Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita 078 – Berbagi Selingkuhan

Cindy

Indra
pulang lebih awal berhubung dia dihubungi oleh kakaknya untuk segera pulang, misterius banget beritanya.
Selama dalam perjalanan pulang hatinya galau dan cemas, apakah terbaca oleh kakaknya no hp si Budi di iklan kamar kost.

Sesampainya Indra di rumah, terlihat muka masam kakak perempuannya.. hm.. gawat.
“Ada apa kak..? Kok kelihatannya gawat..?” Tanya Indra cemas, semoga saja bukan masalah Budi.

“Tadi Vera menelpon, Papa kita sepertinya berselingkuh dengan salahsatu pegawainya..”
Indra merasa lega –rumah kost maksiatnya masih bisa terus beroperasi..–
Tetapi dia kebingungan mendengarnya.. Kok bisa sih bokapnya selingkuh dengan pegawainya..?

Setau dia.. sistem perekrutan pegawainya sama dengan konsep kakaknya.
Tidak boleh ada yang lebih cantik dari Nyokap dan Kakaknya.

Kalo lebih muda yah lumrah..
lagian si Vera kakak perempuan sulungnya menjabat sebagai seketaris dan asisten Bokapnya.

Semua pegawai biasanya disensor dulu olehnya. Kok bisa kebobolan..?
Atau Bokapnya sekarang sudah rabun tua, jelek terlihat cantik di matanya?

“Jadi si Vera nangkep basah Papa lagi berduaan sama selingkuhannya..?”
Indra bertanya sambil berusaha untuk tidak membayangkan Bokapnya yang sama kurusnya dengan dia..
tetapi lebih bungkuk badannya dan telah beruban sedang menggenjot cewek ceking.. atau barangkali gembrot di kantornya.

“Tidak, hanya saja Papa menyuruh Vera untuk memberikan bonus untuknya mobil yang lebih mewah..
dari standar bonus pegawai lain..” Kakak Indra mencak-mencak.

”Papa juga terlalu sering meeting dengan kliennya bersamanya tanpa melibatkan Vera.
Mama juga curiga akan hal ini, Vera ingin kita menyelesaikan masalah ini, kasihan Mama..”

“Ooh.. Gituh..” Indra merasa dia harus ikut prihatin..” jadi rencana kalian gimana..?”

“Vera setuju dengan Papa bahwasannya prestasi Cindy.. pegawai genit itu memang bagus dan berhubung kliennya dari Jakarta..
maka sudah seharusnya dia mendapatkan mobil tersebut dan pindah ke Jakarta agar bisa lebih dekat dengan kliennya.." ujarnya.

"Hi..hi.. kita buka kantor khusus hanya untuk dia saja.. jadi tidak menganggu moral kerja pegawai lain..
dan papa akan kesulitan menemuinya lagi.. hi.. hi..” Kakak Indra tertawa sinis.. mirip tokoh-tokoh wanita jahat ala sinetron teve.

“Papa setuju..?” Indra bertanya.. ”Dan kenapa tidak dipecat saja daripada susah-susah pindahin dia..?”
“Hm.. rencananya sih begitu.. tetapi klien yang dibawanya memberikan kontrak jumlah besar pada kita..
dan menurut Vera pemilik perusahaan itu Ortu dari Ipar Cindy.." jelasnya pada Indra.

"Jadi kita tidak mau berisiko diputuskan kontrak.. malah bisa-bisa Besan Cindy merasa kita membalas jasa baik Cindy..
bila dia kita pindahkan ke sini dan dapat kantor khusus untuknya.. hi..hi..” Indra merinding mendengar tawa licik kakaknya.

“Wah.. hebatnya rencana kalian, berarti sudah beres donk..”
Indra sudah tak sabar ingin kembali ke rumah kostnya dan menggarap Desy.

”Jadi sudah beres kan..? Saya mau lanjutkan belajar bareng Budi..”
“Hei.. jangan egois gituh..” kakak Indra menatap tajam.

”Dia sudah diberangkatkan tadi siang oleh Vera, kamu jemput dia sekarang dan kamu carikan dia tempat tinggal sementara..
Cari saja hotel murahan sementara dulu, ntar besok kamu carikan rumah sewa sekalian yang bisa dijadikan kantor untuknya..”

“Lho.. kok hotel..?” Indra yang kesal karena tidak bisa balik ke rumah kost mereka menyela.
”Bukankah kita sudah ada kandang buat orang jelek di sebelah rumah Ini..”

Kakak Ipar Indra sedari tadi diam saja..
tiba-tiba saja memuncratkan kopi yang diminumnya saat mendengar perkataan terakhir Indra.

Kakak Indra melotot pada Indra.. lalu mendelikkan matanya pada suaminya yang tak sanggup menahan tawanya..
terbahak-bahak dia dan menghindar berlari ke kamar mandi.

“Kamu.. huhh.. dasar anak durhaka.. kamu tidak sayang Mama..” Muka Kakak Indra merah padam menahan marah..
hingga mukanya yang tidak cantik menjadi jelek.. –Apa bedanya yah..?–
“Iyah.. iyah.. Gue berangkat..” Indra buru-buru kabur meninggalkan kakaknya yang belum berhenti mengomel-ngomel.

Indra tidak peduli bahwa dia tadi lupa menanyakan manifest penerbangan Cindy pada kakaknya..
segera berangkat ke airport.. dia kesal banget karena tidak berkesempatan menggarap Desy gara-gara Cindy.

Hmm .. yang ini gimana orangnya..? Indra penasaran dengan selera Bokapnya.
Kalo wajahnya.. tebak Indra.. pasti dibawah kategori.
Cuman Bodynya saja yang bisa dinilai seperti kebanyakan pegawai lainnya.

Sesampainya di Airport.. baru teringat olehnya data-data Cindy tidak ada.. ogah dia menelpon kakaknya..
Indra lalu mengikuti jejak penjemput lainnya.. dia menuliskan nama Cindy dan nama perusahaan Bokapnya di kertas..
Kemudian ikut bergabung dengan mereka di pintu keluar domestik.

Saat Indra baru ingin berjongkok karena merasa akan lama di sana.. dari kerumunan sekelompok orang..
melangkah keluar seorang wanita cantik.. sepertinya baru saja diajak oleh orang-orang itu foto bareng.
Artis kali yah.. Indra berpikir.

Wanita itu berjalan ke arah Indra yang tertegun.. karena sepertinya artis penyanyi masa kini mendekatinya.
Indra melihat-lihat ke kiri kanan dan belakangnya.. takut ntar ke ge-er-an.
Mana tau aja ada cowok ganteng di belakangnya yang menjemput artis itu.

Artis itu semakin mendekat ke Indra yang mulai berdebar-debar gugup..
lalu Artis itu berkata padanya dan menyodorkan tangannya bersalaman..
“Hai.. saya Cindy.. kamu pasti Indra, putera tunggal pak Mulyono kan..?”

“Hah.. iii.. iii..yyahh..?” Gugup Indra menjawab dan mulutnya ternganga melongo memandangi sang Artis.
“Ka..kamu Bu..bu..kan artis penyanyi terkenal..?” Indra kebingungan bertanya.

“Hi.. hi.. kamu lucu Indra.. saya Cindy.. kalo mau dianggap terkenal juga boleh..” Cindy tertawa.
Indra yang masih takjub dengan penampilan Cindy lalu menyalaminya..
kemudian membantunya membawa kopernya yang gede.

Dia berjalan ke areal parkir diikuti oleh Cindy di belakangnya.
Sepanjang perjalanan mata semua orang menatap mereka.

Sesampainya di mobil.. Indra lalu memasukkan koper Cindy dan Cindy membuka pintu penumpang depan.
Indra masuk dan menghidupkan mobil, sambil terus melirik ke Cindy setiap kesempatan.

Dalam hati Indra terus memikirkan bagaimana bisa Vera kebobolan memasukkan cewek secantik artis ini bekerja padanya..
Hm.. rupanya mata Bokapnya belum rabun,. Dia saja kalo ada kesempatan pasti habis digarapnya cewek secakep artis ini.

“Kamu mirip dengan papa kamu yah.. berarti dulu Pak Mulyono pasti seganteng kamu..”
Cindy memecahkan keheningan dalam mobil.. “Kurusnya juga sama.. hi..hi..”

“Eeh.. engg.. ah masa’ sih gue ganteng..?” Indra membusungkan dadanya bangga.
“I..yah dong.. kamu sembunyikan saja sih.. dengan kacamata kamu.. ntar.. kalo kita jalan-jalan bareng..
saya pilihkan kacamata yang cocok buat kamu..” Cindy menggoda Indra.

“Wah.. gue percaya saja sama Mbak Cindy..” hidung Indra kembang kempis dipuji Cindy.
“Mbak Cindy juga cantik.. tadi saya Kira artis atau penyanyi, gitu..”

“Oh.. yah.. pantesan tadi banyak yang ngajak saya foto bareng..hi..hi.. rupanya saya dikira artis penyanyi..”
Cindy tertawa lepas.. sehingga payudanya yang ukurannya pun mirip sang artis berguncang.

Glekk.. Indra menelan ludah melihatnya. Indra yang tak tahan penasaran.. akhirnya memberanikan diri..
menanyakan pada Cindy.. bagaimana wanita secantik Cindy bisa nyasar ke perusahaan Bokapnya.

Cindy yang mulanya diam sejenak lalu meminta Indra berjanji menjaga rahasianya sebelum diceritakan..
disanggupi oleh Indra.

Cindy rupanya melakukan operasi plastik pada seluruh wajahnya..
hidungnya dimancungkan dan pipinya sengaja dikempotkan..

Sehingga lesungnya jelas terlihat dan melakukan liposucktion di beberapa bagian tubuhnya..
sehingga mendapatkan bentuknya yang aduhai seperti sekarang ini.

Dia sengaja memesan dokter bedah plastik tersebut untuk membuatnya semirip mungkin dengan artis penyanyi idolanya.
Dalam hati Indra menertawakan kakaknya yang kebobolan..

Tak pernah terpikirkan oleh mereka kemajuan zaman yang bisa mengubah wajah seseorang dari jelek menjadi cantik.
Seharusnya mereka juga ikutan dioperasi plastik.. he..he.. biar perusahaan Bokapnya bisa lebih bersinar..
daripada sekarang yang lebih mirip LPT.. –Lembaga Perawan Tua..– saking banyaknya pegawai jelek yang pada jomblo.

“Aku mau dibawa ke mana nih Ind..?” Tanya Cindy kemudian.
“Eeng.. Tadi dipesan kakak gue tuk bawain kamu ke hotel duluan.. ntar besok baru nyari Ruko..
untuk kamu jadiin rumah dinas dan kantor kamu..”
Gelagapan Indra menjawab saat dia lihat Cindy merengut sewaktu dia bilang hotel.

“Huh kakak kamu ituh, cemburuan banget..” Cindy merengut.
”Saya tidak suka ke hotel. Masa’ saya di tinggal seorang diri di sana. Saya kan takut.. Indra temenin saya yah..?”

Glekk.. tentu saja Indra mau.. tetapi yang keluar dari mulutnya..
”Bisa mencak-mencak Sella kakak saya.. kalo gue gak pulang malam ini. Apalagi kalo tau gue nginap bareng kamu..”

"Hi..hi.. kamu takut yah sama kakak kamu..? Lebih berani Papa kamu donk kalo gituh..” tantang Cindy.
“Lho.. jadi beneran kamu memang selingkuh sama Papaku..?” Indra kaget.

“Lha.. iyalah.. perawan saya Papamu yang renggut..” Cindy sengaja mencemberutkan wajahnya..
Padahal dalam pikirannya terbayang nikmat saat bersetubuh dengan Papa Indra.

“Waduh.. nekat juga yah Papa gue..” Indra nyengir. Dalam otaknya yang sudah ngeres..
membayangkan nikmatnya melahap Selingkuhan Bokapnya seperti cerita stensilan yang sering dia baca semasa kecil.

“Hm.. bagus kagak permainan Papa gue..?” Indra mulai memancing.
Cindy kaget melihat senyum nakal Indra menggodanya lalu membalas..
“Mantep dong, punya Papamu anunya panjang..”

“Oh yah..? Hmm.. masa’ sih..? Tapi biasanya orang bilang buah jatuh tidak jauh dari pohon lho..”
Indra tertawa.. makin ngeres otaknya setelah melihat sepertinya Cindy juga mulai terbawa suasana.
–suasana saling pengen lahap-melahap gituh..–

“Hm.. kalo tidak Nampak mana terbukti..” Cindy melirik ke selangkangan Indra..
”Makanya elu nginap saja malam ini bareng gue dan buktikan donk.. hi..hi..”

Wah.. wah.. nantang gue nih..!? Indra semakin bingung. Dia sebenarnya sudah pengen menikmati Cindy..
Tetapi kalo tidak pulang malam ini Sella kakaknya pasti curiga dan bisa ngadu sama nyokapnya.

Indra diam dan berpikir. Terbesit di otaknya ide untuk membawa Cindy ke rumah kostnya.
Lha di sana dia kan ada yang nemani.. dan dia bisa pulang sehabis menggarap Cindy.
Hmm .. ide bagus menurutnya.

“Kalo gitu.. gimana kalo saya bawa kamu ke rumah kost saja. Di sana sedikit rame.. jadi kamu tidak perlu takut..”
Indra lalu lanjut berkata.

”Di sana ramah-ramah penghuninya. Yang punya temen karib gue.
Kamarnya bersih dan mewah kok. ada AC-nya lagi tiap kamar. Gimana, mau..?”

“Kamu ikut nginap kan..?” Cindy bertanya dengan suara manja.
“Eng.. saya temani sampe malam saja yah..? Toh ntar gue kenalin sama mereka.. jadi kamu kan ada yang nemani gituh.
Pokoknya gue atur deh kamu jangan sampe kecewa malam ini..”

Indra keluarkan jurus wajah penuh perhatian dan pengertian palsunya.
“Janji yah..Indra..” Cindy tersenyum tanda setuju.

Sepanjang perjalanan ke rumah kost.. Indra mereka ngobrol dan tentunya makin lama makin ngeres arah obrolannya..
membuat Cindy makin berani mengelus-elus Indra dan merebahkan dirinya pada Indra, layaknya sepasang kekasih.

Saat Indra membawa Cindy ke dalam rumah.. yang berteriak paling keras kaget adalah si Desy.
Sama seperti yang lainnya.. dia mengira Indra membawa pulang penyanyi terkenal.

Indra mengenalkan Cindy pada Desy.. Ayu dan Budi. Mereka sebenarnya mau ngobrol dengan Cindy..
tetapi Indra lalu membawa masuk Cindy ke kamar yang masih kosong.. dengan beralasan pada mereka Cindy lelah.
Padahal dia sudah tak sabar ingin melahapnya.

Begitu pintu tertutup.. Indra langsung meletakkan kopernya dan langsung memeluk Cindy dan menciumnya..
dan langsung dibalas oleh Cindy penuh nafsu.

Indra menggigit bibir bawah Cindy.. dan memainkan lidahnya dalam mulutnya..
saat lidah Cindy membalas masuk dalam mulut Indra langsung menyedot dan menggigit halus,
Hmm.. Cindy merasakan nikmatnya permainan bibir Indra. 1-0 untuknya dibanding Bokapnya.

Tangan Cindy lalu mulai membuka kancing baju Indra..
tetapi Indra lalu menyambung membuka sendiri dan celananya cepat.

Cindy juga menelanjangi dirinya. Mereka lalu merebahkan diri ke atas ranjang baru yang belum dilapisi sprei oleh Ayu.
Indra bergerak meremas lembut payudara Cindy dan memainkan lidahnya pada puting Cindy.
Dijilatinya.. lalu digigit lembut, dan diemut-emut.

Hmm.. Cindy mendesah kuat.. 2-0 untuk Indra. Permainan lidahnya Indra nikmat sekali.
Cindy yang hanya pernah bersetubuh dengan Bokap Indra..
merasakan awalnya saja sudah sangat nikmat bersama Indra.. gimana selanjutnya.
“Sshhhh.. ahhhhh..!!” Dia mendesah terangsang hebat.

Indra bergerak turun dan memainkan lidahnya pada kelentit memek Cindy..
lalu bibir memeknya dan lubang duburnya berganti-gantian.

Clepp.. Indra lalu memasukkan jarinya kedalam lubang Memek Cindy.
Tangannya mengobel dan mengelus-elus dinding dalam memek Cindy..
Yang tentu saja membuat Cindy mendesah makin Kuat dan mengelinjang.

Cindy takjub dengan permainan oral Indra yang baru dia rasakan, seumur dia tak pernah merasakan sensasi yang begitu nikmat.
Hmm.. gila.. tak mungkin lagi ngasi angka. Indra menang mutlak dibanding Bokapnya.

Cindy memejamkan matanya menikmati. Saat Indra berhenti.. Cindy yang masih memejamkan mata..
merasakan nikmat dengan mulutnya yang memang lagi menganga merasa ada sesuatu yang memasukinya..

Dia terbelalak saat melihat yang masuk dalam mulutnya Kontol panjang Indra.
Hm.. permainan apa pula sekarang Indra lakukan.

Cindy lalu merasakan hangat dan denyutan kontol Indra dalam mulutnya.. ditambah sodokan Indra..
sehingga kepala kontol Indra menabrak-nabrak dinding tenggorokannya.. hm..nikmat juga permainan ini..

“Hhm.. hm..” Cindy mendesah dengan kontol Indra dalam mulutnya..
dimainkan lidahnya pada kontol Indra sehingga dia semakin merasakan denyutan kontol Indra.

Plop..!! Sesaat kemudian Indra mencabut kontolnya dan menyuruhnya nungging.
Cindy turuti.. slebb.. jlebb.. "Enghhh.." dia rasakan kontol Indra memasuki lubang memeknya..

Hmm.. nikmat sekali. Dan terasa olehnya dinding lubang memeknya merasakan hangat dan denyutan kontol Indra..
hingga terasa dalam sekali.. lebih dalam nikmatnya daripada kontol Bokapnya.

“Ooh.. ah..ah.. arghh..” Cindy mendesah kuat..
menikmati kontol Indra yang sekarang bergerak maju mundur dalam memeknya.. perlahan dan kemudian makin cepat.

Cindy juga makin mempercepat desahannya ..oh..nikmat sekali dia rasakan saat itu.
Sayup-sayup suara desahan dan erangan Indra dan Cindy terdengar sampai ruang keluarga yang senyap..

Karena Desy sepertinya sudah kecapekan membual.. Budi mengajak mereka tidur.
Ayu bingung.. “Mas Budi ngajak Ayu atau mbak Desy..?” Tanya Ayu.

“Maunya aku yah kalian berdua..“ jawab Budi yang berusaha mengelak cubitan Desy..
“Iiih.. maunya.. hi..hi..?” Desy tertawa.

Budi lalu merangkul Ayu dan menggandeng Desy berjalan ke kamarnya.
Budi yang terbiasa tidur hanya berkolor ria membuka baju dan celananya.

Ayu yang tidak tau mengenai itu.. mengira Budi bersiap-siap untuk bertarung. Ayu lalu menelanjangi dirinya sendiri..
kemudian naik ke atas ranjang.. dan tangannya lalu menyusup masuk kolor dan meremas-remas kontol Budi.

Desy terkejut melihat Ayu yang begitu agresif.. tidak mau kalah lalu ikut bertelanjang-ria.
Ah.. masa’ gue kalah sama cewek udik.. Desy berkata dalam hati.
Desy lalu naik ke ranjang dan mencium puting Budi dan memainkan lidahnya pada putingnya.

Budi yang awalnya kaget dengan tindakan kedua cewek tersebut.. tidak jadi menolak..
Dia lalu menikmati permainan kedua cewek tersebut.. apalagi saat Ayu memasukkan kontolnya ke dalam mulutnya..
kemudian mengisap serta memainkan lidahnya pada kepala kontolnya langsung merem melek kenikmatan.

Desy lalu mencium Budi penuh nafsu dan mengarahkan tangan Budi ke memeknya..
Budi mengelus dan memasukkan jarinya ke lubang memek Desy dan menggerakan jarinya maju mundur cepat..
hal yang membuat Desy mendesah menikmatinya.

Tangan Budi lalu meremas-remas payudaranya dan memainkan jarinya pada puting Desy..
sesekali Budi memindahkan tangannya mengobel-ngobel lubang memek Ayu yang telah bergeser ke arahnya.

Ayu yang melihat kontol Budi telah mengeras lalu cepat-cepat berganti posisi menaiki tubuh Budi..
slebb.. blesskk..!! Ia memasukkan kontol budi dalam Lubang Memeknya.. dia takut terserobot Desy.

"Shhhhh.. aahhh.." Ayu lalu mendesah.. lalu mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dan memutar..
mencari posisi yang dia rasa paling mantap menikmati kontol Budi.

Desy yang kheki melihat gerak cepat Ayu.. lalu menaiki tubuh Budi juga dan mengarahkan Memeknya ke wajah Budi.
Slrupp.. slrupp.. clrupp.. segera dia rasakan ciuman dan jilatan lidah Budi pada kelentit dan bibir memeknya.
Hmm.. nikmat sekali. Dia lalu meraih tangan budi dan menuntunnya meremasi payudaranya.

Ayu yang memandangi punggung Desy mengeliat nikmat.. tidak mau kalah meraih tangan Budi yang lain..
kemudian meletakkannya pada payudarnya.. "Ooh.. ah.." sengaja dia mendesah kuat..
saat tangan Budi meremas payudaranya dan memainkan putingnya.

Desy tidak mau kalah.. dia juga ikut mendesah makin kuat..
sehingga suara desahan mereka memenuhi kamar.. “Ooh.. ah.. ah.. arh.. oh..”

Desy yang tidak mau terserobot lagi membalikkan tubuhnya dan kali ini pantat montoknya yang menghadap ke wajah Budi.
Desy kembali mendesah saat Budi kembali memainkan lidahnya..
kali ini dia rasakan geli-geli nikmat lidah Budi bergerak menjilati dari bibir anusnya hingga kelentitnya.

Desy sekarang menatap ke arah wajah cantik Ayu..
dia melihat hidung mancung Ayu dan bibir mungilnya ternganga mendesah menikmati kontol Budi.

Hmm.. emang manis wajah pembokat ini..
Ttanpa sadar Desy yang sudah terangsang lalu gemas memeluk Ayu dan mencium bibirnya.

Ayu kaget.. tetapi dia tidak menolak saat merasakan sensasi nikmat ciuman Desy.
Hhm.. sama nikmatnya dengan ciuman kedua jurangan mudanya. Ayu lalu membalas ciuman Desy.

Kedua tangan Ayu lalu bergerak meremas buah payudara Desy..
lalu satu tangan turun dan mengelus-elus memek Desy.

Budi heran karena tiba-tiba saja Desy menjauhkan memeknya dari wajahnya.
Dia lalu melihat kedua cewek tersebut berciuman dan saling meremas payudara masing-masing di atas tubuhnya.
Budi kaget.. tetapi dia menikmati pemandangan di depannya.

Kedua tangannya lalu menopang kepalanya agar bisa melihat dengan nyaman.
Tangan Desy mengelus-elus atasan memek Ayu dan memainkan jarinya pada kelentit Ayu..
sementara jari Ayu mengobel-ngobel lubang memek Desy.

Tangan Budi lalu bergerak mengelus-elus punggung Desy lalu bergerak memutar ke depan dan meremas-remas payudara Desy.
Ayu melepaskan Ciuman Desy dan mendesah makin kuat dan makin cepat menggoyang pinggulnya.
Lalu dia memekik merasakan dahsyat nikmat orgasmenya.

Ayu merebahkan dirinya ke samping Budi dan memeluk Budi.. tangannya mengelus-elus dada Budi..
diselingi sesekali dia mencium dan memainkan lidahnya pada puting Budi.

Desy lalu mengantikan posisi Ayu.. sekarang dia menghadap ke Budi dan mulai menggoyangkan pinggulnya..
dengan kontol Budi di dalam lubang memeknya. Desahannya cepat mengikuti goyangan pinggulnya.

Tangan Budi lalu meraih payudara besar Desy yang juga berguncang cepat mengikuti gerakan pinggulnya..
Jrot.. jrott.. jrott.. diremas-remasnya payudara Desy.

Sesaat kemudian Desy memekik nikmat.. dia lalu naik dan melihat mengambil kolor Budi lalu melap kontol Budi..
kemudian dia mulai melakukan oral pada kontol Budi.. plus dengan tangannya dia mengocok-ngocok kontol Budi.

Ayu tidak mau ketinggalan.. lalu ikut mengerumuni kontol Budi.. berganti-gantian Ayu dan Desy saling menjilati kontol Budi.
Aksi mereka berdua membuat Budi mengerang nikmat.. saat erangan Budi makin kuat.

Desy yang tau Budi hampir mencapai klimaksnya.. lalu mendorong Ayu dan merebut kontol Budi..
Clopp..!! Dengan gesit Desy memasukkan kontol Budi ke dalam mulutnya.

Sroothh..!! Desy langsung menyedot kuat saat dia rasakan semburan sperma Budi dalam mulutnya.
"Oorrgghhhh..!!" Budi langsung melolong kuat merasa kenikmatan di batang kontolnya.

Begitu selesai.. Ayu dan Desy tertawa terbahak-bahak mengenang aksi mereka barusan.
Budi tersenyum senang. Mereka lalu tertidur seranjang dalam kamar master room.

Sementara di kamar yang lain.. Cindy yang memekik merasakan nikmatnya orgasme..
dengan kontol Indra dalam memeknya.. ditambah kedua tangan Indra yang meremas-remas payudaranya..

Hm.. nikmat sekali dia rasakan.. sepertinya duakali lebih nikmat dibandingkan dia orgasme saat masturbasi.
Sedangkan dengan Bokap Indra.. dia tidak pernah orgasme.
Bokap Indra terlalu cepat nembak.. sedangkan anaknya.. wow.. masih belum nembak.

Dia lalu makin mempercepat gerakan pinggulnya agar Indra segera nembak.
Indra akhirnya menembakkan spermanya dengan posisi Cindy di atasnya.

Sepanjang permainan mereka terus berganti-ganti gaya.
Indra sengaja melakukan banyak gaya tersebut sekalian untuk memamerkan..
'Bahwa dia lebih jago memuaskan cewek' dibanding Bokapnya.

“Ooh.. ah.. arghh..” Crrtt.. crrrtt.. crrttt.. Indra mengerang nikmat saat dia menembakkan spermanya.
Sementara Cindy memelankan goyangannya.. lalu berhenti dan memeluk Indra..

Kemudian dia berusaha membujuk Indra agar tidak pulang malam itu.
Dia masih ingin orgasme lagi bareng Indra sekali lagi.

Indra yang sudah melampiaskan birahinya pada Cindy malam itu..
sedangkan siang sebelumnya pada Ayu mampu mengontrol dirinya.. tidak terpengaruh dengan suara manja Cindy.

Dia janji.. besok sepagi mungkin dia datang dan memberikan orgasme kepada Cindy terlebih dahulu sebelum kuliah.
Indra meninggalkan Cindy saat jam menunjukkan pukul sebelas malam.

Sepanjang perjalanan pulang..
Indra merancang skenario untuk kakaknya agar tidak curiga saat dia pulang begitu larut malam. (. ) ( .)
-------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita 079 – I Will Always Love You..! [Part 1]

PROLOG..

“Ah.. ah.. ah..
hsshh.. hmmm..ah..oh..ah.. hsh.. ah..ah.. le-bih cepat.. ah.. ah.. terus.. ah.. oh..ah.. ah..”
Suara Rika semakin keras.. seolah berpacu dengan waktu..

Dan kugenjot penisku semakin cepat dan kencang ke dalam vaginanya dengan posisi aku di atas..
Tubuhnya pun menanggapi.. bergoyang dan semakin menegang..

Sepasang buah dadanya yang tidak begitu besarpun.. bergerak naik turun mengikuti iramaku..
Lalu setelah posisi Woman On Top .. suaranya masih memburu..

Berganti Doggy style .. Rika sepertinya tambah menikmatinya..
“Ah.. ah.. ah.. hmmm.. bentar lagi sayang.. cepat.. ah..ah..ah..”

Suara Rika terus berkumandang.. sampai tiba-tiba bunyi Handphoneku berdering sangat kencang..
Aah.. ah.. yes.. oh my God.. ah ah ah.. yes..oh my God.. Begitulah bunyi Ringtone HP-ku..!

Suara seksi Silvia Saint yang kurekam kemaren dari film porno terbarunya keluaran Private..
Yang kini seakan bersaing dengan suara Rika yang masih memburu..

“Oh yessssss.. ah.. sudah darling..” lirih Rika pelan karena ‘O’ dan kecapekan..
Slopp..! Segera kucabut penisku dari sarangnya, dan kuangkat HP yang masih terus berdering..

“Ah siapa sih telpon pagi pagi begini.. sialan lagi asyik-asyiknya..” aku bergumam. Ternyata sekretaris Bos gue nih..
–Sementara itu Rika asyik memainkan penisku dengan mulutnya.. bergantian dengan tangannya..–
“Hallo Shin.. maap tadi saya lagi di WC.. tidak dengar suara HP bunyi..” kataku menjawab.

“Jok.. gimana sih..? Ini sudah jam 8 lewat.. kok kamu belum ke sini..? Kita kan mau take off dari bandara jam 10 nanti.
Ini Ibu dan anggota rombongan yang lainnya sudah pada ngumpul di sini. Kamu langsung nyusul sendiri aja ke Bandara ya..
nanti ketemu di sana..! Cepat ya..!” Orang di ujung telepon menjawab.

“Hah.. udah jam 8 lewat tho.. kirain masih jam 6.. Oke oke aku segera ke Bandara.. sorry ya..” Jawabku sambil lalu menutup HP ku..
–Lalu Crotzzzzz.. tak terasa penisku pun sudah menyemburkan isinya ke seluruh sprei tempat tidur .. ah lemes gue..–
“Aah darling..” suara Rika lirih mengakhiri.. sebelum ia pun tertidur..

Lalu aku pun cepat-cepat ke kamar mandi.. dengan tubuh masih lemas lunglai..
Gila.. gue maen 3 Ronde dari kemarin subuh.. ndak terasa maen ampe jam 8 pagi.. he he he..

Pikir gue sambil coba-coba membayangkan apa aja yang sudah gue lakukan semalaman dengan Rika.
Gadis yang baru gue kenalin kemarin malem di sebuah kafe tempat gue nongkrong.

Kenal baru sejam dapet 3 ronde.. nomer telpon aja belum punya..! Dasar gue lagi beruntung.
He he he.. pertama kenal udah dapet 3 ronde he he he.. aku senyum-senyum sendirian..

Sialan si Andre,, udah tau gue mau ada tugas ke luar kota hari ini.. kemaren malah ngajakin gue di kafe ampe larut..
jadinya lemes deh.. Harus minum doping nih..
” batin gue.

Selesai mandi.. pake baju.. lalu cabut deh dari Hotel. Si Rika gue biarin aja tidur pulas.
“Bye bye Rika..“ ucapku lirih sambil kukecup pipi dan keningnya.. dia diam aja masih tertidur pulas..

Kutulis pesan dan nomer HP ku di secarik kertas.. kuletakkan di meja samping tempat tidurnya..
Tapi lalu kuambil lagi kertas itu.. kurobek-robek dan kubuang ke tempat sampah..

Ah.. buat apa ngasih nomer telpon. Ntar besok gue juga udah lupa ama dia.
Ntar bisa cari cewek yang lain masih banyak..
pikirku. Ini kan hanya ML karena Sex semata.. bukan Cinta.. pikirku lagi..
sambil keluar kamar meninggalkan Rika tertidur pulas..

Setelah itu aku mampir sebentar ambil koper dan ganti baju kerja di rumah.. Lalu buru buru naek taksi ke Bandara..
-------oOo-------

Dalam perjalanan ke Bandara yang lebih kurang 1/2 jam itu.. sambil aku buka-buka laptopku.
Di dalem taksi mengecek jadwal-jadwal tugas dan rencana kerja di sana nanti..

Oh ya.. kita belum kenalan ya..? Namaku Joko Sapto Sumarno Legowo. Panjang ya..?
Jowo banget ya..? Kalian cukup panggil aku Joko aja.. he he he..

Umurku menginjak 28 tahun saat ini. Dari kecil sampe sekarang aku dibesarkan di lingkungan Jawa yang kuat.
Di sini.. di sebuah kota di tengah-tengah pulau Jawa..

Ayahku seorang pensiunan TNI.. yang lalu pensiun dini untuk jadi pengusaha pembuatan Blangkon dan Keris..
Beliau pernah jadi anggota DPRD selama 10 tahun.. Sedangkan Ibuku mantan Penari Jawa yang cukup top dulu.

Ibu menari dari satu kota ke kota lain sebelum dinikahi oleh ayahku..
Aku 2 bersaudara paling besar. Adikku cewek beda jauh usianya.. masih duduk di Kelas 2 SMP sekarang.

Setelah Lulus dari Fakultas Hukum sebuah Universitas Negeri ternama di kotaku ini..
aku sempat magang di sebuah kantor Konsultan Hukum di Ibukota selama setahun..
sebelum 2 tahun lalu Koneksi ayahku mengenalkanku dengan seorang yang katanya butuh asisten untuk pekerjaannya..

Orang itu ternyata Ibu Rini Sri Hastini.. yang sekarang telah menjadi Ibu Bupati di daerahku ini.
Waktu itu Ibu Rini masih dalam masa kampanye untuk pencalonan dirinya sebagai Wakil Bupati..
berpasangan dengan Bupati yang lama.. Almarhum Bapak Soediarso.

Aku diminta membantu pekerjaan sebagai asisten pribadi Ibu Rini.. yang bertugas menangani masalah hukum..
merangkap marketing dan pengumpul dana kampanye.

Ternyata mereka berdua menang Pilkada.. dan aku pun diangkat sebagai Kepala Asisten Pribadi Bupati..
yang mengepalai para asisten-asisten Bupati..

Sampai kejadian 6 bulan lalu.. tiba-tiba bapak Soediarso meninggal karena serangan Jantung.
Dan Ibu Rini pun diangkatlah sebagai Bupati yang baru menggantikannya.

Di usianya yang baru 32 tahun..
Ibu Rini sempat jadi pemberitaan di Media massa sebagai Bupati termuda di Indonesia.
Dan disebut-sebut sebagai Bunga Demokrasi di Indonesia..

Posisiku sebagai Kepala asisten.. membuatku cukup dekat dengan Ibu Rini.
Meski pun sebagian besar masalah pekerjaan.. tapi kadang-kadang pun Ibu Rini bercerita tentang keluarganya..
atau selalu menggoda aku yang masih aja suka ‘menjomblo’ sampe sekarang..

Meski di ceritanya dia selalu menceritakan kebaikan dan kebahagian keluarganya..
tapi itu tidak bisa menutupi kegalauan hatinya. Banyak orang di Kabupaten ini.. terutama di lingkungan pemerintahan..
sudah mengetahui bahwa hubungan Ibu Rini dengan suaminya tidaklah harmonis.

Suaminya lebih sering di Surabaya.. mengurus usahanya.. daripada menemani ibu Rini di sini.
Selain itu.. karena belum dikaruniai anak.. membuat hubungan mereka kurang rekat.

Sampai ada kabar beredar bahwa Suami Ibu Rini sudah menikah lagi di Surabaya..
Meski pun tidak ada bukti yang menguatkan hal itu. Ah.. gossip. Emangnya gue pikirin..?
-------oOo-------

KUNJUNGAN KERJA..

Setelah 1/2 jam di taksi.. sampailah aku di Bandara.
Semua anggota rombongan ternyata sudah menunggu aku di Bandara.. aku peserta terakhir yang tiba.

Rencananya Ibu Bupati Rini dan rombongan akan mengadakan Kunjungan Kerja..
–KunKer..– ke Denpasar dan sekitarnya selama 3 hari..

Rombongan terdiri dari Ibu Bupati.. Sekretarisnya Shinta.. Aku sebagai Kepala Asisten Pribadi..
Dan 2 orang anak buahku.. serta 5 orang wakil pengusaha lokal di kotaku.

Rencana KunKer ke Bali ini.. dalam rangka studi banding..
untuk pengembangan industri dan bisnis pariwisata di kabupatenku.

Ibu Bupati punya gagasan untuk bikin Area wisata Pemancingan terbesar di Asia..
membuat kawasan khusus wisata malam.. dan meningkatkan potensi-potensi wisata alam..
yang banyak tersebar di wilayah kabupatenku.. termasuk adanya ‘Air terjun Air panas’..
dan danau yang airnya berwarna Merah.. danau ‘Darah’ kalo orang-orang di daerahku menyebutnya.

Pesawat take off terlambat.. jam 11.00 ternyata baru berangkat.
Sialan.. udah buru-buru dateng.. malah telat terbangnya..!!
Yah.. beginilah wajah perusahaan penerbangan Indonesia.. ada kerusakan teknis katanya.

Kugunakan waktu nunggu itu untuk Tidur sejenak di bangku tunggu Bandara.
Badanku masih lemas nih.. dan penisku masih berdenyut-denyut.. he he he..

Di dalam pesawat aku berdoa sepanjang waktu tiada henti..
“Semoga selamat ya Tuhan. Semoga tidak ada apa-apa di penerbangan ini..”

Begitu doaku selama 2 jam penerbangan ke pulau Bali.
Soalnya 1 minggu lalu ada kecelakaan hebat di Papua.. di mana semua penumpang tewas.

Pesawatnya sama persis dari Airlines yang aku naiki ini.
Dan alasannya sepele.. karena Pilotnya mengantuk katanya..

Pas mau mendarat.. dia kebablasan dan keluar jalur untuk landing.
Gila khan..!? Emangnya Pilotnya Dugem semalaman apa..?

Tuhan ternyata masih memberi hidup.. he he he.. Pesawatku selamat tiba di Bandara Ngurah Rai.
Selamet.. selamet.. tak hentinya aku mengucap syukur.

Dari Bandara.. dengan diantar rombongan penjemput dari pejabat kota Denpasar..
kami rombongan langsung diantar menuju ke Hotel di kawasan Pantai Kuta.

Sebenarnya sudah disediakan hotel di Denpasar oleh mereka.. tapi kami.. atas usulanku menolaknya.
Alasanku.. kalo di Kuta.. biar lebih dekat obyek wisata yang dituju gitu lho.

Dan lagian aku dapet discount 50 persen tarif hotel itu.
Karena pemiliknya masih saudara kakaknya eyangnya adik iparnya Ibu saya..
– Jauh banget hubungannya ya..? He he he....–

Acara pertama sampai di Hotel .. Istirahat..!!
-------oOo-------

HARI PERTAMA..

Acara hari pertama sesampai di sana dimulai jam 15.00 dan berakhir waktu Sunset..
Kita adakan Kunjungan bersama wakil-wakil pemerintah kota Denpasar dan Kuta..
melihat obyek-obyek wisata menarik di Kuta dan sekitarnya.. sambil menikmati Indahnya Sunset di tepi pantai Kuta.

Malamnya ada acara pertemuan dan jamuan Dinner dari Pemda Denpasar di Kota Denpasar.
Jamuan diadakan di Rumah Dinas Walikota Denpasar.. sambil bertemu dengan pejabat-pejabat Pemda..
dan beberapa pengusaha dan investor lokal yang berniat investasi bidang pariwisata di kabupaten kami.

Acara berlangsung dari jam 8 sampe 10 malam. Lalu kami rombongan diantar kembali ke Hotel di Kuta..

Wah.. badanku capek sekali. Pasti gara-gara semalam nih.. pikir gue ketika merebahkan tubuh ke kasur..
sambil mulai memejamkan mata sejenak.

Aku sekamar berdua dengan Jeffrie.. anak buahku.. sedangkan Ibu Bupati Rini di kamar presidential suite sendirian.
Suaminya tidak mau ikut. Ketika ditanya sama Shinta.. “Lagi Sakit..” jawab ibu Bupati..

Shinta.. sekretaris bu Bupati sekamar dengan Ani.. anak buahku yang lain.
Sedangkan anggota rombongan para pengusaha lokal sendiri-sendiri di kamar yang berbeda.

Sambil memejamkan mata di atas kasur..
kucoba mengingat-ingat lagi kejadian semalam sampai tadi pagi bersama Rika.

Kubayangkan lekuk tubuh mulus Rika.. dengan sepasang dadanya..
yang tidak terlalu besar tapi kencang dan sempurna menurutku.

Desahan-desahan suaranya yang menggelora dengan keras..
dan bulir-bulir keringat yang keluar bercampur wangi parfum yang menggoda.

Tak terasa badanku mulai panas. Darah sudah mulai naik ke kepala..
ketika aku mengingat-ingat kejadian semalam dengan Rika itu.. sampai bunyi HP membangunkan lamunanku.

Ah.. ah.. yes.. oh my God.. ah ah ah.. yes.. oh my God.. Bunyi Ringtone HP ku berbunyi.
Si Jeffrie tertawa mendengar suara ringtone HP ku.
“Wah.. gila lu bro..! Ringtone HP lu keren banget..! Ha ha ha..” ucap Jeffrie.

Cuek aja.. aku sambil tersenyum aja mengangkat HP ku.. “Halo.. oh Bu Rini.. ada apa bu..?” Tanyaku.
“Jok.. coba kamu ke kamar saya sebentar.
Ada yang mau saya bicarakan tentang kunjungan kerja dan acara-acara besok pagi..” jawab Bu Rini.

“Oke Bu.. saya segera ke sana. Sebentar.. ganti baju dulu Bu..” ujarku.
Lalu setelah itu kulangkahkan kaki keluar kamarku.. menuju Kamar Presidential Suite yang ada di Lantai 3 Hotel itu.

Di dalam kamar Bu Rini kemudian..
Ibu Rini masih mengenakan pakaian kerjanya yang dipakai acara tadi malam.. belum sempat ganti pakaian dia..

Kamar presidential suite begitu besarnya. Tempat tidur King Size. Ada dapur kecil dan meja makan.
Kamar mandi besar dengan bath up Jacuzzi yang besar. TV 29 inch.. lemari es..
Di meja makan ruangan itu lalu kami berdiskusi tentang acara-acara besok.. dan evaluasi hasil rangkuman pertemuan tadi..

Kurang lebih hampir 1 jam-an kami berdiskusi.. sambil sesekali menenggak minuman kaleng di atas meja makan..
Eh.. ketika aku mau mengambil secarik kertas di meja.. tak sengaja menyenggol sekaleng Cola dan menumpahi baju Ibu Rini.

“Ahh.. maaf.. maaf bu.. tidak sengaja. Biar saya ambilkan handuk di kamar mandi..” kataku.
“Ah.. ndak apa-apa Jok. Biar saya ambil sendiri. Eh.. saya sekalian mandi dulu aja ya.
Badan cukup lelah tadi.. jadi biar segar lagi..” kata Bu Rini lagi.

“Oh.. kalo begitu saya kembali ke kamar dulu ya, Bu..?” kataku.
“Wah.. kan pembicaraan belum selesai. Kamu tunggu di sini aja. Paling 15 menit juga selesai..” jawab Bu Rini.
“Baiklah bu.. maaf ya bu..” jawabku dengan agak terbata-bata.

5 menit berlalu. Aku menunggu sambil menonton TV.. sampai kemudian suara Bu Rini memanggilku.
“Jok.. tolong ambilkan sesuatu di koper saya ya..” katanya.
“Ya bu.. ambil apa bu..?” Tanyaku.

“Ehm.. anu.. maaf ya.. saya lupa bawa pakaian ganti tadi. Tolong ya Jok..”
“Diambilkan yang mana bu..?” Jawabku sambil menelan ludah.. cleguks..

“Anu.. baju rok batik warna biru aja Jok.. dan anu.. pakaian dalam yang warna merah ya.. Tolong ya Jok.. sorry..”
“B-ba..ba..ikkkk bu..” jawabku tergagap.. cleguks.. lagi.

Lalu kubuka-buka kopernya.. dan kucari-cari baju-baju yang diinginkan Bu bupati tadi..
Setelah ketemu kuambil.. kemudian kuhampiri pintu Kamar mandi.

Deg.. deg.. deg.. deg.. deg.. jantungku berdegup sangat kencang. Cleguks.. aku menelan ludah lagi..
Pintu kamar mandi sudah terbuka sedikit sekitar 10 cm..

“Bu ini pakaiannya..” kataku.. cleguks.. sambil aku berdiri di depan pintu..
“Oh ya.. thanks Jok..”

Lalu sebuah tangan menggapai keluar dari sedikit celah pintu itu.
Ketika aku mau menyerahkan baju itu.. eh bajunya jatuh ke lantai.. serta merta aku jongkok memungutnya.

Tapi apes.. karena deg deg-an.. aku jadi salah tingkah. Malah tak sengaja terpeleset keset di depan kamar mandi.
Dan aku pun tersandung.. Dubrakk..! Tubuhku menabrak pintu kamar mandi..

Jrengg..!! Seketika saj pintu kamar mandi pun terbuka.
Bu Rini yang waktu itu ada di balik pintu menunggu pakaiannya.. jadinya terjatuh ke lantai.. terdorong pintu kamar mandi.

“Ahh.. Aduh..!!?” Teriaknya kaget.
“Wah .. maaf.. maaf bu.. tidak sengaja Bu..” jawabku jadi makin nggak enak hati.

Oh my God..!! Aku melihat pemandangan yang tak terbayangkan sebelumnya.
Melihat Bu Rini Telanjang..!! Deg.. deg.. deg.. jantungku serasa mau copot rasanya.

Aku cepat memalingkan muka.. ”Maaf bu.. apakah Ibu cedera..?” Sambil aku bertanya.
“Kakiku agak sakit nih Jok.. Tolong aku berdiri..”

“Tapi bu ..” kataku ragu dan segan.
“Cepat Jok..!!” Sergahnya.

Lalu kubalikkan badanku dan menghampiri Bu Rini.. sambil mataku terus terpejam.
“Maaf bu..” kataku.
“Jok.. aku di sini..! Kalo kamu menutup mata.. bagaimana bisa Bantu aku berdiri..?” Katanya lagi

Lalu kubuka mataku dan menghampirinya.. deg.. deg.. deg.. Oh my God..!!
Kucoba menenangkan diri.. lalu menghampiri Bu Rini dan membantunya berdiri..

“Maaf ya bu..” lalu tanganku meraih handuk dan memberikannya ke Bu Rini.
Tak sengaja bagian tanganku menyentuh dadanya.. deg-deg.. deg-deg.. deg-deg..

Bu Rini lalu menutupi tubuhnya dengan handuk itu..
“Maaf bu..” kataku.. entah sudah kata maaf yang keberapakalinya..

Kutuntun Bu Rini ke Kursi meja makan, dan kududukkan. “Bagaimana bu kakinya..?” Tanyaku.
Bu Rini lalu coba menggerak-gerakkan kakinya.. “Hmmm.. kelihatannya oke oke aja kok Jok.. ndak serius kok..
Tadi mungkin Cuma kaget saja..” jawab Bu Rini.

“Sudah.. ndak apa. Kamu tinggal saja Jok. Pembicaraannya kita teruskan besok pagi saja..” kata Bu Rini.
“Ba-baaaikkk.. bu..” jawabku terbata-bata. “Maaf ya bu.. gara-gara saya jadi kacau..”
“Ah.. besok juga udah baikan kok.. ndak apa..” jawabnya.

Lalu kulangkahkan kakiku menuju luar kamar.. dengan jantung yang masih berdegup kencang.
Balik ke kamarku sendiri.. Deg.. deg.. deg.. deg..

Malam itu aku tidak nyenyak tidurku.. selalu gelisah.
Selalu terbayangkan lekuk tubuh Bu Rini yang tak kubayangkan sebelumnya.

Buah dadanya yang padat berisi. Kulit mulusnya yang baru pertamakali ini kusentuh tidak sengaja tadi.
Oh my God..!! Lama kemudian baru aku bisa tidur..
-----ooOoo-----

HARI KEDUA..

Paginya.. jam 6 aku sudah terbangun.. Lagi-lagi terbayang-bayang Lekuk tubuh dan wajah Bu Rini.
Di usianya yang masih 32 tahun sekarang.. Ibu Rini yang selalu tampil modis dan cantik dengan balutan busana rapi.

Ibu Rini yang selalu wangi.. yang selama ini cuma kucium bau parfumnya.
Ibu Rini yang selalu aktif.. ceria dan ramah di hadapan semua orang.

Tak kusangka.. kemarin malam aku telah melihatnya Telanjang..!! Bahkan aku telah merasakan kehalusan kulit tubuhnya..
Oh my God.. rasanya jantungku berdetak lebih kencang pagi ini. Semua bayangan itu tak mau hilang di saat aku mandi kemudian.

Sarapan pun jadi terasa ndak nafsu pagi ini. Entah kenapa.. sepertinya badanku panas sekali.
Dan ketika suara lembut itu menyapaku di Lobby jam 8 ini.. aku serasa tidak menapak tanah lagi.

“Selamat pagi Jok. Ayo kita bicarakan planning hari ini sambil duduk dan minum kopi di Lobi situ..” katanya lembut.
“Selamat pagi Bu.. baik bu..” jawabku.

Ketika pertama setelah duduk.. kata-kata yang keluar dari mulutku adalah..
”Maaf kemaren malam, Bu..” kuucapkan dengan sangat lirih.. takut orang di sekitarku mendengarnya.

“Waduh.. lagi-lagi minta maaf. Udah berapakali sejak kemaren aku bilang itu.
Sudahlah Jok.. jangan katakan itu lagi..! Kita bahas aja rencana hari ini..” jawabnya.

Ohh.. akhirnya kakiku pun menapak kembali ke tanah..

CONTIECROTT..!!
---------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd