Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mengejar Cita dan Cinta(jalan kedewasaan)

Status
Please reply by conversation.
update sikit sikit biar pada ngiler duluu aaahhhhh


Aku mengikuti mba resepsionisnya dari belakang. Kalo diliat liat si dia sexy juga mayan lah. Teryata si rose lagi berenang. Kebetulan apartment ini punya kolam renang indor yang termasuk fasilitas gym. Aku di antar oleh mba resepsionisnya sampai kursi santai dekat kolam renang kemudian dia meninggalkanku. Sepertinya ayu melihat ku. Dia hanya melambai dan melajutkan berenang. Kemudian aku duduk di kursi tersebut di kursi sebelahnya ada kimono handuk ku tebak ini punya rose. Saat aku baru duduk sebentar ku lihat rose berengan ke tepi. Dia menyudahi berenangnya hari itu.



Rose keluar dari kolam. Dia hanya mengenakan bikini gold senada atas bawah sungguh mempesona tingginya kurang lebih 175cm. Karna kalau dia pake hak 2 cm saja tingginya sudah setinggiku. Dia berjalan ke arahku. aku langsung berdiri. Lama lama jalanya menjadi lari lari kecil.

‘haaii!! Devaannn, long time nosee!’ memeluku dengan bikini basahnya

‘mucwahh..mucwahh’

‘cup’

fullnya nanti lagi proses editing
 
7. Alluring White Roses



-PoV Devan


Sekarang aku sudah berada di salah satu cafe. Yang menyajikan dalgona coffie. Di depanku ada ka agne yang sedang duduk sambil menikmati kopinya. Hari ini dia cantik dan anggun sekali. Menggunakan baju garis garis dengan lengan panjang. Kali ini rambutnya di kucir cepol. Menambah sisi ke anggunan pada dirinya.



‘so, what would explain?’

‘she is my little sister..’ terangku padanya ‘hahaa, I don’t believe!’ balasnya sambil tertawa dan menggelengkan kepalanya.

‘oke..oke. dia adalah pacar teman kampusku. Jadi aku anggap dia seperti adik’ jelasku ‘happy?!’ tambahku. Sambil tersenyum

‘hahaa ga perlu kamu jelasin juga gapapa’ tawanya ‘toh emang kenapa santai saja lagi.’

‘ha..ha’ aku seperti tertawa jutek padanya.

Sore itu. Agne bertanya banyak hal mengenai kantorku?. Aku menceritakan sepengetahuanku saja mengenai orang orang yang berada di kantor mulai dari sifat, dan karakternya. Aku juga bertanya kepadanya bagaimana pendapatnya mengenai first impresonnya bertemu, bu sandra dan putri.iya putri yang mulutnya pengen gua bungkam kontol!!. Dia bercerita kalau hari ini dia di traktir sama bu sandra makan di resto deket kantor. Itung itung salam perkenalan buat dia.

‘boleh gua tebak?’ tanyaku setelah dia menerangkan.

‘apa?’ balasnya dengan penasaran

‘first, u don’t khow who is she?, and they don't know? Right?’ aku bertanya dengan senyum dan wajahku mendekat ke agne.

‘what?’ dia nampak binggung sedikit lalu mencoba mengerti apa yang ku maksud.



Saat ku tunjukan foto wa fanny dari hp ku baru dia paham maksudku. Dia hanya tertawa. Ternyata dia terlalu tengsin kalo cerita ke bu sandara dan putri.

‘abis gua sangka fanny itu artis korea si’ sangkalnya dengan wajah memerah. Aku hanya tertawa mendengarnya. Tapi memang mirip artis korea si tapi dikit. Kami ngobrol makin lancar sungguh hari yang menyenangkan. Akhirnya kami balik ya sekitar jam 22.00 dari dalgona cafe yang ada di daerah barat ibu kota. Tidak terlalu jauh dari kosan kami berdua. di motor kami pun kadang mengobrol berbagai hal. Tak terasa sampai depan kosan agne.

‘thanks ya dev...’ saat turun dari motor dan memberikanku helm yang dia pakai.

‘sama sama ka agne.. rilex ae’ jawabku santai

‘ga usah ka. Agne aja...’

‘yaudah gua balik ya ka agne ehh!, agne!. Balik ya agne...’

Ku taruh helm yang bekas agne gunakan di depan. Dan semenjak hari ini aku mulai memanggilnya agne. Ga lama perjalanku dari kosan agne sampe kosanku. di kamar aku langsung mandi. Beres mandi aku cek wa ternyata agne chat. Dia bilang kabari kalo udah sampe kosan. Hari ini juga lah aku dan agne mulai chat. Asikk!. Mengingat aku ada tugas untuk menggubungi Ros. Langsung ku cari namanya ternyata fotonya masih sama.






Rose gua ada kerjaan!






Kutunggu balasannya terlalu lama akhirnya ku chat wa satunya.






dimana?

Ehh devan long time no see

Ye. Gua ada job!

Lu masih di ibukota kan?

Iyaa masih dongg tempat lama kok

Rabu aja ke aprt aku.


Yaudah gua kesana pagi ya

Udah bagun kan lu?

Udah kokkkk, tapi ga janjiii

hahaaa





Setelah mendapat konfirmasi seperti itu aku langsung sudahi chat dengan rose. Mungkin kalian binggung kenapa rose punya dua wa?. Dengan dua foto profile yang berbeda?. Itulah dia. Selalu membedakan pekerjaan dan pertemanan. Karna sudah terlalu lelah dan agne juga sudah tak membalas chat ku. Aku putuskan untuk tidur.

.

.

.

.

.

.

Pagi jalanan ibu kota macet sekali. Hari ini aku pergi ke aprtment rose di pusat ibu kota. Kulihat jam masih jam 07.30 yang ada di dalam mobilku dan perjalanan ke tempat rose masih setengah jalan lagi. Sekitar jam 09.00 aku baru sampe apartmen rose. Sebetulnya tidak terlalu jauh dari kosanku namun begitu macet. Begitu masuk aku langsung arahkan mobilku ke lobi. Ku berikan konci mobilku kepada valei parking di lobi. Maklum apartment orang kaya jon. Ada valeinya.

‘misi mba, saya mau menemui ni gusti ayu rosetta’ tanyaku pada resepsionis di lobi. Maklum apartment ekslusif tidak sembarang orang bisa masuk tanpa seijin pemilik kamar.

‘bapak pak devan ya?, mba ayu sedang di gym untuk berenang mari saya antar’ dengan melebarkan tangan untuk menujukan arah

Aku mengikuti mba resepsionisnya dari belakang. Kalo diliat liat si dia sexy juga mayan lah. Teryata si rose lagi berenang. Kebetulan apartment ini punya kolam renang indor yang termasuk fasilitas gym. Aku di antar oleh mba resepsionisnya sampai kursi santai dekat kolam renang kemudian dia meninggalkanku. Sepertinya rose melihat ku. Dia hanya melambai dan melajutkan berenang. Aku duduk di kursi tersebut. di sebelahnya ada kimono handuk ku tebak ini punya rose. Saat aku baru duduk sebentar ku lihat rose berengan ke tepi. Dia menyudahi berenangnya hari itu.



Rose keluar dari kolam. Dia hanya mengenakan bikini gold senada atas bawah sungguh mempesona tingginya kurang lebih 175cm. Karna kalau dia pake hak 2 cm saja tingginya sudah setinggiku. Dia berjalan ke arahku aku langsung berdiri. Lama lama jalanya menjadi lari lari kecil.

‘haaii!! Devaannn, long time nosee!’ memeluku dengan bikini basahnya

‘mucwahh..mucwahh’

‘cup’

Diciumya pipi kanan dan kiriku lalu dia mengkahiri dengan kecupan lembut di bibirku.

‘nyosor wae maneh teh..’ umpat ku menggunakan bahasa sunda yang ku tau dari film

‘haha, ihh ga ngerti akuu’ tawanya sambil mengambil kimono dan memakainya. aku kemudian mengomel karna baju yang aku pake basah gara gara dia. Dia hanya tertawa saja. Kemudian dia mengajak untuk ngobrol di atas. Yaudah aku mengikutinya. Kami keluar gym kembali melewati lobi.

Rose kemudian menggunakan kartu aksesnya untuk membuka lift. Sudah lama aku tidak kesini. Soalnya kalo mau minta bantuan rose paling bertemu di cafe atau resto. Kamarnya rose berada di 3 lantai dari atas. Yap kamar panthouse. Sebenernya dia tajir melintir bokapnya pengusah internasional. Dia bekerja, jadi model dan melakukan kerja sampingan ini hanya untuk mengisi waktu luang serta tambahan uang jajan. Bisa di bilang dia lebih tajir dari mini.

‘TING..’

Teryata sudah sampai ke lantai 47. Begitu keluar lift hanya ada kamar rose di lantai ini. Begitu masuk. kamar ini berkesan mewah yang begitu terasa dengan tangga memutar di tengah ruangan. Dominan cat dengan warna kayu semakin membuat ruangan ini begitu luxury. Tidak berbeda jauh sejak terakhir aku kesini



‘berapa lama ya van kamu ga kesini?’ tanya rose pada ku.

‘yaaaa terakhir kesini bareng abang dan yang lain.’ Jawabku.

‘yaudah kamu tunggu aja dulu aku mau ganti baju dulu, anggap aja rumah sendiri.’ Kemudian dia berjalan ke atas. ‘TEMPAT MINUMANNYA MASIH SAMA AMBIL AJA SENDIRI!, KALO ABIS, BUKA AJA BEBAS!’ teriaknya dari lantai dua.

Berhubung sudah dapet restu aku berjalan ke dekat ruang makan. Di sana ada lemari dengan akses kode. Kumasukan aksesnya dan terbukalah minuman beralkohol berbagai jenis dan merek dari vodka, wine, beer, weesky, rum. Dan lain sebagainya. Yang disimpan di lemari ini boleh di minum oleh semua orang yang tau passwordnya sedangkan ada satu lemari lagi di atas. Minuman itu tergolong aga langka biasanya hanya untuk perayaan tertentu saja.

Karna masih pagi aku memilih wine saja kebetulan ada botol wine yang sudah setengah. Karna wine itu tidak terlalu keras. Biasanya wine di sajikan bersama steek. Ku ambil botolnya dan juga gelas dari lemari itu lalu kututup kembali. Ku bawa dua gelas dan botol wine tersebut ke sofa ruang tengah.

‘so, siapa orang yang beruntung bisa aku temani?’ tanyanya sambil turun dari atas.

‘Temani?, lu intimidasi lebih tepatnya’. Dumelku dalam hati. Kemudian rose duduk di dekatku lalu kami mulai megobrol. Ku jelaskan aku akan ada tender jangka panjang dengan salah satu kota mandiri di pinggir ibukota. Bila aku bisa mendapat kontrak ini. semua perumahan, gedung, apartment yang akan di bangun di wilayah kota mandiri. Maka perusahaanku lah yang akan menjadi penyedia seluruh sanitarinya. Dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan.

‘soal bayaran mah gampang kaya ga kenal bu vivian sama pak kevin aja lu’. Terangku saat selesai menerangkan

‘yaudah selama lewat kamu aku fine aja. Tp aku mau beli baju dulu yaa buat bsk jum’at’

‘iya entarr gua temenin, tapi gua laper rose makan dulu apa.’

Rose mengiyakan dan menelfon resto di bawah. Aku kemudian menghubungi ibu vivan untuk memberi info bahwa rose mau dan bersedia. Tentu ku sebutkan nominal yang diminta sama rose itu belum termasuk uang belanja bajunya. Kira kira angkanya mencapai 40 juta untuk satu kali service rose. Menurutku sebanding dengan kontrak bernilai puluhan miliar. Waktu aku mengenalkan rose ke atasanku untuk pertama kali. merka ingin melihat terlebih dahulu bagaimana penampilan rose ini.

Walau pada awalnya ragu namun begitu pekerjaan rose beres mereka langsung mempercayainya. Karna rose ini mau semua tetap tertutup dia hanya mau bila atasku membutuhkan bantuannya harus lewat aku. itu seperti rule yang dia buat ‘only for busineess notthink personal’ maklum di dunia bawah kadang identitas seseorang harus tetap rahasia. Agar tetap aman menjalani hidup di dunia atas.

Tidak lama makanan sampai di kamar rose kami berdua mulai makan. Sambil mengobrol mulai dari kesibukan sampai pekerjaan. Kemudian aku ingat kalau tidak lama lagi aku akan ke bali untuk mengurus tender di sana. Aku bertanya pada rose apakah dia nanti akan pulang ke bali?. Kemungkinan dia tidak akan kebali dalam waktu dekat karna dia harus menyusul papanya ke kanada. Tapi rose meminjamkanku rumahnya di bali bila aku pergi ke bali.

Betapa baiknya dia, udah tajir, cantik baik pula. tapi semua orang mempunyai sisi gelap. Mungkin itu yang meyebabkan dia tidak bisa mempuyai suami atau pacar. Sesudah kenyang makan kami pergi ke mal untuk membeli baju untuknya. Kami turun ke parkiran mobil untuk naik mobilnya.

‘nih bawa mobil aku!!.’ Sambil melempar kunci mobil BWM hitam miliknya.

Kami pergi ke salah satu mal di dekat tugu selamat datang di ibu kota. Kami turun di lobi dan kembali membiarkan valei memarkirkan mobil rose. Ini adalah momen dimana semua laki laki males. Yaitu menemani pasangan belanja. Dia mula mula membeli rok, baju luar dan daleman. Astaga gua laki laki masuk tempat yang isinya cewek cewek doang tuh gimana yaa. Aku hanya berjalan lesu entah sudah berapa bajak tas belanja yang ku bawa.

Tidak terasa kami mengelilingi sudah lebih dari tiga mall di ibu kota. Haripun sudah tidak lagi terang kini sudah berganti malam. Karna harusnya aku ada kuliah jadi ko chat teman teman ku suruh absenin pake RFID. Kami sekarang sedang makan malam di salah satu resto di dalam mall.

‘gila ini lu belanja byk bgt buat apaan si yuu?’ tanyaku sambil makan dan sesekali melihat chat dari agne.

‘ya buat kebutuhan aku lah, baju di lemari udh pada jelek mau ku kasih orang aja lah’ jawabnya enteng

‘kan duit belanja lu buat job ini Cuma 10 juta. Ini si lebih dari sepuluh juta!’ ucapku dengan nada yang lumayan naik

‘ya gapapa ini pake duit aku kok, yang sepuluh juta buat kamu aja nanti aku kasih’

Rose atau aku lebih suka manggil dia ayu. Selalu enteng soal duit. Tapi ya lumayan lah komisi tambahan. Biasanya kalo aku berhasil menembuskan suatu projek maka aku akan mendapat 1% dari nilai kontrak. Ya walau tidak besar tapi lumayan lah. Sedikit dikit jadi bukit. Selesai kami makan aku mengantar rose ke kamarnya lalu pamit. Sungguh hari yang melahkan!. Fikirku. Sampe kosan kusempatkan untuk chat sebentar dengan agne.

.

.

.

.

.

.

Pagi hari ini aku sudah di depan lobi apartment rose lagi. Karna hari ini adalah hari dimana aku akan meetting dengan clien. Ku tunggu dia sebentar di depan lobi. Lalu dia turun dengan stelan hitam rok mini abu abu. Sungguh elegan penampilanya hari ini.



‘pagii van....’ sapanya sambil masuk kedalam mobil

‘pagii......ke kantor gua dulu ya?, di suruh bareng bu vivian’

‘ohh bu vivi ikut?!’ respon heran dari rose

‘iyaa. Kebetulan cliennya itu teman bu vivian..’ terangku sambil mebawa mobil menuju kantor. Kira kira jam 10.00 aku sampai kantor. Aku dan rose turun dari mobil lalu masuk kedalam kantorku. Sperti biasa di depan ada mba oci dan kiki. Mereka menyapa kami berdua. Aku hanya membalas sekenanya lalu naik ke atas. Sampai ruangan aku masuk lebih dulu dari pada rose. Di dalam hanya ada mba yuni, mba rina, dan bu vivian.

‘misi bu...saya sama rose sudah siap, kita jalan jam berapa ya?’ tanyaku dengan bu vivian

‘oh haii rosee lama ga jumpa’ sambut bu vivian pada rose

‘Mucwah..mucwah’

Rose hanya senyum. Bicara basa basi menyambut cipika cipiki bu vivian. Kemudian bu vivian bertanya apakah kita bisa jalan sekarang karna lebih cepat lebih baik pintanya. Aku mengiyakan perintah bu vivian. aku juga di suruh membawa contoh wastafel. ‘Padahal bisa ketemu agne di atas, kalo bu vivian ga minta sekarang’. Khayalku.

Bu vivian keluar lebih dahulu dariku diikuti rose baru aku yang terakhir. Aku pamitan sama mba yuni dan mba rina. Di lobi aku salib mereka berdua supaya aku bisa di depan untuk memasukan wastafle ini dan membukakan pintu mobilku untuk bu vivian dan rose. Ternyata bu vivian duduk didepan bersamaku.

‘devan itu kamar hotelnya sudah kamu pesan?’ tanya bu vivian sebelum aku menjalankan mobil

‘sudah bu’ jawabku.

Kami meluncur ke bsd dengan kecepatan sedang. Perjalaan kesana tidak terlalu lama. Karna aku menggunakan tol. Jam 10.30 kami sudah masuk wilayah kota mandiri ini. tempat meettingnya berlokasi di central business district kota mandiri ini. hanya 20 menit kami sampai di kantor developer kota mandiri ini.

‘dev kamu siapin kamarnya gih.. sama rose juga ikut sekalian’ pintah bu vivian pada kami.

Sesuai perintah aku mejalankan kembali mobilku setelah menurunkan bu vivian di lobi kantor developer tersebut. Sebenernya hotelnya tidak terlalu jauh dari gedung kantor tersebut masih dalam satu kawasan. Hanya beda 2 gedung. Sampai lobi aku turun dengan rose. Kembali mobil kuberikan pada valet. Masuk labi di sambut oleh resepsionis. Segera ku tanya kamar yang di book atas namaku. Setelah beres urusan admin aku langsung ke atas bersama rose.

Masuk kemar aku menaruh barang yang ku bawa dan rose sedikit melihat lihat kamar. Sambil menunggu intruksi dari bu vivian kapan kami harus ke bawah karna meetting akan dilakukan di restoran yang ada di lobi hotel ini. aku sibuk bermain hp sedangkan rose hanya asik duduk di pinggir kasur entah melakuan apa tidak terlalu terlihat karna membelakngi ku.





-PoV Rose

Siang ini aku berada di dalam kamar hotel di daerah BSD. Aku bersama teman lamaku devan. Dia meminta bantuanku untuk memuluskan jalan supaya kantornya bisa memenangkan kontrak. Aku biasa membantunya untuk urusan ini. bukan karna aku kekurangan uang. Tapi hanya kepuasan ketika kita bisa menjadi dominan di atas laki laki. Karna aku suka menjadi dominan membuatku melakukan pekerjaan ini. selain untuk mengisi waktu dan mencari uang jajan. Di kalangan underword mengenalku dengan julukan alluring white rose. Yap itulah aku mawar putih yang memikat.

Hanya beberapa orang saja yang bisa mengaksesku. Aku tidak mau terlalu fullgar membuka identitasku. Ya karna salah satunya untuk menjaga nama baik keluarga. Makanya aku lebih sering di panggil ayu oleh teman, sahabat dan keluarga. Hanya dengan client saja aku dipanggil rose.

‘yuu.... udah disuruh kebawah nih sama bu vivian’ ajak devan dari belakangku.

‘oke.huummmm huuffft’

Kutarik nafas panjang lalu kuhembusakan dan berjalan di belakang devan. Sampai lobi aku melihat bu vivi dengan seorang pria. Sedang mengobrol di restoran. Aku berbisik pada devan dari belakangnya untuk bertanya siapa nama orang itu. Devan menjawab namanya pak jimmy. Ir. Jimmy sudarnomo terangnya berbisik padaku.

‘jim kenalin ini devan dan rose anak buahku’ terang bu vivi pada pak jimmy sambil duduk karna melihat kami datang dari kejauhan.

‘selamat siang pak jimmy’ seru devan sambil memberi salam pada pak jimmy. Dikuti aku yang menyalami pak jimmy

‘siang.. silakan duduk duduk’ sapa ramah pak jimmy pada kami seraya mempersilakan duduk.

Meettingpun dimulai devan menerangkan semua keunggulan, jenis dan kecocokan dengan design bagunan. Karna aku tidak mau ambil pusing aku hanya mengiiyakan karna belum waktunya aku bertindak. Ya layaknya meetting di tengah makan siang. Setelah pembahasan selesai kami menyantap hidangan dari resto ini. selesai menyantap hidangannya dan semua piring sudah di bereskan. Hanya tersisa gelas gelas minuman kami. Bu vivian membuka pembicaraan

‘jadi gitu jim, bagaimana menurutmu?’

‘bagus aku suka penawarnya...coba nanti aku pertimbangkan ya’ jawab pak jimmy sambil meminum minumanya.

‘kalau perlu contoh sampel barangnya bisa nanti di antar rose untuk melihat’ ucap bu vivian di akhiri oleh senyum penuh arti kepada pak jimmy. Aku hanya menganguk saja seperti gadis baik umumnya.

‘baiklah vi jika kamu memaksa aku akan melihat sampel barangnya’

‘rose tolong antar pak jimmy yaa!’ pinta bu vivi

Itu adalah kode untukku supaya aku mulai bekerja sekarang. Kini aku mengantar pak jimmy untuk pergi ke kamar yang tadi sudah di siapkan oleh devan. Di dalam lift aku mulai sedikit berbasa basi dengan pak jimmy supaya beliau lebih merasa nyaman.

‘silakan pak......’ ucapku mempersilakan pak jimmy untuk masuk lebih dulu dari ku.

Lalu ku persilakan duduk terlebih dahulu pak jimmy di sofa dalam kamar. Kemudian aku masuk kedekat kasur mengambil barang yang di tinggal devan. Kutaruh di meja depan pak jimmy sambil aku duduk di sebelahnya. Mulailah kujelaskan sekenanya dengan gaya nakal tentunya. Karna pak jimmy memang sepertinya mata keranjang. Sekarang dia malah seolah menggodaku dengan merapatkan duduknya padaku. Dan memegang bahuku

‘coba gimana rose saya tidak menggerti coba ulangi.. tidak usah gerogi santai saja’ dengan satu tangganya memegang tangganku

‘baik pak.. coba sayaa ulang yaa’ aku hanya diam seolah aku adalah wanita polos dan menggulang apa yang tadi ku jelaskan dengan asal. Pengangan pada tangganku kini berbubah menuju pahaku sedangkan tanggan satunya mulai mengelus elus bahuku. Kudiamkan dan fokus untuk menjelaskan secara asal.

Saat bibirnya ingin menciumku kutahan bibirnya dan berbisik kepadanya

‘sabarpak... bapa berbaring saja di kasur saya punya kejutan untuk bapak’

Dia hanya mengangguk lalu ku tuntun pak jimmy kekasur. Aku kemudian mengambil tas jinjingku untuk berganti pakaian di kamar mandi. Aku mengganti pakaian yang kemarin ku beli dengan devan. Saat keluar dari kamar mandi pak jimmy terkaget saat aku hanya mengenakan lingerie hitam berjalan ke arahnya. Aku duduk di tepian kasur sambil memandangnya.



‘bapak mau ini...’ sambil ku jalankan tangganku dari ujung pipi sampai ke atas pahaku secara perlahan. Melewati bibirku turun ke leher lalu ke pauyudara, perut dan berakhir di paha mulusku.

gleek..’ sambil dia mengangguk kecil

Suara seperti menelan ludah keluar dari pak jimmy. Kini aku berdiri dari ujung ranjang tersebut sambil mengerakan jari telunjuku seolah memanggilnya. Kini dia berjalan dari atas kasur untuk turun. Aku kemudian berlari kedekat gorden kamar sedikit bersembunyi untuk menggodanya.



Kini dia datang padaku. Membuka sedikit gorden yang menutupiku dan langsung melumat bibirku dengan rakus. Ku ikuti irama permainannya mulai dari tarikan jilatan permainan lidah semuanya aku ikuti.

‘sssslllrrruuuupp.....sssslllrrruuupppp......’

‘cupp..’

‘achh..’


Desah pelanku saat pak jimmy mulai meraba payudaraku dari luar lingerie. Aku tidak mau kalah aku mulai membuka kemeja yang ia kenakan dan menurunkan celana panjangnya. Setelah kuturunkan dan kubuka bajunya kini aku mulai permaianku!.

Kulepas ciumanku dari bibirnya lalu berpindah ke lehernya pak jimmy yang sudah mulai menua ini, kutaksir usianya 50an tahun. Kucium dan jilat lehernya. Lalu aku pindah dengan menggigit daun telingganya. Lalu kutarik lembut daun telingga itu.



‘jadi masih di pertimbangkan pak?’

‘ahhh’


Kubisikan pelan kata itu di selinggi dengan desah pak jimmy. Dia hanya mengangguk memberi jawaban.’tetot worng answer!!’ gumamku dalam hati. Mulai kunaikan intensitas permainan dengan tangganku mulai meremas penis pak jimmy dari luar celananya dan mulutku kini turun ke dadanya pak jimmy.

‘awwchhh’

‘iyaahhhh saayyaang’

‘aahh’


Desahnya saat kumainkan putinggnya dari balik kaus kutangnya. Ku jilat kadang di emut dan digigit kecil seirama dengan remasan dan elusan pada penisnya dari luar celana. Ku gilir secara bergantian puting kiri dan kanan pak jimmy. Dia hanya memegang pundaku dan pasah menerima permainanku

‘ahhh fck’

Desahnya. Kemudian kurasakan penis itu sudah sanggat mengacung. Lalu kubuka penis itu dari dalam celananya. Ternyata penis pak jimmy lumayan besar diameternya namun tidak begitu panjang. Aku kocokan penis itu lambat sambil ku cium kembali pak jimmy

‘cup..cup..cupp’

‘aahhh’

‘sssslllrrruuuupp.....sssslllrrruuupppp......’

‘cup..cup’

‘aawwcchh’


Desah pak jimmy mengiringi permainan lidahku dalam mulutnya serta tangganku pada penisnya. Tanggan pak jimmy mulai nakal mencoba kembali memaikan payudaraku.kini ia mencoba membuka lingerie yang kupakai. Tidak akan semudah itu!. aku mulai dekatkan badanku kearahnya sambil tidak melepas kocokanku pada penis pak jimmy. Sambil kubisikan pertanyaan yang sama.



‘jadi masih di pertimbangkan pak?’ kubisikan pelan di telinga pak jimmy di akhiri dengan jilatan pada telinggnya.

‘ahh..’

‘baaikk saayyaa teeriiimaa!!’

‘aacchh’


Senyum penuh kemenangan terpancar dari wajahku. Kini pak jimmy kusuruh untuk menelfon bu vivian. Memberi tahu keputusannya tadi. Pak jimmy lalu menggambil hpnya yang ada di kasur kemudian duduk di tepi kasur. aku kembali menghampirinya dan duduk dengan lututku tepat di antara kemaluannya. Sambil memaikan penis pak jimmy dengan tangganku.

‘hallo vi’

‘iyaaa. Kontrak penawaran kamu saya terima ya senin kita bicarakan lagi untuk detailnya’

‘aachh’

Desah pak jimmy keluar saat penisnya mulai aku oral. Iya saat pak jimmy sudah menjalankan tugasnya kini ia mendapat reward yang ku janjikan. Mulai ku kulum penis pak jimmy yang ada di depanku secara perlahan.

‘cup..’

‘sruullp..aahhh’

‘aawwhh’


Suara permainan ku di bawah sini. Mulai menggema di ruangan ini. Kucium ujung kepala penisnyaa lalu ku hisap kuat kuat. Sambil aku keluarkan dari mulutku. Sensai begitu nikmat dirasakan oleh pak jimmy, dan juga aku. penis besar pak jimmy membuat rahanggku serasa penuh. Kulakuan kuluman itu beberapa lama. Kemudian aku bangkit dari duduku dan membuka lingerie ku telihatlah bh dan pentis berwarna merah punyaku, kini kulepas bh tersebut ke lantai.



Walau dadaku kecil namun begitu menggoda. Kembali kudekati pak jimmy dan mulai menciumnya lagi. Karna tugasku dari devan sudah selesai aku mulai fokus mencari kenikmatanku di permainan ini. ku kembali mencium pak jimmy.

‘cup..cup..cup’

‘sssslllrrruuuupp.....sssslllrrruuupppp......’

‘cup’

‘aacchh’

‘aahh’


Desahku dan pak jimmy disela permainan lidah kami berdua. Tangganya mulai rakus meremas kedua payudaraku yang kecil namun macung tersebut. Di remass kemudian di cubit kecil putingku. Kini dia mulai mengambil kembali kendali. Dia baringkan aku ke kasur. dan mulai menciumin dari mulai leher hingga payudara. Di payudaraku dia mencium dan meremaas secara rakus.

‘aacchh...’

‘aawwacchh...’

‘iya..saaayyangg disituu..’

‘aacchh...’


Permainannya di dadaku begitu luar biasa. Sangat rakus dia bermain di dadaku membuat dadaku penuh dengan airliurnya kini. dia mulai turun ke vaginaku. Dia buka perlahan. Vaginaku dan mulai menciuminya. Dia bermain di bawah sana tidak terlalu lama. Namun cukup untuk membuatku basah.

‘aacchh’

‘fucck..aaachhh’

‘aacchhhh.....’


Desahku saat pak jimmy memainkan lidah dan jarinya dibawah sana. Lalu dia mulai mengambil posisi untuk memasukan penisnya kedalam vaginaku.

‘aku masukin yaa sayang?!’

‘sini..hhaahh..akuu bantuinn..hhhaaahh’


Pintaku dengaan nafas yang terengah engah. Kumulai bimbing penis pak jimmy ke arah vaginaku. Sungguh penis yang besar. Dia dorong penis itu kedalam sana. Secara perlahan.

‘aawwcch’

‘aahhh’

‘aacchh’


Rasa ngilu namun enak yang di rasakan oleh vaginaku saat penis besar itu masuk kedalam sini. Ku mintaa untuk pak jimmy diamkan sebentar penisnya dalam vaginaku. Beberapa menit saat kurasa vaginaku sudah bisa menyesuikan bentuk dari penis pak jimmy. Kuberi tanda agar dia bisa mulai menggerakan penisnya di dalam vaginaku.

‘plook.........plok.....plok’

‘aacchh..aacchh..’

‘aahh...’


Desahku mulai kembali keluar saat pak jimmy mulai menaikan tempo gerakanya menjadi sedang. Tubuhku yang munggil ini mulai terdorong kedepan seirama dengan kocokanya. Mungkin karna bersemangat memompaku dengan sepenuh tenaga. Saat tempo pak jimmy kembali di naikan aku mulai gerakan pinggulku kekiri dan kekanan seirama dengan gerak pinggul pak jimmy.

‘plook..plokk..plokk’

‘aacchh...aacchhh..aacchhh..’

‘aacchh...’

‘fuccaaahhhhhkk’


Saat lelah dengan posisi ini pak jimmy memutar tubuhku untuk berpidah menjadi dogystyle. Kemudian kembali ia masukan penisnya dari belakang tubuhku. Kemudia langsung ia genjot dengan posisi sedang. Aku yang memang sudah ke enakan ikut kembali menggerakan pinggulku. Sambil ia meremas payudaraku dari belakang dan kadang menampar pantatku yang seksi itu dengan keras

‘plaaakkkk..’

‘aawwccchhh..’

‘plookk..plok..plokk’

‘aacchh..’’

‘terrusss saayyaaacchhnngg..’


Rancu dan desahan kami bersingkronisasi dengan suara kulit kami yang beradu. Badan kami mulai berkeringat padahal ruangan ini harusnya dingin. Digenjot dengan sangat kencang penisnya didalam vaginaku yang mulai terasa seperti ada yang ingin keluar. Saat kurasakan sensai tersebut pak jimmy berbisik di telinggaku.

‘aaccchh..saayangg..acchhkkuuu..keluarin di mulut kamu yaa acchh’

‘aacchh..iyyyaahh’


Aku hanya mengangguk tidak perduli apa yang ia ucapkan karna rasanya begitu nikmat. Pak jimmy sepertinya sudah mau sampai. Karna penisnya sudah mulai kedutan. Aku pun demikiaan. Karna takut pak jimmy keluar duluan aku mulai menggerakan pinggulku memberikan sensai supaya aku tidak kentang.

‘aaccchhhh.......’

‘aaahhh....’

‘plok..plok..plok..plok...plok......’

‘aacchh...’

‘oooaaaooocccchhhhhhh....’

Tidak lama aku mulai mencapai orgasme ku di susul pak jimmy yang mencabut penisnya dari vaginaku dan mengcoknya di depan wajahku. Aku hanya mengatur nafas dan membuka dengan lebar mulutku siap menerima lahar putih pak jimmy. Ku bantu dia dengan mengocok buaah zakarnya.

‘acchh..aacchh’

‘haahh..haahh..haahh’

‘CROOT...CROOTT..CROOT.CROOT..’

Semburan itu pun terjadi didalam mulutku. Yang meleber keluar ke arah muka. ‘Sial aku harus perawatan lagi !!’. ucapku dalam hati. Kemudian ku bersihkan penis pak jimmy dari sisa sisa permainan kami. Beres semua pak jimmy kini hanya terbaring di kasur. sementara aku. berdiri dan berjalan kekamar mandi untuk membersikan diri.

Selesai dari kamar mandi aku kembali ke kasur dan memunguti pakaianku. Kulihat pak jimmy masih masih mengatur nafasnya. Saat sudah selesai dan sudah sedikit berdandan serta merapihkan rambut aku pamitan dengan pak jimmy.

‘pak saya pergi dulu yaa..’menunduk kepadanya dari ujung kasur

‘tunggu rose.. berapa nomor rekening kamu..?’ sambil tangganya mencoba mengambil hp yang tergeletak di atas kasur.

‘tidak usah pak’tolakku. ‘tapi kalau bapak memaksaa.. bisa bapak trasfer kerekening devan pak..’ potongku sebelum ia berbicara karna dia seperti ingin tetap memaksa

Pak jimmy mengiyakan dengan mengangguk pelan. Aku kemudian berjalan meninggalkan kamar itu untuk menuju lobi menemui devan dan bu vivi.



-PoV Devan

Aku saat ini ada di lobi menunggu kembalinya rose. Bersama bu vivian. Saat mendengar kabar dari bu vivian bahwa pak jimmy sudah setuju kurang lebih 40menitan lalu. Aku senang karna seusai dugaanku alluring white rose will not fail. Tidak lama rose menghampiri kami. Aku dan bu vivian memberi selamat kepadanya.

‘kamu sekarang mau kemana rose?’ tanya bu vivian. ‘ mau bareng rose?’ tambahku

‘ga usah, kalian duluan aja saya mau ke mall depan. Mau ketemu temen’

‘yaudah bareng aja ampe depan mal gua anterin’ jawabku

Lalu di iyakan oleh rose dengan anggukan kepala. Kami bertiga berjalan ke lobi dan memberikan karcis valei supaya mobilku segera di ambilkan dari tempat parkir. Saat mobilku datang aku langsung bergegas masuk dan memberi tip kepada valei tersebut. Ku antarkan rose ke mall dekat sini. Kuturunkan sampai lobi mall

Setelah berpamitan aku dan bu vivian pergi dari lobi mall ini. saat ku tanya beliau ingin kemana dia bilang ke kantor saja. Aku mengiyakan. Di mobil saat perjalanan pulang ke kantor tidak terlau banyak obrolan yang terjadi. Antara aku dan bu vivian. Bu vivian hanya memberi tahu kalau untuk projek yang di bali berikutnya dia akan ikut kesana. Karna mba rina tidak bisa menemaniku katanya.

Entah harus senang atau sedih.karna binggung aku hanya mengiyakan saja pemberitahuannya. Sampai kantor pukul 17.00. pas dengan waktu pulang kantor. Aku turunkan bu vivian di depan kantor. Beliau bertanya apa aku mau masuk kedalam. Kubilang aku langsung saja. Saat dia turun dari mobil aku langsung menetelfon ange.

‘hallo’

‘iyaa dev kenapa?’

‘kamu dimana masih di kantorkan?’

‘iyaa ini baru mau turun bareng putri..’

‘yaudah aku anter pulang yaa, aku di depan nihh...’





8. @ LaurindaAS
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd