Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Laeli, IRT Kesepian Pemuas Birahi

Laeli dah punya suami lho...hati2...ditambah lagi klo Arief tahu.waah bisa berabe..Suhu bisa di kejar dan dicari karena berani goda in bini orang....mending sama yg aman aja...
Yaudeh deh sama ella aja ya kalau gitu , aman terus kan ella?
 
Episode 11


Fatma yang tidak sadar bahwa Pak Basyir yang sedang menjilatinya, menggeliat-menggeliat kepanasan. “Ahhhhhhh....shhhhhh....ahhhhhhhh...Bi....geliiiii Abi, ahhhhhh.....ouuuhhhhh”
Pak Basyir semakin ganas menyedot-menyedot itil Fatma. Slruuuuppppppp.....srluuupppppp...cppppp....cuupppp....clek....clekkkk....cloppp. Tak berapa lama Fatma mengejang, ditariknya kepala Pak Basyir hingga beberapa helai rambutnya yang memutih ikut tercabut. Pak Basyir meringis namun berusaha tidak mengeluarkan suara, disedotnya semua cairan cinta Fatma.

Perlahan namun pasti Pak Basyir membuka satu persatu pakaiannya hingga telanjang bulat, di posisikan kontolnya yang tegak menantang dan Blessssss......Jlebbbbbbb.
“Ouuuwwwwwwwww.....ahhhhhh.....pelllaaaaaannn Biiiiiiiiiii...Ahhhhhh....shhhhhhh,”
Fatma menjerit lemah, Pak Basyir langsung menggenjot dengan kecepatan tinggi. Sensasi menyetubuhi perempuan bercadar di depan suaminya membuat gairah Pak Basyir melonjak-melonjak, rasanya ingin segera mencapai puncak namun takut kehilangan.

Di sudut kasur, Lutfi asyik merekam persetubuhan terlarang itu sambil mengocok kontolnya yang tak kalah besar dan panjang dari kontol Pak Basyir. Tak terbilang sudah berapa keperawanan dan memek bini orang yang sudah di koyak oleh kontol Lutfi. Beberapa istri kontrak Lutfi memang ada yang berstatus istri orang ketika dikawin kontrak oleh Lutfi tanpa sepengetahuan sang suami. Lutfi terseyum puas, fantasinya selama ini ingin menyaksikan istrinya disetubuhi orang lain terlaksana jua. Awalnya Lutfi berencana threesome namun ada kekhawatiran Fatma akan menolak keinginannya.

Fatma mendekap tubuh Pak Basyir yang hampir serupa dengan Lutfi hanya berbeda kulit saja, pak Basyir berkulit gelap sementara Lutfi berkulit bersih. Kaki Fatma mengunci pinggang Pak Basyir yang sibuk maju mundur menghajar memek pink Fatma yang masih sempit karena belum memiliki anak. Pak Basyir begitu ketagihan dengan jepitan memek Fatma yang becek namun hangat menggigit kontolnya. Lidah Pak Basyir sibuk menyedot puting payudara Fatma bergantian kiri dan kanan.
Cuppppp...cuupppp...cupppp....cupppp...payudara mengkal nan halus bak pualam itu begitu menggoda hingga Pak Basyir tak tahan untuk tidak meninggalkan jejak disana.

Dikenyotnya daging kenyal itu kuat-kuat, hingga Fatma menjerit manja merasakan nikmat luar biasa bercampur sakit oleh gigitan Pak Basyir. Bilur-bilur merah pun nampak di payudara Fatma hasil kerja keras Pak Basyir.
“Ahhhhh.....Abiiii....yang keras Bi......yang keraaaassss....ahhhhhhh......sshhhhh......”
Fatma mulai menggila, disosornya bibir pak Basyir dan disedotnya lidah lelaki tua itu, lidah mereka saling berbelit disela-sela hentakan pinggul Pak Basyir dan goyangan Fatma. Fatma merasa sedikit aneh dengan rasa bibir yang berbeda dari biasanya, namun birahinya telah menutupi logilkanya untuk berpikir jernih.
“Oouuuuuuhhhh....hmmmmm...grrrmmmm.....ahhhhh...shhhhh....”
Pak Basyir menggeram menikmati sedotan memek Fatma yang semakin lama semakin kuat menggigit.

Dirasanya cairan sperma sudah mengumpul di ujung kepala kontolnya, Pak Basyir tak kuat lagi menahan kenikmatan yang begitu meresap ke lubuk hatinya. Sementara Fatma juga sudah di ujung tanduk, tusukan-tusukan kasar Pak Basyir membuat dirinya segera dilanda orgasme keduanya.
"Jlebbb...jelbbbb...celppppp...cleppppp....clooookkk.....cllokkkkkk, plokkkk...plookkkk...Ahhhhhhh.....ahhhhhhh....Jlebbbbb.”
Sekali hentak Pak Basyir mementokkan kontolnya. Fatma langsung muncrat merasakan rahimnya tersodok kontol besar....ssrrrrrr....srrrrrrrrr...srrrrrr...croooootttt....crooottt....crooottt.

"Ahhhhhhh......emmmmmm....shhhhhhhh.....aahhhhhhhhh....Abiiiiii...enak sekaliiiiiihhhhh ahhhhh,”
Fatma menggelosor lemas, keringat dinginnya bercampur dengan peluh Pak Basyir yang juga sudah menggelosor ke samping tubuh Fatma. Kontol itu tercabut menyisakan memek Fatma yang sedikit bengkak menganga dengan sperma kental belepotan di bibir memek. Di liriknya Lutfi yang menghilang entah kemana dan sejak kapan tak tahu, seingatnya tadi Lutfi duduk di ujung kasur itu.

Pak Basyir buru-buru memakai pakaiannya dan bergegas keluar kontrakan Lutfi, dia khawatir Lutfi sedang menjebaknya atau Fatma akan menjerit jika tahu bahwa dirinyalah yang baru saja menyetubuhi Fatma.

Sampai di kontrakan Arief, Pak Basyir melihat Arief yang sedang terlelap lelah. Dia tak sampai hati membangunkan menantunya itu meski perutnya sudah keroncongan, Pak Basyir memutuskan mencari makanan untuk dirinya. Di sekitar kontrakan itu cukup banyak pilihan makanan, dari Nasi Padang, Warteg hingga makanan cepat saji ala-ala Jepang.

Sementara Arief masih terlelap karena persetubuhannya dengan tetangganya, Leli pun masih terlelap disamping anak-anak yang juga masih terlelap setelah menyusu dan makan bubur instan buatan Leli. Perempuan malang itu tak sadar bahaya sedang mengintai dirinya, Lutfi yang awalnya sekedar mencari angin keluar kontrakan setelah puas merekam dan menyaksikan persetubuhan istrinya dengan lelaki lain, dibuat penasaran melihat pintu kontrakan Leli terbuka sedikit.

Sudah lama sebenarnya Lutfi menaruh hati pada Leli, pesona perempuan montok tetangganya yang selalu ditinggal suaminya itu telah memikat hati Lutfi. Sebagai lelaki yang banyak pengalaman dan makan asam garam, Lutfi paham betul jika Leli membutuhkan belaian laki-laki untuk memenuhi dahaga asmarannya. Namun kesempatan untuk mendekati Leli tak pernah singgah pada nasib Lutfi, tapi kali ini rejeki itu datang hingga Lutfi tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.

Perlahan Lutfi memasuki kontrakan Leli, mengendap perlahan matanya melotot menyaksikan perempuan yang di idamkan masih bertelanjang dan tergeletak lemas lelap dalam buaian mimpi. Jakunnya turun naik mendapati memek indah merekah tembam dan sedikit becek berlendir terpampang didepan matanya. Didekatinya Leli dan berusaha tidak mengeluarkan suara, disentuhnya memek indah perempuan beranak dua itu, ahhhhh lembut sekali memek itu tangan nya gementar menyusuri labia mayora. Diciumnya aroma sperma, ya Lutfi yakin ini sperma laki-laki namun sperma siapa?? Leli selingkuh dengan siapa?

Ahhhhh...tapi peduli setan, saat ini Leli selingkuh dengan siapa itu tidak penting, bagi Lutfi yang lebih penting adalah hasratnya menyetubuhi perempuan montok itu harus terlaksana. Kontolnya sudah sesak ingin dibebaskan, segera Lutfi mempreteli pakaiannya sendiri, dijejerinya tubuh Leli yang masih terlelap. Digesek-gesekkan kepala kontolnya yang sudah lama penasaran ingin berkenalan lebih dalam dengan memek tembem Leli. Leli tanpa sadar mendesah mendapat perlakuan Lutfi, dirinya sedang bermimpi memadu kasih dengan Arief pujaannya.

Blesssshhhh......Sleeeppppp...perlahan kontol penasaran Lutfi membelah biibir memek tembem Leli,
"Ouuuhhhhh....shhhh...,"
Lutfi mendesah merasakan nikmatnya memek Leli. Memek perempuan anak dua itu terasa hangat sekali menyedot kepala kontol Lutfi seolah-olah ramah menyambut, seramah Leli kepada siapapun yang dijumpainya. Didiamkan kontol itu terbenam, Lutfi memejamkan matanya meresapi remasan dinding rahim Leli yang perlahan pantatnya bergoyang erotis menambah sensasi kenikmatan pada kontol Lutfi.

Leli yang masih bermimpi sedang bercinta dengan Arief tanpa sadar menggoyangkan pantatnya perlahan sekali seperti gerakan slow motion dalam adegan film. Bibirnya menyunggingkan senyum karena dalam mimpinya Arief memuji legitnya memek Leli. Mendapati Leli yang bergerak perlahan, Lutfi tidak melewatkan kesempatan itu, ditariknya perlahan kontol itu hingga sisa kepalanya yang terjepit memek kemudian didorong kembali perlahan ke dalam memek. Begitu berulang-ulang, Lutfi benar-benar ingin menikmati memek Leli secara perlahan tak ingin terburu-buru. Bahkan ketika nanti Leli tersadar pun Lutfi sudah siap dengan konsekuensinya.

Leli semakin mendesah manja,
“Ahhhhhhhhhhhh........shhhhhhhhh...hhhmmmmm....Massssssss.....ahhhhhhh....Masssss,”
Lutfi ingin sekali mengulum bibir seksi itu namun diurungkan keinginannya. Lutfi masih memaju mundurkan kontolnya mengaduk-ngaduk memek Leli secara pelan dan lambat, bibirnya mendesis seumpama ular berbisa, matanya terpejam, tangannya menyentuh pinggul Leli.

Memek Leli tiba-tiba kencang menjepit kontolnya, terasa sesak kehabisan nafas, Lutfi mendelik merasakan sensasi nikmat. Menggeram keras Lutfi kesetanan menghentakkan kontolnya kuat-kuat ke dalam memek Leli.
“Ahhhhhh....ggggrrrmmmmm.....emmmmmm....Ahhhhh....anjiiiing.”

Leli melonjak kaget mendapat serangan kasar Lutfi, matanya melotot tajam ingatannya masih samar-samar, dirasanya Arief yang masih menyetubuhinya. Ketika nyawanya sudah terkumpul lengkap Leli sadar bukan Arief yang sedang menikmati tubuhnya, tetapi Lutfi tetangga misterius sebelah kontrakan Narti dan Sugiyono. Bibirnya hendak menjerit namun segera dibekap tangan Lutfi yang kekar, Leli berusaha mendorong kuat-kuat tubuh kekar lelaki paruh baya itu namun sia-sia. Kelamin mereka sudah terlanjur menyatu erat saling mengikat, ditambah tenaga Lutfi jauh lebih besar dibandingkan Leli. Dan memeknya begitu mengkhianati Leli yang merasa terhina disetubuhi Lutfi, memek itu justru berkedut-kedut meremasi batang kontol Lutfi yang berurat dan keras.

“Hmmmmm....emmmmmm....hhhmmmmm....emmmmmmmm.....ammmmmm....emmmmm,”
Desahan Leli yang tertahan bekapan tangan Lutfi terdengar menghiasi kamar tidur itu. Lutfi masih kesetanan menghajar memek nakal istri kesepian yang baik hati kepada tetangganya itu. Cairan memek Leli sudah banyak keluar memudahkan dan melicinkan jalannya kontol Lutfi keluar masuk rahim Leli. Perlahan Lutfi menggeser tangan yang membekap mulut Leli, segera digantinya dengan mulut. Lidahnya mengecapi mulut Leli dengan kasar, dibelitnya lidah perempuan itu, disedotinya ludah Leli yang mulai berurai airmata karena diperkosa.

‘Hikkkkkssss....hikkkkss.....hikkkkss......emmmmmmm....emmmmmm...hhmmm......aaaaauuuummmmmmhhhhh,”
Tangisan dan desahan Leli bersahutan mengiringi pompaan kontol Lutfi yang besar mengaduk-ngaduk kelaminnya. Leli pasrah menerima nasib harus rela diperkosa tetangganya yang cukup dihormati Leli dan suaminya. Sulaeman suami Leli pernah beberapa kali menghadiri kajian Lutfi dan komunitasnya, dan beberapa kali meminta wejangan dari Lutfi berkenaan dengan keluarga terutama tentang hubungan suami-istri dan mendidik anak-anak. Tubuhnya terguncang-guncang menahan serangan Lutfi yang begitu kencang dan memborbardir memeknya yang montok.

Lutfi perlahan bangkit, dibalikannya tubuh Leli kasar, ditariknya pinggul Leli sedikit menungging. Sekali hentak kontol Lutfi kembali masuk ke dalam memek dari belakang doggie style, jepitan memek Leli makin berasa gigit. Leli pun merasakan tusukan yang sangat dalam hingga ke dalam rahimnya, perutnya terasa penuh menyisakan rasa linu namun enak. Tangannya mencengkram sprei yang mulai berantakan sambil menggigit bibir bawahnya Leli berusaha untuk tidak mendesah ke-enakan.
"Ceplaaaakkkk....ceploookkkk...plok....plok....Plaaaak....plaaakkkk....plaakk,”
Suara benturan pantat Leli dan perut Lutfi diselingi tamparan kecil tangan Lutfi pada buah pantat Leli yang putih membulat begitu menggoda.

“Ahhhhhhh.....oooouuuhhhh....Ahhhhh....lepassssss....lepassssskan....kasihani saya Oooommmmmhhh...hmmmm. Jangan perkoosaaa sayahhhh....ahhhhhh....ooouhhhhh.....jaaangggannnn,”
Desahan dan teriakan Leli silih berganti membuat bayi Leli nangis terbangun dari tidurnya. Leli panik, kepalanya menoleh kebelakang perlahan.

Lutfi yang paham situasinya menghentikan sodokannya namun tak mencabut kontolnya.
"Susui dulu anakmu nduk....ayoooo,”
Lutfi memerintah.

Leli menggeser tubuhnya diikuti tubuh Lutfi,
“Emmmmmmm.....Oommm lepassss duluuh sebentar..ahhhhh..shhhh,”
Leli memohon. Namun tak dihiraukan, Lutfi tetap mencengkram pantat montok Leli agar kontolnya tak terlepas dari jepitan memek Leli.

Dengan terpaksa Leli menyusui anaknya sambil disetubuhi Lutfi dari samping, Lutfi memiringkan badan Leli kemudian dia pun rebah di belakangnya, kontolnya masih menancap pasti. Perlahan Lutfi mulai menggenjot Leli, diangkat satu kaki Leli ke atas dan didorongnya kuat-kuat kontolnya mengocok kembali memek legit itu. Si bayi anteng menyusu pada ibunya yang sedang digagahi lelaki bukan muhrimnya.

Anak itu tetap tenang tanpa terpengaruh keadaan ibunya yang tengah diperkosa.

Leli merasakan nikmat yang luar biasa, mendapat hisapan di puting payudara oleh bayinya sementara memeknya tetap disodok oleh Lutfi. Tak terasa mulutnya mendesis perlahan
"Ahhhhhhh....shhhhhhh.......hmmmmm....aaahhhhh......Ommmmmm...ahhhhhh,”
Lutfi tersenyum mendengar desahan Leli, dia merasa sudah berhasil menaklukan ibu rumah tangga yang kesepian itu.

“Enak sayang...??”
Lutfi bertanya nakal. Leli tak menjawab dan tetap fokus menyusui bayinya,
“Memek kamu luar biasa enak nduk.....,”
Lutfi kembali menggoda Leli. Leli masih tak menjawab kicauan lelaki yang sedang menyetubuhinya.

Tiba-tiba Leli menegang, memeknya berkedut kuat, cairannya sudah di ujung untuk muncrat. Lutfi yang paham semakin mempercepat kocokannya pada memek Leli, dan
"Serrrrr....serrrrr......serrr....aaaaahhhhhhhh...aaahhhhhhh....sshhhhhhh.....ahhhhhhhhh,” Leli orgasme sambil tetap menyusui anaknya.

“Hehehehehehheheehe...enak nduk...?? Abi entot lagi yaa,”

Leli hanya mendesah perlahan, membiarkan Lutfi kembali menyetubuhinya. Bayinya kembali terlelap, dilepaskannya mulut bayi mungil itu pada putingnya, Leli tetap berbaring miring dengan satu kaki terangkat ke atas. Lutfi konsentrasi penuh pada memek Leli, cairan cinta yang keluar dari memek Leli menambah kenikmatan yang di rasakan oleh Lutfi. Spermanya sudah diujung menunggu untuk menyembur maka dengan satu hentakan
"Crooootttt...croooot...croooot....aaaaahh...oooouuuuuwhhhhh...hhhmmmmm sshhhh...gggggrmmmm....”
Lutfi menggeram, tangannya mencengkram payudara Leli dari belakang, kontolnya dibenamkan dalam-dalam, berusaha membuahi rahim istri tetangganya. Leli menangis sesenggukan menerima semburan demi semburan benih-benih dari kontol Lutfi.

“Gak usah pura-pura suci kamu nduk, aku tahu sebelum aku entot tadi kamu juga habis di entot orang lain, memekmu belepotan pejuh,”
Lutfi mengintimidasi, seketika isakan Leli terdiam. Matanya sayu menatap Lutfi meminta belas kasihan untuk tetap merahasiakan kejadian ini. Lutfi tersenyum menang, Plaaaaak....menampar pantat Leli dan mencabut kontolnya...plooop.....ahhhhhhh Leli mendesah.

“Hehehehehehe makasih ya nduk, salam buat Sulaeman, bilang kalau memek kamu masih legit dan menggigit meski sudah punya dua anak, dan semoga tadi jadi anak ketiga ya nduk...hehehehehhee.”
Lutfi terkekeh kemudian memakai pakaiannya dan keluar dari kontrakan Leli, meninggalkan perempuan malang itu terbaring lemas bercucuran airmata.


Bersambung ke Episode berikutnya”
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd