Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Love So Sweet Series [FAIZA STORY]

sebebar masih penasaran hu
kan itu masih jadi misteri
kenapa faiza tiba" jadi kepikiran ama paul
juga kenapa faiza yg tiba" kepengen dandan cantik" pas ketemu paul
juga air dibotol yg dicekokin ke faiza yg buat dia jadi gk bisa bantah keinginan paul
saran aja sih hu agar diadain epilog nya dibagian akhir untuk menjelaskan semua yg terjadi pada tragedi faiza hu
sekedar saran aja hu biar lebih menarik
 
sebebar masih penasaran hu
kan itu masih jadi misteri
kenapa faiza tiba" jadi kepikiran ama paul
juga kenapa faiza yg tiba" kepengen dandan cantik" pas ketemu paul
juga air dibotol yg dicekokin ke faiza yg buat dia jadi gk bisa bantah keinginan paul
saran aja sih hu agar diadain epilog nya dibagian akhir untuk menjelaskan semua yg terjadi pada tragedi faiza hu
sekedar saran aja hu biar lebih menarik
nah setuju nih.. saya jg penasaran
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
sebebar masih penasaran hu
kan itu masih jadi misteri
kenapa faiza tiba" jadi kepikiran ama paul
juga kenapa faiza yg tiba" kepengen dandan cantik" pas ketemu paul
juga air dibotol yg dicekokin ke faiza yg buat dia jadi gk bisa bantah keinginan paul
saran aja sih hu agar diadain epilog nya dibagian akhir untuk menjelaskan semua yg terjadi pada tragedi faiza hu
sekedar saran aja hu biar lebih menarik
Akan terjawab di last part
 
Faiza story part 13

Liburan

Ica pun terbangun dan kembali teringat peristiwa malam tadi, ia pun tersedu sedu, namun Edna yang ada disampingnya langsung memeluk wanita itu sambil menenangkannya, Edna pun beberapa kali memberi nasihat kepada Ica sambil menenangkan Ica yang sedang dalam kondisi rapuh itu, kemudian akhirnya Ica pun berhenti menangis i keadaannya, ia pun sadar akan konsekuensi dari keputusan nya dulu yang memilih untuk ikut pak paul kesini dibanding mengejar karirnya, dengan beberapa kalimat nasihatnya Edna membimbing Ica untuk menerima apa yang terjadi tadi dan memintanya untuk mengikuti arus yang dibawa paul anaknya. Pikiran Ica pun mulai terbuka dan ia pun berhenti menangis.

Paginya setelah mandi dan membersihkan badan Ica dan edna pun mandi bersama, sedangkan paul sudah sejak tadi pergi entah kemana. Mereka pun asyik memasak dan makan bersama, mereka berdua sudah sperti ibu dan anak kandung saja. 3 hari berselang edna pun mengajak Ica dan Albert untuk pergi mengunjungi makam Agnes, mantan istri pak paul. Mereka pun berjalan bersama, sambil Ica mendorong kursi roda albert. Sampai dilokasi pemakaman Albert pun langsung melompat dari kursi roda nya dan menagis sambil memeluki nisan ibunya seperti orang gila. Ica yang heran pun bertanya pada Edna, edan menjelaskan bahwa Albert sangat menyayangi ibunya, ia selalu minta dibawa kesini tiap bulannya dan menangis seperti itu tiap datang. Kemudian edna pun menarik tangan Ica dan mengajaknya bersimpuh didepan nisan Agnes, kemudian edna berdoa sesuai agamanya, ia amat bersyukur anaknya sudah menemukan pengganti agnes
" terima kasih agnes karena sudah selama ini kamu menjaga anak ku paul"
" sekarang beristirahat yang tenang di surga, karena Sekarang tugas itu akan diberikan pada wanita ini"
" semoga dik Faiza ini bisa menjadi pengganti dirimu untuk pak paul" ucap edna seperti berkomat kamit, kemudian Edna menantap Faiza dengan serius dan mengenggam tangan nya erat ia pun bertanya
" dik, faiza apakah engkau siap untuk menjaga paul, mencintai nya dengan segenap jiwamu, dan melahirkan anak2 nya yang akan menjadi penerus keturunann nya nanti?" tanya edna. Ica pun tersipu dengan kata2 edna hanya mengangguk.
" apakah engkau siap menggantikan peran Agnes yang sudah disurga untuk menjadi istri setia paul? "" tanya edna
Entah mengapa Ica sering sekali merasa jika tubuh dna pikirannya tidak sinkron satu sama lain
"iya aku siap" entah darimana Ica tiba2 menjawab seperti itu, kemudian edna pun memeluknya
" terimakasih banyak dik Faiza, paulus pasti akan sangat bahagia menyanding dik faiza disisinya. Kemudian ketiga orang itu pun balik kerumah

Malamnya pak paul baru pulang setelah 3 hari tidak ada dirumah, pak paul pun merasa canggung untuk bertemu dengan Ica, mereka tidak terlibat pembicaraan apapun saat itu, dan kemudian saat waktunya tidur, edna pun bilang Pada paul
" jangan tidur disini, kasurnya udah penuh"
" itu kasur kamar sebelah masih kosong, tidur sana aja" kata edna bercanda
Malam itu pak paul dengan malu2 dan penuh perasaan bersalah mendatangi kamar Ica, namun ia melihat tidak ada orang disana, ia pun mencari Ica diluar dan menemukannya sedang melamun sambil melihat langit dengan piyama tidur celana pendek nya. Kemudian pak paul membuka pembicaraan
" bu, Ica kenapa belum tidur?" tanya pak paul canggung.
" belum pak saya masih banyak pikiran" jawab edna. Kemudian suasana jadi sangat sepi, paul bingung mau berkata apa. Tapi kemudian keberaniannya muncul untuk meminta maaf atas kejadian kemaren
" bu, maafkan saya atas kejadian tempo hari, saya benar2 khilaf sudah melakukannya dengan ibu, saya saat itu tidak bermaksud melakukan itu pada ibu, tapi karena pengaruh alkohol sialan itu saya jadi... Maafkan saya bu" kata pak paul
Namun Ica tidak menanggapi itu, ia hanya menghela nafas panjang barulah beberapa saat kemudian Ica pun bicara
" tidak apa2 pak, saya tau ini merupakam konsekuensi dari keputusan saya ikut bapak kesini saya harap bapak tidak seperti itu lagi" ucap Ica yang membuat paul merasa sangat bahagia. Kemudian suasana canggung pun hilang mereka berbincang santai dibawah cahaya bukan malam itu. Pak paul bercerita tentang perjalanan nya ke kampung sebelah selama 3 hari itu. Kemudian paul berkata
" bu, besok mau ikut saya ke Tempat wisata yang sangat danau di balik gunung itu, tempat nya sangat indah bu dan bisa digunakan untuk memancing juga" ucap paul
" Boleh pak saya juga penat disini" Ica pun menyetujuinya. Persetujuan ica ini membuat paul sangat bersyukur, kemudian ia memeluk Ica dari belakang dna entah siapa yang memulai bibir mereka kembali sudah saling memangut, pak paul pun berbisik pada Ica
" aku mencintaimu bu Ica" ucap pak paul kemudian ia mengangkat tubuh Faiza dan membopongnya didepan, Ica dengan otomatis langsung merespon pak paul dengan melingkarkan tangan nya di leher hitam pak paul, sambil masuk kedalam mereka pun terus berciuman mesra. Saat masuk kerumah tiba2 mereka melihat Edna yang sedang berada di ruang tengah. Ica yang kaget pun langsung melepas tangannya dari pak paul, beruntung pak paul masih bisa menahan tubuh Ica di gendongannya. Edna pun hanya tersenyum melihat kelakuan kedua insan yang sedang dimabuk cinta ini, ia kemudian berkata
" paul. Mau tidur dimana malam ini?" tanya edna
" kalau paul nurut sama bu Ica aja" jawab paul bercanda sambil melihat Ica.
" ibu mau paul tidur dimana?" tanya paul manja pada Faiza. Kemudian ibu dan anak itu pandangannya fokus ke Ica, Ica pun merasa malu untuk menjawab, sambil membenamkan wajahnya ke dada pak paul Ica pun berkata
" tidur dikamar saya pak" jawab Ica malu2 tapi didengar oleh Ibu dan anak itu.
" ini bu Ica kayaknya udah ngantuk banget ya, paul ke kamar dulu ya bobokin Ica" ucap paul kepada ibunya. Kemudian paul kembali mencaplok bibir Ica dengan rakus sembari berjalan ke kamar. Edna pun hanya bisa tersenyum.

Didalam kamar, setelah pak paul membaringkan wanitanya di ranjang itu, ia pun mulai membuka baju yang ia pakai beserta celana nya, kemudian dengan telaten ia membuka juga seluruh pakaian yang menempel di tubuh Ica, mereka pun kembali beradu lidah dan bertukar liur disana. Kegiatan kedua manusia itu kemudian dilanjut kan dengan saling menjilati kelamin pasangannya hingga malam itu Ica orgasme hingga 3x diranjang itu dan pak paul ejakulasi 2x dengan mulut Ica, kemudian mereka pun tertidur sambil ber pelukan. Pagi harinya Pak paul sudah bersiap siap untuk pergi wisata bersama Ica. Ica pun kali ini memakai celana pendek hitam dan kaos ketat pendek warna cream sesuai anjuran pak paul.

Mereka pun berangkat dengan menggunakan sepeda motor yang dipinjam pak paul, setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam mereka pun sampai dilokasi wisata itu dengan sedikit berjalan kaki akhirnya mereka sampai di pinggir dananu Tengah gunung itu, pemandangan yang sangat indah benar2 memamjakan mata dan menenangkan jiwa, Ica pun menyalakan kembali HP nya dan foto2 disana, ia pun beberapa kali berpose dengan pak paul, mereka pun kemudian jalan2 sambil ngobrol seputar sejarah tempat itu. Danau itu memang kosong hari ini karena memang cuaca sedang mendung jadi tidak ada pemancing disini. Setelah capek jalan2 mereka pun beristirahat di sebuah saung yang biasa dipakai warga sekitar untuk istirahat dari memancing

Mereka berdua beristirahat dan makan siang di saung tersebut, meski saung tersebut hanya dibangun dari tumpukan bambu dan jerami namun setidaknya tempat itu bisa digunakan untuk berteduh dari panas matahari maupun hujan, didalam saung tersebut hanya terdapat ruangan kosong dan bebrapa kursi serta sebuah meja besar, dengan alas berupa tumpukan jerami, didalam saung tersebut tercium bau busuk bercampur amis karena sering digunakan untuk mengumpulkan ikan hasil memancing, selesai makan mereka pun lanjut jalan2 menyusui danau ke arah sebaliknya, cuaca yang tadi sangat panas kini berubah jadi mendung gelap, gerimis pun mulai datang diikuti petir yang menyambar, mereka pun bergegas mencari tempat berteduh dan mereka kembali ke saung tadi, karena perjalanan cukup lama tadi, baju mereka pun basah oleh air hujan

" pak gimana kita pulangnya?" tanya Ica
" kayaknya nunggu hujan reda bu" kata paul
" kira2 disini bahaya ngga ya pak? Saya takut kalau ada hewan buas disini" tanya Ica
" harusnya kawasan ini aman bu, tapi suasananya gelap" jawab pak paul. Malam itu mereka menghabiskan malam disaung itu dengan ngobrol2 saja, pak paul bertanya tentang hal2 serius pada Ica. Ia bertanya bagaimana Ica tiba2 memutuskan untuk ikut pak paul ke Papua dibanding ke jakarta. Ica pun tidak menjawab dan hanya senyum2 sendiri. Ica pun curhat tentang bagaimana kelanjutan karir dan dan masa depannya, Ica pun menceritakan tentang masa lalunya dengan mantan suaminya yang sudah meninggal. Begitupun pak paul Ia bercerita tentang masa lalunya, bagaimana ia dulu bertemu Agnes, kehidupan setelah berkeluarga, keinginan nya untuk memiliki anak yang banyak, hingga meninggalnya Agnes, paul sempat meneteskan air mata saat bercerita tentang Agnes. Ica pun merasa Iba dengan cerita pak paul, ia pun mengenggam tangan pak paul dan meletakkan kepala pak paul dipangkuan Ica, ica pun membelai belai wajah pak paul seakan mengisyaratkan sesuatu
" sudah pak, jangan terlalu lama larut dalam kesedihan, bu Agnes pun pasti ingin bapak melanjutkan hidup dengan semangat baru, Masih banyak wanita diluar sana pak" ujar Faiza dengan wajah memerah. Mereka pun tertidur di kursi tersebut hingga pagi, mereka memang tidak melakukan "" apa2"" karena takut kalau ada hewan buas disana.

Pagi hari saat mentari sudah bersinar mereka pun keluar dari Gubug itu dan betapa indahnya pemandangan sunset di danau tersebut, mereka pun memandangi suasana yang terasa romantis itu, kemudian pak paul memeluk Ica dari belakang dan berbisik
" terima kasih banyak ya bu, sudah mau mendengarkan curhat saya" ucap paul
" tidak apa2 pak, semua manusia pasti memiliki kegundahan dihati mereka dan ter........ " jawab Ica terputus karena mulut nya sudah disambar duluan oleh pak paul, Ica pun membalas ciuman itu sambil membelitkan lidah satu sama lain, tetesan liur pun keluar dari mulut keduanya dan menetes ke wajah masing2, mereka pun menyudahi liburan mereka dan pulang ke rumah paul

3 hari lagi agenda liburan mereka ditanah papua, pagi itu saat Ica sedang mandi pak paul pun menemui ibunya dan ngobrol cukup serius, setelah itu pak paul pun pergi entah kemana, Ica kembali melakukan aktifitas dirumah dengan edna, memang paul melarang Ica untuk pergi keluar bukan hanya karena akan memancing perhatian orang2, paul pun tak ingin tubuh putih Ica terkena sinar matahari panas. Malam itu edna pamit untuk pergi dengan Albert, Ica yang mau ikut pun dilarang, Edna bilang ia akan kerumah saudara jauhnya, malam itu pak paul pun pulang sambil membawa bungkusan makanan, ia bertanya apakah Ica sudah makan atau belum dan Ica menjawab kalau belum. Ica menceritakan bahwa ibu pak paul keluar ke rumah saudara, sambil menyiapkan alat makan, Ica pun melihat bahwa yang dibawa pak paul hanyalah bakso sehingga ia tidak perlu khawatir, merekapun makan berdua entah mengapa Ica sangat menyukai bakso ini, entah karena ia terlalu lapar atau memang rasanya enak ia tak tau, setelah selesai makan entah mengapa tubuhnya merasa panas, padahal cuaca disana gerimis tapi entah mengapa ia meeasa sangat panas, hingga keringat membasahi tubuhnya, selain itu lama kelamaan ia merasakan gatal luar biasa di vaginanya. Saat sedang melamun tiba2 pak paul berkata
" Udah malem bobok yuk bu" kata pak paul, kemudian membopong Ica ke kamar dan membaringkannya di ranjang, pak paul pun mulai melepaskan satu persatu pakaian yang nempel di tubuhnya, kemudian ia langsung menindih Tubuh Ica yang jauh lebih kecil darinya dan mereka pun kembali melakukan ciuman panas sambil saling hisap liur, secara tidak terduga tangan Ica menarik tangan pak paul ke arah selangkangan nya, ia merasa alat vital nya sangat gatal. Ica yang merasa kepanasan pun melepas kaos yang ia kenakan dengan sendiri, pak paul pun hanya membantu dengan menggigit pengait BH ica dan terpampang lah payudara yang sangat ranum itu, kemudian pak paul melepaskan celana dalam Ica dan melemparnya hingga luar kamar,

Sekarang kedua tangan pak paul pun sibuk semua, tangan kanan nya sibuk meremasi buah dada 34b Ica, sedangkan tangan kirinya sibuk mencoloki liang kehormatan Ica. Tidak hanya tangannya, mulut pak paul pun juga sibuk memainkan 3 permainan, yaitu ciuman dimulut Ica, cupang an dileher dan kenyotan di dada, Ica yang dirangsangi itupun orgasme hingga 2x secara beruntun. Setelah Ica orgasme pak paul pun bangkit dan memposisikan diri ditengah2 paha Faiza, kemudian ia angkat kaki Ica dan mulai menjilati Vagina wanitanya itu, ditengah keasikan itu tiba2 faiza bilang
" pak saya juga mau.... Ah...... Ohhh..." suara Ica terpotong desahsannya, pak paul pun paham maksud betinannya itu, ia langsung memposisikan dirinya diantara paha Ica, pak paul langsung mambalikan posisinya hinggga batang kemaluannya menghadap wajah Ica dengan tegak,

slurp..... Slurp.... Ah...

Suara keduanya saling menjilati kemaluan masing masing, Ica pun semangat sekali mengulumi penis pak paul, kemudian saat Ica orgasme untuk ketiga kalinya, pak paul pun mencabut penis nya dari mulut Ica dan langsung berjongkok didepan liang kemaluan Ica, pak paul pun kemudian bangkit dan mengambil sesuatu dari saku celananya, kemudian ia mendudukan Ica yang sudah kelelahan tadi, tiba tiba pak paul menyibakan rambut hitam Ica dan memakaikan Ica sebuah kalung salib ke leher Ica, kalung itu adalah kalung milik Agnes mantan istrinya yang pernah dipakikan edna tempo hari,
" pak ini kan....?" tanyanya bingung
" ini dulu milik mendiang istri saya bu. Sekarang saya ingin bu Ica pakai dan jangan pernah dilepas ya bu" kata Pak paul sambil memasangkan kalung itu,. Kemudian entah mengapa Ica hanya mengangguk menjawab kata2 pak paul. Pak paul pun merasa sangat bahagia ia kemudian mengecup dahi Faiza ungkapan tanda terimakasih.

Kemudian pak paul langsung meminum air di botol kecil yang ia ambil tadi, kemudian pak paul mengadahkan wajah Ica dan kembali berciuman dengan panas sembari pak paul menyalurkan air bekas kumurnya tadi ke mulut Ica, Ica pun menelan semua air itu. Lalu pak paul pun berbisik
" bu, saya ingin mengawini ibu malam ini, boleh kan bu?" tanya pak paul sambil membaringkan lagi Ica. Entah mengapa bagian vital ica kembali terasa gatal, Ica pun terdiam dan tak menjawab, namun sesaat kemudian tangan Ica langsung menarik leher pak paul hingga mendekat ke wajahnya dan Ica langsung mencaplok mulut pejantannya. Hal ini adalah persetujuan Ica untuk disetubuhi secara optimal oleh pak paul dan paul pun mulai mengarahkan batang kontol hitam tidak disunatnya ke arah memek faiza, awalnya ia hanya menggesek gesek kepala kemaluannya didinding wagina Ica untuk merangsangi sang betina, pak paul pun belum memasukkan kontol nya, ia kini malah sibuk nenen di dada Ica, Ica yang sangat terangsang pun
" pak cepat masukin pak, saya ngga tahan" ucap Ica
" baik bu". Batang kemaluan paul pun mulai mencari jalan untuk masuk goa kenikmatan dunia ica. Saat batangnya makin masuk Ica pun merasa kesakitan luar biasa di vaginanya, Ia pun merancau dan berteriak, pak paul menyumpal bibir Ica dengan bibirnya.

Ohhhhm......ahhhh.....ahhh....

Suara Ica menikmati permainan pak paul, rasa sakit di vaginanya kini berubah menjadi kenikmatan luar biasa yang dirasakan Faiza
" uhhh... Pak... Saya mau keluar" kemudian tubuh Ica mengejang tanda ia mengalami orgasme nya. Batang pak paul serasa diremas remas oleh dinding kemaluan Faiza yang jelas membuat pria tua ini semakin semangat menggenjot wanitanya.

Sembari memberi Ica French kiss dengan mesra Pak paul pun berbisik
" bu saya masukin semua ya!!" kata pak paul yang jelas mengejutkan Ica yang sudah lemas karena orgasme yang keempat tadi. Yang Ica tidak tau ternyata yang memberi orgasme tadi barulah setengah dari ukuran ereksi kontol pak paul
" saya masukkan semua ya bu " kata pak paul sambil kembali mencumbui mulut Ica dan

Blessssm.........ahhhhhhhh

" pelaaaaannn...... Pelaaaaannn pakh, saaaaaakiiiitttttttt" ucap Ica mejerit kesakitan saat pak paul mulai memasukkan kontol jumbonya ke rahim Ica
"" Taahaaaann buuu..... Bentar lagi enak " jawab paul
" sakiittttt..... Pak........ Berhenti "
Pak paul pun mengangkat kedua kaki Faiza dan mengangkang kan nya lebih lebar agar jalannya untuk menggauli Ica sepenuh nya berhasil, saat penis nya sepenuhnya masuk Ica pun kembali menjerit sambil mencakar lengan pak paul sampai berdarah, Ica pun kembali orgasme.

Pak paul dengan semangat mulai menggerakkan kontol nya maju mundur di liang kemaluan Ica, hingga 30 menit berselang pak paul mulai mengejang dan berkata
" bu Ica saya keluarin didalam ya..... Biar jadi bayi," ucap pak paul sambil mengejang
"jangaaannnn... Pakh...... Saya takut......... Ahhhhhh" tolak Ica

" aaahhhhhhh.......Bu Ica terimalah peju ku dan hamilah anak2 ku" teriak pak paul sambil memasukan kontolnya hingga mentok ujung rahim Ica dan
Seeeerrrrrr...... Croootttg....... Pak paul melepaskan cairan pembuat bayi nya ke rahim Ica. Semprotan yang membuat seluruh dahaga seks Ica terpenuhi

Pllooppp....... Ahhhh........
Pak paul pun mencabut kontolnya dari vagina Ica dan meluberlah cairan sperma pak paul bercampur cairan cinta Faiza dan bercak darah, Ica merasakan ngilu dan perih luar biasa karena persebadanan tadi
Memang liang vagina Ica terluka saat pak paul memaksakan kontol nya masuk sepenuhnya. Liang vagina ica terluka akibat kerasnya kontol pak paul yang mengobrak abrik kemaluanya tadi. Kemudian untuk mengungkap rasa terimakasih nya pak paul pun menciumi rambut, tengkuk, dan seluruh Wajah ica yang setengah sadar. Kemudian sambil mengenggam erat tangan Faiza pak paul berbisik
" bu, Ica terimakasih sudah memperbolehkan saya penetrasi tadi"
" aku sangat mencintai mu bu"
" MAU KAH ENGKAU MENIKAH DENGAN KU dan melahirkan anak2 ku nanti"
" aku akan bertanggung jawab atas yang kulakukan malam ini bu" ucap paul, namun Ica yang ternyata pingsan karena kelelahan pun tidak mendengar yang paul katakan. Kemudian mereka pun tidur ber pelukan di ranjang tua itu

Tepat tengah malam Edna dan Albert pun kembali ke rumah, saat masuk rumah Edna langsung dikejutkan dengan beberapa pakaian dan celana dalam wanita yang tergeletak di lantai ruang tengah, Ia pun masuk ke kamar dan menemukan 2 insan itu sedang tidur ber pelukan dengan mesranya. Ia pun melihat noda bekas perstubuhan mereka yang keluar dari vagina wanita ini, Edna pun merasa sangat bersyukur dan ia berdoa semoga sperma anaknya bisa jadi bayi dan anak yang sehat.

Paginya pak paul pun bangun duluan dan mendapati seorang wanita cantik yang ia idamkan sedang memeluknya dari samping, pak paul pun bangun dan beraktifitas. Kemudian Ica pun bangun tepat jam 12 siang, Ia merasa kakinya tidak bisa digerakan dan nyeri luar biasa di selangkangan nya. Edna pun masuk ke kamar Ica dan membantu Ica bangun. Edna dengan sabar memapah Ica ke kamar mandi untuk mandi dan kemudian memgambilkan daster bekas millik Agnes. Sambil makan bareng Edna pun berkata
" Terimakasih dik, kamu sudah mau v paul apa adanya"
" mulai sekarang panggil aku ibu aja"
" aku harap dik Ica bisa segera diberi momongan"
Ucap edna ditengah aktifitas mereka. Selama 3 hari itu Ica benar2 tidak bisa keluar kamar karena sakit luar biasa diselangkangan nya belum sembuh, dan pada hari minggunya mereka pun izin pamit untuk kembali ke pulau X. Ica yang masih kesulitan berjalan pun ditolong pak paul dengan menggandeng nya. Hari rabunya mereka pun sampai di rumah Ica di pulau X lagi. Sampai disana Ica pun sakit, tubuhnya demam dan kaki nya masih ngilu saat digunakan untuk jalan, pak paul dengan sabar pun merawat Ica, ia melakukan semua pekerjaan rumah. Ica merasa sangat bersyukur ada pak paul yang merawatnya.

END PART 13
-------------------------

NEXT LAST PART
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd