Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Lisa si pacar binal

wah sudah bisa dibuka ya, kirain situsnya ke blokir.

disini saya akan menyertakan sebuah link untuk ilustrasi pakaian yang Lisa kenakan, hanya pakaiannya aja, oke lanjut lagi critanya.

************************************


2 hari telah berlalu, Jojo dan Rian selalu datang menemani Lisa di saat Deny sedang bekerja. Dan tiba saatnya mereka akan pergi ke sebuah Hotel untuk melakukan graduation ceremony. Deny meminta libur bekerja kepada bosnya untuk hari ini. Deny pergi bersama Lisa dan teman-temannya, Beni, Rio, dan Bobo menggunakan sebuah mobil yang dikemudikan oleh Rio. Mobil yang mereka kendarai adalah sebuah mobil avansa.

Dalam ceremony ini para laki-laki menggunakan setelan kemeja putih dengan sebuah jas hitam, serta celana formal hitam dan sepatu pantofel. Sedangkan para wanita, mereka menggunakan dress dengan motif batik lalu menggunakan sepatu high heels.

//--Ilustrasi pakaian Lisa--//

Ceremony berjalan dengan normal, seluruh siswa bertemu dengan teman-temannya, mereka semua melepas rindu karena libur yang panjang, ada yang mengobrol mengenai topik tempat kuliah mereka nantinya, kemana mereka akan pergi setelah ini, atau mengobrol mengenai tempat bekerja. Sedangkan Deny hanya duduk dengan tenang di sebelah Lisa, mereka asik ber selfi bersama, terkadang mereka juga membicarakan soal pernikahan mereka mengenai cinicin yang akan dibelinya nanti, mereka berencana untuk pergi ke toko perhiasan bersama-sama besok, walaupun begitu Deny sebenarnya ingin mengejutkan pacarnya hanya saja dia tidak ada waktu untuk membeli cincin. Bahkan Deny sama sekali belum mempersiapkan apapun, padahal 4 hari lagi adalah pernikahannya, syukurnya Lisa sudah memesan tempat jauh-jauh hari dia juga sudah menyebar undangan pernikahan mereka, pernikahannya akan di selenggarakan di sebuah Hotel yang sudah di pilih oleh Lisa, tentu saja keuangan Deny tidaklah mencukupi, syukurnya mertua yang kaya raya alias ibunya Lisa menjadi sponsor pernikahan mereka.

Graduation ceremony pun dimulai, sebuah pentas tampil dari adik-adik kelas mereka, setelah itu sebuah pidato dari perwakilan adik-adik kelas mereka, dan yang terakhir sebuah sertifikat kelulusan dan sebuah mendali. Sore hari pun tiba dan acara sudah selesai, para siswa masih memenuhi sebuah taman di depan hotel, mereka semua sedang asik berfoto bersama-sama dengan adik-adik kelas mereka maupun teman-teman mereka. Begitu pula dengan Lisa, saat ini dia sedang didekati oleh 2 orang siswa laki-laki yang merupakan adik kelasnya yang ingin berfoto bersamanya. Salah satu siswa memberikan Deny sebuah ponselnya.

“kak minta tolong fotoin” Tampaknya mereka tidak mengetahui kalo Deny adalah pacarnya.

Deny hanya menanggapinya dengan ramah dan menerima ponselnya. Mereka berdua pun menghimpit Lisa ditengah-tengah sambil salah satu tangan mereka memeluk area bokong Lisa, lalu berpose thumb up. Lisa hanya menanggapi nya dengan tersenyum lalau bepose peace ke arah kamera. Deny merasa kesal dengan tingkah nakal adik kelasnya, karena melihta Lisa yang tampaknya sama sekali tidak terganggu, Deny pun akhirnya hanya mengabaikannya, walaupun jantungnya kini berdetak kencang. Deny pun memotretnya.

Ketika Deny hendak ingin mengembalikan ponsel siswa itu, mereka menyuruh Deny untuk berhenti.

“entar dulu kak, sekali lagi”

Mereka pun berganti pose, kini mereka menghadap Lisa sambil memegang pantatnya lalu tangan sebelahnya memegang bagian bawah dari payudara Lisa begitu juga dengan siswa yang lagi satu. Tidak hanya itu mereka berdua juga mencium pipi Lisa. Lisa hanya merespon mereka dengan merangkul kedua kepala siswa itu lalu membuka mulutnya sambil tersenyum senang. Deny yang melihat hal terbut pun terkejut, walaupun dia tidak bereaksi cukup banyak, badannya mulai memanas, rasanya dia ingin menarik ke dua siswa itu menjauh dari Lisa, tapi melihat ekspresi Lisa yang terlihat sangat bahagia membuat Deny hanya pasrah dan akhirnya dia memotret mereka.

Setelah mereka selesai berfoto dengan Lisa, mereka mengeluarkan setangkai bunga mawar dari dalam kantong celana mereka. Bunga mawar itu di lapisi dengan plastic mika lalu dihias dengan sebuah pita dan sebuah kondom yang ditempel, sama halnya dengan temannya itu, siswa yang lagi satunya juga mengeluarkan setangkai mawar yang sama, hanya saja dia tidak dihiasi dengan pita tetapi dengan sebuah kondom yang mengikat mawar itu dan sudah terisi sperma. Mereka pun memberikannya kepada Lisa. Lisa menerima hadiah mereka dengan senang hati.

Deny yang datang untuk mengembalikan ponsel siswa itu pun melihat bunga mawar yang dipegang oleh Lisa, tetapi dia tidak melihat bagian yang ada kondomnya, Lisa menutupi bagian itu dengan tangannya.

“makasi ya kak udah fotoin”

“he iya sama-sama” Deny tidak terlalu bersemangat menerima ucapan trimakasi, itu karena mereka berdua sudah tidak sopan dengan pacarnya

Merekapun hendak pergi, tapi sebelum itu mereka mendekati Lisa, memegang pundaknya lalu ingin menciumnya. Lisa yang memgira ini hanya lah ciuman pipi, dengan cepat Lisa membenamkan bibirnya didalam mulut dan Lisa pun menerima kecupan, setelah itu siswa itu melepas pegangannya dan digantikan oleh temannya. Hal yang serupa pun berlaku untuk temannya, bedanya dia mencium Lisa cukup lebih lama, dia juga memaksa masuk lidahnya ke dalam mulut Lisa yang tertutup.

‘duh nakal banget sih mereka, coba Deny ga ada disini, pasti udah tak biarin mereka nyium aku hihi’ Lisa berusaha menahan tawanya akibat tingkah nakal siswa itu.

Sementara Deny yang sudah terkejut dengan aksi dari siswa yang pertama, sudah tidak bisa menahannya lagi. Dia pikir yang satu ini sudah terlalu berlebihan, Deny pun menarik tangan siswa itu.

“eh kamu cukup”

Siswa itu pun melepas ciumannya dan menatap Deny, wajahnya terlihat seperti orang yang marah. Deny yang merasa sedikit takut karena menyadari bahwa badan siswa itu lebih besar darinya.

‘duh kok aku malah takut dia kan cuma adik kelas, yang berani dong diriku’

Deny pun berusaha tegar dan ikut menatap mata siswa itu. Siswa itu pun melirik Lisa lalu kembali menatap Deny dan dia pun tersenyum.

“hehe maaf ya bro, ya udah kita pergi dulu ya”

Mereka pun pergi meninggalkan Lisa dan Deny.

“sayang, kok kamu ga ngelawan sih tadi?” Tanya Deny heran kepada Lisa

“ngelawan gimana sayang, badannya aja besar gitu, lagian mereka ga ada niat buruk kok, mungkin mereka ga sadar aja kalo aku udah punya pacar, kan aku juga mingkem kaya gini nih” Lisa pun membenamkan bibirnya didalam mulut

Deny bisa melihat area yang di cium oleh siswa tadi tampak basah.

“ya.. Kalo gitu ga papa dah”

“tapi tadi lidahnya masuk dikit sih hihi”

“tuh kan… kamu harusnya hati hati dong sayang, kan sekarang itu banyak anak nakal”

“hihi.. iya iya, tapi mereka lucu-lucu juga ya hihi”

‘lucu? Aku tidak berfikiran kalo mereka itu lucu, apa Lisa menganggap mereka itu seperti anak kecil, jika memang seperti itu maka seharusnya bukanlah masalah’



Adik-adik kelasnya terus mendatangi Lisa dan meminta foto lalu memberikan sebuah hadiah, mawar, kondom, vibrator, maupun sebuah dildo. Deny pun hanya menganggap pemberian mereka sebagai sebuah candaan di kalangan anak remaja masa kini, pasalnya bukan hanya Lisa saja yang mendapat barang-barang seperti itu, beberapa wanita juga mendapatkannya. Karena mendapat hadiah yang cukup banyak, Lisa meminta Deny untuk mencarikan sebuah kantong plastic, Deny pun menurut dan pergi.

Sebelum berpacaran dengan Lisa, Deny sama sekali tidak begitu mengenal pergaulan anak-anak seusianya, dia begitu di sibukan dengan dunianya sendiri, sampai suatu hari dia bertemu dengan Lisa dan menunjukan dunia luar kepadanya. Walaupun begitu, kondisi mental yang dia alami membuatnya tetep berada di dalam bubble menyaksikan dunia luar dari dalam tanpa menyadari kebenaran yang pasti.

Lisa yang menyadari Deny sudah jauh dari pandangannya pun memulai aksinya. Dia pun menaikan roknya lalu melepaskan cd nya dan memasukan dildo ke dalam vaginanya.

“nah gitu dong kak Lis, dari tadi apa” siswa itu pun memotret Lisa yang memainkan dildo di dalam vaginanya sambil berdiri.

“hihi, habisnya ada pacar tadi” Lisa pun membalas dengan pose peace ke arah kamera.

Lisa juga mengambil hadiah mawar yang tergeletak di bawah bersama dengan beberapa hadiahnya. Dia pun melepas kondom yang terikat di mawar tersebut lalu menuangkan semua sperma ke dalam mulutnya *glek* “ahh..hihi”

“wah mantap”

Dildo yang tertancap di vagina nya terjatuh karena tidak di pegangi, dildo sangat basah karena dipenuhi oleh cairan kewanitaan milik Lisa.

“ups jatuh hihi” Lisa pun berjongkok dan kembali memasukan dildo tersebut.

Tanpa Lisa sadari ternyata dia sudah dikerumuni oleh para laki-laki, adik kelas maupun dengan se angkatannya, mereka semua sedang mengarahkan kamera ponsel ke arah Lisa, memotret maupun merekam. Lisa pun merasa vagina semakin basah karena ditonton berame-rame. Lisa merasa sedikit malu dan canggung, walaupun begitu Lisa tidak ingin mengecewakan mereka semua. Lisa pun membuka pahanya lebar-lebar dan merebahkan sedikit badannya ke belakang dan ditopang siku tangan kirinya sedangkan tangan kanannya mulai mengocok vagina Lisa dengan dildo.

*gryok gryok gryok* suara gesekan vagina Lisa yang sudah sangat basah

“hemmpp… ahh… shhh.. ahhh”

Para penonton pun mulai on, penis mereka mulai mengeras dibalik celana mereka. Lisa pun merasa senang ketika melihat benjolan dari selangkangan mereka. Lisa mulai mempercepat gerakan tangannya

“ahh.. Hempss.. Ahh… “

Lisa pun sudah sampai puncaknya, dildonya terdorong keluar akibat semburan air maninya “ah.. “ Lisa memaksa dildo masuk kedalam vaginanya membuat air mani nya keluar dari cela-cela yang sempit. Lisa lalu mengocoknya didalam sesaat lalu menekannya lebih dalam, Lisa pun merasakan sisa-sisa orgasme nya “ahhh.. Ehmm.. “ air mani keluar dari sela-sela yang berdektan dengan klitorisnya, air maninya membuat sebuah lengkungan yang sempurna

Crit… Crit… Crit..

Lisa pun rebah di atas rumput, tapi dia masih belum puas, dia masih ingin merasakan orgasme. Sembari berfikir dia mengemut dildo itu di dalam mulutnya dan tangan kirinya memainkan vagina.

“ahh..huhh..” ‘Duhh pengin ngentot nih, tapi sama siapa ya.. ‘

Lisa menangkat badannya dan mulai melihat sekeliling. Pandangan Lisa berhenti ketika melihat Beni dan Rio di antara kerumunan siswa yang sedang memotret Lisa maupun merekamnya.

Lisa pun mengeluarkan dildo dari mulutnya hingga bersuara *plop* lalu berdiri dan menjatuhkan dildonya. Lisa pun berlari dengan anggun mendekati Beni dan Rio, rok nya masih terangkat. Lisa mendekati Beni lalu memegang kedua tangannya.

“Benii… kita ngentot yuk”

“sialan ni lonte, malah nyari gw-“ Beni sempet enggan menghadapi Lisa, tapi dia juga sudah dibuat on olehnya ”-Gimana ni Rio kita hajar ga ni lonte?“

“terserah lu aja.. Lagian di mobil juga bakalan kita hajar kan”

“ihh penginnya sekarang, bila perlu kita ajak semuanya hihihi”

Akal sehat Lisa sudah rusak, semangat birahinya sudah menguasainya. Hal yang dipikirnya sekarang hanyalah penis mengelilingi tubuhnya, Lisa sudah tidak bisa menahan hasrat birahinya.

“gila lu ya.. Mana bisa berame-rame gini, tapi..-” Beni pun memikirkan sesutau yang mungkin menguntungkannya.

“-Woe semuanya! yang mau ngentotin ni lonte ikutin gw-”

Semuanya pun bersorak.

Lisa yang mendengarnya tersenyum sangat senang, vaginanya pun mulai basah ketika membayangkan dirinya akan digilir rame-rame. Beni juga tidak ingin mengambil resiko terlalu berlebihan, jadi dia hanya menawarkan ini kepada seangkatannya saja.

“-selain seanggkatan gw dilarang ikut”

Para adik kelas pun merasa kecewa dengan Beni.

“emangnya mau main dimana ben? banyak orang luar disini, ketahuan mampus kita”

“tenang aja, bawa kuci mobil kan lu?”

Rio yang menyadari tempat permainan mereka pun hanya mengangguk.

“sip, turunin dulu rok lu Lis, entar diliat sappam mampus kita”

“oh iya hampir lupa hihi”

Lisa pun menurunkan mini roknya.

Syukur nya ketika mereka sedang mengobrol dengan Lisa yang saat itu masih semi telanjang, mereka masih di krumuni oleh para siswa. Para penjaga hotel dan para guru yang berkeliaran mengira mereka sedang berkumpul-kumpul biasa saja.

Beni pun mulai menggiring semua siswa seangkatannya untuk mengikutinya. Sementara Lisa dan Rio berada di sebelahnya. Tibalah mereka di area parkir, Beni pun memasukan Lisa ke dalam mobil lalu diikuti olehnya, setelah itu Beni meminta yang lainnya untuk menunggu diluar. Beni menutup pintu mobil lalu berbalik badan dan melihat Lisa yang sedang membuka Bra merahnya.

Lisa yang sudah tak tahan langsung membuka celana Beni dan mengeluarkan penisnya, Lisa lalu menghisapnya dengan sangat buas, seperti seseorang yang ke hausan. Beni merasa enak oleh isapan Lisa.

“shh ah Lis, bentar dulu”

Beni pun melepaskan seluruh pakaiannya, dan kini dia telanjang bulat.



Lisa POV

_________________________



Kami pun melakukan gaya 69, aku yang berada di atasnya menghisap kontolnya sambil mengocoknya, sedangkan Beni asik menjilat memekku.

“ahh… shhh ahh Ben.. terus isep itil ku juga-“ aku pun hanya mulai meracau sambil mengocok kontolnya “-ehmm ahhh di jilatin terush Ben.. ahh..”

Aku merasakan lidahnya yang panjang menggeliat-liat didalam memekku, lalu dia mengeluarkannya dan menjilat memekku, dia lalu menempelkan bibirnya di memeku *slurp slurp slurp* aku merasa memekku seperti di sedot keluar.

“ahh.. Ben.. enak bangets.. ahhh…”

*puufff*

Memek ku kini terasa sangat penuh.

“ah.. Benii ngapain ditiup sih hihi..”

“buaahh.. penasaran gw, bangun lu” aku pun menurutinya

Dia pun sedikit menidurkan kursi mobil lalu merebahkanku dan mulai memasukan kontolnya. Aku yang sudah sangat terangsangpun sudah tidak bisa menahan lagi, ketika seluruh kontolnya masuk aku pun menggeliat ke enakan karena merasa orgasme.

“ahhh….arghh.. ahhh”

“belum juga mulai udah kaya lindung aja lu.. rasain nih” Beni tidak memberikan waktu untuk menikmati orgasme ku. Dia menggenjot memekku dengan sangat ganas. Kami pun akhirnya ngentot dengan gaya missionary.

“ahh… Ben.. enak banget kontolmu….-” Beni terus mengentotku sambil meremas kedua payudarakuah”-..ah…ah… Been… kiss dong” aku pun sedikit memunyukan bibirku dengan sexy.

Beni langsung melumat bibirku *slurp slurp slurp*

“emmhh..-“ suara desahku yang tertahan “-buuahh.. Ahh.. “

Beni kini beralih ke leherku dan digigitnya “eehmm” kemudian menuju payudaraku *slurp slurp slurp* aku mulai merasa nikmat di hisap oleh nya, aku pun memeluk kepalanya “ahh.. Ben isep terus.. Ahh.. Ehmm.. ” aku pun merasakan orgasme.

Beni melepas isapannya, lalu lanjut menggentot memekku.

“ahh.. Beni.. Ahh.. Terus beni.. Buat aku kacau.. Ahh… “

Beberapa saat kemudian.

“ahh.. Lis gw mau keluar”

“ehmm.. Keluarin didalem sayang ahh… “

Aku pun melilit badannya dengan kedua kaki ku.

“ahh Lis.. Keluar nih..”

Crot cort crot

Aku pun juga orgasme bersamaan dengan nya. Kontolnya berkedut-kedut didalam memekku, rasa hangat dari sperma nya mengalir di dalam.

Dia pun rebah dan mencium ku *slurp slurp slurp*

“ahh.. “ dia melepas ciumannya dan mengeluarkan kontolnya, sebelum mengeluarkan seluruhnya dia menurut-urut kontolnya.

Aku pun sedikit menjahilinya, ku tekan badannya menggunakan ke dua kaki ku, kontolnya pun masuk kembali ke dalam memekku.

“wah sialan”

“hihihi. . “

“cukup Lis, ga ada waktu kita” Beni pun mengangkat pinggulnya lagi tapi tidak akan aku biarkan, aku pun melakukan hal yang serupa lagi. Kubuat dia seperti sedang menggenjotku.

“yey yey yey”

“ahh.. Lis udahan, entaran sama yang lainnya aja..”

“ya udah deh.. tapi, kontolmu tegang lagi tuh ben hihi”

“gara-gara Lu sih”

“kan tinggal dibuat lemes lagi.. kita ngentot lagi yuk” kataku sambil merangkul lehernya

“udahan ah.. entar rencana gw malah ga jadi lagi”

Beni pun melepas rangkulan ku, aku juga melonggarkan pegangan kakiku, membuat Beni bisa terlepas dari cengkramanku. Dia lalu duduk di sebelahku sambil menggenakan pakaiannya kembali. Aku yang duduk disebelahnya sedang menggali memeku untuk mencari spermanya lalu aku icip-icip.



************************************



Sementara itu diluar, teman-temannya sudah tidak sabar untuk menyetubuhi Lisa. Mereka begitu antusias ketika Beni sudah keluar dari mobil, tetapi Beni menawarkanny kepada teman dekatnya terlebih dahalu, Rio.

Rio menolak tawaran Beni karena saat ini dia sedang chating dengan pacarnya.

“kalo lu ga mau ya udah, buat yang lain aja”

Beni pun membuka pintu mobil lebar-lebar. Didalam Lisa sudah menanti sambil mengangkang lebar-lebar dan menepuk vaginanya.

“ayo sini-sini.. yang mau ngetotin aku.. aku siap layanin kalian sampai crot hihi”

Mereka pun bersorak semangat, salah satu teman seangkatannya maju ke depan hendak masuk ke dalam mobil, tetapi di hadang oleh Beni.

“main srobot aja… bayar dulu”

Lisa yang mendengar dari dalam mobil pun ingin memastikan sesuatu.

“Beni kamu jual aku?”

“udah diem lu”

“ish.. ya udah pastiin harganya mahal ya hihi”

Beni hanya membalas dengan mengangkat lengan kirinya.

“gimana ada uang ga lu?”

“waduh Ben.. ga punya uang gw”

“yaelah 20 ribu aja, masa ga punya”

“ow cuma 20 ribu kirain berapa.. kalo gitu nih Ben”

Beni pun menerima uang 20 ribu, dia lalu membiarkan teman seangkatannya itu masuk ke dalam mobil. Dia pun di sambut oleh pemandangan Lisa yang sedang mengangkang, vagina Lisa yang sangat basah terlihat jelas olehnya ‘pasti habis bersihin sperma nya Beni nih, uh mantap banget nih cewek’ pikirnya. Dia pun melepas celananya dan jas hitamnya, kini dia hanya menggunakan kemeja putih.

“waow kontol mu ok juga ya.. namamu siapa?”

“Liben, asli ntt”

“pantesan kontolmu itu hitam dan besar.. sini aku jilatin kontolmu”

“ga usah main lama! langsung aja!” Balas Beni dari Luar, pintu mobilnya tidaklah ditutup dengan begini semua teman-temannya bisa menonton. Beni sengaja melakukannya agar mereka semua lebih terangsang dan keluar lebih cepat, dia tidak punya waktu untuk diam berlama-lama disini.

“ish.. ya udah deh.. oh iya, tadi bayar berapa?”

“20 ribu aja Lis.. itu aja uang ku.*** apa kan-”

‘whatt.. 20 ribu? murah banget… ish sialan tuh Beni, emangnya aku semurah itu apa harnya kan bisa sampe 2 jt atau ga lebih huh.. tapi kasian mereka entaran.. lagian aku juga pengin ngentot nih’

“-Lis”

“eh.. iya ga apa-apa kok, ya udah yuk mulai ngentotnya”

Lisa pun disetubuhi oleh teman seangkatannya itu.

“ahh… yahh… nikmat banget… ahh… mumpung Beni udah pergi nanti kita mainnya aga lamaan yah..”

“ahh.. siap Lisa”

“ahh… ehmm… shhh.. ahhh.. aku demen banget ngetot!!!”



Sementara itu Deny sudah menemukan kantong plastik dan kembali ke tempat Lisa tadi menunggunya.

“kok Lisa ga ada? dimana dia? mungkin pergi ke toilet”

Deny pun mengambil semua hadiah yang di letakan Lisa di atas rumput dan memasukannya ke kantung plastik.

‘kok kayaknya ada yang kurang.. oh iya mainan dari karet tadi ya’ Beni pun melihat dildo yang jaraknya tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Deni pun mengambil dildo yang sudah mulai sedikit kering akibat aksi Lisa tadi.

‘kok agak lembab ya.. sebenarnya ini apa sih.. udahlah masukin aja’

Deny juga melihat kondom yang sudah dibuang oleh Lisa tadi.

‘jorok banget sih mereka.. ngapain kasi hadiah begituan coba.. dibuangkan sama Lisa… tapi Lisa kemana ya?’

Deny pun memilih untuk menunggu Lisa di tempat duduk dekat area taman. Beberapa siswa masih ada di area hotel, tampaknya mereka belum juga balik pulang, begitu pula dengan para guru. Deny hanya duduk merenung memikirkan soal pernikahan mereka.

10 menit sudah berlalu, Deny yang merasa Lisa tidak akan kembali ke sini pun akhirnya memilih untuk mencari nya. Deny pun bertemu dengan Bu Daniyah sedang berjalan beriringan dengan Bobo. Bu Daniyah sedikit berpenampilan agak tebuka, baju kancingnya tebuka tiga yang mengakibatkan belahan payudaranya yang besar bisa terlihat beserta dengan bra hitamnya. Sedangkan rok hitam nya juga sangat mini hanya di bawah pantat, karet stocking yang menghiasi paha bu Daniyah membuatnya terlihat semakin sexy.

“selamat sore Bu”

“ehh Deny, sore nak hah!”

“Ibu baik-baik saja”

“ibu ga kenpa kok shhhmm”

Deny hanya terheran-heran melihat tingkah Bu Daniyah yang terlihat seperti menahan sesuatu.

Tanpa sepengetahuan Deny, Bu Daniyah sebenarnya saat ini sedang terangsang akibat vibrator wireless yang di masukan ke dalam vaginanya. Bobo mengatur kekuatan vibratornya melalui ponsel miliknya.

“begitu ya.. Oh iya Bo, liat Lisa ga? “

“ga tuh.. Lu liat Beni sama Rio ga? “

“engga”

“berarti mereka lagi ngentot tuh” Bobo mengucapkannya lebih pelan.

“ngomong apa tadi Bo?”

“bukan apa.. Lu mau ikut kita ke tempat dugem ga?”

“Bobo.. “ Bu Daniyah mencubit perut Bobo dengan gaya manja.

“duh main cubit-cubit aja.. rasain nih” Bobo memperkuat getaran vibratornya, bukan hanya itu Bobo juga langsung menampar pantat bu Daniyah

*plak*

“ahhahmm…” bu Daniyah berusaha menahan desahannya, dia juga menghimpitkan ke dua pahanya yang justru membuat vibrator itu masuk lebih dalam ke dalam vaginanya. Bu Daniyah pun merasakan nikmatnya getaran dari vibrator tersebut dan membuatnya mengalami orgasme. Cairan kental pun keluar membasahi cd hitamnya.

Deny dengan mulutnya yang terbuka, terheran-heran memperhatikan tingkah bu Daniyah. Sementara Bobo tersenyum senang melihat Bu Daniyah.

“Ibu Daniyah yakin baik-baik saja?”

“ehmm.. Ibu ga papa kok Deny, ibu malah merasa bahagia shh-” bu Daniya pun merasa ingin pipis dan tidak bisa membendungnya lagi. Bu Daniyah pun pipis, dia tidak memperdulikannya dan membiarkan air maninya terus mengalir, syukurnya rok nya berwarna hitam jadi tidak terlalu kelihatan “-ehmm kamu entar mau kuliah dimana Den?” bu Daniyah berusaha mengalihkan perhatian.

“saya kayaknya ga kuliah dulu bu, soalnya pacar saya hamil hehe.. Maaf ya bu baru juga tamat SMA”

“ow ga masalah kok Deni yang penting udah tamat, apalagi kamu juga sudah bekerja bisa menafkahi keluarga.. Kapan tanggal nikahnya Deni?” akibat sudah mengalami orgasme tadi, bu Daniyah mulai bisa mengontrol dirinya.

“lagi 4 hari lagi kok buk”

“wah sudah dekat ya, kok ibu ga di undang? “

“soalnya kita ngundang teman sama keluarga aja, tapi bu Daniyah dateng aja pas tanggal itu, tempatnya di Love Hotel”

“bukannya tempat itu… Iya ibu pasti dateng kok”

Bu Daniyah mengetahui hotel tersebut, oleh sebab itu dia ingin datang ke pesta pernikahan Deny.

Mereka pun sedikit berbincang lalu berpamitan, Bobo dan bu Daniyah pun pergi ke area parkir. Sedangkan Deny melanjutkan pencariannya di area sekitar hotel. Merasa tidak menemukan apapun, Deny memutuskan untuk kembali ke mobil ‘mungkin dia udah balik ke mobil’.



Sementara itu Lisa sudah digilir sebanyak 6 kali dan masih banyak orang yang sedang mengantri ingin menyetubuhi Lisa. Beni yang melihat Bobo dan bu Daniyah memasuki mobil dan pergi pun memutuskan untuk mengakhirinya disini.

“woe udah belum”

“bentar dulu Ben.. dikit lagi ni ah..” temannya itu terus menggenjot vagina Lisa.

“ahh… kok buruburu ben yang lain kan masih belum.. shh..ahh.. iyah terus..-” teman seangkatannya mempercepat genjotannya “-ahh..”

“gw mau pergi.. udah buruan sana-“ Beni pun beralih ke arah teman-temannya yang sedang menunggu dan menyuruh mereka untuk bubar. Mereka pun kecewa terutama Jojo dan Rian, tetapi mereka juga tidak bisa menolak printah Beni.

Deny yang dari kejauhan melihat krumunan teman-temanya yang sedang bubar, dia pun berpapasan dengan Jojo dan Rian.

“Rian.. kok pada rame, emangnya ada apa tadi?”

Rian pun bingung harus menjawab apa terhadapat temannya itu, dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, jadi dia memutuskan untuk membohonginya.

“itu.. itu tadi habis foto bareng sama anak-anak yang lain-”

‘wah aku tidak menyangka mereka sedekat itu dengan kelas-kelas yang berbeda.. mungkin aku saja yang kurang bergaul.. Aku pikir awalnya Rian hanya akrab dengan ku, tapi ternyata dia juga akrab dengan yang lainnya, dia pun juga lebih sering bergaul dengan Jojo akhir-akhir ini.. entah kenapa rasanya aku seperti sendiri…”

“-Deny”

“iya..”

“kita balik dulu ya Den..”

“bentar dulu Rian-“ tiba-tiba Jojo menghentikan Rian “-Den besok kerja ga?”

“kerja”

“pulangnya malem kan?”

“besok aku kerja sampe jam 5 aja, mau keluar sama Lisa”

“yah.. ya udah deh kita duluan ya”

Mereka pun berpamitan, Deny lalu kembali berjalan menuju mobil yang mereka kendarai tadi. Sebelum Deny mendekati mobil, dia melihat seorang siswa yang merupakan seangkatannya keluar dari dalam mobil dengan kemeja yang lusuh dan jas yang sedang di tenteng. Pria itu berpamitan dengan Beni lalu pergi. Deny pun mendekati mobil dan melihat Lisa yang sedang merapikan bajunya. Rambutnya sedikit berantakan tapi masih terbilang baik-baik saja, sedangkan lehernya penuh dengan merah-merah dan Lisa juga berkeringat.

“eh sayang udah balik”

“iya say, tadi aku nyariin kamu lo”

“hihi maaf ya lupa bilang, soalnya tadi aku lagi ngen… di ajak yang lain buat kumpul-kumpul di parkiran.. sayang bantuin naikin dong” Lisa pun menunjukan punggungnya ke arah Deny.

Deny bisa melihat punggung Lisa yang berkeringat, namun Deny sama sekali tidak berfikiran yang aneh, walapun begitu dia ingin memastikannya.

“kok bisa lepas sayang?”

“soalnya tadi tak lepas, habis panes sih..”

“eh!”

“hihi bercanda kok, kayaknya rusak tuh, makanya lepas sendiri dia..”

“ow.. udah say”

“makasi sayang hihi”

“iya sama-sama”

Deny merasa senang ketika mendapatkan trimakasi dari pacarnya, dia sangat menyayangi Lisa lebih dari apapun. Mereka pun berbincang-bincang namun di hentikan oleh Beni. Mereka disuruh masuk kedalam mobil dan segera pulang. Deny duduk di depan, sedangkan Lisa dan Rio duduk di belakang.

Rio masih sibuk dengan ponselnya, karena penasaran, Lisa pun mendekatinya lalu dirangkul oleh Rio. Tangan kanan Lisa di letakan di atas dada Rio sedangkan lengan kirinya mengelus-elus penis Rio dari luar celana.

“Rio kamu liat apa sih dari tadi sibuk banget…-“ Lisa pun melihat ponsel Rio “-hemm.. mentang-mentang udah punya pacar akunya dikacangin”

“bukan urusan lu Lis…-”Rian yang dari tadi di lihat Deny pun menoleh ke arahnya ”-apa Den, liat-liat”

“eh ngga-“

Deny yang melihat mereka sebenarnya punya rasa cemburu, tetapi dia berusaha menahannya. Lisa pernah memberitahunya dulu sebelum berpacaran, Lisa mengatakan kepada Deny kalo Lisa sangatlah dekat dengan Beni, Rio, dan Bobo itu karena mereka merupakan teman-teman masa kecilnya. Kedekatan Lisa dengan mereka seperti sepasang kekasih, tetapi Lisa menegaskan Deny bahwa mereka hanyalah sebatas teman. Deny pun mengerti dengan maksud Lisa, dia juga tidak ingin mengekang Lisa dan membiarkan Lisa melakukan apapun asal dia bahagia. Walaupun Deny tidak mengetahui kebahagian Lisa selama ini adalah di setubuhi oleh pria lain.

Lisa tetsenyum memandang Deny sambil merebahkan kepalanya di pundak Rio.

“-oh iya say, tadi itu siapa didalem mobil”

“hemm.. Siapa ya.. Aku lupa nanya namanya sayang”

“kok bisa.. Emang nya tadi dia ngapain didalem mobil?”

“Ngapain aja bolehkan sayang”

“eh maksudnya? “

“hihi.. Maksudnya kayak ngobrol gitu”

“emangnya ngobrol apa say?”

“kita ngobrolnya banyak hal sayang, sampai muncrat-muncrat hihi”

“kok muncrat-muncrat.. Emangnya apanya yang muncrat, air liurnya?”

“hihi iya say, dia muncratnya banyak banget sampai ga tahan aku say, akhirnya muncrat deh aku.. Rasanya lega banget habis muncrat.. Kita sampe basah hihi”

Rio menahan tawanya mendengar obrolan mereka, begitu pula dengan Beni yang sedang memutarkan mobilnya.

“kamu bales dendam ceritanya say.. Kok jorok banget sih kalian”

“hihi iya say.. Jorok banget kita tadi”

Deny merasa resah dengan apa yang terjadi dengan Lisa.

“lain kali bilangin dia suruh telen dulu air liurnya sebelum ngobrol”

“hihi Iya say kapan-kapan aku kasi tau dianya”

Beni yang sudah tidak tahan dengan obrolan mereka pun melepas tawanya.

“bhaha bangsat.. Diem kalian gw nyetir sialan”

Deny pun membenarkan duduknya dan menggunakan sabuk pengaman, lalu mereka semua pergi meninggalkan hotel.

Di perjalanan, Lisa menghisap penis Rio yang sudah dia keluarkan ketika Deny sudah tidak melihatnya.

*slurp slurp slurp* “bwuah.. Shh.. ahh..” Lisa lalu menjilat penisnya dan langsunh dikocok mengguanakan tangan kanan sedangkan tangan kirinya terus mengelus elus vaginanya. Sementara Rio memasukan tangannya ke dalam baju Lisa dan meremas-remas payudaranya.

“shh.. Ahh…” desahan yang Lisa buat cukup pelan agar Deny tidak mendengarnya, walaupun begitu jika suasana nya sunyi seharusnya bisa terdengar hanya saja Beni menyalakan musik dengan volume yang lumyan tinggi.

Beni tidak melakukan karena ingin menutup-nutupi aksi mereka, dia hanya lebih suka berkendara sambil mendengarkan musik.

Lisa yang sudah ingin disetubuhi lalu menghentikan kocokannya, dia meminta Rio untuk menggeser duduknya lebih ke tengah. Lalu Lisa duduk di atas Rio dan mengarahkan penisnya ke lubang vaginanya. Jleb seluruh penis Rio masuk kedalam vagina Lisa.

“ahh… “ Lisa lalu merebahkan badannya ke arah Rio sambil menggoyagkan pinggulnya, sementara Rio mencium tenggkuknya dan meremas payudaranya dari luar baju.

Beni melihat aksi Lisa melalu spion dashboard, Lisa yang merasa dirinya di perhatikan oleh Beni pun merespon dengan menjilat lubang yang di buat dengan jarinya. Beni hanya tertawa kecil melihat tingkahnya.

Setelah itu Lisa mulai menggerakan pinggulnya naik turun. Rio yang menurunkan sedikit celananya menyebabkan pahanya berbenturan dengan bokong Lisa dan membuat sebuah suara *Plok plok plok* Suara tersebut lebih mendominasi ketimbang dengan lagu saat ini, Lisa pun menghentikannya lalu menggoyangkan pinggulnya.

Deny sempet heran dengan suara tersebut, karena suaranya sudah berhenti, Deny pun berfikir dia salah dengar.

“ahh..hahh.. hihi..-”

Lisa lalu mendekat ke arah depan dan menoleh ke arah Deny.

“sayang” Lisa mengatakannya sambil menggerakan bokongnya naik turun dengan perlahan.

Deny pun menoleh ke arah suara.

“eh Lisa.. ga duduk say?”

“shh ga ah, pengin ngobrol aja… sayang tadi tau ga, aku tu tadi ketemu sama Liben”

“siapa itu say?”

“ada anak kelas sebelaah asli ntt.. dia seangkatan kita.. tau ga sayang, ayam jagonya gede banget warnanya hitem lagi shh..” vagina Lisa semakin basah karena aksinya itu.

“ayam pliharaan?”

“iyah ayam pliharaan”

“ayamnya di bawa ke hotel say?”

“iyah say di bawa kemana-mana.. aku elus-elus ayam jagonya.. shh kepalanya langsung berdiri say, kedut-kedut gituhh terus aku cium kepalanya dianya malah crot.. “

“eh.. maksudnya apa sayang, ayamnya nguntah gitu?”

“he ehm.. masuk ke dalam mulut dikit..terus aku telen say”

“loh kok di telen sih say kan itu jorok.. emangnya itu ayam apa sih malah nguntah.. kamu juga say ngapain nyium ayam?”

“habisnya ayamny gemesin.. rasa pej.. rasa untahnya asem say.. ga sengaja aku telen..shh ehmm..”

Deny pun merasa ada yang aneh dari tingkah Lisa.

Rio mencoba menjahili Lisa yang sedang mengobrol dengan sebuah dildo yang dia ambil dari kantong tas yang berada di bawah kursi. Rio berusaha memasukan dildo itu ke dalam lubang anus Lisa.

Lisa pun menoleh kebelakang dan berbisik pelan ke arah Rio “nakal ya kamu hihi” Lisa menggoyangkan bokongnya sesaat.

“kenapa say?” Deny pun merasa ada yang aneh dan dia hendak menoleh kebelakang tetapi tiba-tiba di hentikan oleh Lisa.

“Sayang.. tolong ambilin minyak di dalem laci dong”

Deny pun mengambil minyak yang diminta oleh Lisa. Sebenarnya itu bukanlah minyak melainkan sebuah gel pelicin. Dia pun menyerahkannya ke Lisa, Lisa lalu menyerahkannya ke Rio “nih biar gampang masuknya hihi”. Rio hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum terheran-heran dengan kebinalan Lisa, dia pun mulai melumuri Lubang anus Lisa dengan gel tersebut.

“buat apa itu say?”

Lisa pun kembali beralih kedepan.

“itu si Rio masuk angin, buat urut-urut perutnya..shh.. ehmm”

Dildo tersebut sudah bisa masuk ke dalam lubang anusnya, Lisa lalu mengerakan bokongnya naik turun. Seakan-akan Rio memiliki dua penis yang sedang melakukan double penetration.

“sayang kamu kenapa?”

“ga napa kok..”

Lisa hanya tersenyum melihat Deny yang terlihat kebingungan. Deny merasa ada yang tidak beres tetapi dia tidak tau apa itu.

“Ehmm… shh..-” Lisa berusaha menahan desahannya karena sudah merasakan akan orgasme, begitupula dengan Rio dia membantu Lisa menggerakan bokongnya dengan kedua tangannya, sedangkan dildo dibiarkan menancap di dalam anus Lisa.

“-ehmm ahh..”

“eh.. sayang.. kamu baik-baik saja??” Deny memandang wajah Lisa yang mengeluarkan lidahnya dan matanya memandang ke atas.

Lisa sudah tidak bisa menahannya lagi dia akhirnya mendesah perlahan-lahan.

“ehmm… ahhh… ahhh… ehmm ahhh”

Deny merasa ada yang janggal di bagian belakang dan hendak ingin menoleh tapi lagi-lagi dia dehintikan oleh Lisa. Wajahnya di tahan dengan kedua tangan Lisa, lalu Lisa mendekatkan wajahnya ke arah Deny dan mereka berciuman sangat intens. Deny terkejut dengan Lisa yang menciumnya sangat erotis *slurp slurp slurp* wajah Deny pun menjadi merah.

Di waktu yang bersamaan Rio memuntahkan spermanya ke dalam vagina Lisa “ahh…”, Lisa pun juga mengalami orgasme nya “ehmm slurp slurp” sambil mencium Deny.

Rio lalu mengeluarkan penisnya dan merapikan celananya. Lisa pun meminta Rio untuk merapikan roknya dengan menepuk pantat dengan tangan kanan, Rio menurutinya dan merapikan roknya.

“slurp.. ahh… “

“wah.. say.. sayang kok tiba-tiba” Deny menjadi salah tingkah

“hihi.. lagi pengin nyium kamu say..-” Lisa lalu melakukannya lagi *slurp slurp slurp* “-ahh..”

“ah.. sayang entar kita lanjut dirumah aja” wajah Deny yang memerah pun mengalihkan pandangannya dari Lisa karena merasa malu.

“hihi iya say.. entar kita lanjut dirumah ajah”

Lisa pun berbaring di pangkuan Rio yang sedang ngerokok di dekat jendela. Tentu saja Lisa merasa masih ada dildo yang menancap di lubang anusnya, Lisa hanya membiarkannya.

Beberapa menit kemudian mereka sampi di rumah. Lisa dan Deny keluar dari mobil sementara Beni dan Rio pergi.

“dah semua” Lisa pun melambaikan tangannya ke arah mereka.

Dildo yang tertancap di anus Lisa pun terjatuh karena dia terlalu banyak bergerak. Deny yang melihat ada sebuah dildo di bawah kaki Lisa pun mengambilnya tetapi dia terkejut, karena ketika dia memegangnya dia merasa tangannya jadi lengket “wah.. kok basah”

Lisa pun menoleh ke bawah.

“sayang kamu ngapain?”

“ini, hadiahmu jatuh” Deny pun mengambilnya dan memasukannya ke dalam kantong plastik yang dia bawa.

“ah..gitu ya.. kita masuk ke dalem yuk”

“ehm iya”

Mereka pun berjalan menuju ke dalam rumah.

‘kok bisa jatuh ya padahal ga ada lubang di plastiknya.. aneh..habis itu.. kok basah ya’

Deny mengabaikannya untuk sementara dan memtusukan untuk menghabiskan malamnya bersama Lisa.
 
Bimabet
maaf jika tidak sesuai ekspetasi kalian.. tapi saya ucapkan trimakasi atas kritikannya 🙂 kedepannya, kalo ada waktu saya mau buat cerita yang sedikit berbeda, hanya saja saya ingin nyelesain crita ini dulu. Deny nya saya buat kaya gitu biar beda aja sama cerita ntr yang lain, kalo dia ikut-ikutan selingkuh entar ceritanya malah ga selesai-selesai. Tapi cerita saya flat ya wkwkw maaf maaf.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd