Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

Bimabet
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Cerita 72 – ‘Si Untung’

Kisah Pertama – ‘Malam-Malam Jahanam' [Part 2]

Din..! Din..! Din..!
Terdengar bunyi klakson mobil Bu Maya dan pak Candra di luar pagar.
Nofi berlari dari dalam kamarnya sudah dengan pakain komplet.

Parmin makin bingung.. takut.. bakal ketahuan ulahnya karena bercak merah ini tidak bisa hilang.
Akhirnya Parmin menduduki bercak merah dan basah itu.. sehingga tidak terlihat, pura-pura asik nonton acara TV.

Bu Maya dan pak Candra langsung masuk kamar dan tidak keluar lagi..
tetapi si suster malah ikut nonton TV di samping Parmin.

Hati Parmin makin dag-dig-dug.. Bu Maya keluar dari kamar tidurnya minta suster mengambilkan susu buat anaknya.
Suster masuk ke kamarnya dan Nofi ke dapur mengambil air panas dalam termos persediaan untuk bikin susu kalo malam hari.

Bu Maya kemudian membuka bufet dan mengambil CD film..
Tetapi dari tumpukan di belakang tempat CD.. yang berarti mengambil CD film BF.. sambil berkata ke Parmin..

"Gak tidur Min..? Jangan lupa TVnya dimatikan yang nanti.."
"I..iya bu, belum ngantuk kok.." jawab Parmin makin khawatir.

Ketika Bu Maya memegang CD BF itu terlihat agak kaget dan heran..
Terasa agak hangat CD itu di tangannya.. kemudian menoleh ke arah Parmin..

Tatapan mata Bu Maya bertabrakan dengan mata Parmin.. Parmin tak kuasa melawan tatapan mata itu..
Sesaat kemudian Bu Maya tersenyum sambil masih menatap mata Parmin..
dan berlalu ke kamarnya sambil membawa CD BF yang barusan ditontonnya.

Lemaslah seluruh tubuh Parmin..
Bu Maya tau bahwa Parmin barusan nonton film BF ketika dia pergi.. dan Parmin sadar hal itu.

Jam menunjukkan pukul 9 mlm, sudah jadi peraturan tak tertulis .. suster dan Nofi masing-masing berlalu ke kamarnya.
Tinggallah Parmin sendiri nonton TV tetapi pikirannya tidak bisa mencerna acara yang ditontonnya.

Hingga pukul 11.30 Parmin masih sibuk memperhatikan noda merah di sofa itu.. masih berusaha menghilangkannya..
Parmin menaruh tisu agak banyak, agak kering memang tetapi noda merah itu masih terlihat meski kini mulai samar.

Tanpa Parmin ketahui.. ternyata kegiatannya itu sudah 5 menitan diperhatikan Bu Maya yang telah berdiri di belakang Parmin.
"Kenapa Min..?" Suara Bu Maya bagaikan petir di telinga Parmin.. sangat kaget..
ketika menengok ke Bu Maya muka Parmin langsung merah padam.

"Eee.. ee..mm..anu.. gak apa-apa kok bu.."
Tergagap-gagap Parmin mencari jawaban tetapi tidak menemukan jawaban yang jelas.

Parmin langsung menduduki lagi noda itu..
sementara Bu Maya duduk di sebelah Parmin sambil menatap lekat-lekat ke mata Parmin.
Parmin tak kuasa.. ia hanya menundukkan kepala lalu pura-pura nonton TV tanpa berani melirik sediktpun ke Bu Maya.

Bu Maya terus menatap mata Parmin.. terlihat mata Parmin bergerak-gerak risau akan sesuatu hal..
sementara kakinya digesek-gesekan pertanda gelisah.. dan tangannya hanya memegang remote TV.

Keringat mulai terlihat di kening Parmin.. Bu Maya masih menatap tanpa berkata..
"Bu Maya gak tidur bu..?" Parmin mencoba membuka percakapan.

Tak ada jawaban dari Bu Maya.. Parmin akhirnya menengok ke Bu Maya..
Mata Parmin kembali bertatapan dengan mata Bu Maya.. kini hanya berjarak 1/2 meteran saja..
Kali ini Parmin nekat tak mau mengalah, apapun yang terjadi akan diterimanya.

Akhirnya Bu Maya mengalah dan berkata..
"Min.. tolong setel film ini.. aku mau nonton.." sambil menyerahkan satu CD BF ke Parmin.

"D.di.. mana bu.. eee saya gak bisa nyetelnya.."
Parmin makin kaget dengan perintah Bu Maya ini dan berusaha berbohong.

"Di tempat kamu tadi nyetel sama si Nofi.." perintah Bu Maya sambil mulai tersenyum.
Parmin hanya bisa menuruti perintah itu.. Dan terlihatlah di monitor TV sebuah tulisan 'Vivid' berwarna biru..

Parmin menonton film itu dengan keringat dingin membasahi dahinya..
meskipun dia terangsang juga dengan adegan-adegan dalam film itu..

Bu Maya malah nonton sambil tersenyum-senyum sesekali melirik ke arah Parmin..
dan sekali-sekali ke arah kontol Parmin yang mulai membesar di balik kolornya.

Tanpa berkata apapun Bu Maya meraih kontol Parmin yang sudah ngaceng..
Dielusnya kontol Parmin dari balik kolornya.

Parmin gak berani melihat hal itu dia hanya menatap monitor TV..
Sementara Bu Maya makin dekat hingga embusan nafasnya terasa di muka Parmin.

Sambil meremas kontol Parmin dengan keras hingga Parmin kesakitan.. Bu Maya bilang..
"Masuk ke kamarmu sekarang, Min.."

Tanpa menunggu perintah keduakalinya.. Parmin langsung berdiri dan naik ke kamarnya yang terletak di lantai 2.
Sesampai di kamar.. Parmin makin bingung..

Dia hanya duduk menyandar di dinding dengan ganjal bantal.
Matanya menatap pintu kamarnya dengan pandangan kosong tetapi pikirannya berkecamuk tak menentu.

Jlegg..! Tiba-tiba pintunya terbuka.. setengah saja..
Bu Maya berdiri di muka pintu.. hanya mengenakan semacam daster tipis dengan tali di kedua pundaknya..

Daster itu hanya menutup dari atas dadanya hingga setengah pahanya. berwarna krem.. tipis..
hingga Parmin bisa melihat dua buah puting Bu Maya tercetak jelas di daster itu.

Tampaknya Bu Maya menggantinya ketika Parmin ke kamarnya.
Mata Parmin terjatuh dan terpaku di bawah puser Bu Maya..

Terlihat warna hitam membayang di balik daster crem itu..
Parmin tidak yakin apa itu celana dalam hitam atau bulu-bulu jembut Bu Maya..

Yang pasti bagi Parmin adalah.. Bu Maya terlihat sangat seksi dan cantik malam ini dengan tampilan seperti ini.
Dan Parmin tahu.. bahwa malam ini dia harus melayani Bu Maya di kamarnya.

Dada yang membusung berukuran 36 itu sangat-sangat merangsang libido Parmin..
dan paha putih mulus hingga ujung kaki Bu Maya membikin liur Parmin menetes melalui sudut bibirnya.

Bu Maya bergerak masuk dan menutup pintu kamar Parmin tanpa menguncinya.. hanya dirapatkan saja.
Kemudian mendekati Parmin dengan langkah pelan-pelan dan gerakan pinggul yang bikin Parmin makin senewen.

Ketika sampai di ujung tempat tidur satu kaki Bu Maya diangkatnya dan ditaruh di tempat tidur itu..
Mata Parmin terpaku di pangkal paha yang diangkat itu.. terlihat bulu jembut Bu Maya..
Tak salah lagi.. Bu Maya tidak mengenakan celana dalam di balik dasternya.

Parmin makin terpesona dengan pemandangan di hadapannya.
dengan gerakan lembut Bu Maya menarik ujung dasternya hingga Parmin dapat melihat puser Bu Maya yang indah..

Meski sudah melahirkan tetapi perut Bu Maya rata seperti gadis perawan layaknya.
Berkat senam yang rutin di lakukan di pagi hari.
-----ooOoo-----

Bu Maya memberi kode dengan jari telunjuknya ke Parmin agar Parmin mendekat.
Bagai terhipnotis.. Parmin bergerak mendekati kaki Bu Maya dan langsung diciuminya kaki jenjang Bu Maya..
dari tumit bergerak lidah Parmin ke paha Bu Maya..

Mata Bu Maya menatap ulah Parmin dengan sorot mata bernafsu..
Lidah Parmin makin bergerak ke paha bagian dalam..

Sementara jari-jarinya mulai meraba-raba selangkangan Bu Maya yang tanpa celana dalam dan ditumbuhi bulu-bulu lebat..
Ufhhh..!! Terasa ada lendir basah nan hangat di selangkangan itu.. terasa Parmin.

"Sshhhh.." Desahan lembut keluar dari bibir sensual Bu Maya.. sementara matanya tak lepas dari ulah Parmin di selangkangannya..
Kaos Parmin tiba-tiba diraih Bu Maya dan dilolosinya dengan kasar..

Kemudian rambut Parmin dijambaknya.. dan dengan dua tangannya menjambak rambut Parmin..
Didorongnya kepala Parmin ke selangkangannya lagi..

Bibir Parmin menempel sangat ketat di memek Bu Maya hingga Parmin susah bernafas..
"Sshhh..!" Bu Maya mendesah kuat dan menggoyangkan pinggulnya.. sehingga bibir Parmin mengusap-usap bibi memeknya..

Parmin gelagapan menerima goyangan itu..
Tetapi Bu Maya tidak peduli, dia terus menggoyangkan pinggulnya beberapa saat..

Dengan gerakan kasar Bu Maya mendorong Parmin ke kasur hingga Parmin Parmin telentang..
Saat Parmin berusaha mengambil nafas megap-megap..

Bu Maya langsung menarik kolor Parmin hingga terlepas dari kedua kakinya..
Mata Bu Maya berbinar-binar menyaksikan kontol Parmin yang telah berukuran maksimal dan mendongak ke atas..

Tampak kontol Parmin agak keputih-putihan dan ada bercak warna coklat di pangkalnya..
sisa lendir Nofi dan darah perawannya yang belum sempat Parmin bersihkan.

Bu Maya dengan bernafsu menciumi dan memperhatikan lekat-lekat bekas-bekas yang menempel di kontol Parmin..
dijilatinya lendir dan darah yang telah mengering itu dengan rakusnya.

Tanpa merasa jijik.. bahkan semakin terangsang Bu Maya melumat batang Parmin hingga bersih..
Dijilatinya ujung kontol Parmin dengan memejamkan mata.. seakan-akan menikmati batangan coklat yang nikmat sekali.

Tak berapa lama kemudian bu Maya bergerak ke atas tubuh Parmin, mendekatkan memeknya di muka Parmin..
Jadilah dengan posisi 69 Bu Maya mendesah-desah liar..
Tubuhnya bergoyang-goyang sensual menerima jilatan-jilatan dan kenyotan-kenyotan bibir Parmin.

Kepalanya naik-turun mengocok kontol Parmin dengan mulutnya..
sambil sesekali dikocoknya batang kontol Parmin dengan gerakan-akan lembut dan cepat bergantian.

Sensasi yang Parmin rasakan di kontolnya sangat luarr biasa..!
Antara lumatan hangat dan lembut dan gerakan cepat kocokan tangan lembut Bu Maya.
Hingga Parmin mengangkat-angkat pantatnya mendapat rangsangan senikmat ini.

Di sisi lain.. Suster terbangun mendengar suara tangis anaknya Bu Maya..
Dia kemudian masuk ke kamar Bu Maya dan mendapati pak Candra yang tidur sangat pulas..
sementara Bu Maya tidak berada di kamar maupun kamar mandi pribadinya.

Lalu dibikinin susu dan anak itu tertidur kembali.
Suster lantas mencari-cari Bu Maya hingga akhirnya naik ke lantai 2..
Di sana sang suster mendengar suara-suara desahan-desahan yang sangat jelas dari kamar Parmin.

Dengan mengendap-endap suster mendekati pintu kamar Parmin..
Makin jelas terdengar desahan-desahan tersebut..

Suster mendapati pintu Parmin tidak tertutup rapat..
Ada celah cukup untuk bisa melihat yang sedang terjadi di dalam kamar itu.

Suster menempelkan satu matanya.. Jreng..! Terlihat olehnya Bu Maya yang sedang di atas Parmin..
sedang asyik mengulum-ngulum kontol Parmin yang berkilat-kilat kemerahan ujungnya..

Sementara Parmin kepalanya berada di selangkangan Bu Maya. Jantung suster makin kencang berdegup..
aliran darahnya makin cepat mengalir melalui urat-urat nadinya menuju setiap ujung tubuhnya.

Mukanya memerah.. nafasnya mulai memburu..
Meskipun berusaha ditahan tetapi tetap terlihat tubuhnya mengembang mengempis didera birahi..
yang datang setelah lebih dari 2 tahun tidak lagi merasakan sentuhan kontol di memeknya.

Bu Maya dan Parmin tak mengetahui bahwa ulah mereka ada yang memperhatikan..
Mereka terlalu sibuk berpacu dalam birahi menuju puncak kenikmatan dunia.

Bu Maya sekarang mengangkangi kontol Parmin..
Dengan tangannya diarahkan kontol Parmin ke lubang memeknya..

Lalu.. Jlebhh..!
Dengan sekali tekan kontol Parmin amblas menancap ke dalam memeknya yang telah sangat licin.

"Nghh.." Erangan lirih keluar dari bibir bu Maya..
"Erghh.." Lenguh nikmat dan berat terlontar dari mulut si Parmin.

Bagaikan seorang joki kuda pacuan.. Bu Maya terlonjak-lonjak di pinggang Parmin..
akibat sodokan-sodokan kontol Parmin yang dibalas hujaman-hujaman memek Bu Maya..
sambil kadang Bu Maya memukul-mukul paha Parmin persis seperti joki mencambuk kudanya agar berlari makin kencang.

Clebhh.. clebhh.. crebhh.. clebhh.. crebhh.. crebhh.. clebhh.. clebbh..
Kecipak bunyi sodokan kontol Parmin di liang basah memek bu Maya mulai ramai terdengar.

Buah dada bu Maya yang masih bagus terawat terlontar-lontar ke segala arah.. semakin menambah rangsangan di mata Parmin..
"Sshhhh.. shhhh ahhh ahhh.. terus Min.. terus yang kencang.. hhh..!" Pinta Bu Maya.

Parmin makin memacu sodokan-sodokan kontolnya yang makin terasa nikmat..
Bu Maya mencengkeraam susunya kuat-kuat dan meremas-remasnya hingga cairan air susunya moncrot mengenai muka Parmin..
Parmin membuka mulutnya menangkap muncratan air susu Bu Maya.

Gerakan Bu Maya makin liar dan makin cepat juga kuat merojok-rojokkan memeknya ke kontol Parmin..
Slekk.. slekk.. clekk.. clebbh.. clebhh.. crebh..

Tak lama berselang.. dengan teriakan tertahan.. "Aghhh.. aghhh.. shhhhh aghhh..!"
Bu Maya mencapai orgasmenya yang hebat..
Tubuhnya terlihat sangat indah dengan cucuran keringat di selurh tubuh semakin menambah seksi tubuh mulus itu..

Parmin masih memacu kontolnya 2 - 3 kali lagi.. dan.. Crott.. crott.. crott.. crott..!
"Errgghh.. shhhhs hhhh.." Dicengkramnya kedua pinggul bu Maya keras.
Parmin mencapai klimaksnya di dalam memek Bu Maya yang masih menjepit kontolnya..
-----ooOoo-----

Sesaat kemudian sepi.. hanya suara nafas-nafas mengambil udara sebanyak-banyaknya..
untuk menyuplai darah yang baru saja mengalir dengan deras di sekujur tubuh-tubuh telanjang itu.
-----ooOoo-----

Bu Maya bangun dan pergi meninggalkan Parmin yang masih terlentang dengan kontol yang belepotan lendir..
tanpa mengucapkan sepatah katapun.. apalagi ciuman mesra..

Parmin memejamkan mata.. masih dengan tubuh bugil.. mengambil nafas.. dan tertidur nyenyak..
Tanpa sadar bahwa pintu kamarnya masih terbuka karena Bu Maya tidak menutupnya.

Parmin dalam tidurnya merasakan kontolnya ada yang mengulum-ngulum..
bagai mimpi antara sadar dan tidak.. Parmin menikmati rasa nikmat di kontolnya.

Rasa itu makin lama makin terasa nyata.. Parmin membuka matanya.. dan ..
terlihat sebuah kepala dengan rambut sebahu sedang bergerak naik-turun di atas kontolnya.

Kontolnya terasa makin keras dan jelas terasa kuluman di kontolnya. Diperhatiin dengan seksama..
Ternyata itu kepala susternya Bu Maya yang sedang asyik mengulum kontolnya naik-turun dengan semakin bernafsu.

Parmin seakan tidak percaya dengan yang dia lihat dan rasakan.
Tapi kemudian suster memandang ke arah Parmin tanpa melepaskan kontol Parmin dari mulutnya.

Sambil memandang mata Parmin.. suster meneruskan mengulum dan mengocok kontol Parmin..
sembari terkadang dijilatinya batang dalam genggamannya.

Tangan suster yang satu sibuk mengocok-ngocok lubang memeknya sendiri yang sudah tidak mengenakan apa-apa lagi.
Memang suster telah melepas semua pakaiannya sendiri, saking terangsangnya oleh permainan Parmin dan Bu Maya.

Suster sudah sangat terangsang.. hingga langsung berdiri dan mengangkangi kontol Parmin yang sudah sepenuhnya keras sekarang.
Parmin hanya melongo melihat suster yang biasanya lemah lembut itu kini beraksi bagai orang kesurupan nafsu biadab.

Jleghh..!
"Oughh.."
"Ergghh..!"

Tanpa bicara apapun suster langsung saja main tancap kontol Parmin ke dalam memeknya yang sudah terbuka dan berlendir..
Jlebhh.. "Ughh..hhh.." Lenguh si Suster ketika batang kontol Parmin menohok makin dalam di liang memeknya.

"Herghh.." Geram Parmin hampir berbarengan.. merasakan kontolnya membelah dan serasa diemut belahan memek suster.
Sambil menatap mata Parmin dengan pandangan sayu.. suster mulai memompa memeknya dengan irama cepat dan kuat..

Clobh.. clobh.. crobh.. clobh.. crobh.. crob.. clekk.. clekk.. cleb.. cleb.. cleb.. creb..
"Sshhh shhh shhh.." suster mendesis-desis bagai ular cobra siap menarkam mangsa.

Belum sempat Parmin beraksi.. tiba-tiba suster menghentakkan memeknya kuat-kuat dan berteriak..
"Arghhhhhh.. shhhaghhh..!"
Suster mencapai orgasmenya dengan mencengkeram dada Parmin.. hingga Parmin meringis kesakitan..
.....

Suster memandang mata Parmin dalam-dalam..
kemudian turun dan mendekati kontol Parmin yang masih tegang.. dan basah kuyup oleh lendir suster..
Lantas dikocoknya kontol yang belepotan lendir itu.. sehingga terasa sangat nikmat oleh Parmin.

Parmin mulai mendesah nikmat.. "Sshhh shhh enak suster.."
Dan kocokan suster makin cepat.. makin cepat.. dan.. Crott.. crott..!

Mulut suster terbuka dan menangkap semua peju Parmin yang keluar dari ujung kontolnya.
dijilatinya kontol Parmin dan juga lendir peju Parmin yang muncrat ke perut dan paha Parmin.. hingga bersih.
-----ooOoo-----

Paginya Parmin terbangun dengan badan penat semua..
Akibat tadi malam digilir oleh tiga memek yang nikmat sekali.. Aahhhh.. seddaappphh..!! (. ) ( .)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
 
Terakhir diubah:
melaM dooG
eperibadi.. :beer:

Noh.. di atas Nubi posting Cerita 72 ..
Sangat berkaitan dengan Cerita 177 di Trit 'Rumput Tetangga'.
Sebab masih menceritakan kisah si Parmin yang beruntung.

Sialkan dikenyot.. Nyot.. :nenen:
 
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Cerita 72 – 'Si Untung'

Kisah Kedua – Menik dan Film BF

Selang 3 hari
dari kejadian malam Minggu itu.. terjadi lagi peristiwa yang bikin Parmin gak kuat..
‘Gak kuat nahan’ maksudnya.. Hehe..

Hari Selasa pagi itu Parmin seperti biasa dari jam 8 pagi sudah siap di kantor, tak lama kemudian Menik datang.
Sementara Bu Maya masih di kamar dan pak Candra sudah siap-siap untuk ke Bandara.
Pak Chandra akan ke surabaya selama 4 hari untuk keperluan bisnis.

Suster sudah siap di mobil dengan anak Bu Maya.. kemudian Bu Maya dan pak Chandra masuk ke mobil dan berangkat..
Yang nyetir Bu Maya. Tinggallah di kantor itu si Parmin.. Menik dan Nofi.

Pas makan siang Parmin dan Menik makan siang di ruang meeting yang merangkap ruang TV..
Seperti biasa mereka makan sambil nonton TV di ruangan itu.
Sementara Nofi dah tidur siang karena majikannya gak di rumah.

Sambil makan Parmin teringat film BF yang disimpan di belakang CD musik di buffet TV itu.
"Nik.. Bu Maya punya film bagus, mau liat gak..?" Ujar Parmin yang langsung dijawab Menik.

"Ayuk liat aja, mumpung kerjaan juga dah kelar.. emang film apa, Min..?"
"Film dewasa.. pokoknya asyik deh.." ujar Parmin

"Eh.. ada Nofi, ntar kalo ngadu gimana..?"
"Tenang aja.. Nofi mah kalo molor ampe sore baru bangun.." sambil Parmin mulai mutar CD BF itu.
.....

Menik adalah seorang gadis berumur 22 tahun..
Dengan postur 157cm/50kg/36b kulit sawo mateng.. tapi bersih dan rambut pendek gaya cowok.

Anaknya termasuk berani karena sering pakai kaos yang ketat..
Inilah yang bikin Parmin senang kalo kedua bosnya pergi.. ia bisa liat susu montok. He he he..
-----ooOoo-----

Tak lama kemudian mereka berdua terdiam.. dan asyik dengan tayangan hot yang mulai beraksi di layar TV..
Terlihat 2 cewek yang sedang ngobrol di ruangan..

Beberapa saat berselang terdengar bunyi bel yang ternyata seorang tukang service AC..
– bule ada yang jadi tukang service AC juga ternyata.. kikiki..–

Sesaat kemudian saat tukang AC itu menservice AC indoornya..
kedua cewek itu saling berbisik.. kemudian mendekati tukang service yang sedang di tangga..

Dan.. ctap..!! Tanpa basa-basi langsung memegang alat kelamin tukang service itu..
– biasalah.. ciri khas film-film Bokep ala Barat.. hihihihi..–
Lalu terjadilah hal-hal yang indah di layar TV yang sedang dipelototi oleh Parmin dan Menik.

Nafas Menik mulai berat tertahan-tahan menahan hasrat yang bergelora.. karena adegan yang merangsang syahwat itu..
Sementara Parmin mulai menggeser pantatnya dan makin nempel ke Menik.. sambil tangannya mulai memegang tangan Menik..

Menik hanya melirik tanpa bereaksi apapun.
Si Parmin memindahkan tangan Menik ke pahanya dan digesek-gesekkan di paha bagian dalam agak ke atas.

Menik yang sudah terangsang hanya diam.. masih menonton adegan demi adegan yang terjadi di TV..
Kini terlihat ketiganya sudah telanjang bulat.

Si cowok sedang menjilati meki 1 cewek yang bersandar di tangga.. Dan cewek 1nya sedang mengocok senjata cowok itu..
Beberapa saat kemudian.. tangan Menik tanpa dibimbing Parmin.. sudah dengan sendirinya meraba-raba paha Parmin..

kemudian bergeser ke arah senjata Parmin yang sudah ngaceng banget.
Kali ini Parmin tidak melakukan apapun.. malah duduk agak nggelosor.. agar senjatanya dengan mudah dipegang-pegang Menik.

Plass.. nyut.. nyut.. drrrtt.. Terasa senjata Parmin kini sudah dielus-elus oleh Menik sambil Menik tetap melihat adegan di TV.
Parmin menggeser ritsletingnya ke bawah dan membuka kancing celana bahan yang dikenakan..
sehingga kini tangan Menik bisa menerobos masuk dan menyelinap di kolor celana dalam Parmin..

Clepp.. Tersentuhlah kontol Parmin yang sudah keras oleh tangan Menik yang mungil dan lembut..
Sshhhh ahhh.. terasa nikmat menjalari tubuh Parmin..

Parmin mengangkat pantatnya dan menurunkan celana panjang sekalian celana dalamnya.. Toeng..!
Kini kontol si Parmin terbebas dari kurungannya.. memantul beberapakali akibat 'dipaksa' nongol dari sempak.

Dan Menik melirik kontol Parmin.. yang ternyata berukuran lumayan besar sambil mulai dikocok-kocok..
Menik sudah terangsang sekali kini.. sehingga kocokannyapun makin tidak karuan..

Parmin makin blingsatan juga diserang kontolnya oleh Menik.
Tangan kiri Parmin memegang kepala Menik dan mendorong kepala itu ke arah kontolnya..

Tak disangka.. Menik langsung menunduk.. Huft..
Terasa sentuhan bibir di ujung kontol Parmin yang telah basah oleh cairan yang keluar dari lubang pipisnya..

“Sshhhh shhhh..” Slrupp.. clrupp.. clrupp.. Disusul pula jilatan yang berputar-putar di ujung kontolnya.
Dan terasa kemudian kepala kontol Parmin hangat dan basah.. diseling sedotan-sedotan lembut yang dilakukan Menik.

Terlihat kepala Menik naik-turun yang diiringi sedotan dan jilatan di kontol Parmin..
"Sshhh.. shhh.. shhh.. eshhh.."
Parmin mendesah sambil mengoyangkan pinggulnya.. secara naluri menyambut gerakan naik-turun kepala Menik.

Parmin sudah gak tahan diam diri lebih lama lagi.. segera dibukanya kaos Menik dan sekalian branya..
Menik membantu agar mudah melepasnya. Blubb..!

Tergantunglah sepasang pepaya yang mulus dihiasi puting yang masih kecil..
Wuihhh.. benar-benar indah punya Menik ini.. pikir Parmin makin konak.

Kali ini Parmin mulai gantian memberikan sentuhan-sentuhan lembut di sepasang pepaya.. yang menempel di dada menik..
Sedang Menik tetap meneruskan mengisap-isap dan menjilat-jilat kontol Parmin.. yang makin memerah ujungnya.

"Sshhh.. shhh.." Parmin makin gemes meremas-remas dada Menik yang kenyal-kenyal mulus.
Parmin mulai melepas semua celana, celana dalam dan bajunya hingga kini bugil-gil..

Lalu Parmin melakukan manuver.. jongkok di depan Menik lalu melumat buah yang menantang di mukanya..
Dengan jilatan-jilatan dan isapan-isapannya Parmin semakin merangsang nafsu Menik..

Tangannya juga mulai menggeser ritsleting serta kancing celana panjang Menik.. meski susah tapi berhasil juga..
Dipeluknya tubuh Menik dengan kedua tangannya..
lalu diselipkan di celana dalam Menik dari belakang dengan isapan kuat di dada Menik..

Dibarengi kedua tangannya mengangkat pantat Menik lalu digeser turun kedua tangannya..
Maka tanpa Menik sadari.. celana dan celana dalamnya telah turun hingga ujung kakinya.
– Wah.. Parmin dah mulai lihai dalam hal lolos melolosi pakaian lawan nih.. he he..–

"Shhh shhh ahhh mmmmhhh.. uhhhh.. uhhhhh.. sshhhh.."
Menik merem sambil mendesah-desah sambil tangannya mengacak-acak rambut Parmin.

Puas beroperasi di dada.. lidah Parmin mulai mejelajahi ke perut..
Bergerak turun ke bulu jembut Menik yang ternyata lebat juga..
hampir di udelnya bulu-bulu hitam itu tumbuh subur.. sangat mempesona bagi Parmin.

Slrupp.. slrupp.. Dijilatinya bulu-bulu itu.. makin turun jilatan lidah Parmin..
Maka makin kelojotan Menik menahan rasa geli-geli nikmat yang mulai mejalar ke selangkangannya.

Dengan kedua tangannya paha Menik dikangkangkan lebar-lebar..
sehingga kini nampaklah lembah yang tersembunyi di balik rimbunnya bulu hitam nan lebat.

Lembah itu berwarna merah terangsang selera yang sudah basah oleh lendir yang bersumber dari sebuah lubang..
Dengan bersemangat Parmin menjilati dan mengenyot lembah serta lubang itu..

"Aachhhh..!" Teriakan lirih dari bibir Menik ketika terasa sengatan nikmat melanda memeknya..
Diangkatnya selangkangannya ketika kelentitnya disedot kuat-kuat oleh Parmin.. Nyuttttt..!

Pinggul Menik bergoyang-goyang menyambut bibir dan lidah Parmin.. memacu birahinya makin tinggi lagi..
"Sshhhh.. shhh.. shhh.." Rambut Parmin makin acak-acakan..
karena kini Menik menjambak dan menekan-nekan bibir Parmin ke memeknya.

Parmin kemudian berdiri dan menjepitkan kontolnya di antara dua buah dada Menik..
yang disambut Menik dengan menekan buah dadanya.. lantas dimaju-mundurkan kontolnya..
"Shhh shhh.." terasa nikmat juga jepitan dada Menik.

Saat Parmin membuka mata.. dilihatnya Nofi sedang melihat dari pintu dapur..
sambil satu tangan meremas dadanya.. sementara satu tangan lagi terselip di dalam roknya..
sedangkan matanya terpaku ke arah Parmin dan Menik yang sedang berpacu dalam birahi.

Si Parmin cuek aja.. malah kemudian Parmin mulai memasukkan kontolnya ke lepitan memek Menik
yang telah basah dan siap untuk dimasuki senjata Parmin.

Slebbh.. "Ngghhh.. ohh.. pelan-pelan Miinn.." rintih Menik syahdu saat menerima tusukan kontol Parmin..
Apalagi ketika kepala kontol Parmin menyusup lepitan memeknya yang telah membasah.. Clebb..!

Sengaja Parmin melakukan hal ini agar Nofi bisa melihat dan makin terangsang..

Clebhh.. clebhh.. clebbh.. clebhh.. clebbh.. clebbh..
Dipompa kontolnya keluar-masuk memek Menik yang dibarengi goyangan maut oleh Menik..
sambil mereka berdua mendesah-desah nikmat..

"Shhh.. shhh.. achhh.. achhh terus Miinn.. yahh.. yang keras ngentotnya.. shhh shhh.."
“Erghh.. erghh.. erghh.. gini Nik..?”
Balas Parmin sambil menghantamkan kontolnya lebih keras dan kuat di liang memek Menik.

Parmin mencoba menahan sekuat tenaga agar pejunya tidak keluar dulu..
Ia ingin mengalahkan Menik.. sekaligus bisa mengentot Nofi juga siang ini.

Sekilas timbul ide gila di otak Parmin..
Lantas dibaliknya tubuh Menik.. sehingga posisi Menik jadi nungging di sofa menghadap pintu dapur.

Gak berapa lama Parmin lantas berlutut di belakang tubuh Menik yang menungging.
Pantatnya mencuat tinggi ke belakang.. seolah ingin memudahkan Parmin menusuk liang memeknya.

Segera Parmin mengambil posisi.. agar ujung helm kontolnya dapat mencapai alat kemaluan Menik dengan mudah.
Dengan tangan kanan memegang batang kontolnya.. Slepp.. slepp.. slepp..

Ujung helm kontolnya digesek-gesekkan beberapakali ke garis lepitan memek.. hingga menyentuh bulu-bulu jembutnya Menik.
"Sshhh.."
"Hmmm.."
Tanpa disadari mereka mendesis dan melenguh hampir bersamaan.. ketika dua kelamin itu saling bertemu.. bergesek nikmat.

Diiringi rasa geli menggelitik kepala kontol Parmin dan bidang cembung memek Menik.
Slepph.. slepp.. slepp.. Parmin terus menggesekkan kepala kontolnya di lepitan belah parit memek Menik..
yang ternyata telah membasah ruah.. haha..

Gak pake lama lagi.. kepala kontol itu segera bergerak.. menyusuri jembut halus menuju ke memek Menik.
Digesek-gesekkan kepala kontolnya ke sekeliling bibir memeknya. Uhhh.. Terasa geli dan nikmat.

Selanjutnya kepala kontol digesekkan agak ke arah liang memek.
Dan lalu menusuk sedikit ke dalam lepitan bibir memek Menik. Slebbh..

Setelah posisi ujung kepala kontolnya si Parmin dirasa pas..
Lalu.. Clubb..! Ujung helm kontol Parmin mencelup belahan parit memek yang membasah.

Untuk selanjutnya Parmin menggetarkan perlahan-lahan kontolnya..
sambil terus menyodok masuk liang memek Menik.. membelah bibir luarnya.

Clepp.. clepp.. clepp.. crepp.. crepp.. Jlebhh..
Kini seluruh helm dan kepala kontol telah terbenam dalam jepitan mulut memek Menik.. sebatas leher.

Oughh.. Jepitan mulut memek ini terasa hangat dan wuenak banget deh..! Batin si Parmin keenakan.

Kedua tangan Menik mencengkeram sandaran sofa.. kepalanya terkulai.
Mau gak mau Menik mendesah lirih ketika batang kontol Parmin perlahan menerobos masuk lewat belakang.
Kedua tangan Parmin mencengkeram buah pantat Menik yang sekal.

Jlegh..! Kembali Parmin mendorong kontolnya.. amblas setengah batang dalam suatu sentakan keras..
hingga Menik merintih keenakan sambil tangannya meremas tangan sofa.

"Ughh.. pelan.. pelanhh.. Miin.. ohh.."
Mendengar rintihan Menik itu.. sejenak Parmin berhenti. Menik menoleh ke belakang..

Kembali Parmin menekan.. kini agak perlahan-lahan..
sehingga Menik kembali mengerang dengan kepala terkulai ke depannya.

Sementara itu.. getaran perlahan dengan amplitude kecil pada batang kontol Parmin..
membuat kepala kontol dirasa geli dan nikmat oleh Parmin dalam sentuhan-sentuhannya dengan dinding liang memek.

"Shhh.. yang pelan.. dong Minnhh.."
Kembali dari mulut Menik keluar desisan kecil tanda nikmat tak terperi.

"Ughh.. kurang enak kalo pelan Nik. Tadi katanya ngentotnya yang kencenghh..?"
Balas si Parmin rada keki karena si Menik plintat-plintut.

Tak urung akhirnya Parmin menusukkan kontolnya lebih ke dalam agak perlahan.
Ya deh.. Itung-itung mengakomodir request Menik barusan.. pikirnya nanar sambil mengerang penuh nikmat.

"Nghhh.. ohhh.. Miinnnhh.. ennaakknya.." Erangan Menik kembali terdengar..
Seiring masuknya batang kontol Parmin di liang memeknya dengan mantapnya.

Di lain pihak.. kontol Parmin semakin tegang saja rasanya.
Sementara dinding-dinding pada mulut memek Menik terasa semakin menjepit dan mengemut-emut pelan.

Kini tinggal separuh batang yang tersisa di luar.
Parmin berhenti lagi. Diusap-usapnya pantat Menik.. lalu dicengkeramnya agak kuat..
merekahkan belahan pantat itu dengan kedua tangannya.

Menik menoleh lagi ke belakang. Tepat pada saat itu si Parmin kembali menekan batang kontolnya dengan kuat..
Slebbb.. Jleghh..!! Ia menandaskan sisa batang kontolnya di selorong nikmat memek Menik.
Jdugh..! Tubuh Menik sampai terdorong ke depan.

Ehh.. taunya Menik gak mau kalah.. dia langsung membalas..! Ia mundurkan pantatnya.. lantas diputar-putarnya..
Berusaha keras agar batang kontol Parmin masuk lebih dalam ke lorong memeknya.

"Aughh..!"
"Oghh..!"
Sontak keduanya mengerang dan melenguh keenakan..
Disaksikan Nofi yang makin blingsatan tubuhnya gara-gara nonton live show di hadapannya.

Kembali Menik menoleh ke belakang. Parmin menekankan kontolnya lagi lebih kuat..!
Namun kini Menik sudah siap. Bersamaan dengan gerak sodokan pantat Parmin..
Menikpun menyambut dengan mendorong pantatnya kuat-kuat juga ke belakang.

Blessepp..! Batang kontol parmin kembali menyeruak daging belahnya.. menelusup memasuki liang memek.
Ditahan sejenak.. lalu Parmin mendorong lagi sekuat-kuatnya. Jlebhh..!

Menik kembali menyambut dengan gerakan seperti tadi.
Kali ini dia mengerang lebih keras.. karena batang kontol Parmin masuk hingga menyentuh dinding rahimnya.

"Gimanahh.. Niikk..? Enaakkkhh.." tanya Parmin.
"Bangeeetthh Miinnhh.. oghh.. terusin.. Miinnhh.."

Sambil menikmati bertautnya kemaluan.. Parmin memeluk erat tubuh Menik dari belakang. Menciumi tengkuknya.
Menik berusaha menoleh-noleh ke belakang.. mungkin berharap si Parmin menciumi bibirnya.
Sesekali Parmin menuruti permintaannya sambil meremas-remas kedua buah dadanya yang memuai semakin montok.

Parmin makin giat menggerak-gerakkan pinggul dengan irama lembut dan teratur..
Menikmati bertautnya kemaluan dalam posisi 'anjing kawin' itu sembari menciumi tengkuk dan leher Menik.

Gadis itu menggeliat-geliatkan tubuhnya.. pinggulnya bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan.
Beberapa menit kemudian terdengar nafas Menik mulai memburu.

Ahh.. Itu pertanda birahinya mulai meninggi.. mendaki puncak kenikmatannya. Batin Parmin lagi..
sambil tetap menyodok-tarik batang kontolnya di liang memek yang terasa mulai meremas dan mengurut kontolnya.

Jlebb.. jlebb.. crebhh.. clebhh.. crebb.. clebb..
Bunyi perpaduan paha si Parmin dan buah pantat Menik kian ramai terdengar.

Kini.. baik Menik.. Parmin maupun Nofi saling melihat.. Tetapi karena mereka sudah dikuasai nafsu yang bergelora..
Mereka hanya saling melihat.. tetapi terus melakukan kegiatan masing-masing..

Menik malah makin terangsang ketika tau bahwa dia dientot Parmin ini disaksikan oleh Nofi..
Menik makin bersemangat mendesah dan bergoyang.
"Mmmmppphhh.. mmmppmmh hhhh..!" suaranya si Menik udah kagak jelas lagi.

Dan sambil tersenyum-meringis ke Nofi.. Menik mendesah kuat.. "Ssshchhh.. achhhh.."
Tiba-tiba tubuhnya kaku.. mengejang dan kepalanya mendongak ke atas.. jari-jarinya mencengkeram kuat-kuat di sandaran sofa..

Orgasmenya datang.. srrrr.. srrrr.. srrrr.. srrrr..
Dirasakan Parmin cairan hangat menyemprot kontolnya yang megap-megap nikmat.. terbenam dalam lepitan hangat memek Menik.
Cairannya nikmat Menik benar-benar banyak.. sampai sofa basah karena cairan kenikmatan dari memek Menik berceceran.

Plopp..! Parmin segera mencabut kontolnya dari jepitan memek Menik..
Cairan nikmatnya masih mengalir keluar dibiarkan oleh Menik yang masih lemes.

Menik yang dah lemes beringsut pelan.. diiring desah lirih.. cengkramannya di sandaran sofa mengendur..
dan tubuhnya lalu jatuh menelungkup di sofa.. dengan sebelah kaki terjuntai ke lantai.

Di sisi lain ruangan itu.. Nofi masih menatap ke arah mereka sambil menggigit bibir bawahnya..
sementara salahsatu tangannya menekan dan mencolok selangkangannya.. seperti menahan sesuatu yang kian menggelegak.

Parmin lantas melangkah mendekati Nofi yang masih mencolok-colok memeknya sendiri di pintu dapur..
Tanpa ba-bi-bu segera saja Parmin menerkam Nofi yang telah tersandar setengah jongkok di dinding.
Akibat ulahnya mengobel memeknya sendiri itu.

Parmin mengangkat tubuh Nofi pelan-pelan..
Crupp.. langsung dia sergap bibir Nofi yang setengah terbuka.. melumat bibirnya yang ranum..
sementara tangannya meremas pantat Nofi yang sekel.
CONTIECROTT..!!
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
 
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Cerita 72 – Si Untung


Cerita Ketiga – Antara Menik dan Nofi

Ketika
ia merasa disambut dan tak ada ‘perlawanan’.. Parmin mulai merangsek maju ke tahap berikutnya.
Dikibasnya ke samping rambut Nofi.. kaosnya diloloskan lewat lengan.
Nah.. dalam kondisi tanpa bra.. pemandangan tubuh bagian depan Nofi itu pun kian tersaji indah.

Dengan pipi merona.. secara naluriah Nofi menyikapi tatapan nanar Parmin..
dengan menyilangkan salahsatu tangannya di depan payudaranya..

Namun Parmin menangkap dan melepit pergelangan tangan Nofi jadi satu.
Sebelah tangannya yang ‘bebas tugas’.. segera bergerilya mengerjai toketsu alias toket/susu Nofi.

“Aah Masshh Minhh. Ahhh.. ntar duluu.. eshhh.. esssh..”
Parmin tersenyum mesum lihat reaksi Nofi yang seakan menghindar namun menyukai perlakuannya..
Dia jadi makin gemas meremas.

“Ternyata tetek Nofi montok juga yah.. sama punya Menik kalah gede dikit.. Heh heh heh..”
Ujar Parmin kurang ajar.. membanding-bandingkan payudara orang seenaknya.

Parmin yang udah mulai kaya pengalaman dengan mbak-mbak di kampungnya..
mempermainkan gadis muda yang beberapa hari lalu diperawaninya itu kian merajalela.

Srutt.. srutt.. Jari kurusnya memilin puting payudara Nofi seakan mencari sinyal radio.
Bahkan daerah sensitif itu ditariknya hingga membuat Nofi menjerit nikmat.
Bergantian puting kiri dan kanan Nofi dikerjai sambil dia tertawa senang.

Nofi bergerak menjauh ketika melihat mulut Parmin hendak menangkap payudaranya.
“Mas jangan.. stop..! Ahh.. maluu.. aahhhhh..” Nofi pun berdesah karenanya.

Dengan menebar senyum kemenangan ke arah Nofi.. Parmin mengenyoti toket dengan rakus.
Bahkan dia sengaja membuka lebar mulut.. menangkap lalu kemudian diisapnya kuat-kuat.

––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

MAAF.. INI BARU TEASER.. :ampun:


Karena di Cerita Aslinya 'cuma' sampai Parmin ekse Menik disaksikan Nofi doang..
makanya Nubi coba 'bikin' cerita 3Some mereka.
Mudah-mudahan nggak ngeganggu cerita aslinya yaaa..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd