Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Nafsu Besar Artis artis Indonesia

Mau siapa dulu ini?

  • Rita Amilia

    Votes: 55 9,1%
  • **************

    Votes: 351 58,0%
  • Caca Tengker

    Votes: 18 3,0%
  • Arshanty

    Votes: 57 9,4%
  • Shanty Widihastuti (Istri Deni Cagur)

    Votes: 124 20,5%

  • Total voters
    605
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Curhat Berujung Nikmat

Sehabis membersihkan tubuh aku melangkahkan kakiku kekasur, namun disaat badan suda rebah pintu kamarku diketuk dari luar.

Dengan agak berat hati akupun melangkah menuju pintu untuk melihat siapa yg mengetoknya.

"Gigi, mau ngapain kemari?" Tanyaku

Gigi tak membalas pertanyaanku dan langsung nyelonong masuk kekamar dan menyuruhku untuk menguncinya.

Diapun langsung duduk di sofa yang ada dikamarku.

"Nis gua numpang tidur sini ya sambil curhat" ujarnya dengan wajah sedih

"Tapi uda malam gi, ntar kamu dicari rapi gimana?" Tanyaku ke gigi sambil ikut duduk di sofa sebelahnya

"Aku uda pamit kerapi. Aku bilang tidur bareng luna dikamarnya" balasnya

"Terus rapi ngijinin?" Tanya ku

"Dia pasti ijin, walau wa gua ga dibalas" jawabnya

"Aku takut gi, ntar dikira aneh² sama yang lain" jawabku

"Lu santai aja nis, anak² uda pada tidur kok" jawabnya

"Terus ropotar gimana gi?, kalau enggak kita ngobrol dibawah aja deh sampai jam berapa gitu gi." Ujarku sambil memegang tangannya untuk keluar kamar

"Disini aja nis, gua males tidur bareng rapi malam ini" jawabnya sambil menolak ajakanku

"Yaudah mau curhat apa?" tanyaku

"Lu tadi ikut kekamar sebelah juga ya?" Tanyanya mencoba menyelidikiku

"Kamar sebelah mana gi?" Tanyaku penasaran

"Itu bareng rapi dan yang lain" ujarnya

Deght jantungku seperti mau copot ketika mendengar ucapan gigi yang barusan. Akupun tertunduk malu tanpa mengeluarkan kata kata.

"Gua tau nis lu orang baik. Lu ga ikutan tadi didalam bareng mereka". Ujarnya membuka obrolan ketika suasana mulai diam

"Eh, lya gi. Gua kan punya bini" ujarku

"Rapi emang suka main perempuan. Gua kaya ga dianggap istri sama dia" ujarnya sambil meneteskan air mata

"Sabar gi, mungkin dia masi asik dengan dunianya seperti itu" ujarku sambil mencoba menenangkannya

"Sampai kapan nis. Dulu sebelum merid dia janji gabakalan kaya gini. Tapi nyatanya apa" ujar gigi dengan nada sedikit kencang

(Suara dari dalam kamar tidak bakalan terdengar keluar walau sekencang apapun karna terdapat peredam suara didalam kamar)


Akupun bangkit dari sofa untuk mengambil tissu yang ada di meja hias kamar. Setelahnya aku mendekat ke gigi kembali.

Aku tidak memberikan tissu itu kegigi, namun aku berinisiatif untuk mengelap airmatanya sendiri.

Kulap permukaan wajahnya yang terkena airmata dengan sangat lembut.

"Makasih nis" ujarnya

"Iya gi sama sama. Kamu sabar aja gi, mungkin sekarang belum waktunya tapi nanti pasti ada kok. Ingat ada pelangi setelah hujan" Ujarku mencoba menenangkannya

"Iya nis. Gua selalu berdoa kok supaya dia cepat berubah" balasnya


Gigipun sekarang mulai terlihat tenang kembali. Akupun mencoba mengajaknya ngobrol kembali.

"Kamu suka larang dia asal dekat dengan cewe² gi?" Tanyaku

"Ya kalau itu pasti nis, istri mana yang mau lihat suaminya dekat dengan perempuan lain" balasnya

"Kalau menurut aku salah si gi" balasku

"Kok salah nis, coba kamu tanya istri lu deh. Mau enggak dia lu deket sama cewe-cewe" balasnya

"Gua dikasih kebebasan kok gi sama istri. Tapi dia suka cek hp aku diawal². Tapi makin kesini dia ga pernah cek lagi, selain karna emang guanya ga suka main² si." Jawabku

"Enak ya jadi istri lu den. Kamu baik orangnya ga kaya si itu" jawabnya

"Eh, enggak kok pribadi orang kan berbeda beda. Tapi bakalan ada masanya, seseorang itu bakalan bosan sama rutinitasnya. Percaya deh sama aku". Ujarku

"Iya nis" balasnya singkat

"Yasudah kamu istrihat. Uda malam juga kan ini, besok harus buat konten lagi" ujarku

"Iya nis, gua numpang kamar mandi dulu ya nis" ujarnya sambil berjalan ke kamar mandi

Akupun masi terduduk disofa sambil menyalakan tv. Namun tidak ada satu channelpun yang menarik sehingga aku mematikannya kembali.

Aku tertidur disofa hingga akhirnya gigi datang membangunkanku.

"Pindah dikasur aja nis, sofanya keras itu" ujarnya

"Gua disini aja gi" ujarku sambil jalan kekasur untuk mengambil bantal dam selimut.

"Dikasur aja nis bareng gua. Gpp kok" ujarnya lagi.

"Kamu serius gi? Ntar kalau misalnya aku horny gimana?" Ujarku kembali

"Ahh kamu becanda aja nis, yaudah yuk"ujarnya sambil merebahkan badan dikasur

Akhirnya akupun memutuskan untuk tidur dikasur bersama dengan gigi. Namun aku tidurnya membelakangi badannya.

"Nis kita musuhan ya sampai lu tidurnya belakangin gua" ujar gigi dengan tiba tiba

"Ehh eng.. gak gi. Aku takut kalau nanti terjadi hal yang diinginkan" ujarku sambil mengganti posisi tidurku sebentar sehingga berhadapan dengannya

"Slurpp" gigi mencium bibirku dengan tiba tiba

aku kaget bukan main disini. Akupun melepaskan ciumannya.

"Kok dilepas nis?" Ujarnya dengan wajah sedikit kecewa

"Aku takut keterusan gi" ujarku

Tanpa memperdulikan obrolanku tadi gigi mendekatkan bibirnya dan langsung mencium bibirku kembali.

"Slurpp.. slurpp.. slurpp" terdengar suara ciuman kami berdua.

Akupun tak kuasa menolak ciuman gigi yang sedikit agresif.

Kucoba untuk memainkan lidahnya dengan sangat agresif pula.

Gigi dengan liarnya membalas ketika lidah kami saling beradu.

"Klek... klekk... klekk"

Gigi mengerrakkan tangannya kebawah dan memasuki celana boxerku.

Akupun melepas pagutanku karna aku tidak mau kalau sampai bablas.

"Gi, jangan ya, kita cukup sampai sini aja. Jangan terlalu jauh" uajrku sambil menarik tangan gigi yang berada didalam boxerku.

...


Bersambung...
ijin pasang alarm dsini hu... ☕
 
Bimabet
Curhat Berujung Nikmat

Sehabis membersihkan tubuh aku melangkahkan kakiku kekasur, namun disaat badan suda rebah pintu kamarku diketuk dari luar.

Dengan agak berat hati akupun melangkah menuju pintu untuk melihat siapa yg mengetoknya.

"Gigi, mau ngapain kemari?" Tanyaku

Gigi tak membalas pertanyaanku dan langsung nyelonong masuk kekamar dan menyuruhku untuk menguncinya.

Diapun langsung duduk di sofa yang ada dikamarku.

"Nis gua numpang tidur sini ya sambil curhat" ujarnya dengan wajah sedih

"Tapi uda malam gi, ntar kamu dicari rapi gimana?" Tanyaku ke gigi sambil ikut duduk di sofa sebelahnya

"Aku uda pamit kerapi. Aku bilang tidur bareng luna dikamarnya" balasnya

"Terus rapi ngijinin?" Tanya ku

"Dia pasti ijin, walau wa gua ga dibalas" jawabnya

"Aku takut gi, ntar dikira aneh² sama yang lain" jawabku

"Lu santai aja nis, anak² uda pada tidur kok" jawabnya

"Terus ropotar gimana gi?, kalau enggak kita ngobrol dibawah aja deh sampai jam berapa gitu gi." Ujarku sambil memegang tangannya untuk keluar kamar

"Disini aja nis, gua males tidur bareng rapi malam ini" jawabnya sambil menolak ajakanku

"Yaudah mau curhat apa?" tanyaku

"Lu tadi ikut kekamar sebelah juga ya?" Tanyanya mencoba menyelidikiku

"Kamar sebelah mana gi?" Tanyaku penasaran

"Itu bareng rapi dan yang lain" ujarnya

Deght jantungku seperti mau copot ketika mendengar ucapan gigi yang barusan. Akupun tertunduk malu tanpa mengeluarkan kata kata.

"Gua tau nis lu orang baik. Lu ga ikutan tadi didalam bareng mereka". Ujarnya membuka obrolan ketika suasana mulai diam

"Eh, lya gi. Gua kan punya bini" ujarku

"Rapi emang suka main perempuan. Gua kaya ga dianggap istri sama dia" ujarnya sambil meneteskan air mata

"Sabar gi, mungkin dia masi asik dengan dunianya seperti itu" ujarku sambil mencoba menenangkannya

"Sampai kapan nis. Dulu sebelum merid dia janji gabakalan kaya gini. Tapi nyatanya apa" ujar gigi dengan nada sedikit kencang

(Suara dari dalam kamar tidak bakalan terdengar keluar walau sekencang apapun karna terdapat peredam suara didalam kamar)


Akupun bangkit dari sofa untuk mengambil tissu yang ada di meja hias kamar. Setelahnya aku mendekat ke gigi kembali.

Aku tidak memberikan tissu itu kegigi, namun aku berinisiatif untuk mengelap airmatanya sendiri.

Kulap permukaan wajahnya yang terkena airmata dengan sangat lembut.

"Makasih nis" ujarnya

"Iya gi sama sama. Kamu sabar aja gi, mungkin sekarang belum waktunya tapi nanti pasti ada kok. Ingat ada pelangi setelah hujan" Ujarku mencoba menenangkannya

"Iya nis. Gua selalu berdoa kok supaya dia cepat berubah" balasnya


Gigipun sekarang mulai terlihat tenang kembali. Akupun mencoba mengajaknya ngobrol kembali.

"Kamu suka larang dia asal dekat dengan cewe² gi?" Tanyaku

"Ya kalau itu pasti nis, istri mana yang mau lihat suaminya dekat dengan perempuan lain" balasnya

"Kalau menurut aku salah si gi" balasku

"Kok salah nis, coba kamu tanya istri lu deh. Mau enggak dia lu deket sama cewe-cewe" balasnya

"Gua dikasih kebebasan kok gi sama istri. Tapi dia suka cek hp aku diawal². Tapi makin kesini dia ga pernah cek lagi, selain karna emang guanya ga suka main² si." Jawabku

"Enak ya jadi istri lu den. Kamu baik orangnya ga kaya si itu" jawabnya

"Eh, enggak kok pribadi orang kan berbeda beda. Tapi bakalan ada masanya, seseorang itu bakalan bosan sama rutinitasnya. Percaya deh sama aku". Ujarku

"Iya nis" balasnya singkat

"Yasudah kamu istrihat. Uda malam juga kan ini, besok harus buat konten lagi" ujarku

"Iya nis, gua numpang kamar mandi dulu ya nis" ujarnya sambil berjalan ke kamar mandi

Akupun masi terduduk disofa sambil menyalakan tv. Namun tidak ada satu channelpun yang menarik sehingga aku mematikannya kembali.

Aku tertidur disofa hingga akhirnya gigi datang membangunkanku.

"Pindah dikasur aja nis, sofanya keras itu" ujarnya

"Gua disini aja gi" ujarku sambil jalan kekasur untuk mengambil bantal dam selimut.

"Dikasur aja nis bareng gua. Gpp kok" ujarnya lagi.

"Kamu serius gi? Ntar kalau misalnya aku horny gimana?" Ujarku kembali

"Ahh kamu becanda aja nis, yaudah yuk"ujarnya sambil merebahkan badan dikasur

Akhirnya akupun memutuskan untuk tidur dikasur bersama dengan gigi. Namun aku tidurnya membelakangi badannya.

"Nis kita musuhan ya sampai lu tidurnya belakangin gua" ujar gigi dengan tiba tiba

"Ehh eng.. gak gi. Aku takut kalau nanti terjadi hal yang diinginkan" ujarku sambil mengganti posisi tidurku sebentar sehingga berhadapan dengannya

"Slurpp" gigi mencium bibirku dengan tiba tiba

aku kaget bukan main disini. Akupun melepaskan ciumannya.

"Kok dilepas nis?" Ujarnya dengan wajah sedikit kecewa

"Aku takut keterusan gi" ujarku

Tanpa memperdulikan obrolanku tadi gigi mendekatkan bibirnya dan langsung mencium bibirku kembali.

"Slurpp.. slurpp.. slurpp" terdengar suara ciuman kami berdua.

Akupun tak kuasa menolak ciuman gigi yang sedikit agresif.

Kucoba untuk memainkan lidahnya dengan sangat agresif pula.

Gigi dengan liarnya membalas ketika lidah kami saling beradu.

"Klek... klekk... klekk"

Gigi mengerrakkan tangannya kebawah dan memasuki celana boxerku.

Akupun melepas pagutanku karna aku tidak mau kalau sampai bablas.

"Gi, jangan ya, kita cukup sampai sini aja. Jangan terlalu jauh" ujarku sambil menarik tangan gigi yang berada didalam boxerku.

...


Bersambung...
Tergoda

....

Tangan gigi masi saja berada didalam boxerku. Dia menggenggam penisku dengan tangan kanannya

"Nis, sekali ini aja ya. Gua kangen bersetubuh" ujarnya melepas genggamannya, lalu bangkit dari tidur untuk mendekat kearah bawah tubuhku. Dia menarik boxer beserta cdku kebawah.

Terpampang la pensiku dihadapan gigi. Aku mau menolak kembali namun kalah cepat dengannya. Dia sudah memasukkan penisku kedalam mulutnya.

Cplukk...

"Arghtt" desahku ketika gigi mulai memainkan penisku dengan mulutnya

"Cplukk... cplukk.... cplukk..."

Dengan sangat lihai gigi memaju mundurkan mulutnya dipenisku. Dimasukkannya penisku hingga mentok ke dalam mulutnya.

"Urghtt, gi" desahku

Setelah itu dia tidak luma menjilat ujung penisku dengan lidahnya

"Nis, punya kamu gede banget, muat ga ya nanti kalau dimasukin ke vagina aku?". Tanyanya

"Gatauhhh.. arght.. gieee.. gua gaa pernah lihat vagina kamu" balasku sambil mendesah sangkin enaknya permainan lidahnya

15 menit kemudian gigie bangkit dari duduknya dan dia langsung melepaskan seluruh pakaian yang menempel pada tubuhnya

"Rapi mah kalau diginiin doang uda langsung keluar nis. Kamu kuat banget" ujarnya sambil menyuruhku bangkit dari kasur untuk bergantian.

"Dimasukin langsung ni gi?" Tanyaku dengan wajah sedikit kaget ketika melihat bagian vaginanya.

"Kamu bisa mainin vagina ga?" Tanyanya dengan menampakkan wajah kepingin

"Bisa gi, sering sama bini juga" jawabku singkat

"Yaudah, mainin aja. Puasin aku malam ini niss". balasnya

Akupun membuka paha gigi dengan sangat lembut. Terpampang la vagina montok dengan hiasan bulu bulu halus disamping dan atas permukaan vaginanya.

"Kamu sering cukur gi?" Tanyaku

"Hmmm". Jawabnya singkat

Lalu akupun membuka vaginanya. "Urghtt indah sekali ini vagina" ujar batinku. Dengan dilapisi kulit warna pink dan sedikit kemerah merahan membuat isi dalamnya sangat menawan

Awalnya kuludahi terlebih dahulu vaginanya untuk mempermudah jari-jariku masuk menyusuri vaginanya. Lalu akupun memulai jilatanku terhadap vaginanya.

Kusentuh klitorisnya sehingga dia mulai sedikit merontah

"Urghtt... nisss... Iyaa... Urght... uhmmm..."
Desahnya ketika lidah lidahku menari kekanan dan kekiri diklitorisnya

"Clek... clekk... clekk"

"Urghtt.. niss... uhmm... enakkk nisss... urghtt"

"Nisss... iyaaahh... gua enakk... iyaa.. urghtt"

Sekitar 5 menis aku menyudahi permainan lidahku terhadap klitorisnya. Aku bangkit untuk mendudukan gigi disudut kasur.

"Gii, you look so beautiful" ujarku sambil mendekatkan mulutku ke buah dadanya.

"Clupp"

Kusedot pentil sebelah kirinya dan tangan kananku mencoba memainkan pentil payudaranya sebelah kanannya

"Urggtt, niss, nikmattt bangeettt sayangg iyaa.. iyaa.. gituuu.. iyaaa.." rancaunya dengan tidak jelas

"Masukkinn sayanggg aku uda tidak kuatt... masukinnn" rancaunya kembali

Kulepas bibirku yang lagi nempel pada payudaranya. Lalu kuludahi tanganku untuk berinisiatif memainkan vaginanya.

Kubuka vaginanya dengan ujung kedua jariku, lalu kutuangkan ludah yang tadi kutampung ditelapak tangan. Setelahnya kutelusuri vaginananya dengan jari tengahku.

Kumasukan dengan sangat perlahan, karena vaginanya masi teramat seret.

"Urghtt" desah gigi ketika jari tengahku sudah masuk setengah.

Aku tidak lupa memainkan kelentitnya kembali dengan jempolku.

Ketika jari tengahku sudah masuk seluruhnya ku diamkan sejenak didalam. Lalu kutarik perlahan kembali hingga setengah lalu kumasukan lagi hingga seluruhnya terbenam"

"Urghtt... sayangg.. enakkk" desah gigi ketika aku melakukan hal itu

Ketika kurasa jariku sudah sedikit terbiasa dengan vaginanya lalu kulepas ciumanku dan akupun menuju kehadapan vaginanya kembali.

Kuludahi kembali vaginanya sambil jari tengahku masi kugerakan maju mundur dengar ritme santai.

Aku mencoba untuk memasukan 3 jari kedalam vaginanya namun urung kulakukan, karna aku tak mau merusak vaginanya. Akhirnya aku mencoba memainkan dua jariku.

"Urghtt.. niss.. hmmm..." desah gigi kembali

Aku tak menggubris desahannya, malah kunaikan tempo permainan kedua jariku denhan sangat cepat.

Hal itu membuat gigi bertetiak lebih kencang

"Urghtt... uhmmm... akuu keluar sayanggg... mmmm...." teriaknya

Gigi menutup kedua kakinya sehingga aku tak bisa memainkan jari jariku kembali karna tanganku terjelit ditengah.

"Masukin sekarang nis" ujarnya

"Kamu diatas ya gi, aku pengen nyusu" ujarku

....


Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd