Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Namaku.. Putri (End)

Trims ya Mas atas sarannya. Untuk nama Papa, Mama, Yaya, dan Nana adalah nama samaran. Walaupun mereka adalah orang2 asli. Selebihnya nanti beberapa tokoh juga ada yg disamarkan. Kalo Randi dan Aji.. Nama asli. Karena suami ku pun sbnrnya tidak terlalu tau tentang masa lalu ku.

Suami ku member disini juga. Tp gak tau id nya. Mudah2an gak ngeh ya.

Maafkan aku, suamiku...

Hmmmm... andai suaminya menikmati cerita ini sis, dan tiba2 di ending cerita dia sadar, pdhl udah bnyj komen... entahlah ...
 
Jadiin satu aja kagak usah buru" kaya lari maraton bentar" istirahat lanjut lagi
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
update:D ngirit macam nichh,, jadi inget 'suki' punya kang Lemurr..
:Peace:

santai saja neng Puput:D yang penting kau nyaman saja bawain cerita. jangan terlalu terbebani tuntutan..
:semangat:


ehh iyaa kenalan:shakehand dulu lha! cukup di sini di forum ini saja.. aselinya ane pun dah ada bini.. nichh di sebelah..
:papi::polda:

ahhng:genit:gg... ane sich malah mupengnya sama si Nana semoX teman sma kamu itu yang mental-mentul
Boobies.gif
mantul-mantul
Boobies2.gif
macam bola bekel seperti yang kau bilang kemareen itu..
:ngiler:


da achh:D bisa panjangan komen aku dari pada update kamu..
:p
 
Ting Tong...

Aku melirik jam tangan ku. Jam 16.30. Itu pasti Randi. Yup, aku sudah berdandan yang cantik. Baju baby doll berwarna soft pink sedikit di atas lutut selaras dgn warna kulit ku yang putih dan rambut ku pun ku kuncir kuda. Kaki ku kubiarkan terbuka tanpa menggunakan legging. Aku pun memakai sepatu heels walaupun tidak terlalu tinggi. Ya, aku menyukai bentuk kaki ku. Menurut ku, kaki ku sangat sexy. Tidak gemuk ataupun kurus. Sepertinya Tuhan menciptakannya dengan ukuran dan bentuk yang pas. Lalu, aku pun melihat diri ku di cermin. Mirip dandanan Alicia Silverstone di video clip Amazing nya Aerosmith. Aku hanya mengenakan make up tipis karena aku memang tidak terlalu suka berdandan. Malahan aku hanya menggunakan lipgloss. Tapi, yg ku sayangkan rambut ku tidak blonde. Hihi..

"Aku udah di bawah."

Aku baca sms dari Randi ke hape aku. Hape Nokia tipe 6600 terbaru pemberian Papa. Padahal ini kan hari Jumat, malam Sabtu. Sedangkan aku kan ultah nya hari Minggu. Papa memang kereen..

Sesaat sebelum keluar dari kamar aku melihat kembali diriku di cermin. Tanpa ku sadari tangan ku menyentuh payudara ku yang kini masih bersembunyi di balik baju ku. Kurasakan betapa kenyal nya payudara ku. Payudara yang nanti nya menjadi sumber nutrisi bagi bayi ku dan... suami ku kelak

"Oke Putri. Kamu udah cantik." Kataku di dalam hati. Aku pun bergegas keluar dan turun dari kamar ku. Ku lihat Randi sedang berbincang dengan Papa di Ruang Tamu dan aku pun melangkah turun..

Kulihat Randi dan Papa terpana melihat ku. Aku pun tersipu melihat tatapan para Pria tersebut kepada ku.

"Cantik banget nih anak Papa? Emang nya mau kemana?"

Papa seolah tak rela membagi kecantikan ku dengan Pria lain.

"Ran, paling telat jam 10 malam Putri sudah harus ada di rumah. Atau kamu bakal Om...." Nada bicara Papa tegas sambil tangan nya menyentuh leher nya sendiri sambil memperagakan leher yg sedang digorok

Papa ada2 aja. Aku pun tersenyum. Tapi ku lihat Randi sempat menelan ludah mendengar perkataan Papa tadi.

Randi terlihat ganteng dan keren. Padahal hanya mengenakan Kaos berwarna Hitam bertuliskan Metallica serta celana Jeans dan sepatu kets. Tetapi, karena Randi adalah anak Basket, tampilan sederhana seperti itu tetap saja membuat dia kelihatan keren.

"Baik Om. Randi pamit mau ajak Putri jalan2 sambil dinner sebentar ya Om. Jam 10 malam.. Putri pasti udah di rumah."

Randi pun buru2 menyalam Papa dan tak lupa cium tangan.

"Kamu pake motor ya?" Tanya Papa

"Kebetulan bawa mobil, Om."

"Udah punya SIM? Kamu kan masih SMA."

"Udah Om. Udah 4 bulan."

Randi memang beberapa bulan lebih tua dari ku. Tentu nya dia sudah memiliki SIM A.

Setelah pamit, aku dan Randi bergegas langsung masuk ke dalam mobil nya Randi.

"Kita mau kemana?"

"Pondok Indah yuuk. Aku mau ajak kamu nonton. Mau ya Put?"

"Oke" jawabku sambil tersenyum dengan manis.

Randi pun mulai memacu mobil nya menuju Mall di daerah Pondok Indah

.......
 
Terakhir diubah:
Emmm.... Mbak coba baca lagi yang apdet awal-awal kemarin. Bandingkan dengan yang terakhir ini. Ada perkembangan gak dari sisi penulisannya?
 
Emmm.... Mbak coba baca lagi yang apdet awal-awal kemarin. Bandingkan dengan yang terakhir ini. Ada perkembangan gak dari sisi penulisannya?

Lumayan sii Pak De. Berkat petunjuk Pak De dan Om2 senior semua disini. Tapi jgn bosan2 kritik dan saran utk Aku ya Pak De

Oya, mohon maaf utk sementara Aku lom bisa update bikin panjang2. Karena aku gak terlalu paham komputer. Trus aku takut kalo ngetik dan nge save di laptop, Suami ku tau dan baca. Makanya aku langsung nulis aja disini. Mohon maaf ya Om2 senior semua...

Mohon maaf juga aku update di sela2 waktu mengurus anak ku yg saat ini udah berusia 4 tahun. Jd lagi aktif2nya. Makanya update nya masih sedikit2.

Semoga2 Om2 senior dan Pak De gak bosan dgn cerita Putri...
 
tenang saja:papi: Mbak Puput... biar dikit lebih menggigit lho!
semacam enaknya cemilan,, tak akan terasa setoples habis tertalan.. kita menikmatinya koq..
:hore:

tuchh:eek: Cak @paidikage pun juga doyan..
dijamin ludess sajian ma dia..
..........:ngacir:
 
Bimabet
Randi pun memarkir mobil nya di parkiran Mall mewah di daerah Pondok Indah.

Tiba2, Randi menggenggam tangan ku

"Put... Ada yang mau aku omongin"
"Umm.. Tapi kamu jgn marah."

"Apa?" jawab ku penasaran.

"Ini tentang waktu kamu di opname itu. Ada yg mau aku sampaikan..."

Kenangan itu.. Semua mendadak berputar di kepala ku. Ahh.. Penyelamat ku. Bagaimana aku harus berterima kasih dengan mu? Seandainya Randi tak datang, aku pasti hanya tinggal seonggok daging telanjang tak bernyawa saat ini.

"Sssttt..." telunjukku menyentuh bibir nya.

"Please dont say no more baby..." bisikku

Entah setan apa yg membuat ku berani. Aku langsung mencium bibir Randi. Aku merasakan kekagetan di bibir nya. Sesaat perasaan itu pun berubah. Ada rasa nyaman. Sensasi memabukkan. Randi membalas ciuman ku. Kamu pun saling memangut. Ku rasakan lidah Randi pun ingin menikmati rongga mulut ku. Aku yg belum pernah berciuman bibir, sedikit gelagapan. Ya.. belum pernah. Karena Randi adalah first kiss ku. Aku ingin memberikan ciuman pertama ku untuk pria yang menyelamatkan hidup ku. Ku rasakan kini tangan Randi memegang kepala ku. Tangan ku pun memegang dada nya. Karena posisi di dalam mobil, posisi ku agak sedikit terhambat rem tangan mobil nya Randi.

Bibir nya pun berusaha menelusuri tiap sisi bibir ku. Kami pun beradu lidah. My first kiss yang indah.

"Mmmhhh.. " desah ku sambil melepaskan pangutan Randi.

"Please dont say no more. I know. Thank you baby." desah ku kepada Randi.

Randi pun langsung memangut bibir ku lagi. Kami terlibat pertempuran seru. Walaupun hanya sebatas ciuman bibir. Aku sempat kepikiran kan kita masih di dalam mobil. Bagaimana kalo ada yg intip? Aku sedikit mendorong tubuh Randi.

"Put, itu first kiss kamu?"

"Iya. Untuk kamu. Karena kamu udah nge jaga aku."

"Put... Baby.."

"Ya.. Thanks ya Sayang." ucap ku kepada Randi. Aku ingin memberikan sesuatu yang indah untuk Randi. Sebagai ungkapan rasa terima kasih ku.

"Baby, kita turun yuuk. Ntar ke gep Satpam." canda ku kepada Randi.

"Hahahaha... kalo ke gep bisa di kawinin ya Sayang?" balas Randi.

"Huuuu..." aku membalas dgn pukulan kecil ke bahu Randi.

......

Kami berjalan bergandengan tangan menyusuri pertokoan di dalam Mall. Rasanya hati ku makin cinta dengan Randi.

"Sayang, kita nonton yuuk. Ntar abis beli tiket, kita makan sambil nunggu film nya."

Aku sih oke2 aja. Sepanjang aku bisa bersama kekasih ku. Ku lihat Randi bergegas membeli tiket bioskop. Aku lupa film apa saat itu. Yang ku ingat hanya film tsb banyak menampilkan adegan tembak2an ala luar angkasa. Aku memang tidak terlalu suka nonton film.

Setelah selesai membeli tiket film, Randi pun mengajak ku dinner di salah satu restoran di dalam Mall. Selama makan, Randi sering membuat ku tertawa. Karena Randi memang anaknya lucu. Penuh banyolan. Aku tertawa mendengar lelucon2 nya. Yup, Randi sangat berbeda dengan Aji. Aji yg selalu dingin dan misterius.. Ahh.. kenapa aku tiba2 memikirkan Aji?

"Eh, jangan ketawa terus.. ntar gigi lo copot lho.."

"Biarin aja. Yg penting aku kan cantik." timpal ku.

"Baby, filmnya udah mau mulai nih. Kita ke bioskop yuuk?" ajak Randi

Sambil menggandeng tanganku. Randi berjalan meyelesaikan pembayaran di kasir. Lalu kami pun bergegas memasuki bioskop yang pintu teater nya telah dibuka.

Ternyata Randi memilih tempat duduk paling atas di pojok kiri. Aku pun mengambil posisi duduk di paling pojok. Ku lihat hanya ada beberapa orang di sebelah Randi yang tempat duduk nya agak berjarak dari kami.

Film pun dimulai. Berkisah tentang pertempuran luar angkasa. Ku lihat Randi serius menontonnya. Tiba2 ku rasakan Randi melingkarkan tangan kiri nya ke bahu ku. Aku pikir dia ingin memeluk ku. Jadi ku biarkan saja. Tapi, jari jemari Randi mulai membelai pipi ku. Jantung ku mendadak mulai deg2an. Ada rasa yang berbeda yang mengalir di dalam darah ku. Ku lihat Randi, tapi tatapan nya masih ke arah layar film.

Perlahan, Randi mulai membelai bibir ku dgn jari nya. Ohh.. mau apa dia? Randi pun memasukkan telunjuk nya ke dalam mulut ku. Aku pun berinisiatif menghisap dan mengulum telunjuk itu. Cukup lama telunjuk Randi bermain di dalam mulut ku. Aku seperti sedang menikmati lollypop.

Ku lihat Randi mulai gelisah. Beberapa kali dia membenarkn tempat duduk ny. Tiba2, dia mencabut jari nya dan meraih dagu ku. Kami pun berciuman lagi. Ku lirik psangan yang duduk di dekat Randi sptnya acuh tak acuh dgn perbuatan kami. Sptnya mereka terlalu larut menghayati film nya.

Ciuman tersebut makin liar. Randi mulai berani menyentuh paha ku. Ku rasakan tangannya menuntun tangan ku menyentuh kejantanan nya yg berada di dalam celana jeans nya. Ada tonjolan dan berasa keras banget.

Randi berbisik, "Baby, boleh aku buka?"

Ku lihat tatapan mata nya memelas seperti ingin menuntaskan hasrat yang tertahan. Sementara tangan ku masih di tahan di gundukan kejantanan nya. Aku pun tergoda..

"Ya.."

Tak perlu menunggu lama ku rasa kan kejantanan Randi sudah berada di luar celana nya. Ada rasa takut kami akan ketahuan. Tetapi ku lihat tidak ada yang memperhatikan apa yg sedang kami lakukan.

Randi pun mencium ku. Sambil tangannya mengajarkan ku menggenggam batang penis nya yg tegang dan sangat keras. Ini kah wujud asli penis? Aku belum pernah melihat apalagi sampai memegangnya. Aku hanya tau dari buku2 pelajaran Biologi dan cerita2 becandaan teman2 cewe. Rasanya hangat. Jantungku berdebar kencang. Ku harap bioskop nya tidak terlalu gelap agar aku bisa melihat dgn jelas bentuk nya. Aku mengonani penis cowo untuk pertama kali.

Randi melepaskan ciumannya dan duduk bersandar. Nafas nya terasa berat. Tangan nya kini mengajar kan ku untuk mengocok penis nya. Aku pun mulai bernafsu. Kocokan ku jadi sedikit tak beraturan.

"Yang cepat sayang...." desah Randi. Tangan Randi mulai merayap memasuki babydoll ku. Ku rasakan beberapa kali tangan nya menyentuh pangkal paha ku sambil mengelus2 permukaan celana dalam ku. Tangan Randi mulai menekan2. Aku rasa aku pun mulai basah. Aku menambah kecepatan kocokan ku. Ku rasakan urat2 yg mengelilingi penis nya semakin menonjol. Tiba2, kurasakan batang nya mulai berkedut2.

"Egh.."

Telapak tangan ku berasa hangat. Aku merasa ada lelehan air yg mengalir di sela2 jari ku. Apa ini? Apakah ini yg dinamakan sperma? Perasaan ku semakin tak karuan.

"Huft.."

Randi mencium bibir ku dan mengeluarkan sapu tangan untuk mengelap tangan ku. Aku menjadi tidak konsen. Dada ku berdegup kencang. Sensasi baru yang ku rasakan bercampur rasa takut ketahuan.

Randi pun menarik tangan ku untuk keluar dari Studio bioskop. Padahal filmnya belum selesai. Tapi, menurut ku itu ide bagus. Daripada ada yg menangkap kami melakukan kegiatan asusila di dalam bioskop.

Kami pun meninggalkan bioskop dan langsung menuju parkiran.

Di sepanjang perjalanan pulang kami banyak diam. Aku merasa sudah terlalu banyak hal baru yang kulakukan hari ini. Aku hanya ingin cepat2 pulang ke rumah. Jantung ku masih berdebar2 gak karuan.

Tiba2, aku mendengar Randi menghela nafas.

"Put, aku pengen...."


....................
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd