dialog fantasi mesum
Kalian sungguh meringankan usaha ane agar kita semua bisa secepatnya menikmati DESAHAN MANJA para Betina Binal.
Haduuh, malamĀ² jadi kebayang si santri dikelonin ustazah Rachel.
"Uuh.. santriku.. kasihan kamu nak lebaran tak bisa pulang. SiniĀ² luapkan kangen kamu sama ustazah.. usss.. sttt sttt.. cuph.. cuph.. cuph.. ganti kiri nak, masak dari tadi nyusu yang kanan terus... kamu ini ah... hihihi..", Ucap ustzh Rachel menyodorkan puting susu sebelah kanan pada santri kesayangannya.
Sembari membelai penuh kasih santrinya yg emosinya masih labil. Rachel berikan bisikanĀ² mesra diselingi nasehatĀ² bab pengendalian diri, sabar & syukur dalam hidup. Kini Rachel bak ibu peri tengah mendidik sambil menyusui si macan liar yakni santrinya. Dengan sabar, Rachel coba menjinakkan nafsu liar dalam diri santrinya. Sementara kejantanannya setengah tegang didekap mesra rahim ustzh Rachel.
"Setiap cobaan itu pasti ada hikmahnya kok santriku sayang. Cuph..
".
"Inget yaa, keburukan itu akan selalu ada, karna biar ada tempat untuk kebaikan. Pandailah ambil hikmah ditiap kejadian naak.. Kamu ndak bisa pulang, kamu pikir itu buruk. Tapi disisi lain, kamu jadi bisa pengabdian untuk pesantren kan.. Kamu kehilangan sesuatu kamu anggap itu buruk. Padahal bisa saja itu bentuk penyelamatan tuk kamu sayaang.. atau ada ganti yang lebih baik lagi dibalik kehilanganmu itu.. Cuph..
". Nasehat ustzh Rachel, yg selalu diakhiri kecupan dikening santrinya. Dengan masih tetap membelaiĀ² kepalanya. Menyusuinya. Menggetarkan otot vagina yg menyelimuti penis santrinya.
Seolah vagina Rachel sedang beri penegasan;
"itu tuh.. dengerin kata ustazah.."
Yang mana dijawab anggukanĀ² penis santri tanda meng-iya-kannya. Membuat vagina Rachel tertawa. Dan tawanya itu berupa cairan lendir orgasme yg entah sudah keberapa belasan kalinya mengalir.
"Santriku.. kamu ngaceng lagi naak"?
Tanya Rachel merasakan penis santri mulai negang lagi di vaginanya. Diceramahi sambil disenggamai ustazah cantik, ya gimana tak panas dingin tegang kembali, batin santrinya yang sibuk menyusu sedari tadi. Ia hanya mengangguk/ menggeleng kepala tiap kali ustzh Rachel bertanya padanya. Sedang mulutnya tiada henti menyesap, mengelamuti, mengenyot gigiti payudara indah ustazah cantiknya, Rachel.
"Kamu iniii, sudah 3x keluar lho.. Aastagaa, santrinya ustazah Rachel kok ngacengan bgini.siihh... hihihi.." Rachel tertawa,menggodai & mencubit hidung santrinya.
"Dasaar.. Dasar.. Pejantan muda.. hihi.."
"Nafsuan, ngacengan ih santrinya ustazah Rachel ini..hihi.."
"Tuntaskan, santriku. Ustazah Rachel tak tega kalau penis santriku ini tegang dan tak ada pelepasan. Sudah tugas ustazah, menegakkan yang layu - me rilex kan yang tegang.."
"Hihihi..kenapa itu senyum senyum"?
"Suka ya"?
"Suka ya santriku tiap hari disusuin ustazah Rachel begini? hihi..."
"Suka ya santriku ini ngawinin ustazah Rachel nya? Hihihi..."
"Aw.. Berkedut-kedut itu punya kamu sayang.."
"Sudaah.. Sudaah..aah.. lakukan sayang.."
"ughhh.. aduh, Santriku, kamu ngawinin ustazah lagi sayang.. Aahh..."
Cuph..
"Ustazah Rachel.. sayang kamu santriku..."
NGGHHHH AAAHHHH...
--------------------------------------------------------------
Begitulah bayangan imajinasi Waluyo ketika menanti update an kisah cerbung "Ada Cerita Di Pesantren" yang tak kunjung muncul jua. Kini ia bersama mbak Mey tak malu lagi terlibat saling diskusi tentang kisah ACDP tersebut. Ia juga cerita membayangkan mbak Mey ialah ustzh Rachel & Waluyo jadi santrinya. Aah.. Betapa nikmatnya. Tersenyum mnahan tawa mbak mey dengar penuturan waluyo ARTnya.
"Hahaha.. Yasudaah. Waluyoo.. Santriku.. sini peluk ustazah Mey, menyusu sama ustazah Mey. Itu juga penis kamu, silaturahmi dulu ke vagina ustazah Mey.. Hihihi.."
"Ustazah Mey tak tega melihat penis Waluyo santrinya tegang terus, sementara tak ada pelepasannya. Hayuk Waluyo Santriku.. kawini Ustazah Mey mu sayang".
Ucap mbak Mey berakting menjadi ustazah Rachel.
Wqeqwqwq...
Hayuk suhuu.. Ganbattee...