Pecah Utak
Pertapa Semprot
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
Cerita 113 – Skandal di Rumah
Eps. 05 – Kenikmatan Sepanjang Hari [1]
Hampir sama dengan Ujang..
Darso adalah pemuda kampung yang mengadu nasib menjadi jongos di rumah mewah di Sentul City.
Tampang dan bentuk tubuhnya sama seperti Ujang: hitam, kurus, dekil. Bahkan lebih kurus dan hitam daripada Ujang.
"Tenang aja nyah, tadi kan nyonya bilang suka dengan kontol besar dan panjang..!" Ujang berusaha menjelaskan.
"Nah.. kang Darso ini kontolnya juga gede lho..! Dia juga mau ikut icip-icip ngentotin nyonya..” kata Ujang lagi..
ambil menarik kedua tangan nyonya majikannya ke belakang..
Sehingga Darso yang matanya belo itu semakin nafsu memandang tubuh bagian depan Linda yang bugil.
"Gila Jang, kamu.. eepphh..” sebenarnya Linda mau memarahi Ujang yang lancang bercerita tentang hubungan mereka..
dan memanggil orang lain ke sini.. tapi Ujang langsung membekap bibir indah nyonya Linda dengan bibirnya yang dower.
Jongos itu meremas payudara nyonyanya yang mengantung bebas itu dan dirabanya bibir vagina Linda.
Lama-lama mata Linda mulai meredup, menandakan birahinya yang sudah naik.
Darso yang juga terangsang disuguhi pemandangan hot antara Ujang dan nyonyanya.
Ingin sekali Darso meraba sekujur tubuh itu, tetapi ia menahan diri.
Mata Darso tak jemunya memperhatikan payudara indah dan vagina berjembut lebat Linda.
"Sini mang Dar, silakan raba tetek nyonya saya..!” Ujang mengajak Darso.
"Jahat kamu Jang, ajak teman koq nggak bilang-bilang..? Eeessshh..” jawab Linda sambil meringis..
Karena kini tubuh bugilnya yang indah menawan sedang diraba-raba.. dielus dan diremas-remas..
Oleh dua pasang tangan yang kasar dan hitam legam itu.
Kini tangan Darso sudah mengelus.. bahkan meremas dengan gemas sepasang payudara montok dan 'bening' itu.
Dipermainkannya puting payudara itu dengan begitu gemas.
Sedangkan Ujang.. sedang begitu asyik menyelipkan jari tengahnya dalam-dalam mengobok-obok vagina Linda.
Hal itu membuat Linda kelojotan menikmati lonjakan birahi dalam dirinya.
"Enak sekali Jang, tetek nyonyamu. Sekel, montok dan kenceng lagi. Nyusu dulu ah..!” Kata Darso.
Linda yang sudah dibakar nafsu membiarkan tubuhnya diperlakukan demikian.
Bahkan dengan birahi yang sudah memuncak..
ia menyodorkan sepasang payudaranya yang putih.. halus dan montok itu untuk dinikmati mulut Darso.
"Ahhhss.. eeeggghhh.. eehhmmm..”
Itulah kalimat yang keluar dari mulut Linda, ketika Darso mencaplok dan mengulum puting payudaranya.
Dengan penuh nafsu Darso menjilati bongkahan payudara montok itu.. dan sesekali diisapnya pentil itu kuat-kuat..
Sehingga Linda terus kelojoton penuh nikmat. Dipermainkannya lidah Darso di puting susu itu.
"Eeehhh eeessshhh.. eemmmhh..” demikian erangan penuh birahi dari nyonya cantik itu.
"Sekarang.. saya mau lihat dan ciumin memek nyonya Linda yah..?” Darso menyatakan maksudnya itu.
Ujang mempersilakan Darso untuk bermain dengan vagina nyonya majikannya.
"Ngangkang dong nyah..” pinta Darso. Tanpa malu-malu lagi.. Linda membentangkan pahanya lebar-lebar..
sehingga vaginanya terpampang bebas di hadapan Darso.
"Gile nih jembut lebat banget..! Biasanya nafsunya gede. Nih memek bagus banget yah..!?”
Darso yang kampungan dan yang katanya tidak tamat SD itu memberi penilaian terhadap vagina Linda.
Ia memandang vagina itu penuh nafsu dan diciuminya dengan geregetan.
Lidah Darso juga menerobos masuk ke dalam vagina Linda dan bermain-main di dalam rongga vagina itu..
menyentuh klitorisnya yang sensitif.
Serangan Darso kembali membuat Linda menggelinjang menikmati gelora birahi dalam dirinya..
yang diperlakukan seperti itu oleh Darso.
Sementara di sebelahnya Ujang meremasi payudaranya dan menciumi tenguk dan pundaknya.
Karena terus dirangsang akhirnya.. "Eggghhh.. oohhhsss. Aku kee..llluuu..arrr.. eessshh..!!”
Demikian erangan nikmat dari Linda yang sudah sampai pada klimaks pertamanya.
Tubuh Linda semakin lemas dan melemah karena luapan nafsunya.
"Wah.. nafsu nyonyamu hebat juga Jang. Nih sudah keluar. Apalagi ntar kalo dientot..”
Darso mengatakan hal itu sambil membuka celana pendeknya yang dekil dan melepas CDnya.
Maka tersembullah batang penisnya yang luar biasa besar itu.
Kencang.. hitam dan dikelilingi oleh bulu-bulu yang lebat. Linda terhenyak memperhatikan penis besar itu
"Sini aku pegang dulu. Diciumin dulu dong..!"
Darso mengikuti kemauan Linda dan menyodorkan penis besarnya ke mulut Linda.
Disambutnya penis itu. Dipegangnya.. diciumi dan dimasukkannya ke dalam mulutnya.
Darso menduduki payudara Linda dan memasukkan batang penisnya ke dalam mulut Linda.
Digenjotnya mulut mungil itu dengan penisnya.
Linda pun menyedot dengan kencangnya penis itu dan lidahnya menjilati kepala penis yang bersunat itu.
"Uugghh.. Enak sekali sepongan nyonya Linda.. eehhhgg..!!” Demikian ungkapan Darso.
Sambil terus mengulum dan menjilati penis Darso.. Linda mempermainkan biji pelirnya.
Seakan batang penis dan biji pelirnya itu menjadi mainan yang menarik baginya.
Setelah sekitar 15 menit Linda menservis penis itu.. tibalah saatnya bagi Darso..
untuk menikmat persetubuhan yang sesungguhnya.
Darso memegang penisnya yang sudah tegang sekali dan diarahkannya ke bibir vagina Linda yang sudah becek itu.
Plep.! Ditempelkannya kepala penis yang membonggol mantap itu.. slebbb.. dan didorongnya pelan-pelan
"Agghhh.. eeessshhh.. eeuuugghh..” Linda mulai mendesah dan menjerit penuh nafsu..
ketika penis yang besar itu mulai menerobos masuk ke liang vaginanya.
"Enak banget Jang.. memek nyonya majikanmu.. sempit dan peret banget.. ssshhh..”
Darso pun ikut menikmati proses penetrasi itu.
"Iya dong, aku aja ketagihan ngewe sama nyonya Linda. Habis memeknya rapet banget..!!”
Jawab Ujang bangga kepada Darso.
Akhirnya.. sllleebb.. masuklah seluruh penis itu ke dalam sarang nikmat Linda. Darso
membenamkan penis itu dan menekannya kuat-kuat.
Linda menanggapi dengan mengangkat pantatnya, seakan menyambut proses penetrasi itu.
"Eggghhsss .. Aahhsss..eesshhh..” terdengar erangan Linda.. ketika Darso mulai menekan dan memutar pantatnya..
sehingga batang penisnya yang besar itu masuk dengan sempurna.
Linda yang dalam keadaan terlentang itu sangat menikmati enjotan penis Darso di dalam liang vaginanya.
Tak henti-hentinya dari mulutnya keluar desahan nasfu.
Kedua tangan Darso memegang betis mulus Linda dan membentangkannya.. sehingga terbuka lebar.
Pada saat yang sama, Ujang pun tidak tinggal diam. Dia membuka celananya yang jelek itu dan melepaskan CDnya.
Batang penisnya yang juga besar itu lalu diarahkan ke mulut Linda.
Dan akhirnya, ke dua mulut Linda atas dan 'bawah'.. terisi penuh oleh penis yang besar itu.
Betapa nafsunya Darso dan Ujang menyetubuhi Linda dengan penisnya yang sudah amat tegang itu.
Mereka berdua sebagai pembantu sungguh mendapat rejeki nomplok.
Setelah gaya itu dirasa puas, Darso minta ganti posisi.
Dicabutnya penis itu dari dalam liang senggama yang nikmat itu, ia melepas kaos bututnya..
Sehingga kini tubuhnya sama-sama polos dan bugil seperti Linda.
Hanya bedanya.. tubuh Darso begitu hitam.. sedangkan tubuh Linda begitu putih bening bagai pualam bercahaya.
Darso kemudian tiduran terlentang dan meminta Linda memasukkan penis besarnya ke dalam vaginanya.
Rupanya ia menginginkan gaya ‘woman on top’..!
Linda mengambil posisi menduduki penis Darso dan diarahkannya ke dalam liang vaginanya. Clebb.. blesskk..!!
Masuklah kini seluruh batang penis Darso dijepit oleh dinding nikmat di dalam rongga kemaluan Linda.
Saat Linda menurunkan tubuhnya, Darso menaikkan pantatnya.. sehingga seluruh penisnya tertelan di dalam vagina Linda.
Jlebb.!! Disentakkannya penis Darso melesak masuk ke dalam vaginanya.
Tindakan itu ditanggapi Linda dengan menekan pinggulnya ke bawah..
sehingga batang penis Darso sungguh masuk dengan sempurna, diiringi desahan nikmat dari Linda.
Darso pun meremas dengan penuh nafsu payudara Linda yang menggantung indah itu.
Melihat hal itu, Ujang pun tidak tinggal diam. Dia meminta Darso untuk memeluk tubuh bugil majikannya.
Darso memeluk tubuh mulus itu dan mencium bibirnya.
Bibir mereka saling berpagutan erat sambil menikmati persetubuhan yang penuh desahan birahi.
Ujang bisa melihat betapa penis Darso yang kencang dan besar itu tertelan masuk ke dalam vagina Linda.
Ujang juga melihat liang anus Linda yang agak terbuka menantang.
Ia memang pernah mensodomi nyonya majikannya itu.
Penis Ujanglah yang pertamakali masuk ke liang anus Linda.
Suaminya saja tidak pernah melakukan hal itu bila bersetubuh.
Dan rupanya, inilah kejutan yang akan dinikmati Linda.
Ujang akan menyodominya, bersamaan saat Darso menyetubuhi vaginanya.
Ujang kemudian mengarahkan batang penisnya ke lubang anus Linda.
Clebb..!! "Aaggghhh.. aooowww..!!” Kembali Linda mulai mendesah dengan begitu keras dan mengelepar-gelepar..
saat lubang anusnya mulai dipenetrasi oleh penis Ujang.
Pelan-pelan Ujang mulai memasukkan batang penisnya yang sudah tegang membelah anus Linda.
Perlahan didorongnya penis Ujang, menelusuri liang anusnya. Linda kembali mendesah penuh nikmat:
"Auuuhhsss.. pee..llaann Jaanngg. Eeuugghhh..!!"
Penis Ujang sedikit demi sedikit masuk ke dalam anus Linda.
Inilah kali pertama Linda mengalami double penetration, di vagina dan anusnya.
Ujang pun merasakan nikmat karena bisa memasukkan penisnya ke dalam liang anus nyonya majikannya.
Dan.. sllleeepph. Masuklah kini penis Ujang ke dalam anus Linda. Hal ini membuat Linda menjerit:
"Ahhh.. Jhanng.. sssaaakkhhiitt.. eegghh..!!"
Darso dan Ujang akhirnya sengaja membenamkan penis mereka dalam-dalam ke dalam lubang vagina dan anus Linda..
sehingga ibu muda yang cantik itu menggelepar merasakan sodokan penuh nafsu dari kedua jongos itu.
Ujang dan Darso dengan penuh semangat memompakan penisnya..
membiarkan nyonya majikannya mengelepar liar penuh nafsu.
Rasa sakit yang dialami Linda lama-lama mulai berubah menjadi nikmat yang luar biasa.
Darso dan Ujang pun sepertinya tidak mau membiarkan kenikmatan itu cepat berlalu.
Mereka terus menghantam vagina dan anus Linda dengan begitu kasar.
Setiap desahan atau erangan yang keluar dari mulut Linda..
justru memacu mereka untuk semakin menancapukulan penisnya lebih kuat ke sasarannya.
Sudah hampir setengah jam Linda mengalami serangan birahi yang begitu hebat.
Sudah 3kali pula Linda mengalami klimaks yang luar biasa nikmatnya itu.
Sampai akhirnya Ujang dan Darso sudah bersiap untuk memuntahkan lahar sperma mereka.
"Aahhh gua mau keluar nih..” demikian lenguhan penuh birahi dari Ujang,
Darso pun mengalami yang sama: "Eegghh.. gua juga oi! Nyonyamu pasti sudah keluar berkali-kali.."
Dan akhirnya pada saat yang hampir bersamaan.. Darso dan Ujang.. begitu juga Linda..
Sam menuntaskan persenggamaan mereka. Crrooottt.. ccrrooottt.. ccrrooottt..!!
Muncratlah sperma Darso di dalam liang vagina Linda..
Sedangkan Ujang pun menyemprotkan spermanya di dalam liang anusnya.
Linda pun sampai pada klimaksnya. Akhirnya, ketiga manusia itu lemas lunglai.
Kelihatan sekali, tubuh indah, putih dan bening milik nyonya Linda dihimpit oleh tubuh hitam, gelap dan dekil.
Darso dan Ujang membiarkan penis mereka tetap menancap di vagina dan anus nyonya Linda..
Sambil menuntaskan sisa-sisa birahi mereka.
"Gimana mang Dar, enak kan memek nyonya saya..?” Ujang bertanya pada temannya.
"Enak tenan.. sempit banget yah..!?” Darso menanggapinya.
"Iya dong.. padahal udah berapakali aku entot lho.. hehehe. Aduuhh sakit..!!”
Tiba-tiba saja Ujang meringis karena Linda mencubit lengannya..
seakan malu karena rahasia skandalnya dengan si jongos itu terbuka.
"Ah.. nggak apa-apa Nyah. Darso juga suka nyikat anak majikannya.
Tuh si kembar Sherly-Sheny aja dientot sama Darso. Iya kan Kang Dar..?” Ungkap Ujang.
"Iya Nyah.. habis saya diajak duluan. Awalnya non Sherly.. gara-garanya lagi ribut sama pacarnya.
Eh malah maen sama saya..” kata Darso.
Ujang melanjutkan: "Iya tuh.. bahkan perawannya Sheny disikat juga sama si Darso..!”
Darso menanggapinya..
"Iya.. rupanya non Sheny pernah ngintip saya lagi ngewe sama non Sherly, eh lama-lama dia gatel juga.
Lalu ketika rumah lagi sepi, non Sheny ngajak saya ke kamarnya. Kirain di suruh bersihin kamarnya.
Taunya jadi ngewe juga. Wah.. non Sheny masih perawan lho waktu saya entotin..!”
Setelah Darso selesai menceritakan pengalamannya itu, Linda lalu berdiri untuk menyudahi permainan ini.
Karena dia ada janji dengan salahsatu staf marketingnya untuk melihat butiknya di Mall Pluit yang sedang di renovasi.
Ujang dan Darso pun berdiri dan bergantian memeluk dan mencium Linda sebagai ungkapan terimakasihnya.
Darso pun bangkit dan ke kamar mandi yang ada di dalam kamar Ujang untuk membersihkan dirinya.
Ujang memakai celana pendeknya dan menemani nyonyanya yang masih bugil untuk keluar dari kamarnya.
Setelah Darso membersihkan tubuhnya, ia pun keluar kamar Ujang.
Di rumah yang mewah itu, Ia mencari Ujang untuk pamitan.
Tetapi dia tidak menemukannya, feelingnya mengatakan bahwa Ujang pasti ada di kamar majikannya
Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke kamar Linda untuk menemui Ujang.
Dan benar saja.. ketika Darso masuk ke kamar Linda yang besar dan indah itu..
dia mendengar suara desahan dari kamar mandi di dalam kamar itu.
Ia pun lantas melangkahkan kakiknya ke sana..
dan menemukan Ujang sedang menggenjot tubuh telanjang nyonyanya yang duduk di atas wastafel marmer.
Rupanya Ujang karena merasa belum tuntas melanjutkan persetubuhannya dengan nyonyanya di kamar megah itu.
Darso kemudian berpamitan dengan Ujang dan nyonya Linda yang sedang asyik bersetubuh itu..
tapi keduanya cuek karena terhanyut dalam birahi.
Akhirnya persetubuhan antara Ujang dengan nyonya Linda berakhir sekitar pukul 9.30 pagi.
Itu pun atas permintaan Linda karena sudah ada janji dengan Silvy.
Ujang menuruti alasan nyonya majikannya..
Dengan syarat nanti sore Ujang bisa menikmati kembali tubuh mulus nyonya Linda.
Tentu saja Linda menyetujui syarat itu, karena ia pun menyukai permainan Ujang.
Sekitar pukul 10.15, nyonya Linda keluar rumah dengan mengendarai mobil BMW yang masih baru itu.
Dia janjian untuk bertemu dengan Silvy, anak buah suaminya yang bekerja sebagai staff marketing.
-------ooOoo-------
Mereka memang sudah saling kenal dengan baik. Keduanya janjian untuk ketemu di sebuah caffe di Cibubur Sqare.
Usia Silvy 23 tahunan, orangnya cantik, putih dan menarik. Dia belum menikah, tapi sudah punya pacar.
Ketika sedang membicarakan beberapa hal sehubungan dengan butiknya, Linda melihat Lisa, adiknya Lily.
Dari tempat duduk Linda di caffe itu.. ia dapat melihat Lisa yang sedang memarkir mobilnya di halaman mall itu.
Lisa turun dari mobil jazznya itu dengan diikuti oleh ketiga cewek teman sekolah yang sebaya dengannya.
Saat itu Lisa mengenakan kaos santai yang agak longgar dan rok jins mininya yang pendek sekali..
sehingga pahanya yang sekal berisi terpampang jelas.
Kemudian Lisa dan teman-temannya masuk ke dalam mall untuk membeli donat dan kopi.
Saat itulah Linda menyapa Lisa dan saling berbincang sebentar.
Setelah mendapatkan pesanannya..
Lisa meninggalkan Linda dan Silvy lalu mereka pergi meninggalkan mall itu dengan mobilnya.
Begitu juga dengan Linda dan Silvy.. setelah ngobrol sebentar sambil minum kopi..
mereka pun pergi meninggalkan mall itu menuju Pluit.
Sekitar pukul 12.30 siang, Linda dan Silvy sudah sampai di sebuah mall di daerah Pluit.
Tampak ceria sekali wajah Linda siang itu.. karena ia akan memulai usahanya membuka butik pakaian.
Linda membeli tempat berukuran 6x8 m dan kini sedang direnovasi.
Sesampainya di butik itu, Linda dan Silvy tampak berbincang-bincang memperhatikan tata letak di ruangan itu.
Silvy memperhatikan dan mencatatnya dengan seksama.
Linda pun beberapakali memberi arahan ke mandor yang merenovasi butiknya itu..
dan juga kepada 3 orang tukang yang sedang bekerja.
Silvy masih terus memperhatikan ruangan di bagian depan.. Sedangkan Linda tampak berbincang serius dengan mandor itu.
Linda menanyakan letak gudang yang menjadi tempat menaruh pakaian dagangannya kepada Pak Samad, mandornya itu.
Linda mengikuti pak Samad ke arah belakang butik.. sedangkan Silvy masih asyik di bagian depan.
Sesampainya di dalam gudang yang berukuran 2x3m itu.. tampak perbincangan serius mengenai warna.
Di dalam ruangan gudang itu Linda dan mandornya didatangi seorang tukang yang masih muda..
untuk minta izin istirahat kepada Pak Samad untuk makan siang.
Tiba-tiba Linda mengeluarkan selembar uang seratus ribu kepadanya untuk dibelikan 4 nasi bungkus.
1 untuk mandor dan 3 untuk teman-temannya.
Di bagian gudang itu, Linda dan Pak Samad terlibat pembicaraan yang serius.
Linda menghendaki ruangan itu dicat dengan warna biru tua.
Tetapi Pak Samad menyarankan menggunakan warna terang, dengan alasan bisa hemat listrik.
Rupanya Linda tetap pada pendiriannya dan tidak mau menerima pendapat Pak Samad.
Di satu pihak Linda kagum akan penjelasan Pak Samad yang masuk akal.
Di lain pihak, Linda sebenarnya kagum akan fisik Pak Samad yang kekar itu.
Memang Pak Samad dahulunya adalah seorang penarik becak..
suatu pekerjaan yang lama-lama membentuk tubuhnya menjadi tampak macho.
Linda mengagumi lengan Pak Samad yang menonjolkan otot keperkasaannya.
Badannya yang padat berisi terlihat di balik kemeja kumelnya.
Linda melihat keperkasaan di dalam diri Pak Samad yang umurnya sekitar pertengahan 40an.
Tiba-tiba, muncullah gejolak birahi dalam diri Linda.
Rupanya Linda sudah menjadi wanita yang haus akan kenikmatan seks.
Apalagi setelah ia bersetubuh dengan Ujang dan Darso sebelum pergi tadi.
Dorongan untuk bersetubuh kembali muncul dalam benak Linda di butiknya yang sedang direnovasi itu.
"Hawa di sini panas yah pak..!?”
Kata Linda sambil membuka dua buah kancing kemeja putihnya yang tanpa lengan itu.
Dengan dibukanya kedua kancing itu, tampaklah kulit tubuh Linda yang begitu putih dan bening.
Tampak juga BH putihnya yang membungkus payudara indah itu.
Beberapakali Pak Samad menelan ludah menyaksikan pemandangan indah yang begitu seksi itu.
Sambil terus mendiskusikan warna yang akan dipakai di bagian gudang itu.
Linda mengambil sebuah kursi plastik lalu ia duduk di kursi itu.
Sambil duduk.. Linda mengangkat kaki kanannya dan ditumpangkan pada kaki kirinya.
Hal itu membuat Pak Samad kembali menelan ludah.. karena kini ia bisa menatap..
batang paha mulus yang begitu putih bersih dengan betisnya yang indah.
Pada saat itu Linda mengenakan rok jeans selutut.
Mata pak Samad tidak lepas dari tontonan indah yang diperlihatkan Linda.
Tak terasa batang penisnya pelan-pelan menegang.. mengeras di dalam celananya.
Linda pun sempat melirik ke arah selangkangan Pak Samad yang mengenakan celana panjang kusam itu.
Dan dia dapat melihat tonjolan di selangkangan itu.
Akhirnya.. setelah beberapa lama saling adu pendapat.. disetujui bahwa gudang itu akan diberi warna biru muda.
Supaya bisa menjadi lebih terang.
Setelah ada kesepakatan itu Linda tampak puas.. lalu menyalami Pak Samad sambil berdiri.
Cukup lama, Linda menggenggam tangan Pak Samad.. seolah-olah berterimakasih padanya.
Setelah itu.. cup.. cup..! Linda mencium pak Samad.
Hal itu tentu saja mambuat pak Samad sungguh terkejut karena dirinya seolah dicium oleh bidadari yang cantik.
"Aduh non Linda.. pakai cium segala. Bapak jadi malu..” Pak Samad mengomentari tindakan Linda.
"Ah nggak apa-apa.. habis bapak juga baik. Lengan bapak kekar yah.. berotot lagi.. bulunya juga banyak..”
Sahut Linda sambil mengelusi lengan Pak Samad yang memang kekar dan berisi itu.
"Pasti bulu di sini juga banyak yah..!?” Lanjut Linda yang dengan nakalnya..
meraba selangkangan Pak Samad dan menyentuh penisnya yang sudah tampak tegang itu.
"Aduh, non Linda.. jadi tambah ngaceng nih kontol bapak..” ujar Pak Samad.
"Ehm.. kelihatannya sudah ngaceng daritadi tuh. Apalagi setelah melihat ini..!?”
Lanjut Linda sambil melepas dua kancing terakhir kemejanya, lalu membentangkan ujung kemeja itu lebar-lebar..
sehingga memperlihatkan dada dan perutnya yang putih mulus itu.
Dengan santainya.. Linda kemudian melepas kemeja itu dan meletakkannya di atas kursi tempat ia duduk.
Kini tubuh bagian atas Linda sudah setengah telanjang, karena payudaranya masih tertutup BeHa.
Diambilnya ke dua tangan Pak Samad oleh Linda, lalu ditaruhnya ke perutnya yang mulus dan langsing itu.
Pak Samad pun tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu.
Dielusnya perut yang ramping itu, lalu naik ke atas dan meremasi payudara Linda yang masih tertutup BH itu.
Dengan senyum yang diwarnai nafsu.. Linda menggapai kaitan BeHa di punggungnya itu dan melepaskannya.
Kemudian dilolosinya BeHa dari tubuhnya.. sehingga kini terpampanglah sepasang payudara yang montok..
sekal., putih dan mulus.. bergantung begitu menawan dengan putingnya yang menantang.
Mata Pak Samad seakan melotot penuh nafsu melihat payudara yang luar biasa indah itu.
Linda lalu mempersilakan pria itu untuk menikmati tubuh bagian atasnya yang sudah telanjang:
"Remas toked saya, pak..!" Pinta Linda dengan manja.
"Iya non. Saya remas yah..!?” Pak Samad lalu mengulurkan tangannya untuk membelai dan meremas payudara indah itu.
"Esss.. remasnya yang keras pak, egghh..” Linda sudah mulai merintih, sebagai tanda birahinya sudah mulai naik.
Kemudian ia menurunkan ristleting rok jinsnya di bagian depan..
sehingga melorotlah rok itu menjauh dari kaki Linda yang begitu mulus dan seksi itu.
Kini hanya tinggal CD saja yang melekat pada tubuh Linda.
Pak Samad terangsang luar biasa melihat tubuh telanjang Linda..
Kemudian Linda memegang ujung kaos Pak Samad, diangkatnya dan akhirnya dilepaskannya kaos kumel itu.
Kini Linda pun bisa menyaksikan tubuh Pak Samad yang begitu gelap namun perkasa itu.
Tubuh pria itu tidak kalah dengan tubuh seorang binaragawan, karena dulunya ia adalah seorang pekerja kasar.
Betapa lebatnya bulu-bulu di tubuh telanjangnya.
Linda yang sudah begitu nafsu.. lalu memeluk tubuh si mandor dan mendaratkan bibirnya ke bibir pria itu.
Mereka saling berpelukan erat dan berciuman penuh birahi.. seolah tidak mau lepas dari rasa nikmat itu..
dan tidak peduli melakukannya di mana.. justru sensasi itulah yang menambah rangsangan bagi Linda.
Sambil terus berpagutan, Pak Samad meremas dan mempermainkan payudara montok Linda.
Remasan tangannya lama-lama bergeser turun ke arah pantat yang sekal Linda.
Dengan terus berciuman mesra, tangan Pak Samad terus meremasi pantat Linda.
"Pak, tolong celana dalam saya dilepas aja. puasin saya..”
Linda sudah benar-benar dilanda nafsu birahi sampai nafasnya naik-turun tak karuan.
Pak Samad, melepaskan pakaian terakhir yang dikenakan Linda yakni celana dalamnya.
Kini tertampanglah tubuh mulus, putih, bersih itu dalam keadaan telanjang bulat.
Pak Samad kini sudah menempelkan jemarinya membelai jembut yang begitu lebat dan menantang itu.
Tubuh Linda melonjak nikmat ketika jemari tangan Pak Samad menyentuh bibir kemaluannya.
Apalagi ketika dengan nakalnya jari-jari hitam dan besar itu menggesek dan bermain di bibir vaginanya.
Kenikmatan itu menjadi bertambah ketika jari tengah yang besar itu mulai menerobos masuk ke dalam vagina Linda.
"Ahhh.. eesshh..” desahan Linda terdengar agak keras.
Pak Samad tidak hanya menciumi bibir Linda, sasarannya kini adalah sepasang payudara yang elok itu.
Dicaploknya bongkahan bulat di dada wanita itu, diciuminya dan dijilatinya putingnya yang sudah menegang.
Sedangkan tangan kirinya menempel ketat di vagina Linda dan jari tengahnya sudah menancap di dalam liang senggama itu.
Mendapat perlakuan seperti itu, tubuh Linda melonjak penuh gairah..
Apalagi bagian-bagian sensitif dari tubuhnya sudah dikuasai oleh Samad.
Sedang enak-enaknya Linda dan Pak Samad tenggelam dalam nafsu birahi..
tau-tau datanglah si Ucup yang tadi disuruh membeli nasi bungkus.
Betapa kagetnya Ucup menyaksikan pemandangan erotis itu..
Dilihatnya dengan jelas tubuh mulus dan seksi Linda sudah bugil di bawah kuasa Pak Samad.
Saat itu Ucup mau meninggalkan mandornya yang sedang berasyik ria dengan Linda..
Tetapi Linda yang melihatnya malah memanggilnya: "Mari gabung Bang, buka pakaianmu.. eesshhh..!!"
Pak Samad mengiyakannya: "Yuk, sini Cup.. Ada barang bagus.. gratis lagi. Buka baju lu sana..!”
Tentu saja Ucup tidak akan melewatkan kesempatan indah itu.
Ucup yang bertubuh kurus kerempeng itu menanggalkan kaos dekilnya dan celana jeans bututnya..
serta menurunkan celana dalamnya yang bolong itu.
Dalam keadaan bugil.. dia mendekati dan merangkul tubuh bugil Linda.
Dielusnya punggung yang halus itu dan diremasnya pantat Linda yang bulat montok itu.
Pak Samad melepaskan sejenak pelukannya pada Linda.. untuk melepas celana panjang..
Dan sekaligus juga melorotkan celana dalamnya.
Maka tersembullah batang penis Pak Samad yang sudah tegang dengan sempurna itu.
Begitu besar dan panjang batang penis itu, dengan kepala penis yang besar seperti jamur.
Kini tubuh telanjang Linda yang putih.. halus dan mulus diapit oleh dua pekerja kasar yang bertubuh gelap.
Meski pun kedua lelaki itu kampungan.. jelek.. kasar.. pendidikannya tidak tinggi dan pekerjaannya kasar..
Namun mereka memiliki penis yang begitu besar dan panjang yang membuatnya takjub.
Jauh lebih besar daripada penis suaminya yang tidak seberapa itu.
Kalau bersetubuh dengan suaminya.. Linda tidak merasakan puas.
Selain penis suaminya yang biasa saja, sebentar main saja sudah keluar.
Itulah sebabnya Linda mencari kenikmatan dengan pria lain yang mampu menuntaskan dahaganya.
Ia merasa lebih terangsang dengan menyerahkan kecantikannya dan tubuh indahnya..
Ya.. kepada lelaki dari 'kalangan bawah'.. namun yang mampu membuatnya puas..!!
CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
Cerita 113 – Skandal di Rumah
Eps. 05 – Kenikmatan Sepanjang Hari [1]
Hampir sama dengan Ujang..
Darso adalah pemuda kampung yang mengadu nasib menjadi jongos di rumah mewah di Sentul City.
Tampang dan bentuk tubuhnya sama seperti Ujang: hitam, kurus, dekil. Bahkan lebih kurus dan hitam daripada Ujang.
"Tenang aja nyah, tadi kan nyonya bilang suka dengan kontol besar dan panjang..!" Ujang berusaha menjelaskan.
"Nah.. kang Darso ini kontolnya juga gede lho..! Dia juga mau ikut icip-icip ngentotin nyonya..” kata Ujang lagi..
ambil menarik kedua tangan nyonya majikannya ke belakang..
Sehingga Darso yang matanya belo itu semakin nafsu memandang tubuh bagian depan Linda yang bugil.
"Gila Jang, kamu.. eepphh..” sebenarnya Linda mau memarahi Ujang yang lancang bercerita tentang hubungan mereka..
dan memanggil orang lain ke sini.. tapi Ujang langsung membekap bibir indah nyonya Linda dengan bibirnya yang dower.
Jongos itu meremas payudara nyonyanya yang mengantung bebas itu dan dirabanya bibir vagina Linda.
Lama-lama mata Linda mulai meredup, menandakan birahinya yang sudah naik.
Darso yang juga terangsang disuguhi pemandangan hot antara Ujang dan nyonyanya.
Ingin sekali Darso meraba sekujur tubuh itu, tetapi ia menahan diri.
Mata Darso tak jemunya memperhatikan payudara indah dan vagina berjembut lebat Linda.
"Sini mang Dar, silakan raba tetek nyonya saya..!” Ujang mengajak Darso.
"Jahat kamu Jang, ajak teman koq nggak bilang-bilang..? Eeessshh..” jawab Linda sambil meringis..
Karena kini tubuh bugilnya yang indah menawan sedang diraba-raba.. dielus dan diremas-remas..
Oleh dua pasang tangan yang kasar dan hitam legam itu.
Kini tangan Darso sudah mengelus.. bahkan meremas dengan gemas sepasang payudara montok dan 'bening' itu.
Dipermainkannya puting payudara itu dengan begitu gemas.
Sedangkan Ujang.. sedang begitu asyik menyelipkan jari tengahnya dalam-dalam mengobok-obok vagina Linda.
Hal itu membuat Linda kelojotan menikmati lonjakan birahi dalam dirinya.
"Enak sekali Jang, tetek nyonyamu. Sekel, montok dan kenceng lagi. Nyusu dulu ah..!” Kata Darso.
Linda yang sudah dibakar nafsu membiarkan tubuhnya diperlakukan demikian.
Bahkan dengan birahi yang sudah memuncak..
ia menyodorkan sepasang payudaranya yang putih.. halus dan montok itu untuk dinikmati mulut Darso.
"Ahhhss.. eeeggghhh.. eehhmmm..”
Itulah kalimat yang keluar dari mulut Linda, ketika Darso mencaplok dan mengulum puting payudaranya.
Dengan penuh nafsu Darso menjilati bongkahan payudara montok itu.. dan sesekali diisapnya pentil itu kuat-kuat..
Sehingga Linda terus kelojoton penuh nikmat. Dipermainkannya lidah Darso di puting susu itu.
"Eeehhh eeessshhh.. eemmmhh..” demikian erangan penuh birahi dari nyonya cantik itu.
"Sekarang.. saya mau lihat dan ciumin memek nyonya Linda yah..?” Darso menyatakan maksudnya itu.
Ujang mempersilakan Darso untuk bermain dengan vagina nyonya majikannya.
"Ngangkang dong nyah..” pinta Darso. Tanpa malu-malu lagi.. Linda membentangkan pahanya lebar-lebar..
sehingga vaginanya terpampang bebas di hadapan Darso.
"Gile nih jembut lebat banget..! Biasanya nafsunya gede. Nih memek bagus banget yah..!?”
Darso yang kampungan dan yang katanya tidak tamat SD itu memberi penilaian terhadap vagina Linda.
Ia memandang vagina itu penuh nafsu dan diciuminya dengan geregetan.
Lidah Darso juga menerobos masuk ke dalam vagina Linda dan bermain-main di dalam rongga vagina itu..
menyentuh klitorisnya yang sensitif.
Serangan Darso kembali membuat Linda menggelinjang menikmati gelora birahi dalam dirinya..
yang diperlakukan seperti itu oleh Darso.
Sementara di sebelahnya Ujang meremasi payudaranya dan menciumi tenguk dan pundaknya.
Karena terus dirangsang akhirnya.. "Eggghhh.. oohhhsss. Aku kee..llluuu..arrr.. eessshh..!!”
Demikian erangan nikmat dari Linda yang sudah sampai pada klimaks pertamanya.
Tubuh Linda semakin lemas dan melemah karena luapan nafsunya.
"Wah.. nafsu nyonyamu hebat juga Jang. Nih sudah keluar. Apalagi ntar kalo dientot..”
Darso mengatakan hal itu sambil membuka celana pendeknya yang dekil dan melepas CDnya.
Maka tersembullah batang penisnya yang luar biasa besar itu.
Kencang.. hitam dan dikelilingi oleh bulu-bulu yang lebat. Linda terhenyak memperhatikan penis besar itu
"Sini aku pegang dulu. Diciumin dulu dong..!"
Darso mengikuti kemauan Linda dan menyodorkan penis besarnya ke mulut Linda.
Disambutnya penis itu. Dipegangnya.. diciumi dan dimasukkannya ke dalam mulutnya.
Darso menduduki payudara Linda dan memasukkan batang penisnya ke dalam mulut Linda.
Digenjotnya mulut mungil itu dengan penisnya.
Linda pun menyedot dengan kencangnya penis itu dan lidahnya menjilati kepala penis yang bersunat itu.
"Uugghh.. Enak sekali sepongan nyonya Linda.. eehhhgg..!!” Demikian ungkapan Darso.
Sambil terus mengulum dan menjilati penis Darso.. Linda mempermainkan biji pelirnya.
Seakan batang penis dan biji pelirnya itu menjadi mainan yang menarik baginya.
Setelah sekitar 15 menit Linda menservis penis itu.. tibalah saatnya bagi Darso..
untuk menikmat persetubuhan yang sesungguhnya.
Darso memegang penisnya yang sudah tegang sekali dan diarahkannya ke bibir vagina Linda yang sudah becek itu.
Plep.! Ditempelkannya kepala penis yang membonggol mantap itu.. slebbb.. dan didorongnya pelan-pelan
"Agghhh.. eeessshhh.. eeuuugghh..” Linda mulai mendesah dan menjerit penuh nafsu..
ketika penis yang besar itu mulai menerobos masuk ke liang vaginanya.
"Enak banget Jang.. memek nyonya majikanmu.. sempit dan peret banget.. ssshhh..”
Darso pun ikut menikmati proses penetrasi itu.
"Iya dong, aku aja ketagihan ngewe sama nyonya Linda. Habis memeknya rapet banget..!!”
Jawab Ujang bangga kepada Darso.
Akhirnya.. sllleebb.. masuklah seluruh penis itu ke dalam sarang nikmat Linda. Darso
membenamkan penis itu dan menekannya kuat-kuat.
Linda menanggapi dengan mengangkat pantatnya, seakan menyambut proses penetrasi itu.
"Eggghhsss .. Aahhsss..eesshhh..” terdengar erangan Linda.. ketika Darso mulai menekan dan memutar pantatnya..
sehingga batang penisnya yang besar itu masuk dengan sempurna.
Linda yang dalam keadaan terlentang itu sangat menikmati enjotan penis Darso di dalam liang vaginanya.
Tak henti-hentinya dari mulutnya keluar desahan nasfu.
Kedua tangan Darso memegang betis mulus Linda dan membentangkannya.. sehingga terbuka lebar.
Pada saat yang sama, Ujang pun tidak tinggal diam. Dia membuka celananya yang jelek itu dan melepaskan CDnya.
Batang penisnya yang juga besar itu lalu diarahkan ke mulut Linda.
Dan akhirnya, ke dua mulut Linda atas dan 'bawah'.. terisi penuh oleh penis yang besar itu.
Betapa nafsunya Darso dan Ujang menyetubuhi Linda dengan penisnya yang sudah amat tegang itu.
Mereka berdua sebagai pembantu sungguh mendapat rejeki nomplok.
Setelah gaya itu dirasa puas, Darso minta ganti posisi.
Dicabutnya penis itu dari dalam liang senggama yang nikmat itu, ia melepas kaos bututnya..
Sehingga kini tubuhnya sama-sama polos dan bugil seperti Linda.
Hanya bedanya.. tubuh Darso begitu hitam.. sedangkan tubuh Linda begitu putih bening bagai pualam bercahaya.
Darso kemudian tiduran terlentang dan meminta Linda memasukkan penis besarnya ke dalam vaginanya.
Rupanya ia menginginkan gaya ‘woman on top’..!
Linda mengambil posisi menduduki penis Darso dan diarahkannya ke dalam liang vaginanya. Clebb.. blesskk..!!
Masuklah kini seluruh batang penis Darso dijepit oleh dinding nikmat di dalam rongga kemaluan Linda.
Saat Linda menurunkan tubuhnya, Darso menaikkan pantatnya.. sehingga seluruh penisnya tertelan di dalam vagina Linda.
Jlebb.!! Disentakkannya penis Darso melesak masuk ke dalam vaginanya.
Tindakan itu ditanggapi Linda dengan menekan pinggulnya ke bawah..
sehingga batang penis Darso sungguh masuk dengan sempurna, diiringi desahan nikmat dari Linda.
Darso pun meremas dengan penuh nafsu payudara Linda yang menggantung indah itu.
Melihat hal itu, Ujang pun tidak tinggal diam. Dia meminta Darso untuk memeluk tubuh bugil majikannya.
Darso memeluk tubuh mulus itu dan mencium bibirnya.
Bibir mereka saling berpagutan erat sambil menikmati persetubuhan yang penuh desahan birahi.
Ujang bisa melihat betapa penis Darso yang kencang dan besar itu tertelan masuk ke dalam vagina Linda.
Ujang juga melihat liang anus Linda yang agak terbuka menantang.
Ia memang pernah mensodomi nyonya majikannya itu.
Penis Ujanglah yang pertamakali masuk ke liang anus Linda.
Suaminya saja tidak pernah melakukan hal itu bila bersetubuh.
Dan rupanya, inilah kejutan yang akan dinikmati Linda.
Ujang akan menyodominya, bersamaan saat Darso menyetubuhi vaginanya.
Ujang kemudian mengarahkan batang penisnya ke lubang anus Linda.
Clebb..!! "Aaggghhh.. aooowww..!!” Kembali Linda mulai mendesah dengan begitu keras dan mengelepar-gelepar..
saat lubang anusnya mulai dipenetrasi oleh penis Ujang.
Pelan-pelan Ujang mulai memasukkan batang penisnya yang sudah tegang membelah anus Linda.
Perlahan didorongnya penis Ujang, menelusuri liang anusnya. Linda kembali mendesah penuh nikmat:
"Auuuhhsss.. pee..llaann Jaanngg. Eeuugghhh..!!"
Penis Ujang sedikit demi sedikit masuk ke dalam anus Linda.
Inilah kali pertama Linda mengalami double penetration, di vagina dan anusnya.
Ujang pun merasakan nikmat karena bisa memasukkan penisnya ke dalam liang anus nyonya majikannya.
Dan.. sllleeepph. Masuklah kini penis Ujang ke dalam anus Linda. Hal ini membuat Linda menjerit:
"Ahhh.. Jhanng.. sssaaakkhhiitt.. eegghh..!!"
Darso dan Ujang akhirnya sengaja membenamkan penis mereka dalam-dalam ke dalam lubang vagina dan anus Linda..
sehingga ibu muda yang cantik itu menggelepar merasakan sodokan penuh nafsu dari kedua jongos itu.
Ujang dan Darso dengan penuh semangat memompakan penisnya..
membiarkan nyonya majikannya mengelepar liar penuh nafsu.
Rasa sakit yang dialami Linda lama-lama mulai berubah menjadi nikmat yang luar biasa.
Darso dan Ujang pun sepertinya tidak mau membiarkan kenikmatan itu cepat berlalu.
Mereka terus menghantam vagina dan anus Linda dengan begitu kasar.
Setiap desahan atau erangan yang keluar dari mulut Linda..
justru memacu mereka untuk semakin menancapukulan penisnya lebih kuat ke sasarannya.
Sudah hampir setengah jam Linda mengalami serangan birahi yang begitu hebat.
Sudah 3kali pula Linda mengalami klimaks yang luar biasa nikmatnya itu.
Sampai akhirnya Ujang dan Darso sudah bersiap untuk memuntahkan lahar sperma mereka.
"Aahhh gua mau keluar nih..” demikian lenguhan penuh birahi dari Ujang,
Darso pun mengalami yang sama: "Eegghh.. gua juga oi! Nyonyamu pasti sudah keluar berkali-kali.."
Dan akhirnya pada saat yang hampir bersamaan.. Darso dan Ujang.. begitu juga Linda..
Sam menuntaskan persenggamaan mereka. Crrooottt.. ccrrooottt.. ccrrooottt..!!
Muncratlah sperma Darso di dalam liang vagina Linda..
Sedangkan Ujang pun menyemprotkan spermanya di dalam liang anusnya.
Linda pun sampai pada klimaksnya. Akhirnya, ketiga manusia itu lemas lunglai.
Kelihatan sekali, tubuh indah, putih dan bening milik nyonya Linda dihimpit oleh tubuh hitam, gelap dan dekil.
Darso dan Ujang membiarkan penis mereka tetap menancap di vagina dan anus nyonya Linda..
Sambil menuntaskan sisa-sisa birahi mereka.
"Gimana mang Dar, enak kan memek nyonya saya..?” Ujang bertanya pada temannya.
"Enak tenan.. sempit banget yah..!?” Darso menanggapinya.
"Iya dong.. padahal udah berapakali aku entot lho.. hehehe. Aduuhh sakit..!!”
Tiba-tiba saja Ujang meringis karena Linda mencubit lengannya..
seakan malu karena rahasia skandalnya dengan si jongos itu terbuka.
"Ah.. nggak apa-apa Nyah. Darso juga suka nyikat anak majikannya.
Tuh si kembar Sherly-Sheny aja dientot sama Darso. Iya kan Kang Dar..?” Ungkap Ujang.
"Iya Nyah.. habis saya diajak duluan. Awalnya non Sherly.. gara-garanya lagi ribut sama pacarnya.
Eh malah maen sama saya..” kata Darso.
Ujang melanjutkan: "Iya tuh.. bahkan perawannya Sheny disikat juga sama si Darso..!”
Darso menanggapinya..
"Iya.. rupanya non Sheny pernah ngintip saya lagi ngewe sama non Sherly, eh lama-lama dia gatel juga.
Lalu ketika rumah lagi sepi, non Sheny ngajak saya ke kamarnya. Kirain di suruh bersihin kamarnya.
Taunya jadi ngewe juga. Wah.. non Sheny masih perawan lho waktu saya entotin..!”
Setelah Darso selesai menceritakan pengalamannya itu, Linda lalu berdiri untuk menyudahi permainan ini.
Karena dia ada janji dengan salahsatu staf marketingnya untuk melihat butiknya di Mall Pluit yang sedang di renovasi.
Ujang dan Darso pun berdiri dan bergantian memeluk dan mencium Linda sebagai ungkapan terimakasihnya.
Darso pun bangkit dan ke kamar mandi yang ada di dalam kamar Ujang untuk membersihkan dirinya.
Ujang memakai celana pendeknya dan menemani nyonyanya yang masih bugil untuk keluar dari kamarnya.
Setelah Darso membersihkan tubuhnya, ia pun keluar kamar Ujang.
Di rumah yang mewah itu, Ia mencari Ujang untuk pamitan.
Tetapi dia tidak menemukannya, feelingnya mengatakan bahwa Ujang pasti ada di kamar majikannya
Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke kamar Linda untuk menemui Ujang.
Dan benar saja.. ketika Darso masuk ke kamar Linda yang besar dan indah itu..
dia mendengar suara desahan dari kamar mandi di dalam kamar itu.
Ia pun lantas melangkahkan kakiknya ke sana..
dan menemukan Ujang sedang menggenjot tubuh telanjang nyonyanya yang duduk di atas wastafel marmer.
Rupanya Ujang karena merasa belum tuntas melanjutkan persetubuhannya dengan nyonyanya di kamar megah itu.
Darso kemudian berpamitan dengan Ujang dan nyonya Linda yang sedang asyik bersetubuh itu..
tapi keduanya cuek karena terhanyut dalam birahi.
Akhirnya persetubuhan antara Ujang dengan nyonya Linda berakhir sekitar pukul 9.30 pagi.
Itu pun atas permintaan Linda karena sudah ada janji dengan Silvy.
Ujang menuruti alasan nyonya majikannya..
Dengan syarat nanti sore Ujang bisa menikmati kembali tubuh mulus nyonya Linda.
Tentu saja Linda menyetujui syarat itu, karena ia pun menyukai permainan Ujang.
Sekitar pukul 10.15, nyonya Linda keluar rumah dengan mengendarai mobil BMW yang masih baru itu.
Dia janjian untuk bertemu dengan Silvy, anak buah suaminya yang bekerja sebagai staff marketing.
-------ooOoo-------
Mereka memang sudah saling kenal dengan baik. Keduanya janjian untuk ketemu di sebuah caffe di Cibubur Sqare.
Usia Silvy 23 tahunan, orangnya cantik, putih dan menarik. Dia belum menikah, tapi sudah punya pacar.
Ketika sedang membicarakan beberapa hal sehubungan dengan butiknya, Linda melihat Lisa, adiknya Lily.
Dari tempat duduk Linda di caffe itu.. ia dapat melihat Lisa yang sedang memarkir mobilnya di halaman mall itu.
Lisa turun dari mobil jazznya itu dengan diikuti oleh ketiga cewek teman sekolah yang sebaya dengannya.
Saat itu Lisa mengenakan kaos santai yang agak longgar dan rok jins mininya yang pendek sekali..
sehingga pahanya yang sekal berisi terpampang jelas.
Kemudian Lisa dan teman-temannya masuk ke dalam mall untuk membeli donat dan kopi.
Saat itulah Linda menyapa Lisa dan saling berbincang sebentar.
Setelah mendapatkan pesanannya..
Lisa meninggalkan Linda dan Silvy lalu mereka pergi meninggalkan mall itu dengan mobilnya.
Begitu juga dengan Linda dan Silvy.. setelah ngobrol sebentar sambil minum kopi..
mereka pun pergi meninggalkan mall itu menuju Pluit.
Sekitar pukul 12.30 siang, Linda dan Silvy sudah sampai di sebuah mall di daerah Pluit.
Tampak ceria sekali wajah Linda siang itu.. karena ia akan memulai usahanya membuka butik pakaian.
Linda membeli tempat berukuran 6x8 m dan kini sedang direnovasi.
Sesampainya di butik itu, Linda dan Silvy tampak berbincang-bincang memperhatikan tata letak di ruangan itu.
Silvy memperhatikan dan mencatatnya dengan seksama.
Linda pun beberapakali memberi arahan ke mandor yang merenovasi butiknya itu..
dan juga kepada 3 orang tukang yang sedang bekerja.
Silvy masih terus memperhatikan ruangan di bagian depan.. Sedangkan Linda tampak berbincang serius dengan mandor itu.
Linda menanyakan letak gudang yang menjadi tempat menaruh pakaian dagangannya kepada Pak Samad, mandornya itu.
Linda mengikuti pak Samad ke arah belakang butik.. sedangkan Silvy masih asyik di bagian depan.
Sesampainya di dalam gudang yang berukuran 2x3m itu.. tampak perbincangan serius mengenai warna.
Di dalam ruangan gudang itu Linda dan mandornya didatangi seorang tukang yang masih muda..
untuk minta izin istirahat kepada Pak Samad untuk makan siang.
Tiba-tiba Linda mengeluarkan selembar uang seratus ribu kepadanya untuk dibelikan 4 nasi bungkus.
1 untuk mandor dan 3 untuk teman-temannya.
Di bagian gudang itu, Linda dan Pak Samad terlibat pembicaraan yang serius.
Linda menghendaki ruangan itu dicat dengan warna biru tua.
Tetapi Pak Samad menyarankan menggunakan warna terang, dengan alasan bisa hemat listrik.
Rupanya Linda tetap pada pendiriannya dan tidak mau menerima pendapat Pak Samad.
Di satu pihak Linda kagum akan penjelasan Pak Samad yang masuk akal.
Di lain pihak, Linda sebenarnya kagum akan fisik Pak Samad yang kekar itu.
Memang Pak Samad dahulunya adalah seorang penarik becak..
suatu pekerjaan yang lama-lama membentuk tubuhnya menjadi tampak macho.
Linda mengagumi lengan Pak Samad yang menonjolkan otot keperkasaannya.
Badannya yang padat berisi terlihat di balik kemeja kumelnya.
Linda melihat keperkasaan di dalam diri Pak Samad yang umurnya sekitar pertengahan 40an.
Tiba-tiba, muncullah gejolak birahi dalam diri Linda.
Rupanya Linda sudah menjadi wanita yang haus akan kenikmatan seks.
Apalagi setelah ia bersetubuh dengan Ujang dan Darso sebelum pergi tadi.
Dorongan untuk bersetubuh kembali muncul dalam benak Linda di butiknya yang sedang direnovasi itu.
"Hawa di sini panas yah pak..!?”
Kata Linda sambil membuka dua buah kancing kemeja putihnya yang tanpa lengan itu.
Dengan dibukanya kedua kancing itu, tampaklah kulit tubuh Linda yang begitu putih dan bening.
Tampak juga BH putihnya yang membungkus payudara indah itu.
Beberapakali Pak Samad menelan ludah menyaksikan pemandangan indah yang begitu seksi itu.
Sambil terus mendiskusikan warna yang akan dipakai di bagian gudang itu.
Linda mengambil sebuah kursi plastik lalu ia duduk di kursi itu.
Sambil duduk.. Linda mengangkat kaki kanannya dan ditumpangkan pada kaki kirinya.
Hal itu membuat Pak Samad kembali menelan ludah.. karena kini ia bisa menatap..
batang paha mulus yang begitu putih bersih dengan betisnya yang indah.
Pada saat itu Linda mengenakan rok jeans selutut.
Mata pak Samad tidak lepas dari tontonan indah yang diperlihatkan Linda.
Tak terasa batang penisnya pelan-pelan menegang.. mengeras di dalam celananya.
Linda pun sempat melirik ke arah selangkangan Pak Samad yang mengenakan celana panjang kusam itu.
Dan dia dapat melihat tonjolan di selangkangan itu.
Akhirnya.. setelah beberapa lama saling adu pendapat.. disetujui bahwa gudang itu akan diberi warna biru muda.
Supaya bisa menjadi lebih terang.
Setelah ada kesepakatan itu Linda tampak puas.. lalu menyalami Pak Samad sambil berdiri.
Cukup lama, Linda menggenggam tangan Pak Samad.. seolah-olah berterimakasih padanya.
Setelah itu.. cup.. cup..! Linda mencium pak Samad.
Hal itu tentu saja mambuat pak Samad sungguh terkejut karena dirinya seolah dicium oleh bidadari yang cantik.
"Aduh non Linda.. pakai cium segala. Bapak jadi malu..” Pak Samad mengomentari tindakan Linda.
"Ah nggak apa-apa.. habis bapak juga baik. Lengan bapak kekar yah.. berotot lagi.. bulunya juga banyak..”
Sahut Linda sambil mengelusi lengan Pak Samad yang memang kekar dan berisi itu.
"Pasti bulu di sini juga banyak yah..!?” Lanjut Linda yang dengan nakalnya..
meraba selangkangan Pak Samad dan menyentuh penisnya yang sudah tampak tegang itu.
"Aduh, non Linda.. jadi tambah ngaceng nih kontol bapak..” ujar Pak Samad.
"Ehm.. kelihatannya sudah ngaceng daritadi tuh. Apalagi setelah melihat ini..!?”
Lanjut Linda sambil melepas dua kancing terakhir kemejanya, lalu membentangkan ujung kemeja itu lebar-lebar..
sehingga memperlihatkan dada dan perutnya yang putih mulus itu.
Dengan santainya.. Linda kemudian melepas kemeja itu dan meletakkannya di atas kursi tempat ia duduk.
Kini tubuh bagian atas Linda sudah setengah telanjang, karena payudaranya masih tertutup BeHa.
Diambilnya ke dua tangan Pak Samad oleh Linda, lalu ditaruhnya ke perutnya yang mulus dan langsing itu.
Pak Samad pun tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu.
Dielusnya perut yang ramping itu, lalu naik ke atas dan meremasi payudara Linda yang masih tertutup BH itu.
Dengan senyum yang diwarnai nafsu.. Linda menggapai kaitan BeHa di punggungnya itu dan melepaskannya.
Kemudian dilolosinya BeHa dari tubuhnya.. sehingga kini terpampanglah sepasang payudara yang montok..
sekal., putih dan mulus.. bergantung begitu menawan dengan putingnya yang menantang.
Mata Pak Samad seakan melotot penuh nafsu melihat payudara yang luar biasa indah itu.
Linda lalu mempersilakan pria itu untuk menikmati tubuh bagian atasnya yang sudah telanjang:
"Remas toked saya, pak..!" Pinta Linda dengan manja.
"Iya non. Saya remas yah..!?” Pak Samad lalu mengulurkan tangannya untuk membelai dan meremas payudara indah itu.
"Esss.. remasnya yang keras pak, egghh..” Linda sudah mulai merintih, sebagai tanda birahinya sudah mulai naik.
Kemudian ia menurunkan ristleting rok jinsnya di bagian depan..
sehingga melorotlah rok itu menjauh dari kaki Linda yang begitu mulus dan seksi itu.
Kini hanya tinggal CD saja yang melekat pada tubuh Linda.
Pak Samad terangsang luar biasa melihat tubuh telanjang Linda..
Kemudian Linda memegang ujung kaos Pak Samad, diangkatnya dan akhirnya dilepaskannya kaos kumel itu.
Kini Linda pun bisa menyaksikan tubuh Pak Samad yang begitu gelap namun perkasa itu.
Tubuh pria itu tidak kalah dengan tubuh seorang binaragawan, karena dulunya ia adalah seorang pekerja kasar.
Betapa lebatnya bulu-bulu di tubuh telanjangnya.
Linda yang sudah begitu nafsu.. lalu memeluk tubuh si mandor dan mendaratkan bibirnya ke bibir pria itu.
Mereka saling berpelukan erat dan berciuman penuh birahi.. seolah tidak mau lepas dari rasa nikmat itu..
dan tidak peduli melakukannya di mana.. justru sensasi itulah yang menambah rangsangan bagi Linda.
Sambil terus berpagutan, Pak Samad meremas dan mempermainkan payudara montok Linda.
Remasan tangannya lama-lama bergeser turun ke arah pantat yang sekal Linda.
Dengan terus berciuman mesra, tangan Pak Samad terus meremasi pantat Linda.
"Pak, tolong celana dalam saya dilepas aja. puasin saya..”
Linda sudah benar-benar dilanda nafsu birahi sampai nafasnya naik-turun tak karuan.
Pak Samad, melepaskan pakaian terakhir yang dikenakan Linda yakni celana dalamnya.
Kini tertampanglah tubuh mulus, putih, bersih itu dalam keadaan telanjang bulat.
Pak Samad kini sudah menempelkan jemarinya membelai jembut yang begitu lebat dan menantang itu.
Tubuh Linda melonjak nikmat ketika jemari tangan Pak Samad menyentuh bibir kemaluannya.
Apalagi ketika dengan nakalnya jari-jari hitam dan besar itu menggesek dan bermain di bibir vaginanya.
Kenikmatan itu menjadi bertambah ketika jari tengah yang besar itu mulai menerobos masuk ke dalam vagina Linda.
"Ahhh.. eesshh..” desahan Linda terdengar agak keras.
Pak Samad tidak hanya menciumi bibir Linda, sasarannya kini adalah sepasang payudara yang elok itu.
Dicaploknya bongkahan bulat di dada wanita itu, diciuminya dan dijilatinya putingnya yang sudah menegang.
Sedangkan tangan kirinya menempel ketat di vagina Linda dan jari tengahnya sudah menancap di dalam liang senggama itu.
Mendapat perlakuan seperti itu, tubuh Linda melonjak penuh gairah..
Apalagi bagian-bagian sensitif dari tubuhnya sudah dikuasai oleh Samad.
Sedang enak-enaknya Linda dan Pak Samad tenggelam dalam nafsu birahi..
tau-tau datanglah si Ucup yang tadi disuruh membeli nasi bungkus.
Betapa kagetnya Ucup menyaksikan pemandangan erotis itu..
Dilihatnya dengan jelas tubuh mulus dan seksi Linda sudah bugil di bawah kuasa Pak Samad.
Saat itu Ucup mau meninggalkan mandornya yang sedang berasyik ria dengan Linda..
Tetapi Linda yang melihatnya malah memanggilnya: "Mari gabung Bang, buka pakaianmu.. eesshhh..!!"
Pak Samad mengiyakannya: "Yuk, sini Cup.. Ada barang bagus.. gratis lagi. Buka baju lu sana..!”
Tentu saja Ucup tidak akan melewatkan kesempatan indah itu.
Ucup yang bertubuh kurus kerempeng itu menanggalkan kaos dekilnya dan celana jeans bututnya..
serta menurunkan celana dalamnya yang bolong itu.
Dalam keadaan bugil.. dia mendekati dan merangkul tubuh bugil Linda.
Dielusnya punggung yang halus itu dan diremasnya pantat Linda yang bulat montok itu.
Pak Samad melepaskan sejenak pelukannya pada Linda.. untuk melepas celana panjang..
Dan sekaligus juga melorotkan celana dalamnya.
Maka tersembullah batang penis Pak Samad yang sudah tegang dengan sempurna itu.
Begitu besar dan panjang batang penis itu, dengan kepala penis yang besar seperti jamur.
Kini tubuh telanjang Linda yang putih.. halus dan mulus diapit oleh dua pekerja kasar yang bertubuh gelap.
Meski pun kedua lelaki itu kampungan.. jelek.. kasar.. pendidikannya tidak tinggi dan pekerjaannya kasar..
Namun mereka memiliki penis yang begitu besar dan panjang yang membuatnya takjub.
Jauh lebih besar daripada penis suaminya yang tidak seberapa itu.
Kalau bersetubuh dengan suaminya.. Linda tidak merasakan puas.
Selain penis suaminya yang biasa saja, sebentar main saja sudah keluar.
Itulah sebabnya Linda mencari kenikmatan dengan pria lain yang mampu menuntaskan dahaganya.
Ia merasa lebih terangsang dengan menyerahkan kecantikannya dan tubuh indahnya..
Ya.. kepada lelaki dari 'kalangan bawah'.. namun yang mampu membuatnya puas..!!
CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------