OK, saya jelasin ya, kenapa saya punya pendapat begitu.
Kita bisa lihat dua event yang dimungkinkan untuk underage. Event Lust On Valentine di SF Pemaksaan, dan Event LKTCP 2016 di SF Fanfic.
LKTCP 2015 dibuat dengan parodi artis, dimana parodi artis tidak memungkinkan untuk underage.
Dari 30 cerpan di event LOV, 4 dipastikan underage. Salah satunya pemenang event tersebut, All Will That Ends Well, karyanya Suhu maladanalec.
Dari sekian banyak tema anime, manga, movie, games, yang bisa diberikan penyelenggara LKTCP 2016, ada 3 tema yang cenderung untuk bertema sekolahan, dan defaultnya jadi underage:
AADC,
Harry Potter, dan
Kami nomizo Shiru Sekai, atau TWGOK.
Dari 16 cerpan di event LKTCP 2016, 2 cerpan yang secara default underage, di mana dua-duanya bertema AADC.
Underage di SF Cerbung biasanya berkaitan dengan cerpan anak sekolahan dan masa muda, dan inilah yang bikin rame.
Jadi yang bikin rame, bukan underage itu sendiri, tapi tema anak sekolahan dan masa muda, yang sangat-sangat disukai pembaca di sini.
Karena berkaitan dengan nostalgia masa muda.
Betul, tidak?
Bohong besar kalau ada orang yang mengaku suka JAV tapi menolak secara total, tema Serafuku alias Seragam Sekolah, di mana tokoh ceweknya digambarkan sebagai underage, sekalipun artis aslinya jelas tidak underage.
Bahkan ada JAV dengan tema khusus seperti itu, yang mana biasanya ceweknya dipilih yang bertubuh mungil, lalu dipakaikan seragam SD atau SMP.
Atau Bu Guru Di Sekolah, di mana tokoh cowoknya kadang digmbarkan sebagai underage, atau borderline underage.
Dan sangat-sangat absurdlah kalau tokoh dalam cerpan bertema sekolah di Indonesia dibuat di atas 18. Karena jadinya justru mengada-ada dan tidak realistis.
Banyak member sini bahkan lulus SMA sebelum 18 tahun. Termasuk saya.
Bingung?
Begini. Kalau kita masuk kelas 1 SD di umur 6 tahun, otomatis kita akan menghabiskan kelas 3 SMA di usia 17 tahun. Beberapa, akan mencapai umur 18 di kelas 3. Beberapa lagi tidak.
Hal yang sama berlaku pada karakter di cerpan dengan tema masa sekolah.
Kecuali tokoh tersebut telat masuk dari awal; atau idiot yang tidak naik kelas.
Dengan tema school ages alias masa sekolah, sex scene dengan murid sekolah akan jadi underage. By default. Kecuali sudah 18.
Jadi menulis cerpan cerpan dengan tema masa sekolah bakal sulit kalau mau bikin sesuai realita.
Dan IMO juga, biasanya, cerpan bertema masa muda, baik itu sekolahan ataupun bukan, seringkali mampir di halaman 1 atau 2, kalau cerita tersebut belum tamat, atau belum ditinggalkan penulisnya.
That's hard truth.
Kesimpulannya, underage lahir karena ada pasarnya, yaitu orang-orang yang suka dengan cerpan masa sekolah, cerpan kimcil, atau cerpan masa muda.
Kalau cerpan dibuat dengan tema tokoh sudah kuliah atau kerja, jatohnya jadi vanilla, bukan masa muda atau masa sekolah lagi.
Sebuah cerpan dengan tema kuliah, kerja, ibu rumah tangga, harus punya daya tarik sendiri, buat memikat orang.
Kenapa? Karena di zaman sekarang ini ya emang wajar, orang kuliah, orang kerja, ibu-ibu jadi ibu rumah tangga, terus kenal sex, terus ngentot. Apalagi kalau kuliahnya jauh dari orang tua, ibu-ibunya kesepian punya suami sibuk, dll.
Sementara, cerita bertema masa sekolah itu, secara default, emang udah jadi daya tarik sendiri. Ada sex scenenya ataupun tidak.
Jadi ini soal menjelaskan, bukan soal menerima peraturan atau tidak. Karena menerima aturan atau tidak, peraturan tetap berlaku selama jadi member.
OK?
Lanjut ke PM saja kalau masih belum puas dengan penjelasan saya.