Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Love So Sweet Series [FAIZA STORY]

Faiza story part 9

Love life

Sebuah hembusan angin yang terasa sangat hangat menerpa dirinya yang sedang tertidur dalam keadaan kedinginan, kemudian didalam mimpi Faiza

( faiza bermimpi sedang berjalan disuatu padang bunga yang sangat panjang, ia pun berjalan cukup jauh, namun padang bunga ini tidak ada ujungnya, setelah berjalan lagi cukup panjang ia pun menemukan suatu persimpangan jalan 3 arah, ica pun kebingungan untuk menentukan rute perjalanan hidupnya, apakah ia harus belok kanan atau kiri. Selagi berfikir keras ia menengok ke arah belakang dan melihat 2 orang manusia sedang berjalan ke arah nya. Seorang wanita yang terlihat cukup cantik dengan senyuman manis itu berjalan dengan seorang pria yang terlihat tidak asing baginya. Setelah semakin dekat Faiza pun baru sadar jika pria yang bergandengan tangan dengan wanita itu adalah pak paulus. Ica pun hanya bisa melihat kebahagiaan pasangan itu sambil berdiri di pinggir persimpangan jalan itu

Kedua orang itu berjalan didepan Ica dan berhenti juga ditengah persimpangan jalan itu, kemudian Ica pun kaget saat melihat wanita Cantik berkulit hitam itu berbalik badan ke arahnya dan tersenyum padanya, kemudian ia mengandeng pasangannya untuk berbalik dan mendekati Ica, kemudian didepan Ica wanita itu memegang tangan Ica dan kemudian ia melepaskan tangan nya dari tangan pria itu, wanita itu mengarahkan tangan Ica untuk GANTIAN mengandeng pria itu, kemudian pria itu mencengkram kuat tangan Ica dan berjalan ke arah kiri dari persimpangan itu, Ica pun menoleh kebelakang dan melihat wanita itu matanya menangis namun mulutnya tersenyum sambil melambaikan tangan)

Kemudian Ica terbangun karena alarm pengingat waktu ibadah di Hp nya, ia pun baru sadar jika selama tidur tadi ia meneteskan banyak air mata, hal itu terlihat dari pipinya yang basah dan matanya yang sembab. Ica pun tak mengerti apa arti mimpinya itu? Apakah hanya sekedar mimpi ataukah itu sebuah jawaban dari tuhan atas pertanyaan. Ica pun masih tak mengerti. Pagi nya setelah Menyiapkan sarapan Ica beraktifitas seperti biasa, pagi itu ia mengikuti senam ibu2 atas ajakan dari bu maria tetangga nya. Selesai senam bu maria pun mengajak Ica ngobrol sembari ibu2 lain sibuk ngegosip
" bu faiza masih muda, cantik, sukses gini ngga cari suami bu?" tanya bu maria, memang warga disana tak ada yang tau jika Ica adalah janda
"hehehe.... Belum bu" jawab Ica malu2.
" atau jangan2 ibu udah ada pacar atau cowok yang disukai ya? Pasti ada nih, ibu cantik seksi gini pasti banyak yang naksir" ucap bu maria sambil bercanda
" Belum ada kok bu, yang seperti itu" jawab Ica
" kalau belum nanti saya bisa cari kan teman2 kantor suami ku banyak yang dari Aceh juga" tawar bu maria
" hehe, ngga usah bu" jawab Ica malu2 lagi.
Kemudian mereka lanjut ngobrol dan bu maria membahas kecelakaan kendaraan yang kemarin terjadi dengan Ica dan pak paul, entah mengapa saat nama pak paul disebut, Ica jadi salah tingkah dan wajahnya jadi memerah, mungkin ia teringat akan mimpinya semalam.

Sampai dirumah ica pun langsung mandi dan membersihkan diri, setelah mandi dan bersih2 rumah hingga siang ia kemudian berbaring di ranjang nya dan kemudian ia pun tertidur lelap karena kecapekan, di saat tidur siang tersebut ia merasakan angin hangat yang berhembus di sekitarnya, sebuah angin yang menenangkan fisik dan pikiran, karena terlalu nyaman tidur ia pun kembali bermimpi

( saat ini ia sedang bersama almarhum suaminya dan ibunya, mereka bertiga berjalan di sebuah pantai yang sangat luas, mereka bertiga berjalan bersama dan berbincang bincang santai, hal ini adalah sesuatu yang sangat dirindukan Faiza, kemudian dari kejauhan ia melihat seorang wanita cantik berkulit hitam yang ia lihat dimimpi semalam melambaikan tangan ke arah Ica, kemudian mereka berjalan mendekati wanita itu, dan sampai didepan nya wanita itu langsung memeluk Ica Sambil menangis, yang diikuti menghilang nya sosok almarhum ibu dan suaminya kemudian wanita itu menggandeng tangan Ica dan masuk ke sebuah tempat, tiba2 Ica melihat bahwa dirinya sudah mengenakan sebuah wedding dress warna putih bersih dengan lengan panjang, ia pun melihat dikaca sebelah nya ia terlihat sangat cantik dengan rambut terkuncir kebelakang, kemudian saat musik pernikahan dimainkan wanita itu menggandeng Ica naik ke altar. Ia melihat banyak sekali tamu undangan yang datang, kemudian saat ia melihat kedepan terlihat seorang pria berbadan tegap berada di depan penghulu di gereja tersebut. Saat pria itu akan menoleh tiba tiba.......)

Tok..... Tok.... Tok.... Suara pintu depan rumah diketuk seseorang

Ica pun terbangun dari tidurnya dan membuka kan pintu ternyata bu Maria yang datang, ia datang untuk menitipkan anak bungsu nya yang masih berumur 1 tahun, karena ia dan keluarga nya akan ke gereja sore itu, Ica dengan senang hati menggendong anak itu. Sore itu sambil mengasuh bayi tersebut, Ica juga membayangkan di usianya yang ke 28 ini ingin rasanya ia segera memiliki momongan, ia membayangkan dirinya memiliki sebuah keluarga utuh dan hidup bersama dengan saling menyangi. Kemudian karena duduk di tempat kemarin ia teringat kata2 pak paul semalam bahwa hari ini pria tua itu akan kesini untuk pamitan. Kemudian ia pun langsung bergegas mandi karena jam sudah menunjukan pukul 5 sore, kemudian kembali entah mengapa setiap akan bertemu pak paul ia selalu memiliki hasrat untuk berdandan secantik mungkin, setelah selesai mandi ia memilih baju apa yang akan ia kenakan, entah mengapa tangan nya secara otomatis langsung menarik baju dress slim fit warna merah yang pernah ia kenalan saat bersama pak paul, ia pun memakainya dan mengenakan hijab warna pink muda, setelah sebelumnya ia menyisir rambut nya yang sekarang sudah panjang. Tak lupa ia kenakan make up tipis dan meyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.

Tidak terasa hari sudah semakin malam, selesai menjalankan ibadah maghribnya, Ica mendengar suara ketukan pintu, ternyata itu adalah bu maria, bu maria sempat bertanya apakah Faiza akan pergi, kenapa ia berdandan sangat cantik, kemudian bu maria menggendong anaknya dan tidak lupa memberikan oleh2 berupa ayam goreng suaminya beli tadi. Kemudian beberapa saat kemudian

Tok. Tok.... Tok

" bu faiza, ini saya paul" kata pak paul didepan rumah Ica
" ooo... Tunggu sebentar pak" kata faiza, bebrapa saat kemudian..........

.................................................
Bebrapa saat sebelumnya di tempat ibadah , pak paul terlihat sedang melamun sebelum memulai acara, ia berpikir bahwa hari ini akan menjadi hari yang berat baginya, karena hari ini mungkin akan menjadi hari terakhir ia bisa melihat wanita yang sangat ia cintai, kemudian temannya menyadarkan lamunan pak paul

Setalah acara selesai pak paul kembali berpikir ulang, apakah dirinya sanggup untuk melihat ica terakhir kalinya?
Apakah ia sanggup menerima apapun yang akan dikatakan Ica?
Apakah Ica akan memaafkan nya?
Apakah masih ada jalan kembali ke sisi Faiza??

Pertanyaan2 yang ada di benak nya membuatnya sesak, namun tiba2 angin berhembus dengan semilir dan hangat, namun terasa sejuk baginya, angin itu seakan memberi petunjuk bagi pak paul untuk tidak ragu dalam membuat keputusan. Kemudian sambil berjalan keluar ia pun memantapkan tekat, apapun konsekuensi nya ia akan menerima hasilnya, yang penting ia dengan tulus akan meminta maaf terhadap Faiza.
..................................................
Di Rumah Faiza

Faiza membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan pak paul untuk masuk kedalam rumahnya
" silahkan masuk pak" kata faiza sambil membukakan pintu
" terima kasih bu" jawab pak paul, sambil terpesona dengan penampilan Ica yang terlihat sangat cantik hari ini, pak paulus pun menginggat kembali kali terakhir ia melihat ica dengan pakaian itu
" apakah jangan2 bu ica........." kata pak paul dalam hati, namun ia segera membantah sendiri pikiran liar dikepalanya. Pak paul baru menyadari bahwa selama ia pergi kurang lebih 5 bulan, penampilan Ica sudah banyak berubah, bentuk tubuhnya kini makin seksi, dengan pinggul yang makin indah, dada yang membusung dengan ukuran 34b itu selalu menjadi impian pak paul, entah mengapa wajah Ica pun kini tampak makin cantik. Pak paul pun melihat lihat isi rumah Ica, rumah ini jauh lebih baik dari rumah dinas Ica dulu,

.............................
Rumah baru ini sendiri berlantai 2 ini dengan lantai 1 berisi ruang tamu dan ruang tengah dengan ukuran besar, kemudian ada dapur dan kamar mandi besar di lantai 1 ini, dibelakang rumah terdapat halaman kecil yang biasa digunakan Ica untuk olahraga pagi, sedangkan di lantai 2 terdiri dari 2 kamar tidur yakni kamar tidur utama yang ada kamar mandi dalamnya dan satu kamar lagi di depannya, serta satu ruang baca yang digunakan Ica untuk bersantai. Rumah itu dicat dengan warna cream dan banyak sekali detempeli lukisan ayat ayat suci kitab agama Ica dan beberapa kaligrafi tulisan arab
............................

Setelah menutup pintu, didalam rumah Ica mempersilahkan pak paul untuk duduk di ruang tengah, ica tidak ingin tetangga berpikir macam2 karena seorang pria malam2 masuk ke rumah wanita single seperti dirinya. Ica sebenarnya agak merasa lega karena tetangga samping rumahnya yakni bu maria sedang tidak ada dirumah, ia tadi sore terlihat pergi dengan keluarganya

Kemudian Ica menawarkan pak paul ingin minum apa? Pak paul pun menjawab kopi saja, Ica pun membuatkan kopi yang ia bawa dari aceh saat pulang kemarin. Kemudian ia menaruh kopi tersebut di meja, mereka pun terlibat pembicaraan ringan seputar hal hal yang terjadi selama 5 bulan ini. Pak paul menceritakan tentang misi penyebaran budaya di Kalimantan hingga ia diberi lahan oleh kepala suku disana, sedangkan Faiza menceritakan tentang kenapa ia pindah rumah, kemudian ia bercerita tentang meninggalnya ibunya karena operasi jantung nya tidak berhasil, mata Ica terlihat berkaca, dan pak paul mencoba menasehati nya. Situasi sangat canggung masih terjadi di ruang tengah itu. Suasana canggung didalam rumah tersebut diikuti hujan deras yang kembali terjadi di pulau tersebut. Kemudian setelah menarik nafas panjang pak paul pun mulai menuju ke pembicaraan utama
" bu, mohon maaf sebelumnya" kata pak paul
" ada apa pak" jawab Ica menatap pak paul
" saya sungguh meminta maaf yang sebesar besarnya pada ibu, karena dulu saya memperlakukan ibu seperti itu"
" saya sungguh minta maaf bu, saya tidak bermaksud untuk membohongi ibu saat itu"
" dan untuk tindakan saya saat itu saya minta maaf karena sudah gelap mata pada ibu" ucap pak paul sambil menangis. Ica yang melihat pak paul menangis merasa pak paul benar2 menyesali perbuatannya, dan Ica pun ikut meneteskan air mata

" tidak apa2 pak, saya sudah memaafkan bapak dari lama"
" say hanya kecewa mengapa bapak tega membohongi saya dan tega melakukan hal itu pada saya"
" saya pikir bapak adalah orang yang baik"
" tapi saya sudah melupakan semua kejadian itu pak, bapak pun tolong untuk lupakan peristiwa itu"
" saya pun minta maaf ke bapak telah bersikap kasar pada bapak saat itu" jawab ica sambil tersedu sedu. Pak paul pun merasa lega karena Ica sudah memaafkan nya, beban yang ada dipikirannya pun seakan terbang menjauh.

Kemudian karena jam sudah menunjukan jam 10 malam pak paul pun izin untuk pamit pulang
" kalau begitu, saya pamit untuk pergi ya bu"
" hari ini mungkin adalah hari terkahir saya dipulau ini"
" semoga ibu bisa mendapat keselamatan dan kebahagian hidup. Saya selalu mendoakan ibu kapanpun"
" semoga ibu selalu bahagia kedepannya" ucap pak paul sambil berdiri menuju pintu masuk.
Namun disisi lain entah mengapa tubuh dan pikiran Faiza seakan membeku, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan ia katakan, pikirannya kacau. Sejujurnya dalam hati Ica tidak ingin pak paul untuk pergi dan tidak kembali lagi, ia tak ingin kehilangan orang yang ia rasa amat menyayangi nya seperti almarhum ibu dan suaminya dulu, namun disisi lain ia tau bahwa ia bukan siapa2 bagi pak paul dan ia tidak ada alasan khusus untuk menahan pak paul pergi.

......................................
Sejenak waktu terasa berhenti bagi Ica. Ica pun berpikir keras tentang APA dan SIAPA kah pak paul dalam hidupnya,

Apakah ia melihat pak paul sebagai :
Tokoh seorang ayah yang sangat menyayangi nya di pulau itu?

Tokoh seorang teman yang selalu ada dan membantunya?

Tokoh seorang yang lebih tua yang sangat berkarisma dan sangat ia kagumi dan pernah menyelamatkan hidupnya?

Ataukah ia melihat pak paul sebagai apa?????

Sebuah bisikan kecil menggugah hatinya, apakah ia melihat pak paul sebagai seorang pria yang ia cintai dan selalu ia rindukan?

Apakah ia mencintai pria tua yang lebih tua dari ayahnya itu?

Apakah ia menemukan sosok seorang calon suami yang ia idamkan?
..................................

kenapa hatinya sangat sakit seperti tertusuk pisau saat mengetahui pak paul akan pergi selamanya dari hidupnya. Ia merasakan sakit di hati yang bahkan lebih sakit dari saat ia kehilangan ibu dan suaminya dulu... Ditengah kegamangan hati nya pak paul pun memanggilnya
" bu Faiza, maafkan saya, bolehkah untuk terakhir kalinya dalam hidup saya ingin memeluk ibu sebentar saja" ucap pak paul sambil berjalan mendekati Ica
Ica yang masih gamang pun hanya bisa mengangguk tanpa berkata2
Kemudian tubuh besar pak paul langsung memeluk tubuh Ica yang lebih kecil, ssbuah pelukan yang penuh arti, bukan pelukan penuh nafsu. Pak paul pun menangis begitupun Faiza
" ibu kenapa menagis?" tanya pak paul. Ica tidak menjawab kata2 pak paul.

Dalam pelukan pria tua itu, faiza merasakan hati dan pikiran nya menjadi damai, hawa hangat dari tubuh pak paul pun merasuk ke tubuh Ica. Ica seakan bisa merasakan kedamaian hidup. Setelah 2 menit berpelukan, pak paul pun langsung melepaskan pelukannya pada Faiza, saat pelukan itu lepas, kedamaian yang dirasakan Ica pun perlahan hilang berganti hawa dingin dari luar. Kemudian pak paul pun membuka pintu dan bersiap pulang menerobos hujan, hanya dalam hitungan detik Ica pun MENGAMBIL SEBUAH KEPUTUSAN YANG NANTI AKAN MENGUBAH HIDUPNYA SECARA TOTAL

" jangan pergi pak, jangan tinggalin Ica" ucap Ica sangat lirih, yang tentu suaranya kalah dengan suara hujan diluar. Kemudian Faiza berlari ke arah pak paul dan langsung memeluk Pria tua itu dari belakang
" jangan pergi pak, jangan tinggalin Ica lagi" ucap ica sambil menangis dipunggung besar pak paul. Pak paul langsung berbalik badan dan meraih wajah cantik Ica dan

Cupphh......mmmmhhhh

Pak paul langsung melumat bibir mungi wanita itu, Ica pun membalas ciuman pria tua itu tidak kalah panas, kedua insan itu berciuman sangat panas didepan pintu masuk rumah Ica. Tangan pak paul yang tadi ada di wajah Ica sekarang sudah berpindah ke pinggang wanita itu, sambil menekan tubuh Ica untuk menepel ke badannya pak paul tidak melepaskan ciuman nya,kemudian pak paul memiringkan kepala nya dan mereka saling bertukar air liur kembali seperti dulu. saat kedua orang itu sedang asyik berciuman dengan panasnya. Tiba-tiba sorot terang lampu mobil menyorot depan rumah Ica, mobil itu adalah mobil bu maria yang baru pulang dari jalan2.

Pak paul langsung menarik Ica kedalam rumah dan langsung menutup pintu rumah itu, tak lupa pak paul mengunci pintu tersebut agar tidak ada orang yang mengganggu keasyikan yang akan mereka lakukan sebentar lagi. Kemudian pak paul langsung mengangkat tubuh Ica dan membopong tubuh wanita cantik itu, lalu pak paul kembali memangut bibir Ica dan dibalas Ica dengan tidak kalah semangat, ditengah ciumannya pak paul berbisik pada Ica
" bu, aku mencintai mu" ucap pak paul ditengah ciuman mereka. Mendengar hal itu wajah Ica pun memerah seperti udang rebus. Sambil membopong tubuh Ica pak paul pun berjalan menuju tangga sambil mematikan semua lampu di lantai satu, yang artinya pak paul akan menginap dirumah ini.

Merekapun naik ke lantai 2 dengan masih berciuman, tangan Ica pun kini melingkar di leher pak paul, sampai diatas Ica langsung menunjuk dimana kamar utama rumah ini, pak paul membukanya dan langsung masuk.

Didalam kamar Ica terdapat sebuah ranjang besar dan terlihat mahal dilengkapi dengan bed cover dan 2 buah bantal dan guling , meja rias dengan banyak jenis make up dan parfum, lemari pakaian, gantungan hijab, dan sebuah meja yang dilengkapi kursi yang biasa Ica gunakan untuk ngaji. Didinding kamar itu terdapat foto keluarga Ica dan beberapa kaligrafi arab serta lukisan doa2. Kamar itu pun dilengkapi AC.

Pak paul lansung membaringkan Faiza di ranjang dan kemudian pak paulus langsung membuka seluruh pakaian yang ia kenakan, satu persatu pakaian pak markus terlepas hingga menyisakan celana dalamnya saja. Ica pun yang terbaring diranjang hanya bisa melihat pak paul menelanjangi diri. Ica tau kalau sebentar lagi ia akan melakukan sebuah perzinahan yang pernah ia lakukan dulu dengan pria yang sama. Namun kali ini bedanya Ica tidak lagi menolak untuk melakukan hal itu. Hal ini adalah toleransi yang ia tahu saat ia tadi menahan kepergian pak paulus. Pak paul pun kemudian langsung naik ke ranjang dan mulai melumat lagi mulut Ica, sambil tanganya menarik dan melepas hijab yang digunakan Ica, setelah itu pak paul terpesona dengan rambut panjang Ica yang kini lebih panjang dari dulu,
"ibu sangat cantik tanpa tudung kepala tadi, saya suka bu,dan saya sangat mencintai ibu ica" kata Ica yang membuat wajah ica memerah lagi.

Kemudian pak paul turun dari ranjang dan terlihat merogoh sesuatu dari kantong celananya, kemudian ia naik ke ranjang lagi, lalu pak paul kembali menciumi wajah Ica, kemudian pak paul membuka sebuah botol kecil yang ia ambil tadi, pak paul lalu meminum air dalam botol tadi hingga habis semua, namun bukannya menelan air tersebut pak paul kemudian meremas dada Ica dan membuka mulut Ica secara paksa, hal yang tidak diduga pun terjadi. Pak paul bukannya meminum air itu, namun ia malah mengkumur kumur kan mulut nya dengan air dimulutnya itu, setelah air itu bercampur dengan liurnya pak paul langsung membuka mulut ica selebar mungkin dan menyemprotkan air bekas kumur2 nya tadi kedalam mulut Ica. Ica yang kaget pun terbatuk merasa air itu berasa sangat pahit dan busuk, namun dengan rabaan didada dan belaian dirambut Ica pun luluh dan dipaksa pak paul untuk menelan air itu. Sehingga Ica terpaksa menelannya. Setelah menelan semua air itu entah mengapa pikiran Ica menjadi lebih terbuka dengan apapun yang akan terjadi.

Kemudian pak paul kembali menciumi wajah dan mencupang leher Ica, pak paul pun berkata
" saya lepas bajunya ya bu" ucap pak paul. Ica pun tidak menjawab namun tanpa sadar ia justru mengangguk menandakan ia setuju.
Pak pauk kemudian menurunkan resleting gaun tidur Ica dan mulai menurunkan pakaian itu, Ica pun membantu aksi pak paul dengab ikut menaikan tangan agar pakaian nya bisa terlepas dengan mudah, sambil membuka pakaian Ica pak paul pun terus menciumi seluruh bagian tubuh Faiza, mulai dari dada perut, punggung, pantat, hingga betis dan kaki, hal itu membuat Ica yakin bahwa ia amat sangat berharga bagi pak paul, kemudian pak paul tak lupa membuka kaitan bra dan celana dalam Ica, sehingga tubuh putih indah itu terpampang bulat tanpa sehelai benangpun. Pak paul pun merasa amat bahagia dan berdoa pada tuhan karena ia kembali diberi kesempatan merasakan tubuh Ica.

Selesai berdoa pak paul langsung membenamkan wajahnya di payudara 34b Faiza iya lalu menggigit dan mengeyoti payudara yang belum pernah menghasilkan ASI tersebut, pak paul benar2 seperti bayi yang haus akan Asi ibunya, sambil terus mencabuli dada si betina pak paul berharap dan berdoa bahwa payudara wanita ini nantinya akan menghasilkan asi yang sangat sehat untuk memenuhi kebutuhan ASI anak anak pak paul nanti. Saat dicumbui dadanya kemudian Faiza pun mengejang yang menandakan ia mengalami orgasme pertamanya. Setelah puas dengan dada Ica pak paul pun pindah ke bagian selangkangan wanita itu, jari dan mulutnya tidak hentinya bergantian memainkan vagina Faiza. Hingga dalam sela waktu pendek Ica pun mengalami 3x orgasme lagi.........

END PART 9
-----------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd