putrimalu871
Semprot Kecil
- Daftar
- 19 Feb 2017
- Post
- 65
- Like diterima
- 133
Yup. Namaku, Putri. Sebenarnya namaku lebih panjang lagi. Tp, cukuplah dgn Putri aja ya. Saat ini usiaku di penghujung kepala 2. Dan, aku udah punya suami yg menyayangi ku sepenuh hati plus seorang anak yg tampan. Ini kisahku ketika aku masih mengenyam dunia pendidikan. Ketika aku belajar tentang:
Cinta, Seks, dan Kesetiaan
Yup, ketika itu aku masih duduk di tahun terakhir salah satu sekolah negeri favorit di daerah Jakarta Timur.
Ciri2 fisik ku, apa ya.. Bapak ku seorang mualaf asli Manado dan Ibu ku asli Jawa Barat. Tinggi dan berat.. Hmm.. Yg pasti saat itu tinggi ku sekitar 165 cm dengan berat badan ideal. Karena aku termasuk salah satu langganan anggota Pasukan Pengibar Bendera di sekolah ku dulu setiap acara Agustus-an. Kalau untuk ukuran yg lain2, gak perlu diungkapkan secara detail ya. Cukup dibayangkan aja.
Aku masih ingat hari itu adalah hari pertama tahun ajaran baru di kelas 3 SMA. Suasana baru dan aku pun sudah memilih jurusan yang akan aku pelajari lebih detail, yaitu: IPS. Anak Sos! Sosialis! Begitu kami biasa menyebut jati diri kami. Kaum pemberontak yang tak mau dikekang oleh hukum Phytagoras atau teori Einstein yang selalu di dewa kan oleh anak2 IPA.
Hari itu kelas ku kedatangan anak baru. "Aji" ,katanya waktu memperkenalkan diri. Secara fisik Aji cukup menarik. Tetapi, ada yang lain dari sorot matanya. Entah apa itu, aku merasa ada sesuatu yang kelam dari hidupnya.
"Gue boleh duduk disini?"
"Ohh.. udah ada orangnya."
"Tuh kursi belakang kosong."
Trus, dia langsung melewati aku tanpa bilang terima kasih atau apapun. Benar2 bikin kesal.
"Haaaaiii... Putri! Gila lo mentang2 bentar lagi sweet seventeen, tambah cantik ajee"
Yup, ini sohib ku. Namanya Nana. Kami sudah berteman sejak kelas 1 SMA. Anaknya yang hepi dan easy going membuat aku nyaman bersahabat dengan Nana.
"Siapa tuh Put?"
"Katanya namanya Aji, Na."
"Ooo... ciieee Putri ku lg love at first sight. Uhuuyy.." goda Nana sambil mencubit pipi ku.
"Enak aja. Orang nya sok misterius gitu. Malesin tau.." timpalku sinis.
"Ati2 Putri, ntar Randi marah lho.."
Yup, Randi adalah pacarku. Kami jadian sudah setahun. Randi adalah kapten Tim Basket di sekolah ku. Kebetulan Randi memilih masuk jurusan IPA.
Tiba2, sepasang tangan mendekap ku dari belakang.
"Kyaaaaa.....!!!"
Cinta, Seks, dan Kesetiaan
Yup, ketika itu aku masih duduk di tahun terakhir salah satu sekolah negeri favorit di daerah Jakarta Timur.
Ciri2 fisik ku, apa ya.. Bapak ku seorang mualaf asli Manado dan Ibu ku asli Jawa Barat. Tinggi dan berat.. Hmm.. Yg pasti saat itu tinggi ku sekitar 165 cm dengan berat badan ideal. Karena aku termasuk salah satu langganan anggota Pasukan Pengibar Bendera di sekolah ku dulu setiap acara Agustus-an. Kalau untuk ukuran yg lain2, gak perlu diungkapkan secara detail ya. Cukup dibayangkan aja.
Aku masih ingat hari itu adalah hari pertama tahun ajaran baru di kelas 3 SMA. Suasana baru dan aku pun sudah memilih jurusan yang akan aku pelajari lebih detail, yaitu: IPS. Anak Sos! Sosialis! Begitu kami biasa menyebut jati diri kami. Kaum pemberontak yang tak mau dikekang oleh hukum Phytagoras atau teori Einstein yang selalu di dewa kan oleh anak2 IPA.
Hari itu kelas ku kedatangan anak baru. "Aji" ,katanya waktu memperkenalkan diri. Secara fisik Aji cukup menarik. Tetapi, ada yang lain dari sorot matanya. Entah apa itu, aku merasa ada sesuatu yang kelam dari hidupnya.
"Gue boleh duduk disini?"
"Ohh.. udah ada orangnya."
"Tuh kursi belakang kosong."
Trus, dia langsung melewati aku tanpa bilang terima kasih atau apapun. Benar2 bikin kesal.
"Haaaaiii... Putri! Gila lo mentang2 bentar lagi sweet seventeen, tambah cantik ajee"
Yup, ini sohib ku. Namanya Nana. Kami sudah berteman sejak kelas 1 SMA. Anaknya yang hepi dan easy going membuat aku nyaman bersahabat dengan Nana.
"Siapa tuh Put?"
"Katanya namanya Aji, Na."
"Ooo... ciieee Putri ku lg love at first sight. Uhuuyy.." goda Nana sambil mencubit pipi ku.
"Enak aja. Orang nya sok misterius gitu. Malesin tau.." timpalku sinis.
"Ati2 Putri, ntar Randi marah lho.."
Yup, Randi adalah pacarku. Kami jadian sudah setahun. Randi adalah kapten Tim Basket di sekolah ku. Kebetulan Randi memilih masuk jurusan IPA.
Tiba2, sepasang tangan mendekap ku dari belakang.
"Kyaaaaa.....!!!"