Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Love So Sweet Series [FAIZA STORY]

mana update nya hu
 
Faiza Story part 4

Pendekatan dan penerimaan

MEEZRL_t.jpg


Setelah puas bermain air di pantai tersebut pak paul mengajak Ica untuk menepi dan beristirahat di salah satu saung disana. Karena di pantai itu memang banyak saung yang biasa digunakan anak muda untuk memadu kasih disana. Suasana dipantai itu terlihat sangat nyaman dan romantis, karena langit tidak terlalu mendung maka mereka bisa menikmati sunset dipantai tersebut. Mereka pun duduk berdua sambil menikmati keindahan pantai tersebut, disaat Ica fokus memperhatikan pemandangan laut dan sunset didepannya, pak paul justru memandangi pemandangan yang jauh lebih indah yaitu wanita disampingnya, pak paul terus memandang wajah ica yang akhirnya bisa terlihat senyumnya. Bagi pak paul Ica adalah sebuah keindahan duniawi yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Semakin lama memandang wajah ayunya pak paul semakin JATUH CINTA kepada Faiza. Dalam Hatinya ia berandai andai jika ia bisa memiliki Ica seutuhnya maka hidupnya pasti akan sangat bahagia, ia akan sangat bersyukur kepada Tuhan YME.

Disisi Ica, ia amat bahagia bisa melihat suasana dan pemandangan yang sangat menyejukan hati, namun setelah matahari akan sepenuhnya tenggelam, ia pun tenggelam dalam pikirannya sendiri
Faiza membayangkan jika ia berada ditempat yang sangat indah dan romantis bersama suaminya pasti akan sangat menyenangkan baginya. Ia juga melihat banyak pasangan mulai dari pemuda, bapak ibu, hingga ada beberapa pasangan lanjut usia yang sedang bermesraan ditempat tersebut, mereka tidak sungkan untuk bergandengan tangan saling ber pelukan bahkan berciuman disana.
Hal ini jelas membuat Ica ingat kepada suaminya yang sudah meninggal beberapa bulan lalu, ia pun menjadi sedih kembali dan senyum bahagia diwajahnya seakan hilang sepenuhnya dari wajah ayu Ica, pak paul yang sedari tadi hanya memandang wajah ayu Ica pun menangkap jelas ekspresi Ica yang terlihat sedih tersebut. Pak paul dengan sikap kebapakan dan kewibawaannya sebagai tokoh adatnya bertanya pada Ica mengapa ia terlihat sedih. Ica pun dengan ragu berkata tidak ada apa2, namun dengan sabar dan telaten pak paul akhirnya Ica bercerita tentang kenangan2 indah nya bersama sang suami dulu dan ia juga bercerita jika ia kangen dengan sosok seorang suami
" bu ica, kenapa kelihatan sedih, cerita saja sama saya" ucap pak paul
" saya merasa kangen sama suami saya pak"
" saya membayangkan kalau berada di tempat yang seindah ini dengan suami maka akan terasa sempurna" ucap Ica sambil menunduk
"bu ica, harus kuat untuk menghadapi hal yang sudah berlalu, sudah saatnya ibu untuk melangkah kedepan, bukan waktunya lagi ibu untuk mengenang masa lalu bu Ica"
"banyak pria diluar sana yang siap mengisi hati ibu dan siap membahagiakan ibu pasti" nasehat dari pak paul

Sambil menasihati entah dari mana dan kapan tiba2 pak paul sudah memegang erat jemari ica yang masih memakai cincin pernikahan nya dengan andri, karena cuaca pantai yang mulai malam dan mendung membuat suhu disana menjadi sangat dingin yang membuat Ica juga merasakan kenyamanan saat jemari pak paul mengenggam jemarinya, kemudian hal yang paling ditakutkan Ica pun terjadi, pak paul menarik tangan ica ke arahnya segingga Ica terjerembab ke pelukan pak paul, tanpa kata2 pak paul pun memeluk erat tubuh sintal Ica dan mengelus kepala ica yang masih terbungkus hijab cream yang ia pakai. Ica yang awalnya menolak kini sudah pasrah karena ia butuh kehangatan di suhu yang dingin ini.

( kehangatan apa yang sebenarnya diinginkan Ica, apakah suatu kehangatan untuk melawan hawa dingin ini atau kah kehangatan belaian seorang pria?? )

Saat Ica mulai terbawa suasana tiba tiba pak paul menghembuskan nafasnya yang bau tapi terasa sangat panas di tengkuk Ica, sambil membisikan sesuatu
" bu, Ica... Saya mohon maaf yang sebesar besarnya, tapi saya tidak sanggup lagi" bisik pak paul dengan suara yang berat tepat di telinga Ica.

Ica yang tidak paham maksudnya pun menatap wajah pak paul dan kemudian pak paul langsung meyergap bibir mungil Ica, dan langsung mencumbuinya, ini merupakan ciuman kedua mereka setelah peristiwa dirumah Ica tempo hari. Ica pun menolak perlakuan pak paul dengan cara mendorong tubuh tambun pak paul, namun pak paul kali ini sudah membulatkan tekad nya, ia pun kembali menarik ica kearahnya dengan agak kasar dan kemudian dengan rakus langsung melahap bibir Ica, ia pun coba menjejalkan lidahnya kedalam rongga mulut Ica, Ica yang sebenarnya masih bertahan untuk menutup mulutnya pun terpaksa harus membuka mulutnya karena kesesakan nafas, ia pun mencium bau yang amat sangat busuk dari mulut pak paul, bukan hanya bau rokok namun juga karena karena pak paul memang hampir tak pernah menggosok gigi.

Terbuka nya mulut ica memudahkan pak paul untuk melancarkan aksinya, ia terus menjejalkan lidah nya dan mencari lidah Ica, ia pun juga menyedoti ludah di mulut Ica, kemudian ia meludahi balik mulut Ica dengan ludahnya yang sangat bau menjijikan. Tidak puas dengan posisi duduk, ia membaringkan ica dipangkuannya dan kemudian kembali mencumbui bibir nya dan terus meludahi. Dengan semangat pak paul terus mencumbui bibir manis Ica sambil beberapa kali ia mencium seluruh wajah Ica, Ica pun hanya bisa pasrah terhadap perlakuan pak paul, ia terpaksa menelan ludah bau oak paul, meski rasanya ia akan muntah.

10 menit mecumbui mangsanya, pak paul pun tidak puas dengan itu, tangan paul kini berpindah ke gundukan payudara Ica, awalnya ia mengelus elus dada Ica, yang kemudian diikuti dengan remasan penuh nafsu. Ica pun yang awalnya meronta mencoba melepaskan diri, namun tenaganya kalah jauh dari pak paul, semakin banyak ludah paul yang ditelan Ica ia semakin tak kuasa melawan pak paul, kini ia pasrah menikmati perlakuan paul meskipun air mata mengalir deras dari pipinya, disela cumbuan bibirnya Ica terus memohon pak paul untuk melepaskan nya Dengan suara lemah. Tidak puas dengan remasan didada Ica pak paul pul dengan paksa dan kasar menarik seluruh kancing baju batik yang Ica kenakan hingga terlempar tak karuan, pak paul pun terkesima melihat dari dekat gundukan payudara Faiza yang masih terbungkus kaos dalam lengan panjang polosnya, dan ica pun masih menggunakan tanktop didalam kaos tersebut

Namun meskipun memakai bebrapa lapis baju karena basah terkena air maka, jelas bra yang digunakan Ica saat itu terbayang jelas didalam kaosnya. Tau hal buruk akan segera terjadi citra yang hanya pasrah cuma bisa berdoa supaya pak paul segera sadar dan menghentikan kelakuannya, namun yang citra tidak tahu bahwa pak paul sudah bertekat untuk menjamah tubuh sintalnya. Saat tangan pak paul mencoba masuk kedalam kaosnya tiba tiba secercah harapan bagi Ica terlihat, ada orang yang mendatangi saung mereka. Pak paul pun spontan menghentikan kegiatanya

Namun secercah harapan itu tinggallah harapan karena orang yang tersebut ternyata tidak menegur malahan
" pak, bu, kalau mau mesum jangan disini, itu cuaca juga mau hujan" kata orang itu
Ica pun memanfaatkan kesempatan ini untuk menjauhkan diri dari pak paul, ia berharap pak paul akan dimarahi dan diusir dari pantai tersebut. Namun saat pak paul bersiap akan pergi dengan memakai jaketnya. Pak paul pun menatap orang tersebut dan tiba
" lho, ortiz, kok disini?" tanya pak paul
" lho bapak Paul ya?" tanya orang itu
" oooo.... Baru tahu aku kalau sekarang kamu kerja disini" kata pak paul
" iya bapak , ya daripada kerja dipasar terus mending disini, kerja nya lebih mudah" kata ortiz sambil tertawa.
Mereka berdua pun terlihat sangat akrab mengobrol dengan bahasa daerah Papua, ternyata Ortiz adalah salah satu tetangga Paul di tempat paul pernah ia tugasi, mereka sangat akrab karena berasal dari daerah yang sama. Disisi lain Ica merasa kaget karena ternyata mereka berdua malah ngobrol akrab, ia pun memanggil pak paul untuk segera mengantar nya pulang.
" siapa pak itu?"
" istrinya pak? Ngga tau aku kalau bapak udah punya istri lagi" tanya ortiz
" Hehehe" tawa pak paul sambil mengedipkan mata
" cantik banget pak, body nya juga semok banget, beruntung banget bapak ku ini memang,"
"tapi kok itu pakai tudung kepala pak?" tanya ortiz
"hush," jawab pak paul sambil memukul pelan ortiz
" o.... Ngomong2 bapak kenapa ada urusan apa ditempat begini" tanya ortiz
" itu istri pengen lihat matahari terbit besok" jawab pak paul sambil mengcode ortiz. Ortiz pun paham maksud dari pak paul, maksud nya adalah ia ingin bermalam disini, dan pak paul pun memanggil Ica dengan sebutan Istrinya agar tidak terlihat mencurigakan.
"ooo... Kalau begitu kita masih ada 1 kamar kosong pak" kata ortiz sambil menawarkan penginapan apa adanya yang memang dibangun baru2 ini yang memang difungsikan untuk pasangan yang mau berbuat mesum supaya tidak mengotori pantai.
"berapa harga semalam, murah kan?" tanya pak paul
" buat pak paul, nanti ada diskon deh, 100 ribu aja pak, nanti aku kasih bonus" kata ortiz
" okay, aku tanyakan istri dulu" kata pak paul sambil berjalan ke arah Faiza
" cepet ya pak, soalnya banyak yang dateng juga biasanya kalau malam sabtu gini,"
" itu juga udah mulai gerimis, kelihatannya mau hujan gede nanti, bahaya kalau pulang sekarang" kata ortiz sambil tertawa
"ya, sabar, aku tanyakan dulu" kata pak paul
" nanti aku ada disana ya pak" kata ortiz sambil menunjuk salah satu gubug paling ujung yang merupakan kantor pengelola pantai

Pak paul pun berjalan menghampiri Ica yang sudah menunggu di parkiran motor, ica cukup lama menunggu pak paul mengobrol dengan temannya tadi, ia pun menunggu dengan cemas kenapa pak paul lama sekali padahal cuacanya sudah semakin mendung, kilat berkali-kali mucul di langit, ia berharap supaya tidak hujan lebih dulu sebelum sampai dirumah. Meskipun ia sangat marah terhadap pak paul yang tega berbuat cabul terhadap dirinya, namun saat ini hanya pak paul lah yang bisa membawa pulang dirinya, selain kunci motor yang dibawa pak paul, jarak pantai ini ke rumah dinas pum sangat jauh, ditambah lagi ia tidak tau jalan pulang.

Pak paul pun sampai ditempat Ica, kemudian saat Ica meminta untuk diantar pulang pak paul justru berkata sebaliknya
" pak, ayo pulang, cuaca ya udh mau hujan" ajak Faiza
" bu, sebenarnya begini, tadi aku bicara sama pengelola pantai katanya kalau cuaca seperti biasanya akan terjadi badai didearah ini"
" dan kalau perjalanan akan berbahaya, karena jalanan yang licin dan gelap" kata Paul membohongi Ica
Bagai disambar petir, Ica pun kaget dengan perkataan pak paul
" terus kita harus gimana pak?" tanya pak paul
" tadi pengelola menawarkan untuk menyewa kamar di penginapan disini"
" gimana ibu mau kan?"
" karena sekarang sudah tidak mungkin untuk pulang bu"
" kamar kosongnya tinggal satu, bagaimana bu, keburu habis diambil orang" kata pak paul sambil tersenyum lebar

Ica benar2 tidak percaya akan kata pak paul, ia pun tidak mungkin menyetujui ajakan pak paul untuk menginap disana, sebagai seorang wanita baik2 ia tentu mengetahui konsekuensi yang akan terjadi jika seorang pria dan wanita tidur disatu kamar yang sama, apalagi baru setengah jam yang lalu pak paul mencabuli dirinya. Pergulatan terjadi dalam benak Ica, ia tidak mau jika harus menginap disana namun disisi lain kamar yang tersisa hanya satu, dan kemungkinan akan terjadi hujan besar disini.

Selagi Faiza sibuk berpikir apa yang harus ia lakukan, pak paul dengan santainya melangkah menuju penginapan dan meninggalkan Ica, pak paul pun berkata
" ayo bu kita masuk ke penginapan, bentar lagi hujan nih" ucap pak paul sambil tertawa kecil
" tidak pak, kita pulang saja, saya ngga mau nginap disini" jawab Ica sambil gemetar
Pak paul hanya berjalan ke arah penginapan tanpa menjawab perkataan Faiza, sesaat kemudian ia berbalik dan mengatakan pada Ica
" saya tunggu, dikamar nomor 13 bu, ini sudah mau hujan, ibu kalau ngga mau kehujanan dan kesambar petir segera masuk ya" ucap pak paul dengan ekspresi penuh kemenangan.

Disaat Faiza masih bimbang dengan keputusan nya, pak paul pun mendatangi Ortiz dan membayar biaya penginapan
" gimana pak istrinya, mau nginap disini" tanya ortiz sambil tertawa
" tentu, istri kan pasti ngikut suami" kata pak paul
" yaudah 100 ribu aja pak, harga khusus teman, sama ini bonus khusus buat bapak, tinggal pilih" kata Ortiz sambil memberikan beberapa jenis kondom berbagai merek
" ini duitnya" kata pak paul sambil menyerahkan uang 100 ribuan
" wah kalau yang ginian saya ngga perlu tiz" kata pak paul sambil mengembalikan kondom2 tersebut
" wiih, si bapak mentang2 istri baru mau langsung digenjot ampe punya anak punya bayi nih"
" ngomong2 pak paul pengen punya anak berapa?" tanya ortiz bercanda
" 7 atau 8 aja cukup tiz," jawab pak paul bercanda
" kalau istrinya kaya gitu sih bisa ya pak" kata ortiz
" ooo... Iya pak pastor ini ada Jamu Xxx buat kesuburan istrinya, sama jamu Y buat stamina bapak, kalau memang segera pengen punya anak pak" kata ortiz sambil memberikan 2 botol minuman
" o.. Kalau ini aku ambil ya" ucap pak paul
"oooo... Iya nanti kalau istriku tanya langsung suruh masuk aja, dia mau lihat2 laut dulu katanya sekarang, aku kesana dulu ya tiz" kata pak paul menyampaikan pesan untuk ortiz

Sementara pak paul masuk ke gubug itu, hujan mulai turun dengan sangat deras, seakan ingin menenggelamkan tempat tersebut. Petir pun menyambar dengan kencangnya didaerah itu, Hal tersebut memaksa Ica untuk masuk ke kompleks penginapan tersebut, Ica pun berlari ke tempat ortiz tadi dan bertanya
" pak, disini ada tempat ibadah ngga ya? " tanya Ica
" wah disini ngga ada bu kalau yang kaya gitu" jawab ortiz.
Ica pun dengan berat hati harus meninggalkan ibadahnya malam itu, karena memang di pulau ini cari tempat ibadah saja sulit apalagi ditempat seperti ini, Ica pun menyesali keputusan nya untuk pergi ke pantai ini, bukan hanya karena ibadah nya yang tidak bisa ia jalankan tapi juga tadi ia telah melakukan zina dan mungkin sebentar hal lebih buruk akan terjadi

Ditengah lamunan Faiza. Ortiz pun berkata padanya
" bu, itu udah ditunggu suami nya di kamar nomor 13", kata ortiz sambil menunjuk salah satu kamar yang terletak cukup jauh dari tempat tersebut.
Ica pun berkata dalam hati, bahwa mungkin pak ortiz ini tidak melihat wajahnya saat dengan pak paul tadi, sehingga ia salah mengira orang, tapi kemudian
" itu pak paul udh nunggu di kamar 13 bu, katanya udh ngga tahan" canda ortiz
Faiza pun kaget mengetahui bahwa pak paul mengaku ngaku bahwa pak paul adalah suaminya. Hal tersebut tambah membuat Ica ketakutan, ia takut kalau nanti pak paul coba memperkosa nya tidak ada orang yang akan menolong nya karena mereka mengira dirinya dan pak paul adalah suami istri.

Saat hendak menjelaskan tentang hal sebenarnya tiba2 petir besar menyambar didekat daerah itu, yang menyebabkan mereka kaget, ortiz pun tidak mendengarkan kata2 Ica dan langsung pamit untuk masuk rumah. Ia berpesan
" selamat senang2 ya bu, nanti ditunggu anak pertamanya" kemudian ortiz masuk ke kamarnya.

Ica pun sekarang sendirian di tempat itu, ditempat tersebut sinyal seluler sama sekali tidak ada, jadi jika terjadi sesuatu ia tidak akan bisa menelpon polisi. Semakin malam hujan yang turun semakin deras, suara petir pun menyambar2 dan suhu disana terus menerus turun, mungkin sekarang suhu nya mencapai 15 drajat celcius. A

Semetara itu didalam kamar nomor 13 pak paul telah melepaskan pakaian bagian atasnya dan hanya memakai celana pendek bawahan karena baju yang ia pakai tadi basah air laut, ia pun menunggu Ica untuk menghampiri dirinya, di sela2 menunggu pak paul membayangkan bagaimana rasanya jika malam ini mereka melakukan ritual perkawinan di tempat ini, pak paul membayangkan penis jumbonya masuk dan mengobrak abrik liang kenikmatan Faiza, pasti ia akan merasa akan sangat puas.
Hal tersebut membuat penis jumbo 28 cm tak disunat miliknya menjadi tegang maksimal. Namun sesaat kemudian ia teringat akan janjinya dulu bahwa ia akan mendekati Ica secara perlahan lahan dan tidak ingin berbuat sesuatu yang menyebabkan Ica sedih, kedua hal itu berkecamuk diotak dan batin pak paulus. Ia pun memutuskan untuk menunggu apa yang akan terjadi saat Ica nanti masuk kesini.

Akhirnya setelah menunggu cukup lama diluar dan karena pertimbangan cuaca yang menakutkan diluar, Ica pun memutuskan untuk mendatangi kamar pak paul, ia tidak ada pilihan lain selain datang kesana, meski ia tahu resikonya adalah akan terjadi sesuatu yang sangat diharamkan di agamanya. Ia pun berlari menerobos hujan deras yang terjadi, pakaian nya yang tadi sudah kering pun sekarang menjadi sangat basah karena air hujan
Tok.. Tok... Tok..... Ica mengetuk pintu kamar nomor 13 sesuai perintah ortiz tadi,
" langsung masuk aja bu, ngga dikunci kamarnya" ucap pak paul dari dalam
Ica pun membuka pintu dan alangkah terkejut nya ia melihat pak paul sudah ber telanjang dada dan hanya menggunakan celana kolor usang. Didepan pintu Ica pun menangis dan memohon pak paul supaya tidak mengulangi hal yang ia lakukan tadi
" maaf bu, saya khilaf tadi, saya tidak akan melakukan hal tersebut lagi.... Tolong maafkan saya" ucap pak paul menenangkan Ica
Pak paul menyuruh Ica masuk dan menutup pintu karena udara dingin dari luar masuk kedalam.
Ica yang merasa pak paul sudah sadar pun masuk dan menutup pintu.

Tempat yang mereka tempati hanyalah suatu gubuk yang dibangun asal2an yang memang tujuannya digunakan pasangan untuk mesum dipantai tersebut, kamar dengan ukuran 3x3 yang berdinding semi permanen dan berlantai hanya semenbyang dicor serta penerangan nya hanya mengandalkan lilin tersebut memang terasa sangat pas untuk melakukan hubungan seks disana ditambah dengan kasur yang disediakan hanya kasur ukuran single membuat kamar tersebut terasa sangat romantis bagi pasangan yang datang.

Ditengah cahaya lilin yang menerangi Ica melihat tubuh tambun pak Paul yang hanya mengenakan celana kolor tanpa mengenakan pakaian lain, Ica sempat melihat tonjolan besar dibagian selangkangan pak paul, ica pun bingung harus tidur dimana ia nanti kalau ukuran kasur hanya untuk 1 orang itu. Saat Faiza sedang melamun memikirkan hal2 tersebut pak paul menyuruh ya untuk mandi dulu
" ibu mandi dulu sana, itu baju ibu basah semua, mending dilepas saja, nanti malah ibu sakit pakai pakaian basah ditempat sedingin ini" suruh paul
Ica yang sudah menggigil kedinginan pun masuk ke kamar mandi, dikamar mandi ia pun merasa sangat tidak aman, ia takut saat ia mandi pak paul akan masuk dan memperkosanya, tapi apa boleh buat karena seluruh pakaian nya basah kena air ia pun memutuskan untuk mandi disana dengan perasaan takut ia satu demi satu melepas pakaian yang ia kenakan, saat ingin melepas pakaian terkahir yang ia kenakan ia kaget dan pucat karena pintu tiba2 diketuk oleh pak paul, ia khawatir pak paul akan mendobrak masuk. Tapi ternyata
" bu, saya keluar dulu, mau cari makanan hangat, pintu saya kunci ya" ucap pak paul
Ica pun merasa lebih aman untuk mandi sekarang, namun siapa sangka ternyata ica mandi secara lengkap ia pun bahkan keramas dan setelah mandi ia pun menyemprotkan parfum yang ia bawa di tas nya. Padahal wangi tubuh Ica dan wangi parfum bisa menjadi pemantik nafsu birahi pak paul.
Setelah selesai mandi ia pun bingung harus pakai baju apa, karena bajunya basah semua, kemudian tiba2 pintu kamar mandi diketuk yang menandakan pak paul sudah berada disana
" bu itu handuk sama pakaian ganti ibu, ada didepan kamar mandi, saya belikan daster buat ibu tadi didepan".
" ini juga ada popmie buat isi perut ibu, dan buat hangat2, saya diluar dulu bu. Kalau sudah selesai bisa panggil saya" ucap pak paul sambil menutup pintu.

Ica pun masih merasa insecure, ia takut kalau ternyata pak paul menjebaknya, jika tiba2 saat Ica keluar tanpa menggunakan busana pak paul langsung menerkamnya. Dengan penuh pertimbangan Ica pun membuka sedikit pintu kamar mandi untuk mengintip dan memastikan kondisi kamar kosong. Ia pun merasa lega ternyata pak paul tidak membohonginya, ia merasa pak paul adalah orang yang baik, hush.... Tapi ia menyangkal nya lagi, karena peristiwa tadi, dalam batin Ica tetap bergelut antara menganggap pak paul baik atau jahat

END PART 4
------------------------
 
Terakhir diubah:
Thread yg ini kok sepi banget ya??
Mungkin karena pt1-4 masih sama yang dulu hu. Pembaca lama sudah tau semua.

Tapi masih ditunggu hasil remakenya hu. Mungkin setelah update remake"nya bisa langsung menarik pembaca lama hu.

Semangat terus aja dalam berkarya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd