Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mengejar Cita dan Cinta(jalan kedewasaan)

Status
Please reply by conversation.
Siap Hu
Soalnya diawal2 bingung e,apalagi namanya pakai nama panggilan
Kayak Dado,iti ce atau cowok
Soalnya pas Alexandria/Dee mau ganti,Si Dado disuruh balik badan,sedangkan Ci kagak...


Yg no 3 siap ditungguin Hu...
Jadi makin penasaran neehhh,,,apalagi kalau ceritanya sampai mengenai perjuangan Si Devan sampai sukses di karier nya
G hanya sukses ngentot in cewek sek kampus
ci itu singkatan dari cici. Atau kaka petempuan
 
hallo halloo semua suhuuuuu

ane akan membocorkan salah satu teman kerja dari devan, iyap devan bukan cuma mahasiswa, dia juga bekerja di salah satu kantor di utara ibu kota yang bergerak di bidang sipil. ga cocok kan sama kuliahnya di bidang psikologi?

ok ladies and gantelman please welcome!!



RRiiiiiinnnnnaaaaaa Zubaidah!!!!!!!!!
 
hallo halloo semua suhuuuuu

ane akan membocorkan salah satu teman kerja dari devan, iyap devan bukan cuma mahasiswa, dia juga bekerja di salah satu kantor di utara ibu kota yang bergerak di bidang sipil. ga cocok kan sama kuliahnya di bidang psikologi?

ok ladies and gantelman please welcome!!



RRiiiiiinnnnnaaaaaa Zubaidah!!!!!!!!!
byuhh, mantepp nih... :alamak:

udah jadi korban Devan nih hu...
 
5.Pesan dari semesta



-PoVAgne



Mobil nyaris merah itu sudah menghilang di tengah gelap malam. Iya itu mobil juniorku devan. Sepertinya dia sedikit lebih tua dari aku harusnya dia yang ku panggil kakak tapi malah kebalikanya. Di itu anak paralel dibawahku satu tahun. Aku tau dia dari awal menjadi asdos menggantikan ibu novia untuk matkul psikologi dasar. Aku langsung tau dia, karna dia dan teman temannya sangat ribut awal aku masuk ke kelasnya.

Tapi kami baru mulai saling menyapa setengah tahun kebelakang. Awalnya si gara gara dia mendapat tugas akhir dari ibu yulina membuat tulisan seperti skripsi dari bab 1-3. Aku dan teman teman asdos lain yang menilai seolah kami menjadi penguji saat sidang skripsi. Pas maju dia menjawab pertanyaanku secara polos yang membuat aku tertawa. Senyum renyah dari bibirnya membuat gagal fokus. Mana dia berbadan bagus, tinggi, putih. Ya kriteria cowo idaman semua wanita lah

Setelah hari ini aku jadi tau dia itu asik banget di ajak ngobrol dan apa adanya ga jaim buktinya suara pas-pasan aja mau cuek nyanyi didalam mobil teriak teriak sama aku. Karna aku besok harus magang untuk pertama kalinya jadi ngedate kami hanya cuman sebentar. Ya kalo di kampusku mahasiswa tinggkat mengah reguler di haruskan magang di kantor. Kantor tempat aku magang di carikan oleh pihak kampus. Mana aku magang sendirian di sana gaada temen. Yasudah lah! Semangat ajaa!. Akupun berjalan masuk kosan yang tampak seperti rumah mewah dari luar. Kamarku ada di atas, setelah sampai kamar. aku bersih bersih hapus make up lalu tidur.

.

.

.



Pagi harinya aku bangun pagi mandi dandan cantik cetar. Siap buat pergi ke kantor. Kebijakan kantor ini karyawan harus datang sebelum jam delapan. Karna aku baru hari pertama jadi kuputuskan untuk aga telat sedikit menjadi 08.15. karna aku ga punya kendaraan jadi ku pesanlah ojek. Lumayan jauh si kantornya di utara ibu kota. Hufft uang bulannku makin tipis nih. Ga lama pacar kesayanganku jemput si abang ojol. Di jalan aku di temani macet yang lumayan parah. Maklum ibukota pagi hari sangatlah padat. ‘andai aku punya pacarr hmmmm’. Tapi pacaran itu merepotkan!, gajadi deh gpp gini aja.



Sampe depan gedung kantor Pt. kepaus grup lebih cepat lima menit dari estimasiku. Seblum masuk aku bingung kenapa ya kampus memasukan aku kesini bukan ke kantor biro psikologi kaya teman temanku kebanyakan. Malah mendapat kantor toko alat-alat pendaki gunung. Masuk kedalam aku langsung ke resepsionis.

‘pagi mba ada yang bisa bantu?’ sambut mba resepsionis ramah melihatku datang dari pintu

‘pagi mba kiki’ kulihat dari name tag yang ia kenakan.’ Saya mau ketemu sama ibu sandara guanawan mba, saya laurinda agneta salvia yang mau magang di sini’ jelasku pada mba kiki

‘ouh baik mari saya antarkan’

‘terimakasih mba’ aku lalu mengikuti mba kiki naik kelantai tiga sepertinya di gedung ini terdapat beberapa perusahan dan perusahaan alat mendaki ini salah satunya. Setelah sampai depan ruang HR. mba kiki meninggalkan ku. Katanya ketuk saja, pesanya sebelum pergi.

‘permisi...’ ketukku sambil masuk ke dalam ruangan itu.

‘iyaa masuk.., kamu laurinda ya? Kenalkan saya putri ‘ sapanya padaku lalu kubalas menyebutkan namaku dan menjabat tangannya. Di rungan ini ada tiga meja di setiap sisi ruangan yang saling berhadapan. Aku di beri tau mba putri kalo ibu sandra lagi metting jadi dia akan mengantarkan aku berkeliling kantor

Pt. kepaus grup ini mempunyai dua anak perusahaan dan satu induk perusahaan. Induk perusahaannya bergerak di bidang sipil. Sedangkan anak perusahaannya bergerak di bidang sipil dan alat mendaki dan lari. Dengan nama toko ‘Run&Hike”. Karna salah satu bos disini. pak deni. dulunya suka sekali sama hiking.

Pertama aku dikenalkan sama beberapa bagian mulai dari finance, admin, purcesing, sampai orang gudang, untuk perusahaan run&hike dan untuk finance pengecualian karana dia memegang semua data keuagan Pt.kepaus grup. Lalu kami turun ke lantai dua. Disana ka putri mengenalkan anak perusahaan dari Pt. kepuas grup ini. Teryata di lantai dua terdapat pula pentri yang menurutku lumayan rapi dengan isi yang lumayan banyak untuk minuman dan makanan. Katanya karyawan bebas untuk membuat sendiri makanan dan minuman di pentri.

Saat seleasi dengan pentri ka putri menawarkanku minum namun kutolak. Aku lebih memilih membuka hp untuk melihat IG dan chat. Tidak lama ka putri selesai membuat teh. Dia mengajaku untuk naik ke atas. Sampai di depan ruangan aku ingin pergi ke toilet makanya aku ijin dengannya untuk pergi ke toilet. selesai dari toilet aku keluar lalu.

‘DDDDDUUUKKKK!.........’ aku bertabrakan dengan seseorang sampai membuat aku terjatuh

‘awww....’ ucapku saat jatuh terduduk

‘eeehh..eehh.. maaf maaf kaa.....’ jawabnya sambil memintaku berdiri. Ku raih tanganya dan kulihat wajahnya betapa kagetnya aku ternyataaa........

.

.

.



-PoV Devan



Pagi hari aku terbangun di dalam kosan yang berantakan. Senin!. Merupakan hari kramat bagi hapir semua orang di belahan dunia ini. Aku bangun saat mentari masih mengintip malu di ujung cakrawala. Jam di atas meja pc menujukan 06.30. Ahh kamar ku masih berantakan karna kemarin waktu pulang dari tempat ka agne belum ku bereskan. Spreiku masih sprei yang sama waktu aku mencicipi hidangan dari mini. Huuffft waktunya laundri fikirku. Mulai ku ganti sprei baru yang ku ambil dari lemari.

Sama seperti kalian para cowok yang hobi ajak cewek ke kosan pasti punya lebih dari satu set sprei untuk berjaga jaga iyakan ?!. ku masukan sprei lama ke dalam plastik untuk entar aku antar ke tempat laundri. Kumulai hari ini untuk sedikit olahraga di pagi hari,jadwal olah ragaku berdasarkan aplikasi workout hari ini adalah lari 30 menit.

Kuputuskan untuk lari di sekitaran daerah kosan kurang lebih 30 menit aku berlari. Sekalian saja aku sarapan mumpung lewat tempat langgananku. Yaitu nasi uduk. Sangking seringnya aku ajak cewek ke sini si ibu sampe nanya kok pacarnya ganti ganti mulu mas?.

‘hehee namanya juga anak muda’ respon jawaban sangat basa basi dariku. Abis disini doang makan pagi yang udh buka dari pagi, murah, dan enak. Sambil makan ku cek hpku. Ternyata tidak ada Wa dari ka agne pada ku. Setelah berpisah semalam aku lupa buat wa dia karna terlalu lelah. ‘yaudah gua wa entar aja pas sampe kantor’ pikirku. beres makan aku balik ke kos. Kulihat jam masih jam 07.30. aku baru maunyalain pc buat main. Tp hpku berbunyi ternyata ada tlp dari Mba yuni.



‘hallo, mba yun kenapa?’

‘hallo pak dev. Entar ke kantor kan’

‘iyalah mba kan metteng wajib’

‘ada dokumen yang harus saya siapkan ga pak?’

‘loh emang mba yun udh di kantor ? pagi amat. Terus mba rina kemana?’ tanya ku kaget karna ini masih sangat pagi. Aku tau dia harus tiba dikantor jam 8 tapi ini masih terlalu pagi.

‘udah pak, hehee.abis di rumah udah beres semua urusan terus langsung aja kantor bareng suami. Biar irit pak. Si rina belom baru otw kantor pak’.

‘ohh. Yaudah entar aja, minggu ini kita ga terlalu banyak komplen yang parah kok nanti aku bisa siapin sendiri kalo di kantor’.

Lalu mba yuni menyudahi pembicaran kita dengan pesan jagan sampe terlalu telat dateng ke kantornya. Jadi aku selain kuliah juga seorang pekerja di bidang sipil. Aku punya tiga atasan yang dua adalah atasan langsungku. Mba yuni ini dan temannya si mba rina adalah admin kantor bisa di bilang secara bagan dia dibawahku tp karna dia lebih tua dan biar lebih sopan aku panggil aja mba.

Prusahaanku merupakan salah satu anak perusahan dari induk perusahan yang bergerak di bidang yang sama. Kami merupakan distributor sanitari, untuk proyek perumahan-perumahan, kantor, dan apartment. salah satunya komplek tempat tinggal gemini merupakan salah satu client kami. Sementara jabatanku di kantor adalah custamer relesionsip. Yaitu orang yang menjamin, hubungan baik antar client dan prusahan penyedia sanitari. Untuk mencangkup wilayah kerja kami, aku di bantu oleh satu orang yaitu pak tofik.

Dari kantor, kami di bagi menjadi beberapa wilayah jabodetabek termasuk luar kota. Makanya aku suka dinas ke luarkota yang kadang penuh gairah juga. Selebihnya kalian akan tau sendiri nanti bagai mana pekerjaanku sesungguhnya di lakukan.

Beres mba yuni tadi tlp aku lupa mau main game pc. Malah jadi mobillegenda sampe jam 07.40 yaudah pripare buat ke kantor. Beres mandi dan berpakaian aku siap berangkat. Karna aku harus sampe kantor jam 09.30 sedangkan kantorku ada di ujung utara ibu kota dekat dengan kawasan pantai. Kuputuskan buat naik motor saja ke kantor.



.

.

.

.

Sampai kantor ternyata masih ada waktu 20 menit sebelum metting. Ku parkirkan motorku depan kantor kulihat sepertinya pak tofik sudah datang karna motornya sudah ada di depan kantor juga. Saat masuk kekantor aku di sambut sama mba oci di resepsionis.

‘pagi pak dev...’ sapanya ‘pagi mba oci, sendirian aja’ balasku sambil senyum basa basi. Di lobi lantai satu juga terlihat toko dari salah satu anak perushaan kantorku baru mau buka. Iya selain di sipil kantorku juga mulai merambah bisnis lain yaitu sport. Dengan teknik marketting online. Walaupun tetap ada beberapa toko offlinenya. walau belum banyak. Katanya toko ini berfokus untuk lari dan naik ke puncak kenikmatan ehh!!!. salah puncak gunung.

Kantor ku ada di lantai dua begitu masuk kantor aku langsung bisa melihat ada mba yuni dan mba rina yang sedang fokus di mejanya yang saling berhadapan. Ku sapa mba yuni dan mba rina. Lalu ku duduk di mejaku di sebelah mba rina. Raunganku ku tidak terlalu besar hanya adaa dua meja besar di ujung dekat jedela dan sepasang meja di kiri kanan yang saling berhadapan yang sebelah kiri dekat dengan galon dan yang sebelah kanan dekat dengan pintu keluar. Ditengah tengah tedapat meja bundar yang bisa kami pakai untuk konfrensi meja bundar ehh slah lagi!!!. Buat bertemu tamu, kadang buat rapat juga klo ruang meetting di lantai empat di pake.



‘pak tofik kemana mba?’ tanyaku pada mba rina, sambil duduk ke mejaku. Mba rina ini orangnya wow sekalee bersih, putih, berdada besar, dan yang penting jendess. Dulu pas baru masuk kantor dia suka pake rok mini dan baju ketat yang membuat ku aga gagal fokus awal awal.

‘ke toilet, nyetor kali pak,’ jawabnya sambil fokus.

Kulihat ke depan teryata pak cris dan bu vivian ga ada. Mungkin lagi meetting sama pak kevin. Dan pak deni karna di kantor ini setiap senin wajib ada meeting. Entah kenapa kalau meetting itu di hari senin mungkin biar kariyawan bersemangat dan tidak terlambat ke kantor.

‘mba itu bahan buat saya persentasi tender baru udh di siapin?’ sambil aku yang mulai menyalakan komputer ku.

‘buat tender baru yang dimana pak?, bali, bsd, apa yang semarang?

‘bsd mba.’ Sambil aku mulai bekerja memasukan rembesan kantor ke form rembes. Soalnya kalo mau rembes di kantor ini kita memerlukan tiga tanda tangan dan bukit bill. Petama tanda tangan atasan langsung pak cris atau bu vivian, lalu ke hr terakhir tanda tangan finance. Sekalian buat laporan dana kantor ku gunakan buat apa saja pas meetting nanti. Kebanyakan buat pelicin.

‘bsd belom komplit pak, yang udah done yang di bali!’ jawabnya melihatku dengan wajah glowingnya. Entah dia dpt dari mana wajah glow kek gitu binggung gua.

‘oke sisanya biar saya lanjutin mba, mba urusin po baru dari kontraktor aja buat claster alacarte bsd’ jawabku dan mulai mengerjakan draff persiapan untuk tender.

Sekitar jam 10.00 mba yuni menerima tlp. beres menerima tlp dia bilang kita di suruh naik ke lantai 4 buat meetting. Di kantor ini aku tidak terlalu akrab sama seluruh orang kantor hanya sekenanya saja. Paling yang aku akrab ya Cuma yang dari kantorku, finance, hr,dan ob. Lainya hanya kenal sekilas kadang tau nama panggilan doang malah kadang Cuma atau muka.

Sampe ke lantai 4 di ruang meetting ternyata pak cirs, pak kevin, sama bu vivian udah nunggu kami. Mulai lah pembahasan tentang report kondisi di lapangan. Bagaimana? Ada kendala atau tidak?. Soal pengiriman barang?. waktu kedatangan barang ke gudang?. Lalu di lanjut oleh report po, do yang ini bagianya mba yuni dan mba rina.

Lalu bila ada tender proyek baru yang hampir tiba seperti yang terdekat ada di daerah bumi semprong damai disingkat BSD. Biasanya yang ikut meetting Cuma aku sama pak topik. Mba yuni dan mba rina udah bisa turun. Soalnya ini menyangkut urusan lobi melobi ya kalau dalam bisnis pasti ada yang namanya ngobrol bisnis di kafe atau di ranjang bila itu perlu. Tergantung bagaimana dan siapa arsitek kepala yang menangani projek tersebut.

Karna aku dan pak topik yang setiap hari ada di lapangan kami memberi saran bagaimana cara yang terbaik melobi client tersebut. Apa dengan di ajak karoke saja cukup atau harus dengan makan bintang lima, atau mungkin wanita bintang lima. Dan soal badget harus selalu di urus karna kalo kami main mengeluarkan saja dan tidak di approve. Bahaya!! nombok jatohnya.

Beres meetting pas makan siang aku sekalian minta tanda tangan buat form rembes. Kali ini yang tanda tangan bu vivian. Ibu atasan yang wownya sama kaya bawahanya walau usia sudah mungkin hapir kepala empat atau mungkin sudah. entah lah. Pokoknya cantik!.

Aku turun di belakang bu vivian dari lantai empat pasa turun wow pantatnya dari sini sunggung menggoda iman pemirsa. Goyangan seirama dengan langkah kaki. Pas sampe lantai tiga aku keruang finance dulu. Karna lebih dekat dari tangga lantai empat. Lagi juga berhubung sudah jam makan siang pasti hr pada makan diluar.

‘misi selamat siang..’ sapaku pada semua yang didalam

‘wih van.. makan..’ sapa bu desi

‘we vaan lu tau ga tadi?. tuh ade lu tadi di kira artis korea sama...’ ci lili dengan semangat memberi tahuku



‘ihhh, ci lili kan gua yang mau cerita haha. Masa tadi ya ka gua di bilang mirip artis korea’ jawab fanny dengan wajah antusias

‘sama siapa emangnya?. Tanyaku pada mereka. Jadi inilah tim finance kantorku. Ada bu desi sama fanny yang tingkah lauknya so funny. Sama handfinance ada lili biasa di panggil ci lili. Mereka emang pada males turun klo istirahat ci lili sama bu desi pasti bawa bekel. Kalo si fanny karna ga ada temen jadi males turun. Fanny itu udh gua anggep kaya ade sendiri. Cantik si tapi dia itu pacarnya temen gua. Karna fanny juga, gua bisa masuk kantor ini dulu. Cowoknya juga baik sama gua. Karna cowonya fanny juga gua bisa punya mobil yg gua pake sekarang.

Pas tadi kutanya sama mereka dia bilang anak mangang HR. Aku yang cuek merasa bodo amat dengan hal itu. Dan kembali ke tujuan semula yaitu meminta tanda tangan approve rembes. Yang enak lagi di kantor ini klo rembes hari ini sebelum bank tutup duitnya bisa langsung cair. Berhubung HR pas lewat kosong yaudah gua putusin buat ke bawah dulu aja. Nyantai di pentri bikin kopi terus ngerokok di luar.

Sampe bawah masuk keruangan. Naro berkas di atas meja terus lanjut ke pentri. Di pentri ternyata ada mba rina lagi bikin kopi juga. Saat dia melihatku dia langsung menyapaku. Aku sapa dia balik.



‘kenpa mba ngantuk bikin kopi?’ sambil mengambil kopi di dekatnya. Sebetulnya aku sudah pernah mencicipi rasa buah melonnya dulu waktu tugas luar kota. Tapi itu sudah hampir 6 bulan lalu.

‘iya nihh pak saya ngantuk bgt. Abis anak saya semalem rewel’ terangnya. ‘pake susu ga itu?...Eh! itu maksudnya kopinya heheee’ ledekku tidak segaja karna sendang memandang buah dadanya yg lumayan besar itu.

‘ihhh bapak jorook,,,!!!’ muka glowing mba rina memerah, Sambil tertawa sebenernya aku masih mayan cape gara kemaren. Tapi kalo ngeliat melon segeode gitu si.

‘iihh itu kopinya mba.... ngeres aja’ ucapku klarifikasi.’tapi siang siang gini minum jus melon dimana ya mba?, enak kali ya?’ tambahku padanya. Mba rina merespon dengan hanya tawa saja. Wet kode nih. Kucium langsung mba rina yang berada di sampingku.

.cup...cup...cup’ awalnya dia kaget tidak merespon lama lama dia membalas dengan kecupanku sebelum permainan kami teralu ganas. Kulihat jam masih ada 30 menit waktu sebelum yang istirahat balik langsung kutarik mba rina ke toilet terus gua kunci. Karna itu tempat itu paling dekat dengan pentri.

‘cup....cup...cup’

‘sssslllrrruuuupp.....sssslllrrruuupppp......’


Kucium dengan ganas mba rina. ku pojokan di ke tembok toilet. Mba rina membalas dengan sangat bergairah.tidak lama aku langsung turun ke lehernya memberi jilatan dan kecupan. Beres aku langsung aku turun ke vaginanya kucium dari luar celana dalamnya sambil tak lupa ku remas pantanya yang seksi luar bisa itu.



‘mmcchhmm’ desahnya tertahan. Tanganya hanya berpegangan dengan klosed.kubuka cena jeansnya lalu kuturunkan pentisnya. Terlihatlah vaginanya yang di tubuhi bulu-bulu halus. Walau sudah sedikit tidak estektik lagi bentuk dari vaginanya mungkin karna sudah memiliki anak.

‘eemmhhhmm’

‘acchh...’

‘pak....aacchh’

Desah pelan mba rina. Setelah cukup basah ku minta mba rina bergantian memasukan penisku ke mulutnya. Saat penisku masuk dengan lembut ke dalam mulut mba rina rasanya luar biasa. Di sedot di kulum penisku dengan ganas. Memang senior tidak bisa boong.

Setelah cukup keras ku minta mba rina membalikan badanya untuk bertumpu pada kloset sambil melebarkan kakinya. Sambil di bantu mba rina ku masukan pelan punyaku kedalam sana. Punyaku yang lumayan besar masuk dengan mudah ke dalam vagina mba rina.

‘oowwwaachh’ desah kami berdua pelan saat rasa ngilu enak peraduan kelamin kami terjadi.

Kudiamkan sembentar penisku di dalam sana supaya bisa sedikit merasakan pijatan memeknya mba rina. Tapi mba rina malah memutar pantatnya membuat pijatan yg td lembut di penisku sekarang menyadi makin kencang.

Aachh..’

‘facchhkk...’

Kulihat jam ternyata kami baru forplay 5 menit langsung saja ku pompa dengan kecepatan sedang memeknya. Goyangan pinggulnya menjadi makin dasyat seirama dengan pinggulku yang menghujam memeknya.

‘plok..plok..plok..’

‘aacmmmhhh’

Suara desah mba rina. menutupinya dengan mengunakan mulutnya. Saat makin cepat hujamanku. Sambil ku masukan tanganku yang semula di pinggangnya berpindah menuju dadanya dari dalam baju yg terlihat seperti sweeter warna pink tersebut.

‘aacchh’

‘enaak..pppaakk....koonnttoollnnyaa’

Rancu mba rina kenakan. Kuremas payudaranya dengan kasar sambil kucium juga punggungnya.

‘cup’

‘plok..plook..plook..’

‘mmmcchhhmm’

desahnya tertahan. Makin kutambah tempo permainan kami ku percepat karna takut entarr sudah tidak jam istirahat. Makin cepat kocokanku kurasakan ada yang ingin menyebur keluar kembali kucium punggung mba rina dan ku remas payudaranya. Sepertinya dia juga sudah mau keluar.

‘mbaaa.....aakkuuu..mammaaauuu sssaammppee!’

‘iiyaa....sayyaa...jjjuuugggaaa, baarreeennggg’

‘dddiii daddaalllem yaa...achh fuck!’

Pertanyaan terakhirku tidak dibalas olehnya dia hanya memangguk. Tak lama tubuhkami mengejang dan badanku secara tidak sadar lemas seketika.

‘Crot..crot...crot...’

Suara semburan penisku di dalam rahim mba rina. aku atur nafas sejenak lalu mencabut penisku dari dalam memeknya. Aku hanya bersandar di dinding. Mba rina pun membalikan badanya lalu terduduk di toilet dengan celana masih belom ia naikan.

Setelah cukup tenang aku rapihkan pakaianku ternyata kami tadi hanya quicky sekitar duapuluh lima menitan. Berjalan menuju mba rina.

‘cuuuup...’ kecupan lembut dan dalam tadi ku arahkan di keningnya. ‘makasih mba patnerku!’ tambahku. Mba rina hanya tersenyum malu kembali wajah glowinngnya memerah. Aku langsung mengintip keluar toilet memastikan semua aman dan balik ke pentri mengambil kopii yang tadi kubuat dan tidak jadi kuminum. Ku tinggalkan mba rina yang masih lemas di toilet.

Saat di dalam ruangan teryata baru ada bu vivian di dalam ruangan. Aku menegurnya sambil masuk membawa kopi dan duduk di mejaku.



‘van..?’ panggil bu vivian pada ku. Aku langsung melihatnya dari tempat duduku.’untuk yang tender bsd itu tolong minta bantuan sama ros ya!’. Pintanya

‘baik bu saya tanyakan dulu sama rosnya, apakah hari senin dia.’ Sebelum omonganku selesai bu vivian memotongnya

‘noo jagan senin kita ketemu sama orang BSD jumat!, kebetulan yang hendel proyek dari sana teman saya. Saya akan dampingi kamu, jadi kita bertiga bertemu teman saya itu’ jelasnya

‘baik bu akan saya konfrim ke ros. Untuk masalah ini bu’ jawabku ‘lagi pula bahan untuk bsd sudah siap semua’ tambahku

‘oke good’lalu kembali bekerja. Tidak lama mba rina masuk di susul mba yuni dan pak tofik yang habis makan. Kutaya mba yuni apa hr udah naik ternyata katanya udah dari tadi. Lalu aku izin ke bu vivian untuk ke atas minta tanda tangan rembesan. Disusul pak tofik yang juga ingin meminta rembesan. Saat di depan hr teryata pak topik lupa data rembesnya ada yang salah input lalu akhirnya dia kembali turun.

‘Tok..Tok..Tok........



-PoV agneta

‘makan siang yu?...rin..put?’ ajak bu sandra. Memang si sudah jam makan siang. Tidak terasa aku padahal hanya membatu merekap calon spg/b dan supervesor toko saja seharian ini. Seperti yang di bilang ka putri td tokonya memang membutuhkan banyak karyawan baru jadi akan banyak calon yang datang melamar kesini.

Aku berjalan di belakang bu sandara berdampingan sama ka putri. Bu sandara mengajak kami makan di salah satu warung makan chinesfood gitu dekat kantor. Aku di sini hanya mesen bakmi jamur sama es teh. Soalnya itu makan yang paling murah di sini. Sambil makan bu sandra, aku dan ka putri banyak berbincang walau lebih sering di dominasi mereka. Bu sandra sempat bertanya kepadaku klo lulus S1 nanti S2nya mau ambil apa?. Aku jawab ingin menjadi seperti beliau psikolog jawabku.untung ka putri sma bu sandra ga tau klo aku tadi abis melakukan hal bodoh bgt membayangkanya saja. Wajahku memerah

.

.

.

Beres makan karna waktu juga sudah mau jam masuk. Kami beranjak pergi dari sini. Saat mau bayar teryata bu sandra yang meneraktir kami katanya buat pesta penyambutan aku di kantor ini. Asik aku langsung bilang makasih kepadanya. Sampe kantor aku mau ketoilet dulu di lantai dua pas sampai depan toilet ternyata masih tertutup ku tunggu sebentar. Ternyata yang keluar perempuan cantik dengan baju sedikit kusut dari sana.

Beres dari toilet aku langusung balik ke ruangan ku. Untuk mengerjakan tugas dari bu sandra yaitu mengirim email kepada calon yang memenuhi sarat untuk sesi psikotes. Saat lagi asik melist email. Samar samar ada dua bayangan di depan pintu. Sepertinya meraka sedang berdebat kecil. Lalu satu bayangan pergi dan tinggal satu banyangan saja

‘TOK..TOK..TOK’

‘misi buu.....’ betapa kagetnya aku teryata cowok tadi adalah devan. Kok bisa dia kerja di sini. Dalam hati aku bertanya tanya.





-PoV Devan



‘TOK..TOK..TOK..’

‘misi buu....sandra, saya mau minta approve rembes bu’ sapaku pada bu sandra di pojok ruangan.

‘ohh..hy van sini masuk, kenalin nih rinda anak magang kita yang baru..’ terangnya saat melihatku masuk sambil menujukan arah tanganya ke meja di depan putri.ohh ini toh yang nabrak fanny. Akhirnya pasku lihat teryata dia adalah ka agne!!. Betapa terkejutnya aku ka agne memasang wajah kaget sepertinya dia sudah melihatku lebih dulu. Kudekati mejanya lalu kujulurkan tanganku. ‘Devan’ ucapku padanya

‘laurinda’ sapanya padaku sambil terseyum. Akupun terseyum juga padanya.

‘boleh panggil van, dev, atau sayang juga boleh’ lanjutku sambil masih memegang tanganya.dia hanya tertawa lalu melepas tanganku. di ikuti tawa yang lain.

‘yee devan itu fanny mau lu kemanain haah’ celetuk putri

‘Fanny...?!’ dengan wajah binggung dan senyum melirikku. Ohh shit si putri brengsek cilaka ini. Mulut kaga pernah di sekolahin apa yaa. Aku panik seketika sehingga jadi tidak bisa. menjawab dari pada makin salah ku putuskan untuk langsung saja meminta tanda tangan bu sandra lalu pamit keluar. Fuck! Nanti ka agne mikir macem macem lg. Yaudah lah entar aja pikirin lagi sekarang mending gua ke bu desi buat minta rembes mumpung bank GHF belom tutup. Soalnya butuh modal minta tolong si ros.

Beres nunggu trasferan sebenernya aku udah bisa caw tp entar ahh nonggkrong dulu di bawah sambil ngerokok. Sama ngopi yang tadi ga jadi gara-gara udah minum jus melon duluan. Teryata di bawah ada aldi lagi nongkrong sama tatang dan karyo gua nimbrung aja lumayan bisa ngobrol. Ahh wa ka ange lah fikirku




Pulang bareng ga?

Ga usah nanti FANNY marah!

Kalo mau bareng

Aku jelasin sambil

Minum kopi

Ga suka kopi,

Yaudah boba




Loh dia tulisan onlinenya ilang?. Karna sudah hilang dan ku tunggu tidak kunjung berubah aku masukan hp ku dan balik ngobrol sama aldi dkk.beres ngobrol kurang lebih jam 16.30 ka agne keluar dari kantor. Aku yang dari tadi ngobrol di seberang pun langsung nyamperin.



‘gimana bobanya jadi ga?’ tanyaku. Yang sekarang berdiri di sebelahnya

‘gua lebih ga suka boba, aneh jadi dia minuman apa makan’ jawabnya sambil melipat tangannya. Duh gara gara putri si

‘yaudah kalo dalgona gimana?’

‘emang ke “dalgona”nya mau pake apa?, gua ga liat mobil lu?’ tanyanya sambil mecari mobilku

‘pake motor tuh...., tenang aku bawa helm dua di bawah jok motor’ jelasku sebelum ada alasan lain dia menolak ku. Akhirnya dia setuju. Setelah dia setuju aku langsung naik ke atas buat beresin barang barang. Sama ambil tas. Ku pake jaket ku, pamit sama orang kantor.

‘yuk..’ ajakku.

6. Putri bijaksana dari alexandria
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd