Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.134
Selamat malam suhu mesum sekalian, MOHON MAAF ane mengganggu waktunya.

Ada pepatah yang mengatakan "MUSUH DARI MUSUHKU ADALAH TEMANKU".

Maka, ane membawa kabar buruk untuk suhu mesum sekalian, selaku Fans Setia dari Penulis ( Thread Starter ).


Ane lihat ada Seekor ANJING BANGSAT yang MENCURI ( COPAS dan REPOST ) Karya Berkualitas dari para suhu penulis di forum Semprot.

Entah apakah ini ADA hubungannya atau tidak dengan banyaknya cerita EPIC dan AMAZING yang MANDEK / MACET???

Tapi yang pasti, tindakan pencurian itu sudah menyinggung dan mencederai semangat suhu penulis untuk terus berkarya.

Jika dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak suhu penulis yang ENGGAN ( MALAS ) untuk berkarya.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentu hal tersebut akan berakibat fatal bagi pembaca maupun forum ( Semprot ) karena akan menimbulkan efek DOMINO.

Penulis merasa enggan berkarya karena khawatir ceritanya akan dicuri ( Copas dan Repost ) atau bahkan dijual ( Berbayar ) ke website lain.

Akibatnya akan semakin sedikit karya berkualitas yang muncul untuk menghibur kita dan pembaca akan KEHILANGAN BaCol Idamannya.

Hal itu juga berdampak buruk bagi Semprot karena akan semakin SEPI TRAFFIC dikarenakan semakin sedikit pengunjung yang mampir ke sini.

Para pengunjung akan lebih memilih mampir ke website tempat HASIL CURIAN ( Copas dan Repost ) diposting.


Puncaknya, para ANJING BANGSAT yang SUKA MENCURI itu akan TERTAWA SENANG karena mereka sudah MENANG.

Mereka mendapatkan Cerita Berkualitas tanpa perlu susah-payah berpikir / menulis.

Mereka mendapatkan pembaca yang selalu setia menanti Updatean dari Hasil Curian.

Reputasi mereka semakin terbangun dengan Karya EPIC dan AMAZING yang sudah mereka curi.

Dan tujuan akhirnya adalah mendapatkan CUAN dari Member Berbayar yang rela merogoh kocek untuk membaca Hasil Curian itu.

Sementara kita hanya bisa gigit jari, kehilangan Karya MASTERPIECE dari para suhu penulis panutan di forum ini ( Semprot ).

Dan forum Semprot akan mulai kehilangan peminatnya.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Karena itu, ane mengajak dan menghimbau Semua Suhu Mesum Sekalian untuk MENYERANG akun dan thread si ANJING PENCURI.

Silahkan di-repost semua komentar ane untuk disebarkan ke penulis lain (thread lain) yang karya EPIC dan LUAR BIASA-nya dicuri tanpa izin.

Ajak juga FANS SETIA (pembaca) dari suhu lain (penulis) yang karyanya telah dicuri oleh si ANJING BANGSAT @AndiMeteor.

Semakin banyak suhu mesum yang melaporkan (REPORT), dan menyampahi threadnya (HUJAT dan BULLY), maka semakin tidak nyaman pula si PENCURI BANGSAT sebagai tuan rumah (pemilik thread).


Ini adalah daftar cerita yang di-repost dan copas oleh @AndiMeteor dari forum Semprot. Total ada 18 cerita di akun si PENCURI BANGSAT.

Pesantren Series : @Meong15
https://www.wattpad.com/story/283642649-pesantren-series

Lendir Pesantren : @nengsexta2
https://www.wattpad.com/story/284894517-lendir-pesantren

Ada Cerita di Pesantren : @Topi-Jerami
https://www.wattpad.com/story/283521344-ada-cerita-di-pesantren

Terbelenggu Nafsu Umi Indah dan 3 Anak Gadisnya : @Bajolijo888
https://www.wattpad.com/story/283528950-terbelenggu-nafsu-umi-indah-dan-3-anak-gadisnya

Mengendalikan Tubuh Akhwat : @Deusxxx
https://www.wattpad.com/story/299065327-mengendalikan-tubuh-akhwat

Perjalanan Hasrat dan Birahi : @Schitzler
https://www.wattpad.com/story/298468659-perjalanan-hasrat-dan-birahi

Jamuan Seks di Pedalaman Sulawesi : @ranfast
https://www.wattpad.com/story/299049283-jamuan-seks-di-pedalaman-sulawesi

Ada Cerita di Pernikahan : @Topi-Jerami
https://www.wattpad.com/story/298369632-ada-cerita-di-pernikahan

Kisah Keluarga Citra : @tolrat
https://www.wattpad.com/story/285780754-kisah-keluarga-citra

Petualangan Prapto dengan Jurus Saktinya : @PendekarTOGE
https://www.wattpad.com/story/285327233-petualangan-prapto-dengan-jurus-saktinya

Ipar-Iparku : @tomame
https://www.wattpad.com/story/285139571-ipar-iparku-tamat

Asrama Lendir : @nengsexta2
https://www.wattpad.com/story/284893876-asrama-lendir

Syahwat di Sekolah : ???
https://www.wattpad.com/story/281423612-syahwat-di-sekolah

Penikmat Dosa : @Rayhan93
https://www.wattpad.com/story/284344257-penikmat-dosa

Santri dan Syahwat : @Satria_cabul
https://www.wattpad.com/story/284419396-santri-dan-syahwat

Bunga Bunga Surgawi : @Otta
https://www.wattpad.com/story/283406866-bunga-bunga-surgawi

Tradisi Lelang Perawan : @jakamaya
https://www.wattpad.com/story/281382160-tradisi-lelang-perawan

Janji Selama 10 Tahun : ???
https://www.wattpad.com/story/281348591-janji-selama-10-tahun


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk semua suhu mesum semprot, silahkan SEBARKAN (REPOST) KOMENTAR ANE kepada semua suhu penulis yang karya LUAR BIASA-nya telah dicuri.

Kita ajak SEBANYAK dan SEMAKSIMAL mungkin pembaca (FANS SETIA) dari penulis lainnya untuk MENYERANG dan MENYAMPAHI akun dan thread si ANJING BANGSAT @AndiMeteor.


Biarkan si ANJING BANGSAT @AndiMeteor tahu, dengan siapa dia berhadapan sekarang.

Dia belum tahu bahwa Suhu Penulis Semprot punya BASIS PENDUKUNG MILITAN ( FANS SETIA ) yang siap MEMBELANYA hingga titik akhir.


Jika @AndiMeteor atau PENCURI BANGSAT lainnya membuat akun baru untuk Copas dan Repost lagi, maka kita GEMPUR TERUS sampai DIA SENDIRI YANG MENYERAH.


Sama seperti Haura yang selalu Menyerah karena Lemas Tak Berdaya ( KO ) setelah Multi Orgasme, saat Vagina Sempitnya digempur habis-habisan oleh Kontol Hitam Kekar milik Karjo semalaman.

Dan diakhiri dengan Semprotan Benih Sperma Kental dari Karjo untuk Membuahi dan Menghamili Rahim Kehangatan Haura saat Haura menikmati Kepuasannya setiap hari.


Kekekekek... Hihihihi...
Apakah ini...?
 
Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 47 | Sebuah Kenakalan Baru


Dalam keremangan malam, tampak sepasang manusia dengan gerobaknya terlihat kebingungan menatap sesosok manusia yang tergeletak di tepi jalan. Beberapa kali, mereka celingukan melihat kesegala arah, seolah mencari tahu, ada apa gerangan.


“Masih hidup Min….?” Tanya lelaki yang bertubuh tinggi besar.
“Masih Bon… “ Jawab rekannya, si jangkung, “Perutnya naik turun… Dia masih nafas….”
“Yaudah kalo masih hidup… Buruan kesiniin gerobaknya…” Perintah si bongsor tegas, “Kasihan kalo nih cewek sampe mati tak berdaya disini…”
“Tapi…. Nanti kalo…..” Jawab si jangkung lagi dengan rasa ragu-ragu.

Dengan postur tinggi besar, salah satu lelaki itu segera membopong sosok manusia yang tergeletak di depannya, “Buruan Tamiiinnnn… Kesiniin gerobaknya…. Lu takut apaan sih…?” Tanya si bongsor lagi dengan nada agak tinggi.
“Bukan begitu Baboooonn… Beneran lu mau bawa tuh cewek…?” Resah si jangkung. Yang walau bingung, ia tetap membawa gerobaknya mendekat, “Ntar kalo dia kenapa-kenapa gimana…? Lihat aja tuh… Mana ada cewek normal telanjang bulet… Ngegeletak di pinggir jalan… Malem-malem gini….?” sambung si jangkung sambil terus bergumam dan mengamati wanita yang ada digendongan teman kerjanya itu.

“Maka dari itu…. Lu mau enak-enak nggak…?” Tanya si bongsor dengan senyum penuh arti.
“Mau-laaah… Hehehehe…..” Jawab si jangkung cepat-cepat.
“Yaudah kalo gitu… Singkirin dulu kerdus-kerdus itu….. Bikin jadi alas buat nih cewek rebahan….”
“Oke bos….”

Dengan sigap, si jangkung segera mengatur posisi barang-barang bekas yang ada digerobaknya. Dan begitu alas kardusnya siap, si bongsor segera meletakkan tubuh wanita telanjang itu dengan hati-hati kedalam gerobak.

BLUUUUGGGG
Lepas Babon meletakkan tubuh wanita telanjang itu.

“Uuhhh… Ssshhh….. Aku mau dibawa kemana….?” Tiba-tiba terdengar suara dari dalam gerobak, “Kalian siapa….? Aduh kepalaku…. “Sambung wanita itu setengah sadar.”
“Loohhh…. Bon…. Dia sadar Bonnn….” Bisik Tamin panik, “Bon tuh cewek mulai bangun…”

“Shhh…. Shhhh…. Shhh….” Ucap Babon buru-buru menenangkan wanita itu, “Tenang Neng… Tenang…. Kami bukan orang jahat…. Kami orang baik….Kami mau nolongin Neng…”
“Ooohhhh….. Nolongin…. Orang baik….” Jawab wanita itu pelan, “Iya… Orang baik pasti nggak jahat… Kalian nolongin….” Desahnya lagi dengan mata terpejam, kemudian tak sadarkan diri kembali.

“Dia ngigau Min…. “ Jelas Babon
“Iya Min….”
“Yaudah… Ayo tarik gerobaknya… Keburu ujan kalo kelamaan disini… ” Perintah Babon sambil menepuk pundak Tamin, “Pasti malem ini… Bakalan seru Min… Hahahaha”
“Hehehe…. Yuk Lanjoeeeeddd….” Kekeh Tamin bergegas mengejar rekan kerjanya sambil bersiul riang.

****​

“DEG… DEG… DEG…” Suara detak jantung Mike terdengar begitu menderu-deru. Antara ketakutan dan khawatir, semua bercampur menjadi satu. “Kemana larinya ya tuh anak…? Cepet sekali ngehilangnya….” Sambungnya lagi dalam hati sambil celingukan kesana kemari. Mengamati ke segala arah.

Sekilas, Mike melirik jam yang ada didashboard mobil Karnia. 20.15. Malam udah semakin larut dan suasana semakin sepi.
Karena kebingungan, Mike kemudian mengambil handphonenya. Menekan nomor kontak sambil terus mengamati keberadaan Clara ke segala arah.

TUUUUTTT….TUUUUTTT….TUUUUTTT….

“Ya Ommm…?” Jawab suara diujung telephon.
“Karnia…. Ada kabar dari Clara nggak…?” Tanya Mike dengan nada sedikit panik, “Udah hampir setengah jam Om muter-muter…. Cuman belum ketemu juga tuh anak…”
“Hmmm.. Belom ada om…” Balas Karnia, “Udah coba telephon orang rumah Om..?”
“Ga mungkinlah dia balik kerumah… Kejauhan…. Khan Clara kabur sambil telanjang bulat gitu….” Ucap Mike sambil menjelaskan.
“Hmmmm….Iya yaa…” Jawab Karnia singkat.

“Kamu bantuin cari Clara bisa ga…?” Pinta Mike, “Om jadi ngerasa bersalah nih….”
“Karnia pengen banget sih Om… Cuman ini rumah masih belum selesai diberesin…” Sambung Karnia, “Ini Karnia juga ngeberesin darah perawan Clara yang netes di karpet… Susah banget ilangnya…”
“Ohhhh gitu yaa…?”
“Iya Om…. Karnia khawatir ketahuan Ayah ama Mama…”

“Aduuhh… Kemana ya tuh anak…?” Bingung Mike sambil mondar-mandir celingukan, “Kalo ketahuan keluar rumah telanjang gitu… Bisa diperkosa orang… Duuuhhh… Bikin khawatir aja….”
“Cieeeeee.. Yang khawatir…..” Celetuk Karnia tiba-tiba mengejek, “Khawatir diperkosa orang… Atau khawatir ga dapet perawannya Clara nih…? Hihihihi…..”
“HUSH… Kamu tuh yaa…..”
“Kalo membayangkan memek Clara diperkosa orang…. Pasti kontol Om ngaceng tuuuh… Hihihi….” Goda Karnia, “Ngebayangin memek sempit Clara dimasukin kontol orang ga dikenal… “
“Udah ah….” Potong Mike

“Trus tetek putih Clara yang besar montok itu diremas-remas…” Sambung Karnia tak menggubris Mike, “Puting pinknya yang mungil dijilat terus digigit-gigit sampe mengeras… Clara ga bisa ngapa-ngapain… Hanya bisa mendesah-desah keenakan… Trus Clara memelas biar kontol tuh orang nyodok memek gundul Clara lebih kenceng lagi… Sampe-sampe memek Clara bengkak…. Trus…..”

“Udah-udah… Stop ahh… Om lagi bingung inih…” Potong Mike, “Ngedengerin khayalan mesum kamu… Kepala Om jadi makin pusing….” Sambung Mike yang tak menyangkal jika ucapan Karnia memang membuat batang penisnya mengeras.
“Hihihihi… Kepala mana Om…? Atas? Apa Bawah?” Goda Karnia makin menjadi-jadi, “Sini kalo pusing… Karnia bantu biar lega….”
“Karniaaaa…. Udah aahh…. bantuin Ommm dong…..”

“Hihihih… Iya iyaaa….. Hmmm… Udah coba cari Clara pake aplikasi om…? Setahu Karnia… Clara tadi masih pake smart watchnya deh….” Jelas Karnia mencoba memberi solusi.
“Smartwatch?”
“Iya… Khan di smartwatch ada GPSnya Om…” Jelas Karnia.
“Astaga….” Seru Mike sambil menepuk jidatnya, “Oiya bener….Pinter kamu sayang….”
“Hihiihihi…. Siapa dulu dooonngg… Karnia gitu loh..”
“Makasih ya Karniaku sayang…”

“Makasih doang om…?”
“Ehh… Mau imbalan toh…?”
“Yaaaa Iyalah…”
“Apa…? Pasti hadiah mahal..”
“Enggak kok…” Jawab Karnia singkat, “Cuman pengen disodok… Kontol….Berurat… Punya… Papanya Clara… Uuuhhh….Pasti enak….” Desah Karnia dengan nada manja.

“Hmmm… Gampang banget itumah…” Jawab Mike sembari membetulkan posisi penisnya yang kurang nyaman karena urat-urat penisnya makin terisi darah birahi.
“Tapi… Disodoknya sampe Karnia hamil Ommm…”

“Haaahh… Serius….? Kamu pengen hamil ama Om….?”
“Iya… Hihihihi….” Tawa Karnia renyah, “Entah kenapa… Karnia pengen punya anak dari kontol Om…”
“Tapi khan Om udah punya Tante Citra… Masa Om punya dua istri….”
“Gapapa Om… Karnia rela kok jadi istri kedua Om…” Jawab Karnia taktis, “Bahkan kalo perlu… Nanti Karnia deh yang minta ijin ke Tante Citra buat jadi istri baru Om Mike…”

“Nnngggg….”
“Yang penting… Karnia masih bisa terus ngerasain sodokan kontol besar Om… Hihihi…”
“.……” Mike tak menjawab.

“Memek… Sempitku…. “ Lanjut Karnia dengan kalimat yang sengaja diputus-putus.
“Disodok…. Kontol…. Besar… Om Mike…..”
“Setiap hari disodok…. Setiap saat diewe….”
“Disodok tanpa ampun….Uhhhh….” Desah Karnia mesra. “Kontol besar om Mike…. Keluar masuk dengan kenceng…”
“Saking gedhenya kontol om Mike… Daging memek aku sampe ikut-ikutan keluar masuk.. Ketarik-tarik urat kontol om Mike… Uhhh….. Nikmatnyaa….”

Makin didengar, ucapan Karnia makin membuat penis Mike blingsatan. Berkedut-kedut kencang sampai terasa dari luar celananya.

“Ohhh… Karnia… Kamu begitu nakal…” Desah Mike yang tanpa sadar, mulai mengeluarkan batang penisnya dan mengocoknya perlahan.
“Hihihihi… Iya… Karnia nakal om….” Balas Karnia, “Saking nakalnya… Keponakan om ini rela banget dikontolin papanya Clara terus…”
“Dikontolin kapan aja… Dimana aja…. Uuhhh… Enak…” Lenguh Karnia manja.

“Karnia…. Kamu ngebuat om sange nih…” Bisik Mike pelan.
“Hihihi… yaudah kalo gitu om pulang lagi sini yuk… Entot memek Karnia lagi….” Bujuk Karnia, “Entot yang kenceng om… Sekenceng-kencengnya…. Sampe seluruh penjuru rumah bisa mendengar suara tepukan kontol om Mike di memekku….”

“Plok…Plok…Plok…”
“Sampe akhirnya…. Kontol om Mike… Muncrat… “
“Uuuhhhsss…. Karnia…” Seru Mike terus mengocok penis besarnya.

“Ohhhh….. Dimuncratin… Pejuh…. Panas…. Om Mike….”
“Berliter… Liter….”
“Crot…Crot….Crooootttt…..”

“Pejuh… Om Mike….Menuhin… Rahim…. Kecilku….”
“Oooohhh…. Pasti nikmat….”


”….” Otak Mike seperti berhenti berpikir. Masalah Clara belum juga beres, ia sudah dihadapkan lagi dengan bakal masalah baru.

“Sampe…. Bunting….”
“Banyak… Anak….”

“Banyak… Anak….?” Ulang Mike dalam hati, “Banyak anak dari rahim Karnia….?” Membayangkan memiliki keturunan dari tubuh keponakannya, Mike mendadak teringat Clara. Gadis semata wayangnya yang masih berkeliaran dengan kondisi tubuh yang masih telanjang bulat diluar sana.

“Eeehh… Karnia… Ngggg….” ucap Mike ragu, antara memuaskan kocokan penisnya sejenak hingga ejakulasi, atau langsung mencari keberadaan Clara ditengah malam yang semakin pekat.

“Kenapa om…? Makin sange ya…?” Tanya Karnia, ”Yuk sini pulang om… Entotin memek Karnia lagi…”
“Ngggg… kayanya udah dulu ya… Om kudu buru-buru cari Clara… Nanti disambung lagi ya… “ Ucap Mike berusaha mensudahi pembicaraan.
“Hmmm.. Yakin nihhh….?”
“Iya…. Begitu Clara ketemu…. Om lagsung kerumah kamu lagi deh…”

"Oke Ommm… Kabarin aja kalo Clara udah ketemu…”
“Iya…”
“Byeee…”

KLIK.

Buru-buru, Mike mematikan telephonenya.

Pandangannya kosong. Menatap ujung sorotan lampu mobil Karnia yang terus menerangi jalan yang mulai dibasahi oleh tetesan air dari langit.

“Papa macam apa aku ini….” Pikir Mike yang kemudian menghentikan onani dibatang penisnya yang masih begitu keras. “Anak kandung dalam bahaya malah coli ga jelas….” Tutup Mike yang kemudian memasukkan kembali batang kebanggaannya kedalam celana.

“Mulai hujan…. Aku harus segera menemukan Clara…” Ucap Mike dalam hari dan buru-buru mengakses aplikasi GPS di ponsel pintarnya.

Tak beberapa lama setelah mencari-cari keberadaan putri kandungnya, muncul titik lokasi dimana Clara berada. Ternyata arah pencarian Mike jauh berseberangan dengan titik dimana Clara berada. Walaupun cukup jauh tapi paling tidak, Clara masih ada di dekat komplek perumahan Karnia.

Tanpa berpikir panjang, Mike segera menginjak gas. Dengan bantuan maps yang ada di handphone pintarnya, Mike menggiring mobilnya menuju titik tujuan.
Kira-kira setelah 15 menitan berkendara , Mike tiba di pinggiran komplek perumahan yang gelap dan kumuh.
“Sial… Petanya menunjukkan arah yang salah….” Umpat mike yang kesekian kalinya menatap tajam kelayar handphonenya sambil celingukan kesekelilingnya. “ Aaaahh… Gang buntu….” sambungnya lagi..

Dengan perasaan gemas, Mike mencsrool dan menzoomm peta diaplikasi ponsel pintarnya. Mencari rute tercepat untuk dapat tiba di titik Clara berada. Namun tetap saja, ia tak dapat menemukan rute yang bisa dilewati.
“Sepertinya Clara masuk ke salah satu gang diujung sana…” Gumam Mike menebak-nebak. “Sepertinya aku harus berjalan kaki kesana….”

Setelah memarkirkan mobil di tepi jalan, Mike pun turun di tengah cuaca gerimis yang semakin deras.
“5 menit lagi…” Batin Mike sambil terus memutar-mutar arah layar ponselnya, mengikuti arahan petunjuk aplikasi mapsnya. Semakin jauh ia memasuki gang sempit itu, ia merasa perasaannya semakin tak menentu.

Hingga akhirnya, Mike tiba di ujung gang sempit itu.
“Huuufff…. Bau apa ini…?” Batin Mike sambil menutup lubang hidungnya. Mata Mike langsung menyapu tanah lapang yang banyak tumpukan sampah disana-sini. “Sepertinya…. Ini tempat pembuangan sampah…”

Dengan cermat, Mike melihat kembali aplikasi ponsel pintarnya. Mencari tahu lebih detail lagi posisi putri kandungnya berada.
“Udah makin dekat….” Girang Mike yang langsung bergegas mengikuti arahan petunjuk aplikasi maps.

Hujan semakin deras, dan malam semakin gelap. Tubuh Mike sudah basah kuyup dan beberapa kali ia terpeleset karena kurang tangkas berjalan ditanah yang becek.
“Itu rumah bukan ya….?” Tanya Mike dalam hati sembari mengamati setitik cahaya diujung penghilatannya, “Iya… itu rumah… Pasti Clara meneduh disitu…”

Tak beberapa lama, Mike pun tiba di rumah kecil tempat titik lokasi Clara berada. Bangunan kecil kumuh dari triplek yang tak memiliki penerangan sama sekali didepan rumahnya.
“Ssssssshhhhhh…. CTAAARRRR……” Suara hujan yang makin lebat dan disusul oleh kilatan petir. Membuat Mike khawatir akan kondisi Clara.

Dalam keremangan malam, mata Mike mengawasi area sekitar dengan teliti. Namun setelah beberapa saat celingukan ke segala sudut teras rumah kumuh itu, ia masih tak menemukan sosok putri kandungnya berada.
“Apa mungkin Clara berada didalam ya…?” Pikir Mike yang sengaja tak memanggil nama Clara, karena khawatir putri kandungnya itu akan kembali kabur jika mendengar suara ayah kandungnya.

Walhasil, Mike mengendap-endap mengitari rumah kecil tersebut. Sembari mencari lubang atau celah yang ada di dinding.

“Clara kamu dimana siiihhh…?” Batin Mike sambil terus mengawasi titik lokasi Clara di ponsel pintarnya, “Titik kamu ada disini… Tapi kamunya kok nggak ada sih sayang….?”
“Udah hujan… Gelap… Telanjang bulet….” Membayangkan Clara telanjang bulat sedang berada diluaran seperti ini, pikiran Mike mendadak kalut.
“Apa jangan-jangan Clara ada didalam rumah kumuh ini ya….?” Tebak Mike yang buru-buru mencari celah untuk dapat melihat kedalam rumah.

Karena kondisi diluar rumah hampir gelap gulita, tak susah bagi Mike untuk dapat menemukan celah di dinding rumah kumuh itu. Dan begitu ia mengintip melalui celah di dinding , mata Mike langsung menyapu keseluruh penjuru ruangan. Mencoba mencari keberadaan putri kandungnya didalam sana.

Didalam ruangan yang hanya diterangi oleh lampu bohlam berwarna kuning, perhatian Mike tiba-tiba tertuju kesudut ruangan. Kearah dua sosok manusia yang ada disana. Satu sedang rebahan di atas bale-bale bambu, dan satu lagi sedang duduk dipinggirannya. Satu wanita. Satu lagi pria.

Dengan jarak berkisar kurang dari 3 meter, Mike bisa melihat ke seluruh penjuru ruangan dengan cukup jelas. Disamping bale-bale itu terdapat sebuah gelas besi yang terguling, sendok, beberapa sachet obat perangsang, dan sekotak tissue.

“Weeehh… Kampreeettt… Sepertinya sebentar lagi mereka mau indehoiy nih… . “ Ucap Mike ketika melihat pria yang ada di dalam ruangan itu ternyata sudah bermain-main dengan payudara wanita yang ada didekatnya, “Eeehh… Sepertinya seru nih….” Lanjudnya yang sejenak melupakan pencarian Clara.
“Hmmm...Kalo dilihat dari postur tubuhnya…. Tuh cewek mirip a Clara….” Batin Mike mempertajam penglihatannya melalui celah dinding yang sempit. “Tapi masa Clara mau ama lelaki peyot kaya gitu…? Sial… Wajah cewek itu ga keliatan…” Umpat Mike karena tak mampu mengenali siapa wanita itu.
“Minggir dikit dong…. Aku pengen liat wajahnya….” Geram Mike dalam hati sembari terus mengamati gerak-gerik lelaki yang ada didepannya.

“Hmmmm…. Tapi kayanya bukam Clara deh… Dia tak semontok tuh cewek … ” Pikir Mike dalam hati sambil terus mengamati sekujur tubuh telanjang wanita tersebut dari ujung kaki ke ujung kepala. “Kulitnya putih bersih…. Kakinya mulus jenjang…. Pinggangnya ramping…. “
“Dan teteknya… Ck… Ck… Ck… Besar dan tumpah-tumpah sekali…”Sambung Mike lagi dengan decak kagum.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​


“Gimana Min…? Udah sadar belum tuh cewek….?” Tanya sesosok pria tua berbadan tegap yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan.
“Belom Bon… Sepertinya dia masih teler deh….” Jawab Tamin, sambil terus meremasi kedua payudara wanita yang ada disampingnya secara bergantian.
“Kebanyakan kali ya kita kasih obatnya…?” Tanya Babon.
“Hmmm… Kayaknya gitu sih… Lihat aja… Aku udah bersihin sekujur badannya… Tepuk-tepuk pipinya… Remes tetek buletnya… Tetep aja Bon… Dia masih ga mau sadar….” Ucap Tamin, “Kerjaannya ngigau muluk….” Tutup Tamin yang kemudian meremas dan menyentil puting gadis semok itu keras-keras.

“Ngggghhhhh….” Lenguh si wanita itu sambil terus memejamkan mata.

Babon dan Tamin. Sepasang pemulung tua tanpa keluarga. Tinggal berdua dalam rumah reyot di pemukiman tempat pembuangan sampah. Karena senasib sepenanggungan, mereka selalu bersama. Baik dalam hal pekerjaan ataupun bersenang-senang.

Babon, berperawakan tinggi besar. Kulitnya hitam legam dengan rambut dada yang tumbuh subur hingga ke perut. Tubuhnya kekar, membuatnya cukup disegani oleh rekan sepekerjaan. Sementara Tamin, walau tinggi mereka sama namun lebih ramping. Sering disebut sebagai adik Babon karena selain tinggal di rumah yang sama, warna kulitnya pun gelap.

“Neng…. Neng….? Bangun yukkk…. Bapak udah ga tahan nih…. Hehehe….” Bisik Babon sambil mengelus selangkangannya dan ikut duduk disamping Tamin sambil meraba-raba serta meremasi payudara putih mulus itu. “Kalo ga bangun…. Sluuurrrpppp…. CUP CUP…. Sluuurrrppp…. Bapak isep-isep nih tetekmu…. Hehehehe…. Sluuurrrppp…. Sluuurrrppp…. “ Tambah Babon yang tanpa basa-basi mulai menyelomot kedua payudara besar itu bergantian.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Sepertinya sebentar lagi mereka mulai asyik bermesum-mesum ria…. “ Batin Mike penarasaran sambil terus mengamati gerak-gerik kedua pria renta itu.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​



“Huuuuiiihhh… Booonnn…. Empuk banget nih tetek….” Girang Tamin meremasi payudara sembari sesekali memilin puting wanita tersebut.
“Iya Min… Pasti ini cewek dari keluarga kaya…. “ Balas Babon yang tak henti-hentinya menyelomoh payudara wanita disampingnya, “Teteknya besar banget Miiinnn…. Putingnya pink pula… Kulitnya mulus… dan wangi….”
“Iya yak… Saking putihnya…. Sampe urat-uratnya keliatan Bonnn…..” Puji Tamin yang walaupun melihat dari keremangan cahaya lampu minyaknya, tak henti-hentinya mengaguni perawakan gadis cantik itu.

“Bener-bener bidadari ini mah….Sluurrrpppp….. ” Sela Babon yang terus mencoba menyadarkan wanita yang sedang teler itu dengan gigitan lembut diputing payudaranya, “Neng….? Bangun Neng….” Panggil Babon yang kemudian memindahkan duduknya kebawah. Kedekat kaki jenjang wanita disampingnya.

“Kalo Neng ga bangun-bangun…. Bapak gelitikin loh….. Memeknya pake kontol Bapak…..Hehehehe….” Kekeh Babon yang kemudian sedikit melebarkan kaki wanita itu dan kembali mendekatkan wajahnya ke selangkangannya.
“Bagus ya Bon… Memek nih cewek….” Puji Tamin lagi, “Udah aku bersihin tuh… Sampe mengkilap gitu.. Hehehe….”
“Bagus Min… Bersih tak berdarah-darah lagi…. “ Ucap Babon sambil mengamati celah kemaluan wanita dihadapannya itu, “Hhhhmmmm….. Memeknya juga wangi Min….” Hirup Babon mengendusi vagina gemuk itu, “Kamu kasih sabun apaan…?”
“Kaga pake apa-apaan…. Itu emang asli bau memek tuh cewek…”

“Wah wah wah… Memek premium ini Min….Hahahaa… “ Tawa Babon, “Udah rapet…. Ga berjembut pula…. CUP… CUP...Hmmm… Wangiiihhh…..” Sambung Babon terus-terusan mengecup dan mengendusi vagina gadis cantik itu,
“Ga kaya memek cewek inceranmu ya Bon…. Hak hak hak….” Celetuk Tamin.
“Maksudmu memek si Ratmi….?” Tanya Babon
“Iya… Memek ratu karaoke dari club sebelah….”

“Huussshhh… Jangan samain dengan bentukan onderdil si Ratmi dong…. “ Gerutu Babon, “Udah baunya amis… Jembutnya berantakan…. Bibir mekinya kemana-mana…. Dan lendirnya itu loh… Asem banget…. “
“Asem-asem juga seneng kamu seruputin Bon…. Hak hak hak….” Celetuk Tamin
“Enak ajah….”
“Tapi emang bener sih Bon…. Bentukan memek cewek ini cakep banget…. Beda kelas ya Bon…. “ Puji Tamin
“Hiyalah….. Memek Ratmi jadi ga ada apa-apanya…. “ Celoteh Babon yang kemudian menyelipkan jari telunjuknya kecelah vagina wanita yang masih setengah sadar itu, ”Memekmu putih bener Neng….Pasti belom pernah dientot ya…? Hehehehe” Ucap Babon yang semakin intens mengorek vagina gadis itu lebih dalam. Hingga tak lama kemudian, lelehan lendir vaginanya mulai terlihat merembes keluar.

“Nggggghhhhh…..Sssshhhh…… ” Desah wanita itu pelan, merespon gerakan jari nakal Babon.
“Waaahh… Bonnn…. Sepertinya dia suka tuh ….” Tebak Tamin ketika melihat wanita disampingnya itu mulai mengapit-apitkan kakinya.
“Hehehehe…. Hiya yak… Daripada teteknya dimaenin…. Nih cewek sepertinya lebih suka kalo memeknya dimaen-mainin…” Tambah Babon.
“Pantesan daritadi dicemek-cemek dia diem aja… “ Gemas Tamin yang tiba-tiba menjuurkan tangannya dan meremas kedua payudara wanita itu kuat-kuat

“Ngggghhhh… Jangan Pak…. Ohhh…..Saahhh… Kiiitttt… Sssshhh….” Ucap wanita itu lemah.
“Hak hak hak….. Kenapa Neng….?” Tanya Tamin yang yang kali ini mencubit dan memelintir kedua puting berwarna pink itu keatas.
“Ooohhhh…. Aduuhh…. Jangan dicubit Pak…. Shhhh…. Tetek…. Clara… Sssshhh…. Sakit…. “


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​


DEG.
Mendengar desahan pelan wanita yang setengah sadar itu, jantung Mike seolah berhenti berdetak.
“Clara….?” Tanya Mike dalam hati. Sembari mencoba mengintip lebih jelas lagi.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​


“Eeeehh….? Clara….?” Ucap Tamin, mengulang perkataan wanita yang ada disampingnya, “Nama kamu Clara…?“ Sambung Tamin mengulang perbuatannya barusan. Menarik puting payudara wanita itu lagi.
"Uuuuhhhh…. Iya… “ Jawab wanita itu sembari mencoba menggerakkan tangannya. Menjauhkan tangan Tamin dari kedua payudaranya, “Udah ya Pak…. Jangan cubit tetek Clara Pak…. Shhh… Ohhhh… Sakit….”


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​


DEG
Jantung Mike kembali seperti terhantam palu besar ketika ia melihat tangan gadis sewaktu menjauhkan kepala Tamin dari payudaranya. Disitu melingkar jam pintar berwarna pink dengan strap bergambar babi. Hewan favorit Clara.

“IYA BENAR... ITU CLARA… “Dengus Mike berapi-api. “CEWEK BUGIL YANG SEDANG DIMESUMIN DUA LELAKI BAJINGAN ITU PUTRI KANDUNGKU…. “ Ujarnya lagi sembari memastikan titik posisi Clara di maps handphone pintarnya sama dengan posisi wanita itu berada.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​


“Aaawwww…. Sudah Pak… Tetek Clara….. Oohhh…. Jangan dijilat Pak… Uuuhhh…. Sssshhh… Geli….” Erang Clara sembari terus berusaha menjauhkan kepala Tamin dari kedua payudara bulatnya.
“Kalo tetek Neng Clara ga boleh dijilat… Bapak kenyot aja yaaaa…. Boleh khan…? HAP….. Hak hak hak….” Girang Tamin yang melihat penolakan Clara, menjadi semakin gemas. Lelaki tua itu langsung saja melahap kedua payudaranya secara bergantian, “HAP… Sluurrppp…. Sluuurrrpppp….. uuuhhh.. Besar banget tetek kamu Neng… Mana pentil pink Neng kenyal banget….“
“Nggghhhh… Jangan Paaaakk… Ooohhh....” Erang Clara yang terus berusaha menjauhkan tangan jahil Tamin dari kedua payudaranya, “Jangan gigitin puting Clara…. Uuuhhh….”


“Neng Clara tuh nggak suka teteknya dijilati mulut baumu Min… ” Celetuk Babon yang entah sejak kapan sudah menungging di depan selangkangan Clara. Babon juga sudah melebarkan kedua kaki gadis semok itu sembari meniup-niup vagina gundulnya pelan, “Fuuuhhh…. Fuuuhhh…. Neng Clara tuh suka kalo memek sempitnya ini dimaenin kaya gini ini…. “
“Ooohhh… Paakk.. Ssshh…” Desah Clara tak mampu berkata-kata.
“Tuuuhh..Ya khan Min…. Neng Clara suka kalo memeknya dimaenain…Hehehe….” Girang Babon yang kemudian dengan pedenya mulai menggelitik celah kewanitaan gadis cantik itu dengan lidahnya. “HAP…. SLUURRRPPP… SLUUURRPPP…..” Berisik lidah Babon yang secara tiba-tiba mengorek-korek celah sempit Clara. Membuat gadis mungil itu seketika melenguh keenakan.

“OOOOOUUUUGGGHHHH…PAAAAAKKK… SSSSHHHHHH…...OOOOOOUUUGGGHHHHH….”


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mendengar lenguhan panjang Clara, Mike seolah tersadarkan diri dari kegiatan mengintipnya.

“BANGSAAATTT…..LELAKI TUA KURANG AJAR ….”

Marah. Emosi. Murka.

Semua perasaan itu muncul berbarengan. Meluap-luap didalam hati. Seolah gunung yang akan meletus. Muka Mike memerah, detak jantungnya berdegup dengan kencang, dan nafasnya menderu-deru.
Panas. Tubuhnya panas.

Mengetahui Clara menerima semua perlakuan mesum lelaki tua itu gara-gara obat perangsang, membuat darah yang ada di tubuh Mike mendidih saking geramnya. Matanya melotot. Tangannya mengepal dan otot tubuhnya mengeras.


“Tunggu Clara… Papa akan menyelamatkanmu….” Ucap Mike yang dengan raut wajah tegang, langsung meninggalkan pojokan teras tempat ia mengintip dan berjalan depan pintu gubuk reyot itu.

Mike sudah begitu siap untuk mendobrak masuk.
Segala rencana matang guna menyelamatkan putri kandungnya berkelebatan di otaknya.

Menjebol pintu kayu.
Menyerbu masuk.
Menghajar kedua lelaki mesum itu hingga babak belur.
Mematahkan tangan dan beberapa tulang iganya.
Kemudian menyelamatkan putri kandungnya.

Dan selesai.

Yak. Sesimple itu.

Bahkan jika perlu, ia akan merubuhkan gubuk reyot itu guna memberi kedua lelaki mesum itu pelajaran.

“GW BAKAL HAJAR KALIAN BERDUA….” Geram Mike dalam hati yang kemudian bergerak mundur. Mengambil jarak guna mengambil ancang-ancang lalu menerjang pintu pintu gubuk reyot itu.

Namun, ketika Mike hendak berlari dan menjebol pintu itu. Tiba-tiba.

“HOOOHHH… OOOOHHHH… OOOUUUGGGGHHH… CLARA KELUAAARR PAAKK….” Teriak Clara nyaring hingga terdengar keluar ruangan, “SHHHH…..OOOHHH… OOOOHHHH… CLARA KELUAAARR…. OOOUUUGGGGHHH… “
“HEEEGGHHHH… Keluar….?.” Kaget Mike yang alih-alih mendobrak pintu kayu yang ada didepannya, ia buru-buru maju dan menempelkan telinganya ke arah pintu. Mencoba mendengar lebih detail lagi. “Apa Clara baru saja orgasme…?”

Dan karena lenguhan Clara tak terdengar lagi Mike mengurungkan rencana mendobrak pintu gubuk reyot itu. Ia malah berjingkat kembali ke pojokan teras. Tempat dimana terdapat lubang di dinding untuk mengintip kejadian mesum yang terjadi pada putri kandungnya didalam sana.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Ooohhh… Oooohhh.. Paaakk…. Clara keluar Paakk…. Ooohhhh…” Erang Clara panjang sambil mengamit area vaginanya yang menyemburkan cairan bening dengan salah satu tangannya. Sementara satu tangannya lagi entah sejak kapan meremasi payudara besarnya kuat-kuat.

"OOOoohhh.. Stttopppp... Paaaakkk.... Hentikaaann... Clara.... OOoohh.. Keluaaarrr...... Ssshhhh...."


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​

Melalui lubang itu, mata Mike melotot.

Baru pertama kalinya ia melihat tubuh Clara menggelepar-gelepar sehebat itu. Saking hebatnya, Clara mirip orang kesurupan.

Kedua tangannya menegang, satu meremas selangkangannya, satu meremas payudara.
kakinya menendang-nendang dan dadanya melengkung naik turun.
Kepalanya geleng-geleng dan mulutnya menganga lebar.

“ASTAGA… PUTRI KANDUNGKU ORGASME…..” Geram Mike melihat tubuh Clara yang terus kelojotan didalam sana, “CLARA ORGASME KARENA ULAH DUA LELAKI BEJAT ITU….”

Mike tahu sekali jika tubuh putri kandungnya itu memang sensitif. Mike juga tahu kalau Clara itu gampang banget orgasme. Terlebih ketika mendapat stimulus di payudara dan vagina, karena kedua titik itu adalah area kelemahan Clara.

“Tapi… Apa mungkin… Walau dengan orang yang sama sekali tak Clara kenal… Clara bisa dengan cepatnya orgasme seperti itu….?” Tanya Mike dalam hati, “Bukan…. Itu bukan sekedar orgasme….ITU SQUIRT…. ” Tambah Mike menyimpulkan sambil terus mengamati Clara yang masih kelojotan dan terengah-engah didalam sana.

“Clara squirt bukan karena semata-mata rangsangan dari kedua lelaki mesum itu… Clara suirt juga disebabkan oleh obat perangsang dalam jumlah banyak…”
“Iya…. Obat perangsang….”
“Obat yang perlu aku persiapin untuk menikmati tubuh Clara lebih jauh lagi….”
“Oooohhh….. Menikmati tubuh semok Clara…. Sshhh…. Menikmati jepitan memek putri kandungku….”

SEEERRRR…

“Kenapa Clara ketika orgasme terlihat begitu cantik ya… “ Tanya Mike heran ketika melihat erangan dan hentakan tubuh putri kandungnya ketika berhasil klimaks, “Ohh.. Clara… Kenapa sekarang pesona auramu terlihat begitu menawan…?”

Melihat tubuh telanjang Clara terhentak-hentak akibat orgasmenya yang dahsyat, membuat perasaan aneh tiba-tiba menyeruak didalam diri Mike. Terlebih melihat adanya dua orang lelaki asing yang sedang berbuat mesum terhadap tubuh putri kandung Mike, semakin memperkuat sensasi dan gelitik birahinya.

Dari yang awalnya emosi Mike meledak-ledak karena melihat tubuh telanjang putri kandungnya dipermainkan sedemikian rupa, mendadak sirna. Tertutup oleh gairah dan debaran jantung yang terasa begitu berbeda dari biasanya.

Berbagai bayangan tindakan cabul serta kekerasan seksual yang dialami Clara berkelebatan di otak Mike. Dan itu membuat emosi yang begitu hebat, seketika lenyap.

Mike tak lagi marah.
Malah, ia menjadi penasaran mengenai apa yang akan kedua lelaki tua itu lakukan terhadap Clara.
Dan apa reaksi putri kandungnya nanti ketika ia tersadar telah dibuat orgasme oleh kedua lelaki tua itu.

Entah kenapa, sekarang Mike menjadi terangsang. Sangat terangsang.
Sampai-sampai ia dapat merasakan otot penisnya begitu tegang dan berkedut dengan keras. Memompa darah birahinya keseluruh urat yang ada di sekujur batang kejantanannya.

Ini seperti candu.
Semakin lama Mike mengintip, semakin jauh pula rasa ketagihannya.
Terbuai dalam birahi. Terombang-ambing oleh rasa penasaran yang begitu besar.

Karena dorongan darah yang berkumpul di selangkangan membuat rasa tidak nyaman di penisnya, Mike merogoh batang penisnya. Sekedang membetulkan posisi penisnya yang menekuk.

“Ooohhh… Legaaaa…. “ ucapnya lirih begitu berhasil meluruskan batang penisnya.

Namun, ketika Mike ingin mengeluarkan tangannya dari selangkangan, mendadak ia merasakan sensasi gatal yang amat sangat. Rasa gatal yang begitu berbeda daripada gatal penis sebelum-sebelumnya.

Gatal pada penisnya itu seperti rasa gatal dimana dulu awal-awal Mike mengenal film porno. Gatal yang membuatnya begitu penasaran akan rasa pertama kalinya ia mengenal onani. Sensasi geli birahi yang membuatnya mulai meremas, menarik dan mengurut batang penisnya lebih jauh. Seiring gerakan dua lelaki tua dan putri kandungnya didalam sana.

“Astagaaa..... Sensasi apa ini….” Tanya Mike dalam hati, “Kenapa aku malah terangsang melihat tetek Clara diremas-remas orang lain…?”
“Kenapa aku jadi panas dingin ketika melihat memek Clara dijilati orang yang tak dikenal…?”

“Ooohhh BANGSAT…. Kenapa melihat kemesuman yang dialami Clara… Kontolku makin terasa nikmaaatt…?” Lenguh Mike sembari terus mengintip melalu lubang dinding bambu reyot itu sambil mengelus-elus batang daging yang mengeras diantara selangkangannya.

”Apa aku suka melihat Clara dikerjain orang lain…?”
“Apa aku suka melihat Clara diperkosa orang lain…?”
“Kenapa mengintip bisa jadi semenarik gini…?”

Seolah terhipnotis, Mike kemudian melepas kait celananya. Menjepit tali kolor celana dalamnya, dan secara bersamaan menurunkannya hingga sebatas lutut.

“Ooohhh… Clara…. Papa pengen liat kamu dientot kedua lelaki tua itu nak….” Desah Mike tak sadarkan diri. “Papa jadi pengen coli lihat kamu dientot mereka… Ooohhhh…” Sambung Mike sambil mulai menggerakkan remasan tangannya maju mundur. Mengocok batang penisnya yang sudah berkedut hebat.

“Ayo Mike… Buruan selamatkan Clara….” Suara hati sehatnya terdengar lirih, “Ntar keburu Clara dientot ama kakek-kakek tua itu…” Tambahnya lagi memberikan saran.
“Ehh.. Tapi nanti sajalah….” Jawab suara hatinya yang lain ,” Apa kamu gak penasaran gimana reaksi putri kandungmu ketika dientot ama orang lain…?”
”Hmmmm… .Clara dientot orang lain….?” Pikir Mike membayangkan , “Clara bakalan suka nggak ya…?”

“Tapi Mike… Perawan Clara khan harusnya kamu yang ambil….” Kata suara hati baiknya lagi.
“Halah… Nggak mungkin…. ” Jawab suara hati lainnya, “Kontolmu yang besar dan hebat aja nggak bisa nembus memek Clara… Apalagi kontol lelaki tua seperti itu… Mustahil…. “
“Kontol lelaki tua seperti itu pasti lemah Mike…”
“Kalaupun kontolnya keras… Pasti ukurannya kecil….”
“Dan meskipun nanti bisa nembus memek Clara… Pasti memek Clara masih tetep perawan kok…”

“Kontol kakek-kakek renta… Pasti tak berdaya deh ngehadepin jepitan memek sempit putri kandungmu…”
“Hihihihi… Belum juga masuk… Pasti udah langsung ngecrit….”
“Dan ujung-ujungnya… Pasti bakalan jilmek lagi….”
“Udah… Aman kok…. “

Berbagai pemikiran positif dari otak Mike bermunculan tiada henti. Memberikan berbagai macam pembelaan atas tindakan menantinya. Membiarkan Clara menghadapi birahi kedua kakek mesum itu.

“Sepertinya….. Ngelihat Clara orgasme sekali lagi tidak apa-apalah….” Ucap Mike mengambil kesimpulan sambil tersenyum, “Iya… Aku pengen melihat gimana wajah cantik putri kandungku ketika ia klimaks untuk kedua kalinya…” Tambahnya lagi sembari membuka resleting celananya.

Tak lama, tanpa malu-malu Mike menurunkan ban pinggang celananya hingga sebatas lutut. Membebaskan batang penisnya yang sudah begitu ngilu.

“Ohhh… Cantik banget kamu Clara… “ Ucap Mike sambil mulai mengurut-urut batang penisnya yang sudah kerkedut hebat, ”Papa penasaran… Apa yang akan kamu lakuin ketika ngehadapin kedua lelaki mesum itu….” Ucap Mike lagi sembari mempercepat urutan pada batang penisnya.




“Otak kamu SAKIT Mike…” Ucap batin Mike

“Iya”

“KAMU….. SAKIT…..”



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bersambung,
by : Tolrat
saya baru tau kalau udah ada updetan terbaru, kenapa gak muncul di notif ya ? terima kasih suhu @tolrat buat bahan saya nanti malem jumat, selalu saya setia menunggu updetan terbaru dari dirimu
 
Postinganmu di maling sama @Andimeteor di Wattpad dan sdh di hajar sampai di take down...ada komen sy di LENDIR PESANTREN..

emang sih, ada rasa yang tercampur aduk ketika melihat karya yang udah susah payah dirangkai, diposting ulang di tempat lain.

ngerasa bangga karena ternyata, banyak orang yang suka dengan jalan ceritanya, dan
nngerasa bangsat, ketika ternyata cerita itu bisa dimonetisasi dan hasilnya masuk ke kantong orang.
 
emang sih, ada rasa yang tercampur aduk ketika melihat karya yang udah susah payah dirangkai, diposting ulang di tempat lain.

ngerasa bangga karena ternyata, banyak orang yang suka dengan jalan ceritanya, dan
nngerasa bangsat, ketika ternyata cerita itu bisa dimonetisasi dan hasilnya masuk ke kantong orang.
Banyak yg di copypaste oleh@AndiMeteor dan sdh di take down di Wattpad...
Klo ada lagi yg kayak gitu, ntar kita gebukin rame2 ampe KO... 👍🏿👍🏿👍🏿
Teruslah menulis sampai TAMAT...
 
Kalo ada ide yang luar biasa, silakan aja dituangkan dimari boosss
pengennya si yang mecahin mike ama cleo thor jadi masuk barengan gitu cuma kayanya agak gk mungkin si ya masih perawan bisa masuk langsung 2 gitu
 
kalo ama orang lain gimana?
kalau bisa si pemuda tertampan disekolahnya karnia ama clara biar keluarga incestnya makin lebar, eh kalau bisa tetap mike si jadi kaya adegan diiket terus dipaksa ngentot gitu ama para penjahatnya
 
mubgkin hanya saran, clara diperawanin dalam keadaan diperkosa sambil di iket bro atau sejenisnya. yg ambil perawannya bukan anggota keluarganya, pas keluargganya tau mereka jd ikutan nyiksa clara juga karna clara jd suka disiksa
 
Bimabet
Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 2 | Keindahan Tubuh Sang Adik




Melangkah gontai, Ciello berjalan kearah kamar mandi dengan hanya mengenakan selembar handuk tipis yang melingkar di pinggangnya. Melewati kamar Clara , adik semata wayangnya yang masih duduk dibangku SMP, yang semenjak beberapa bulan belakangan, membuat pikiran remaja 18 tahun itu terlena karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya..

Sejenak, Ciello terdiam. Menatap tajam kearah pintu kamar milik gadis berusia 15 tahun yang sedikit terbuka itu.

"Clara.? Ucap Ciello sambil melongokkan kepalanya melalui celah pintu kamar tidur adiknya, mencoba sedikit peruntungannya "Kamu udah bangun belum....?"

Hening. Tak terdengar suara apapun.

Clara? Panggil Ciello lagi sambil membuka pintu kamar tidurnya dan melangkah masuk. Kamar itu begitu gelap namun wangi, khas aroma gadis remaja.

Dalam keremangan cahaya pagi, mata Ciello berusaha beradaptasi, menyisir ranjang dimana adik kandungnya serung tidur. Ciello tahu, jika adiknya seringkali tidur dengan hanya mengenakan pakaian dalam saja. Bahkan tak jarang, Clara juga sering tidur telanjang seperti dirinya.

Oleh karenanya, hampir tiap pagi remaja tanggung ini selalu masuk kedalam kamar tidur Clara dan berpura-pura membangunkan tidurnya. Padahal tujuan sebenarnya, hanyalah demi memuaskan nafsu birahinya dengan cara menyentuh, mengusap dan meremas tubuh semok adiknya. Terlebih lagi Clara memiliki kebiasaan tidur yang cukup parah, ia sangat susah jika dibangunkan. Sehingga hal itulah yang melatar belakangi 'kerajinan' Ciello untuk selalu membangunkan tidurnya dipagi hari.

Namun, sepertinya pagi itu Ciello belum beruntung. Karena ternyata kamar Clara telah kosong. Ahh Sial. Clara sudah bangun Gerutu Ciello begitu menyadari ternyata adiknya sudah tak berada didalam kamar tidurnya. Kampreet Kesiangan lagi.

Dengan hati kesal, ciello pun keluar kamar tidur Clara lalu kembali menuju kamar mandi. Namun, setibanya dikamar mandi, Ciello mendapati halnyang sama sekali tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Heeeehhh... Kaaakkaaaakk....." Jerit seorang perempuan dari balik pintu kamar mandi.

"Loooh Eeh... Clara.... Kaget Ciello begitu tahu jika ternyata Clara yang ia cari-cari sudah berada didalam kamar mandi, Ka Kamu lagi apa...?"

"Kakak nggak punya mata ya.?" Ejek Clara sambil menyemprot air melalui selang yang ada di tangan kanannya, Emang keliatannya Adek sedang apa?

"Kampreet... Kamu pup ya.? Pantesan dari tadi hidung kakak ncium bau yang aneh-aneh Wuuueeeek Baauuuk bangeeet.... Seru Ciello sambil menutup hidungnya.

Bauk.? Iiiiihhss. Sory yaaa... Kakak tuh yang bauk... Jawab Clara

Udah ah... Ayo buruan... Gantian. Kakak mau kencing nih...."

"Hhuuu.... BooooDooo.... Sorryy yeee.... Aku duluan...." Jawab Clara cuek sambil tetap menduduki toilet, "Pake kamar mandi bawah aja gih.... Adek masih lama nih...."

"Ogah baaangeet..." Jawab Ciello singkat.

"Yaudah kalo ogah... Kakak tunggu aja disitu sampe jenggotan..."

Dengan cuek, Clara tetap berada pada posisinya. Duduk termenung diatas dudukan toiletnya sambil melamun, menatap tajam kearah dinding yang ada didepannya. Ia benar-benar ta peduli dengan keberadaan kakaknya didalam kamar mandi.

Merasa tak mampu mengusir adiknya, Ciello pun segera menuju kearah wastafel yang ada disamping toilet. Sekedar mencuci muka sambil mengagumi keindahan tubuh adik kandungnya.

"Busyet itu teteeeekk... Sekel bangeet... " Ucap Ciello dalam hati sambil terus melirik kearah payudara Clara, "Makin lama jadi makin bikin sange dah..."

Walau dari tadi Ciello sibuk, tetap saja tak mampu mengganggu lamunan Clara. Gadis 15 tahun itu malah berulangkali menggaruk pantat atau payudara ranumnya. Seolah sengaja memamerkan ketelanjangan tubuhnya yang masih basah karena sisa air mandi.

Clara benar-benar gadis yang mempesona. Ia adalah gadis yang sering diimpi-impikan oleh banyak lelaki. Rambutnya sepunggung, berwarna cokelat lurus. Mukanya bulat, matanya lebar dan bibirnya mungil, mirip seperti artis Korea. Tubuh ramping, pinggang mungil, dengan kaki jenjang. Tubuh yang mampu membuat mulut lelaki manapun bakal ngiler karenanya. Terlebih goyangan payudara baru tumbuhnya yang besar, membuat adik kandungnya selalu terlihat lebih matang daripada gadis seusianya. Lebih seksi. Lebih molek. Lebih menantang.

"Menantang....?" Tiba-tiba, terlintas sebuah pemikiran di benak Ciello, "Jangan-jangan ketelanjangan Clara itu memang disengaja.....?" Tambah Ciello sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Jangan-jangan Clara memang berniat memamerkan tubuh moleknya kepadaku dengan cara seperti itu....?"

"Hmmm... Kalau dia memang seperti itu... Oke... Aku terima tantanganmu Dek..." Ucap Ciello dalam hati sambil kembali menikmati ketelanjangan Clara. Perlahan, penis Ciello pun mulai merespon otak mesum remaja tanggung itu. Dengan kembali menegang dan menjulang tinggi kedepan.

"Ngapain kak...? Liat-liat badan aku mulu....?" Tanya Clara ketika mendapati mata Ciello yang sedari tadi sering menatap tajam kearah tubuh telanjangnya.

"Ngggg.... Nggak ngapa-ngapain..." Jawab Ciello singkat.

"Yakin nggak ngapa-ngapain...?" Goda Clara dengan gaya genit

"Iyalah... Ngapain juga kakak punya pikiran aneh-aneh tentang kamu Dek... "

"Kakak cuman.... Ngggg... Mau bilang kalo.... Besok-besok.... Kalo kamu lagi make kamar mandi.... Pintunya ditutup doooonk..." Saran Ciello sambil berusaha menyembunyikan gundukan yang mulai terlihat diantara selangkangannya.

"Ihhhsss.... Ngapain....?" Jawab Clara sambil memutar pinggangnya dan menekan tombol flush diatas sandaran toilet ,"Malas gilaa..."

"Heeehhh.... Ntar ada yang ngintip looohhh...."

"Aaaah.... Sok caareeee deeehhh.... Bodo ammmaaatt..... Palingan yang ngintip badan adek cuman Kakak..."

Memang, semenjak kecil, Clara memang tak pernah peduli dengan ketelanjangannya jika ia berada dirumah. Baik ketika ia sedang buang air kecil, buang air besar, hingga mandi, gadis muda itu sama sekali tak mempedulikan tubuh polosnya jika terlihat oleh anggota keluarga yang lain.

"Udah-udah.... Ayo buruan Dek..." Celetuk Ciello lagi sambil mengamit tangan adiknya dan mulai memintanya beranjak dari toilet.

"Iiiihhhsss.... Ngapain sih kak...? Rempong amat....?"

"Kakak mau kencing nih... Udah nggak kuat lagi nahannya..." Jelas Ciello, "Atau kalo kamu nggak cepet selesai... Bakal Kakak kencingin nih...." Jawab Ciello sambil menyibakkan bawahan handuknya dan mengarahkan kepala penisnya pada adiknya secara terang-terangan.


"Ihhss... Ga jelas...." Celetuk Clara sambil mengernyitkan wajahnya, mirip marmut, "Awas aja ya... Kalo kakak sampe berani ngencingin Adek.." Tambah Clara. Sedikit melirik penis Ciello yang masih berkilatan oleh bekas lendir vagina Citra.

"Ayo gantian Dek...Cepet ahhh..." Pinta Ciello sambil memajukan tubuhnya, semakin mendekatkan kepala penisnya pada tubuh Clara.

Melihat keseriusan diwajah kakak kandungnya, mau tak mau Clarapun khirnya segera menekan tombol flush toilet dan membilas lubang anusnya.

"Iya iya... Ini juga lagi cebok keles..." Jawab Clara sambil menyemprotkan selang air kebagian bawah tubuhnya. "Punya kakak cuman satu rempongnya amit-amit dah..." Gerutu Clara.

Tiba-tiba Ciello berjongkok di depan Clara duduk, untuk mengamati lebih dekat cara Clara ketika membersihkan vagina dan anusnya. Tangan kanan memegang selang, dan tangan kiri mengusap anus. Selang air sengaja diarahkan dari depan, dan disemprotkannya melalui bawah vagina hingga kearah anus.

"Eh busyet... Kakak baru tau kalo cewe tuh ceboknya kaya gitu..." Komentar Ciello ketika melihat cara Clara membilas anus dan vaginanya, "Hehehehe.... Aneh juga yak....?" Tambahnya lagi.

"Iiiiiihhhhssss... Kakak kepo deh...." Jawab Clara cuek tanpa memperdulikan Ciello yang jongkok didepannya.

"Ngapain juga kepoin kamu... "

"Ahhh... Bilang aja Kakak pengen ngeliat memek adek..."

"Hahaha... Memek anak kecil gitu apa bagusnya coba...?"

"Hmmmm.... Apa bagusnya....?" Bingung Clara, "Emang memek Adek nggak bagus ya Kak...?"

"Gak..."

"Masa sih...?" Tanya Clara, "Kalo gini..." Tanya Clara sambil membuka pahanya lebar-lebar. Memamerkan celah vagina gundulnya pada kakak kandungnya yang masih berjongkok tepat didepan ia duduk.

"Tetep... Nggak ada bagus-bagusnya...."Jawab Ciello singkat.

Mendengar jawaban yang kurang memuaskan hatinya, Clara pun mengambil gulungan tissu lalu mengusap pelan kevaginanya.

"Kalo memek Adek nggak ada bagusnya... Kenapa titit Kakak bangun...?"

"Bangun....?" Tanya Ciello yang buru-buru menatap kearah batang selangkangannya yang udah menjulang tinggi. Menunjuk-nunjuk kearah Clara.

Mendadak, muka Ciello memerah. Ia pun buru-buru bangun dari jongkoknya dan menyembunyikan tonjolan penisnya. Sengaja tak mau mengakui kebenaran kalimat adiknya, "Udah-udah.... Udah... Ayo buruan minggir dek... Kakak udah nggak tahan...." Kata Ciello mengamit tangan Clara dan menarik tubuh ramping adiknya.

"Ahhh... Kak Ciellooooo.... Ngaku aja kak.. Hihihi.." Goda Clara yang mengetahui kegugupan kakaknya, "Masa.... Titit sampe ngaceng gitu bilangnya ga nafsu...? Hihihi..."

"Ihhh.... Apaan sih...Titit Kakak ngaceng khan emang karena nahan pipis..."

"Ooowww... Gitu... Kirain Kakak nafsu liat tetek ama memek Adek..." Ujar Clara sambil terus mengeringkan vaginanya.

"Udah buruan minggir.... Kamu bersihin memek disana aja Dek... Biar lega...." Sewot Ciello sambil mengarahkan penisnya yang masih tegang kearah lubang toilet.

"Iiiiihhsss.... Sumpah.... Nggak sabaraan banget sih kakak kalo jadi cowo..."

"Yeeeee.... Daripada ntar pipis Kakak muncrat kemana-mana, mending kamu aja yang minggir... " Kata Ciello ketus sambil meraih selang air dan mulai mengguyur batang penisnya yang masih tegang.

"Mana....? Katanya mau pipis....?" Celetuk Clara ketika melihat penis Ciello yang tak kunjung mengeluarkan air seninya.

"Ihhh kenapa kamu gantian jadi Kepooo....?" Goda Ciello, "Bentar donk.... Titit mah kalo lagi ngaceng keras gini mana bisa dipake kencing..." Jelas Ciello sambil terus mengguyur batang penisnya yang masih berkilatan karena lendir mamanya tadi pagi.

"Halaaaah... Tipu..." Goda Clara lagi sambil meraih hairdryer yang tergantung manis di sudut wastafel. Dan tanpa mempedulikan Ciello yang masih menatap tajam kearah tubuhnya, gadis belia itu pun mulai mengeringkan rambutnya.

"Ngapain juga nipu kamu Dek... Rugi amat.... " Bela Ciello, "Nih... Liat.... Kalo kakak bilang kencing ya artinya kencing...." Jawab Ciello sambil mengerahkan seluruh kemampuannya guna mendorong air seninya keluar dari mulut batang penisnya.

CUUURRRRR

"Ohhh.... Ternyata beneran toh... Kirain Kakak mau nipu Adek.... Hihihi...." Tawa Clara renyah sambil mengamati penis Ciello yang sedang menyemburkan air seninya.

Lucu sekali Clara ketika ketawa, tubuhnya bergoyang-goyang, membuat payudaranya juga ikut-ikutan membal bergoyang.


"Ngapa kamu malah ketawa...?" Heran Ciello.

"Hihihihi... Nggak kenapa-napa kok.... Yeeeee... Ge'er... Hihihihi...."

"Kalo nggak ada apa-apa... Ngapain ketawa...?"

"Nnggg..... "

"Kenapa...?"

"Hihihihi.... Kayaknya.... Tadi pagi ada yang baru dapet enak tuh...." Goda Clara lagi.

"Enak apaan... Sok tau banget kamu Dek..." Balas Ciello.

"Lha itu buktinya... Diperut kakak ada bekas pej.........." Jelas Clara sambil menunjuk perut Ciello dengan dagu mungilnya, sengaja tanpa menyelesaikan kalimatnya.

Lagi-lagi, muka Ciello memerah. Ia tak menyangka jika Clara bakal punya bahan untuk menggoda dirinya.

"Ehh... Ini.... Ngg..... Ini....."

"Hehehe... Bener khan tebakan Adeeeekkk.... Kakak tadi baru aja dapet enak...."

"Apaan coba... Enak... Enak.... Emang kamu tahu enak tuh kaya apa...?"

"Hihihihi.... Yang jelas Adek tahulaaaah.... Hihihihi...."

Tebakan Clara memang benar, dan Ciello lupa membersihkan sisa sperma bekas orgasmenya tadi. Orgasme akibat dikerjain Mama Citra. Dan karena Ciello tak mampu membalas godaan Clara, ia langsung menembakkan air ke arah pantat Clara dengan selang toiletnya.

"Huuu... Sok tahuuuuu...." Celetuk Ciello.

"Iiihhhh... Kakak maaaaahhh... Rese banget deeeeehh... Khan badan Adek jadi basah lagi Kaaaakkk......" Omel Clara menepuki pantat bulatnya.

"Hahaha... Itu akibatnya kalo jadi orang yang sok tahuan...."

"Dasar kakak yang semena-mena..." Celetuk Clara.

"Bodo..." Jawab Ciello singkat.

"Nggg..... Pasti nyemprotnya banyak banget ya Kak...? Muncratnya sampe ke perut-perut segala... Hihihi..." Goda Clara, "Mimpiin syapa sih Kak...? Aku ya....? Hihihihi...."

"Idiih.... Amit-amit daaahhh.... " Jawab Ciello tanpa menggubris spermanya yang masih menempel diperutnya, "Ngapain juga aku buang-buang pejuh buat ngimpiin kamu Dek.... Najis.." Tambahnya lagi sambil mengurut habis air seni dari batang penisnya.

"Kak... Kak Ciello.... Kakak chayaaang...." Panggil Clara manja dengan mulut sengaja dimonyong-monyongkan.

"Ngapa...?"

"Kaaakk... Tolongin Adekmu yang semok ini dong... Tolong ambilin bedak Adek diatas rak toilet..." Pinta Clara sambil memilin-milin ujung rambut panjangnya. Rupanya, Clara sudah selesai mengeringkan rambut dan memulai ritual paginya jika selesai mandi. Menaburkan bedak ke sekujur tubuhnya.

"Kampreeeeettt... Imut banget adek sialan ini...." Batin Cielo tak henti-hentinya melirik ketelanjangan Clara.

"Dasar pendeeekk...." Seru Ciello sambil meraih botol bedak Clara dan menyerahkan kepada adiknya. "Makanya... Badan tuh tumbuhnya keatas.... Bukan kedepan...." Sindir Ciello pada payudara Clara.

"Yaelah... Emang napa kalo teteknya makin maju kedepan....? Adek khan masih dalam masa pertumbuhan Kak... Ntar lagi juga tinggi..." Ucap Clara membela diri.

"Tetep aja masih pendek...." Goda Ciello lagi sambil tak mensia-siakan pertunjukan tubuh telanjang nan semok milik adik kandungnya. Dan akibat melihat pemandangan tubuh molek Clara, perlahan tapi pasti, batang penis Ciello yang sudah mengecil kembali mengeras dan membesar.

"Nggg.. Kak.... Tadi Mama bangunin kakak nggak...?" Tanya Clara berpura-pura tak melihat penis ciello yang sudah memanjang kembali.

"Iya... Udah disiapin sarapan juga tuh dibawah..." Jawab Ciello sambil terus berpura-pura membilas penisnya yang sudah tegang maksimal, "Emang kenapa Dek...?"

Mendadak, sebuah pemikiran nakal mampir di benak Ciello. Kakak kandung Clara ini ingin tahu reaksi adiknya ketika ia melihat batang penisnya. "Clara.... Makan nih kontol.... Lihat nih kontol kakakmu yang sudah ngaceng abis ini..."

"Nggg.... Kebetulan... Adek udah laper..." Jawab Clara yang kemudian memutar tubuhnya hingga menghadap kearah Ciello. "Kakak ini mandinya masih lama atau udah mau kelar...?" Tanyanya lagi dengan santai sembari menaburkan bedak ke kedua payudaranya.

"Heeeeh...? Kampret... Dia malah makin ngegoda..." Kata Ciello dalam hati. Tak mau kalah, Ciello pun akhirnya melepas handuk yang masih tersampir di pinggangnya lalu duduk didudukan toilet. Kemudian dengan tanpa malu sedikitpun, ia mulai mengurut penis besarnya.

"Emang kenapa....?"

"Nngg... ...."

"Heh... Kenapa... Kok malah bengong...." Tanya Ciello sambil terus mengurut penisnya yang semakin membesar.

"Anu Kak... Bedak yang ini habis....." Jawab Clara, "Bisa nggak Adek minta tolong ambilin botol bedak yang baru....?" Tambahnya lagi sambil melirik kearah penis Ciello. Yang kali ini melirik penis kakaknya dengan tanpa malu lagi.

"Botol Baru....?" Tanya Ciello yang ketika tahu Clara sering mencuri pandang kearah penisnya, semakin membuat dirinya bersemangat, untuk mengurut batang penisnya kuat-kuat.

"Nggg.... Hiya Kak.... Disitu tuh...." Kata Clara sambil menunjuk kearah rak persediaan yang ada diatas toilet. "Kalo Kakak duduk dibawah situ.... Adek.... Ngggg.... Jadi susah ngambilnya...." Jawab Clara dengan nafas yang mulai berat.

"Aaah manja amat sih... Ambil aja sendiri sana..." Jawab Ciello tak memperdulikan kesulitan Clara. Yang ada, remaja tanggung itu semakin seru mengocok penisnya.

"Nnggg.... Yaudah deh...."

Perlahan, sambil terus melirik kearah penis kakaknya, Clara mendekat ketempat Ciello duduk. Dan kemudian ia mengangkat tangannya, mencoba menjangkau rak yang ada tepat diatas Ciello. Namun karena tubuh Clara masih terlalu pendek, rak itu sama sekali tak dapat ia raih.

"Tinggi banget Kak...." Seru Clara, melirik gerakan tangan Ciello yang semakin cepat mengurut batang penisnya.

"Trus kenapa kalo tinggi....?"

"Nggg.... Ngga apa-apa juga sih...." Jawab Clara.

Tak mau menyerah begitu saja, Clara pun memajukan tubuh telanjangnya, hingga lututnya menyentuh paha dalam Ciello. Dan dengan tubuh seadanya, ia kembali menjulurkan tangannya keatas, merentangkan tangannya sejauh mungkin guna mencapai botol bedak yang ada diatas rak.

"Kampreeeett.... Nakal bener kamu Dek...." Batin Ciello ketika melihat keberanian adiknya untuk memamerkan tubuh moleknya sedekat mungkin dengan wajahnya tanpa perasaan malu sama sekali.

Bahkan tak berhenti begitu saja. Karena botol bedak itu masih terlalu jauh dari jangkauan tangannya, Clara pun lalu kembali memajukan tubuhnya. Hingga paha depannya terkadang menyentuh tangan Ciello yang masih sibuk mengurut penis besarnya.

"Astaga... Sumpah... Kamu nakal banget Deeekk.... Binaaal baaangeeeettt...."

Karena tubuh Clara benar-benar tak sanggup menjangkau rak diatas toilet, otomatis Clara semakin memajukan lagi tubuhnya. Maju hingga pahanya kali ini benar-benar ikut merasakan goyangan tangan Ciello yang berulang kali mengurut-urut batang penis besarnya. Tak disitu saja, Clara juga mendekatkan tubuh bagian atasnya, hingga payudara adik kandung Ciello itu hanya terpaut beberapa centimeter dari wajah kakaknya. Saking dekatnya, Ciello sampai dapat melihat pori-pori payudara Clara yang besar menggantung itu dengan jelas.

"Kaaammpreeeettt..... Sumpah Dek... Tubuhmu molek bangeeet.... Kalo gini caranya.... Bisa cepet-cepet ngecrot nih kontol aku Dek..." Gerutu Ciello dalam hati sambil tak henti-hentinya terus mengamati payudara Clara yang bergoyang-goyang akibat renggangan-renggangan tubuhnya.

"Kaaak... Susah nih.... Tolong ambilin doonk...." Pinta Clara dengan nada seperti berputus asa. Padahal sebenarnya, Ciello tahu jika itu hanyalah akal-akalannya saja.

"Aah Ogah... Emangnya kamu nggak lihat kakak sekarang sedang apa...?"

"Iiiihhhhss.... Kakak... Jorok banget sih..... Mesum...." Gerutu Clara yang kali ini secara terang-terangan melihat aktifitas Ciello.

"Mesum... Mesum.... Emang kamu tahu kakak sedang ngapain....?" Tanya Ciello iseng menyenggolkan batang penisnya pada paha Clara.

"Yeee... Adek bukan anak kecil lagi Kak.... Adek tahulah Kakak sedang ngapain...." Jawab Clara cuek.

"Ngapain....?"

"Ngg.... Kakak khan sedang cooolll......" Sengaja Clara tak meneruskan kalimatnya, "Jadi gimana nih Kak....? Beneran nih.... Kakak nggak mau nih ngambilin botol bedak Adek...?

"Ntar ajalah... Kakak masih sibuk nih..." Cuek Ciello tak henti-hentinya mengurut penisnya yang berada di dekat paha Clara. Bahkan karena Clara membiarkan saja Ciello mengurut sambil sesekali menyenggolkan kepala penisnya ke pahanya, membuat kakak kandungnya itu semakin menggebu-gebu melampiaskan nafsu birahinya.

"Yaah... Yaudah deh...." Jawab Clara yang kembali maju ketubuh Ciello dan merenggangkan tubuhnya, mencoba menjangkau rak diatas toilet dengan tangannya.

Sambil terus menjinjit, Clara semakin memajukan tubuhnya kedepan. Terus mencoba mengambil stock bedak taburnya tanpa mempedulikan pahanya yang sengaja digoser-goserkan Ciello dengan kepala penisnya.

"Busyeeettt... Sumpah deh... Harum banget wangi tetekmu dek..." Celetuk Ciello yang tiba-tiba memajukan wajahnya kearah payudara Clara. Dan dengan kecepatan tinggi, Ciello memeluk tubuh Clara dengan tangannya yang bebas. Dan menciumi payudara besar Clara yang bergoyang-goyang didepan wajahnya.

"Emmmuuuaahhh... Muuaahh Cup Cup Muuaahh...." Kecup Ciello habis-habisan pada gundukan payudara Clara. Tak lupa, ia juga menyempatkan lidahnya untuk sedikit menjilat dan mengisap puting mungil Clara.

"Iiiiiihhss.. Kakak.... Ngapaain Kaakk...?" Jerit Clara kaget.

"Hehehe.... Aku gemes Dek liat goyangan tetekmu...."

"Najisss... Sumpah.... Kakak mesum banget ...." Jawab Clara yang akhirnya mundur dan mengusap-usap payudaranya. Seolah sedang membersihkan diri dari najis akibat kecupan mulut Ciello yang ada payudara dan putingnya.

"Hehehe... Yaelah Deekk.... Anggep aja itu imbalan buat Kakak..." Ucap Ciello yang tiba-tiba berdiri dan mengambilkan bedak tabur Clara, "Nih Adekku yang cantik.... Bedak kamuuu...."

"Huuh...." Sewot Clara merebut botl bedaknya, " Awas aja ya Kak..... Kalo Kakak ngulangin lagi.... " Ancam Clara, "Bakal Adek laporin ke Mama...."

"Hehehehe.... Yaelah Deekk... Santai aja keleess...."

Dengan wajah cemberut, Clara kembali meneruskan menaburi tubuhnya dengan bedak barunya. Namun kali ini ia sengaja menaikkan salah satu kakinya ke bak wastafel dan mulai menaburi gundukan selangkangannya yang gemuk. Sesekali, Clara membuka pahanya lebar-lebar guna bisa menaburi sela-sela pantatnya.

"GLEG...." Kaget Ciello ketika melihat keberanian Clara memamerkan celah vaginanya yang tembem. Terlebih karena vagina Clara masih tanpa bulu sama sekali, otomatis Ciello dapat melihat daging pink kecil yang menonjol diatas bibir vaginanya.

"Itu Itil Claraaa..... " Seru Ciello, "Claraaaaa..... Nakal sekali kamu deeeekkkk...." Batin Ciello yang sekarang tak lagi mengurut penisnya, melainkan mulai mengocok penisnya cepat-cepat..

Seolah tahu dengan apa yang kakaknya perbuat, Clara pun semakin membuka lebar pahanya. Semakin mempertontonkan celah sempit vaginanya yang mulai berair tanpa malu sama sekali. Bahkan tak jarang, Clara mengusap pelan klitorisnya tepat dihadapan Ciello, membuat kakak kandungnya itu menjadi semakin belingsatan karena nafsu birahinya yang meledak-ledak.

Namun, bukan Clara namanya jika ia tak berhasil menggoda Ciello. Karena ketika Ciello sedang nafsu-nafsunya memelototi tubuh telanjangnya, tiba-tiba Clara menghentikan aktifitasnya dan menatap kearah kakak kandungnya.

"Ehhh.... Kak.... Adek duluan ya.... " Celetuk Clara, "Perut adek udah laper..."

"Eehh... Eeh... Kok udahan....?" Tanya Ciello dengan nada kecewa,

"Emang kenapa kak kalo Adek udahan....?"

"Eehh.. Nggg... Bentaran napa Dek... Ehh... Hhmmm... Yaudah deh... Kamu duluan aja Dek..." Bingung Ciello.

"Oooohhh... Adek tahu... Kakak masih mau..... Ehmm... Ngocok titit sambil ngeliatin badan seksi Adek ya...? Hihihi...." Tanya Clara yang dengan mata bulatnya, melirik lekat kearah batang penis Ciello.

"Ngggg... Enggak sih... Eehh.... Nggg... Iya... Kakak masih nanggung..." Bingung Ciello lagi sambil terus mengocok batang penisnya yang mulai berkedut, "Ehhh... Tapi nggak apa-apa sih kamu duluan..."

"Nnggg... Beneran nih... Oke deh.... Adek ganti baju dulu ya Kak..." Jawabnya singkat sambil melilitkan handuk kecil ke tubuhnya, "Eh iya Kak..."

"Kenapa Dek...?"

"Jangan kenceng-kenceng ngocok tititnya... Kasian.... Nanti bisa copot loh... Hihihi... "

"Ngggg... Sotoy deh... Udah sana ganti baju..."

"Eh iya Kak...."

"Ngapa lagi sih....?"

"Nggg... Kalo.... Nngggg... Tangan Kakak capek... Adek mau kok minjemin tangan adek buat mbantuin Kakak ngocok....."

"Haah.... Se...Seriusss...?"

"Iya.... " Jawab Clara pasti, "Taaappiiiii...."

"Tapi apa Dek....?"

"Tapi Adek bo'ong.... Hihihihi...." Goda Clara genit sambil berlari keluar kamar mandi.

"Kampreeeeetttt.... Awas aja ya nanti..."

"Hihihi... Makanya jadi orang jangan mesum mulu Kaaak... " Goda Clara sambil menjulurkan lidahnya dan kemudian berjoget-joget dari depan kamar mandi. "Weeeeekkk... Kakak mesum.... Kakak mesum... Kakak mesum..." Candanya genit sembari berjoget-joget. Didepan pintu kamar mandi.

"Udah-udah sana... Pergi.... " Bentak Ciello sambil melempar botol bedak Clara kearah tubuhnya, "Weeeeekkk... Enggak kena... Enggak kena.... Enggak kena..." Jawab Clara sambil berjalan menjauh, menuju kamar tidurnya.

"Busyeeettt.... Mimpi apa aku semalem....?" Batin Ciello, "Tadi pagi liat memek Mama... Barusan liat memek Clara... Anjrit.... Bikin makin sange aja..." Tambah Ciello yang mulai kembali membetoti batang penisnya tanpa mempedulikan pintu kamar mandi yang masih terbuka lebar.

Sambil terus memikirkan kedua wanita molek yang ada dikeluarganya, Ciello semakin memperepat kocokan penisnya.

TEK TEK TEK ...

Suara kocokan tangan Ciello pada penisnya mulai terdengar nyaring.

TEK TEK TEK

"Ooohh... Mama.... Ssshh.... Memekmu begitu menggoda Maaa...." Ucap Ciello sambil terus mengocok penis besarnya, "Dan Clara.... Tetekmu juga menggiurkan Dek... Ooohh...Kakak jadi pengen ngejilatin tetek ranummu... Sssshh....Ohhh..."

Merasa gelombang orgasmenya perlahan muncul, Ciello pun memejamkan matanya. Supaya bisa berkonsentrasi lebih jauh. Membayangkan kemolekan tubuh ibu dan adik kandungnya.

"Maaa...Tetekmu empuk bener Ma.... Trus... Memekmu juga legit banget Maaa... Aku jadi pengen ngentotin memekmu dengan kontol besarku..." Desah Ciello lirih.

"Kenapa maaa..? Kontolku rasanya enak...?" Ucapnya lagi sambil membayangkan jika Ciello sedang bersetubuh dengan Citra.

"Kalo enak... Digoyang dong Ma.... Ulek kontol anak kandungmu ini dengan memek super sempitmu... Ooohh..."

"Ssshhh.... Mama Citra... Sumpah... Aku benar-benar jatuh cinta padamu Maaa...."

"Aku benar-benar pengen ngentotin memek Mamaaa.... Memek gurih nang legit yang suka ngegodain Ciello... Memek sempit tempat Ciello dilahirin... Oooh... Pasti rasanya benar-benar enak ya Maaa.... Ooohh. Ohhhss...."

TEK TEK TEK...

"Clara... Kamu juga Dek... Sejak kapan kamu jago banget bikin Kakak sange kaya gini siiiihhh... Bikin Kakak juga pengen ngentotin memekmuuu..... Ssshhh... ?" Ucap Ciello yang juga membayangkan sedang menyetubuhi adik kandungnya.

"Tetekmu Dek... Ohhh busssyeeettt.... Kakak jadi pengen nyelipin kontol kakak di sela-sela tetek besarmu... Trus Kakak juga pengen njilatin puting imutmu Deeekkkk... Puting merah mudamu yang menggiurkan itu.... Ooooohhh....."

"Dan barusan.... Kakak bisa ngeliat memek gundul dan itul mungilmu Deek..... Kakak pengen ngegigit Itilmu.... Kakak pengen jilatin memekmu.... Oh Claraaa..." Seru Ciello semakin mengocok batang penisnya dengan kecepatan tinggi.

"Claraaa... Kakak pengen merawanin memekmu Deeekk.... "Erang Ciello,"Kakak pengen nusukin kontol besarku ke lubang sempit memekmuuuu... Pengen nusikin kontol besarku ke lubang anusmuuu.... Ohh Clara.... Kamu bisa bikin kontol kakak pengen ngentotin memek perawanmu Dek... Kamu bisa bikin kontol kakak pengen ngentotin anus perawanmu Dek... Ohhh... Claraaa.... Claraaaaaa....."

TEK TEK TEK

"Ssshh... Ooohh.. Mama.... Claraaaa..... Ciello mau keluar maaa... Ciello mau ngecroot..."

"Ayo jongkok didepanku Ma... Jongkok.... Iya... Kamu juga Dek.... Kamu juga jongkok disamping Mama... Dan buka mulut kalian lebar-lebar.... Aku mau semprot mulut kalian dengan pejuh kentalku..."

"Ohhh... Maaamaa... Ciello mau keluar Maa... Aku mau keluar.... " Jerit Ciello, "Clara... Buka mulutmu... Kakak juga mau ngecrotin mulutmu.... Oohh.. Oohh... Oooooohhhh...."

Tanpa menunggu waktu lama, sperma Ciello kembali menyembur dengan cepat. Melenting jauh hingga melewati paha, lutut dan kedua kakinya. Menyembur jauh hingga jatuh ke lantai kamar mandi.

CROT CROOOT CROOOOT CROOCOOOT CROOOT...
Tak henti-hentinya, sperma panas Ciello menyembur dengan cepat. Walau tak sebanyak semburan ketika penisnya terjepit vagina Citra tadi, namun tetap saja penis mudanya masih mampu menyemburkan banyak benih kejantanannya. Berkedut-kedut hebat. Dan juga nikmat.


"Mamaaaaa.... Claaraaaa.... Ciello ngecrooot niihh Maaa... Kakak ngecrooott Deeekkk... Huuooohhh... Enak sekali Maaa.... Enak sekali Deeekk..... Enaaaakkk....." Racau Ciello sambil meliuk-liukkan tubuhnya, mengejan sekuat tenaga sambil terus memeras batang penisnya kuat-kuat. Tubuhnya bergetar hebat dqn keringatnya bercucuran. Tak henti-hentinya, Ciello mengerang sambil menguruti penisnya yang semakin memerah, merasakan gelombang orgasmenya yang hebat. Orgasme yang membuat dirinya lemas kehabisan tenaga.

"Hhhh.... Hhhhh....Hhhhh...." Sejenak, Ciello mengatur nafasnya. Nafas kepuasan karena membayangkan sedang bersetubuh dengan ibu dan adik kandungnya.

Puas sekali Ciello, hingga ia tak sadar jika Clara yang sudah berpakaian lengkap sudah berdiri di pintu kamar mandi.

Dan betapa terkejutnya Ciello ketika ia membuka mata, mendapati Clara yang tegang berdiri dengan mata bulat melotot, menatap kearah penis kakak kandungnya. Kearah penis yang masih berkedut dan memuntahkan lahar putih lengketnya.

"Aaastagaaaahh...." Jerit Clara sambil menutup mulutnya. Ia benar-benar terkejut melihat pemandangan mesum kakaknya pagi itu. Pemandangan yang bakal ia ingat sepanjang hidupnya.

"Eh... Clara... Ngg.... Anu...." Bingung Cielo dengan nafas yang masih terengah-engah.

"Kenapa Dek....?"

"Adek mau.... Adek mau ambil jepit rambut adek yang ketinggalan...." Jawab Clara sambil menunjuk jepit rambutnya yang tergantung pada tirai bathup di ujung kamar mandi.

Dengan kaki telanjang, Clara melangkah masuk sambil berpegangan pada wastafel yang ada didekat pintu. Melangkah pelan hingga sampai ke dekat kakaknya duduk. Sejenak, Clara bingung untuk melangkah ketika lantai didepannya tercecer sperma Ciello yang memenuhi lantai kamar mandi.

"Ntar lantainya disiram ya Kak... Biar nggak licin...." Ujar Clara sambil melangkah maju. Melangkah tepat diatas genangan-genangan sperma Ciello yang memenuhi lantai kamar mandi. Dan setibanya di bathup, Clara segera mengambil jepit rambutnya lalu membalikkan badannya. Menatap Ciello yang masih bingung karena kesengajaan Clara menginjak sperma-sperma kakaknya.

"Abis gitu Kakak mandi ya.... Trus kita sarapan dibawah...." Ujar Clara lagi sembari mengulangi perbuatannya barusan. Melangkah pelan diatas genangan sperma Ciello.

Tanpa mengucap apa-apa lagi Clara lalu berjalan keluar kamar mandi dan meninggalkan Ciello yang masih terbengong-bengong. Meninggalkan kakak kandungnya dengan senyum tersungging lebar di wajah.

Bersambung,

By Tolrat.
Ijin pemanasan buat marathon hu.. ☕
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd