Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT My HEROINE [by Arczre]

Siapakah Tokoh yang Paling disuka?

  • Jung Han Jeong

  • Yuda Zulkarnain

  • Hana Fadeva Hendrajaya

  • Ryu Matsumoto

  • Azkiya a.k.a Brooke

  • Rina Takeda

  • Jung Ji Moon

  • Ray

  • Astarot

  • Putra Nagarawan


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
tambah seru aja nih ceritanya suhu achi. ... dan makin seru lg klo nanti pemilik superhero yg masih hidup masing2 bikin cerita sendiri, yg terhubung ke cerita "my heroine"... :D

:semangat: suhu achi. .moga2 kesibukan di RLnya lancar jaya..... biar cepet apdet lg....hehe
 
Ane request kared sama piskun dimatiin, kalo elmo biarin meratapi kepergian mereka ber2 :pandaketawa:
 
BAB XIX: I'M INVICIBLE

1fd9a1382649111.jpg


Pesawat Sukhoi 35, F-16 mengudara di langit Jakarta. Mereka melepaskan misil-misil dan tembakan-tembakan beruntun ke Kronos. Raksasa itu sama sekali tak bergeming. Dia hanya diam tanpa membalas.

"DASAR MANUSIA RENDAH, BERANINYA KALIAN MELAWAN KEKUATAN DEWA. APAKAH KALIAN BENAR-BENAR MENGINGINKAN KEMATIAN ITU? SERANG AKU, SERANG! AKU TAK TERKALAHKAN! TAK ADA YANG BISA MENGALAHKANKU!"

Xander mengeluarkan jurus petirnya untuk dihantamkan ke Kronos, tapi petirnya malah mental. Andre dan Puri berusaha untuk melawannya dengan elemen bumi tapi sama sekali tak mempan. Dengan mudah bebatuan yang dibentuk seperti palu lalu menghajar ke arah kaki Kronos sama sekali tak menimbulkan efek apapun. Alex dengan elemen anginnya berusaha untuk merobohkan Kronos pun tak bisa. Bagaimana cara dia mengumpulkan angin yang sangat besar untuk bisa menumbangkan raksasa sebesar gunung ini? Para superhero lainnya berusaha menyerang, apapun kekuatan mereka dicoba.

Gump Girl misalnya. Dia lagi-lagi membesarkan legannya sehingga dia bisa meninju Kronos, tapi hal itu tak membuat Kronos terluka. Rex dengan perisai raksasanya pun mulai menyerang Kronos, tapi perisainya malah hancur sendiri. Dark Shadow menyerang dengan panah-panahnya tapi tak ada hasil.

Tank-tank menembakkan meriamnya, panser-panser melepaskan senjata mesinnya dan pesawat-pesawat memuntahkan misilnya, sama sekali tak ada pengaruhnya terhadap Kronos. Raksasa yang mengaku dirinya dewa itu tetap diam, membiarkan semua orang menyerangnya. Seolah-olah sama sekali tak merasakan apa-apa dengan sombongnya Kronos diam saja. Hanya melihat bagaimana orang-orang yang berada di bawahnya seperti nyamuk berterbangan berusaha menggigitnya.

Ada seorang superhero yang sedikit sombong. Dia memakai baju agak ketat dengan sebuah jubah. Namanya The Monk. Disebut The Monk karena dia sangat kuat. Benar-benar kuat. Dia bisa menghancurkan baja setebal 2 meter. Ya, orang bodoh manapun nggak bakal ingin berurusan dengan dia. The Monk juga mungkin ahli debus karena tak ada satupun senjata yang bisa melukai tubuhnya.

"Oh, jadi ini ya musuhnya. Besar bingits!" ujarnya. "Serangan mereka semua tak ada yang mempan. Masa' aku harus turun tangan? Baiklah. Aku mengerti, sekarang ini dunia membutuhkanku."

The Monk merendahkan tubuhnya. Dengan cepat dia pun melompat, terbang menuju ke sosok monster raksasa Kronos. Tujuannya adalah memukul dadanya, di ulu hati. Karena kelemahan manusia pada umumnya ada di ulu hati. Mungkin hal itu ia pelajari karena terlalu sering dia melawan manusia dari berbagai perguruan dari berbagai aliran beladiri di seluruh dunia. The Monk pun mengira kelemahan Kronos ada di sana.

"Rasakan iniiii!" teriaknya. Pukulannya pun mengenai ulu hati Kronos.

Berhasilkah? Berhasilkah pukulannya yang sangat hebat itu? Yang telah dia latih bertahun-tahun hingga sekarang ia pun bisa terbang, bisa memukul bahkan sekarang memukul sang dewa Kronos?? Kronos pun menoleh ke bawah. Di dapatinya The Monk yang baru saja memukulnya.

"Eh??" The Monk kaget karena tak ada pengaruh apa-apanya bagi Kronos. Tapi ia lakukan pukulan itu berkali-kali. Berkali-kali, berkali-kali hingga tangannya benar-benar merasa capek.

"APA YANG KAMU LAKUKAN DI BAWAH SANA?" tanya Kronos.

"Oh, aku sedang memukulmu. Tapi sepertinya nggak mempan," kata The Monk.

"MENGGANGGU!" Kronos tiba-tiba mengarahkan tangannya ke arah The Monk, lalu dengan satu jarinya ia menyentil The Monk sehingga The Monk terpental entah ke mana.

"Kenapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?" terdengar suaranya yang setelah itu entah kemana dia jatuh.

Sementara itu Zero mengeluarkan katana Masamune-nya. Katana yang pernah dipakai oleh Masamune Date itu sekarang akan dipakai oleh Ryu untuk menebas Kronos. Ia pun tak tahu apakah berhasil ataukah tidak. Ryu akan mencoba mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mengalahkan musuh terbesar yang pernah ia hadapi ini. Katana yang terbuat dari baja hitam itu kini dihadapkan ke bawah. Seluruh energinya sekarang terpusat kepada gagangnya.

"Kaze no Ryuu Tsuki no Kiritoru"

Ryu mengayunkan katana itu dengan kecepatan yang luar biasa cepat. Satu tebasan membelah angin hingga seluruh tempat yang dilewati oleh kekuatan tebasannya hancur semua. Tapi Kronos masih tetap berdiri kokoh ketika tebasan itu mengenai tubuhnya. Ryu mengayunkan lagi untuk tebasan kedua. Kekuatannya makin dahsyat berusaha membelah Kronos, tapi tak ada hasilnya. Monster ini tetap kuat. Tak ada yang bisa mengalahkannya. Ryu akhirnya mengeluarkan tebasan terahirnya. Dia hanya bisa terpana melihat Kronos yang masih tegak berdiri.

"Hana, bagaimana aku bisa mengalahkan dia? Dia sama sekali tak bergeming!" kata Ryu.

"Ryu-kun, keluarkan seluruh kemampuanmu. Kita tak tahu apa yang akan terjadi nanti," kata Hana.

Ryu melihat ke semua orang yang berusaha untuk menjatuhkan Kronos. Han-Jeong mengeluarkan beam canon dari tangan Black Knightnya menghantam Kronos. Tapi sekali lagi sepertinya tak ada pengaruh apa-apa. Puluhan misil dari pesawat tempur TNI menghantam tubuh Kronos. Bahkan tubuh monster raksasa sebesar gunung itu sama sekali tak berbekas.

Beberapa pasukan TNI dari Marinir dan Kopasus bergerak membentuk formasi. Beberapa di antara mereka menembaki Kronos dengan senjata apapun yang mereka miliki. Tank-tank memuntahkan meriam-meriam mereka untuk bisa menumbangkan monster raksasa ini.

"Kolonel!" seru seseorang.

"Komandan Robi?!" jawab Kolonel Reditya yang melihat seseorang dengan baret merah menyapanya.

"Situasinya makin kacau sekarang," kata Robi. Robi ini masih termasuk keluarga Hendrajaya. Dia sekarang menjabat sebagai salah satu jendral besar dia bahkan sekarang menjadi Panglima Besar TNI.

"Benar, Ndan. Tak adakah cara yang bisa mengalahkan dia?" tanya Kolonel Reditya.

"Hubungi Black Knight, apakah bisa Gnome-X mengeluarkan senjatanya itu untuk menghancurkan Kronos?" tanya Robi.

"Yuda?! Kamu bisa dengar?" tanya Kolonel Reditya melalui codecnya.

"Ya, siapa ini?" tanya Yuda.

"Kolonel Reditya," jawab Kolonel Reditya.

"Ya, kolonel bagaimana?" tanya Yuda.

"Kamu bisa mengeluarkan pedang beam milikmu? Kita coba hancurkan dia"

"Tapi itu sangat berbahaya!"

"Lebih berbahaya mana kalau monster ini tetap hidup?" Kolonel Reditya sedikit membentak.

"Aku coba dengan tenaga sedikit dulu saja ya? Kalau misalnya ada hasilnya aku akan keluarkan semuanya," kata Yuda.

"Bagus! Itu saja cukup"

Gnome-X melayang di udara dengan ringan mengambil gagang pedang beam di punggungnya. Seketika itu cahaya dari Gnome Bladenya menyala memanjang. Semua yang melihatnya mundur. Mereka semua tahu kekuatan Gnome-X seperti apa. Satu-satunya superhero yang pernah membelah kota Jakarta ketika lepas kendali.

"Kita serang bersama-sama!" seru Xander.

"Aku juga ikut!" kata Finix.

"Aku juga," ujar seseorang di codec.

"Ini siapa?" tanya Kolonel Reditya.

"Saya eagle. Sudah membidik mata Kronos, aku kira itu kelemahannya," kata Eagle. Dia sekarang sedang berbaring sambil membidik dengan sebuah senapan laras yang sangat panjang. Dari teropongnya ia membidik mata Kronos.

"Roger, kita coba. Eagle, engkau coba dulu!" kata Kolonel Reditya.

"Ready, in 3...2...1!"

DZIING!

Eagle menekan pelatuknya. Senapan sniper besarnya pun memuntahkan sebuah peluru yang kemudian melesat menuju ke mata Kronos. Benar peluru itu berhasil mengenai mata Kronos, tapi tak terjadi apa-apa kepadanya.

"What the fuck!?" Eagle mengumpat melihat hal itu.

"Nggak berhasil?" tanya Kolonel Reditya. "Kuat sekali! Yuda, kamu sudah siap?!"

"Siap!" ujar Yuda.

Gnome-X menyatukan Gnome Bladenya. Sekarang panjang pedang beam itu sampai seolah-olah membelah langit. Bahkan awan yang menutupi kota Jakarta saja sekarang seolah-olah menyingkir karena pedang beam itu menjulang menembus awan. Dari gagang pedang beamnya sepasang sayap melebar membentang dari timur ke barat, membentuk sebuah cahaya yang indah membuat Kronos tertarik.

"OH, ADA SESUATU YANG INGIN MENGGUNAKAN KEKUATANNYA UNTUK MELAWANKU? AYO, KELUARKAN SELURUH KEMAMPUAN KALIAN!"

"Gnome Blade!" seru Yuda.

Pedang beam pun diayunkan. Pedang beam yang pancaran energinya sangat besar itu pun mengarah ke pundak Kronos.

CRRRAAAAAAAZZZZZZHHHHHSSSSHHH!

Pedang beam itu menghantam tubuh Kronos dan berusaha membelahnya. Yuda merasakan getaran hebat yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Agaknya untuk membelah tubuh Kronos ini sangat susah. Bahkan pedang beamnya seperti tertahan. Dari gesekan pedang beamnya dengan tubuh Kronos saja sangat berat dan membuat tangannya gemetar hebat.

"Kuat sekali. HOOOORRYYYYAAAAAAAHHHH!" Yuda terus menekan hingga pedang beamnya membelah tubuh Kronos sampai ke kakinya.

Gnome-X berusaha membelah tubuh Kronos. Pedang beamnya akhirnya telah berusaha menembus Kronos. Pancaran energi dari Gnome Blade pun mengecil. Dari bekas tebasannya tampak ada sebuah garis lurus dari pundak Kronos sampai ke kakinya. Apakah Sang Dewa penghancur ini terluka?

"USAHA YANG BAGUS MANUSIA, APAKAH KALIAN TAHU AKU TAK TERLUKA SEDIKIT PUN!"

Dari sebuah garis celah yang ada di tubuh Kronos itu, tampak sebuah lava keluar berpijar disana. Kemudian secara menakjubkan sebuah garis celah yang tadi dibentuk oleh Yuda menutup kembali. Seolah-olah Kronos bisa meregenerasi tubuhnya dengan sempurna.

"Apa-apaan ini!?" kata Yuda.

"Tampaknya kita bertemu dengan lawan yang sangat kuat, dia bisa meregenerasi tubuhnya. We're fucked!" kata Kolonel Reditya.

Melihat Kronos bisa meregenerasi tubuhnya, membuat orang-orang merasa putus asa. Rasanya tak ada lagi yang bisa mereka lakukan. Tapi para superhero yang berada di tempat itu tidak berputus asa. Mereka semua masih terus berusaha mencari kelemahan monster raksasa ini. Padahal monster ini tidak bergerak sama sekali dari tempat dia berdiri. Dengan sombongnya sang dewa penghancur ini masih berdiri kokoh menerima seluruh serangan para manusia.

"Apa kita harus pakai nuklir?" tanya Jendral Robi.

"Emang kita punya Jendral?" tanya Kolonel Reditya.

"Tidak, tapi kita bisa minta bantuan negara lain," jawab Jendral Robi.

"Seluruh perbatasan Indonesia ada tembok setinggi 400.000 kaki, mau pakai cara apa mereka masuk ke sini? Pesawat? Sebelum masuk Putra Nagarawan akan meledakkan nuklir itu seperti yang terjadi dengan Washington DC," kata Kolonel Reditya.

"Oh, begitu yah. Susah juga. Apa yang kita lakukan cukup sampai di sini?" tanya Jendral Robi.

Sementara itu seorang superhero yang lain datang dengan membawa Machinegun Vulcan. Dia menembaki Kronos dari belakang. Sang Dewa Kehancuran itu sama sekali tak bergerak bahkan seluruh tembakannya sama sekali tak melukainya. Silver Crow pun akhirnya terbang turun di sampingnya.

"Hai, aku Silver Crow," kata superhero berarmor putih itu.

"Aku Hub Buster. Bagaimana kita bisa mengalahkan dia kalau seluruh persenjataan nggak ada yang mempan? Bahkan si Gnome-X saja dengan pedang beamnya yang dulu pernah membelah Jakarta saja nggak bisa melukainya," kata Hub Buster.

"Jangan menyerah. Pasti ada cara untuk mengalahkan dia," kata Silver Crow.

"Guys, ini Hana. Boleh aku cerita sedikit ketika kalian sedang bertarung?" terdengar suara Hana di codec.

"Kami mendengarkan," kata Ryu di codec.

"Aku telah menyelidiki tentang mitos Dewa-dewa Yunani tentang Kronos. Kronos disebut adalah anak dari Uranus dan Gaia. Dialah ayah dari Hera, Zeus, Hades, Demeter dan Poseidon. Kalian tahu dalam suatu sejarah Kronoslah yang membunuh ayahnya sendiri, bahkan dengan kejam Kronos yang menikah dengan Rea menelan seluruh anaknya hidup-hidup, terkecuali Zeus. Menurut sumber juga bahwa Kronos ini berperang melawan Zeus anaknya sendiri. Hingga akhirnya kalah dan dikurung di Tartaros. Dia dikenal sebagai raja para titan. Dan menurut legenda ia dibunuh oleh anaknya Zeus yang bernama Perseus. Dan cara membunuhnya adalah sang Perseus masuk ke dalam mulutnya dan menjatuhkan tombak Zeus ke dalam tubuhnya," jelas Hana.

"What? Tapi dia tak punya mulut!" seru Hub Buster.

"Benar, dia tak punya mulut," kata Silver Crow.

"Pasti ada cara agar dia bisa membuka mulutnya," kata Hub Buster.

"MANUSIA, KALIAN TAK AKAN BISA MENGALAHKAN AKU. APAKAH MASIH ADA YANG INGIN MENCOBA LAGI?" suara Kronos menggema dalam kepala seluruh orang.

Ryu berdiri mendongak ke atas. Dia pun mengaktifkan sesuatu di katananya.

BANZAI Mode!

Armor Zero berubah menjadi bentuk Banzai Mode. Power Ryu bertambah kecepatannya pun bertambah. Armor Zero berubah dalam bentuk yang lain. Punggungnya muncul beberapa tanduk dan lubang energi yang membuatnya bisa bergerak cepat. Dan helemnya juga muncul sebuah tanduk seperti Kabuto. Zero terbang ke atas dia hanya punya satu harapan dengan seluruh kekuatannya ia akan mengeluarkan jurus barunya Ryu Roden. Dia sangat berharap dengan ini dia bisa melukai Kronos. Dia mencoba untuk memotong lengan Kronos.

Ryu terus ke atas hingga ia sampai di depan wajah Kronos. Mata Kronos tampak menyala kuning kemerahan. Seperti mata seseorang yang amat marah. Ia jadi teringat dengan film The Lord of The Ring. Mata Kronos mirip seperti mata Sauron. Namun Ryu tak gentar. Ia sama sekali tak gemetaran menghadapi Kronos yang tingginya ratusan kali lebih tinggi dari tubuhnya. Pedang telah diangkat dan siap untuk ditebaskan.

"Ryu-Roden! HOORRYYYYAAAAAAAAAAHHHH!" Ryu menaikkan katananya dengan keduan tangannya. Kemudian dia menebas bahu Kronos.

TRRAANGG! ZZRRRAAAAAAAAAAAAAASSSSSSHHHHHHH

Percikan kembang api dari gesekan katana dan tubuh Kronos muncul. Ryu telah menuntaskannya. Jurus Ryu-Roden-nya telah dia keluarkan. Berhasilkah? Dia pun menyelesaikan Banzai Mode-nya. Dia sudah berada di atas tanah lagi setelah menyelesaikan tebasannya.

"Berhasilkah?" gumam Ryu.

Ryu berdiri dan mendongak ke atas. Hasil dari tebasannya, tak ada apa-apanya. Hanya menggores kulit Kronos saja. Dia pun menghela nafas. Sesosok laki-laki dengan aura kuning menghampirinya. Ryu menoleh ke arah lelaki itu.

"Kuat ya? Aku belum pernah melihat monster sebesar ini sebelumnya," katanya lelaki ini. Dia adalah Redtails.

"Whoaaa! Super Saiyan?!" seru Ryu.

"Bukan, enak aja. OK, samurai boy. Sekarang giliranku. Sebenarnya aku tak mau mengeluarkan ini. Tapi melihat kalian sudah bersusah payah hanya untuk menghadapi satu cecunguk saja, rasanya pantas aku mengeluarkannya. Tapi sayang aku hanya bisa mengeluarkannya sekali," ujar Redtails. "Kalau aku paksakan kedua kalinya aku tak tahu apakah aku bisa bertahan."

Ryu mundur beberapa langkah kemudian Redtails melompat ke udara dengan mengumpulkan energi di kedua telapak tangannya. Tenaga yang dikumpulkannya makin besar, bahkan getarannya sampai dirasakan oleh Ryu. Kemudian energi dari telapak tangannya pun dilepaskan.

"ULTIMATE CANON BUSTER!" serunya.

Energi itu pun keluar dari kedua telapak tangannya dan menghantam tubuh Kronos. Seketika itu terlihat cahaya kuning keputihan yang menyilaukan, sebuah semburan energi yang sangat kuat berbenturan dengan tubuh Kronos membuat tubuh raksasa itu gemetar sesaat. Hembusan angin menghempaskan apapun yang ada di dekat mereka. Ryu menancapkan katananya ke tanah untuk menahan dorongan energi yang timbul dari benturan energi itu.

Yuda yang melihat itu kemudian menjauh sejenak. Dia mengajak Han-Jeong juga untuk menjauh. Benturan energi itu mirip seperti ledakan bom nuklir. Sangat kuat bahkan mungkin ledakannya hampir menyamai bom nuklir yang jatuh di Hiroshima. Hanya mereka yang memiliki armor saja mungkin yang mau mendekat seperti Ryu, Yuda, dan Han-Jeong. Selebihnya semuanya menjauh. Kekuatan yang sangat luar biasa itu bisa jadi adalah jalan keluar dari hal ini. Apalagi yang bisa dilakukan untuk mengalahkan Kronos yang sangat kuat ini?

Kepulan debu dari benturan energi itu mengepul menyelimuti tubuh Kronos. Redtails tampak kelelahan, energinya terkuras habis untuk satu serangan ini. Tapi apakah dia bisa mengeluarkannya lagi kalau misalnya tenaga dahsyat ini sia-sia belaka? Rasanya tak mungkin ada yang bisa selamat dari benturan energi ini.

Cahaya di tubuh Redtails mulai sedikit meredup. Paling tidak lebih dari separuh kekuatannya telah dikeluarkan. Redtails mengatur nafasnya. Dia tak pernah bertarung dengan kekuatan seperti ini sebelumnya. Apa yang dilakukannya sama saja seperti kekuatan untuk menghancurkan Gunung Semeru.

"We are fucked!" gumam Redtails setelah melihat debu-debu itu hilang dan kini Kronos masih tegak berdiri kokoh. Badannya tampak cekung dengan cuilan di perutnya. Namun itu bukan luka yang berarti karena setelah itu tubuhnya kembali meregenerasi.

Perlahan-lahan Redtails turun dan mendarat dengan lembut di atas tanah. Ia sedikit putus asa setelah melihat apa yang telah ia lakukan.

"Ryu, kita gunakan kolaborasi serangan kita sekarang?" tanya Yuda.

"Ayo, saja. Kita tak punya waktu lagi," jawab Ryu.

"Han-Jeong, kamu mengerti apa yang harus kamu lakukan bukan?" tanya Yuda.

"Iya, ayo!" kata Han-Jeong.

"Kalau serangan ini juga tak berhasil, aku tak tahu lagi apa yang harus kita lakukan," kata Yuda.

"Banzai Mode!"

Yuda menekan tombol di gelangnya. "Face Off!"

Han-Jeong menekan tombol nomor 6 tiga kali di beltnya.

"Rocks Mode!"

Ketiga ksatria berarmor ini pun berubah menjadi bentuk ultimate mereka. Mereka tahu kalau ini tidak berhasil maka dunia benar-benar dalam bencana besar. Ryu bergerak mengitari Kronos, Yuda juga, Han-Jeong juga. Mereka bertiga terbang mengitari Kronos dalam kecepatan yang sangat cepat melebihi kecepatan suara.

Gnome-X mengeluarkan pedang beamnya, Han-Jeong juga mulai mengeluarkan senjata meriam beamnya, energinya sudah menyatu dan siap ditembakkan. Ryu pun mengumpulkan seluruh energinya kepada katana Masamune yang dia pakai sekarang. Sedangkan katana Zero dia simpan. Serangan mereka adalah serangan beruntun dengan menggabungkan ketiga energi kepada serangan pamungkas mereka.

"GNOME BLADE!" seru Yuda.

"SUPREME CANON!" seru Han-Jeong.

"Kaze no Ryu ~ Taiyo o Soshi Suru!" (Naga Angin, memakan matahari) seru Ryu.

Ryu masih teringat pesan ayahnya ketika jurus ini diperlihatkan oleh sang ayah.

"Ada saat di mana sang naga memakan matahari," kata ayahnya.

"Otou-san, bagaimana mungkin naga memakan matahari?" tanya Ryu waktu itu.

"Ada, ini adalah jurus yang tidak boleh dikeluarkan sekalipun keadaanmu sangat terdesak sekalipun."

"Maksud ayah ini seperti jurus Kamikaze?"

"Ya, seperti itu. Kamu lihat yang terjadi dengan batu itu bukan?" ayahnya menunjuk ke sebuah batu yang baru saja dihajar oleh sang ayah dengan pedang samurainya. "Kekuatan Taiyo o Soshi Suru adalah mengeluarkan kekuatan dan kecepatan secara terus menerus hingga pertahanan musuh seperti apapun akan terkikis seperti batu itu. Kamu lihat?! Serangan ini tak akan bisa dihentikan oleh siapapun, sekaligus juga serangan ini akan membuat seluruh pertahananmu terbuka. Itu artinya kamu akan mudah diserang oleh siapa pun. Karena itulah jurus ini tak boleh digunakan, oleh aku ataupun olehmu"

Ryu tahu resiko jurus ini. Tak akan bisa berhenti ataupun dihentikan. Zero, Gnome-X dan Black Knight terus terbang mengitari Kronos. Kecepatan mereka sangat luar biasa. Dan keluarlah serangan pamungkas mereka.

BLLLLAAAAARRRRRR!

Tiga serangan ketiga superhero berarmor ini pun dimulai. Serangan mereka apabila dilihat dari atas udara seperti baling-baling helikopter yang berputar dengan sangat cepat. Dari serangan itu tubuh Kronos mengeluarkan asap dan debu seperti tanah yang tergerus.

"Semuanya, serang bersamaan. Ayo kita bantu mereka!" kata Redtails.

Akhirnya tak hanya Gnome-X, Black Knight dan Zero yang menyerang. Semuanya juga ikut menyerang bersamaan. Seluruh serangan superhero dan para prajurit TNI pun berpadu. Kepulan debu dari serangan itu makin besar. Sementara itu Kronos masih belum bergerak dari tempat dia berdiri. Bergeser satu inchi pun tidak.

Di tempat Hana berada Faiz junior tampak sedang menunggu data yang sedang diproses oleh Ai dan Alice untuk mengetahui makhluk apa Kronos itu sebenarnya?

"Gabungan kekuatan mereka bertiga apa bisa menghancurkan Kronos?" tanya Hana.

"Kita berharap saja demikian. Lagipula mamamu punya kejutan," jawab Faiz junior.

"Ha? Kejutan apa pa?"

Faiz junior mengedipkan mata.

"Ayolah paaaahhh....jangan simpen rahasia dooongg!" kata Hana.

"Sebentar lagi. Ini proyek rahasia kerajaan Inggris yang dipinjam oleh Badan Intelejen Negara dan LAPAN," kata Faiz Junior.

"Iya, namanya Gungnir!" kata Profesor Andy.

"Hah? Apa? Gungnir? Tombaknya Odin?" tanya Hana.

"Itu sebenarnya adalah Satelit Canon. Bahkan presiden saja tak tahu tentang project ini kurasa. Karena ini bukan milik kita. Ini milik kerajaan Inggris. Kita meminjamnya," jawab Profesor Andy.

"Oh, begitu," kata Hana.

"Karena dengan menggunakan bom nuklir tak akan bisa dan takut kalau-kalau kejadian seperti yang menimpa amerika terulang, maka kita pakai ini. Ini adalah serangan perdana, dan semoga saja bisa," kata Faiz junior.

"Lalu serangannya? Kapan?" tanya Hana.

"Kita tunggu hasil dari serangan ini. Kalau tidak berhasil kita terpaksa menggunakannya," jawab Faiz junior.

Serangan itu terus berlangsung ke arah Kronos. Muncul tanda alarm di display manager ketiga pahlawan super itu. Display Managernya menyala-nyala. Di sana ada indikasi tulisan WARNING! LOW POWER!

"Yuda, energiku mulai habis!" kata Han-Jeong.

"Aku juga! Pedang Beamnya sudah mencapai limit," kata Yuda.

"Banzai Modeku juga mulai habis," kata Ryu.

Akhirnya ketiganya mulai menghentikan serangan mereka, namun Ryu tak bisa berhenti hingga akhirnya dia sendiri berusaha menghentikan serangannya dengan menghentakkan badannya. Akibatnya Ryu terpelanting menghantam sebuah gedung perkantoran. Tak cukup di situ, karena saking kerasnya tubuhnya menghantam akhirnya dia pun mengenai tiang pancang dari gedung perkantoran itu hingga membuat bangunan itu pun terpotong menjadi dua dan rubuh. Sedangkan tubuh Ryu terus mendarat ke tanah dan terbanting dengan cukup keras. Ryu terus terseret dan berguling-guling hingga beberapa ratus meter, lalu menghantam ke sebuah mobil tangki yang berisi bahan bakar gas. Dia menabrak keras lalu tangki itu pun meledak.

Sama seperti Zero. Gnome-X pun demikian setelah energi Gnome Blade-nya habis dia mencoba berhenti terbang. Hasilnya Black Knight yang juga kehabisan energi menabraknya. Gnome-X pun terdorong oleh Black Knight menghantam ke sebuah gedung juga. Sama seperti Zero keduanya memotong sebuah gedung hingga gedung itu juga ikut roboh. Ditambah lagi keduanya terseret jauh sekali beberapa ratus meter hingga menghancurkan sebuah jalan layang. Mobil-mobil yang terparkir di atasnya pun berjatuhan ke bawah.

"Ryuuu!" terdengar suara Hana melengking di codec.

"Uhuk! Uhuk! Bokuwa daijofu desu!" kata Ryu. Dia sudah tak lagi menjadi Zero. Ternyata energi Zero sudah habis karena serangannya tadi.

"Han-Jeong! Yuda!" terdengar suara Hana lagi.

"Han-Jeong?! Kamu tak apa-apa?" tanya Jung Ji-Moon.

Ternyata Yuda menangkap Han-Jeong tadi. Keduanya juga sudah menjadi manusia biasa. Tubuh mereka penuh debu. Tampak keduanya terkubur di antara reruntuhan puing-puing jalan layang. Tapi keduanya masih hidup, karena ketika reruntuhan jalan layan tadi berjatuhan mereka masih memakai armor.

"Kami tak apa-apa," ujar Han-Jeong.

"Urrgghhh! Energi kita habis. Tapi kami tak apa-apa," kata Yuda.

"Syukurlah," kata Jung Ji-Moon.

Hiro lalu duduk di atas sebuah bangkai mobil. Dia menyaksikan bagaimana para superhero dan TNI bersatu padu untuk menghancurkan raksasa bernama Kronos yang ingin diakui sebagai tuhan. Ia tampaknya juga putus asa. Kekuatan Black Knight saja tak bisa menghadapi Kronos. Tubuh Kronos tampak seperti tergores melingkar dari depan ke belakang. Namun dengan cepat goresan itu pun tertutup lagi.

"Sekarang bagaimana cara mengalahkannya?" tanya Hiro.

"Semuanya, kalian mendengarku?" tanya Devita dari codec.

"Dev?? Devita?" tanya Jung Ji-Moon.

"Yup, ini aku. Semuanya menghindar dan menjauh. Akan ada serangan dari atas. Aku harap semuanya berlindung," katanya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Moon.

"Satellite Cannon," jawab Devita singkat.

0d5aef400412047.jpg

Ilustrasi Gungnir​

"Ooohh Shiiiitt! Semuanya larii! Menjauh! MENJAUUUHH!" seru Jung Ji-Moon di codec.

"Kalian punya waktu 20 detik untuk lari dari sana!" ujar Devita.

Hiro pun segera berlari bersama Moon. Mereka lari sejauh-jauhnya. Para superhero dan prajurit TNI bergegas menjauh dari Kronos. Kronos yang melihat itu semua tampaknya merasa puas.

"HAHAHAHAHAHA, LARI! LARILAH! KEMATIAN KALIAN SUDAH DEKAT!"

"19....18.... 17.... 16.... 15.... 14.... 13....," Devita menghitung mundur.

"Apa? Satellite Cannon?" gumam Ryu. Dia mendongak ke atas. "Emang bisa?"

"12.... 11.... 10.... 9.... 8.... 7.... 6.... 5.... 4.... 3.... 2..... 1...., tembak!"

Dari langit tampak sebuah satelit dengan moncong meriam Beam terbesar yang pernah ada di dunia dengan sayap-sayap seperti mengumpulkan energi dan terkumpul pada sebuah tabung energi yang jumlahnya ada 8 pasang. Kemudian pijaran-pijaran listrik pun bermunculan pada ujung moncong meriam. Kemudian, sebuah tembakan besar keluar dari meriam itu, mengarah tepat ke kepala KRONOS dari atas. Tembakan itu menembus awan yang menutupi kota Jakarta. Awan itu seperti terbuka mempersilakan tembakan energi itu masuk dan turun ke bumi.

"BLLLAAAAARRR! BUUUUUMMMMMMMMMM!"

"Berhasil, kena!" seru Hana.

Ya, tentu saja. Tembakan Satellite Cannon itu berhasil menghilangkan kepala Kronos. Kekuatannya benar-benar luar biasa bahkan ketika menghantam bumi seperti sebuah bom Nuklir yang menghempaskan apapun yang ada di sekitarnya. Tubuh Kronos seperti terbelah ketika terkena tembakan itu. Sebuah awan cendawan pun terlihat mengepul ke angkasa akibat ledakan itu. Semua orang terhempas. Mereka berjibaku untuk berlindung dari serangan ini. Mereka berlindung ke balik gedung, ke balik tembok-tembok. Bahkan karena kuatnya energi itu membuat mobil-mobil yang terbengkalai pun sampai berterbangan ke udara. Bahkan pesawat-pesawat yang terbang pun sampai kehilangan kendali karena getaran ledakan itu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Jakarta ditembak oleh Satellite Cannon.

Berhasilkah?

*************** MY HEROINE ****************


Azkiya melihat dari langit sebuah cahaya yang turun dari balik awan. Dia terkejut menyaksikan itu.

"Apa itu?" tunjuknya.

"Semoga tak terjadi apa-apa kepada Yuda," kata Riska.

Kemudian terasa sebuah getaran walaupun kecil tapi Azkiya dan Riska bisa merasakannya. Ini bukan getaran biasa. Azkiya memejamkan matanya. Dia berharap Yuda baik-baik saja.


*************** MY HEROINE ****************


Setelah ledakan selesai, semua orang yang menghadapi Kronos memeriksa diri mereka sendiri. Apakah ada yang terluka atau tidak. Tampak Xander melindungi tubuh Gump Girl. Dengan tubuh kekarnya tadi ia berhasil menangkap Gump Girl dan menindihnya. Ia berusaha melindungi Gump Girl dari hempasan ledakan tadi. Xander tampaknya pingsan.

Gump Girl tampaknya gusar. "Hei, orang mesum. Minggir!"

"Ugh...aku tak bisa menggerakkan badanku," katanya.

"Apa??"

"Punggungku terluka," kata Xander.

"Kamu...."

"Sorry, tapi aku tak bisa membiarkan orang yang aku sukai terluka begitu saja," Xander menyunggingkan senyum.

Gump Girl tampaknya tersipu-sipu. "Sorry, oke. Perlahan-lahan bisa?"

Xander mengangguk. Perlahan-lahan ia menyingkir. Gump Girl segera melihat keadaan Xander. Benar saja punggungnya tampak terbakar.

"Hahahaha, kamu tak apa-apakan?" tanya Xander.

"Aku tak apa-apa," jawab Gump Girl.

"Ngomong-ngomong kenapa namamu ada huruf P-nya? Kenapa bukan Gum saja?" tanya Xander.

"Udah ah, koq ngaco. Kamu istirahat aja kalau begitu"

"Ayolah, katakan kenapa!?"

"P itu singkatan dari Power. Gum Power Girl. Tubuhku bukan saja melar seperti karet, tapi juga punya kekuatan yang luar biasa," Gump Girl pun tersenyum.

"Tapi....sepertinya usaha kita sia-sia belaka," kata Xander. Dia menunjuk ke arah Kronos.

Tampak Kronos masih berdiri, tanpa luka sedikit pun.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Gump Girl.

"Kita hanya bisa bercinta, eh...maksudku berdo'a," kata Xander sambil nyengir.

"MANUSIA! AKU TAK TERKALAHKAN. SEKARANG, AKU AKAN BERIKAN KALIAN KEMATIAN!"

"Teman-teman, brace yourself!" seru Kolonel Reditya.

Inilah saatnya Kronos akan menyerang. Dewa penghancur itu membuka telapak tangan kanannya lalu mengibaskannya dengan kecepatan yang luar biasa cepat. Tentunya dengan tubuh sebesar gunung dengan legan sebesar gedung bertingkat dengan kecepatan 200 km/jam menimbulkan angin yang sangat kencang bahkan tak hanya itu kibasan lengan Kronos diiringi dengan hempasan api yang membakar segala yang ada di depannya.

BLLLAARRRR! BLLLAARRRR! BLLLAARRRR! BLLLAARRRR! BLLLAARRRR! BUUUMM! BUUUMM! BUUUMM! BUUUMM!

Dalam sekejap api menyebar sejauh radius 500 meter dari Kronos. Dari matanya pun keluar sesuatu, seperti nyala laser beam menembak ke segala penjuru. Para super hero dan prajurit TNI mencoba berlindung. Ledakan dan kebakaran terjadi di mana-mana. Kemudian sesuatu yang sama sekali tak diduga terjadi.

Kronos membuka mulutnya. Dari mulutnya kemudian api yang besarnya sebesar gedung keluar menyembur ke segala arah. Tubuh raksasa Kronos itu berputar dan menyemburkan api ke semua arah. Beberapa prajurit TNI terbakar.

"HAHAHAHAHAHA! TAKUTLAH MANUSIA! TAKUTLAAAHH! RASAKAN KEMATIAN KALIAN!"

Hiro dan Moon saat itu bersembunyi di sebuah tangga basement sebuah tempat parkir di sebuah gedung. Api tak sampai membakar mereka, tapi panasnya sangat terasa.

"Bagaimana cara kita mengalahkannya?" tanya Hiro.

"Papa, kita berjuang sampai akhir," kata Moon.

"Iya, kita berjuang sampai akhir. Mama, bertahan!" kata Hiro.

Sementara itu di sudut paling tergelap kota Jakarta. Seseorang dengan duduk menyilangkan kakinya tersenyum melihat keputus asaan manusia di luar sana. Dialah mastermind dari semua kejadian ini. Dia puas, puas sekali melihat keputus asaan semua orang.

"Jangan kecewakan aku. Kalian pasti bisa mengalahkannya. Ayo kalahkan Kronos! Kalahkan dia! Hahahahahaa," ujar Putra Nagarawan.

Tak jauh dari tempat itu. Seseorang dengan eksperimennya sekarang sedang menyuntikkan sesuatu ke tubuhnya. Dia adalah Astarot. Sepertinya ia mulai melakukan percobaan kepada tubuhnya sendiri.

"Sedikit lagi, metamorph akan difungsikan. Gnome-X, aku menunggumu. Khukhukhukhukhu!"

(bersambung....)

Muahahahahaha, bahkan Satellite Cannon pun nggak bisa menghancurkannya. Khukhukhukhukhu :pandaketawa:

Hopeless, despair....

muahahahaha....

ayo siapa lagi yang mau mati? khukhukhu :pandaketawa:
 
Terakhir diubah:
weeewwwhh. baru nglawan kronos aja super heronya dah klepek2. gimana kalo pak presiden yang lg sante minum kopi turun tangan..
itu presiden mojoknya di toko warisan doni hendrajaya ya om arci..?
 
PN ada di suatu tempat. Nggak seru kalau aku beritahu sekarang.

:pandaketawa:
 
Yosh..selesai jga baca pertarungannya.cuma kayak ada yg krang ganarc..
knpa blum ada satupun superhero yg k.o?:ampun:
 
Yosh..selesai jga baca pertarungannya.cuma kayak ada yg krang ganarc..
knpa blum ada satupun superhero yg k.o?:ampun:

Lho, Kronos belum nyerang sama sekali koq. Mau KO gimana? :D

Habis ini. Fufufufufufufu... :pandajahat: :pandaketawa:
 
:D mulutnya sudah kebuka,nanti adakah yg mengorbankan nyawanya untuk mengalahkan si Kronos....

Semakin menarik ini pertarungannya suhu....
Astarot juga sudah bersiap siap...
:jempol:

:kopi: :kopi: buat om arci :D
 
whoaa, harus ngundang zeus nich, us...us.... buruan sini dah, itu si termos, eh, kronos ngamuk :takut:
 
Busyet! Udah ngeluarin ultimate cannon buster juga cuma buat cekungan doank.. hadeehh.. ya udah tunggu malam nih. Gue mo berubah jadi kera raksasa!

GRROOOOAAAAARRRRR!
 
Nah lo gan, kronosnya invicible bgt, gmn cara kalahinny dnk?

Ngalahinnya sesuai legenda Kronosnya. Masuk ke mulutnya. :)

Coba baca2 mitologi yunani. Tapi ya gitu deh, susah.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
everything ends here.
Nggak bakal ada lanjutannya lagi. Jadi My Heroine ini akhir dari Arc Hendrajaya Family
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd