Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mengejar Cita dan Cinta(jalan kedewasaan)

Status
Please reply by conversation.
8. @ LaurindaAS






-PoV Devan



Aku masih didalam mobil. Menunggu turunnya agne. Sambil menunggu ku rebahkan sedikit kursiku dan membuka hp. Ku cek ig atau burungcuit siapa tau ada info atau ada trending topik yang menarik. Sepuluh menit main hp ternyata ada yang mengetok kaca mobil sebelah kanan. Saat ku tenggok itu agne.



‘maaf mba, tidak ada receh’ sambil kuturunkan kaca dan berkata seperti itu.

‘oh yaudah.’ Kemudian agne seperti ingin pergi

Sebelum itu terjadi ku pegang tanggannya dari dalam mobil dan meminta maaf. Dia seperti seolah meledek. Dengan bibir bawah yang dimajukan ke depan. ‘sial jon itu imut bgtt!...’. Kemudian aku suruh dia masuk.pas agne berputar ingin masuk kedalam mobil seperti ada suara cie cie di belakang. Ternyata ada putri, fanny, dan ci lili di depan pintu kantor. Aku hanya melihat mereka dari kaca spion belakang.

‘cieee kakaa........ciee’ suara fanny berteriak

‘ohh bisaa aje lu incer daun muda van!!’ tambah ci lili

‘tiati rin...devan PK...’putri dengan mulut yang sangat beracun.

Begitu agne masuk kedalam mobil ku pacu mobilku. Aku hanya memberi klakson dan lambaian tangan pada mereka. Aku lalu bertanya pada agne apakah dia mau makan dulu. Tapi katanya dia mau langsung pulang ke kosan aja cape. Kemudian kami menggobrol soal alasan capeknya dia di kantor. Tak lupa dia bertanya bagaimana meettingku hari ini.

Perjalananku hari ini dengan ange di temani oleh cerita keluh kesah. Sedikit canda tawa dan banyak carpollkaroke. Karna jalanan hari ini begitu macet. Sepertinya agne mengantuk karna dia sudah menyandarkan bahunya di kursi dan sedikit merubah bentuk kursinya.

‘tidur aja nanti kalo udh sampe kosan aku bangunin..’ sambil fokus menyetir

‘ga nanti hayati di apaapain...’ sambil agne menyilangkan tangannya di dada.

‘maaf hayati.. abang adalah laki laki terhormat tidak mungkin melakukan itu terhadap hayati’

Dengan nada junot di film van der Wijck.

Kami kemudian tertawa bersama. saat kembali melanjutkan obrolan kami. dengan tidak di balasnya pertanyaanku. aku menoleh ke agne ternyata dia sudah tertidur. Sepertinya hari ini dia memimpin test masuk buat spg/b Run&Hike lelah sekali. Ku kecilkan volume radio supaya tidak membuatnya terbangun. Dalam tidurnya pun dia masih tetap cantik ya. Dalam kesendiriian menghadapi macet ibu kota aku berfikir apakah agne mau menerimaku? Atau dia hanya nyaman seperti yang lain?.

.

.

Tiba di kosan agne ku lihat dia masih tertidur. Tak tega membangunkanya aku parkirkan mobilku sebentar di dekat kosannya. Tidak lama suara mengigaunya terdengar. Sepertinya dia sudah bangun. Saat ku tenggok benar dia sudah mulai bangun dan seperti orang binggung.

‘udah sampee vaaan??hooooaammm’ suara agne saat terbangun

‘selamat pagi putri tidurr....iya udah di depan kosaan kamu’ jawabku asal

‘ihhhhhh..’ sambil tanggnya menggaruk wajahku. ‘kok ga bangunin sih’

‘engga enak, kasian kamu pules banget lagian’

‘hmmm yaudah aku turun yaa, makasihh loh..’ jawab agne lalu bersiap untuk merapikan barang barangnya dan meninggalkan mobil.

‘tunggu..’ tanggannku memegang tangganya. Suasana berubah menjadi sangat romantis ‘apa aku cium aja dia sekarang?’ tanyaku dalam hati. ‘Tapi entar lah jagan sekarang baru juga dekat’. Kuurungkan niatku untuk mencium agne malam itu malah berganti menjadi apakah sabtu bsk dia ke kampus. Agne menjawab iya dia akan kekampus. Mendengar itu aku lepaskan tangganya.

Kami kemudian berpamitan.seperti biasa dia menungguku menghilang dalam gelap baru dia masuk. Sampai kosan aku parkirkan mobil seperti biasa di bantu pak jono. Kali ini dia yang berjaga malam. Aku berterimakasih padanya dan naik ke kamar lalu tidur.

.

.

Sabtu pagi ini aku tidak terlalu kesiangan seperti kemarin. Jadi kuputuskan untuk memakai mobil saja ke kampus. Perjalanan begitu santai karna pagi ini tidak macet. Begitu aku masuk kedalam kampus aku parkirkan mobilku di pakiran mobil samping gedung serba guna dekat danau. Jadi sebelum danau ada gedung serbaguna di belakang gedung utama yang membelah parkiran mobil. Di sana kulihat ada mobil abang dan mobil riki terparkir.

Aku turun dari mobil teryata mereka masih pada nongkrong aku samperin. Memberi salam pada mereka. Ada riki, bone, cipuy, dan khalili sama abang. Dia di panggil abang karna di tuakan bukan karna umur semata tapi karna sikap juga. Nama aslinya si aldi situmorang panggilannya ucok atau abang ucok.

Aku di danau hanya nongkrong sebentar sebatang dua batang rokok aku kemudian naik buat masuk kelas pertama hari sabtu ini. aku berjalan paling belakang karna aku harus ke atm dulu. Melihat trasferan dari pak jimmy kemarin. Tentu bukan rekening utama hanya salah satu rekening sampingan. Aku tidak mau mencampur uang haram dan halal katanya ga berkah.Saat masuk kelas kulihat bangku belakang penuh jadi kuputuskan untuk duduk di tengah di sebelah gadis.



‘hay abang.....’ gadis menyapaku. Aku duduk di sebalah gadis yang duduk di pinggir di sebelah gadis ada wanita wanita rajin. Adaa Aquena,jeta, tabia dan naj. Mereka semua menyapaku serentak sama dengan sapaan gadis. Aku kembali hanya mengiyakan dan sedikit berbasa basi. Bu yuliana pun masuk dan pelajaran pun dimulai.

.

.

.

Saat bu yuliana keluar kelas. Berakhir pula kelas hari ini. aku dan teman teman keluar dari kelas dan menuju danau buat makan. ku mengecek hp dan sedikit berbalas pesan sama agne.




Kamu masih di kelas?

Iyaa masih ngisi, knp?

Mau makan bareng ga

Gabut nih lumayan lama

Pergantian jamnya

Aku makan bareng temen entar

Kalo mau join entar gabung aja.


Yaudah entar aku kesono

Tp paling aku makan duluan ya?

Kamu masih lama kan?

Yaudah makan duluan aja gpp




Ga kerasa perjalanan ke danau begitu cepat. Karna chat sama agne. Di danau kami melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang mesen makan ke alamsari. Karna kemageran temen temen gua sudah sangat akut. Dan yang sial hari ini adalah. Riki sama bone. Kami bilang mau makan apa lalu di catat sama riki dan bone di hp mereka.

‘entar pada mau nongkrong ga?’ buka ku

‘emang lu mau jalan kemana?’ tanya abang ucok

Saat itu mulailah terjadi bebagai rekomendasi untuk tempat kami nongkrong malam ini mulai dari makan, sampai kafe dengan live musik. Sampai makaan datang setelah di pesan oleh riki dan bone kami belum juga memutuskan kemana malam ini. usul terbaikpun keluar dari cipuy. Lebih baik kami pergi ke kafe di pinggir laut jakarta.

Tempat itu tidak terlalu jauh dari kampus. Dan memang suasana pantainya juga bagus. Niatnya aku ingin mengajak agne malam ini untuk sekalian ikut jalan jalan. Kucoba wa dia untuk menanyakan apa dia bisa ikut atau tidak. Ternyata dia tidak bisa ikut katanya mau nyicil skripsi hari ini. aku mengiyakan saja sebetulnya aga kecewa si tapi yasudah tidak boleh di paksa. Beres makan seperti biasa menunggu jam kosong di isi kegabutan kegabutan. Sampai waktunya masuk kelas lagi.

.

.

.

.

.

.

.

.

Selesai kelas bu novia, yang lumayan cukup menegangkan. Saat keluar aku berpapasan dengan agne. Kutinggal teman temanku dan menemui agne. Ternyata dia mau turun lewat tangga. Kusapa dan berjalan berdampingan dengannya.



‘misi, kamu abis ini mau kemana?’ tanya ku sama agne sambil turun beriringan ke bawah.

‘aku mau ke kosan. Knp?’

‘jalan yu?..’ tanyaku padanya. ‘kamu tadi blm makan kan?’ tambahku yang mengetahui kalau dia tadi ke kantin tidak jadi makan. karna kantin tadi begitu penuh. Dan temannya juga tidak pesen makan. jadi dia ikut hanya pesan jus

‘kamu kan abis ini ada jam bu diah?’ menjawab pertanyaanku sambil berhenti didekat ruang dosen fakultas ku.

‘gapapa ayo aku tungguin. Ya... ya...ya?’ tanyaaku padanyaa saat itu.

Dia hanya menangguk dan jalan ke fakultas. Aku tunggu kurang lebih 10 menit agne keluar dari fakultas. Dia bertanya lagi padaku apa aku benar engga ikut kelas bu diah. aku Mengiyakan dan bilang bahwa absenku masih full jadi kalo ga masuk satu kali gpp.

Saat sampai parkiran. karna mobilku berada dekat danau bersebelahan dengan mobil abang dan riki. Mereka bisa melihat mobilku nyala saat alarm mobil ku tekan. Berhubung mereka semua lengkap di sana. Dari mulai abang, riki, bone, cipuy,kuma,lae, khalil dan gengnya mada yang juga nonggkrong di danau.

Mau tak mau aku ke sana dulu. Aku bilang sama mereka aku akan tipsen matakuliah bu diah. Mereka yang melihat agne yang sudah menunggu mulai memicingkan mata dan berasumsi

‘si peler mau jalan ama agne lu??’ seru riki. ‘ohh jadi gitu van okeh hahaha’ abangg menambahkan. Dan yang lain mengiyakan. Memang brengsek mereka.

‘oh jadi abang udh sama ka agne?, kirain ama minii?’ tambah mada.

Memperkeruh ke adaan aku hanya bisa ngeles sekenanya. mereka pun bertanya apa aku bisa ikut entar malam sama mereka. Aku jawab aku ‘Cuma makan bentar terus balik lagi ke kampus’. Itulah janjiku pada mereka. karna ku tau kalo aku ga berjanji kaya gitu aku ga akan di absenin.

Akhirnya setelah beberapa drama pertemanan aku bisa pergi dari kampus. Aku dan agne pergi ke salah satu resto di tanjung manggis. Tempatnya lumayan enak buat makan dan ngobrol. Karna restonya menyajikan makanan western. Jadi kami memsan steak. Setelah lumayan lama menunggu akhirnya steaknya datang.



Agne begitu natural menggunkanan baju putih polos tersebut. Layaknya wanita penggila Ig dia menguplode instastory. Aku haya melihat saja tidak berani berkomentar dari pada ada kesalahan kata yang membuat moment romantis ini menjadi akward.

Kupandangi saat dia mulai memotong steak tersebut. Perlahan dan secara anggun memakan steak tersebut. Aku hanya bisa senyum senyum sendiri. Melihat aku hanya benggong memandaginya dia mulai salah tinggkah dengan memandang dirinya sendiri. Dari atas sampai bawah.

‘ada yang salah ama aku?’ tanyanya

‘engga. Engga ada yang salah’

‘terus kenapa kamu liatinya gitu?’

‘kamu cantik!..’

Dia hanya memajukan bibir bawahnya dengan muka sedikit memerah namun aga menunduk.



Sungguh eksperi yang menggemaskan. Tak sadar ku cubit hidungnya dia yang kaget hanya berteriak

‘ehhh..apaan si kamu!, sakiit’ ucap manjanya sambil mengusap usap hidungnya.

‘oh iya 2 minggu lagi papi mau kerjakarta loh?’ ucapnya excited

‘iya mau ngapain?’ terangku ikut excited sebagai gbtan yang baik.

Lalu agne bilang kalau papinya mau ambil berkas buat proyek lanjutan di bali. Terangnya. Aku hanya mengiyakan tanpa memperdulikan tp yang jelas sepertinya 2 minggu lagi aku harus jemput ke bandara nihh. Lalu kutanya kapan dateng. dia bilang hari selasa.

‘kamu mau jemput? Aku anterin yaa’ tentu sebagai gbtan yang baik juga harus menjeput calon mertua.

‘gapapa kalo kamu ga sibuk’ terangnya padaku.

Setelah makan kami masih mengobrol di sana sampai menjelang malam. Karna aku ingat teman temanku mengajakku pergi malam itu. Kucoba wa mereka dan bertanya apa mereka jadi pergi. Belum ada jawaban aku kembali mengobrol dengan agne.

‘kamu mau pesen minum lagi?’ tanya ku pada agne, sambil berdiri ingin ke toilet

‘aku pesen coklat panas aja yaa’

‘yaudah kalo gitu aku pesen yaa, sekalian ke toilet’

‘bikin yang take away aja ya..’ teriaknya padaku

Saat ke meja kasir aku bilang bahawa kami memesan minuman lagi tapi di take away. Sekalian aku bayar billnya. Setelah kembali dari toilet ternyata agne sudah merubah posisi duduknya ke bangku yang ku duduki tadi. Sambil meminum coklat panas yang ternyata sudah sampai. Entah kenapa dia pindah aku juga tidak tau.



‘mau kemana lagi sekarang? Tanyaku padanya.

‘pulang yuk.. kamu kan mau jalan lagi sama temen temen kamu.’

Untung agne ingetin kemudian ku cek hp ternyata meraka tetap jalan ke cafe di dekat pantai itu. Yasudah kuputuskan kami untuk pulang. ku antar agne ke kosanya. Sampai di depan kosan agne mengucap terimaksih pada ku. Sebelum turun ku tanya padanya.

‘bsk kamu di kosan doang kan?’ tanyaku padanya

‘ngedate yuu’ ajakku pd sambil melihat agne

‘hmm yaudah tapi siang ya soalnya pagi aku mau nyuci..’ terangnya padaku.

‘iya’

‘yaudah aku turun ya.... have fun devan!!’ sambil turun dan menutup pintu mobilku.

Setelah berpamintan dan membunyikan klason. Aku pergi ke tempat teman temanku berkumpul. Saat sampai sana seperti biasa teriakan mita traktiran bergema aku hanya tertawa. Malam ini lengkap team yang datang ada khalil, bone, abang , riki, cipuy, lae dan kuma. Kutanya pada khalil apa dia tidak gawe karna jam udah lebih dari jam 21.00 teryata dia libur.

Disana kami minum. Hampir semua minum kecuali khalil dan kuma. Entah kami tidak memaksakan mereka. karna itu jalan hidup mereka. kami rilex di malam iu mendegar nyayian lagu lagu populer di iringi angin laut dan suara debur ombak.



Aku bernyayi aga kencang saat lagu thiking out loud-ed di cover oleh band. saat itu teringat kejadian dulu. Tapi sudah lah itu semua sudah lewat. Toh dia sudah punya panggeran yang bisa membahagiakannya.

Saat jam menunjukan pukul 01.00 aku pamit karna bsk ada janji sama agne. Sepertinya mereka masih ingin di sana sampai mungkin pagi entah. Aku salaman sama mereka dan meninggalkan sedikit uang patungan. Sampai kosan karna sudah lumyan mabuk aku langsung melampar badanku di kasur dan tidur.



-PoV Agneta

Siang ini aku sudah sangat rapih di kosan menunggu devan menjemputku. Iya aku jadi semakin akrab dengan devan sejak aku magang di kantornya. Ya walau baru satu minggu tapi rasanya sudah seperti satu bulan. Entah hari ini dia mau mengajakku kemana aku juga belum tau. Sambil menunggu dia jemput aku chat dengan mami di bali. Memastikan kapan papi kejakarta karna aku sudah kangen sekali bertemu dengan dia.

Katanya devan juga ingin mengantarku menjemput papi. Aku si senang bisa di antar devan. Pasti papi senang bertemu devan karna devan itu imut!. Itu menurutku si kalau imut hehee. Ternyata devan sudah menungguku di depan. Aku kemudian langsung turun kebawah tak lupa menutup pintu kamar. Keluar gerbang aku bisa melihat mobil devan langsung aku samperin dia.

‘kirain ga jadi lama baget aku nunggunya.’

‘jadi dong, laki laki tak boleh ingkar janji’ gombalnya sambil menepuk dada sebelah kirinya.

‘yee.. iyaa iyaa’ responku jijik ‘mau kemana kita hari ini?’ tanyaku saat duduk di mobil dan memakai seatbelt.

Ikut aja kamu pasti suka. Terangnya hari ini dia pakai jaket warna pink muda. Imut baget keliatannya lumayan cocok dengan warna kulitnya. Dan jeans putih serta spatu conpes putih. Dipadu dengan kaca mata lensa bulat membuat kesan seperti babyfase pada wajahnya.

Sangking detailnya melihat devan aku baru sada dia punya tato. Walau kecil di belakang telinga kirinya. 010 apa artinya ya aku tidak mengerti mungkin nanti aku bisa bertanya pada devan. Aku mulai membuka obrolan ‘gimana tadi malem fun?’.

‘mayan lah tapi ga sampe hangover’ terangnya sambil mengemudi

Ia devan ini peminum minuman keras. aku di beritahu olehnya. Saat kami mulai dekat. Katanya si biar aku ga dapat info dari orang lain. Kenapa begitu ya? aku juga tidak mengerti. Padahal aku fine fine aja kalau dia minum. Dia mulai bercerita tentang semalam.

Aku hanya mendegarkan saja. Bila ada moment yang lucu aku ikut tertawa dan bila ada moment yang membutuhkan komentar aku berkomentar. Lalu aku sempat bertanya juga kapan terakir kali dia hangover?. Kembali dia menjelaskan katanya waktu di pesta kurang lebih satu tahun lalu di apartmen ayu. Bareng teman temanya. Entah dia benar atau tidak toh biar itu menjadi privasi devan.

Teryata mobil devan berjalan ke selatan ibu kota. Ke daerah lebat. Dan berhenti di depan sebuah cafe. Saat turun dan melihat nama cafe tersebut aku baru tersadar. Astaga dia mengajakku buat makan icecream. Teryata dia masih mengigatnya.

‘taaaddaaaa...’ teriak devan sambil menunjuk nama cafe tersebut.

‘kamu masih ingat ?..kamu itu yahh’ aku masih dengan terkejut melihat ke arah devan dari depan pintu mobil

Aku berjalan ke depan resto dan saat papasan dengan devan aku masih seperti orang yang tidak percaya. Lalu devan mungkin dengan spontan mengandeng tanganku. Untuk masuk kedalam. What! aku digandeng devan?. Saat berjalan wajahku hanya memandang tanganku yang di pengan oleh devan saat itu.

Tanpa bisa berkata kata. Melewati pengujung dan memasuki antrian pemesanan. Ternyata cafe ini bertema outdoor walau tidak benar benar outdoor karna masih menggunkan atap trasparan. Mungkin malam hari bila tidak mendung cafe ini romantis sekali ya.

‘ehhh...sorry! ga segaja’

Ucap devan saat melihat tangannya tanpa sengaja mengandeng tanganku. Iya gapapa. Ucapku sok santai padahal tadi aga dekdekan. Mengantri cukup lama aku sampai bisa update instastory. Kali ini aku sertakan punggung devan di instastory tersebut. Hehehe, lumayan biar orang orang pada kepo.

Teryata sudah cukup dekat aku dengan penjual icecreamnya hanya beberapa orang lagi. Devan mungkin tidak mau aku menunggu dan berdiri terlalu lama dia menyuruhku mencari tempat duduk. Tapi aku ga mau dan memaksa antri.

Ya akhirnya giliranku dan devan sampai aku memsan icecrem coklat dengan banyak taburan meses seperti yang ada di ig ku waktu itu. Dan devan memasan sama namun dia di beri toping yang berbeda. Menunggu pesanan di buat. saat aku mau bayar devan menahanku katanya biar dia aja yang bayar. Tp aku menolak dan tetap memberikan uangku pada kasir.

Akhirnya devan menyerah. Sangking asiknya berdepat kami mungkin dilihat sama orang orang tadi. Aku hanya bilang ke devan ini gantian buat yang waktu itu utang di fastfood. Devan hanya tersenyum. Kami menunggu sebentar akhirnya pesanan kami tiba. Aku dan devan mengambilnya sangking excited aku makan sambil jalan dan menggigit lumayan besar pada icecream itu.



‘ihh kaya anak kecil baru di kasih icecream hahaha’ devan tertawa melihatku.

‘biarin kek..’ jawabku jutek di akhiri senyum.

Kami mencari tempat duduk yang tidak terlalu panas. Akhirnya siang menjelang sore itu kami mengobrol sambil makan icecream. Seperti biasa devan mencoba mencairkan suasana. Kami bercerita banyak hal mulai dari masa sekolah sampai awal kampus. Aku juga bercerita kalau aku kangen bali. Dulu waktu di bali aku suka melihat sunset di pantai.

‘kamu mau liat sunset lagi ga?’ tanya devan dengan semangat.

‘hahaa..mau liat dimana? Pantai jakarta kan kurang bagus buat liat sunset?’ tanyaku lagi sedikit menantang

‘udah ayo ikut aja’ dia melihat jam hpnya ‘masih keburu yuk kalo jalan sekarang’

‘kemana?’ tanya ku lagi padanya

‘ikut aja udah’ jawabnya lalu berdiri. ‘yaudah kamu duluan aja ke mobil aku mau ke toilet’

Alasanku padanya. Saat devan pergi keluar aku kembali mengantri icecream. Karna kulihat antrianya tidak sepanjang tadi jadi aku mengantri lagi. Karna kalau aku bilang ke devan pasti dia akan membelikanku. tidak harus menunggu lama aku sudah mendapat icecremku.



Saat jalan ke mobil aku lihat devan sedang menghubungi seseorang entah siapa. Saat devan melihat ku memakan icecream lagi. Aku hanya tertawa kecil dan berpura pura menawarinya icecream.

‘suka banget kamu sama icecream di sini yaa?’ tanyanya

‘engga enak aja jadi aku mau lg..’ sambil lanjut makan icecream

‘yaudah yu keburu sore entar ga dpt lagi sunsetnya’

Aku kemudian masuk kedalam mobil di mobil aku lanjutkan makan icecreamku. Di jalan devan langsung masuk tol. Entah kemana tujuanya hari ini. aku juga tidak tahu. Karna jalanan tol ibu kota yang tidak rata melaikan bergelombang aku tidak sengaja menumpahkan icecreamku di bajuku. ahh sial!.

‘yahh! tumpah yaa sorry sorry’ jawab devan aga panik karna membawa mobil dengan ngebut

‘engga kok gapapa paling noda dikit’ jawabku santai sambil mengambil icecream di bajuku dan memakannya

‘nanti pas turun pake jaket aku aja ya’

‘iyaa van gapapa’

Kemudia devan menujukan dimana dia menyimpan tisu di mobilnya. Aku kemudian membersihkanya. Tidak lama kami sampai di wilayah PIKI. Aku bertanya kenapa kesini?. Ternyata kami masih jalan sedikit menuju kawasan komplek di dekat PIKI. Yaitu kawasan Pantai Intan. Di sini memang ada pantai tapi aku ga tau memang ada view yang bagus?.Saat ingin melewati pintu masuk komplek devan berhenti.

‘misi mas mau kemana?’ tanya pak penjaga

‘misi pak kami mau ke pospolirud pak’ jawab devan

‘oh baik pak silakan’

Kami dipersilakan untuk masuk. Oleh pak petugas, padahal setahuku di sini tidak boleh sembarang orang bisa masuk. Di dalam devan berjalan melewati rumah rumah komplek menuju ke arah laut. Aku bisa mencium baru air laut karna devan membukaa kaca mobilnya. Dikomplek ini rumahnya besar besar. Dan megah megah.

Lalu mobil devan berhenti di dekat pos kecil di pinggir laut. Disana kami sudah ditunggu salah satu temannya devan, kalo ga salah namanya riki. Sebelum turun devan memberikan jaketnya kepadaku. Saat kami turun devan langsung menyapa riki. Aku hanya berdiri di belakangnya.

‘ki soorry repotin, embanya mau liat sunset katanya’ jawab devan pada riki. ‘awwww...’ eksperisi devan saat aku cubit kecil pinggangnya.

‘gapapa lerr santui, hari ini cuaca juga bagus cerah.’ Terang riki pada kami

‘oh iya kenalin riki, ini ka agne yaa?’ tambahnya memperkenalkan diri

‘hehee iyaa agne’ jawabku sambil menjabat tangannya.’agne aja gpp kayanyaa tuan lu juga dari gua’ tambahku

‘yaudah ler ajak agne sono. Keburu ilang momennya udh mau tenggelam nih’

Kami kemudian pamit ke riki aku hanya mengikuti devan pergi. Devan bercerita kalau posnya riki yang disni hanya untuk mengawasi kapal pesiar dan kapal nelayan dari pelabuhan sebelah. Aku mengikuti devan sampai kesebuah dermaga namun ada pantainya aku juga tidak tahu menyebutnya apa. Aku dan dia duduk di ujung kayu yang mirip dermaga itu. Tak berapa lama devan meninggalkanku sendiri.



Dan sangsurya pun mulai turun dan menghilang melewati garis cakrawala. Aku yang terhipnotis oleh cantiknya pemandangan ini. mengigatkanku akan bali waktu aku masih sering menikmatinya bersama papi dan keluarga. Sungguh pemandangan yang indah. Kemudian devan kembali. Entah membawa apa sepertinya membawakanku minum.

Dia tidak mau menggangu moment yang kukmati ini dengan tidak bersuara dan hanya duduk di sebelahku. Tanpa sadar kepalaku bersandar di bahu kiri devan. Dia hanya diam saja kembali dia tau kalau ini adalah moment yang tidak mau dirusak olehnya.

Lalu air mataku menetes mengingat aku kangen sekali dengan papi. Dan tanpa sadar aku mulai bercerita bahwa aku merindukan keluargaku. Devan hanya diam dan sesekali megusap airmataku dengan jarinya. Tak terasa hari sudah malam aku dan devan entah sudah berapa jam duduk di sana. Kemudian aku mengajaknya pulang



Saat kembali ke posnya riki ternyata kata devan riki sudah berangkat ke pulau seribu. Untuk dinas jadi kami langsung pergi tanpa pamit. Aku dan dia kemudian mampir untuk makan seafood pinggir jalan di dekat pantai intan ini. beres makan devan mengantarku pulang.perjalanannya tidak terlalu lama. Sampai di kosanku.

‘thanks ya van...hari ini aku seneng baget’ ungkapku sambil menatapnya

‘iya ne sama sama..’

Dengan ucapan tadi devan menatapku entah siapa yang mulai tapi lama lama wajah kami mendekat. Aku dapat mendengar suara nafas devan dari sini saat sudah semakin dekat aku mulai menutup mataku. Dan bibirkami mulai bertemu. Ciuman itu terasa lembut dan dalam

‘CUP...’

aku dengan mata tertutup merasakan bahwa ciuman itu lebih dari ciuman biasa seperti ada pesan yang ingin kami ucapkan namun selalu tertahan. Entah berapa lama ciuman itu namun aku merasakannya begitu lama. Bibirnya yang lembut bertemu dengan bibirku. Sensasi yang luar biasa. Namun diasaat sensasi itu terus berlanjut aku memutuskan untuk menghentikanya. Beberapa detik moment akward terjadi.

‘yaudah aakuu turun yaa, thanks buat hari iniii’ aku turun dan membuka pintu mobil dengan wajah memerah.

‘ne..agne? tunggu..’ suara devan yang memanggilku. Namun tak aku hiraukan dan terus berjalan ke dalam. Bukan karna marah melaikan aku malu, takut, senang semua menjadi satu. Kutinggalkan dia di depan tanpa memberi penjelasan.

‘night van.....’ ucapku dari balik pintu kosan.



9.Triangel
 
Terakhir diubah:
8. @ LaurindaAS






-PoV Devan



Aku masih didalam mobil. Menunggu turunnya agne. Sambil menunggu ku rebahkan sedikit kursiku dan membuka hp. Ku cek ig atau burungcuit siapa tau ada info atau ada trending topik yang menarik. Sepuluh menit main hp ternyata ada yang mengetok kaca mobil sebelah kanan. Saat ku tenggok itu agne.



‘maaf mba, tidak ada receh’ sambil kuturunkan kaca dan berkata seperti itu.

‘oh yaudah.’ Kemudian agne seperti ingin pergi

Sebelum itu terjadi ku pegang tanggannya dari dalam mobil dan meminta maaf. Dia seperti seolah meledek. Dengan bibir bawah yang dimajukan ke depan. ‘sial jon itu imut bgtt!...’. Kemudian aku suruh dia masuk.pas agne berputar ingin masuk kedalam mobil seperti ada suara cie cie di belakang. Ternyata ada putri, fanny, dan ci lili di depan pintu kantor. Aku hanya melihat mereka dari kaca spion belakang.

‘cieee kakaa........ciee’ suara fanny berteriak

‘ohh bisaa aje lu incer daun muda van!!’ tambah ci lili

‘tiati rin...devan PK...’putri dengan mulut yang sangat beracun.

Begitu agne masuk kedalam mobil ku pacu mobilku. Aku hanya memberi klakson dan lambaian tangan pada mereka. Aku lalu bertanya pada agne apakah dia mau makan dulu. Tapi katanya dia mau langsung pulang ke kosan aja cape. Kemudian kami menggobrol soal alasan capeknya dia di kantor. Tak lupa dia bertanya bagaimana meettingku hari ini.

Perjalananku hari ini dengan ange di temani oleh cerita keluh kesah. Sedikit canda tawa dan banyak carpollkaroke. Karna jalanan hari ini begitu macet. Sepertinya agne mengantuk karna dia sudah menyandarkan bahunya di kursi dan sedikit merubah bentuk kursinya.

‘tidur aja nanti kalo udh sampe kosan aku bangunin..’ sambil fokus menyetir

‘ga nanti hayati di apaapain...’ sambil agne menyilangkan tangannya di dada.

‘maaf hayati.. abang adalah laki laki terhormat tidak mungkin melakukan itu terhadap hayati’

Dengan nada junot di film van der Wijck.

Kami kemudian tertawa bersama. saat kembali melanjutkan obrolan kami. dengan tidak di balasnya pertanyaanku. aku menoleh ke agne ternyata dia sudah tertidur. Sepertinya hari ini dia memimpin test masuk buat spg/b Run&Hike lelah sekali. Ku kecilkan volume radio supaya tidak membuatnya terbangun. Dalam tidurnya pun dia masih tetap cantik ya. Dalam kesendiriian menghadapi macet ibu kota aku berfikir apakah agne mau menerimaku? Atau dia hanya nyaman seperti yang lain?.

.

.

Tiba di kosan agne ku lihat dia masih tertidur. Tak tega membangunkanya aku parkirkan mobilku sebentar di dekat kosannya. Tidak lama suara mengigaunya terdengar. Sepertinya dia sudah bangun. Saat ku tenggok benar dia sudah mulai bangun dan seperti orang binggung.

‘udah sampee vaaan??hooooaammm’ suara agne saat terbangun

‘selamat pagi putri tidurr....iya udah di depan kosaan kamu’ jawabku asal

‘ihhhhhh..’ sambil tanggnya menggaruk wajahku. ‘kok ga bangunin sih’

‘engga enak, kasian kamu pules banget lagian’

‘hmmm yaudah aku turun yaa, makasihh loh..’ jawab agne lalu bersiap untuk merapikan barang barangnya dan meninggalkan mobil.

‘tunggu..’ tanggannku memegang tangganya. Suasana berubah menjadi sangat romantis ‘apa aku cium aja dia sekarang?’ tanyaku dalam hati. ‘Tapi entar lah jagan sekarang baru juga dekat’. Kuurungkan niatku untuk mencium agne malam itu malah berganti menjadi apakah sabtu bsk dia ke kampus. Agne menjawab iya dia akan kekampus. Mendengar itu aku lepaskan tangganya.

Kami kemudian berpamitan.seperti biasa dia menungguku menghilang dalam gelap baru dia masuk. Sampai kosan aku parkirkan mobil seperti biasa di bantu pak jono. Kali ini dia yang berjaga malam. Aku berterimakasih padanya dan naik ke kamar lalu tidur.

.

.

Sabtu pagi ini aku tidak terlalu kesiangan seperti kemarin. Jadi kuputuskan untuk memakai mobil saja ke kampus. Perjalanan begitu santai karna pagi ini tidak macet. Begitu aku masuk kedalam kampus aku parkirkan mobilku di pakiran mobil samping gedung serba guna dekat danau. Jadi sebelum danau ada gedung serbaguna di belakang gedung utama yang membelah parkiran mobil. Di sana kulihat ada mobil abang dan mobil riki terparkir.

Aku turun dari mobil teryata mereka masih pada nongkrong aku samperin. Memberi salam pada mereka. Ada riki, bone, cipuy, dan khalili sama abang. Dia di panggil abang karna di tuakan bukan karna umur semata tapi karna sikap juga. Nama aslinya si aldi simorangkir panggilannya ucok atau abang ucok.

Aku di danau hanya nongkrong sebentar sebatang dua batang rokok aku kemudian naik buat masuk kelas pertama hari sabtu ini. aku berjalan paling belakang karna aku harus ke atm dulu. Melihat trasferan dari pak jimmy kemarin. Tentu bukan rekening utama hanya salah satu rekening sampingan. Aku tidak mau mencampur uang haram dan halal katanya ga berkah.Saat masuk kelas kulihat bangku belakang penuh jadi kuputuskan untuk duduk di tengah di sebelah gadis.



‘hay abang.....’ gadis menyapaku. Aku duduk di sebalah gadis yang duduk di pinggir di sebelah gadis ada wanita wanita rajin. Adaa Aquena,jeta, tabia dan naj. Mereka semua menyapaku serentak sama dengan sapaan gadis. Aku kembali hanya mengiyakan dan sedikit berbasa basi. Bu yuliana pun masuk dan pelajaran pun dimulai.

.

.

.

Saat bu yuliana keluar kelas. Berakhir pula kelas hari ini. aku dan teman teman keluar dari kelas dan menuju danau buat makan. ku mengecek hp dan sedikit berbalas pesan sama agne.




Kamu masih di kelas?

Iyaa masih ngisi, knp?

Mau makan bareng ga

Gabut nih lumayan lama

Pergantian jamnya

Aku makan bareng temen entar

Kalo mau join entar gabung aja.


Yaudah entar aku kesono

Tp paling aku makan duluan ya?

Kamu masih lama kan?

Yaudah makan duluan aja gpp




Ga kerasa perjalanan ke danau begitu cepat. Karna chat sama agne. Di danau kami melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang mesen makan ke alamsari. Karna kemageran temen temen gua sudah sangat akut. Dan yang sial hari ini adalah. Riki sama bone. Kami bilang mau makan apa lalu di catat sama riki dan bone di hp mereka.

‘entar pada mau nongkrong ga?’ buka ku

‘emang lu mau jalan kemana?’ tanya abang ucok

Saat itu mulailah terjadi bebagai rekomendasi untuk tempat kami nongkrong malam ini mulai dari makan, sampai kafe dengan live musik. Sampai makaan datang setelah di pesan oleh riki dan bone kami belum juga memutuskan kemana malam ini. usul terbaikpun keluar dari cipuy. Lebih baik kami pergi ke kafe di pinggir laut jakarta.

Tempat itu tidak terlalu jauh dari kampus. Dan memang suasana pantainya juga bagus. Niatnya aku ingin mengajak agne malam ini untuk sekalian ikut jalan jalan. Kucoba wa dia untuk menanyakan apa dia bisa ikut atau tidak. Ternyata dia tidak bisa ikut katanya mau nyicil skripsi hari ini. aku mengiyakan saja sebetulnya aga kecewa si tapi yasudah tidak boleh di paksa. Beres makan seperti biasa menunggu jam kosong di isi kegabutan kegabutan. Sampai waktunya masuk kelas lagi.

.

.

.

.

.

.

.

.

Selesai kelas bu novia, yang lumayan cukup menegangkan. Saat keluar aku berpapasan dengan agne. Kutinggal teman temanku dan menemui agne. Ternyata dia mau turun lewat tangga. Kusapa dan berjalan berdampingan dengannya.



‘misi, kamu abis ini mau kemana?’ tanya ku sama agne sambil turun beriringan ke bawah.

‘aku mau ke kosan. Knp?’

‘jalan yu?..’ tanyaku padanya. ‘kamu tadi blm makan kan?’ tambahku yang mengetahui kalau dia tadi ke kantin tidak jadi makan. karna kantin tadi begitu penuh. Dan temannya juga tidak pesen makan. jadi dia ikut hanya pesan jus

‘kamu kan abis ini ada jam bu diah?’ menjawab pertanyaanku sambil berhenti didekat ruang dosen fakultas ku.

‘gapapa ayo aku tungguin. Ya... ya...ya?’ tanyaaku padanyaa saat itu.

Dia hanya menangguk dan jalan ke fakultas. Aku tunggu kurang lebih 10 menit agne keluar dari fakultas. Dia bertanya lagi padaku apa aku benar engga ikut kelas bu diah. aku Mengiyakan dan bilang bahwa absenku masih full jadi kalo ga masuk satu kali gpp.

Saat sampai parkiran. karna mobilku berada dekat danau bersebelahan dengan mobil abang dan riki. Mereka bisa melihat mobilku nyala saat alarm mobil ku tekan. Berhubung mereka semua lengkap di sana. Dari mulai abang, riki, bone, cipuy,kuma,lae, khalil dan gengnya mada yang juga nonggkrong di danau.

Mau tak mau aku ke sana dulu. Aku bilang sama mereka aku akan tipsen matakuliah bu diah. Mereka yang melihat agne yang sudah menunggu mulai memicingkan mata dan berasumsi

‘si peler mau jalan ama agne lu??’ seru riki. ‘ohh jadi gitu van okeh hahaha’ abangg menambahkan. Dan yang lain mengiyakan. Memang brengsek mereka.

‘oh jadi abang udh sama ka agne?, kirain ama minii?’ tambah mada.

Memperkeruh ke adaan aku hanya bisa ngeles sekenanya. mereka pun bertanya apa aku bisa ikut entar malam sama mereka. Aku jawab aku ‘Cuma makan bentar terus balik lagi ke kampus’. Itulah janjiku pada mereka. karna ku tau kalo aku ga berjanji kaya gitu aku ga akan di absenin.

Akhirnya setelah beberapa drama pertemanan aku bisa pergi dari kampus. Aku dan agne pergi ke salah satu resto di tanjung manggis. Tempatnya lumayan enak buat makan dan ngobrol. Karna restonya menyajikan makanan western. Jadi kami memsan steak. Setelah lumayan lama menunggu akhirnya steaknya datang.



Agne begitu natural menggunkanan baju putih polos tersebut. Layaknya wanita penggila Ig dia menguplode instastory. Aku haya melihat saja tidak berani berkomentar dari pada ada kesalahan kata yang membuat moment romantis ini menjadi akward.

Kupandangi saat dia mulai memotong steak tersebut. Perlahan dan secara anggun memakan steak tersebut. Aku hanya bisa senyum senyum sendiri. Melihat aku hanya benggong memandaginya dia mulai salah tinggkah dengan memandang dirinya sendiri. Dari atas sampai bawah.

‘ada yang salah ama aku?’ tanyanya

‘engga. Engga ada yang salah’

‘terus kenapa kamu liatinya gitu?’

‘kamu cantik!..’

Dia hanya memajukan bibir bawahnya dengan muka sedikit memerah namun aga menunduk.



Sungguh eksperi yang menggemaskan. Tak sadar ku cubit hidungnya dia yang kaget hanya berteriak

‘ehhh..apaan si kamu!, sakiit’ ucap manjanya sambil mengusap usap hidungnya.

‘oh iya 2 minggu lagi papi mau kerjakarta loh?’ ucapnya excited

‘iya mau ngapain?’ terangku ikut excited sebagai gbtan yang baik.

Lalu agne bilang kalau papinya mau ambil berkas buat proyek lanjutan di bali. Terangnya. Aku hanya mengiyakan tanpa memperdulikan tp yang jelas sepertinya 2 minggu lagi aku harus jemput ke bandara nihh. Lalu kutanya kapan dateng. dia bilang hari selasa.

‘kamu mau jemput? Aku anterin yaa’ tentu sebagai gbtan yang baik juga harus menjeput calon mertua.

‘gapapa kalo kamu ga sibuk’ terangnya padaku.

Setelah makan kami masih mengobrol di sana sampai menjelang malam. Karna aku ingat teman temanku mengajakku pergi malam itu. Kucoba wa mereka dan bertanya apa mereka jadi pergi. Belum ada jawaban aku kembali mengobrol dengan agne.

‘kamu mau pesen minum lagi?’ tanya ku pada agne, sambil berdiri ingin ke toilet

‘aku pesen coklat panas aja yaa’

‘yaudah kalo gitu aku pesen yaa, sekalian ke toilet’

‘bikin yang take away aja ya..’ teriaknya padaku

Saat ke meja kasir aku bilang bahawa kami memesan minuman lagi tapi di take away. Sekalian aku bayar billnya. Setelah kembali dari toilet ternyata agne sudah merubah posisi duduknya ke bangku yang ku duduki tadi. Sambil meminum coklat panas yang ternyata sudah sampai. Entah kenapa dia pindah aku juga tidak tau.



‘mau kemana lagi sekarang? Tanyaku padanya.

‘pulang yuk.. kamu kan mau jalan lagi sama temen temen kamu.’

Untung agne ingetin kemudian ku cek hp ternyata meraka tetap jalan ke cafe di dekat pantai itu. Yasudah kuputuskan kami untuk pulang. ku antar agne ke kosanya. Sampai di depan kosan agne mengucap terimaksih pada ku. Sebelum turun ku tanya padanya.

‘bsk kamu di kosan doang kan?’ tanyaku padanya

‘ngedate yuu’ ajakku pd sambil melihat agne

‘hmm yaudah tapi siang ya soalnya pagi aku mau nyuci..’ terangnya padaku.

‘iya’

‘yaudah aku turun ya.... have fun devan!!’ sambil turun dan menutup pintu mobilku.

Setelah berpamintan dan membunyikan klason. Aku pergi ke tempat teman temanku berkumpul. Saat sampai sana seperti biasa teriakan mita traktiran bergema aku hanya tertawa. Malam ini lengkap team yang datang ada khalil, bone, abang , riki, cipuy, lae dan kuma. Kutanya pada khalil apa dia tidak gawe karna jam udah lebih dari jam 21.00 teryata dia libur.

Disana kami minum. Hampir semua minum kecuali khalil dan kuma. Entah kami tidak memaksakan mereka. karna itu jalan hidup mereka. kami rilex di malam iu mendegar nyayian lagu lagu populer di iringi angin laut dan suara debur ombak.



Aku bernyayi aga kencang saat lagu thiking out loud-ed di cover oleh band. saat itu teringat kejadian dulu. Tapi sudah lah itu semua sudah lewat. Toh dia sudah punya panggeran yang bisa membahagiakannya.

Saat jam menunjukan pukul 01.00 aku pamit karna bsk ada janji sama agne. Sepertinya mereka masih ingin di sana sampai mungkin pagi entah. Aku salaman sama mereka dan meninggalkan sedikit uang patungan. Sampai kosan karna sudah lumyan mabuk aku langsung melampar badanku di kasur dan tidur.



-PoV Agneta

Siang ini aku sudah sangat rapih di kosan menunggu devan menjemputku. Iya aku jadi semakin akrab dengan devan sejak aku magang di kantornya. Ya walau baru satu minggu tapi rasanya sudah seperti satu bulan. Entah hari ini dia mau mengajakku kemana aku juga belum tau. Sambil menunggu dia jemput aku chat dengan mami di bali. Memastikan kapan papi kejakarta karna aku sudah kangen sekali bertemu dengan dia.

Katanya devan juga ingin mengantarku menjemput papi. Aku si senang bisa di antar devan. Pasti papi senang bertemu devan karna devan itu imut!. Itu menurutku si kalau imut hehee. Ternyata devan sudah menungguku di depan. Aku kemudian langsung turun kebawah tak lupa menutup pintu kamar. Keluar gerbang aku bisa melihat mobil devan langsung aku samperin dia.

‘kirain ga jadi lama baget aku nunggunya.’

‘jadi dong, laki laki tak boleh ingkar janji’ gombalnya sambil menepuk dada sebelah kirinya.

‘yee.. iyaa iyaa’ responku jijik ‘mau kemana kita hari ini?’ tanyaku saat duduk di mobil dan memakai seatbelt.

Ikut aja kamu pasti suka. Terangnya hari ini dia pakai jaket warna pink muda. Imut baget keliatannya lumayan cocok dengan warna kulitnya. Dan jeans putih serta spatu conpes putih. Dipadu dengan kaca mata lensa bulat membuat kesan seperti babyfase pada wajahnya.

Sangking detailnya melihat devan aku baru sada dia punya tato. Walau kecil di belakang telinga kirinya. 010 apa artinya ya aku tidak mengerti mungkin nanti aku bisa bertanya pada devan. Aku mulai membuka obrolan ‘gimana tadi malem fun?’.

‘mayan lah tapi ga sampe hangover’ terangnya sambil mengemudi

Ia devan ini peminum minuman keras. aku di beritahu olehnya. Saat kami mulai dekat. Katanya si biar aku ga dapat info dari orang lain. Kenapa begitu ya? aku juga tidak mengerti. Padahal aku fine fine aja kalau dia minum. Dia mulai bercerita tentang semalam.

Aku hanya mendegarkan saja. Bila ada moment yang lucu aku ikut tertawa dan bila ada moment yang membutuhkan komentar aku berkomentar. Lalu aku sempat bertanya juga kapan terakir kali dia hangover?. Kembali dia menjelaskan katanya waktu di pesta kurang lebih satu tahun lalu di apartmen ayu. Bareng teman temanya. Entah dia benar atau tidak toh biar itu menjadi privasi devan.

Teryata mobil devan berjalan ke selatan ibu kota. Ke daerah lebat. Dan berhenti di depan sebuah cafe. Saat turun dan melihat nama cafe tersebut aku baru tersadar. Astaga dia mengajakku buat makan icecream. Teryata dia masih mengigatnya.

‘taaaddaaaa...’ teriak devan sambil menunjuk nama cafe tersebut.

‘kamu masih ingat ?..kamu itu yahh’ aku masih dengan terkejut melihat ke arah devan dari depan pintu mobil

Aku berjalan ke depan resto dan saat papasan dengan devan aku masih seperti orang yang tidak percaya. Lalu devan mungkin dengan spontan mengandeng tanganku. Untuk masuk kedalam. What! aku digandeng devan?. Saat berjalan wajahku hanya memandang tanganku yang di pengan oleh devan saat itu.

Tanpa bisa berkata kata. Melewati pengujung dan memasuki antrian pemesanan. Ternyata cafe ini bertema outdoor walau tidak benar benar outdoor karna masih menggunkan atap trasparan. Mungkin malam hari bila tidak mendung cafe ini romantis sekali ya.

‘ehhh...sorry! ga segaja’

Ucap devan saat melihat tangannya tanpa sengaja mengandeng tanganku. Iya gapapa. Ucapku sok santai padahal tadi aga dekdekan. Mengantri cukup lama aku sampai bisa update instastory. Kali ini aku sertakan punggung devan di instastory tersebut. Hehehe, lumayan biar orang orang pada kepo.

Teryata sudah cukup dekat aku dengan penjual icecreamnya hanya beberapa orang lagi. Devan mungkin tidak mau aku menunggu dan berdiri terlalu lama dia menyuruhku mencari tempat duduk. Tapi aku ga mau dan memaksa antri.

Ya akhirnya giliranku dan devan sampai aku memsan icecrem coklat dengan banyak taburan meses seperti yang ada di ig ku waktu itu. Dan devan memasan sama namun dia di beri toping yang berbeda. Menunggu pesanan di buat. saat aku mau bayar devan menahanku katanya biar dia aja yang bayar. Tp aku menolak dan tetap memberikan uangku pada kasir.

Akhirnya devan menyerah. Sangking asiknya berdepat kami mungkin dilihat sama orang orang tadi. Aku hanya bilang ke devan ini gantian buat yang waktu itu utang di fastfood. Devan hanya tersenyum. Kami menunggu sebentar akhirnya pesanan kami tiba. Aku dan devan mengambilnya sangking excited aku makan sambil jalan dan menggigit lumayan besar pada icecream itu.



‘ihh kaya anak kecil baru di kasih icecream hahaha’ devan tertawa melihatku.

‘biarin kek..’ jawabku jutek di akhiri senyum.

Kami mencari tempat duduk yang tidak terlalu panas. Akhirnya siang menjelang sore itu kami mengobrol sambil makan icecream. Seperti biasa devan mencoba mencairkan suasana. Kami bercerita banyak hal mulai dari masa sekolah sampai awal kampus. Aku juga bercerita kalau aku kangen bali. Dulu waktu di bali aku suka melihat sunset di pantai.

‘kamu mau liat sunset lagi ga?’ tanya devan dengan semangat.

‘hahaa..mau liat dimana? Pantai jakarta kan kurang bagus buat liat sunset?’ tanyaku lagi sedikit menantang

‘udah ayo ikut aja’ dia melihat jam hpnya ‘masih keburu yuk kalo jalan sekarang’

‘kemana?’ tanya ku lagi padanya

‘ikut aja udah’ jawabnya lalu berdiri. ‘yaudah kamu duluan aja ke mobil aku mau ke toilet’

Alasanku padanya. Saat devan pergi keluar aku kembali mengantri icecream. Karna kulihat antrianya tidak sepanjang tadi jadi aku mengantri lagi. Karna kalau aku bilang ke devan pasti dia akan membelikanku. tidak harus menunggu lama aku sudah mendapat icecremku.



Saat jalan ke mobil aku lihat devan sedang menghubungi seseorang entah siapa. Saat devan melihat ku memakan icecream lagi. Aku hanya tertawa kecil dan berpura pura menawarinya icecream.

‘suka banget kamu sama icecream di sini yaa?’ tanyanya

‘engga enak aja jadi aku mau lg..’ sambil lanjut makan icecream

‘yaudah yu keburu sore entar ga dpt lagi sunsetnya’

Aku kemudian masuk kedalam mobil di mobil aku lanjutkan makan icecreamku. Di jalan devan langsung masuk tol. Entah kemana tujuanya hari ini. aku juga tidak tahu. Karna jalanan tol ibu kota yang tidak rata melaikan bergelombang aku tidak sengaja menumpahkan icecreamku di bajuku. ahh sial!.

‘yahh! tumpah yaa sorry sorry’ jawab devan aga panik karna membawa mobil dengan ngebut

‘engga kok gapapa paling noda dikit’ jawabku santai sambil mengambil icecream di bajuku dan memakannya

‘nanti pas turun pake jaket aku aja ya’

‘iyaa van gapapa’

Kemudia devan menujukan dimana dia menyimpan tisu di mobilnya. Aku kemudian membersihkanya. Tidak lama kami sampai di wilayah PIKI. Aku bertanya kenapa kesini?. Ternyata kami masih jalan sedikit menuju kawasan komplek di dekat PIKI. Yaitu kawasan Pantai Intan. Di sini memang ada pantai tapi aku ga tau memang ada view yang bagus?.Saat ingin melewati pintu masuk komplek devan berhenti.

‘misi mas mau kemana?’ tanya pak penjaga

‘misi pak kami mau ke pospolirud pak’ jawab devan

‘oh baik pak silakan’

Kami dipersilakan untuk masuk. Oleh pak petugas, padahal setahuku di sini tidak boleh sembarang orang bisa masuk. Di dalam devan berjalan melewati rumah rumah komplek menuju ke arah laut. Aku bisa mencium baru air laut karna devan membukaa kaca mobilnya. Dikomplek ini rumahnya besar besar. Dan megah megah.

Lalu mobil devan berhenti di dekat pos kecil di pinggir laut. Disana kami sudah ditunggu salah satu temannya devan, kalo ga salah namanya riki. Sebelum turun devan memberikan jaketnya kepadaku. Saat kami turun devan langsung menyapa riki. Aku hanya berdiri di belakangnya.

‘ki soorry repotin, embanya mau liat sunset katanya’ jawab devan pada riki. ‘awwww...’ eksperisi devan saat aku cubit kecil pinggangnya.

‘gapapa lerr santui, hari ini cuaca juga bagus cerah.’ Terang riki pada kami

‘oh iya kenalin riki, ini ka agne yaa?’ tambahnya memperkenalkan diri

‘hehee iyaa agne’ jawabku sambil menjabat tangannya.’agne aja gpp kayanyaa tuan lu juga dari gua’ tambahku

‘yaudah ler ajak agne sono. Keburu ilang momennya udh mau tenggelam nih’

Kami kemudian pamit ke riki aku hanya mengikuti devan pergi. Devan bercerita kalau posnya riki yang disni hanya untuk mengawasi kapal pesiar dan kapal nelayan dari pelabuhan sebelah. Aku mengikuti devan sampai kesebuah dermaga namun ada pantainya aku juga tidak tahu menyebutnya apa. Aku dan dia duduk di ujung kayu yang mirip dermaga itu. Tak berapa lama devan meninggalkanku sendiri.



Dan sangsurya pun mulai turun dan menghilang melewati garis cakrawala. Aku yang terhipnotis oleh cantiknya pemandangan ini. mengigatkanku akan bali waktu aku masih sering menikmatinya bersama papi dan keluarga. Sungguh pemandangan yang indah. Kemudian devan kembali. Entah membawa apa sepertinya membawakanku minum.

Dia tidak mau menggangu moment yang kukmati ini dengan tidak bersuara dan hanya duduk di sebelahku. Tanpa sadar kepalaku bersandar di bahu kiri devan. Dia hanya diam saja kembali dia tau kalau ini adalah moment yang tidak mau dirusak olehnya.

Lalu air mataku menetes mengingat aku kangen sekali dengan papi. Dan tanpa sadar aku mulai bercerita bahwa aku merindukan keluargaku. Devan hanya diam dan sesekali megusap airmataku dengan jarinya. Tak terasa hari sudah malam aku dan devan entah sudah berapa jam duduk di sana. Kemudian aku mengajaknya pulang



Saat kembali ke posnya riki ternyata kata devan riki sudah berangkat ke pulau seribu. Untuk dinas jadi kami langsung pergi tanpa pamit. Aku dan dia kemudian mampir untuk makan seafood pinggir jalan di dekat pantai intan ini. beres makan devan mengantarku pulang.perjalanannya tidak terlalu lama. Sampai di kosanku.

‘thanks ya van...hari ini aku seneng baget’ ungkapku sambil menatapnya

‘iya ne sama sama..’

Dengan ucapan tadi devan menatapku entah siapa yang mulai tapi lama lama wajah kami mendekat. Aku dapat mendengar suara nafas devan dari sini saat sudah semakin dekat aku mulai menutup mataku. Dan bibirkami mulai bertemu. Ciuman itu terasa lembut dan dalam

‘CUP...’

aku dengan mata tertutup merasakan bahwa ciuman itu lebih dari ciuman biasa seperti ada pesan yang ingin kami ucapkan namun selalu tertahan. Entah berapa lama ciuman itu namun aku merasakannya begitu lama. Bibirnya yang lembut bertemu dengan bibirku. Sensasi yang luar biasa. Namun diasaat sensasi itu terus berlanjut aku memutuskan untuk menghentikanya. Beberapa detik moment akward terjadi.

‘yaudah aakuu turun yaa, thanks buat hari iniii’ aku turun dan membuka pintu mobil dengan wajah memerah.

‘ne..agne? tunggu..’ suara devan yang memanggilku. Namun tak aku hiraukan dan terus berjalan ke dalam. Bukan karna marah melaikan aku malu, takut, senang semua menjadi satu. Kutinggalkan dia di depan tanpa memberi penjelasan.

‘night van.....’ ucapku dari balik pintu kosan.



9.Triangel
Jadi kangen white rose nih Hu

Ane pikir yg dihubungi Devan pas mau lihat Sunset di PIKI Si Ayu "White Rose"
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd