Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.126
saking nunggu kelanjutannya ampe kebawa mimpi, suhu tolrat tiba tiba langsung updet ampe part tamat
 
“Kaa… Coba deh pegang perut Adek…” Kata Clara yang mengamit tangan Ciello dan meletakkannya di sebelah kiri pusarnya
“Ehh…?”Kaget Ciello, “Ini apanya ya? Kok ngejendol gini…?”
“Hmmm… Sepertinya ini kakinya deh….”
“Ehhh… Kok kayanya menendang-nendang gini Dek… “ Tanya Ciello ketika merasakan ada pergerakan di dalam kandungan adik tercintanya. Seperti sebuah tonjokan dari perut kirinya.
“Iya Ka… Hihihi… Lucu yaaa…?”
“Kamu ga sakit kaya gini…?”
“Hmmmm… Tumben perhatian…?” Sindir Clara mengusap tangan kakaknya, “Kemaren aja pas kontol Kakak nyodok memek Clara sampe berdarah-darah gitu… Kaka tega-tega aja…”

“Yeeeee… Itu khan beda Deeekkk….” Sinis Ciello sambil memutar matanya, “Kalo pala bawah Kakak mah mana tau tega atau enggak…”
“Hihihi… Iya ya Kak… Pala bawah Kakak mah taunya cuman nyodok…. Gerak maju mundur… Ama muntah pejuh aja ya…” kekeh Clara yang tiba-tiba mengusap lembut selangkangan Ciello lalu meremasnya gemas

“Uuuuhhhh….” Erang Cielllo, “Naaahh…. Itu kamu paham Dek… Hehehehe….”
“Dasar Kakak cabul…. Adek sendiri sampe dibuntingin gini…”
“Huuuu… Kamunya aja yang nafsuin…”
"Yaaahh.. Gimana dong… Namanya cantik dari lahir… Ya ginilah bentukannya Kak…. Hihihi…”
“Yaudah… Kalo gitu jangan salahin Kakak kalo pala bawah Kakak selalu nafsu ama kamu Dekk…”

DUG..

“Ehhh…? Dek…? Tendangan dedek bayinya kenceng banget…” Kaget Ciello.
“Iya… Dia kayaknya sebel ama Kakak…” Balas Clara, “Mamanya disakitin terus ama Kakak…”

DUG..

“Uhhh… Dia nendang lagi Dek… Pasti cowok nih…”
“Iya… Adek juga ngarep dedek bayinya cowok….” Usap Clara pada perutnya dengan senyum lebar
“Emang kenapa kalo cowok…?”
“Yaaaa… Biar dia bisa jagain Adeklah….” Jelas Clara
“Hmmmm.. Jadi kalo cewek… Ga bisa nih jagain Mamanya…?”
“Bukannya ga bisa Kak… Adek khawatir aja…”
“Khawaatir….?”
“Iya.. Adek khawatir… Kalo anak Adek ini cewek… Ntar gedenya… Dientot kamu juga… Hihihihi….”

“Hahahaha… Bener juga sih….” Tawa Ciello terbahak-bahak, “Kakak yakin Dek… Kalo bayi kita ini bakalan cakep dan cantik…”
“Iya Kak… Adek juga mikir kaya gitu…” Kata Clara menatap lagi pagi yang cerah diatas sana. Membuat kecantikan lahirian gadis remaja itu terlihat begitu sempurna.

Cantik, semok, berkulit putih, langsing, berpayudara besar, dan memiliki kharakter yang selalu ceria.

“Omong-omong… Dek... Ini nanti…Bayi yang ada di dalem kandungamu… Bakalan manggil Kaka dengan sebutan apa ya…?” Tanya Ciello, “ Om…? Papa…? Atau Kakak ya…?”
“Menurut Kaka apa..?” Sahut Clara balik bertanya.

“Hhhhmm.. Apa aja deh… Yang penting dia sehat…” Kata Ciello menatap teduh kearah Clara.

“Kak…?” Panggil Clara. Seolah tahu dengan tatapan mata Ciello yang begitu berbeda.
“Hmmmm….”
“Kenapa Kakak ngeliat Adek kaya gitu sih…?” Tanya Clara heran
“Emang kenapa…?”
” Ga biasa aja Kakak ngeliat Adek kaya gitu….” Muka Clara mendadak judes, matanya menyipit seolah menyelidik.

“Adek keliatan jelek ya….?” Mulut Clara mengerucut, “Adek kaya wewe gombel beneran ya…?”
“Hahahaha…” Tawaku pecah karena kelucuan Clara, “Sejelek-jeleknya kamu Dek…. Kamu masih bidadari buat Kakak…”

“Ahhh… Basi… Monyet buntung….” Sentil Clara yang tiba-tiba ke selangkangan Ciello.
“Beneran kok cintaku yang cantik….” Balas Ciello yang kemudian meremas payudara Clara.

“Awwww…..” Languh Clara sambil menepis tangan Ciello
“Eeehh… Maap-maap…” Kaget Ciello melihat reaksi Clara, “Sakit ya Dek…?”

“Bukan sakit Kak… Ngilu….Tetek Adek khan udah ga kaya dulu lagi Kak… Yang kebal kalo diremes-remes…” Kata Clara sambil mengurut payudaranya, “Sekarang tetek Adek super duper sensitif… Kesenggol dikit ngilu….” .
“Ooowwwhhh… Maap kalo gitu….”

“Malahan sekarang.. Tetek Clara gampang banget keluar ASInya…”
“Seriussss….? Udah ada ASInya….?” Heboh Ciello, “Mana coba liat….”

Tanpa rasa malu, Clara pun menurunkan leher dasternya. Memperlihatkan payudaranya yang begitu besar dengan urat kehijauan dibalik kulitnya yang putih mulus

“Eh iya... Basah banget itu tetek….” Kata Ciello yang secara spontan mengusap putting Clara yang basah dengan kedua tangannya.

SLUURRP SLUURRP.
Hisap Ciello langsung mencicipi kebasahan tangannya secara bergantian.

”Hhhmmm…. Rasanya gurih gini Dek…?” Heran Ciello terus mencolek-colek tetesan ASI yang tak hentinya merembes dari payudara adik kandungnya.
“Gatau juga Kak…”
“Udah nanya Mama belom….?” Tanya Ciello
“Udah sih….” Angguk Clara
“Trus…?”
“Bilangnya normal….” Kata Clara, “Malahan… Buat ngurangin rasa ngilu… ASInya harus sering-sering dikeluarin…”
“Dikeluarin….?”
“Iya… Dipijit-pijit gini… Biar tetek Adek ga terlalu tegang….”

“Hmmmm… Kalo dijilat gini Dek….?” Tanya Ciello yang tanpa meminta ijin, langsung mencaplok payudara Clara dan menghisap putingnya secara bergantian.

HAAAPPPPP
“OOOHHHH… Kakaaaakk….” Lenguh Clara ketika mulut Ciello terus menyedot payudaranya, “Pelan-pelan Kakkk….”

SLUURRP SLUURRP.
SLUURRP SLUURRP.
Hisap mulut Ciello terus menyedot ASI dari payudara Clara. Membuat gadis remaja itu kelojotan karena ngilu, enak, dan lega.

Namun, kelegaan yang ia rasakan hanyalah bersifat sementara. Karena setelah beberapa kali putting payudara besarnya dihisap-hisap, muncul rasa hangat yang semakin kuat dari liang senggamanya.

“Ooohhhh Kakaaaa…” Rintih Clara yang spontan meraih selangkangan Ciello dan meremasnya pelan.

Ciello yang paham reaksi Clara barusan, pun segera merogoh selangkangan Clara yang tak bercelana.

“Hmmmm… Ada yang becek nih…. ” Goda Ciello ketika mendapati jika liang peranakan adik kandungnya begitu basah, “Kamu udah sange ya Dek…?.
“Hee’eeehh….” Angguk Clara sambil mendesah lirih.

Tanpa menunggu lama, Ciello kemudian membimbing Clara ke gazebo taman di sudut rumah.

“Kakak bantuin ngilangin sange kamu ya…?” Tanya Ciello sembari menaikkan bawahan daster Clara dan melepasnya melewati kepala.
“Shhh…. Iya Kaaak…” Lenguh Clara nurut.

Setelah Clara melepas satu-satunya pakaian yang ia kenakan, Ciello kemudian merebahkan adik kesayangannya itu dengan perlahan.

Seperti sudah saling paham. Clara yang sudah telentang langsung membuka pahanya lebar-lebar. Memperlihatkan kemaluannya yang gundul licin dan tembem.

Sejenak, Ciello hanya diam.

Ia memperhatikan tingkah adik kandungnya yang sudah begitu pasrah. Tenggelam dalam birahinya.

“Kak…?” Tanya Clara melihat Ciello yang hanya terdiam.
“Ya Dek...?”
“Kenapa…? Kok diem aja…?”

Ciello tak menjawab. Ia hanya tersenyum melihat kebingungan Clara.

“Iiihhhhsssss…. Malah senyum….Mau bantu Adek ilangin sange memek Adek ga sih…?” ” Sewot Clara dengan wajah juteknya, “Ya kalo gamau… Yaudah… Clara kobel aja sendiri di kamar….” “Sambung Clara yang buru-buru menutup bentangan pahanya dari tatapan mata Ciello dan berupaya duduk.


“Memek wanita hamil tuh spesial ya Dek…?” Kata Ciello yang menahan paha Clara dan membukanya kembali.
“Auk ah….”
“Cantik… Wangi…. Segar… Dan….. ”
“Item…?” Potong Clara, “Iyee Adek juga tahu… Kalo memek Adek sekarang jelek….”

Mendengar reaksi sewot Clara, Ciello langsung jongkok didepan gazebo. Mendekatkan diri ke selangkangan adik kandungnya yang terbuka lebar dan mengecupnya pelan. Tepat di tengah-tengah bibir kemaluannya.

CUPPPPP

“Adekku Clara yang paling cantik sedunia….” Kata Ciello sembari mengusap vagina Clara yang makin membasah dengan lidahnya, “Jangan pernah ngehina tubuh indahmu ini ya cantik…”

“Kehamilanmu ini adalah sebuah anugrah… Yang membuatmu makin terlihat cantik dan dewasa…”
“Kamu cantik Dek…Dengan segala kejutekanmu…”
CUUUPPP
Kecup Ciello tanpa henti di liang senggama adik kandungnya.

“Bener Claraku sayang… Ini memek paling sempurna di mata Kaka….” Goda Ciello sambil memutar-mutar klitoris Clara dengan lidahnya, “Lucu… Tembem…. Mulus….”
“Ama memek Mama… Cakepan siapa….?”
“Yaaaaa…. Cakepan memek kamulah….”

"Ahhhssss… Adek ga percaya….” Lenguh Clara pelan, “Kakak mah sering boong… Tukang gombal…”
“Hahahaha… Beneran Dek… Memek kamu memang paling cakep…. Dan….. ”

SLUUUURRRRRPPPP….
Hisap Ciello menyeruout lendir kemaluan adik kandungnya kuat-kuat.

“Paling gurih…..” Seru Ciello yang terus menggelitik klitoris Clara dengan ujung lidahnya
“Ooohhh.. Kakaakkk…..” Lenguh Clara membenamkan kepala kakak kandungnya ke tengah selangkangannnya, “Enak banget kobelan lidahmu Kaaakkk….”


Ciello tahu, gairah Clara sudah begitu tinggi, dan tak dapat ia tahan-tahan lagi. Adik kandungnya itu butuh pelampiasan. Butuh kepuasan yang harus ia dapat dalam waktu dekat.

“Puasin Adek Kaaak…. Puasin memek Adek…”

Tanpa menunggu perintah lagi, Ciello langsung melahap vagina Clara lebih dalam. Menyiduk lendir kemaluan adik kandungnya yang semakin deras membanjir, sembari terus menggelitik klitorisnya yang makin membesar.

SLRRUUPP… SLRRUUPP…
“Ohhh Kakaakk… Iyaaahh… Terusssss… Jilat terus Kaaakk…” Erang Clara dengan tubuh yang melengkung kedepan. Mengejang kuat dengan tangan yang menggelepar mencengkram busa gazebo tamannya, “Oooohhh…. Enak bangeeett…”

SLRRUUPP… SLRRUUPP…
“Ohhhssss… Kakaaak….. “ Erang Clara yang terus menekan kepala Ciello kevaginanya sambil mengapitkan kedua pahanya yang menegang kuat, “Ooohhh… Kakakk…. Enak kaaakk… Ooohhh…”

PUAAHH….
Rehat Ciello. Sejenak menghentikan jilatan pada vagina ranum adik kandungnya.

“Enak ya Sayang..?” Goda Ciello menepuk-nepuk bibir vagina gundul Clara.
“Enak banget….”

“Gantian dong Dek… Maenin kontol Kakak….” Pinta Ciello yang kemudian melepas celana kolornya dan mengarahkan batang penisnya yang sudah keras menegang ke wajah Clara.

“Ohhhh… Ini yang Adek tunggu-tunggu….” Girang Clara yang dengan sigap, menangkap batang jumbo Ciello dan menciuminya gemas, ”Siniin kontolmu Kaaak… Adek udah kangen banget ama kaki tengahmu ini…. “

HAAAAAPPP
“Ooohhh.. Kontol kesayangan Adek….”

SLUURP SLUURRP SLUURRRPPPP
“Ooohhh... Hangatnyaaaa…. Mulut seksimu memang selalu juara, Dek…”

Mendapat sambutan yang tak kalah panas, Ciello kemudian ikut merebahkan diri di gazebo taman. Tepat disamping Clara. Mereka saling merebahkan diri dengan posisi 69

HAAAPP
Dengan buas, Clara kembali mencaplok penis Ciello. Mengenyot kepala penisnya yang begitu merah karena penuh terisi darah birahi. Menyelomot batang panjangnya, dan mengunyah biji zakarnya.

“Uuhhhh… Clara…. “ Lenguh Ciello bangga dengan kemahiran adik kandungnya yang satu ini. Walau belom pernah sekalipun Clara bisa melahap batang penisnya, seperti Citra, namun Clara selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, yang ia bisa.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd