Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Legenda Pendekar Ludah Api

Episode 10​

Kami melihat tank musuh berjalan mendekati kami. Hari itu hari ke tujuh kami di hutan perbatasan, Peleton kami ditugaskan mengobrak-abrik batalion musuh. Musuh dibekali 12 tank dan ratusan Baret Biru. Dua tank terperosok ke jebakan dan barus ditinggalkan. Hanya tersisa 10 tank dan jika kami berhasil, maka musuh tersisa 9 tank.

Tank atau kapal darat ini mereka namakan Kapal Darat Kemenangan. Ratusan diterjunkan ke Medan Perang Hutan Perbatasan karena kapal darat ini dapat diangkut dengan truk. Tidak seperti kapal darat yang sebelumnya yang harus diantarkan dengan kereta api. Ratusan kapal darat diterjunkan dan hanya puluhan yang berhasil dihancurkan serta dijebak. Kapal darat yang terjebak terkadang dicuri oleh Legiun Abu dan diambil alih oleh mekanik.

“ berikan peledaknya”

Aku mendekati kapal darat musuh. Dua peleton baret biru berbaris dibelakang kapal darat. Ini bukan main-main. Mereka pasukan khusus. Satu kapal darat dapat membunuh satu regu bahkan satu peleton tanpa masalah. Wajar jika sehari saja ribuan Legiun Abu hilang nyawa menghadapi tank ini. Namun teror kapal darat ini berakhir hari ini

Aku melempar peledak itu. Kapal darat musuh terus bergerak hingga peledak itu berada di bawahnya. Aku bersembunyi dan menekan detonator kabel lalu

“ Duar!”

Tank itu terbakar. Kapal darat itu diawaki oleh tiga orang. Satu komandan tewas dan satu awak tewas terbakar hidup-hidup. Dua baret biru tewas karena ledakan. Seorang awak berusaha keluar dari kapal darat.

Tentara musuh kocar-Kacir karena ledakan. Aku keluar dari persembunyian dan menembakkan pistolku hingga habis. Empat tentara musuh tertembak dan tewas ditempat. Seorang cedera dan langsung ditembak oleh penembak jitu rekanku.

Semua rekanku tersebar di berbagai titik. Tentara musuh memberondongku dengan pistol mesin, dan senapan bolt Action mereka. Dua tentara dengan pistol mesin masih hidup. Mereka mengepungku dari kiri dan kanan. Aku isi ulang pistolku dan ketika dua musuh muncul dari kiri dengan shotgun pompa

“ dor! Dor! Dor! Dor!”

Aku menembakkan empat tembakan dan membunuh mereka berdua. Teman-temanku menembak dari kejauhan. Tujuh tentara musuh tewas seketika. Mereka pesta hari itu. Awak kapal darat yang lain muncul di depanku dan hampir menembakku dengan pistolnya

“ dor!”

Rekanku menembaknya. Ia melambaikan tangan dari kejauhan dan aku juga melambaikan tanganku. Aku mengambil senapan Gewehr 98 dan menembak musuh dari posisiku.

Aku menembak dua orang lagi. Penembak jitu musuh muncul dan menembakku tepat di dada. Aku tersungkur. Rasanya aku hampir mati saat itu. Rekanku menembaknya dari jauh. Dan dua rekanku berlari menyelamatkanku. Aku diselamatkan. Aku berbaring di persembunyian kami dengan nafas terengah-engah karena aku hampir tewas. Musuh maju menyerang dan rekan-rekanku membalas tembakan mereka.

Satu kapal darat dan dua peleton musuh berhasil dibersihkan. Aku meminta mereka mengambil senjata canggih musuh. Mereka menghampiri mayat awak kapal darat yang tertembak dan mengambil perbekalan serta pistolnya. Rekanku yang menembak awak kapal itu yang akhirnya menyimpan pistol itu. Sebuah pistol menyerupai FN1899. Pistol yang aku gunakan menyerupai p08 Jerman dan senjata khas opsir Xian. Media muncul dari balik persembunyian mereka lalu kami sempat berbaris dan

“ senyum rekan-rekan pahlawan “

Media mengambil gambar kami dan kapal darat musuh. Ini akan dijadikan alat propaganda. Kami kembali ke parit dengan banyak perbekalan yang kami ambil dari mayat musuh dan persenjataan canggih mereka. Ada delapan pucuk pistol mesin, enam pucuk senapan tabur, tiga pistol FN1899 dan beberapa senapan bolt Action dengan scope. Dibandingkan dengan persenjataan Legiun Abu pegunungan, mereka tampak seperti tentara Alien dengan persenjataan canggih.

Regu yang lain juga berhasil meringkus kapal darat musuh, dengan menjebak kapal darat itu ke dalam jebakan, lalu mengeluarkan kapak serta pisau mereka lalu menyerbu musuh dengan seragam jarak dekat. Empat cedera tapi mereka memenangkan pertarungan kecil itu. Kapal darat musuh sendiri sedang berusaha di bawa pulang oleh puluhan legiun abu dan mekanik Xian. Awak musuh tewas dibacok pisau dan kapak saat berusaha melarikan diri

Kami duduk di parit beristirahat di malam hari. Reguku boleh semangat tapi Serdadu yang lain duduk lemas di parit. Moril Serdadu rendah. Ribuan Serdadu Legiun Abu tewas setiap hari dan bahkan puluhan ribu setiap minggu. Mereka menghitung kapan giliran mereka. Front Hutan Perbatasan termasuk Medan perang yang paling ganas selama perang.

Aku mengambar sesuatu dengan kertas. Ada banyak kertas yang tak terpakai di sana. Seorang serdadu melihat gambarku dan ia kagum dengan gambar anime yang aku gambar

“ wow, kau berbakat Sersan. Bisa kau gambar Ehm sini aku bisikkan “

Serdadu itu ingin aku menggambarkan wanita muda bugil sebagai bahan imajinasinya. Aku tertawa. Aku segera mengambil kertas dan menggambarnya. Aku menggambar karakter hentai yang sexy, bahkan aku menggambar 3D agar terlihat lebih nyata.

“ Astaga, ini baru luar biasa. Aku berhutang padamu kawan. Kalau kau punya masalah di Medan perang, bilang saja. “

Serdadu itu masuk ke dalam parit tempat buang air dan memuaskan nafsunya di dalam sana. Beberapa serdadu melihat yang aku lakukan dan mereka berebutan mengambil kertas lalu memintaku menggambar hentai lagi. Aku dengan senang menggambarnya. Mereka satu persatu ke kamar mandi dan moril dengan cepat naik.

“ Sersan Minghao”

“ Komandan!”

Komandan muncul di parit itu. Komandan kami di Luo Jin tidak ikut pertempuran jadi selama perang aku bertugas di bawah komando, komandan baruku ini yang juga masih muda.

“ lanjutkan apa yang kau lakukan Sersan Minghao. Moril prajurit sangat penting di perang ini “

Selain ganas di Medan perang. Aku jadi terkenal dapat menggambar wanita di kertas bahkan di dinding parit. Moril Serdadu naik sedikit. Gambar-gambar hentai itu berhasil memberi moril dan mengobati kehausan mereka.

“ wuhu! Ini istri Mei. Selama ada istriku, aku siap mati demi Xian! Demi Kaisar!”

Sebagai seorang Wibu sejati aku memang jago menggambar anime hentai dan semacamnya. Aku menularkan virus Wibu ke mereka sehingga saat itu. Hampir setiap serdadu memiliki istri gambar atau dua dimensi mereka sendiri. Beberapa bahkan meniru bakatku dan muncul bakat-bakat baru. Moril naik dan hari itu mereka bertempur gagah berani sehingga korban jiwa dapat ditekan dan musuh pelan-pelan semakin tertahan.

Pertempuran tank terjadi di hutan Perbatasan. Kapal darat Rampasan Xian melawan kapal darat Baret Biru. Di udara pesawat-pesawat terbang sayap ganda musuh memenuhi langit dan menjadi ancaman utama Legiun Abu. Namun hari itu Satria-Satria langit Xian muncul di langit Medan perang, dibawah pimpinan Tuan besar, pilot paling sakti di seluruh Medan perang. Katakan saja red Baron Kekaisaran Xian. Ketika Satria langit muncul, pesawat terbang musuh berjatuhan dari langit seperti nyamuk. Aku ikut membalas tembakan dari parah bersama ke tujuh rekanku.

Kami keluar parit dan ikut mengepung parit musuh. Belasan kapal darat Xian melawan puluhan Kapal darat baret Biru. Mekanik Xian menunjukkan kehebatan mereka dan membuktikan mekanik Xian memiliki kemampuan tempur melebihi Awak kapal darat Baret Biru. Regu kami sendiri melumpuhkan dua kapal darat musuh. Satu aku melakukannya dan satu lagi rekanku yang melakukannya. Regu kami akhirnya dikenal Regu pemburu Naga dan disegani di Medan Perang Hutan Perbatasan.

Musuh dipukul mundur beberapa ratus meter kebelakang. Puluhan ribu Baret Biru tewas hari itu. Puluhan ribu Legiun Abu juga tewas jadi katakan saja kami seimbang. Namun mekanik Xian berperan besar sehingga hanya lima kapal darat Xian yang tertembak dan dilumpuhkan. Musuh kehilangan puluhan kapal darat hari itu. Para Mekanik ini akhirnya dikenal dengan julukan para penjinak Naga. Karena kehebatan mereka merebut kapal darat musuh dan menggunakannya di Medan perang.

Malam itu kami bersiaga untuk pertempuran lebih besar. Hari selanjutnya adalah puncak dari pertempuran Hutan Perbatasan. Jenderal-Jendral Legiun Abu di Medan perang sadar akan pentingnya kehadiran Legiun Lapis baja di pertempuran yang akhirnya berbalik keadaan dan kembali memihak Xian. Setelah menerobos ratusan kilo dari Perbatasan pegunungan, musuh mungkin dapat dipukul mundur berkat bantuan Kapal darat.

Namun masalah baru muncul. Jenderal-Jenderal Tentara Baret Biru menyadari ancaman ini. Esok ratusan tank akan dikerahkan, yang akan menjadikan Pertempuran Hutan Perbatasan menjadi pertempuran Tank pertama selama Perang. Belasan Kapal darat Xian dibantu puluhan mobil lapis baja, semuanya rampasan dan diawaki mekanik Xian, melawan Ratusan Kapal darat dan ratusan mobil lapis baja yang diawaki awak kapal darat yang terlatih serta professional.

Ratusan kurir tiba di Medan perang. Mereka menyaksikan ganasnya Medan perang secara dengan mata kepala mereka sendiri. Kami semua diperbolehkan menulis surat. Aku menulis surat untuk masing-masing seorang istriku, dan Lin. Surat kepada Lin berisi rasa terima kasihku telah menjaga istriku berminggu-minggu ini dan surat kepada istri-istriku berisi pengalamanku selama berperang di Medan perang, setiap harinya, serta ucapan betapa aku merindukannya.

Malam itu aku serta belasan ketua regu dipanggil untuk rapat dengan para Jenderal. Reguku termasuk regu penembak jitu terbaik di satuan Legiun Abu pegunungan. Regu penyergap yang ahli menggunakan canggih senjata musuh juga dipanggil untuk tugas ini. Ketua Regu meriam mortir juga dipanggil menemui Jenderal. Kami semua berkumpul di garis belakang, menemui Jenderal bersama para opsir tinggi Legiun Abu Pegunungan.

“ kau pasti Minghao. Namamu paling dikenal di satuan ini “

Aku memberi hormat. Namaku sudah banyak dikenal di Satuan Legiun Abu pegunungan. Itu sebabnya aku dan reguku diberikan tugas besar ini. Tugas yang berpengaruh dalam perang esok dan seterusnya. Malam itu juga kami ditunjukkan strategi dan rencana yang harus kami laksanakan malam itu juga.

Dengan menggunakan jalur rahasia aku dan belasan regu yang berjumlah total 99 Serdadu ditugaskan untuk menyerbu gudang penyimpanan bahan bakar musuh. Bahan bakar adalah sumber daya paling penting di perang ini dan musuh sangat bergantung padanya mengingat ada ratusan kapal darat dan mobil lapis baja musuh. Kami menyusuri sungai, melewati patroli musuh, dan akhirnya saat fajar, kami tiba di bukit dekat gudang bahan bakar musuh yang jauh dibelakang Medan perang.

“ penginapan Lin ….”

Gumamku dalam hati. Mereka menggunakan Penginapan Lin sebagai gudang menyimpan bahan bakar dan persediaan mereka. Dan hebatnya lagi, warga lokal menolong mereka. Memang banyak etnis Han seperti Yuzhu di sekitar hutan ini namun tidak ada yang menyangka mereka membantu tentara musuh. Mortir disiapkan dan kami mulai menyelinap ke gudang musuh.

Dengan pisau, rekan-rekanku membunuh penjaga dan masuk ke gudang musuh. Regu lain juga masuk. Sebagian masuk dari arah lainnya. Tidak ada senjata peredam di gudang ini jadi kami mengandalkan kapak dan pisau kami.

Satu titik berhasil dipasangi peledak. Kabel detonator dibentangkan cukup jauh. Rekanku bersiaga meledakkan bahan bakar di persembunyian mereka. Aku dan sisa rekanku yang lain menyelinap ke titik lainnya. Aku membunuh dua baret biru dengan pisauku. Teman-temanku ada yang membunuh tiga ada yang membunuh dua. Titik kedua berhasil dipasangi peledak dan kami membentang dan bersembunyi di tempat yang aman.

“ ini dia kawan “

Aku melihat ke Jam saku dan sudah jatuh Tempo. Detonator pertama ditekan dan ledakan besar terjadi. Musuh berlarian keluar. Ledakan demi ledakan terjadi dan aku menekan detonator, meledakkan persediaan bahan bakar musuh.

“ maafkan aku Lin. Penginapanmu sedikit terbakar Karena aku “

Penginapan Lin ikut terbakar. Ada satu resimen menjaga gudang ini dan ledakan menewaskan ratusan prajurit musuh. Mortir ditembakkan dan ledakan semakin terjadi. Bahan bakar musuh semakin meledak dan menipis. Kami keluar dari persembunyian dan mulai menembaki tentara musuh dengan senjata kami.

Rekan-rekanku memberi tembakan perlindungan kami berlari menuju jalur yang sudah direncakan. Musuh menghujani kami dengan senapan-senapan mesin mereka dan puluhan serdadu tewas saat melarikan diri. Regu mortir terus memberi tembakan perlindungan, bahkan menghancurkan satu mobil baja musuh yang mengejar kami. Mereka ikut melarikan diri dan musuh terus mengejar di belakang kami.

Tentara Baret Biru musuh menyergap dari sungai. Kami terkepung. Regu penyergap terus menembaki musuh dengan senjata mereka. Regu senapan mesin juga menembaki musuh. Aku cabut pistol bersama beberapa temanku dan mulai menembaki musuh dengan pistol kami, memberi kesempatan kepada teman kami untuk mundur ke bukit yang lebih tinggi.

Suar ditembakkan. Musuh muncul dari segala arah. Ribuan musuh kini mengepung kami dan regu senapan mesin tertembak. Mereka semua tewas di tempat. Regu penyergap menyerbu musuh dari posisi mereka, berusaha memberi jalan agar kami melarikan diri. Kami mundur dengan bantuan rekan penembak jitu dari reguku. Regu penyerbu tewas dan tidak ada yang selamat. Musuh menghabisi mereka.

Ribuan musuh kini di depan kami. Kami hampir tidak mungkin melarikan diri karena musuh semakin dekat. Aku berlari mengambil alih senapan mesin berbentuk MG08 milik regu senapan mesin, dan menembakkannya ke posisi musuh. Puluhan musuh seketika tewas. Mereka membalas tembakan namun aku menyapu mereka semua dengan senapan mesin itu.

Ratusan peluru membunuh ratusan musuh. Senapan mesin tiba-tiba panas sementara musuh semakin dekat. Rekan-rekanku menembak musuh yang mendekat sementara aku menembakkan pistol hingga peluruku habis. Aku kembali menembakkan senapan mesinku ke posisi musuh

“ maju kalian semua! Hadapi aku sekarang juga! Tunjukkan kemampuan kalian atau matilah sekarang juga!”

Aku tak menghitung berapa musuh yang aku bunuh. Satu resimen mengepung bukti kami fajar itu. Aku menghabiskan tiga sabuk dan selagi mengisi ulang dibantu rekanku, rekanku yang lain menembak musuh dengan senapan tua mereka. Itu artinya aku memuntahkan 750 peluru dan jika tiga dari itu membunuh musuhku, maka kurang lebih 250 Baret biru tewas di tanganku malam itu hanya dengan sebuah senapan mesin. Mereka mundur dan akhirnya kami bersorak. Regu kami, satu regu penembak jitu lagi dan satu regu mortir selamat dari misi penyergapan itu. Total hanya 24 jiwa yang selamat dari 99 yang ditugaskan. Resimen bantuan muncul menyergap kami namun kami memukul mundur mereka. Matahari terbit dan pertempuran yang lebih besar menunggu kami
 
Makasih updatenya om @Chaos222 :beer:

Waah makasih update nya suhu 👍👍👍

Makasih updatenya om @Chaos222, semakin seru dan menarik.

Makin seru aj nih... Ttp semangat hu.

Makasih updatenya om @Chaos222


makasih updatenya hu:beer:

Makasih update suhu ...

Makasih updet lanjutan ceritanya kang @Chaos222

Terima kasih updatenya

Makasih updatenya om

Makasih updet nya om @Chaos222 ....
Sama-sama suhu :ampun:
betah sampe tamat ya, tinggal berapa episode lagi kok :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd