Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Namaku.. Putri (End)

Ternyata ada tread baru ceritanya mantap bikin deg deg seeer
Ditunggu lanjutannya ate uti
 
Putri...lanjutannya bgm dirimu...
Ditunggu updatenya hu...
 
mbak!:kaget: mbakPuput!!!
bangun mbak.....!

wah!:takut: gawat!!
mbak Puput nya lagi ke-enakan dimimpinya,,,,
bisa dehidrasi:aduh: jika kelamaan basahnya...

:hua:
 
Pria itu menciumku semakin panas, ia menindihku sehingga kami terhempas ke ranjangku dengan posisi aku di bawahnya. Bibir kami saling memagut dan tangannya menggerayangi pahaku yang terbuka dengan liarnya, lidahnya menjalar bagai ular ke telinga dan leherku sementara tangannya menarik lepas lipatan handuk kuning yang melilit tubuh telanjangku.

Dia memandangi tubuhku dengan tatapan nanar. Tangannya bergetar meraih dan meremas-remas payudaraku yang berputing kemerahan sehingga menyebabkan aku mendesah-desah dengan sangat sensual. Wajahnya mendekati kedua gunung kembarku lalu kurasakan lidahnya menjalar dan meliuk-liuk di putingku, menghisap dan meremas-remas payudaraku. Memang ukuran payudara ku menggemaskan para pria yang menatapnya.

Setelah itu tangannya mulai merayap ke bawah, mengelus-elus bagian kewanitaanku yang ditumbuhi bulu-bulu yang lebat. Jari pria itu, mengelus-elus bibir vaginaku lalu mulai menyusup ke dalam.

Nampaknya dia tahu bahwa aku sudah pada situasi terangsang berat. Pria itu merebahkan badannya yang berbidang dengan menindih tubuhku dan memeluk ku seraya melumat mulut, leher dan telingaku.

Dia mengecup-ngecup leher, pundak dan akhirnya payudaraku kembali jadi bulan-bulanan lidah dan mulutnya. Perlakuannya membuat birahiku makin menggila, aku pun semakin melenguh dan mendesah tak karuan. Bagian belakang tubuh pria itu mulai dari punggung, pinggang sampai pantatnya tak luput dari remasan-remasan tanganku. Aku membiarkan diriku dikuasainya.

Pinggulnya mulai digerakan memutar perlahan sekali mengaduk vaginaku, tapi mulutnya bertambah ganas melahap gundukan payudaraku beserta putingnya.

"Uhh.. ohh..." desah ku sambil membuka kakiku lebih melebar lagi.
Pria itu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia mempercepat ritme gerakan pinggulnya.

"Agghh.... teruuss.." aku meracau merasakan kejantanannya yang berputar-putar di kewanitaanku walaupun masih ditutupi celana pendek nya. Kepalanya tengadah dengan mata terpejam, pinggulnya turut bergoyang.

Merasakan gerakannya mendapat respon ku, pria itu tidak ragu lagi untuk melepaskan baju kaos dan celana pendek nya hingga kami kini benar-benar sudah telanjang bulat. Kemudia dia mulai menggesek-gesekkan sambil menarik-memutar batang kemaluannya di bibir vagina ku.

"Aaauugghh.. sshh....!!” Aku tak kuasa lagi menahan luapan kenikmatan sampai eranganku makin tak terkendali. Aku masih mencoba menggigit bibir agar tidak terlalu keras.

"Aakhhh..." jeritku ketika secara tiba-tiba dia menghentakkan penis nya ke dalam vagina ku.

"Eiihh.. huuss.. mmmmhhh!!" ceracaunya sambil terus menggenjotku.

"Aahh.. ohh..," kenikmatan terlarang itu semakin menderaku.

Pinggulku kubuat seirama kocokan penisnya.

Tiba-tiba dia mencabut penisnya setelah 15 menit menyetubuhi ku di atas dan meminta ku untuk nungging. Aku pun membalik tubuhku dan nungging dengan berpijak pada dua sikutku yang menekan ranjang, pria itu mengambil posisi tepat di belakangku.

Dia membelai-belai pantatku yang bulat dan besar. Tangannya menyibak bongkahan pantatku sehingga vaginaku jelas terlihat olehnya. Astaga! Dia mulai menjilati vaginaku.


"Ahh.. sstt... aouhh..!" aku mendesah nikmat.

Jilatannya di vaginaku dalam posisiku nungging, terasa nikmat sekali.
Mendengar desahku ia makin berani, jarinya ikut bermain membelai vaginaku. Cukup lama juga ia menciumi dan menjilati vaginaku, sampai kurasakan sesuatu mulai menjalar di paha, pantat dan bibir vaginaku itu. Aku hampir orgasme ketika dia menghentikan jilatannya.

Tadinya aku mau protes karena orgasmeku batal, tapi penis nya yang masih tegang langsung melesak masuk lagi ke liang senggamaku.

"Achhh..." aku mendesah.

Dia menggenjot tubuhku dari belakang, maju mundur. Aku terbuai menikmati setiap sodokannya. Kedua tangannya pun tidak diam saja dan terus menggerayangi tubuhku, payudaraku yang menggantung tidak lepas dari remasan-remasannya.

Tak lama kemudian, kedutan kecil mulai terasa di dinding vaginaku. Dia mempercepat goyangnya, hingga sepuluh menit kemudian aku semakin merasakan sudah di ambang klimaks. Sesekali kubenamkan wajahku ke bantal kalau aku tidak tahan mendesah keras agar suaraku teredam. Genjotan pria itu makin bertenaga sampai ranjang ini pun ikut berbunyi.

"Ouughh..... aaaahhh....aahhh!!" pertahananku akhirnya jebol, vaginaku mengucurkan banyak sekali cairan orgasme, kurasakan semua sendiku ngilu, dan kedutan di dinding vaginaku menjepit makin erat penis nya yang makin cepat keluar-masuk karena makin licin oleh cairanku.

“Duuhh...aku...keluar nih....aaahhh..!” aku begitu hanyut dalam birahi yang menggebu-gebu.

"Uuhhh!!" tiba-tiba dia melenguh.

"Uugghh"
"Ohh...Aku juga mau keluar... sshh" desah pria itu.

Dengan sisa tenagaku aku mencoba lebih agresif membantunya keluar lebih cepat, pantatku bergoyang mengikuti irama hentakan-hentakan maju-mundur pantatnya.

Merasakan goyanganku, dia semakin bernafsu dan mempercepat hujaman-hujaman kejantanannya. Semakin liar kami bergumul, keringat kenikmatan semakin membanjir membasahi tubuh kami.

"Uuuhh... Aku mau ke.. kelu.. aarrghh" erang pria itu, remasannya pada payudaraku semakin brutal sampai aku meringis.

Akhirnya dia mencabut penisnya dan tubuhnya pun mengejang. Semprotan cairan hangat sperma terasa sekali di pantat, punggung, dan sedikit mengenai vaginaku.

"Ahh... enaknya!" Dia menidihku hingga posisi kami seperti pasangan kucing jantan dan betina yang sedang senggama.
Kurasakan kedutan kelamin ku berpadu dengan kedutan penis nya yang masih menempel di pantat ku. Dia lalu pindah ke sebelah ku dan kami terbaring dengan nafas ngos-ngosan.

“Kamu suka?” tanya ku pada pria itu, suaraku masih agak serak.
“Iya. Enak banget” katanya sambil jemari nya mulai bermain kembali di payudara ku.

Kami pun berciuman kembali. Ku lihat kejantanannya perlahan mulai bangkit lagi.

Tiba-tiba, suara telpon ku berbunyi..

"Hallo.."

"Lo blom jalan ya? Ntar jadi kan?"

"Iya.. jadi. Ini gue udah mau berangkat."

"Jangan telat ya.. Gue tunggu di tempat biasa."

"Oke baby.. Bye."

"Bye.."

Klik. Telepon pun dimatikan.

Ku rasakan pria itu melumat puting payudara ku. Sebelum hilang kesadaran ku karena kenikmatan ini, aku pun mendorong dirinya agar menjauh dari ku.

“Cepet pake baju... Aku mau mandi!”

“Loh.. emang kamu janji jam berapa...?” protesnya pas saat kulempar kaosnya mengenai mukanya.

“Aku gak mau telat. Ntar dia marah lho!” kataku tidak sabaran. Karena dia masih saja berusaha mencumbu payudara ku yang masih telanjang.

“Oke.. oke.." akhirnya dia turun dari ranjang sambil memunguti kembali pakaiannya.

"Ntar kamu anterin aku ya, Ran. Aku mau mandi lagi. Ga lucu kan badan ku bau sperma kamu.." kataku dengan santai berjalan ke kamar mandi.

Aku tidak berusaha menutupi ketelanjangan ku. Toh, Randi sudah menikmati tubuh ku. Ku lihat Randi menatap tubuh polos ku dari belakang sambil jari nya masih bermain di penis nya sendiri.

Aku berhenti sejenak di depan pintu kamar mandi dan menoleh kepada nya sambil tersenyum. Randi pun paham akan kode nakal ku.

"Na, kita mandi bareng ya?" sambil Randi bergegas menyusulku ke kamar mandi.

“Put, sepertinya kali ini lo terpaksa nunggu kita deh.." gumam ku dalam hati sambil ku rasakan tangan Randi melingkari pinggul ku dan menarik ku ke dalam kamar mandi.

Dan ku lihat kejantanannya benar-benar sangat keras menuntut untuk dipuaskan.

Aku pun tersenyum...

...........
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd