Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    847
Rani


Yuuka

Pikiran gue mulai kehilangan arah, siapa yang bisa menahan nafsu dengan pikiran jernih disaat ada wanita cantik yang sudah pasrah di hadapan kita?

Rambut hitam Rani yang basah menempel erat di kulit putihnya, beberapa bulir air bahkan seperti tergelincir dari kulit mulusnya

Erangan yang entah secara sengaja atau tidak, terdengar keras dari mulut mungil Rani, suara desahan yang mungkin sudah lama tersimpan kini keluar tanpa malu malu bersamaan dengan gerakan jemari gue membelai kedua payudaranya

Putingnya mengeras dan dengan gigitan kecil setelah beberapa saat tubuhnya bergetar dan cairan klimaksnya membahasi paha gue

Nafasnya tersengal, kepalanya bersandar dibahu gue, dan dengan kecupan kecil di bibirnya membuat dia tersenyum

Gue gendong badannya yang kecil itu dan basah itu tapi kini menghangat di pelukan...

"Rill...." Bak putri yang berada di dalam dekapan pangerannya, wajah Rani memerah, nafasnya yang hangat itu mengenai badan gue seakan menyulut nafsu yang naik turun tak tentu arah

Badannya yang basah itu gue turunkan perlahan di ranjangnya, tangannya melingkar di leher gue dan saat mata kami bertatapan, bibir kami kembali bertemu..

"Rilll... please...." dengan suara parau karena menahan malu Rani mengucapkan beberapa gumaman dan gue hanya diam sembari mencari "jawaban" sebenarnya

Bibir gue meluncur kebawah, melewati lubang pusarnya dan gue jilat perlahan, Rani hanya bisa menahan geli sembari meremas bantal yang berada di sampingnya

Lidah gue bergerak turun lebih kebawah, kali ini menyusuri bulu kemaluannya yang halus bekas cukuran, bak "hiasan" yang menempel menambah kesan seksi atau apapun itu, msVnya masih berbentuk garis lurus, gue sibak bagian dalamnya yang gue lihat berdenyut sembari mengeluarkan cairan yang punya bau khas itu

Gue susuri perlahan, sementara pegangan tangan Rani yang berpindah dari meremas bantal kini meremas rambut gue,

"Rilll... udahhhh" badannya bergetar, rasa geli yang menjalar dari msVnya menjalar kesemua bagian, gue hentikan tindakan gue dan melihat mata sayunya yang terlihat pasrah

Penis gue mengacung keras seakan tidak sabar untuk menyelusuri tempat baru, gue gesek perlahan gerbang msVnya, Rani menggigit bibir bagian bawahnya menahan nyeri saat kepala penis gue mulai menyeruak masuk membelah msVnya

"Engggghhh...." Rani menutup matanya, melihat Rani kesakitan gue hentikan sejenak, kepala penis gue berdiam beradaptasi di lubang msVnya yang berdenyut perlahan, cairan cintanya membasahi kepala penis gue, dinding msVnya menggenggam erat kepala penis gue, gue merasakan sesuatu menahan laju penis gue, kemudian dengan tempo perlahan gue dorong penis gue masuk lebih dalam..

"Akkhhh...!" Rani menjerit ketika penis gue masuk lebih dari setengah, ada cairan hangat yang ternyata darah, dari sudut matanya terlihat air mata yang seperti pecah keluar dari muara
"Tahan bentar Rani sayang" karena terbawa suasana, kata kata itu terlontar begitu saja, mendengar itu pipi Rani merona lebih merah disertai dengan anggukan dan matanya masih menutup erat entah karena malu atau perasaan yang lain, gue hanya bisa memaki diri gue sendiri

Meskipun gue berusaha menghentikan perbuatan gue, tapi melihat darah di sekitar msV dan batang penis gue membuat gue berpikir 1000x, bukankah Rani akan lebih terluka klo gue hentikan aktifitas kami ini

Pinggul gue kembali bergerak, memajukan penis gue yang belum terhalang oleh dinding rahimnya, cairan cinta kami memperlancar penetrasi dan badan Rani yang tadinya kaku menahan sakit kini mulai rileks dan sesekali mengimbangi gerakan pinggul gue

"Rann, ughhh" gerakan penis gue perlahan menjadi lebih cepat, cengkraman erat dinding msVnya membuat gue kembali merasakan kenikmatan yang belum lama ini gue rasakan, mungkin karena tubuh Rani yang lebih pendek membuat jarak dinding rahim dengan gerbang msVnya pun juga memendek, belum habis tertelan, penis gue masih menyisakan beberapa cm di depan

"Rillll, geliii, cepetttttt, akkhhhh," tangannya menggapai dada gue dan entah karena gemas atau perasaan lain membuat kuku jemarinya menggores dada gue

Cplakkk
Plakkk

Paha kami beradu menimbulkan suara yang akan membuat orang ikut terangsang, ditambah erangan Rani yang entah kenapa hari ini makin menjadi

Saat gue benamkan penis gue dan membentur dinding rahimnya, msVnya berkontraksi menjepit penis gue, daging lembut yang seperti gerakan cengkraman tangan itu seakan membelai dan memberikan kasih sayang yang sangat luar biasa lembut, penis gue menegang hebat dan siap melepaskan pelurunya

"Rilll, akkuuuu udahhhhh" badannya melengking ke atas, pahanya menjepit erat pinggang gue dan msVnya mengucurkan banyak cairan orgasmenya...

Srrr
Srrrr

Badannya melemah tapi karena gue merasa akan keluar juga, gue naikkan tempo gerakan penis gue dan gue tarik keluar penis gue

Crrrtt
Crrrtt
Crrrt

Terasa 3x semburan sperma yang terjatuh di perut Rani yang kembang kempis mengikuti gerakan nafasnya

Badan gue terhuyung, terjatuh ke sebelah Rani, tidak ada kata terucap, yang terdengar hanya deru nafas kami berdua yang bersautan

"Makasih Ril, i love you" Rani memalingkan mukanya ke arah gue, gue hanya bisa meringis tersinyum simpul, haruskah gue jujur? dan bisa gue pastikan Rani akan berubah jika gue jujur...

Rani memeluk gue, penis gue yang masih setengah berdiri seakan masih berharap untuk ronde selanjutnya, tapi melihat Rani yang tiba tiba terlelap membuat gue membatalkan niat bejat gue

Pikiran gue kembali menerawang, what should i do? gue hanya bisa mendengus perlahan karena gue yakin kebahagiaan yang gue rasakan sekarang akan berbalik menyisakan penderitaan....

Hari itu gue menemani Rani yang kian lengket layaknya prangko, meskipun gue belum bisa mengucap i love you, tapi at least gue berusaha untuk ga lari dari tanggung jawab

Dipenghujung tahun dengan minimnya aktifitas kampus karena memasuki semester akhir dan skripsi time membuat gue mempunyai banyak waktu luang...

Komunikasi gue dengan Yuuka masih hangat meskipun minim interaksi seksual karena gue juga ga bisa bayangkan kalau Yuuka dengan laki laki lain, hypocrite memang, tapi bukankah kebanyakan laki laki ingin menjadi Alpha Male?

Benar kata orang, kalau laki laki yang sudah masuk kedalam bagian dari setiap perempuan, aura kejantanan atau alpha malenya akan terlihat jauh lebih jelas dan terasa, seperti saat gue berinteraksi dengan teman wanita, entah kenapa pandangan mereka terlihat jauh berbeda dan ada kesan malu yang terasa, bahkan pernah gue menghabiskan waktu sendiri di mall hanya untuk sekedar merefresh pikiran dan saat duduk disebuah foodcourt gue menangkap sesuatu, seakan kendali badan gue hilang seketika tanpa sebab, yang gue tau gue hanya melihat 2 sosok wanita yang sangat trendy dan terkesan dari kalangan "wah", pandangan mereka seakan menelanjangi badan gue secara menyeluruh dan kemudian gue kembali tersadar, mata gue mengerjap beberapa kali dan tiba tiba gue alihkan pandangan gue ke belakang, disana gue mendapati 2 wanita yang tengah berbincang dan entah karena kebetulan atau hal lain, mereka ber 2 memalingkan muka ke arah gue, mata kami bertiga bertatap dan seketika gue memalingkan muka ke arah lain ... 2 wanita itu 100% seperti apa yang ada di dalam pikiran gue

2 wanita itu masih menatap ke arah tempat gue terduduk, dan gue masih bisa merasakan tatapan penasaran mereka, dan gue putuskan untuk meninggalkan tempat itu...

Di lain waktu dan tempat, di toko kepunyaan keluarga gue, bahkan ada beberapa ABG yang nekat untuk mempermalukan gue.. 4 orang ABG tipikal anak sekolahan dengan seragam abu abu dan bau khas mereka, salah satu dri ABG yang tempat tinggalnya ga jauh dari rumah itu menyodorkan sebuah kertas dan ke 3 temannya yang lain hanya bisa berteriak teriak ciee cieee dan tiba tiba lari dari sana

Gue? hanya bisa tersenyum simpul dan geleng geleng kepala, ga mungkin kan gue respon?

Gue juga merasa bahwa khodam gue melakukan sesuatu diluar kendali gue, dan sayangnya gue ga tau, kalau kata Adhit, level up dan itu membuat gue juga lebih bisa mengakses lebih dalam

Hal baru yang gue rasakan adalah, kali ini gue bisa dengan jelas melihat "path" seseorang meskipun ga terlalu jauh mungkin hanya sesaat, jika diandaikan seperti ini, banyak jalan menuju Roma, perumpaan ini lebih mengacu seseorang punya jalan masing masing dan tentunya pilihan mereka mengacu ke jalan yang berbeda, ada yang penuh dengan duri tanpa ujung, ada yang seperti lurus dan membahagiakan tapi sangat pendek seakan berhenti ditengah jalan

Sedangkan gue? sayangnya gue ga bisa melihat diri gue sendiri, ironis memang, tapi apa mau dikata?

Dengan banyaknya "Bunga" di sekeliling gue belum membuat gue bisa melepas kekosongan yang ditinggalkan Yuuka, meskipun LDR memang seperti ini adanya tapi jarak yang sangat jauh membuat gue mau ga mau memikirkan hal terburuk yaitu melepas Yuuka ...

Pikiran negatif belum bisa terlepas 100%, gue yang biasanya memberikan "jalan" ke orang lain tidak bisa berkutik saat gue merasa kesusahan

Di penghujung tahun ini gue mendapat banyak sekali surprise karena ada hari spesial bagi gue, yap bertambahnya umur, para Bunga yang mekar yang tidak luput dari bantuan gue seakan ingin memberikan balasan dengan masing masing cara

Tapi mungkin akan gue ceritakan di lain waktu karena itu semua seakan terlewati dan tertutupi oleh Yuuka

di tanggal 5 desember, sehari sebelum hari spesial gue, Yuuka menelpon menggunakan video call, karena gue juga berharap bahwa Yuuka memberikan sesuatu yang spesial di hari itu meskipun gue tau gue belum pernah memberitau hal ini

"Malam yangg" Wajahnya terlihat cerah, senyuman itu yang belum bisa gue lupakan sedikitpun, jikalau tangan ini bisa mengabadikannya lewat gambar tentu akan gue abadikan setiap bagian badannya
"Malam juga yangg" gue hanya bisa tersenyum melihatnya, meskipun ada rasa sedih luar biasa merasakan kerinduan yang begitu menyesakkan
"Isshhh, kok sedihhhh kenapaaa" Yuuka berusaha menyairkan suasana tapi entah kenapa raut dia juga ikut berubah
"Gpp yang hehe"

Yuuka membawa hp nya keluar, waktu itu malam hampir pukul 10, tapi di jepang gue yakin itu hampir tengah malam, dia terduduk dihalaman yang berlantai kayu, dan di luar tampak lampu taman yang menghiasi kebun disekitarnya, butiran putih salju tengah turun menghiasi langit malam

Yuuka memakai baju kasual, entah apa sebutannya karena terlihat sebuah sweater lengan panjang yang digulung dibagian ujungnya memperlihatkan jemari lentik nan putih miliknya, kukunya di cat putih dan mengkilat, dengan background pemandangan malam di halamannya wajah Yuuka memerah, dari kedua sudut matanya mulai terkumpul air mata yang mulai menumpuk dan perlahan mengalir jatuh dikedua pipinya

"お誕生日おめでとう" dan tangis Yuuka pecah entah kenapa, matanya memerah mengeluarkan air mata yang serasa diperas, gue yang melihatnya hanya terdiam karena gue belum tau maknanya tapi karena mendengar "Otanjoubi" gue rasa gue tau maknanya, dan entah kenapa seperti tertular air mata kembali menetes membasahi kedua pipi gue yang terus mengalir hingga membuat mata gue berkabut...

"たくさんの幸せが訪れますように" Yuuka mengucapkan kalimat bahasa jepang dengan tersendat dan dia berusaha tersenyum, gue hanya bisa menyalahkan takdir yang memisahkan kami berdua

"Aku minta maaf ril, aku ga disana disamping kamu, tapi aku yakin kamu masih bisa bahagia disana" Yuuka mengusap air matanya dengan sweater diujung tangannya

"Tapi yang... ak-" bibir gue tertahan, bergetar mencari kata yang tepat
"Aku berusaha untuk tersenyum, tapi aku ga bisa tersenyum liat kamu begitu yang" bibir pinknya itu juga ikut bergetar

Hati gue sesak, seperti sayatan yang tak pernah berhenti sedikitpun

"Tapi jangan menyerah ya! aku akan tetap mendukung setiap langkah kamu" air matanya kini mengering setelah diusap beberapa kali
"Cepet berharap!" Yuuka menyuruh gue untuk make a wish, dan dia juga menutup matanya seakan seperti dia berada disamping gue menunggu gue untuk mengucapkan keinginan gue

Matanya tertutup rapat, wajahnya yang cantik itu kini tersenyum cantik, bibirnya yang tipis dengan lesung pipi menghiasi wajah cantiknya, gue hanya bisa menyentuh bibirnya lewat layar HP gue dengan jari dan dengan segera menutup mata gue dan berharap bahwa kami dipertemukan dan berjodoh...

Yuuka membuka matanya dan tersenyum..

"Aamiin" dia menepuk kedua tangannya dan menganggukkan kepalanya, entah dia tau atau tidak gue ga memikirkannya, yang terpenting adalah gue bisa melihat kembali senyumannya

"Biar waktu yang menentukan ya Ril, kita cuman bisa berusaha yang terbaik, jadi jangan sedih yaaa, i love you, my dear" Yuuka mengecup kamera hpnya seakan mengecup gue, dan gue hanya bisa tersenyum meskipun hati masih teriris

Malam itu gue habiskan waktu berjam jam hingga tengah malam di tempat gue yang artinya pukul 2 dijepang, tak lupa gue akhir i komunikasi dengan ucapan sayang dan tidur nyenyak

Dan gue masih ingat, di malam itu gue bermimpi, di tengah hamparan rumput dengan langit mendung, seseorang berbicara disebelah gue, sayangnya gue ga bisa melihat wajahnya yang "bercahaya" itu, gue hanya bisa melihat dari nada bicaranya, ini bukan orang sembarangan

"Tau kah kamu kapan manusia itu mati?"

Sesosok itu bertanya tapi entah kenapa mulut gue terkunci

"Manusia mati saat mereka menyerah, menyerah karena merasa tidak berdaya, memang banyak orang yang tanpa perlu bersusah payah bisa menikmati hidup, tapi apakah kamu mau menerima keadaan dimana kamu diinjak tanpa bisa melawan? setidaknya jika kamu melawan kamu bisa mati berusaha dan itu cukup"

Gue ga begitu ingat obrolan selanjutnya, hanya beberapa hal yang gue ingat bahwa gue sedang diberi peringatan...

Perasaan hangat saat mendengar suaranya dan juga disertai bulu kuduk berdiri dan bahkan terkadang saat gue mengingatnya, membuat gue bergidik sendiri sampai sekarang

Dan setelah hari itu, tampaknya perubahan yang gue alami cukup besar, khodam gue berusaha "membersihkan" siapapun tanpa gue suruh layaknya penyedot debu yang bertemu dengan kotoran, dan ini membuat gue dibenci banyak orang tanpa sebab terutama orang dengan aura gelap yang membuat hidup gue makin ekstrem...


To be continued...
Sesama 🏹 ternyata ... Salam takzim
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd