Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Namaku.. Putri (End)

putrimalu871

Semprot Kecil
Daftar
19 Feb 2017
Post
62
Like diterima
130
Bimabet
Yup. Namaku, Putri. Sebenarnya namaku lebih panjang lagi. Tp, cukuplah dgn Putri aja ya. Saat ini usiaku di penghujung kepala 2. Dan, aku udah punya suami yg menyayangi ku sepenuh hati plus seorang anak yg tampan. Ini kisahku ketika aku masih mengenyam dunia pendidikan. Ketika aku belajar tentang:

Cinta, Seks, dan Kesetiaan

Yup, ketika itu aku masih duduk di tahun terakhir salah satu sekolah negeri favorit di daerah Jakarta Timur.

Ciri2 fisik ku, apa ya.. Bapak ku seorang mualaf asli Manado dan Ibu ku asli Jawa Barat. Tinggi dan berat.. Hmm.. Yg pasti saat itu tinggi ku sekitar 165 cm dengan berat badan ideal. Karena aku termasuk salah satu langganan anggota Pasukan Pengibar Bendera di sekolah ku dulu setiap acara Agustus-an. Kalau untuk ukuran yg lain2, gak perlu diungkapkan secara detail ya. Cukup dibayangkan aja.

Aku masih ingat hari itu adalah hari pertama tahun ajaran baru di kelas 3 SMA. Suasana baru dan aku pun sudah memilih jurusan yang akan aku pelajari lebih detail, yaitu: IPS. Anak Sos! Sosialis! Begitu kami biasa menyebut jati diri kami. Kaum pemberontak yang tak mau dikekang oleh hukum Phytagoras atau teori Einstein yang selalu di dewa kan oleh anak2 IPA.

Hari itu kelas ku kedatangan anak baru. "Aji" ,katanya waktu memperkenalkan diri. Secara fisik Aji cukup menarik. Tetapi, ada yang lain dari sorot matanya. Entah apa itu, aku merasa ada sesuatu yang kelam dari hidupnya.

"Gue boleh duduk disini?"
"Ohh.. udah ada orangnya."
"Tuh kursi belakang kosong."

Trus, dia langsung melewati aku tanpa bilang terima kasih atau apapun. Benar2 bikin kesal.

"Haaaaiii... Putri! Gila lo mentang2 bentar lagi sweet seventeen, tambah cantik ajee"

Yup, ini sohib ku. Namanya Nana. Kami sudah berteman sejak kelas 1 SMA. Anaknya yang hepi dan easy going membuat aku nyaman bersahabat dengan Nana.

"Siapa tuh Put?"
"Katanya namanya Aji, Na."
"Ooo... ciieee Putri ku lg love at first sight. Uhuuyy.." goda Nana sambil mencubit pipi ku.

"Enak aja. Orang nya sok misterius gitu. Malesin tau.." timpalku sinis.
"Ati2 Putri, ntar Randi marah lho.."

Yup, Randi adalah pacarku. Kami jadian sudah setahun. Randi adalah kapten Tim Basket di sekolah ku. Kebetulan Randi memilih masuk jurusan IPA.

Tiba2, sepasang tangan mendekap ku dari belakang.

"Kyaaaaa.....!!!"
 
Yap. Prolog yang pendek. Kwkekkwe


Izin pasang tenda miss
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terima kasih atas respon semproters semua. Saya penulis baru alias newbie. Ijinkan saya mencoba menulis kembali pengalaman2 dulu yg pernah saya alami. Mohon kritik dan saran yg membangun agar dalam penulisan cerita bisa memuaskan semproters semua. Oya, berhubung saya ibu rumah tangga, mohon maaf bagi yg japri pengen kenal lebih dekat, tidak saya layani. Karena saya masih istri yg setia kepada suami. Mohon maaf dan terima kasih atas pengertiannya.
 
Tiba2, sepasang tangan mendekap ku dari belakang.

"Kyaaaaa.....!!!"

"Randi!!" sergah ku
"Gimana sih main peluk2 aja. Ini kan lagi d dlm kelas!"
Aku marah pada Randi yg tiba2 memelukku dari belakang.

"Randiii... lo ga sopan banget sih sama cewe. Kalo diliatin guru kumaha??"
Nana ikutan nyolot melihat kelakuan Randi.

"Iya.. iya sorry. Lagian gue kangen ama pacar gue yang cantik ini. Hehe.." sambil Randi melepas pelukannya.

Sedetik ku lihat Aji sempat menyaksikan keisengan Randi sambil tersenyum sinis kepadaku.

"Bodo amat! Freak!" maki ku dalam hati.

"Sayang, minggu depan kan kamu Sweet Seventeen. Aku mau kasih surprise ya. Boleh kan?" kata Randi kepada ku.

"Jyaaahh.. surprise di kasih tau. Itu mah bukan surprise kaleee.." timpal Nana

"Udah.. udah.. ini kesayangan aku berdua kalo udah ketemu, berantem terus."

"Iya sayang, aku mau. Beneran ya. Thanks ya."

"Kalo gitu cium dooong.." Randi langsung menyodorkan bibirnya.

"Iiih.. apa sih sayaang.." Sambil aku dorong tubuhnya.

"Woiii... anak IPA! Kelas lo udah masuk tuh.. Keluar woii.."
Teman2 cowo di kelas ku mulai menyoraki Randi.

"Oke.. oke Soob!"
"Honey, aku masuk kelas dulu ya"
"Bye.." kata Randi sambil berlari meninggalkan kelas ku.

Tiba2 lonceng pun berbunyi dan Ibu Guru memasuki kelas. Aku pun melihat Daftar Pelajaran... "Akuntansi" gumamku

"Na, its gonna be a loooong day" kata ku ke Nana

Nana cuma tersenyum manis. Sepertinya ini makhluk gak punya beban hidup sama sekali. Always happy.

"Selamat Pagi Anak2!"
"Perkenalkan, Saya Bu Yanti. Saya adalah wali kelas kalian semua."
"Tapi pasti udah kenal semua sama Saya ya. Kalian kan udah 3 tahun sekolah disini."

"Katanya ada murid baru di kelas Saya ini. Aji Nugroho? Mana yg namanya Aji??" kata Bu Yanti sambil celingak celinguk.

"Saya Bu!" jawab Aji sambil berdiri dan maju ke depan.

Aji pun melangkah melewati meja ku dan secara gak sengaja tangannya mengenai lengan ku. Aku pun reflek menghindar.

Ku lihat Aji melirik ku dengan heran. Dan tanpa berkata apapun, Aji berjalan melangkah cuek.

"Perkenalkan, Nama Saya Aji Nugroho."

......
 
Pertamax.
Ada beberapa catatan sih, tapi mengingat ini masih awal, lihat aja nanti satu atau dua sambungan lagi.

Saran sih, coba rapiin tulisannya dulu. Daaan.... Semangat sampai tamat ya :semangat:
 
Mantau dulu ahh ,, :kretek:
 
Pertamax.
Ada beberapa catatan sih, tapi mengingat ini masih awal, lihat aja nanti satu atau dua sambungan lagi.

Saran sih, coba rapiin tulisannya dulu. Daaan.... Semangat sampai tamat ya :semangat:

Thank you Pak De. Mohon bimbingannya supaya aku bisa nulis secanggih senior2 semproters. Trims Pak De.
 
Thank you Pak De. Mohon bimbingannya supaya aku bisa nulis secanggih senior2 semproters. Trims Pak De.
Baca-baca aja cerita di sini. Pelajari tulisan masing-masing. Banyak ragam gaya bahasa yang digunakan. Gunakan mana yang cocok untuk mbak putri. Itu dulu saran kedua dariku :)
 
Bimabet
Hari itu akhirnya selesai. Hari pertama di kelas 3 IPS. Walaupun seharian waktu berjalan lambat. Entah kenapa hari itu aku mau pulang jalan kaki aja. Yah, memang jarak antara rumah dan sekolah ku lumayan juga untuk ditempuh dengan jalan kaki. Tapi, entah kenapa hari itu aku males cepat2 sampai di rumah.

Hari itu Randi juga sedang latihan basket. Pengen nungguin, tapi males juga. Gak tau mau ngapain. Nana, seperti biasa tuh anak langsung ngacir pulang. Walaupun sohib dekat udah hampir 3 tahun, tapi yg gak pernah hilang dari Nana adalah sikap ghaib nya dalam menghilang. Kalo jam pelajaran udah selesai, Nana suka kena penyakit "short term memory". Biasanya kalo mendadak ada yg ngajak dia barengan, langsung lupa deh sama aku. Kalo udah gitu, malam nya pasti Nana telp sambil minta maaf. Tp aku gak masalah kok. Toh gak mengurangi rasa sayang aku sama Nana. Sahabat sejati ku.

Oya, Nana ini seperti bola bekel. Dengan tinggi kurang 5 cm dari aku dan badannya yg sekel (bukan gendut ya), serta bola mata nya yang lucu, Nana mirip banget sama tokoh kartun Jepang yang lucu dan imut. Sifatnya yang selalu ceria bahkan sering menggampangkan permasalahan, membuat Nana menjadi sahabat terbaik ku. Bagi Nana, masalah itu hanya seperti kue cokelat. Walaupun terkadang pahit, tapi selalu enak kok ujung nya.

Eniweii.. Aku pun berjalan menuju rumah. Kebetulan cuaca siang itu tidak terlalu terik. Bahkan sepertinya mau hujan. Aku tertarik menyusuri jalan2 yg berbeda dari hari biasanya. Tetapi, aku dikagetkan dengan suara seseorang yang menyapa ku dari belakang...

"Lo kok pulang sendirian?" Nada pertanyaan yang terdengar sinis di kuping ku. Ini pasti si Anak baru.

"Hah? Lo ngomong ama gue?"

Kali ini dia beneran ngomong sinis, "Hmm.. sayang ya lo budek."

"Eh, lo mau berantem ma gue??" Hardik ku kesal. Ku lihat Aji sedang duduk di sepeda nya. Sebenarnya sepeda nya sering ku lihat di kejuaraan balap sepeda. Tp tumben dipake buat Sepeda ke sekolah.

"Nama lo Putri, kan?"

"Menurut lo?"

"Woow.. santai Tuan Putri. Gue bukan penjahat kok. Lo kenapa sih ma gue?"

"Ge er banget lo. Biasa aja dong!"

"Lo takut ya ke gep ama cowo lo?"

"Eh, lo kenapa sih? Anak baru aja songong. Pergi lo! Gue laporin cowo gue lo ya..!!"

Aku pun langsung lari meninggalkan Aji dengan sepedanya. Lari terus.. terus.. dan terus.. Hingga tanpa ku sadari, aku memasuki daerah yang belum aku mengerti. Tiba2 hujan pun turun.

"Ya Tuhan.."

Aku pun buru2 mencari tempat berteduh. Di dalam hati aku menyesal, kenapa aku mencoba2 melewati jalan2 dan gang2 yang berbeda dari biasanya. Langit mendadak semakin gelap dan sepertinya hujan badai.

Yup, betul sekali tebakan ku. Hujan badai dan membuat tubuhku basah semua. Sambil menggigil aku berteduh di halaman sebuah rumah kosong.

"Kedinginan, Neng?"

Sebuah suara serak memecah keheningan ku di saat itu. Ternyata rumah yang ku pikir kosong, bukan lah rumah yg benar2 kosong. Ternyata di dlm rumah tsb ada 3 orang gelandangan. Gak tau apakah mereka tinggal disitu atau kebetulan berteduh juga seperti diriku.

Aku mencoba mengabaikan suara tersebut.

"Neng, masuk aja. Di luar hujan angin lho. Kesian itu baju nya basah semua."

"Iya Neng, di dalam ada kopi hangat. Masuk ya?"

"Cakep juga nih Bong. Kita temenin di luar yuuk. Kita gak boleh kurang ajar dgn cewe. Hehe.." timpal salah satu dari mereka

Tiba2 mereka bertiga mendadak keluar dan langsung menyergapku. Aku yg kaget, tidak sempat untuk lari dari rumah itu. Gelandangan bertubuh gendut yg dipanggil "Bong" menarik ku ke dalam rumah dan membanting ku ke lantai.

Badan ku sakit. Seketika kepala ku pun sontak pusing. Mataku nanar.

"Mulus juga nih cewe. Paha nya putih.."

"Artis kali yak?"

"Itunya pasti masih perawan."

Kepala ku bertambah pusing mendengar hal tersebut. Naluri ku mengatakan, aku harus lari dari rumah tersebut. Tp kaki ku terasa berat dan kepala ku pusing. Mungkin efek dari aku terbanting ke lantai.

Memang hujan telah membuat tubuhku basah kuyup. Sehingga pakaian dalam ku pun tercetak samar di tubuhku. Ku lihat mereka beberapa kali menelan ludah melihat paha putih ku yg tersingkap dari rok SMA ku. Dan celaka nya hari itu aku tidak mengenakan hot pants sebagai daleman.

"Kita entotin aja Jo. Kalo dia melawan, kita gorok lehernya."

"Hahahaha.. betul juga ya."

Seketika tubuh ku menggigil karena salah seorang dari mereka mengeluarkan pisau lipat dan mengatakan akan menggorok leher ku.

Tiba2, Bong mengunci tubuh ku. Aku tidak bisa bergerak. Aku berteriak sekuat tenaga. Tetapi suara teriakan ku kalah dengan petir yg bersahutan di luar.

Salah seorang dari mereka memegang kaki ku dan gelandangan yg dipanggi Jo membuka kancing2 baju ku menggunakan pisau lipat.

"Jangan melawan Neng. Nanti kulit mulus Neng jadi lecet lho.. Hehe.."

"Nikmatin aja. Pasti nanti Neng ketagihan."

Aku hanya bisa menangis menjerit melihat Jo memutuskan semua kancing baju ku dan menyobek tanktop ku. Sekarang terpampanglah dada ku yg dibalut oleh Bra berwarna cream. Warna yg senada dengan warna kulit ku.

"Tete lo bikin gue nafsu.."

Aku hanya bisa menangis disaat mereka bertiga tertawa terbahak2. Kemudia Jo memotong tali bra yg kupakai sehingga sekarang tidak ada sehelai benang pun yg menutupi bukit indah milikku. Dengan puting berwarna cokelat muda, membuat mereka menjadi tambah bernafsu.

Kemudian Jo mulai merobek rok SMA ku. Lalu, tiba2..

Braaakkk...!!!!!!

.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd