu

“Maaf ya mah, kerjaan papa kadang gak bisa di tinggal” jawab Arman memeluk Manda dari belakang

“Iya Mas, Aku tau kok ..” jawab Manda sambil merebahkan kepalanya ke dada Arman

Arman mulai mencium halus rambut Manda sambil merangkul dirinya dari belakang. Sentuhan halus suaminya yang sudah lama tidak ia rasakan membuat darah Manda mengalir deras. Arman mulai menjelajahi daerah leher Manda. Dengan halus ia mencium leher Manda, membuat desahan desahan ringan keluar dari mulut istrinya. Tangan Arman mulai bergerak naik ke arah dada Manda, Menyentuh dan Meremas payudaranya dari balik kaos yang ia kenakan. Manda mulai menjambak rambut suaminya, menikmati sentuhan sentuhan yang ia rasakan.

‘TIT TIT TIT’ Bunyi kencang suara oven dari ruang makan

“hah suara apa tu ma ?” Arman terkejut mendengar suara tersebut

“waduh oven pa, kacau bisa gosong makanan kita” seru Manda yang terkejut juga mendengar suara tersebut

“yah kentang ..” kata Arman kecewa

“hahahaha, iya kentang panggang makanan kita paa .. udah kamu mandi dulu gih, ganti baju biar wangi” Manda mengecup pipi suaminya dan kemudian beranjak untuk turun kebawah mengambil masakan mereka.

“iya sayang ..” jawab Arman beranjak untuk pergi ke kamar mandi

Manda pun mengambil makanan tersebut dalam oven yang sudah hampir gosong dan meletakkannya di atas meja makan, sambil menyiapkan piring dan gelas untuk makan malam mereka

‘hah kentang kentang, lagi pingin malah gosong ..’ seru Manda dalam hati sambil memotong kentang panggang di depannya.

Keesokan paginya, subuh subuh, Manda dan Arman bergegas menuju ke kantor untuk bertemu Sandra dan Bagas. Mereka bertemu di kantor Manda dan segera melanjutkan perjalanan menuju ke Villa milik Sandra. Villa ini terletak di daerah lereng gunung daerah puncak yang kebetulan memang dimiliki oleh Sandra.

Daerah di sekitar villa ini masih sangat hijau. Villanya sendiri terbuat dari kayu dan terlihat menyatu dengan alam. Suasana hening dan udara yang dingin sangat cocok untuk melepaskan penat. Mereka tinggal dalam satu Villa dengan kamar yang berbeda. Di dalam villa tersebut terdapat tiga kamar, yang kebetulan pas untuk Manda, Laras, dan Sandra, namun Laras belum dapat ikut kali ini. Di tengah terdapat ruang tamu dengan kursi dan meja rotan dan di belakang terdapat dapur kecil.

Arman langsung tertidur ketika tiba di kamar karena merasa kelelahan dalam perjalanan, sementara Manda memutuskan untuk jogging pagi sekaligus menghirup udara pegunungan. Dengan menggunakan sweater berwarna hitam dan celana legging, Manda berkeliling daerah sekitar Villa.

“Loh, mba Manda?” tiba tiba ada suara pria memanggil Manda dari belakang

“Hah, mas Bagas” Manda menoleh kaget kebelakang, ternyata Bagas sedang jogging juga pagi ini

“Iya mba, sendiri aja nih?”

“Iya, mas Arman lagi tidur kecapean katanya, mba Sanda mana mas?”

“Sama lagi molor juga dia, kecapean katanya, gak tau kecapean ngapain haha” Bagas tertawa sambil menggaruk kepalanya

“haha” Manda tertawa gugup karena tahu pasti mereka ngapa ngapain semalam sampai Sandra kecapean. Manda nampak menjadi salah tingkah jika melihat Bagas, apalagi setelah foto yang di kirimkan oleh Sandra beberapa hari yang lalu.

“Ayo mba lari lagi, bareng saja sama saya, dari pada sendirian”

“Ah iya .. boleh ..” jawab Manda sambil melajutkan larinya.

“Mas Arman emang kerja di mana mba?” tanya Bagas sambil berlari

“Perusahaan cargo barang gitu mas, kemarin juga baru pulang dari luar kota, langsung kemari dia”

“Ohh pengiriman barang gitu yah?”

“betul mas ..” Manda masih nampak gugup

“Duhh dingin banget yah pagi ini” kata Bagas sambil menggigil

“Iya mas, makanya saya pake sewater” jawab Manda sambil memperhatikan Bagas yang hanya menggunakan baju dan celana lari yang tipis lumayan ketat. Manda cukup kagum melihat tubuh Bagas yang atletis

“Mba sering olahraga juga ?”

“ .. ah, .. iya mas, lumayan sering sih” Pertanyaan Bagas mengaburkan lamunan Manda yang sedang melirik ke arah tubuh Bagas sambil mencuri pandang ke arah paha pria tersebut

“Beda sama istri saya yah, males banget kalau di ajak olahraga”

“Masa sih Mas?”

“Iyaa, padahal setiap sore saya ajak, tapi gak mau, mana makannya banyak lagi”

“hahahaha kalau itu sih betul mas” tawa Manda

“hahahha” Bagas ikut tertawa terbahak bahak

Setelah mengitari daerah tersebut akhirnya mereka tiba kembali di Villa tempat tinggal mereka. Mereka pun masuk ke dalam villa tersbut. Manda langsung menuju ke kamarnya untuk mandi, sementara Bagas masih duduk duduk di depan villa tersebut.

Air hangat mengucur membasahi tubuh Manda yang berkeringat. Dadanya berdegup kencang entah karena olahraga, atau karena Bagas. Tangannya bergerak membasuh tubuhnya, tanpa disadari ia meremas payudaranya dan menggesek bibir kemaluannya. Tubuhnya terasa panas, tanpa ia sadari dirinya membayangkan tubuh Bagas, apalagi sudah berbulan bulan tidak disentuh oleh Arman.

‘emh …’ kata Manda sambil memainkan bibir kemaluannya di bawah shower

‘ahhh … iya …’

‘emh..’

‘ahh ..’
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd