Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mam... Aku Minta Maaf

Survey pertimbangan Plot NTR/cuckold buat cerita baru nanti (kalau ada yang lain boleh dm)

  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan + adik laki

    Votes: 61 10,6%
  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan (no incest)

    Votes: 42 7,3%
  • suami vs istri

    Votes: 58 10,1%
  • Ayah vs anak perempuan

    Votes: 69 12,0%
  • anak laki vs ibu kandung + anak/adik kandung yang lain.

    Votes: 248 43,2%
  • anak laki vs ibu kandung (no incest)

    Votes: 172 30,0%
  • Suami vs istri + anak perempuan

    Votes: 45 7,8%

  • Total voters
    574
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Dan setibanya Santy dirumah, Santy mencari-cari Henry anaknya, ternyata Henry telah pergi dari rumah itu.

Dan hanya meninggalkan handphone beserta secarik kertas yang tulisannya : "Ma, maafkan Henry yang telah membuat mama marah-marah terhadap Henry. Henry tau, bahwa Henry sering melawan mama, gak mendengar apa yang mama katakan dan sering membuat mama jengkel. Mulai hari dan seterusnya Henry gak akan tinggal dirumah ini lagi. Dan Henry sudah tau hubungan seperti apa mama dan Andre. Bahkan Henry anak mama sendiri pun mama hina mama maki didepannya. Henry akan hidup seorang diri diluar sana, dan kelak suatu hari Henry sukses dan mempunyai developer game sendiri sebagaimana minat dan hobi Henry. Dan untuk mama, mama suatu saat pasti menua, dan tidak layak dinikmati oleh si bajingan Andre. Mama pasti tau itu. Suatu saat nanti pasti mama akan mencari Henry. Henry yakin itu. Jadi mama jangan pernah mencari-cari Henry ya. Semoga hari-hari mama bahagia bersamanya. Oh ya ma, Henry pun sudah tau hubungan dia sama Tante Hani, keluarga Tante Hani pun sudah tau Henry bagaimana. Ternyata keluarga rusak, hamil karena kecelakaan, anak gadis sendiripun dikentot sama Om Doni. Sudah ya ma, SELAMAT TINGGAL."

Sejak saat itu Santy pun tidak peduli sama Henry, anaknya. Dan Santy pun bebas melakukan apa saja sama Andre ketika dirumah. Kadang-kadang pun Santy mengajak Hani kerumahnya beserta suaminya serta Ara. Sampai-sampai suatu ketika Santy mulai merasakan sakit tiada tara dimemeknya. Pergilah Santy ke rumah sakit dan diperiksa oleh dokter. Ternyata Santy mengidap HIV karena melakukan seks bebas dengan siapapun tanpa memakai pengaman.

Hubungan Santy dan Andre pun merenggang karena Andre tau Santy terkena penyakit HIV. Andre pun menjauhinya. Hani dan keluarganya pun menjaga jarak terhadap Santy.

4 tahun kemudian.

Suatu ketika Santy mulai menyadari anaknya, anak semata wayang nya. Santy pun ingin mencarinya, karena teringat surat yang ditinggalkan oleh Henry, dia pun membacanya lagi, Santy pun mulai menyesal dalam lubuk hatinya, karena dulu dia sudah tidak menyayangi anaknya, bahkan sampai-sampai menghina dan mengejek nya didepan Andre bahkan didepan adiknya sendiri (Hani). Santy pun mulai menangis. Tidak ada satupun yang peduli sama dia. Karena penyakit HIV yang dideritanya.

Santy pun mulai mencari-cari Henry, bahkan ia meminta tolong kepada Hani untuk membantunya mencari Henry. Berhari-hari, berbulan-bulan lamanya akhirnya Santy dan Hani berhasil menemukan Henry disuatu alamat.

Dan ternyata Henry sudah menjadi orang sukses dan menjadi developer game terbesar se Asia-Pasifik. Rumah mewah, ada penjaganya.

"Yakin kamu ini rumahnya Henry, Han?" Tanya Santy ke Hani.
"Yakin sekali aku kak, karena kakak minta tolong ke aku, aku bantu, sebenarnya pun aku ogah bantu kakak, seandainya kakak gak bersikap dingin sama Henry dulunya dan kakak kena penyakit seperti ini. Ini pun aku meminta bantuan sama kenalanku tuk cari-cari si Henry." Ucap Hani kepadaku.
"Makasih ya Han. Aku hanya mau minta maaf apa yang telah aku lakukan ke Henry selama ini."
"Ya udah, kita tanya saja sama penjaga itu."
"Selamat siang pak. Apa benar ini rumah Henry." Tanya kami berdua.
"Selamat siang Bu. Iya, benar ini rumah pak Henry. Maaf, ibu-ibu ini siapa ya?" Tanya bapak penjaga tersebut.
"Saya Santy, ibunya Henry dan ini Hani, tantenya Henry pak." Ucap Santy.
"Loh, pak Henry gak pernah bilang kalo masih ada orangtua dan keluarga nya." Kata si penjaga.
"Benar pak, kami keluarganya." Ucap Tante Hani sambil menimpali.
"Kalo bapak tidak percaya, coba panggil saja Henry nya dan tanyakan." Kata Santy.

Penjaga pun membuka gerbang dan mempersilahkan masuk Santy dan Hani.

"Tunggu disini ya, saya panggil pak Henry nya dulu." Kata si penjaga.
Santy dan Hani pun menjawab dengan menganggukkan kepala.

'Tok... Tok.... Tok...' suara pintu diketuk.

"Napa pak Ujang?" Ucap seorang pembantu dari dalam rumah tersebut.
"Pak Henry kemana bi?"
"Ada tuh didalam, kenapa?"
"Ada yang nyariin bapak, coba bibi panggil kan sebentar."

Si bibi pun masuk kedalam rumah mewah itu dilihat oleh Santy dan Hani dari pos penjaga. Gak lama keluar seorang pria gagah dan berotot hanya memakai celana pendek memamerkan otot sixpack dan tercetak rudal balistik nya dari celana pendek yang dikenakannya.

"Siapa yang cariin saya pak?"
"Ada dua orang ibu-ibu mencari bapak."
"Siapa?"
"Namanya Bu Santy dan Bu Hani pak. Ngaku-ngaku sebagai ibu dan Tante nya bapak katanya."
"Mana orangnya pak?"
"Itu dipos, saya suruh tunggu dipos pak."
"Yasudah suruh masuk saja."


Dan si penjaga menemui Santy dan Hani.

"Ibu-ibu disuruh masuk sama pak Henry." "Terima kasih pak." "Sama-sama Bu."

Masuklah Santy bersama Hani. Didalam hati Santy mulai bangga melihat hasil jerih payah anaknya, ada rasa kagum kepada sang anak, begitu juga Hani, berdecak kagum melihat isi rumah dari keponakannya itu. Sekilas Santy melihat sebuah poto besar, dan ternyata itu poto pernikahan Henry. Dilihatnya dengan seksama.

"Lihat Han, Henry gak hanya sukses, dia sudah menikah, lihat istrinya, cantik sekali ya?"
"Eh, iya ya kak, sudah gagah sekarang, istrinya pun cantik. Dan tadi aku lihat dia berbeda sekali sama yang dulu."
"Iya han, aku menyesal dan aku mau meminta maaf atas perlakuanku kepadanya dulu."
"Iya, aku pun demikian kak, karena aku juga kakak begini, imbasnya ke Henry."

Dan Henry pun turun dari lantai 2 beserta istrinya. Ternyata istrinya sudah tau masa pahit masa kelam si Henry.

"Henry." Sapa Santy.
"Maaf, kalian siapa? Dan kenapa mengaku-ngaku sebagai ibu dan Tante dari suami saya." Ucap istri Henry.
"Perkenalkan nama saya Santy, mamanya Henry, dan ini Hani, tantenya Henry." Kata Santy perkenalkan diri.
"Mau ngapain kalian kesini, apa sudah capek kalian ngentot sama Andre, dan menyesal sekarang. Dulu sampai-sampai menghina dan mengejek aku." Ucap Henry marah.
ending begini, menjelang tamat bagus sih huu. tapi gua lebih suka, 1. henry kabur 2.timeskip (kisah henry selama pelarian) 3.Sukses 4.glowup jadi fuckboy 5. henry nyari emaknya dan si andre buat balas dendam. terserah penulis balas dendamnya gimana.
 
Terakhir diubah:
Part 10

Flashback di Rumah Hani

(Hani = Ni = Han)

PoV Santy



“Loh Haniiii…….”

“Hihihi lama gak kita tidak bertemu Kak. Yuk masuk aja Kak, nggak enak dilihat orang kalau malam-malam gini di luar rumah” ucap adik-ku, Hani mengajak masuk kedalam rumah-nya.

Tanpa banyak bicara aku dan Andre bergegas masuk rumah Hani yang cukup besar. Kami bertiga terduduk di sofa-sofa empuk di ruang tamu Hani. Aku dan Hani Umur-nya terpaut, 2 tahun. Jadi seharus-nya sekarang umur 36 Tahun. Punya suami, Doni nama-nya, seorang pengusaha cukup sukses. Hani juga sudah di karunai Anak, Jessi. Dia dan Henry seumuran. Kok bisa seumuran ? ya karena sebenernya Doni dan Hani ini nikah karena kecelakaan, alias MBA. Syukur Doni masih bertanggung jawab atas perbuatan-nya, yang telah menghamili Hani, ketika masih SMA. Dan ternyata langgeng sampai sekarang, ya jodoh siapa yang tahu sih.

“Kamu kenal sama Andre ya Ni?”

“Iya kak, kebetulan Mas Doni sama Andre ini satu group sepedaan pagi. Dan juga, aku dan Mas Doni juga kenal sama ortu dia kok. Sama-sama pengusaha gitu Kak”.

“Oalah begitu toh. Ternyata dunia ini sempit ya hihihi. Terus kabar kamu gimana Dek?”

“He-eh Kak sempit banget hihihi, dan aku baik-baik aja kok”.

Lama aku berbincang dengan Hani, melepas kangen. Segela keluh kasih kulepaskan kepada adik-ku tercinta, begita juga sebalik-nya. Ya meski sekarang bisa berkomunikasi dengan jarak jauh, tetap saja pertemuan secara fisik begini pasti sangat penting dan menyenangkan.

Selama aku sibuk meladeni obrolan Hani. Kupantau Andre kekasih muda-ku yang sedang selonjoran di sofa itu, hanya bermain dengan telepon genggam-nya.

“Terus Dre, kamu ngapain bawa Tante Santy kesini. Tante kira mau kemana tahu, kamu bikin takut aja” ucapku yang masih tidak mengerti kenapa aku di bawa kesini, malam-malam begini pula.

Bukannya menjawab, dia malah berdiri menghampiri aku dan Hani. Dia berhenti tepat di depan Hani, dan kini selangkangan-nya persis sejajar dengan wajah Hani.

“Aku yang manggil dia kesini Kak” jawab Hani. Terlihat mata adik-ku itu sekarang berubah menjadi sayu, seperti sedang menahan nafsu. Nafas-nya pun berubah menjadi lebih berat. Ada gerangan apa ini.

“Loh buat apa Han?” tanya ku binggung tak pasti.

‘Jangan-jangan Hani…..’ ucapku dalam hati. Otak-ku menerka-nerka apa yang akan terjadi sekarang.

“Buat ini Kak” singkat Hani. Dia turun dari sofa dan bersimpuh di depan Andre. Kedua tangan Hani menggapai celana Andre dan berusaha membuka-nya.

*Sret……. Astaga dengan lincah-nya Hani membuka seluruh celana jeans beserta celana dalam-nya Andre hingga lepas. Dengan singkat kemaluan Andre yang besar itu terpampang dengan bebas di hadapan aku dan Hani.

Dengan tangan-nya, adik-ku maraih penis yang sudah setengah ereksi itu. Dia raba-raba dengan mesra, dia ludahi tangan sendiri dan mengkocok-kocok batang Andre. Tak ayal kemaluan itu perlahan menjadi semakin tegang dan keras. Urat-urat yang besar dan banyak itu pun berkedut-kedut akibat perlakuan Adik-ku.

Aku hanya terbujur kaku dengan mulut terbuka karena melihat kelakuan adik-ku. Apakah dia ada affair di belakang suaminya, Doni. Apakah Hani juga sudah takluk sama Andre. Pertanyaan demi pertanyan muncul akibat pemandangan di depanku ini.

Aku tahu meski masih muda, Andre sudah banyak menaklukkan banyak wanita dengan penis perkasa-nya. Tak terkecuali aku, dan sepertinya Hani juga sudah takluk. Wanita mana sih yang tidak tergoda dengan barang sehebat itu.

“Hei kontol, sudah lama kita tidak bertemu. Memek-ku sudah kangan kamu tahuu.” ucap adik-ku. Hihihi ternyata bukan cuma tingkah aku yang konyol, Hani juga suka mengajak bicara sebuah penis. Kakak dan adik sama saja ternyata.

*Cuph….”Hap”....*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

Aku masih terbenggong di sofa, melihat Hani yang melumat nikmat Kontol Andre dengan nikmat. Tak tahu harus ngapain, berbicara pun tak bisa. Lidah terasa kelu. Andre menikmati hisapan adik-ku, dia hanya bisa meremas-remas mesra kepala adik-ku.

“Puahh…..ini memang salah satu kontol terbaik yang pernah aku rasakan”.

“Happ….*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp….

Melihat Hani yang dengan semangat menyelomoti kontol kesayangan-ku itu, mau tak mau celana dalamku menjadi lembab. Tanda nafsu-ku kian menanjak naik. Terlihat dari erangan dan ekspresi Andre, tampak-nya Hani sudah biasa mem-BJ kontol.

Dengan masih kepala kontol Andre dimulut-nya, Hani melirik ke arah-ku. Lalu di tersenyum kepada-ku meski masih ada kontol yang menyumpal mulut-nya

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp… *Plop

Adik-ku itu menyodorkan kontol Andre kepadaku. Sekarang kepala kontol Andre yang basah mengkilap karena liur Hani dan pre-cum, menodong ke arah wajah-ku.

“Hihihih. Ini Kak, mau juga nggak? Ayo sini Kak, isep juga” tanya Hani seraya menggoyang-goyangkan batang kontol Andre kepada-ku untuk menggoda nafsu-ku. Dan itu berhasil, aku semakin tidak tahan untuk menghisap kontol Andre. Walau begitu aku harus menjaga imej sebagai seorang kakak.

“Tapi….”

“Ayo-lah Kak, nggak usah malu-malu sama Hani. Lihat nih, kontol Andre juga mau masuk ke mulut kakak tauuu” rengek Hani seperti anak kecil, berusaha mengajak kakak-nya ini untuk turut menikmati pusaka yang perkasa itu. Nafsu-ku semakin tidak terbendung.

“Hehhhh…..” aku menghela nafas, sepertinya nafsu-ku kembali menang. Aku beranjak dari sofa, ikut bersimpuh di sebelah Hani. Sekarang kepala kontol Andre hanya berjarak beberapa centi dari wajah-ku. Kutepis tangan Hani yang masih menggangam batang itu. Sekarang tanganku-lah yang pegang dengan pasti, batang keras dan basah ini.

“Ihhh Kakak galak banget sih, gak mau bagi-bagi ah. Pelit.” protes Hani disebelahku.

Tak kupedulikan omelan Hani, yang ada di dalam otakku sekarang adalah kontol Andre. Kucium-cium seluruh kontol itu. Menciumi mesra kontol sebelum kutelan dalam-dalam adalah ritual favorit milik-ku ketika bersenggama dengan Andre. Tak ada bagian yang luput dari ciuman mesra dan jilatan lidah-ku. Kupuja-puja kontol ini. Rasa sayang-ku kepada kontol Andre, mengalahkan rasa sayang terhadap yang lain, termasuk kepada anak-ku sendiri.

“Ohhhh so sweettttt, Kak Santy sayang banget ya sama kontol Andre, sampe segitunya hihihi” sindir Hani.

“Bawel ah, kamu Han” ucapku kesal kepada Hani yang hanya di balas dengan ketawa oleh-nya. Tak mau berlama-lama, segera kuluhap penis Andre. “Happ….*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…. “Ough…yessss” desah Andre ketika kontol-nya masuk kedalam mulutku yang basah dan hangat. Tak lupa tanganku juga bergerak untuk memuaskan batang keras ini. Kukocok bagian batang yang tidak masuk kedalam mulut-ku

Hani pun tak tinggal diam ketika aku sedang meng-service penis Andre. Dia mendekat kearahku, dan meremas-remas kedua payudara-ku dari belakang. Walau Aku sudah pernah melakukan aksi lesbian bersama Ara, pacar Andre. Tapi sekarang aku merasa risih karena melakukan-nya dengan adik kandung-ku sendiri.

“Ehmmm...*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp….*Plop

“Ishh kamu ngapain sih Dek? Jangan gangguan Kakak gini dong” ucapku marah kepada Hani, namun tanganku masih tidak lepas genggaman dari batang penis Andre.

“Hihihi, sudahlah kak nikmati saja” Jawab Hani lalu dia menciumi-cium tengkuk leherku. Aku mencoba menikmati sentuhan yang tidak pantas dilakukan seorang adik kepada kakak-nya. Dengan begitu, akibat perbuatan Hani, aku mendesah ditengah-tengah hisapan-ku.

Dia buka seluruh kancing kemeja-ku, sedangkan aku tetap saja menghisap nikmat penis Andre. Setelah baju-ku terbuka bebas, payudaru-ku terpampang bebas. Dia raih dan turunkan kedua cup Bh-ku. Sekarang kedua cup bh-ku tersangkut di bawah masing-masing kedua payudara-ku. Kedua puting-ku mencuat menegang karena udara malam yang dingin dan juga karena sudah terangsang berat. Kemudian dari belakang, adik-ku memainkan kedua puting-ku, dipellintir, dicubit dan di tarik-tarik mesra. Aku hanya bisa mengeram tertahan karena masih ada penis Andre di mulut-ku.

“Ehmmm...*Slurp….Slurp….Clek…”Ehmmm”...Clek…”Haniii”.....Slurp….Slurp….

“Hihihi sudah keras gini Kak, nafsu banget ya. Pasti yang di-bawah juga sudah banjir nih pasti” ucap Hani, yang menebak benar keadaan vagina-ku yang sudah basah. Justru semakin basah, karena aku di rangsang oleh Hani.

Puas menjamah tubuhku, terasa dia berdiri lepaskan seluruh baju-nya. Dengan mulut masih penuh dengan penis kulirik ke arah dia, astaga, ternyata puting susu kiri-nya itu di tindik. Sekarang dia bersimpuh kembali di sisi kanan-ku. Tampak-nya dia ingin membantu kakak-nya memuaskan penis perkasa penjantan muda ini.

“Ayo dong Kak, bagi-bagi dong kontol-nya Andre. Maruk ih, Jahattt ihhh sama adek sendiri” kembali Hani rengek. Janggal sekali melihat sosok wanita ber-umur merengek-rengek seperti anak kecil minta mainan. Aku tak sadar diri, padahal aku juga seperti itu kok hihihi.

*Plop….”iya-iya ini deh, berisik ah kamu” kulepas jepitan bibirku di kepala kepala penis Andre. Dan kuserahkan semua-nya kepada Hani yang sudah tidak sabar untuk menghisap penis Andre lagi.

“Hahaha sudah-sudah jangan berantem gitu dong sayang-sayangku. Semua kebagian kok hehehe” Andre pun berkomentar karena melihat kakak-adik berebutan penis-nya. Kini giliran adik-ku yang memanjakan penis Andre dengan mulut dan bibir-nya. Dengan semangat Hani langsung melumat penis Andre. Kini gantian aku yang memanjakan tubuh adik-ku. Kubalas semua perbuatan dia kepada-ku tadi. Sekarang Hani cuma bisa melenguh, di tengah-tengah BJ-nya.

“Gantian lagi sini” pinta-ku. Dia keluarkan penis kekasih muda-ku itu dari mulut-nya dan sodorkan kepada-ku. Sekarang kami bergantian memanjakan Penis ini. Aku dan Hani silih berganti menikmati kontol Andre. Seandainya orang tahu, didalam rumah ini, dengan gila-nya seorang janda dan juga wanita bersuami sedang menikmati penis besar milik anak muda berusia 18 tahun.

Saling tak mau menunggu lama untuk gantian, kini Aku dah Hani bersamaan menikmati Penis Andre. Kami berbagi tugas untuk mengerjai batang keras ini. Ketika aku sedang sibuk dengan batang-nya, maka Hani-lah yang akan menyelomoti kepala-nya. Tak ayal bibir kami bertemu ketika sama-sama hinggap di kepala Kontol Andre yang besar itu Aku dan Hani pun saling berciuman, dengan penis Andre berada di tengah-tengah mulut kami. Lepas cumbuan itu, kami kembali berbagi tugas. Tak lama denyutan dari penis Andre pun berasa keras, tanda mau ejakulasi.

Kutarik penis Andre dari Hani, lalu kucaplok semua kepala penis Andre. Tangan-ku bergerak cepat mengocok batang Andre.

“Happ….*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp….

“Oghhh…yes….Tan….aku..keluarr….” teriak Andre.

*Crot Crot Crot

Terasa semburan sperma Andre yang hangat memenuhi mulut-ku, seperti biasa pasti tetap banyak melimpah meski sudah keluar berkali-kali. Tak lupa bibirku menjepit erat kontol-nya, karena aku tak mau sperma lezat itu terbuang percuma. Terasa tak lagi disumber, aku keluarkan penis Andre dari mulutku. Kupamerkan peju Andre yang berada di dalam mulut-ku kepada Hani.

“Kakakkkk bagiii donggg peju-nyaaa” rengek Hani kepada aku, meminta cairan nikmat yang tertampung dalam mulut-ku.

“Siwni…” ucapku memanggil adik-ku. Sebagai Kakak yang baik, aku harus membagi cairan nikmat ini. Kucaplok mulut Hani, kami bercumbu hebat. Kusalurkan sperma yang berada dalam mulut-ku, kedalam mulut Hani. Sekarang dua wanita dewasa ini mengisi lambung masing-masing dengan sperma yang hangat. Setelah semua habis kutelan sperma lezat Andre, aku dengan sigap membersihkan penis Andre. Hani tak lupa juga turut membantu. Seperti biasa yang ada Penis Andre kembali kalau dibersihkan dengan mulut.

“Ayo Tante, saat-nya kita ke menu utama. Siapa duluan ini?” ajak Andre.

“Aku-aku Dre pleaseee, Kak Santy sudah sering kan? Gantian aku yang sudah lama gak ngerasain kontol kamu tauuu” jawab Hani dengan antusias sambil berjingkrak-jingkrak senang.

“Duh dek, kamu kayak anak kecil saja sih hihihi” ejek-ku.

“Biarin….weekkk yang penting dapet enak” Hani memeletkan lidah-nya kepada aku. Memang kayak anak kecil saja, mentang-mentang sering di manja waktu kecil. Lantas aku dan Hani melepas baju yang masih menempel di tubuh kami.

“Lohhh Kak Santy pake buttplug toh hihihi. Sudah di anal belum Kak?”

“Belum Han, masih di latih sama Andre” jawabku, yang hanya di jawab anggukan oleh Hani.

“Langsung apa jilmek dulu nich Tan?” tawar Andre ke Hani

Hani menggeleng kepalanya “nggak usah Dre, sudah basah banget ini. Langsung aja Dre, sini baring, aku mau di atas”.

Andre pun berbaring di lantai yang beralaskan karpet ini, terlihat penis tegak menjulang tinggi. Siap untuk mengait lubang wanita manapun. Hani pun meposisikan dirinya di atas kekasih-ku yang jantan itu. Dan…

*Blesh…..”Ohhh….yeshhh…penuhhh…padet…..kontollll ini memang paling enakkkk” racau Hani ketika penis Andre amblas seluruh-nya kedalam liang vagina-nya. Hani pun berdiam diri di atas Andre. Terlihat sedang meresapi penis Andre di dalam lubang nikmat-nya. Berdetik kemudian suara tumbukan selangkangan yang seksi pun menggema di ruang tamu ini. Hani dengan konstan menaik-turunkan badannya. Erangan indah dan seksi juga keluar dari mulut adik-ku itu.

“Enak Dek?” tanya-ku iseng.

“Yaaa enakk-lah Kakkk, pakeee nanyaaa lagiiii…oughh…yeshhh” jawab Hani sambil tetap naik turunkan badan-nya.

Aku tertawa mendengar jawaban-nya. Ah daripada nganggur, iseng enak kali ya. Aku beranjak ke sebelah kiri Hani yang masih menggejot penis Andre.

“Mau…oghh..ngapainnn…Kakkkk….?” dengan masih menggenjit kontol, dia bertanya heran, melihat aku yang berada di sebelah kiri-nya. Tidak kujawab, aku langsung menyaplok puting kiri-nya yang ditindik. Terasa rasa besi-nya di-mulutku. Sejak bermain sama Ara, aku jadi ketagihan nyusu sama Wanita.

“Ahhh…kakakkkk….curanggg….ahhh” erang Hani karena hisapan yang keras ku di puting bertindik-nya. Tiba-tiba terasa sebuah tangan merayapi paha kiri-ku.

“Oghhh…..” desah-ku lepas dari mulut-ku. Ternyata jari-jari kekar Andre mengorek-ngorek vaginaku. Pengertian sekali penjantan-ku yang masih muda ini.

“yesh….yesh….Yeshhh…akuu… keluaar…..” teriak Hani dan bergetar hebat ketika mendapatkan orgasme-nya. Terlihat cairan nikmat tersempot keluar di sela-sela kemaluanya dan milik Andre. Selesai bergetar hebat, tubuh Hani ambruk ke atas tubuh Andre. Terlihat adik-ku ngos-ngosan berupaya menghirup udara.

*Plop…suara nyaring terdengar ketika Andre menyingkirkan Hani dari atas tubuh-nya dan melepas kaitan kemaluan-nya dari lubang nikmat Hani.

“Ayo sekarang giiliran Tante Santy” ajak dia.

“Sini, tante emut kontol kamu dulu sayang” padahal penis besar-nya masih basah, tapi aku penasaran dengan rasa cairan orgasme adik-ku. Kuraih dan kuhisap kemaluan Andre, ohh gini toh rasa-nya hihihi. Tak lama aku langsung minta di genjot dengan posisi doggy.

*Bless….”oh yeshhhh…” desahku ketika penis Andre berhasil menancap ke-dalam vagina-ku. Tanpa memberi ampun, Andre dengan cepat-nya menggejot diriku dengan kecepatan tinggi. Aku sampai merem, dan mengangga tak bersuara saking nikmatnya kontol Andre menghujam diriku dengan cepat.

*Plok Plok Plok Plok

“Nih kak, makan” terdengar suara Hani menyodorkan sesuatu kepadaku. Kubuka mataku, ternyata dia sudah di depanku. Terlihat belahan dan bibir milik Hani yang masih basah. Kuangkat mata-ku melihat muka adik-ku yang masih sayu. Karena sayang segera kulahap ‘makanan apem basah' ini.

“Ohhh kakakkk, enakkkk” desah Hani ketika kulumat lubang surgawi-nya. Meski begitu hanya sebentar saja ‘ku-makan’, karena aku masih ingin menikmati disetubuhi oleh Andre dari belakang secara total.

“Oh…fuck….Dre…. dikittt..lagii…” erang-ku hendak mendapatkan klimaks untuk malam ini. Terasa genjotan Andre malah semakin cepat dan bertenaga. Andre juga memainkan buttplug yang masih menyumpal lubang anus-ku, hal itu menambah rasa nikmat persetubuhan ini.

Berdetik kemudian aku mendapatkan orgasme-ku “Fuckkkk…yeshhhh…Andreee….sayangggg”. *Cret Cret Croet. Kuremas-remas Penis Andre yang berada dalam liang senggama-ku. Cairan-ku meluber keluar membasahi karpet yang berada di bawah-ku.

“Yaelah Kak, karpet orang di basahi lagi. Lepas kontol kamu Dre, giliran Tante Hani lagi”.

*Plop… tanpa memberikan nafas dulu, Andre langsung mencabut penis-nya dari lubang basah nan sempit-ku. Aku langsung terkapar dengan posisi tengkurep. Terkadang tubuh indah-ku ini masih bergetar sesekali. ‘Andre memang sangat hebat’ batinku berucap.

“Terusss….Dreee…teruss” terdengar suara Hani yang heboh. Kubuka mata mencari keberadaan mereka. Ternyata Hani sedang berbaring di atas meja ruang tamu yang cukup tinggi itu. Terlihat kedua paha mulus di betangkan lebar oleh Andre, agar tak menghalangi genjotan-nya yang cepat dan kuat itu.

Aku balikan badanku hingga terbaring menatap plafon rumah Hani. Menerawang kejadian hari ini, tak kusangka aku bisa melakukan threesome bersama dengan adik kandung.

“Aahhhhh……lagii…dapet…lagihhhh…..ohhhh....” erang Hani mendapat-kan orgasme lagi.

“Ayo Tan, sekali lagi biar impas sama Tante Hani. Aku juga sudah mau keluar ini” ajak Andre yang sebentar lagi mendapatkan puncak-nya. Terlihat penis besar sudah basah banget dan kemerahan di kepala-nya.

“Ok-ok sayang, Tante Santy mau di entot juga di meja, kayak si Hani” dengan cekatan Andre membantu diriku. Dengan sadar diri, Hani beranjak dari meja dan menjatuhkan tubuh-nya di sofa-nya yang empuk.

*Blesh……”Ohhh….” tanpa banyak bicara, Andre kembali langsung menghujam dengan cepat dan kuat. Berbeda dengan suami-ku, genjotan Andre terasa kuat dan berat bertenaga.

*Kring…Kring…Kring…Kring… sial HP-ku berdering. Dengan sigap Hani mengambil-nya, dan melihat siapa yang mengganggu acara menggapai nikmat-ku.

“Waduhhh Kak, ini si Henry yang nelpon loh” Duh sialan anak itu, cuma bisa mengganggu kesenanganku saja.

“Reject aja Han” perintah-ku ke Hani. Lantas di matikan panggilan itu oleh Hani.

*Kring…Kring…Kring…Kring… Handphone-ku kembali berdering.

“Si-siniii deh Han, Hp-ku” ucapku sembari mendesah-desah akibat genjotan Andre.

“Halo mam….” terdengar suara Henry menyapaku. Tapi tak kujawab langsung, karena aku menutup mulut ku erat-erat agar desahan nikmat tidak terdengar.

“Halo…Mam dimana? kok gak jawab telpon Henry tadi” kembali Henry bersuara mencari aku, Mama-nya. Mendengar suara-nya terus malah membuat semakin kesal saja. Lebih aku segera menyudahi telpon dari Henry.

“Dre, Han diem dulu yaaaa” bisik-ku pelan kepada mereka berdua.

“Unghhh…hh….a..ada...a...paa…hh….Henn?” ucapku patah-patah, karena Andre tetap saja menggejoti aku. Walau pelan tetap saja berasa, mau tak mau aku mendesah-desah pelan dan terbata-bata berusaha terdengar normal.

“Mama dimana? kok belum pulang jam segini?” kembali Henry bertanya. Kembali aku tak bisa menjawab-nya, karena aku menggigit bibirku sendiri untuk menahan desahan agar tidak lolos dari mulut-ku.

*Plok….plok….plok….

“Enghhh….mama…oh……pelannn….” tak kuat menahan nikmat, desahan pun terlepas dari mulutku ketika hendak membalas Henry. Sialan Andre malah mempermainkan aku.

*Plok….plok….plok….

“Mama lagi ngapain sih?” terdengar suara Henry yang binggung yang sedang terjadi di-sini

“Bentar…..please…” ibaku kepada Andre, berharap dia berhenti menghujamkan penis-nya kedalam tubuhku.

“Hhihihi Kak Santy lucu deh” tawa Hani melihat diriku yang sedang kesusahan menahan nikmat agar tidak ketahuan oleh anak-ku.

“Tidak apa-apa tan, biar Henry tahu” ujar Andre seraya tetap memaju-mundurkan pinggul-nya.

“Be-belum saatnya Dreee….” ucapku pelan, agar tidak terdengar Henry.

Aku harus mencari alasan yang cocok untuk mengelabui anak tidak berguna itu “ehm….Hennn Ma-mama.. lag-lagi dipijet a-ja kok” ucapku.

“Dipijet sama siapa dan dimana Mam? Masa sampai malam gini” di malah bertanya lagi, dasar anak sialan.

“Di-di rumah tante Hani akhh….aduh…” ucapku, tapi memang benar aku dirumah Hani-kan hihihhi. Tapi sensasi digenjot oleh Andre bersamaan dengan mendengar suara Henry, malah membuat diriku mencapai klimaks lebih cepat.

“Oalah…. mama di rumah Tante Hani. Kok gak bilang sih Mam…..”

“Di-dikit lagiii Dre….” erangku kepada Andre, memberitahu sebentar lagi aku akan orgasme lagi.

*Plok….plok….plok….

“Su..dah ya Hennn, Ma-ma gak kuat nahan lagi… nanggung…besok pag-i ma-ma pulang kok akhhh….yeshh” jawab-ku buru-buru/

“Loh Mamm….” itu suara Henry yang terakhir kudengar.

*Crek….kumatikan saja telpon itu.

“Yeshh….sayang….aku keluar lagiiii……” Aku pun klimaks nikmat mendapatkan orgasme lagi. “Bareng Tan…..okhhh….shit….”

Andre melepaskan penis-nya dari lubang nikmat-ku. Dan menghempas kan diri di sofa. Hani pun menghampiri aku yang masih menggankang lebar dan melihat vagina-ku penuh dengah sperma Andre.

“Wuihhh Kak, peju Andre kental banget tuh. Bisa hamil tuh pasti hihihi”.

‘Hamil?’ tanyaku sendiri di dalam hati. Selama ini aku selalu minum morning pill agar tak hamil oleh Andre. Dengan usia saat ini, aku masih bisa hamil lagi. Kurasa hamil lagi tidak masalah, toh ayahnya pasti ganteng dan kuat seperti Andre. Hihihi. Ya mudahan-mudahan kelak kalau jadi hamil, anak-ku nanti tidak payah seperti Henry.

“Dree…” panggilku lirih ke kekasihku. Dia pun mendongak ke arahku.

“Kamu pernah menghamili seorang wanita?”

“Belum sih tan, emang kenapa Tan? Jangan bilang kalau tante mau bikin anak sama aku?”

Aku jawab dengan senyum lebar, seraya mengelus perut-ku di hadapan calon ayah bagi anak-ku. Memang konyol aku ingin seorang pemuda berumur 18 tahun menghamili diri-ku.

“Kamu seriusan Kak? Aku cuma bercanda lohhhh. Nanti kata orang-orang apa kalau kamu yang janda bisa hamil” tanya Hani yang cemas kalau aku Hamil nanti.

“Ya bilang saja kalau aku lagi pengen punya bayi gantiin Henry yang mau kuliah, bisa kan? Lagipula persetan dengan orang lain, aku tak peduli kata-kata mereka” ucapku yakin dengan keputusan-ku

“Terserah kamu deh Kak” ucap Hani pasrah dengan keputusan yang sudah bulat.

Sontak aku teringat akan sesuatu,” Ah iya Dek, suami kamu gimana? Kamu selingkuh dari dia ya? Berarti kamu member FSL seperti Andre juga ya?” tanyaku bertubi-tubi. Aku lupa dengan keberadaan ipar-ku beserta keponakan-ku. Saking nafsu-nya tadi, aku lupa kalau bersetubuh dengan hebat-nya di rumah orang. Meski sudah menjadi binal begini, aku masih ingat dengan keutuhan rumah tangga Adik-ku.

“Hihihihi, ayo ikut aku sini” tawa Hani lalu menarik tanganku untuk berdiri. Tak melawan aku ikuti ajakan Hani. Kami berdua masih telanjang dengan polos, tanpa sehelai benang apapun yang melekat. Andre kami tinggal di ruang tamu.

Ternyata dia mengajak aku ke lantai 2 rumah-nya. Langkah demi langkah aku jalan-kan mengikuti Adiku-ku. Dan akhir-nya sampai disebuah pintu. Hani menggapai gagang pintu dan membuka-nya.

*Clek….. Dan terbuka lah pintu itu....

Astaga……

Aku tak percaya apa yang sedang kulihat sekarang.....

Jessi keponakan-ku dalam keadan bugil, sedang bersimpuh di antara dua laki-laki dewasa yang sudah telanjang juga. Mulut-nya sedang terisi oleh penis berukuran besar, sedangkan tangan-nya satu sedang menggenggam penis orang lain yang tidak aku kenal. Saking shock-nya, aku baru tersadar kalau ternyata penis yang sedang di hisap oleh Jessi adalah milik papa-nya sendiri. Saking sedang asik-nya, mereka semua tidak menyadari kehadiran aku dan Hani. Kedua lelaki itu membelakangi kami, dan Jessi juga sedang terpejam mata-nya menikmati penis papa-nya. Semua orang yang berada dalam ruangan ini dalam keadaan telanjang polos tanpa sehelai benangpun

Aku tercekat melihat ini semua, kutoleh mata-ku ke Hani berharap penjelasan dari dia. Hani menyadari aku yang terkejut melihat ini semua. Adik-ku itu hanya tersenyum seperti tidak ada yang salah dengan ini semua.

KELUARGA MACAM APA INI teriak-ku dalam hati.

“Pah…." panggil Hani kepada suami-nya. Lantas Doni menggerakan kepala-nya menoleh kepada istri-nya,

“Loh sudah selesai main-nya di bawah?” tanya Doni biasa dengan kehadiran aku, kakak ipar-nya yang masih terpolongo. Dengan cepat aku menutup diri-ku dengan kedua tangan-ku. Tidak mungkin aku meperlihatkan tubuh-ku kepada mereka semua.

*Plop...."Haiiii tanteeee" seru Jessi menyapaku histeris, setelah melepaskan kemaluan papa-nya dari mulut-nya sendiri. Terlihat disekitar mulut-nya belepotan dengan cairan kental putih. Itu sperma, ya itu pasti sperma Doni, ayah-nya sendiri. Kurasa juga ada sperma orang yang tidak aku kenal itu. Lama tidak bertemu dengan mereka semua, sekali ketemu malah seperti ini.

"Ha-hai" balasku terbata-bata.

"Iya Pah, si Andre sudah keok. Diperes mulu sama Kak Santy dari pagi tadi, makanya cepat" jawab Hani enteng.

"Ka-kalian sudah gila semua ya!" sergahku kepada mereka semua. Lalu mereka semua menatapku.

"Gila? Lah kak, kamu sendiri saja ngentot-ngentotan sama teman-nya anak sendiri. Hayooo" sindir Hani.

"Ta-tapi kan a-aku nggak main sama darah daging ku sendiri. Tidak seperti kamu yang berlaku tidak pantas sama Jessi. Kamu pasti memaksa Jessi kan?" tuduh-ku kepada mereka.

Doni dan Hani, pasangan suami-istri tertawa mendengar pernyataan-ku yang menuduh mereka.

"Hahahaha, coba Jess. Kamu senang nggak? gituaan sama papa dan mama" tanya Doni seraya mengelus kepala Jessi yang sedang menghisap kemaluan-nya.

*Plop...."Gak kok Tante Santy, aku malah sama senang sama ini semua kok, enak sih hihihih. Lagipula aku sendiri kok yang minta di ajak" jawab Jessi. Selesai menjawab pertanyaan papa-nya, keponakan-ku itu kini melayani penis orang yang tidak aku kenal itu. Dia melakukan itu semua seperti tanpa paksaan.

"Tuh dengarkan? jawaban dari anak-nya sendiri, dia senang dengan ini semua dan tidak menyesal kak" jawab Hani.

"Lalu dia itu siapa?" tanya-ku seraya menunjuk lelaki yang tidak aku kenal itu.

"Ohhh dia nama-nya Bambang. Itu supir aku kak, dia memang suka kami ajak 'main' juga kok hihihi. Jadi gak cuma nganter tapi ngentot juga hihihi" jawab Hani dengan enteng. Berarti dia membiarkan orang lain juga merasakan tubuh-nya dan milik Jessi juga. Dan kini orang itu menatap-ku dengan tatapan yang nafsu, bagai serigala melihat mangsa.

"Gilaaa ini gilaaaa" ucapku.

"Sudahlah aku mengerti kalau kakak kaget dengan ini semua. Aku juga mengerti kakak kakak tidak bisa menerima ini semua. Tapi aku minta jangan kakak menghakimi kami semua. Aku saja tidak marah sama kakak yang main sama Andre kan?".

Aku menggangguk setuju dengan kata-katanya. Aku tidak berhak menghakimi mereka semua. Toh aku juga sama parah-nya, bermain dengan teman anak-ku sendiri. Malahan aku malah menyiksa nafsu Henry. Aku sendiri tidak pantas disebut sebagai seorang ibu.

“Jadi gini Kak Santy yang ku-sayang, aku yang minta Andre untuk dekat dengan kamu Kak. Kuminta Andre untuk memberikan kamu kepuasan duniawai yang tiada tara. Karena aku yakin dia bisa. Jadi semua ini rencana aku Kak, termasuk malam ini. Aku ingin kakak masuk ikut dalam keluarga-ku yang menganut seks bebas” ucap Hani panjang lebar menggelegar mengagetkan aku. Jadi Andre mendekati aku karena perintah dia.

“Kenapa berbuat seperti itu Hani? kepada kakak-mu sediri?! Kamu sadar nggak, kalau aku jadi rusak begini?” tanyaku geram kepada Hani.

Mendengar aku yang kesal, Hani menarik aku keluar dari ruangan itu. Tanpa melepas tangan-ku, dia berkata "Maaf kak, aku melakukan ini semua demi Kakak".

"Demi aku?"

Hani mengganguk "Iya kak, karena kakak sudah menjanda selama 2 tahun lama-nya pasti lupa akan nikmat-nya melakukan seks kan? pasti butuh kan?". Mendengar penuturan dia ada benarnya. Sibuk dengan usaha-ku dan mengurus Herny yang selalu membuat-ku kecewa, membuat tubuh dan mental-ku lelah. Setelah di pikir-pikir lebih jauh, aku menjadi tidak kesal terhadap Hani yang menjebak-ku. Malahan aku harus-nya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Hani.

"Iya kamu benar, diriku memang butuh kenikmatan akan seks" jawabku.

"Jadi kakak tidak marah kan?" tanya Hani penuh harap. Berharap aku tidak marah dengan semua rencana-nya.

Aku peluk Hani hangat dan menatap wajah-nya "Jujur, kakak senang dengan kehadiran Andre dalam hidup kakak. Dia memberikan nikmat yang belum pernah diberikan sama mendiang suami kakak. Jadi kakak ucapkan terima kasih sudah memberikan Andre kepada Kakak" Lalu kucium bibir Hani, yang kulanjutkan dengan cumbuan. Tak lama kulepas pagutan bibir-ku.

"Tapiiiii....." lanjut-ku menggantung ucapan-ku.

"Tapi apa kak?"

"Kakak masih tidak suka cara kamu yang ngejebak kakak? kamu kenapa tidak ajak langsung sih?" tanyaku kepadanya seraya memeluk-nya keras.

"Aduhhhh-duhhh, iya kak, ampun lepasin....atiddd" ucap Hani yang kesakitan, lantas kukendorkan pelukan-ku.

"Kalau aku ngajak langsung, nanti yang ada kakak tidak mau nerima sama sekali. Makanya aku minta Andre menaklukan kakak secara perlahan. Jadi biar tahu dulu dengan respon kakak, positif atau tidak" Penjelasan Hani cukup masuk akal buatku.

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar, aku dan Hani turun kebawah. Terlihat Andre yang sudah terlelap di sofa. Wajar saja, dia sudah menggempur tubuh-ku dari pagi. Ditambah lagi tadi juga ikut menggenjoti Hani. Aku dan Hani sekarang terlibat obralan yang panjang membahas banyak hal. Termasuk dia menjelaskan keikutsertaan Jessi dengan ini semua. Dia juga memberitahu diri-ku kalau mereka satu keluarga adalah member FSL. Hani pun mengajak aku bergabung, tapi aku tolak karena belum siap. Lanjut kami ngobrol hingga capek. Karena sudah tengah malam dan lelah, aku putus-kan untuk menginap di rumah Hani

Besok-nya

Subuh menjelang pagi, aku dan Andre bersiap untuk pulang. Aku hanya pamitan dengan Hani, karena Doni dan Jessi masih tertidur pulas karena pertempuran semalam. Jadi aku hanya titip salam kepada mereka. Sebelum aku pergi, Hani bertanya kepada-ku "Jadi kakak tidak mau mengajak Henry untuk ikutan juga?".

"NGGAK" jawabku tegas.

"Memang-nya kenapa kak?"

"Karena dia tidak pantas merasakan ini semua, dia hanya memberikan aku kekecewaan. Lagipula karena ulah-nya sendiri, mama-nya jadi maniak seks".

"Ohhh begitu yaaaaa. Ya memang, Andre bilang kalau Henry adalah kunci untuk ngentot sama kamu kak, hihihi?".

"Nah itu kamu tahu, pake nanya lagi? kamu mantau terus ya".

"Hihihi, iya dongggg.... kakak-ku sayang. Biar tahu kapan kamu siap kerumahku".

"Dasar, bisa-bisanya kamu mata-matain kakak sendiri" ledek-ku kepada Hani.

"Hihihi. Oh iya kak, kapan-kapan main kesini ya. Kita ngentot bareng-bareng ya" Ajak Hani. Tidak bisa bohong, aku juga ingin merasakan penis ipar-ku. Kulihat semalam kemaluan Doni cukup besar dan berurat, walau tampaknya tidak sehebat punya Andre. Dan aku juga ingin menggerayangi tubuh Jessi yang ranum dan putih itu. Sejak berlesbian ria sama Ara. Aku jadi tertarik dengan tubuh wanita.

"Ayo deh kapan-kapan. Kakak pengen icip punya Doni juga, kayak-nya enak" ucap-ku tertarik dengan ajakan Hani.

"Tuh kan, kakak kegatelan sama suami orang. Suami-nya adik sendiri lagi, dasar kakak binal".

"Biarinnn....wueek....yang penting enakkkk. Dah ya Dek, kakak pulang dulu. Dadah". Lalu aku naik ke mobil Andre, dan pulang ke-rumah.

Flashback selesai

Bersambung......





Henry bakal ikut gak nie?
 
Part 11


PoV Henry


Kepala terasa berat sekali……

Badanku terasa lemas…..

Dimana ini…….

Apakah aku tertidur?

Kenapa terasa berat untuk membuka mata. Setelah susah payah membuka kelopak mata yang terasa berat, akhirnya aku bisa melihat sekitar-ku.

Aku berada di kamar-ku sendiri. Tubuh terbaring lemas di kasur.

Kulihat arah jendela kamar-ku, nampak sudah malam. Astaga…..bukankah tadi masih pagi?

Aku cari Handphone aku, dan benar saja. Ternyata sudah malam begini. Masa iya, aku terlelap sampai malam begini. Bukan, aku bukan tidur, tapi terjadi sesuatu dengan diri-ku tadi pagi.

Dengan kepala yang masih berat dan pusing, aku mencoba mengingat kejadian tadi pagi. Ya, kalau tidak salah Aku sedang sarapan bersama mama dan Andre. Dan yang terakhir aku ingat adalah aku terjatuh dari sofa dan semua-nya menjadi gelap. Yang terakhir aku lihat sebelum mata tertutup, adalah senyuman mama. Sayangnya aku tidak ingat-ingat apa lagi selain itu.

Tapi karena kejadian tadi pagi, diri-ku menjadi yakin mama ngentot dengan Andre di belakang-ku. Aku harus melihat-nya sendiri dengan kedua mata-ku. Membayangkan mereka berdua membuat pikiran semakin tidak karuan, tega-nya mama melakukan itu semua. Tak hanya itu, mama juga sangat jahat, memberikan aku sesuatu sehingga membuat diri-ku kesakitan sampai tidak sadarkan diri.

Apa dia mencoba membunuh anaknya sendiri…..

Ketika kesadaran mulai pulih sedikit demi sedikit, tercium bau aneh di sekitar-ku. Lantas aku beranjak dari kasur untuk duduk di depan meja komputer-ku. Kasur yang kutiduri tadi ini ternyata sangat basah, seperti di pakai mama habis pijitan. Ya kalau memang benar di pijat sih..... pasti mama bersetubuh di situ, ketika aku terbius dengan obat tidur.

Meski aku sudah menjauh dari kasur, aku tetap mencium bau aneh. 'Ng..... kenapa wajah gw terasa lengket, tidak nyaman gini' gumamku. Tersadar wajah-ku terasa tidak enak, terasa lengket-lengket. Aku raba muka sendiri, ada bekas-bekas yang aneh. Aku cium bau-nya. Yakin ini adalah bau sperma.

Wtf?! apa Andre mengeluarkan sperma di muka-ku. Menyadari itu aku langsung mual dan muntah di lantai."Hoek......hoek....hosh....hosh....".

Dengan lemas aku membersihkan wajah seala kadar-nya, lalu aku melamun diam. Pikiran ini berkecamuk, Mama bersetubuh disini di saat aku sedang tertidur di kasur. Dan juga membiarkan Andre berejakulasi di wajah anak-nya. Gila, ini memang gilaa......

"Aaghhhhhhhh.........." geramku frustasi.

Daripada terus termenung guna tanpa guna, sekarang mencari mama adalah hal yang tepat . Aku harus menghentikan kegilaan semua ini. Andre si brengsek itu harus menerima akibat-nya. Diriku berbegas keluar kamar, namun rumah ini sangat gelap. Tidak ada lampu yang menyala sama sekali. Sudah membuat-ku tidak berdaya, dia malah pergi meninggalkan anak-nya dalam kondisi mengenaskan.

Aku segara hubungi mama, tetapi hanya dibalas oleh operator kalau nomor-nya tidak aktif. Dengan kepala masih pusing, aku menimang-nimang kemana dia pergi. Apakah mama meninggalkan aku selamanya?

Di meja makan terdapat bungkusan, lantas aku buka. Ternyata isi-nya makanan. Aneh, kukira mama sudah tidak peduli dengan anak-nya. Pas aku ubek-ubek isi kantong tersebut, sebuah barang kecil jatuh ke meja makan. Aku angkat benda itu, ternyata sebuah flash disk dengan memory yang berukuran besar. ‘Punya siapa ini ya?’ tanyaku dalam hati.

Setelah makan, kucolok flashdisk itu di komputer, lalu muncul sebuah folder berisi file-file berupa video. Ada file video bertuliskan ‘Henry, nonton video yang ini dulu ya sayang hihihi’. *Degh…..Jantung-ku berdegub dengan keras setelah membaca kalimat itu. Aku menerka-nerka isi dari video itu semua. Apakah ini video mereka sedang bersetubuh. Apa mama dan Andre ingin mengejek-ku dengan menunjukan persenggamaan mereka. Antara perasaan marah dan penasaran, aku buka dan mainkan video itu.

Apa-apaan ini……

Gambar yang muncul pertama kali adalah di ruang tamu rumah-ku sendiri dengan diriku yang terkapar dengan posisi tengkurap di depan sofa.

Berarti ini direkam tadi pagi. Kalau kuperhatikan ini seperti-nya direkam oleh kamera menggunakan tripod, karena video ini hanya memperlihatkan ke satu arah dan stabil. Berarti mereka memang sudah merencanakan ini semua. Dari merekam dengan kamera serta memberikan aku obat tidur secara diam-diam.

“Hihihi sudah mampus ya” terdengar suara tawa mama didalam video itu. Tapi aku tidak melihat keberadaan mama.

“Mama di mana ya?” gumam-ku binggung.

Tak perlu lama, mama langsung muncul dengan pakaian yang masih sama saat aku di bangunkan tadi pagi. Dia jongkok disebelah tubuh anak-nya yang sudah tidak bergerak lagi, ya aku sendiri. Lalu ia menepuk-nepuk pipi-ku, sepertinya dia ingin memastikan kalau masih sadar atau tidak. Ketika mengetahui aku sudah tidak bisa apa-apa lagi, mama menoleh ke kamera sambil mengigit bibir bawah-nya sendiri. Tanda mama sudah horny, ingin disetubuhi.

“Hahaha sudah horny ya Tan?” tanya Andre.

“Iyahhhh…. Tante sudah gak sabar ngentot lagi, tadi masih kurang tahuuuu” ucap mama vulgar. Tak heran, sejak bersepeda sama Andre, Mama berubah total sekali. Dengan binal-nya berpakaian seksi di hadapan ku, bahkan aku boleh menjadikan diri-nya sebagai bacol. Aku tidak munafik, tapi tetap saja gila. Dan juga kalimat mama tadi memang membuktikan dugaanku, kalau dia dan Andre sudah bersetubuh sebelum membangun-kan aku tadi pagi.

“Kayak-nya tante ngasih dosis-nya kebanyakan deh, soal-nya si Henry sampe merasakan kesakitan gitu tadi”.

“Hihihihi Tante sengaja kok. Nggak apa-apa lah Dre, biar kita ngentot-nya lama hihihihi” ucap mama tidak mempedulikan kondisi anak-nya. Berarti yang memberikan aku obat tidur ternyata mama-ku sendiri. Ibu macam apa dia, kurasa dia tidak pantas lagi disebut sebagai seorang ibu.

Di video itu mama sekarang duduk di sofa, sedangkan aku masih terkapar di depan diri-nya. Mama terus menatap ketubuh yang terkulai dengan raut yang wajah yang bahagia. Kurasa mama sangat senang karena telah berhasil membuat diri-ku tidak berdaya.

“Sini Dre, duduk sama Tante” ajak mama seraya menepuk dudukan sofa di sebelah kanan tubuhnya. Lalu Andre muncul dalam video itu, sedang berjalan menuju ke sofa. Kini mama dan Andre berduduk bersebelahan. Dengan tidak waras-nya, orang yang aku panggil mama itu meletakan kedua telapak kaki-nya di atas tubuh-ku yang terbaring diam kaku seperti orang mati.

“Dih parah banget sih tante, anak sendiri di injek-injek gitu” komenter Andre terhadap kelakuan mama yang nyeleneh.

“Gak masalah kan? Bukannya surga di bawah telapak kaki ibu-kan?” ucap mama yang diikuti dengan tawa yang terbahak-bahak dari mereka berdua. Ketawa dari mama benar-benar manyakitkan perasaan-ku. Harus-nya aku matikan video itu. Amarah-ku semakin menumpuk tinggi. Tapi rasa penasaran dan horny membuat-ku buta mata dan hati. Horny? Harus diakui kalau aku terangsang, tak sabar melihat ini semua. Akan melihat mama bersetubuh dengan jelas andre, membuatku gairah. Bahkan sejak mama di pijet Andre, sering kali aku membayangkan diriku bersetubuh dengan mama. Namun entah kenapa, terkadang terlintas kalau mama juga di garap oleh Andre.

Meski aku tahu bakal sangat tersakiti, namun aku ingin tahu semua-nya. Nampaknya rasa keingintahuan dan nafsu dalam diri-ku menang, memruntuhkan pikiran rasional yang ada.

“Dah yuk mulai….” kulihat mama menatap ke arah kemara, lalu menghela nafas seperti bersiap untuk melakukan sesuatu.

“Halo Henry-ku sayanggg……eh jangan-jangan. Sayang-nya buat Andre aja hihihi” ucap mama dengan nada yang menggoda. Mama terus berbicara ke arah kamera, seakan berbicara langsung kepadakuyang menonton. Tentu saja, mereka memang merekam ini semua biar aku tonton.

“Kayak sebelum kamu mampus kayak gini, kamu sudah tahu ya…….." ucap mama lagi. Kulihat tangan kanan-nya merayap ke arah paha Andre, dan mengelus-nya. Sesekali terlihat meremas gemas paha Andre.

“Kalau mama sudah sering ngentot sama temen kamu ini” kembali mama berkata seraya mengelus-elus lembut dan penuh perasaan selangkangan Andre.

“Kamu pengen juga kan? kamu pasti mau ngentot sama mama juga kan?”.

“Hihihi gak bolehhhh dong. Soalnya kamu gak layak bersetubuh sama mama. Lihat nih kamu yang lemah, mana bisa kamu muasin mama. Yang ada bisa-nya bikin kecewa mama doang” mama mendorong tubuh-ku yang terbaring diam dengan kaki-nya. Seakan aku tidak ada harga-nya lagi di mata-nya.

"Shhhh…… PASTI beda sama Andre yang bisa membawa mama ke langit ketujuh. Ohhhh Andre selalu memberikan mama kamu ini rasa nikmat tiada tara" kata mama lirih dengan raut wajah yang semakin sayu.

"Liat nih" ucapan mama mengarahkan mata-ku ke tangan yang masih mengelus-elus selangkangan Andre.

"Gedeeee……kerasssss……kuatttt….." lirih mama. Dalam nada bicara-nya, terasa mama sedang dalam keadaan birahi yang sudah tinggi. Mama terangsang karena melecehkan anak-nya sendiri. Tak kusangka mama sangat menikmati untuk merendahkan anak kandung-nya.

“Kamu tahu sayang?” tanya mama kepada kamera.

“Mama sudah ber-ikrar loh, kalau mama lebih sayang sama kontol Andre yang kekar berotot dan berurat ini, daripada kamu yang anak mama sendiri hihihi” mendengar itu aku tercekat, mama lebih sayang dengan sebuah kemaluan orang lain daripada aku yang merupakan darah daging-nya sendiri. Aku tidak percaya apa yang telah Andre lakukan kepada mama.

“Kamu mau tahu kenapa Hen?”.

“Nih lihat, kontol Andre yang berotot” ucap mama sambil membuka celana Andre.

Seketika kemaluan Andre terpampang……Aku tercekat kaget. Gilaaa itu penis apa penis, kenapa bisa besar dan panjang sekali. Ukuran-nya hampir sama dengan bintang film porno. Bahkan yang ini lebih menyeramkan bentuk-nya. Apakah karena ini mama takluk sama Andre?

Sambil tetap terduduk menghadap kamera, mama meludahi tangan-nya. Lalu mengocok batang penis Andre dengan satu tangan. Terlihat tangan mama tak mampu memegang penuh seluruh batang kemaluan Andre.

Terlihat mama sangat telaten memanjakan kontol Andre. Tak hanya dikocok batang, jari-jari mama memanja kepala penis itu. Di usap-usap lembut kepala kontol-nya dengan jempol. "Piuh....clek.....clek....piuh...clek...." mama meludai penis Andre dari atas, lalu mengocok-nya dengan satu tangan.


Tatapan mata-nya terkadang beralih dari kemera ke menatap penis Andre yang sudah tegang maksimal. Terlihat dari tatapan mata-nya yang penuh birahi. Mama menggigit bibir tanda nafsu sudah di ubun-ubun.

Andre tak tinggal diam, dia membalas perbuatan mama. Dia menepuk paha mama yang sekel terbalut ketat oleh legging. Mama langsung mengerti dengan tepukan Andre di paha, lantas iya buka lebar kedua paha-nya.

Aku menelan ludah-ku, di legging itu terlihat cetakan bibir vagina mama yang tembem dan tebal. Lalu si bajingan itu dengan jari-nya membelah vagina mama. Mama pun mendesis. Sekarang mereka saling membelai mesra kemaluan pasangan-nya. Mata mama merem melek serta mendesis-desis, seakan mengatakan kepada muka-ku, bahwa perlakuan Andre sangatlah nikmat. Namun tangan mama tetap setia mengocok-ngocok kontol Andre yang besar itu.

Aku menjadi semakin tegang, antara marah dan cemburu dengan apa yang kulihat di video itu. Aku juga ingin di merasakan itu semua.

“Mama sama Andre buat banyak video seks buat kamu” ucap mama sembari tetap mengocok kontol Andre dengan satu tangan.

"Nah Henry….mama pengen kamu sekarang nonton video yang sudah mama sama Andre siapin ya”.

“Dan kamu boleh kok menikmati tontotan mama lagi di-entot sama Andre hihihi. Mama yakin kamu pasti coli, kamukan anak yang tidak berguna dan mesum pulak".

"Selamat coli sayang…..Muachhhh" mama melepas ciuman melayang ke arah kemera. Lalu video itu terhenti. Kini di layar komputer yang hitam, tampak pantulan wajah-ku yang terlihat bodoh sekaligus mupeng. Aku bimbang, antara melanjutkan nonton atau menyerahkan video ini kepada polisi. Dengan bukti video ini, aku bisa lapor kepada polisi kalau mama menganiaya anak-nya sendiri.

Namun kututap tonjolan di celanaku…..

Sudah basah di ujung-nya….

Aku terangsang hebat…

Kubuka celana-ku, terpampang lah penis ku yang sudah ereksi dengan hebat. Yahhh, harus kuakui miliku tidak sehebat milik Andre. Kubanding punyaku dengan milik Andre, pantas saja mama tidak mau memberikan aku kesempatan. Bakal percuma, aku tak akan bisa menandingi apa yang yang Andre punya. Aku ragu dengan diri-ku sendiri, binggung apa yang harus kulakukan.

Lama aku terduduk dan berpikir….

Sudah kuputuskan….

Aku memang laki-laki yang menyedihkan, kalah dengan nafsu. Aku gerakan mouse dan play video File Video 1……

File Video 1

Video ini diawali dengan mama yang sedang berdiri di ruang tamu. Kayak-nya kali ini Andre yang sedang merekam tanpa menggunakan tripod, karena video terlihat bergoyang-goyang. Wajah mama terlihat manis dan cantik itu sedang menghadap kamera yang merekam. Gesture tubuh mama juga sangat centil.

“Si pencundang bakal lama kan? Dia kemana sih” tanya Andre kepada mama.

“Katanya sih bakal lama sampai malam, ada turnamen games gituuu” jawab mama. Berarti video ini direkam ketika aku sedang pergi bersama-sama teman ke event turnamen di xxx.

"Terus tante sudah wanti-wanti ke dia, kalau mau pulang telpon dulu" lanjut mama. Pantas saja kemarin mama berkali-kali mengingatkan aku untuk telpon ke mama apabila aku mau pulang. Agar kalau aku pulang, mereka bisa langsung bersih-bersih untuk menghilangkan bukti-bukti persetubuhan mereka di rumah.

“Ohhh ok-ok, jadi kita mau ngapain ini tan?”.

"Iya, ngentot dong sayang…….. kamu pake nanya lagi" sergah mama.

Mama dengan satu tangan-nya, menggenggam penis andre yang sudah ereksi keras. Mama lalu menuntun Andre dengan penis-nya yang sudah keras. Karena kemaluan-nya di tarik Andre mau tak mau mengikuti kemana mama pergi. Terlihat dari kamera, mama mengajak Andre ke kamar-ku.

“Tante mau ngentot di kamar Henry" kata mama.

Sudah kuduga, mama kemarin bukan di pijat melainkan di setubuhi habis-habisan sama andre. Pantas saja kamar aku kemarin tidak karuan bentuk-nya. Sekarang mereka berdua ada di kamar-ku.

"Kita ngentot di sini tan?" tanya Andre.

“Iya Andre sayang, gih sana siapin dulu kamera-nya”.

Mama duduk di kasur milik aku, menunggu Andre yang sedang menyiapkan posisi kamera-nya. Ia terlihat memakai daster dengan lengan pendek dan bagian kaki yang serendah lutut saja.

Tak lama, sekarang kamera sudah merekam ke arah ke tempat tidur milik-ku. Kini terlihat mama yang duduk dengan kaki silang sembari menggigit bibir bawah-nya, menggoda Andre. Kode untuk menghampiri dirinya. Betis putih nan mulus mama terlihat indah.

Andre menyusul duduk ke tempat tidur-ku. Sambil terduduk, mereka langsung berpelukan dan bercumbu di depan kamera. Mama dan Andre juga saling menggerayangi. Sesekali mama melirik ke arah kamera. Aku yang melihat-nya langsung semakin tegang.

Cumbuan mereka sangat hebat dan penuh nafsu. Air liur lumer membasahi mulut mereka, bahkan jatuh ke kasur yang merupakan milik-ku. Tak lupa, lidah mereka juga bertarung sengit. Sesekali mereka melepas lumatan mulut mereka untuk menghirup udara. Selama itu mama menatap Andre dengan nanar. Harus aku akui, di mata mama ada rasa kasih sayang yang terpancar. Dirasa cukup mengais oksigen, bibir mereka kembali saling melumat.

Sembari menyumbat mulut mama, tangan Andre melesak masuk kedalam selangkangan mama. Otomatis mama membuka lebar kedua kaki-nya. Tampak sekilas celana dalam mama sudah basah di bagian tengah-nya. Si brengsek itu sedang mengelus-elus memek mama yang masih tertutup celana dalam.

Mama mendesis-desis karena elusan tangan Andre di kemaluan-nya yang masih tertutup oleh celan dalam. Lalu tanpa melepas, Andre kesampingkan celana dalam mama. Sekarang aku bisa melihat kemaluan mama yang mulus tanpa bulu itu.

Aku pause video-nya, untuk mengagumi bentuk vagina mama. Sangatlah indah dan memabukkan birahi-ku. Benda beharga mama yang belakangan ini aku dambakan. Meski sudah beberapa kali melihat, bahkan mengabadikan vagina mama dengan Handphone ku, aku tak pernah bosan-bosan untuk memandangi-nya. Tak lupa dari sana-lah aku keluar ke dunia ini. Namun, sekarang vagina mama sudah di nodai oleh teman-ku sendiri. Dan tolol-nya kini aku akan melihat proses Andre menodai tubuh mama.

Dengan hati gentar, lanjut aku main-kan video itu. Seketika mama melepas cumbuan dengan Andre, dan menatap sayu ke bawah ke arah selangkangan-nya sendiri, melihat vagina-nya sedang di-manjakan. Andre dengan ahli-nya memainkan memek yang sudah basah dan lengket itu. Sambil terduduk mama menyenderkan kepala-nya di bahu Andre. Tak perlu ditebak lagi, dengan pasrah mama menikmati apa yang di lakukan Andre. Tampak wajah-nya yang sedang merasakan nikmat. Sesekali Andre memberi kecupan kecil di kepala mama yang sedang tersender di bahu-nya yang lebar. Perlakuan Andre memang sangat romantis, pantas saja mama tak hanya birahi tapi juga sedang di mabuk cinta.

Seperti mereka yang terekam dalam video, aku juga merasakan nikmat. Ya, aku mengelus-ngelus kemaluan-ku yang sudah tegang maksimal, belum kukocok karena ingin menikmati tontonan ini secara perlahan. Meskipun salah, nafsu membuta-kan pikiran rasional-ku. Sekarang menuntas-kan hasrat adalah tujuan-ku.

Belajar dari internet dan film bokep, aku mengerti kalau Andre sedang memain-kan clitoris mama yang sudah menonjol keras. Mama terpekik seksi ketika Andre mencubit itil-nya. Andre terus memberi kecupan mesra di pipi mama. Mama pun menatap mesra ke Andre. Dapat kulihat dari layar monitor, betapa mesra-nya mereka. Seandai-nya aku mendapat perlakuan itu.

Mama melepas rangkulan Andre “Dreeee jilatin memek tante ya” pinta mama yang sudah merah wajah-nya. Andre turun dari kasur dan memposisikan kepala-nya di depan selangkangan mama. Sehingga aku tidak bisa lagi melihat vagina mama.

Mama menggeliat mengelinjang “Ohhhh….Andre…muluttt…kamuuu….enakkkk….banget….dii….memekkkk tante…” desah mama sekaligus terdongak, ketika Andre mengerjai diri-nya. Di sela-sela jilatan Andre, mama sesekali memandang ke arah kamera dengan tatapan sayu. Raut wajah seolah menggambarkan Mama terus ingin mengingatkan aku bahwa dia merasakan nikmat. Melihat adegan di depan, aku segera memainkan penis-ku sendiri. Aku naik turunkan tangan-ku di batang penis-ku yang tidak sebanding dengan milik Andre.

“Lihattt….nihhh…okhhhh…..Andre….lagi….makannn….memekkkk….mamaaa….ohhh” ucap mama sambil mendesah-desah akibat jilatan lidah Andre. Desahan mama yang mengejek diriku, malah bagai pelecut semangat untuk coli. Tak ayal aku semakin cepat memuaskan diri-ku sendiri. Anak macam apa yang masturbasi dengan video ibu-nya sendiri. Jawaban-nya adalah Aku, Ya itu mendeskripsikan aku. Padahal jelas-jelas sang ibu juga menghina anak-nya sendiri. Aku harusnya marah, tetapi ini malah terbakar nafsu.

“Ohhh yeshh….kamuuu…pasti…juga…mau….kannn?” tanya mama ke kamera. Terasa terhipnotis aku menganggukkan kepala-ku.

"Gakkkkk bolehhhh oh...... kamu ngga berhakkkk....enakkkkknyaaaaa"/

“Dree….tantee….dapett….ohhhhkkk” erang mama keras, mendapatkan orgasme-nya. Di video itu aku melihat cairan tersembur ke lantai. Aku yakin itu adalah cairan kewanitaan mama yang muncrat dari lubang vagina-nya. Gila pikir-ku, hanya dengan mulut dan lidah, mama berhasil meraih orgasme-nya dalam waktu singkat. Tampaknya karena kelihaian Andre dan sedang direkam untuk menghina-ku, mama jadi lebih cepat mendapatkan puncak kenikmatan.

Mama menghempaskan tubuh-nya ke belakang, tiduran di kasur dengan kaki terjuntai menapak ke lantai. Andre pun bangkit dan memeluk mama yang tiduran. Mama membuka kedua tangan-nya untuk menerima pelukan Andre. Lalu bibir mereka terkunci saling mecumbu pelan, terlihat sangat romantis. Dalam posisi berpelukan terbaring, mereka saling mengerayangi satu sama lain. Payudara mama yang dulu sebagai sumber makanan bagiku, sedang di remas-remas mesra oleh Andre. Kedua puting mama di main kan lembut.

Semakin lama di tonton, Aku semakin tegang tidak karuan. Tubuh dan nafsu-ku mengkhianati diri-ku. Aku menaikkan tempo kocokan pada kemaluan-ku sendiri. Cairan pre-cum semakin banjir mengalir dari lubang kencing-ku.

Sudah pulih dari orgasme pertama-nya, mama mendorong tubuh Andre agar berhenti menindih diri-nya. Ia lepaskan daster yang dipakainya. Sekarang tubuh mulus mama terpampang dengan indah-nya di layar-ku.

“Ayo duduk sayang, tante mau nyepong” ucap mama vulgar.

Kemudian Mama bersimpuh di depan Andre yang terduduk di kasur-ku. Berarti mama akan memberikan Andre sebuah BJ. Mama menundukan kepala-nya ke selangkangan Andre. Sialnya karena posisi kamera, aku tidak bisa melihat mama yang akan menyepong Andre. Aku hanya bisa menatap punggung mama yang bersih dan mulus itu.

*Cuph Cuph Cuph Cuph

Dari speaker terdengar suara kecupan-kecupan. Tanpa bisa melihat, aku tahu mama sedang menciumi sekujur penis Andre. Tapi yang tak kusangka mama memberikan kecupan kepada penis andre dalam waktu yang sangat lama. Selama itu juga, Andre membelai mesra kepala mama yang sedang menciumi kontol-nya. Benar kata mama, dia benar-benar sayang dengan kemaluan Andre. Ia benar-benar memuja kontol Andre.

“Happ…..” *Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp

Terdengar suaran hisapan dan sekarang kepala mama naik turun dan selangkangan Andre. Kelihatan Andre terpejam menikmati hisapan mama di kemaluan-nya.

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp. Suara hisapan dan kocokan tangan di batang penis pun menggema terekam dalam kamera, yang semakin membuat semakin terangsang. Aku tutup mata-ku, membayang diri-ku di posisi Andre. Sekaligus aku menerka-nerka rasa-nya ketika penis-ku ini masuk dalam mulut mama yang pasti hangat dan basah. Membayangkan lidah-lidah mama memanjakan seluruh bagian penis-ku. Ughhhh….aku jadi semakin tidak tahan.

Tanpa bisa melihat wajah mama, terdengar ia berkomentar “Puahh….kontol ini memang enak banget buat di emutin. Gede dan berurat gini enak di mulut. Kalau punya suami dulu gak enak loh buat di isepin, makanya jarang tante kasih BJ. Kalau yang berotot kayak ini, berjam-jam pun tante bisa ladenin pake mulut doang hihihi”.

*Cuph….Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp.

Mama menjelek-jelekan papa yang sudah tiada. Serendah itu kah diri-nya? Saat ini, aku yang terduduk di depan komputer-ku merasa sangat marah kepada mama, namun juga sangat bernafsu. ‘Maaf papa, bukannya membela diri-mu, aku malah menikmati ini semua’ batin-ku berbicara seraya mengocok kontol-ku sendiri semakin cepat.

"Duhhh dre....ini kantung zakar-mu kok bisa besar gini sih......" ucap mama sambil tetap mengocok batang penis Andre.

"Pasti peju-nya banyak nih hihihihi, duhhhh gak sabar minum peju kamu lagiiii".

Sekarang mama memanjakan bola zakar Andre. Aku rasa mama sedang mengemuti kedua bola zakar yang menggelantung di selakangan Andre. Namum dengan telatan-nya tangan mama tetap bergerak mengocok batang andre yang keras. Karena saking panjang-nya kontol Andre, ketika mama menunduk kepala kontol Andre yang basah itu terlihat.

Tak lama mama kembali memasukan penis Andre ke dalam mulut-nya. “Ouhhh tanteeeee….” erang Andre keenakan. Ia dengan tidak sopan-nya memegang dan menahan kepala mama. Andre menyentak pinggul-nya ke-atas dengan tiba-tiba. Mama terbatuk-terbatuk. Walau tanpa bisa melihat kejadian sebenarnya, aku yakin kalau mama barusan di paksa nge-deepthroat penis Andre. Sambil menahan kepala mama, Andre menghujam-hujam dengan cepat mulut mama memakai kontol-nya.

*Glok….Glok….Glok….Glok….

Banyak cairan lendir tumpah ke lantai mama bersimpuh, pasti itu ludah mama.

*Puah….Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp. Setelah deepthroat, kembali Andre membiarkan mama menghisap penis-nya. Mama tidak marah setelah di perlakukan seperti itu, benar-benar pelacur.

“Tan aku keluarrrr…..” erang Andre sambil terkejang-kejang. Mama tetap bersimpuh di depan Andre, pasti mama mau menelan habis semua sperma Andre.

*Plop….terlihat mama mengadah kepada Andre. Pasti sedang memperlihatkan isi mulut-nya kepada Andre. Berarti sperma Andre tidak di telan. Mama berdiri lalu berjalan ke kamera berada. Terlihat kedua pipi-nya menggelembung, tanda mulut-nya menampung sperma Andre.

Mama berlutut di depan kamera dan membuka mulut-nya lebar-lebar. Aku tercekat ketika melihat isi mulut-nya. Sperma Andre memenuhi mulut mama dengan penuh, terlihat sangat kental dan putih.

Mama memainkan cairan hina Andre dengan lidah-nya. Dengan beberapa kali teguk ia menelan habis sperma Andre tanpa sisa. Mama membuka lebar-lebar mulut-nya, memamerkan isi mulut yang bersih tidak ada bekas sperma lagi. Terus mama dengan sengaja menunjukan wajah yang seolah baru saja meminum sesuatu yang enak.

“Ehmmmmm….enakkkk…….” ucap mama lalu menjilati sisi-sisi bibir-nya dengan lidah.

“Hihihih peju-nya Andre enakkkk banget loh. Gurih-gurih enak bikin nagih. Kental pula, kalau punya kamu pasti encer ya Hen? Hihihihi dasar anak tidak berguna” ucap mama meresapi rasa sperma Andre sekaligus mengejek aku lagi.

Harusnya aku tambah marah. Namun Aku tak tahan lagi, yang ada aku semakin cepat aku coli karena kelakuan mama di video. Tidak perlu waktu lama aku klimaks. Peju ku muncrat kemana-mana membasahi keyboard dan monitor yang ada di depan diriku.

Segera aku pause video itu dengan nafas yang ngos-ngosan. Kupandangi cairan putih dari zakar-ku mengotori sekitar-ku. Aku memang pencundang. Diri-ku terasa hina, menikmati adagan mama sedang bersenggama dengan orang kusebut dengan teman itu.

Tubuh lelah, aku rebahan di kasur yang pernah menjadi pertempuran birahi mama dan Andre. Diri-ku terlelap lelah.

2 Jam Kemudian

Aku kembali terduduk di depan komputer. Mama yang tersenyum terpampang di video yang sedang aku pause. Dengan hati getir, aku menonton lagi video itu. Mama beranjak kembali menuju Andre yang berada di kasur. Mama memeluk tubuh Andre yang gagah itu, kini mereka saling meraba lagi. Aku mengerti, mereka ingin melanjutkan ke persetubuhan sesungguh-nya.

Mama berbaring di sebelah Andre, dengan tangan memegang batang penis yang setengah ereski itu. Mama mengurut-urut lembut penis. Tak lupa jari-jari mama menggoda kepala penis Andre, lubang kencing-nya di usap-usap. Aku jadi merinding membayangkan kalau aku juga menerima perlakuan itu juga. Sial-nya aku kembali ereksi.

Selama itu mereka tetap saling menatap dalam-dalam. Aku yang hanya menonton dari layar, bisa merasakan betapa bergairah-nya mereka. Tubuh kedua-nya sudah berkeringat, padahal A/c kamarku pasti menyala. Cukup lama kedua-nya tetap seperti itu.

Lalu mama menidurkan kepalanya di perut Andre. Lalu mengarahkan kepala kontol Andre masuk ke dalam mulut-nya yang pasti hangat. Terlihat sekarang mama mengemuti dengan pelan kepala penis Andre. Seperti bayi yang sedang menyedoti mpeng botol susu. Selama itu Andre mengelusi kepala mama sambil menikmati hisapan pelan nan lembut di kontol-nya. Pasti lidah mama membelai-belai kepala kontol Andre dengan lembut. Juga menggelitik lubang kencing-nya, mengais peju yang tersisa.

Tak ayal, kulihat penis Andre semakin tegak dan keras lagi. Mata mama juga terlihat nanar, dia tahu sudah saat-nya ngentot.

“Andreee…..Entotin tante ya sekarang” pinta mama manja.

“Sini Andre jilmekin lagi biar basah lagi”.

“Gak usah Dre, nyepongin kamu barusan malah bikin basah memek lagi. Nih lihat, sampai ngences tauuuu” ucap mama yang memperlihatkan memek nya yang sudah becek, bahkan menetes jatuh ke kasur.

“Dasar tante binal, gitu doang basah hahaha. oOk-ok, kalau begitu sekarang tante mau gimana posisi-nya?” tanya Andre.

“Kamu di bawah ya, tante mau ngadep kamera. Biar si Henry bisa lihat memek mama-nya di entot sama kontol besar kamu” ucap mama genit. Dengan waktu singkat aku terangsang lagi, padahal belum lama muncrat. Aku sedari tadi yang tidak memakai celana, langsung kembali menggenggam penis-ku yang sudah tegak sempruna.

Dengan begitu mama mengangkangi tubuh Andre. Mama menurun-kan tubuh, sehingga kepala penis Andre menyentuh permukaan vagina-nya yang sudah basah. Mama genggam batang penis Andre, dan menggesek-gesek kepala-nya di belahan vagina yang sudah basah merekah. Mama mendesah-desah kecil karena perbuatan-nya itu.

“Henryyyy…..si Anak pencundang…. sekarang lihat mama ngentot sama Andre ya. Jangan kedip ya, biar kamu lihat bagaimana cara mama ngentot nikmat sama Andre hihihi” ucap mama dengan wajah menggoda. Jantung-ku sendiri semakin berdebar-debar menanti momen ketika mama akan di setubuhi oleh Andre secara sempurna. Genggaman tangan di penis ku semakin keras.

“Memek mama mau di kontolin sama Andre hihihi” aku lihat, perlahan kontol Andre menyeruak masuk. Mama pun mengerang ketika kepala kontol Andre masuk perlahan menerobos.

“Ughhhh…..gedeeee…..kerasssss…..” desah mama ketika memek-nya disesaki perlahan oleh kontol Andre.

“D-dre…..masihhhh….susahhhh…..maaassukkkk…padahalll….sudahhhh…..serinnnnggg di entotttt kamuuu…” erang mama kencang.

*Blesh…kedua-nya mendesah, ketika penis Andre berhasil masuk sempurna menyumpal lubang kenikmatan mama.

”Ohhh….Dre….sesakkkk banget memek tanteeee…kerasss….kontol kamuuu... kerassss...... Dreeee.” desah mama. Ternyata kontol Andre bisa masuk, namun saking panjang-nya masih ada sisa beberapa centi diluar. Kedua-nya terdiam, meresapi kenikmatan yang dirasakan oleh mereka.

Mama menatap kamera dengan tatapan sayu, lalu dengan jari-nya menunjuk ke arah vagina yang sedang penuh dengan kemaluan Andre.

“Lihat Hen, lubang tempat kamu keluar dulu lagi di sumpal kontol berotot Andre hihihi” ucap mama sambil tersenyum nakal, tak hanya emosi tapi membuat birahi-ku juga semakin tidak tertahan. Untuk kedua kali-nya, cairan pre-cum membanjiri kepala penis-ku. Karena sudah kepalang nafsu, kembali aku ber-onani sambil menonton mama dengan Andre.

Sekarang mama meliuk-liuk kan tubuh-nya. Mama mendesah-desah memancing birahi. Andre pun mengerang ketika mama mengulek penis-nya. ‘Pasti rasa-nya enak banget kalau digitukan’ ucapku dalam hati. Perasaan aku benar-benar campur aduk. Rasa marah, iri, cemburu, dan sange, semua-nya menjadi satu. Aku terpejam membayangkan apa rasa lubang vagina mama yang pasti masih sempit itu.

*Plok…Plok…Plok….Plok…

Kubuka mataku, kini mama menaik turun tubuh-nya di atas tubuh Andre. Desahan pun terus keluar dari mulut mama dan Andre saling bersahutan-sahutan. Andre tindak tinggal diam, dengan memegang pinggul mama, dia ikut mendorong pinggul-nya ke atas.

“Hennnn…rahim tempat kamuuuu…. bersemayam…ohhh..duluuu….. lagi dijajah sama kontol Andreeee…shitttt….enakkkkk” erang mama keras karena genjotan Andre cepat dan keras.

“Uhhh….mulutttt…rahimmm…mamaaaa…..diciummm…..kontolll Andreeee….terussss” lanjut mama meracau vulgar.

*Plok…Plok…Plok….Plok… “Yeshhh….Andreee…..youuu….fuckkkk…meeeee….so…gooood”.

“I’mmmm cummingggg…ohhhh..akuuuu keluarrr…..” teriak mama dengan keras ketika mendapat orgasme-nya. Aku terbelalak melihat mama yang begitu heboh meraih puncak nikmat-nya.

*Plop….Cret Cret Cret Cret… tersembur cairan orgasme mama dengan deras ketika ia melepas kontol andre dari jepitan memek-nya. ternyata mama bisa squirting. Tubuh-nya begetar-getar hebat setiap semburan muncrat. Mau tak mau lantai kamar-ku menjadi basah. Tubuh mama lunglai ambruk menindih Andre yang berada di bawah-nya.

“Hh…..gilaaa….cumaaaa kamu yang bisa hh…bisa tante terkencing-kencing gini Dreee” ucap mama memuji Andre.

“Papa-nya henry boro-boro bisa bikin tante squirt, ngasih tante sekali orgasme aja susah. Ayah dan anak sama saja, mengecewakan!” lanjut mama dengan santai-nya. Aku hanya bisa diam ambil memegang kemaluan-ku sendiri, ketika mendengar hinaan mama kepada papa dan aku.

“Liha tuh Dre….lantai sampai basah begitu”.

“Namanya juga Andre, pasti tante puas kelojotan deh. Yuk, sekarang doggy tan” ajak Andre tak membiarkan mama beristirahat. Walau begitu tak ada penolakan dari mama. Malahan mama langsung sigap menungging di atas kasur.

Tanpa banyak bicara lagi, Andre langsung menggenjot kuat mama dari belakang dengan cepat dan bertenaga. Dengan menundukan tubuh-nya sedikit Andre meremas-remas payudara mama yang bergelantung indah. Sesekali andre menampar bongkan pantat mama, yang di jawab dengan pekikan mama yang melengking. Mama juga tidak tinggal diam, dia memundurkan tubuhnya menjemput hujaman Andre.

“Cepetinnn….Dre….mau…dapettttt lagii” pinta mama terengah-engah di sela-sela genjotan Andre dari belakang. Lantas Andre langsung meningkatkan intensitas gempuran penis-nya di lubang tempat aku keluar dulu.

“Aduhhh….enakkkk…ahhhhh” erang mama kembali orgasme untuk ketiga kalinya. Aku sendiri makin cepat mengocok batang-ku sendiri.

Andre mencabut batang penis-nya. Terlihat penis sangat basah terbalur cairan putih yang merupakan cairan kewanitaan mama.

“Hh….hh….hh…kamu belum juga keluar ya sayang?” tanya mama dengan nafas tersengal-sengal ke Andre.

“Belum tan” singkat Andre.

“Bentar dulu ya sayang, kasih tante nafas dulu ya.” pinta mama. Kemudian Andre hempaskan badan-nya, disamping mama yang masih baring terpejam. Dengan lembut ia belai kepala dan rambut mama mesra.

“Yuk Dre, posisi biasa aja ya. Terus nanti kamu crot di dalem ya sayang” ucap mama yang membuat mata-ku terbelalak kaget. Apa mama sudah gila pikirku, ia akan membiarkan Andre berejakulasi di dalam memek-nya. Apa ia tidak takut hamil.

*Blesh….

Kembali Andre memasuki kontol besar-nya ke dalam tubuh mama yang terbaring. Desahan-desahan berasahutan terdengar menggema. Dengan masih badan tegak, Andre menggoyang pinggul-nya, lantas penis-nya keluar masuk memek mama yang sempit itu. Andre menambah rangsangan kepada Mama, dengan meremas-remas kedua bongkah buah dada nya yang bergoyang akibat genjotan-nya.

Kedua kaki mama memeluk pinggang Andre, tak mau lepas. Mau tak mau Andre menjatuhkan tubuhnya menindih mama yang di bawah-nya.

“Fuckkk….Andre….keluar….” erang Andre.

“Tanteeee jugaaaaa dapeettttt Dre….Ohkk…crottt...…diii dalemmmmm memekkkkk” teriak mama membahana, meraih orgasme. Mama dan Andre meraih puncak kenikmatan bersamaan.

Andre mencabut penis-nya dari tubuh mama. dan berbaring disebelah mama.

Sambil tetap tiduran, mama melirik ke arah kamera yang sedang merekam. “Hh…hh…hh… lihat nih sayang” kata mama sambil mengelusi perut-nya sendiri.

“Tempat…hhh… kamu tinggal….hh ...dulu….hh…. selama sembilan bulan, lagi penuh sama peju Andre loh, kerasa hangat banget hihihihi” aku tercekat mendengar kata-kata mama. Dari tadi mama selalu berkata yang memancing emosi dan nafsu.

Lalu ia merubah posisi tubuh-nya, mengarahkan selangkangan-nya ke arah kamera. Aku lihat lubang vagina mama, tempat aku keluar dulu berantakan dan terlihat penuh dengan cairan yang putih kental.

Mama bangkit menjadi setengah duduk bertumpu dengan satu tangan. Kemudian ia melebarkan bibir vagina dengan jari-nya. Terlihat lubang memek mama yang penuh dengan cairan putih kental. Saking banyak-nya, cairan itu meleleh keluar turun ke sela-sela pantat mama dan jatuh menetes ke kasur. Lengkap sudah pikir-ku, kasur tempatku tidur memang benar-benar ternodai cairan cinta mereka.

Selama ini aku meniduri kasur yang sudah ternodari cairan cinta mama dan Andre. Aku memang benar-benar anak yang bodoh, telat menyadari ini semua.

“Ughhh….sayang….peju Andre banyak banget….angetttt” lirih mama menatap sayu ke kamera. Menggunakan hanya satu jari, ia mengorek-gorek memek-nya yang penuh dengan peju.

Ia tunjukan hasil mengais lubang nikmat-nya sendiri. “Lihat Hen, peju nya Andre kental banget loh. Punya papa kamu dulu gak sekental ini loh, pantes aja anak-nya kayak kamu hihihi” ucap mama bengis. Makin lama semakin gila perkataan yang keluar dari mulut mama.

Mama mengemuti jari yang penuh dengan sperma Andre pekat putih kental. Berkali Ia mengais sperma di memek-nya sendiri.

“Ohhh…*Slurpt…..sumpah ini banyak banget Hennn. *Slurpt….. Uhhh…. lezatttnyaa”.

Sekarang mama mengorek lubang memek-nya dengan jari manis yang terdapat cincin perkawinan ia dan papa. Ketika jari tersebut di tarik keluar, cincin sakral itu terlumuri dengan peju Andre yang kental itu.

Mama menatap cincin tersebut dengan sayu. “Nih, cincin kawin pemberian papa kamu Hen”. Lalu dengan pelan menggoda, ia lumat jari manis berserta cincin-nya. Lalu Ia jilat-jilat cincin itu bersih dari peju Andre. Ia bersihkan benda keramat yang harusnya di jaga dari cairan hina milik Andre.

Tak tahan melihat kelakuan mama yang menikmati benih-benih Andre, aku kembali berejakulasi untuk kedua kali-nya di malam ini. Peju-ku yang muncrat mengotori sekitar-ku. Setelah pulih dari orgasme, aku kembali menatap layar.

Mama masih menyelomoti jari-jarinya dengan pelan, menikmati benih-benih kental Andre. Sampai habis peju Andre bersih tak bersisa. Mama yang baik itu menjadi maniak peju sekarang.

“Hihihi gimana sayang? Bagus gak live show-nya?”.

“Masih ada banyak loh rekaman yang lain hihihi, semua special buat kamu Hen. Nikmati dan coli ya hihihihi. Atau kamu mau nonton langsung? Kuat gak kamu nanti, nanti belum-belum apa sudah crot duluan lagi. Hihihi ” ucap mama panjang lebar. Melihat langsung? Terdengar gila. Tapi tak bisa kupungkiri.......

Aku ingin melihat secara langsung..... bukan...bukan....aku juga ingin merasakan tubuh mama...


"Sudah Dre, matiin dong kamera-nya. Nanti kita rekam lagi yaaa" perintah maman kepada Andre

“Hen nonton video yang lain yaaaa..... spesial buat kamu hihihihihi. Dadah sayaangg….muach” ucap mama kepada kamera, meminta aku untuk nonton video yang lain.

Andre berjalan ke arah kamera. Seketika video itu berhenti, lalu layar menjadi hitam. Lagi seperti tadi, diriku dan sekitarku basah belopotan oleh cairan peju-ku sendiri. Tubuh terasa lesu, aku kalah lagi oleh nafsu-ku sendiri.

Aku sebenarnya masih lemah karena efek dari obat tidur yang diberikan mama. Ditambah juga ejakulasi 2 kali dalam kurun waktu singkat, ku capek sekali rasa-nya. Dengan sempoyongan aku berjalan ke kasur dimana yang kemarin menjadi saksi biksu pertempuran birahi mama dan Andre. Lantas aku terbaring dan terpejam tidur lagi.

Menanti hari esok....

Untuk file video 2.

Bersambung……

Pesan Penulis
  1. Penulis ucapkan terima kasih atas ucapan belasungkawa dari para pembaca.​
  2. Maafkan penulis, apabila cerita tidak menarik atau di luar ekspetasi dari para pembaca. Maklum karya pertama, jadi-nya penulisan masih terburu-buru dan perencanaan yang buruk.​
  3. Semoga pembaca bisa menikmati.​
 
Hu, gua udh mulai paham genre cerita ntr kyk gimana.
Tapi menurut gua, ini terlalu kejam sih hu. Bahkan sebejat2 nya org tua ga mungkin bersikap gtu ke anak nya sendiri. Dan yg jadi anak juga menurut gua ga mungkin sebodoh dan senaif itu. Jujur cerita nya ngundang emosi dan birahi. Ya cuma saran aja hu, lebih logic dan mengalir kyk alur kehidupan.
Ini cerita fiksi kan? Apa iya klo suhu di posisi henry bakal gtu juga respon nya ke mamah nya?
Sebuas2 nya harimau ga mungkin bunuh anak nya sendiri.
Di cerita ini, itu mamah nya henry udh kelewat batas norma seorang ibu sih hu menurut gua. Membunuh secara fisik jelas, membunuh secara mental ke si henry sudah pasti.
Gilaaaa salut gua sm lu huu, apresiasi tingkat tinggi buat suhu karena berhasil bikin pembaca emosi dan birahi nya bermain. Cuma klo next chapter dan berikutnya alur cerita ga jauh kyk part ini. Wahh sorry bgt sih hu, kapabilitas indikator tingkat menarik nya cerita buat gua pribadi pasti menurun.
Thanks buat updt nya hu. Semoga chapter berikutnya lebih baik lagi. Nice. Lanjutkan, semangat hu!
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd