Yuri_90
Pendekar Semprot
KTCP] LOST CITY [2019]
Pertama-tama Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Seluruh jajaran Admin, Momod, Staff, Suhu, Dewa, dll yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Telah memberikan kesempatan kepada nubie untuk ikut serta dalam LKTCP tahun ini. Selanjutnya saya berterima kasih juga kepada Tukang rokok, tukang ketoprak, tukang kopi, dan tukang-tukang dagangan lainnya. Tanpa kalian ketikan saya mungkin dalam keadaan perut sepet, mulut laper, dan mata asem.
Jujur bila mendengar "kata" Fresh Meat. Dalam otak ini pertama kali yang terfikirkan adalah Daging Segar dalam artian yang sebenarnya. Berarti saya harus membuat cerita tentang sesuatu yang berbau daging itu sendiri, di otak saya terlintas sebuah cerita tentang "KANIBALISME" dimana seseorang berburu daging segar manusia. boleh dikatakan cerita itu berat nan berbobot, namun karena ada beberapa rule di FS ini yang membatasi tentang kekejaman, serta lain-lainnya jadi cerita itu saya stop saat itu juga.
Ok, tak perlu berpanjang lebar lagi, kita mulai saja ceritanya.
*
*
*
Introduce:
Namaku Winto Rahardjo orang-orang yang mengenalku biasa memanggil Anto, aku hanyalah seorang yang biasa saja sih, namun mempunyai hobby adventure ke gunung contohnya, tentu bersama sekelompok Pecinta Alam di tempatku berkuliah, jadi secara tidak langsung membentuk badan jadi sedikit agak kekar. Perutku seolah memiliki roti sobek dengan berbagai macam rasa
Sekitar pertengahan tahun 2021, aku menemukan sebuah jam tangan kuno yang terlihat biasa saja namun terkesan unik. Itu dikarenakan pada bagian tengah layar agak kesisi kiri tepatnya di antara angka 9 & 10 terdapat sebuah media penanda tahun, tertera 2035 dan diarea tahun tersebut keluar cahaya redup berwarna kuning serta merah secara bergantian. Saking penasarannya dengan jam yang kutemukan ini, tak sengaja aku menekan tombol dimana biasanya tempat pengaturan jarum jam. You know lah...
Seketika itu juga warna pada area tahun berganti warna menjadi hijau disertai sebuah sengatan cahaya menyilaukan yang entah berasal dari mana. Saking silaunya cahaya itu, aku tidak bisa melihat apapun disekitarku berada.
Sekitar kurang lebih 15-20 detik kemudian cahaya silau itu perlahan meredup hingga akhirnya hilang sama sekali. Sekilas tidak ada yang berbeda antara sebelum dan sesudah terjadinya cahaya silau itu, namun ternyata apa yang aku lihat ini sungguh...
Aneh... bisa
Seram... bisa juga
Senang... bolehlah. Entahlah
Sebuah kota kosong tanpa penduduk yang biasanya ramai disiang hari, bahkan hingga malam haripun masih terlihat kehidupan ditempat ini. Namun kini yang kulihat hanyalah kosong tak berbeda dengan suasana perkuburan.
Bedanya iklan pada layar TV besar beserta lampu serta berbagai alat yang bergantung listrik masih terlihat menyala. Disana kulihat banyak sekali kendaraan yang biasanya berlalu-lalang terlihat hanya diam tak teratur dijalanan, gedung tinggi pencakar langit yang biasanya dipadati oleh karyawan kini terlihat kosong tak berpenghuni.
"Kemana ini orang-orang, padahal ini masih jam 08:15 am. Yang seharusnya wilayah ini sudah terlihat ramai oleh berbagai macam orang dari mana-mana??"
Karena tidak tau apa yang harus kulakukan saking shocknya, maka kuputuskan untuk mulai berkeliling mencari tahu keberadaan orang-orang ini.
Tengok kesana, tengok kesini... kosong njirr...
Sembari berfikir aku spontan bersender disebuah mobil, yang ternyata jenis mobil mahal bro. BMX cuy, eh BMW maksudku (maaf bukan maksud iklan mobil). Entah ini seri berapa karena gak ada tulisan S/R/W atau apapun yang bisa mengidentifikasikan sebuah kelas pada mobil. Yang jelas mobil ini terlihat elegan karena no roof top (gak ada atapnya).
Di dasbord supir kulihat ada Henpon bergambar manggis, eh bukan ding. Ini kayak tomat groak lah pokoknya. Tanpa pikir panjang aku ambil henpon itu yang ternyata hanya dengan geser thouchcreen kunci terbuka. Horang kaya mah bebas ilang ya beli lagi... gak kayak aku henpon sungsang tiga sim pake pola yang hanya Tuhan dan aku yang tahu.
Setelah terbuka, segera kupencet nomor tujuan yang aku ingat. 0812345678 lalu call... hanya terdengar nada tunggu (20 detik), kuulangi lagi dengan nomor berbeda, sama saja.
Putus asa karena tak mendapatkan hasil, maka kembali aku berjalan tuk mencari keberadaan seseorang. Nothing njirrr...
Hingga 3 jam kemudian...
Saking seriusnya terus mencari hingga aku tak sadar jika dari pagi aku hanya sarakpan kopi dan rokokan doang, bertepatan dengan itu ternyata aku bertada didekat sebuah restoran cepat saji mekdi. Maka segera saja aku masuk berniat makan sekaligaus mencari keberadaan orang yang mungkin ada di dalam resto itu.
Setelah masuk ternyata sama saja kosong njirrr... "lah gw dah laper gini masa gak makan, sue banget dah" kataku dalam hati
Karena sebuah tuntutan alami manusia akan rasa lapar, maka segeralah masuk kebagian dapur serta melihat segala keadaan disana yang ternyata saat menengok gudang ternyata stok dalam keadaan penuh. MANTABS BRO
Segeralah aku mulai mengolah berbagai macam hidangan untuk kumakan sendiri. Setelah jadi segera kubawa kebagian depan tuk menyantapnya sekaligus mengawasi keberadaan apakah ada seseorang yang melintas. Saat tengah asiknya menyantap makanan, sepintas aku melihat seseorang yang sepertinya seorang wanita melintas didepan resto ini tanpa menengok kearahku.
Tak membuang waktu, segera kuhampiri wanita itu lalu memanggilnya.
"Mbak... mbak..." kataku sedikit berteriak.
"Eh kontol... eh kontol..." dengan terkaget-kaget wanita itupun menyaut yang ternyata seorang yang latah mesum.
Dengan menahan tawa kudekati wanita itu yang ternyata sangat cantik serta manis itu. sepintas jika dilihat dari umur, wanita ini sepantaran seniorku di kampus. Ya beda 2-3 tahun lah.
NB: agar mudah difahami percakapan kami akan kubuat sebuah scribe dialog percakapan. A=Aku W=wanita ini.
A: Mbak, apakah mbak juga termasuk orang yang tersesat ke tempat ini?
W: I... iya... masss.. jawabnya gugup
A: Terus, kalau boleh tahu gimana caranya mbak bisa berada ditempat ini? Kalau saya tuh karena aku nemuin jam saku antik ini dijalan mbak? sambil kutunjukan sebuah jam antik yang kumaksud.
Dengan ekspresi kaget diapun menunjukan sebuah jam saku yang mirip bahkan sama persis dengan yang kumiliki.
W: Ini mas, saya bisa datang ketempat inipun karena sebuah jam antik ini.
A: Ow... OK. Btw nama saya Winto Rahardjo, tapi panggil saja Anto mbak. Mbak namanya siapa kalau boleh tahu?
N: Nama saya Nindy Sulantri mas, biasa dipanggil Nindy oleh orang-orang.
A: Eh mbak, enaknya kita ngobrol didalam resto saja mbak, gimana?
N: Eeemmm... mas... Eeemmm... ppunya makanan gak mas... kalau boleh aku minta sedikit makananmu mas... Sudah 2 hari ini aku disini belum makan apapun juga hanya minum saja.
A: Oh, mbak nindy lapar toh... hayulah inikan restoran mbak entah kepunyaan siapa. Hayulah nanti biar saya yang menyiapkan, kebetulan tadi saya baru saja memakan makanan resto ini juga kok.
Setelah kupersilahkan masuk, segera saja aku menuju dapur untuk mulai mengolah makanan untuk mbak cantik ini. Setelah jadi segera kubawa kemeja depan dimanasebelumnya tempat aku makan tadi, yang kini kebetulan ditempati mbak cantik ini.
A: Silahkan mbak dimakan, maaf adanya beginian doang yang mampu saya buat.
N: Iya mas terima kasih sekali lagi sudah diberikan tempat dan makan.
A: Santai aja mbak, toh ini tempat juga bukan milikku kok mbak.
Mungkin benar jika mbak nindy ini sudah 2 hari berada ditempat sunyi seperti ini dengan tak memakan makanan apapun, karena nampak tak ragunya menyantap makanan yang ada didepan matanya itu. Hingga tak lama kemudian makanan itupun telah ludes masuk kedalam perut mbak nindy yang terlihat ramping itu.
Setelah makan, mulailah mbak nindy ini bercerita kembali bagaimana dia bisa berada ditempat sepi seperti ini. Bedanya denganku dia telah datang sejak 2 hari yang lalu dan ketika datang dia berada disekitaran pos scurity gedung yang tak jauh dari tempat ini.
Bisa jadi karena merasa shock dengan keadaan ini, dia selama 2 hari ini tidak berani beranjak dari pos scurity itu yang didalamnya hanya dilengkapi sebuah dispenser dan sebuah Tv yang ketika dinyalakan hanya terlihat kerumunan semut berantem doang.
Kupikir adalah hal yang wajar jika seseorang bisa berada ditempat yang asing secara ghaib seperti ini. Apalagi mbak nindy ini seorang wanita. Meskipun bukan maksud menganggap remeh seorang wanita sebagai makhluk lemah.
Karena sudah merasa mulai tenang, Maka tadi nindy ini memberanikan diri untuk mulai berkeliling mencari keberadaan seseorang tuk dimintai pertolongan. Ya kurang lebihnya samalah denganku tadi.
Tak terasa waktu terus beranjak menuju sore hari, maka tanpa perlu berpindah tempat tuk tempat perlindungan, kami berdua hendak beristirahat ditempat ini juga. Lagipula ditempat ini telah tersedia berbagai keperluan survival seperti. Stok makanan mencukupi digudang, Air bersih, serta MCK yang sangat terawat ditempat ini.
Dengan mengatur beberapa meja dan kursi, kami membuat alas tidur dengan merapatkan meja-meja. Setelah jadi kami mulai mengatur tata letak posisi dimana kami akan tidur. Apakah berdekatan atau malah sebaliknya.
Karena aku merasa masih belum mengantuk benar, maka aku berinisiatif untuk keluar resto untuk sekedar berangin-angin. Hanya sekitar 20 menit aku berada diluar disebabkan badan mulai berasa agak kedinginan karena meskipun ditempat ini dipenuhi berbagai macam gedung tinggi, tapi angin yang berasal dari berbagai arah seolah dengan leluasa lewat tanpa terhalang apapun.
Saat memasuki restoran, cukup kaget juga heran waktu kulihat terdapat 2 buah kasur busa baru, karena masihlah terlihat baru dan bersih. Mungkin karena melihat ekspresi wajahku yang terkejut melihat adanya 2 buah kasur, maka mbak nindy mulai menerangkan jika dibelakang restoran ini ada sebuah mobil bak yang terparkir, di atas mobil bak tersebut terdapat seperangkat tempat tidur (mungkin ini mobil pemilik meubel). Sebenarnya kata dia disana juga terdapat sebuah ranjangnya juga, namun dikarenakan berat dan mbak nindy ini tidak sanggup untuk mengangkatnya jadi hanya kasur busanya saja yang dimasukan ke restoran.
Dirasa sudah cukup penjelasan mbak nindy ini, lantas aku langsung saja merebahkan diri kekasur yang lumayan empuk ini.
Sekitar jam 23.30 malam, aku terjaga. Aku merasakan jika kasur berasa sempit dan hawa udara terasa agak panas. Ternyata mbak nindy tidur di 1 tempat tidur yang sama denganku dengan cara memunggungiku. Entah bagaimanadia bisa mengetahui jika aku terjaga dari tidur, lantas mbak nindy mulai berbalik badannya.
N: Maaf ya mas kalau aku tidurnya didekatmu mas, aku masih merasa sedikit shock dan sedikit merasa ketakutan dengan keadaan ini. Jadi kumohon izinkan aku tidur didekatmu mas. Pleasseee...!!
A: Iya mbak, gak apa-apa kok. Tapi...
N: Tapi kenapa mas, apa mas merasa risih ya kalau ada yang tidur didekatmu?
A: Bukan itu mbak, tapi kalau misalkan aku khilaf sama mbak gimana? Aku ini pria normal loh mbak?
N: Iya aku faham kok mas kalau itu bisa membalas budi baikmu dan tidak akan meninggalkanku aku rela kok mas. Lagipula aku sudah lama ttidak merasakan itu lagi semenjak menjanda 5 tahun yang lalu mas. Dengan raut wajah terlihat sendu dia menjelaskan.
A: "Wooowww..." Jadi mbak ini sudah menjanda toh, aku kira masih gadis? hehehe... Kalau boleh tahu nih ya, mbak jadi janda itu ditinggal mati atau bercerai?
N: Aku dicerai mas, karena saat setelah memeriksakan kandunganku ke dokter, yang ternyata kata sang dokter jika lapisan rahimku sangatlah tipis serta rentan mengalami pendarahan serta keguguran, sehingga sangat tidak di anjurkan jika ingin memiliki keturunan. Maka dari itu Seluruh keluargaku menyarankan tuk ditutup saja rahimnya. Namun berbeda dalam keluarga mantan suamiku, seorang anak itu sangatlah diharapkan agar bisa meneruskan bisnis yang dia miliki saat ini. Jadi dia menceraikanku dengan dalih akan menikah lagi.
A: Apakah sebelum mbak dicerai apakah ada pembelaan dari mbak waktu itu?
N: Iya mas, aku tuh sebenernya rela dimadu jika dia ingin menikah lagi, tapi dari pihak keluarganya sangat menolak. Maka dari itulah kami bercerai.
Tak terasa sudah sekitar 1.5 jam kami berdua mengobrol sambil tiduran berdekatan seperti ini. Hingga tanpa kami sadari, entah siapa yang memulai lebih dulu bibir kami mulai saling melumat dengan intensnya.
"Aaahhh...aahhh..."
Diiringi desahan perlahan kami saking menghayati percumbuan ini.
Puas berciuman, lantas bibirku mulai menjelajahi lehernya yang putih dan terasa sangatlah halus mulus bak putri kerajaan disertai rintihan-rintihan mbak nindy yang semakin terdengar lirih.
"Aaahhh... terus maaasss... jilat terusss... masss... Aahhh..."
Saking meresapinya saat lehernya kujilati hingga dia seolah telah memasrahkan dirinya saat tanganku mulai menjamah gundukan payudaranya yang terlihat cukup mengembung itu.
Setelah tanganku menyentuh bukit payudaranya yang putih menggunung itu segera aku jilati bagian atas susunya yang tidak tertutup bh. Aku hisap dan kenyot-kenyot perlahan sehingga membuat mbak nindy menjadi gelisah karena birahi yang semakin memuncak.
Dengan dibantu oleh tangannya maka kini aku telah berhasil membuka bh yang sekilas tertera berukuran 36, entah B atau D, karena hurufnya nyaris hilang.
Kulihat sebuah areola berwarna merah tua dipusatkan sebuah putting susu sebesar kacang tanah berwarna merah yang lebih muda. Aku hisap, aku jilat, aku kenyot-kenyot dengan lembut susu dan putingnya. Badannya bergerak-gerak gelisah menandakan birahinya sudah semakin memuncak. Sampai akhirnya tangannya sudah berada di atas kontolku di luar celana panjang yang kukenakan saat itu.
Karena mendapatkan respon seperti itu, maka rabaan tangankupun mulai menjamah pakaiannya dibagian bawah yang berupa rok jean span 5 centi diatas dengkul.
Dengan sedikit mengangkat pinggul mbak nindy membantuku meloloskan celana yang dikenakannya. Namun saat kumulai menarik celananya aku sekalian menarik cd nya itu hingga kini tubuhnya telah polos bugil tak tertutup sehelai benangpun.
Setelah mbak nindy bugil kini gilirankulah yang di bugilkan olehnya. Secara tergesa-gesa dia mencoba melepas baju dan celana jeans yg kukenakan.
N: "Badanmu bagus banget mas..."
A: "Biasa aja mbak, badanmu itu malah yang sangat sexy bagiku mbak?"
N: "Udah dong jangan panggil aku mbak, pinggil nindy aja lagian umurku baru 20 thn"
A: "OMG, beda setahun lebih muda dong denganku?" "Okedeh kalo begitu, nindy ku yang sexy"
N: "Apaan sih..." jawabnya merajuk manja.
Disaat ngobrol itu tangannya mulai meraba kontolku yang telah tengah berdiri dengan angkuhnya menghadap ke atas.
Dengan wajah sedikit kaget, dia bilang bahwa kontolku besar dan panjang sekali menurutnya. Padahal bagiku ukuranku biasa aja sebab beberapa kawanku memiliki ukuran yg lebih dariku.
18/4 cm itulah ukuranku, namun nindy bilang ukuran mantan suaminya mungkin kurang dari 1/2 nya milikku ini.
Terheran-heran aku setelah mendengar penjelasan panjang kontol mantan suaminya itu. Dalam hati ku berfikir "kok bisa ya pria dewasa memiliki ukuran milik anak kecil, apakah tinggi badannya juga kecil?"
A: Tinggi badannya dia berapa nin, kok tititnya segitu ukurannya?
N: Sedikit lebih pendek kok dari aku yang 160cm tingginya. Lagian dia itu termasuk PELTU kata orang-orang alias nempel metu. katanya
A: Hah metu? Metu itu kalo gak salah keluar kan ya? berarti ada istilahnya nin kalo gitu, PERMISI SAYA DATANG... MAAF SAYA PERGI DULU...
N: Ya kurang lebih begitu deh mas. katanya sambil tertawa.
Ia kini mulai menyentuh dan mengusap-usap lembut kontolku. Dengan lembut ia mulai memajukan wajahnya sehingga kontolku telah masuk terkulum mulutnya.
Nindy semakin liar bermain dengan kontolku. Ia mulai menjilati dan memaju mundurkan kepalanya. Tidak seperti baru pertama kali, seolah lebih mahir sehingga kontolku tidak pernah menyentuh giginya sama sekali.
Tak terlewatkan kepala kontolku ia kenyot-kenyot lembut sambil tangannya meremas biji pelerku secara lembut. Tampak ia begitu berpengalaman dan terlihat sangat menikmati mengoral kelamin laki-laki seolah sedang menikmati permen candy favoritnya.
Cukup lama dia bermain-main dengan kontolku ini hingga mungkin dia sudah tak sabar untuk merasakannya langsung menggunakan memeknya yang terlihat sudah becek dan bahkan terlihat meneteskan cairan cintanya itu.
Sebelum dia memasukan ke dalam memeknya, aku menahannya agar jangan dulu memulai ke permainan utama, itu aku beralasan ingin kenalan dulu dengan memeknya yang terlihat cantik serta mulus karena tak terdapat bulu jembut disana, mungkin dia sering perawatan waxing.
Kueluskan perlahan ibu jariku di belahan bibir memeknya. Kuciumi paha mulus tersebut berganti-ganti, kiri dan kanan, sambil tanganku mengusap dan meremasnya perlahan-lahan. Kedua paha tersebut secara otomatis bergerak membuka agak lebar.
Aku segera menjilati memeknya dengan perlahan dan lembut dari mulai liang memeknya yang kecil sampai itilnya. Hampir seluruh kulit luar memeknya menjadi merah ketika aku mulai sedikit-sedikit mempermainkan lidah dan mulutku pada memeknya.
"Aaahhh... maasss... gelii... aaahhh... terus masss... enaakkk... maasss..." desahnya sambil tubuhnya tak bisa diam bergerak kian kemari mendapat sensasi nikmat pada memeknya.
Ku coba mencolokan jari tengahku ke liang memeknya yang sudah sangat basah oleh cairan yang ke luar dari memeknya. Peret sekali dan agak sulit memasukan jariku pada liang memeknya yang kecil.
Aku kocokan jari tengahku perlahan-lahan sambil mulutku mengenyot dan menjilati itilnya yang sudah sangat mengeras. Ia semakin mendesah dan mengerang sambil tangannya mencengkram agak kuat rambut serta kepalaku.
Perlakuan demikian berlangsung hampir 15 menit sehingga nindy mencapai orgasmenya.
"Aaagghhh... maasss... udahhh... aaa... ku.. maaauuu pppiiipiiiss... Aaagghhh..."
Erangannya mendapat orgasme squirt sambil tangannya mencengkram kuat menekan kepalaku pada memeknya yang berkedut-kedut hebat sambil tubuhnya menggelinjang-gelinjang akibat orgasme yang melandanya.
Cairan orgasmenya segera kutelan dengan lahapnya seolah hewan yang sedang kehausan.
A: Nin, enak loh cairanmu, seger banget dan rasanya tuh gurih. Aku jadi agak ketagihan nih sama cairanmu
N: Iya mas terserah kamu mas, kapanpun kamu mau akan kuberikan ini sungguh enak mas, aku belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini sebelumnya.
Aku pun mengambil posisi agar kontolku dapat mencapai memek nindy dengan mudahnya. Dengan tangan kanan memegang batang kontol, kepalanya kugesek-gesekkan ke bagian atas memeknya. Rasa geli menggelitik kepala kon tolku. kepala kontolku bergerak terus menuju ke memeknya. Kugesek-gesekkan kepala kontol ke sekeliling bibir memeknya. Terasa geli dan nikmat. kepala kontol kugesekkan agak ke arah lobang. Dan menusuk sedikit ke dalam. Lama-lama dinding mulut lobang memek itu menjadi basah kembali.
Kugetarkan perlahan-lahan kon tolku sambil terus mencoba memasuki lobang memek sempitnya itu. Kini seluruh kepala kontolku yang berhelm pink tebenam dalam jepitan mulut memek nindy. Jepitan mulut memek itu terasa hangat dan enak sekali. Kembali dari mulutnya keluar desisan kecil tanda nikmat tak terperi.
Kontolku semakin tegang. Sementara dinding mulut memek nindy terasa semakin basah. Perlahan-lahan kontol kutusukkan lebih ke dalam. Kini tinggal separuh batang yang tersisa di luar. Secara perlahan kumasukkan kontolku ke dalam memek. Terbenam sudah seluruh batang kon tolku di dalam memek nindy.
Sekujur batang kontol sekarang dijepit oleh memeknya dengan sangat enaknya. Segera kumulai memompa menaik-turunkan pinggulku dari perlahan menjadi semakin kencang. Saat kutarik kontolku sampai nyaris terlepas hingga menyisakan bagian kepala saja, dan saat menekan langsung tanpa jeda hingga mrntok ke dasar rahimnya.
"Aahhhh... uuuhhh... iiiihhh..."
"Terus maasss... enakkk... terruuusss.... "
Begitulah kurang lebih desahannya setiap kali kupompa.
Pada saat terus berkonsentrasi dalam pompaan, aku juga sesekali melumat bibirnya dengan liar, yang dibalas nindy lebih liar lagi. Sambil tangankupun tak hanya diam tapi mulai memainkan kedua payudaranya dengan diselingi memelintir puting susunya.
Selang 5 menit kemudian mulailah terlihat gejala-gejala nindy menuju puncak orgasmenya sambil kepalanya geleng-geleng kiri-kanan terus berulang.
"Mmmaaasss... aku udahhh... mauuu... kkeerllluuuaaarrr... aaagghhh... aaarrgghhh..."
Tahu dia sedang menuju puncak, maka segeralah ku percepat pompaanku hingga tiba-tiba nindy sedikit berteriak disertai dengan mendekapkan kedua kakinya ke pinggulku agar berhenti srjenak memompa.
Kurasakan kepala kontolku serasa disiram cairan hangat disertai memancurnya cairan bening hangat dari sela-sela bibir memeknya.
Dirasa kedutan dan cengkraman kaki nindy mengendur, segera kumulai kembali menggoyang pinggulku naik-turun dan tentunya sambil melumat bibir serta memelintir puting susu yang sudah sangat keras.
Kira-kira 15 menit berselang, kini giliranku yang mulai merasakan puncak orgasmeku.
Tak kuhiraukan rintihan nindy seiring semakin cepatnya aku memompa memeknya yang kini sudah sangat memerah itu.
Hingga...
"Aaarrrggghhh... nin aku sampaiiii... aagghhh..."
"Ccrrooottt... crroottt... crroottt..." 5x semprotan pejuku menembak disertai kedutan-kedutan yang entah berapa kali banyaknya.
Karena saking banyaknya peju yang ku keluarkan hingga terasa meluber keluar keatas kasur busa yang kami gunakan ini. Tak terasa waktu yang kami gunakan untuk bersetubuh hingga hampir 2 jam lamanya.
N: Mas ini merupakan persetubuhan paling sensasional dan paling nikmat dalam hidupku mas. Aku berharap bisa terus merasakan ini darimu mas, dan aku sepertinya mulai menyayangimu.
A: Akupun demikian sayang. Bolehkan aku memanggilmu sayang?
N: Tentu boleh dong mas, aku merasakan kehangatan pelukanmu, dan sampai saat ini kaulah yang berhasil meruntuhkan jiwa ragaku. Apalagi setelah persetubuhan yang terjadi barusan. Aku merasa seolah diberi kehidupan baru.
A: Baiklah kalau begitu, aku akan selalu mencintaimu mulai saat ini, dan aku berharap persetubuhan kali ini akan terus dan terus berlanjut. Karena jujur aku merasa ketagihan.
N: Begitupun demikian akupun sama mas, aku merasakan keinginan itu lagi seolah nagih mas. Tapi yang penting jangan tinggalkan aku ya mas??
Karena merasa lelah kamipun merubah posisi dengan aku yang berada dibawah dan nindy rebah diatas tubuhku dalam keadaan masih sama-sama bugil dan kedua alat kelamin kami masih menyatu.
*
*
*
Jam pada dinding resto telah menunjukan pukul 8 pagi pada saat aku terbangun dari tidur yang indah.
Kulihat disebelahku nindy masih memelukku dengan eratnya. Segera kubangunkan dirinya dengan cara melumat bibirnya disertai memainkan puting payudaranya.
N: Aaahhh... mas nakal banget sih bangunin aku kayak gini
A: Bangun dong sayang kita mandi terus kita keluar, ya sekedar jalan-jalan pagi lah.
N: Iya deh mas. Yuk kita mandi. Aku mau mandiin kamu selayaknya suamiku sendiri. Bolehkan mas?
A: Tentu boleh dong sayang, dan akupun mau memandikanmu seolah kamu tuh istriku. Yuk sayang.
Setelah kami mandi besar di area dapur (kok dapur? bukannya dikamar mandi?) Itu dikarenakan kamar mandinya berukuran kecil hanya muat 1 orang saja selayaknya toilet umum.
Jadi dengan membawa perlengkapan mandi yang sudah tersedia, kamipun mandi didapur pada bagian cuci piring yang selangnya bisa dirubah arahnya.
Saling menyabuni pun terjadi. Dengan sangat menghayati aku mulai membalurkan sabun cair hand soap keseluruh tubuh nindy, diselingi pijatan-pijatan ringan pada bagian payudaranya.
Beberapa saat kemudian.
Setelah mandi dikarenakan pakaian yang kami kenakan sudah kotor dan bau. Nindy berinisiatif mencuci baju kami. Karena pakaian kami masih basah, jadi kami berdua memutuskan tetap berbugil ria didalam resto itu.
A: Sayang, tahu gak kamu bahwa aku dulu pernah punya fantasy ingin berbugil ria ditengah jalanan ibukota? Karena keadaan kita saat ini berada di tempat sunyi seperti ini, gimana kalau fantasy ku itu kita wujudkan.
N: Cara mewujudkannya gimana mas aku masih kurang faham maksud ucapanmu tadi?
A: Jadi sekarang kita keluar jalan-jalan sambil berbugil ria, nanti jika tiba-tiba kita mau melakukan persetubuhan lagi ya langsung aja gak perlulah cari tempat tertutup seperti ditempat hidup sebelumnya kan?
Mulailah kami jalan-jalan keluar menuju jalan protokol, ke gedung perkantoran, ke pos polisi. Semua itu kami lakukan dengan berbugil ria tanpa takut ataupun malu dengan orang lain.
A: Gimana rasanya setelah ide fantasiku terlaksana, sensasinya luar biasakan sayang?
N: Iya mas, awalnya memang aku ngerasa risih aja jika tiba-tiba kita bertemu dengan manusia lainnya disini. Tapi setelah itu rasanya sungguh amazing mas. Tahu gak mas saking merindingnya aku sampe basah banget nih memekku?
A: Mana-mana coba mas pegang?
N: Nih mas pegang aja, mas punyamu juga udah tegang keras gitu kok mas? Dah pengen ya mas?
A: Iya yank, dah becek gini loh memekmu, sampe netes ini cairanmu. Iya yank mas juga berasa tegang dengan sensasi ini, makanya dari tadi kontolku tegang terus-terusan yank?
Tanpa berlama-lama segera kusuruh nindy berbaring diatas kap mobil taxi. Dengan melebarkan kedua belah pahanya segera kumulai menjilat serta memainkan lidahku ke area memeknya yang telah banjir bandang itu.
Seperti yang kita ketahui step-step kelanjutan setelah acara culliningus ini, jadi tak perlulah di bahas lagi.
Saat sedang asik-asiknya aku memompa dengan speed cukup tinggi karena sebentar lagi aku akan mengalami orgasme tertinggiku, tanpa kami sadari keberadaan orang lain dekat dengan kami ini.
*
*
*
"Iiihhh... seru juga tuh kayaknya kalo kita semua melepaskan pakaian ditempat ini, secara gak ada orang lain kan disini??" tiba-tiba ada suara wanita pelan dengan diselingi suara wanita yang lain.
"Eh iya kenapa eike gak kepikiran ya nek?" "Cus ah eike mau ikutan ah, ya kali aja eike dapet bagian ya nek?" Tiaba-tiba terdengar suara lain lagi yang menimpali, namun entah bagaimana ini berbeda dengan suara wanita sebelumnya.
Terakhir diubah: