Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Devina : My Eksib Story (NO SARA)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Halo suhu-suhu yang ada di Forum Semprot. Salam kenal semuanya
Sebelumnya perkenankan saya yang cuma newbie dan lebih seringnya sebagai silent reader di forum ini, mencoba untuk membuat sebuah karya cerita, mudah2an aja para suhu-suhu semproter pada suka ya, dan mohon masukan2nya Suhu-suhu agar nubie ini bisa lebih baik dan berkembang dalam mebuat cerita dan menarik untuk di simak..

Oh ya ini semua adalah karya FIKSI jika ada kesamaan nama, tokoh dan tempat kejadian mohon maaf ya suhu2..
Cerita ini tersinpirasi dari cerita-cerita eksib yang emang nubie sendiri demen nih.. hehe

Note : Gambar Mulustrasi hanya untuk memudahkan TS & Suhu-suhu agar lebih bisa menikmati jalannya cerita.. NO PK ya !


CHAPTER 1 : INTRODUCTION

Devina
WsO4ELdq_t.jpg



Perkenalkan namaku Devina merupakan seorang admin di salah satu perusahaan di Surabaya. Aku merupakan seorang Janda beranak satu yang ku titipkan pada mamaku di kota Solo. Umurku masih 24 tahun, usia yang terbilang cukup muda untuk ukuran seorang janda. Berkulit cerah, mulus, langsing dengan tinggi badan 165 cm dengan ukuran bra 32b, sangatlah idaman untuk setiap pria yang melihatnya. Bahkan cukup banyak juga rekan kerjanya yang menggodanya. Aku baru bercerai dengan mantan suamiku sekitar 3 taun lalu ketika anakku berusia 1 taun. Setelah bercerai dengan mantan suamiku Aku memutuskan pindah ke Surabaya untuk mencari nafkah biaya anakku yang masih kecil. Hanya bermodalkan ijasah SMA, aku nekat melamar kerja disalah satu perusahaan export-import yg cukup besar di kota Surabaya.

######

Pada awalnya aku bekerja di perusahaan ini biasa-biasa saja dan lancar tanpa hambatan dan bekerja seperti biasa layaknya bagian administrasi. Namun semua berubah ketika pada penghujung tahun, dimana banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan karena terkejar deadline laporan akhir taun perusahaan, sehingga mengharuskanku bekerja lembur di kantor. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 10 malam, ku lihat sekelilingku sudah tidak ada orang. Aku berniat untuk membuat kopi di dapur kantor, namun baru memasuki koridor aku melihat lampu ruangan atasanku yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan ini, masih menyala.

"Apa dia ikutan lembur juga ?" Kataku dalam hati, tapi tunggu sebentar suara apa ini ? Aku coba mendekati ruangan atasanku tersebut, bermaksud menguping sebentar karena ada suara-suara seperti desahan orang sedang ML. Aku coba mengintip dari kaca yang memang kebetulan di dalam ruangan terebut di tutupi tirai yang agak sedikit ada celah, sehingga aku bisa mengintip apa yang sedang terjadi di dalam ruangan tersebut.

Aku cukup terkejut dengan apa yang ku lihat di ruangan tersebut, ternyata Anak boss ku sedang ML dengan salah satu teman kerja ku..
"Oh.. pak enak terusss.. ahhh.. terus pak.. kontol bapak enak banget.." desah si perempuan tersebut.
"Memek kamu juga enak kok sayang.." jawab anak boss ku
"Ohh.. terus pak puasin aku, kontol pacarku gak bisa kaya kontol bapak.."
Cukup kaget juga aku ketika itu, melihat batang kejantanan milik anak bossku terus mengaduk-aduk liang senggama milik teman kerjaku yang memang sering berpakaian seksi setiap ke kantor. Namun tiba-tiba aku teringat dengan tugas-tugas pembukuan akhir taun yang harus segera ku lanjutkan, aku bergegas menuju dapur kantor untuk membuat kopi agar rasa kantuk ku hilang.

Andrian
023340900_1447417151-20131128-59f8b2f485b172e44477a_resized_637x350.jpg


Santi

5Qg19rfq_o.jpg



Ketika aku selesai membuat kopi, dan bergegas kembali ke meja kerjaku. Tiba-tiba pintu ruangan atasanku tersebut terbuka, tampaklah mereka dua yang sudah kembali mengenakan pakaian masing-masing. Atasanku bernama Andrian dan temanku yang bernama santi tersenyum ketika melihatku.
Santi : Loh.. masih di kantor aja dev ?
Gue : Masih nih san, kerjaan masih numpuk gak tau deh kapan kelarnya.. ku jawab sambil tersenyum lesu..
Andrian : Semangat ya dev, saya tunggu laporan akhir taunnya.
Gue : Iya Pak, akan segera saya selesaikan secepatnya..

Ketika kembali ke meja kerja, aku mulai tidak konsentrasi mengingat kejadian yang aku lihat barusan antara Pak Andrian dan Santi temanku. Memikirkan hal tersebut nafsuku mulai bangkit. Ku tengok sekelilingku sudah benar-benar sepi tidak ada seorangpun. Aku mulai membayangkan kontol Pak Andrian yang ukurannya memang cukup besar walau samar-samar ku lihat barusan. Tanganku mulai ku masukan ke sela-sela rok kerjaku dan mengusap-usap bibir vaginaku. Aku yang ketika itu mengenakan roko bahan berwarna hitam dan tankop putih dengan ditutupi blazer, memudahkanku untuk bermasturbasi saat itu, tanganku yang satunya ku masukan ke tanktopku untuk meremas payudaraku untuk menambah rasa nikmat yang kurasakan sambil membayangkan batang kejantanan milik atasanku tersebut, maklum sudah cukup lama juga aku tidak disentuh.
Namun tidak berapa lama aku di kagetkan oleh satpam yang sedang keliling mengecek keadaan kantor. Dan untungnya entah sadar atau tidak sadar posisiku membelakanginya sehingga mudah-mudahan ia tidak menyadari bahwa barusan aku sedang bermasturbasi.
"Eh.. Mbak Devina belum pulang mbak ?" tanya si satpam
"Belom nih pak, bentar lagi baru mau pulang nih, lagi mau beres-beres barangku dulu." Jawabku agak panik
"Ya udah saya temenin deh mbak, takut mbaknya ketakutan disini sendirian hahaa.." Timpal Pak Anto seraya sedikit tertawa
"Ah ga usah pak, saya gak takut yang begitu-begitu.. Palingan juga yang ada setannya takut godain orang sibuk sama kerjaan,setannya juga takut Pak di minta bantuan kerjain kerjaan saya.." Candaku pada si satpam
Namun si satpam tetap menungguku di depan ruangan kantorku yang memang khusus bagian staff-staff administrasi.
Tapi tiba-tiba si Satpam langsung mengaggetkanku dengan sebuah pertanyaan yang membuatku gugugp.
"Mbak, tadi Pak Andrian begituan lagi ya sama Mbak Santi ?" Tanya Pak Anto
oh ya sedikit Gambaran Pak Andrian belum terlalu tua, umurnya masih 30 tahun, namun karena dia adalah atasan sekaligus anak pemilik perusahaan ini maka kami semua mamanggil beliau dengan sebutan Pak, Wajahnya cukup ganteng maklum ia adalah keturuan Chinese, begitupun aku.
"Ehmm.. maksud Pak Anto gimana ?" Tanyaku bingung
"Itu loh mbak, masa mbak gak tau.. kan tadi mbak sendiri juga ngintip toh ? piye sih Mba Devina suka pura-pura aja hehehe"Jawab Pak Anto
"Husss Pak, gak bolehin ngomongin orang ah.. biar aja itu urusan mereka.." Jawabku dengan tergesa-gesa sambil berjalan menuju lift berbarengan dengan Pak Anto.
Pak Anto ini kira-kira berumur 35 tahun, yang ku dengar ia sudah memiliki istri dan 2 orang anak yang masih kecil juga. Namun, tiba-tiba Pak Anto kembali membuka pembicaraan hal yang cukup mengagetkanku.
"Mbak.. tadi saya juga gak sengaja liat mbak lagi anu.." belum sempat menyelesaikan ucapannya aku langsung memotong ucapan Pak Anto.
"Anu apa Pak ? Orang saya ga ngapa-ngapain kok" Jawabku dengan cukup cepat agar ia tak berpikri yang macam-macam apa lagi kondisi di kantor saat ini hanya tinggal aku berdua saat ini dengan Pak Anto
"Ah, masa sih Mbak orang saya liat sendiri kok mbak, tangan mbak masuk ke bajunya mbak.. hehehe" Seraya tersenyum mesum.
"Oh.. Shit !!" gerutuku dalam hati
"Gapapa lagi mbak, gak usah malu sama-sama udah dewasa ini, saya juga sering kok mbak coli di toilet Pos satpam tiap abis ngintip mereka gituan sambil bayangin mbak santi.." sambil memasang muka senyum lanjut Pak Anto.
"Ah bapak makin malem makin ngaco aja" Jawabku ketus
"Mbak, saya jadi nafsu juga deh mbak liat mbak kaya tadi.." sambil mulai mencoba mencium bibirku.
"Pak Jangan ada CCTV.. Nanti jadi bahan omongan" ku dorong tubuh Satpam tersebut.
Ya memang ada CCTV di dalam lift.. dan aku tak mau ini menjadi aibku di kantor
"Ya udah mbak gimana kalo kita cari ruangan kosong aja ?" Ajak Pak Anto


Bersambung..

Update akan segera menyusul tergantung respond
Mantappppp laniitkannn suhuu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd