Nasib Anak Kost Bag 15 : Aroma Hasrat Wanita Bersuami
Malam mingggu kemarin adalah malam yang tidak pernah Budi duga sebelumnya niatan dirinya yang tulus untuk membantu Bi Ijah, harus berakhir di atas tempat tidur dengan semprotan-semprotan nikmat dari kedua kelamin berbeda era generasi itu. Ya lumayanlah dari pada malam itu ia habiskan di kamar kostn sendirian, toh ternyata tubuh penjual mie ayam di kantinnya itu masih bagus sekal dan indah tidak rugi ia habiskan waktu sampai pagi untuk bermalam di rumah Bi Ijah. Hingga minggu subuh pun ia bisa pulang ke kostn dengan kontol kenyang terpuaskan memek janda anak 3 itu. Mingggu siang nya akhirnya saat yang memang Budi tunggu-tunggu untuk bisa lebih dekat dengan wanita yang selalu membuat tidur malamnya selalu gelisah akhirnya terlaksana. Ya dengan Dita akhirnya minggu itu ia habiskan waktu bersama, dari mengantarkan Dita belanja sampai menemani Dita makan malam bersama. Dari wajah Dita seolah kejadian di sabtu sore dengan Bagus yang merupakan pacarnya seperti tidak pernah terjadi. Dari raut wajahnya Dita tidak ada kekecewaan untuk tetap bisa jalan bersama Budi. Ya walaupun hanya jalan bersama saja sudah bisa mengobati rasa rindu Budi terhadap wanita pujaan hatinya itu, ia juga sadar kalau Dita bukanlah miliknya dan sudah ada orang lain yang sudah memiliki hatinya.
Akhirnya minggu itu harus di akhiri dengan Budi kembali pulang dengan rasa hampa di dadanya tatkala sang pujaan hatinya itu menerima sebuah telepon dengan rasa gembira yang terlihat begitu tulus. Akhirnya saat itu Budi mengetahui orang yang barusan Dita terima teleponnya adalah Bagus pacarnya. Saat itu sepertinya mereka sudah kembali baikan. Namun entah kenapa mendengar kabar tersebut hati Budi terasa berat seperti ada beban yang tak bisa ia jelaskan dengan kata-kata. Hingga ia pun memutuskan untuk pamit pulang kepada Dita, ia beralasan malam itu ada teman yang sudah menunggunya di kostn. Dengan berat hati akhirnya Dita pun mengijinkan Budi pergi, entah kenapa saat itu Dita merasakan kehilangan setelah sepeninggal Budi. Ya memang hal itu tidak bisa ia simpulkan dengan kata-kata. Selain seorang teman yang baik sesungguhnya Budi adalah laki-laki yang spesial yang belum pernah ia temui sebelumnya. Namun saat itu perasaan selalu menyangkal apa yang hatinya bisikan. Dan malam itu berakhir dengan sepi dan senyap.
Kringggg !!!
Waduh...jam 8.00 ,ujar Budi. tatkala ia terbangun dengan kaget dan tergesa-gesa di hari senin akhir bulan tersebut. Saat itu Budi langsung cepat-cepat berlari ke kamar mandi dan mandi secepat kilat. Ya hari itu memang di department baru Budi yang berada di bagian gudang adalah hari yang benar-benar padat dan juga sibuk. Yang mana setiap akhir bulan banyak barang yang harus keluar dan juga banyak barang yang nanti akan masuk. Hingga ia pun harus berangkat sepagi mungkin untuk menyongsong hari yang sibuk itu.
Hari itu tak terasa sudah genap 1 minggu Budi berada di bagian gudang, ia merasa pekerjaannya cukup menyenangkan dan baik-baik saja. Di tambah di bagian itu ia tidak perlu harus capai-capai lagi di jalan, kini konsentrasinya bisa fokus di pekerjaannya saja. Hari itu dari pagi, siang ke sore, terlihat Budi amat tekun mengecek satu persatu seluruh barang yang hendak akan di kirimkan ke kargo. Hingga ia pun lupa kalau siang itu ia harus melewatkan makan siangnya. Sesungguhkan di bagian gudang ini hanya terdiri dari 4 orang pegawai asli perusahaan tempat Budi bekerja. Selebihnya mereka memperkerjakan buruh harian lepas untuk membantu mengangkat dan memindahkan barang-barang. 4 orang di bagian gudang itu terdiri dari Mbak sisi (39 tahun) yang mempunyai tugas sebagai Supervisor, ia lah yang bertanggung jawab atas seluruh aset yang berada di gudang. Hingga ia pun selalu terlihat galak dan jutek, walaupun begitu ia terlihat begitu bertanggung jawab dan juga disiplin. Hingga Budi dan semua yang berada di bagian gudang begitu segan kepada Mbak sisi. Setelah itu ada juga Nining ( 24 tahun) nining ini mempunyai tugas sebagai controller asset yang mana tugas pekerjaannya sama dengan Budi. Dan 1 lagi ada Bang Saep dengan tanggung jawab pekerjaan sebagai contoroller expedisi, Bang Saep ini jarang sekali berada di office kebanyakan ia selalu berada di luar untuk mengurus segala tetek bengek pekerjaan pengiriman barang.
Sore itu gudang tersebut sudah mulai sepi di karenakan jam kantor yang sudah lewat dari setengah jam yang lalu. Namun saat itu para penghuni tetap gudang yaitu Mbak Sisi, Nining, Bang Saep dan juga Budi masih saja sibuk mencatat semua barang-barang yang baru masuk gudang. Hingga kemudian setelah adzan magrib, Bang Saep pun harus ijin pulang duluan karena harus mengantarkan istrinya kerumah sakit. Hingga Gudang pun terlihat mulai sepi, tidak ada banyolan-banyolan berisik khas Bang Saep yang selalu sukses membuat ruangan luas itu tidak terlalu sepi walaupun di isi hanya 4 orang saja. Hingga kemudian setelah sepi beberapa saat setelah sepeninggalan Bang saep, Mbak sisi pun mulai membuka suaranya.
Mbak sisi : Bud...kamu bukannya ada kuliah ya hari ini ? Sudah di tinggal dulu aja, urusan yang ini biar aku handle aja dengan Nining.
Budi : Ahh tidak apa-apa mbak, lagian bolos kuliah sekali-kali tidak apa-apa toh ini sebentar lagi juga akan selesai.
Mbak Sisi : Ya cuman mbak jadi gak enak aja sih Bud, aturan ini harusnya sudah selesai jam 5 tadi. Karena mbak kelupaan masukin list barang yang baru kita harus mulai lagi dari awal
Nining : Sudah toh nda apa-apa...lagian kan tadi barang yang masuk juga banyak jadi wajar keselip mbak ee..
Mbak Sisi : hemm..makasih ya ya ning..bud...saya jadi seneng dan semangat kerjanya kalau ada temen-temen yang bisa di ajak kerja sama seperti kalian. Ahh gini aja deh, sebagai rasa terima kasih saya nanti saya traktir makan deh...gimana...setuju gak...
Budi : weleh...setuju mbak ee...top.
Nining : walah kamu Bud...dasar anak kostan...kalau di ajak yang gratisan paling cepet..hehe
Budi : ya namanya juga single Ning...pulang kerumah kan gak ada yang masakin...hehe
Nining : ya bud...kita hampir sama..
Mbak Sisi : lah kamu ning...aku sih wes tau..kalau Budi gak ada yang masakin kalau kamu gak ada yang masukin..haha
Budi : wkwkwkk...(Malam itu baru sekali-kalinya Budi tertawa lepas seperti itu, ia tidak menyangka mbak sisi yang terlihat jutek dan galak itu bisa bercanda juga)
Nining : ihh Mbak ee.lah koq tau aja.hehe
Mbak Sisi : Nah kan di colek dikit aja udah kebuka, maksud saya gak ada yang masukin ke perut alias gak ada yang makan masakan kamunya.hehe...ihh dasar bini jamas deh kamu ning..
Budi : wah apa lagi tuh mbak..
Mbak Sisi : jarang di masukin hahaha
wkwkwkk Sontak ketiga pun tertawa dengan terbahak-bahak, ternyata Mbak Sisi bisa pandai juga melawak. Akhirnya malam itu selama mereka makan malam bersama, Nining habis di bully oleh Mbak Sisi. Nining selalu saja berhasil menjadi bahan candaan Mbak sisi dan Budi. Ya walaupun memang keadaanya sama seperti yang Mbak sisi leluconkan. Ya Nining saat itu memang sudah menikah selama 1 tahun lebih, namun karena pekerjaan suaminya mereka di haruskan untuk jarang bertemu karena suami nining bekerja di pelabuhan yang membuatnya jarang berada di rumah mungkin 1 bulan bisa di hitung hari saat suaminya itu berada di rumah. Selebihnya Nining seperti hidup dengan seorang diri di sebuah rumah sederhana di pinggiran ibukota. Belum hadirnya anak dalam kehidupan rumah tangganya membuatnya lebih betah saat berada di kantor di bandingkan berada di rumah. Hingga ketika Mbak Sisi hendak mengajak mereka lembur Nining lah orang nomer satu yang akan menyanggupinya. Mas Dahlan suami nining selalu jarang pulang membuat Nining selalu kesepian seorang diri di tambah lagi kawasan perumahanya adalah kawasan perumahan baru jadi penghuninya masih jarang.
Ya begitulah Nining wanita asli gunung kidul, dengan perawakan kecil tapi berisi dengan kulit manis sawo matang. Membuat orang tidak menyangka kalau nining sudah menikah karena perawakannya masih pas kalau di bilang seperti abg. Mungkin karena belum turun mesin dan badannya yang kecil membuat ia terlihat lebih lincah. Namun jangan salah walaupun badannya kecil lekuk-lekuk di tubuhnya terlihat menggoda kala setiap hari jumat pagi sebelum bekerja ia dan para ibu-ibu di kantor tersebut mengikuti senam pagi. Ya memang kalau di kantor Budi setiap hari jumat pagi rutin di adakan senam pagi sebelum bekerja. Maka dari itu ketika hari jumat semua karyawan office di bebaskan untuk menggunakan pakaian.
Malam itu setelah makan bersama di sebuah warung makan yang tidak jauh dari kantor, mereka pun kini mulai kembali berjalan menuju kantornya. Terlihat di depan sana sudah ada laki-laki tegap dengan jaket kulit sedang mengobrol asik dengan security yang jaga di kantor malam itu. Mbak Sisi pun seperti tersenyum manis dan langsung menghampiri laki-laki itu yang ternyata adalah suaminya.
Mbak Sisi : eh mas sudah nunggu lama ya ?
Suami mbak sisi : ahhh belom koq mah, ini baru sampai belum ngabisin 1 batang rokok
Mbak Sisi : maaf ya mas tadi aku ngajakin makan anak-anak dulu...
Suami mbak sisi : gpp mah, ya udah yuk mau pulang sekarang ?
Mbak Sisi : iya ya udah..
Mbak Sisi : ehh Bud..Ning...aku pulang duluan ya...
Budi : iya mbak mas hati-hati ya...
Nining : iya mbak sampai jumpa besok..
Terlihat Mbak sisi pun mulai pergi dengan membonceng suaminya dengan erat di belakang jok motor suaminya.
Nining : deh..kayanya enak e bud ya kalau tiap hari di antar- jemput suami kaya Mbak sisi gitu.
Budi : ya ning..tinggal minta jemput aja ama suami kamu.
Nining : ya bud...suami nining sih..kadang tiap hari aja gak ada di rumah..boro-boro mau jemput bud..
Budi : cup cup...ning...sing sabar..namanya juga suami ning lagi cari nafkah di luar sana.
Nining : hehe iya sih bud.
Budi : ya udah ning, pulang yuk..
Nining : ya bud...aku lupa kalau hari ini gak bawa motor.
Budi : ya kamu ning...aku sih mau aja nganterin kamu...tapi rumah kamu jauh tenan yo ning...
Nining : ahhh ayolah bud...anterin aku ke rumah..nanti tak masakin yang enak-enak loh...belom pernah kan makan masakan aku.
Budi : hehe, waduh tapi nanti gak enak ning kalau lama-lama di rumah kamu.
Nining : lah...kamu Bud..kaya ke siapa...yuk..udah lah anterin aku pulang.
Budi : Yo wes lah ning...nih...helmnya ning.
Kini mereka pun melaju pulang bersama, malam itu jalanan terlihat cukup padat hingga mereka baru sampai di rumah nining pada pukul setengah delapan malam. Nampak ketika Budi memasuki daerah perumahan nining perumahan itu terlihat cukup sepi, masih ada tanah kosong yang tergelatak begitu saja dengan rumput yang di biarkan tumbuh tinggi. Kalau di lihat secara seksama perumahan itu seperti perumahan baru yang terbengkalai saja.
Nining : ya sudah sampai nih bud..ya ini gubuk dertita aku bud.
Budi : lah pake ngomong gebuk derita segala, yo kamu harus bersukur sudah punya rumah banyak loh yang sudah hidup berumah tangga belum mampu buat beli rumah.
Nining : heheh iya sih bud..ya udah yuk bud.
Akhirnya setelah memarkirkan sepedea motornya di teras rumah Budi pun mengikuti nining masuk kedalam. Sekilas rumah nining tidak terlalu besar mungkin karena space tanahnya di ruah itu hanya baru setengahnya di buat bangunan. Di dalam rumah itu terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruangan tamu yang di gabung menjadi ruang keluarga, 1 dapur dan 1 kamar mandi. yang berada di tengah kedua kamar tidur tersebut.
Budi : ya tapi kamu berani juga ya ning..tinggal sendirian di sini, tadi aku lihat ternyata masih agak sepi ya perumahannya.
Nining : ya begitulah bud..namanya juga perumahan murah di pinggiran ibukota, di tambah lagi kontrantornya lagi mangkrak jadi ya gini terima wae..hehe
Budi : hehehe iya ya
Nining : wes kamu istirahat dulu aja, aku tak ganti baju dulu nanti tak masake bud.
Budi : wihh gak capek toh ning langsung masak gitu ?
Nining : wes biasa bud..udah kamu kalau mau ke kamar mandi sana gih..tuh handuknya udah aku taroh di belakang pintu.
Budi : iya ning aku ikut mandi bentar gak betah awak ku bau keringet.
Nining : ya bud..baru mau di ajak keringet-keringetan hehe
Budi : maksud kamu bantuin kamu masak gitu..heheh
Nining : heuhhh hehe, yo wes sana manadi abis kamau mandi makanan pasti udah jadi.
Akhirnya saat Budi pun masuk ke kamar mandi dan mandi, tapi ketika sedang asik mengguyur badannya sesaat Budi tersadar kalau tadi nining sudah bergantian pakain mengenakan baju piya sutra panjang tanpa lengan dengan belahan cukup terbuka di dadanya hingga memamerkan kedua buah payudara padat yang jarang di sentuh suamianya itu dan sodetan di kiri dan kanan pahanya hingga membuat kedua paha nining terkadang terlihat terbuka ketika ia berjalan, seketika kontol Budi pun berdiri berontak hingga mengeras. Pikirannya bercampur aduk, hingga akhirnya ada sebuha ketuka dan suara nining dari balik pintu kamar mandi yang di dalam nya sedang ada Budi.
ttokkk totok totok...bud..yo mandi jangan lama-lama toh bud..kaya cewek aja..ini aku udah masakin nasi goreng...ujar nining. Klek pintu kamar mandi pun beberapa menit kemudian sudha di buka Budi, nampak Budi sudah segar keluar dari kamar mandi tersebut. Nining terlihat sedang duduk menonton televisi. didepannya sudah ada 2 piring besar nasi goreng yang sudah tersaji hangat.
Nining : wes mandi nya bud ? aku yo gerah pengen mandi juga, kamu makan duluan aja bud.
Budi : lah piye..wes aku tak nunggu kamu selasai mandi aja.
Nining : hehe yo wes..kamu sih mandinya kelamaan..jangan-jangan kamu nyoli dulu lagi tadi.
Budi : semprul kamu ning..ngapain aku nyoli..yo kalau pengen tinggal minta kamu aja...hehe
Nining : haha...jangan-jangan mancing nih bud..ntar kejadiaan lagi...aku udah lama loh gak di masukin..
Budi : yahh sudah sana gih mandi bau tau..hehe
Nining : haha iya yo..wes tunggu bentar bud..
Akhirnya malam itu Budi pun menunggu nining sambil horni menonton tv, masih kebayang tadi tubuh nining yang sekal. setan terus berkemuk di pikiran Budi. Hingga kemudian klek...pintu kamar mandi pun terbuka kini nining sudah keluar dengan hanya mengenakan handuk dan rambut panjang hitam di ikat kebelakang. deg deg...nafas budi makin tak beraturan kini nining mendekat dan duduk di dekat Budi bukannya masuk ke kamar dan bergantian pakaian kini ninig terlihat duduk di karpet bersama budi dan mulai memegang piring nasi goreng.
Nining : ayo bud..koq gak di makan, katanya mau nungguin aku, nih aku udah makan.
Budi : hehe iya ning.
Terlihat nining duduk dengan santainya tak memperdulikan kalau ia belum mengenakan pakain ia pun terlihat melahap nasi goreng itu, Budi saat itu benar-benar sudah horni sepring nasi goreng di tangannya nyata tak mampu mengobati rasa lapar di bawah selangkangannya. Kini Budi terlihat lebih senang memakan pemandangan indah tubuh nining dari pada memakan sepiring nasi goreng hangat di tangannya.
Nining : koq makannya kaya gak nafsu gitu bud..***k enak ya makanannya.
Budi : ehh enak koq ning..enak..hehe ini budi abisin.
Nining : gitu donk...jadi nya kan mubajir hehe
Budi : hehe iya ning, tenang aja aku makan semuanya. kamu juga mau tak makan ning...
Nining : haha
Kala itu setelah makan terlihat nining hendak berdiri dan mengambil piring untuk di bawa ke belakang, saat itu budi denagn isengnya sedikit menginjak ujung handuk nining hingga kemudian saat itu handuk yang di gunakan nining terlepas dan tubuh bugilnya langsung terbuka polos di depan Budi. Lagi-lagi Budi hanya bisa meneguk ludah nya..nining yang sebenarnya kaget-kaget senang langsung berusaha menarik kembali handuk nya. Namun saat itu Budi iseng kembali masih menginjaknya. Handuk nining, saat ini nining hanay bisa tersenyum dan merajuk manja.
Nining : ihh kamu bud..iseng...aja..wes lepas toh..
Budi : hehe maaf ning.***k sengeja...
Nining : lah tau aku..kamu sengaja toh...hehe
Budi : hehe...maaf ning...abisnya kamu bikin horny aja.
Kini Nining yang tadi hendak berdiri kemudian terduduk lagi setelah barusan kembali melilitkan handuknya di tubuh bugilnya itu. kini entah siapa yang memulai Nining sudah terduduk di pangkuan Budi kedua tangannya terlihat bergelayut manja di leher Budi sluphhhhh ckckckkk sluphhhhh ckckckk hisapan dan lumatan kedua bibir mereka bertemu menyatu dan saling menggulung shhhh sluphhh ckckckk sluphhh ckckckk tangan budi terlihat meremas-remas pantat nining dibalik handuk yang sedikit tersingkap itu. kini terlihat tangan Budi sudah menyingkirkan handuk dari tubuh Nining hingga sekali lagi tubuh montok nining kembali terpampang jelas di depan Budi. Kini Nining terlihat tidak segan-segan lagi ikut menikmati cumbuan Budi, tangan Nining pun terlihat sudah berada di atas gundukan celana Budi dan membuka resleting nya..hingg hap..kontol Budi yang tidak memakai celana dalam itu langsung melompat keluar..Nining saat itu agak terkejut melihit ukuran kontol Budi yang ternyata jauh lebih besar dari pada perkiraannya selama ini.
Nining : haduh gak salah bud..ini kontol apa pentungan..
Sluphhhhh ckckckkk sluphhhh ckckckkk Budi pun langsung menjawab pertanyaan Nining dengan lumatan di bibir manisnya yang tadi menggamu kegagahan kontol Budi. Tanagn Budi terlihat meremas-remas Dada Nuning yang selama ini selalu bikin Budi gemas untuk meremasnya..ashhhh ahhhhhh shhhhh, Nining saaat ini makin mendesah nikmat seiring kosokan tangan kiri Budi di memeknya. Perlahan Budi pun melepas celaan panjangnya. Kini terlihat Nining sudah terlihat mengangkang di bawahnya Budi terlihat sedang melumat-lumat memek Nining yang terlihat masih merah pucat..slokk clukkk slukkkk sluphhh clekk clek,clek,,,lidah Budi terus menari-nari di atas gundukan lembah yang sudah mulai basah itu.wess..ndak tahan aku Bud...yuk masukin..ujar Nining...Saat itu Budi pun menuruti kemauan Nining terlihat Budi sudah sedikit menjongkok dan menempatkan kepala kontolnya tepat di depan mulut memek Nining..Perlahan kontol itu mulai di arahkan dan detakan kedalam. clekkk slekkk clekk slek...beberapa kali kontol Budi tergelincir dari permukaan lubang memek Nuning. Terlihat lobang memek Nuning cukup sempit hingga Budi pun kembali menekan kontolnya agak keras...jleb...akhirnya kepala kontol Budi tenggelam di dalam memek Nuning. Saat itu Nuning sudah merasakan Nikmatnya kepala jamur besar itu yang terus keluar masuk mengocok tubuhnya dengan begitu nikmat. clok clok clok clokk..blesh...jrekk..Kontol Budi pun makin amblas masuk kedalam memek Nuning rasanay sudah tidak karuan bagi Nining mungkin karena sudah 2 minggu ini ia tidak di gagahi suaminya sedangkan sekarang memek itu sedang di jejali kontol yang jauh lebih besar dari milik suaminya itu. Baru setengah nya saja yang masuk nining sudah merasakan Nikmatnya pacuan colokan koontol Budi di memeknya hingga ketika sudah sekitar 10 menit di kontoli Budi Nining pun seperti mengeram dan mengejang kan tubuhnya dengan kuat..clokk clokk clokk clokk bleshhhhhhhhhhhhhhhh Budi pun menekan dengan kuat kontolnya hingga seluruh batang kontolnya hilang tenggelam di liang memek Nining, saat yang bersamaa nining pun mengalami orgasme yang dahsyat crotttttttttttttttt crotttttttttttttttttt crotttttttttttttttttttttt tubunya menggelapar di pelukan Budi, antara nikmat sakit dan perih kini tubuhnya masih berusaha menikmati sisa-sisa nikmat yang tidak pernah ia dapatkan itu dari suaminya. Budi terlihat masih membenamkan kontolnya di dalam memek Nining.
Hingga beberapa saat kemudian terlihat Budi sudah mulai bergerak kembali merojok memek nining dengan pelan, karena sepertinya tadi nining masih merasakan perih keskitan di sekitar liang memeknya. Clokk clokk clok clokk plokk plokk plokk plok..Budi makin asik saja merojok-rojok memek nining yang tadi nya terlihat pelan kini sudah mulai cepat dan bertenaga. Nining pun sepertinya sudah kembali ikut mengoyangkan tubuhnya menyembut setiap sodokn kontol Budi yang makin lama makin cepat dan kuat.. plokk clokk clokk plokk clokk clokkk shhhh ahhhh ahhhh sepertinya nining sudah kembali on, terlihat dari cara dia ikut mengempot kontol budi di liang memeknya...hingga kontol Budi pun makin merasakan remasan-remasan kuat dinding rahim nining. Saat itu jam dinding terlihat sudah menujukkan angka 9 malam. Jadi tak terasa sudha hampir sejam mereka memadu birahi di depan layar tv yang terlihat sudah di matikan itu.
Alangkah kagetnya mereka ketika sedang di atas nikmat-nikmatnya kegiatan mereka harus berhenti secara mendadak. Di luar terdengar suara motor yang baru masuk halaman rumah Nining. brungg..brung...klek..Seketika itu pula Nining pun menggulingkan Budi ke samping dan langsung berdiri seketika dengan cukup panik.
Nining : Waduh,...bud..itu suara motor bojo ku.
Budi : walah piye iki ning...sudah kamu cepetan pake baju..aku mau masuk kamar pake baju.
Terlihat Nining berlari cepat ke kamarnya, Budi pun dengan masih terkaget dengan kontol yang masih mengacung keras langsung segera berpakaian. Hingga beberapa saat kemudian suami nining pun mulai mengetuk pintu dan membukanya dengan cepat, karena tadi sesat ketika motor parkir di halaman dan melihat motor lain di depan rumahnya pikirannya sudah berpikir yang tidak-tidak ia sudah menyangka kalau istrinya sedang ada main di belakangnnya.
Tapi nyatanya ketika ia masuk terlihat nining sedang duduk di depan pria teman kantornya yang pernah ia kenalkan ke dirinya, pria itu adalah Budi salah satu teman kantor nining istrinya. Seketika pikiran jelek tentang istrinya pun hilang seketika ketika menyaksikan istrinya yang sedang memakai mukena duduk depan-depannan dengan Budi sambil menjaga jarak. Terlihat memang mereka sedang membicarakan pekerjaan itu bisa terlihat dari tumpukan kertas dokumen di depan meja tersebut.
Nining : ehhh maaf mas tadi nining gak denger kalau mas sudah pulang, maklum mas ini lagi ngerjaain kerjaan lembur ama Budi soalnya besok harus sudha jadi.
Suami nining : iya gpp ning, monggo mas di lanjutkan.
Budi : iya maaf nih mas jadi ganggu malam-malam, sebenarnya saya tidak enak juga datang ke rumah nining malam-malam seperti ini kalau tidak urgent.
Suami ninig : iya santai aja mas budi, saya bukan type lelaki pencemburu lagian saya yakin koq ama nining dan lagian mas Budi juga orang nya baik.
Budi : iya makasih ya mas atas pengertaiannya sekali lagi saya mohon maaf.
Kemudian suami Nining pun terlihat masuk ke kamar tidur, untuk bergnati pakaian.
Budi : ajrtit ning hampir aja...hehe
Nining : untung tadi nining kepikiran bawa tumpukan dokumen ini..hehe
Budi : heheh pokok ee mantep kowe ning..hhehe
Nining : Bud..masih nanggung ya ?
Budi : hehe iya sih ning...
Nining : aduh maaf ya bud..hehe
Kini terlihat suami nining sudah bergabung dengan mereka, terlihat Budi sudah siap-siap untuk hendak pulang.
Suami nining : koq sudah lagi mas ?
Budi : iya mas tadi kebetulan itu dokumen terakhir yang harus di dek dan semuanya sudah clear sudah dapat di report ke mbak sisi.
Nining : iya mas lagian kalau si budi lama-lama, ntar kasian..kamu nya mas...hehe
Budi : hehe iya ams saya ngerti koq..kalau sampean lagi sedang kangen-kangennya ama nining. ya udah mas saya pamit pulang dulu ya...ning saya pamit pulang dulu ya.
Suami nining : iya mas budi...hati-hati di jalan, haha mas budi ngerti aja..
Nining : sip ya udah bud happy long weekend ya..
Budi : Iya happy long weekend juga.
Kini Budi pun sudah berada di atas motornya dan melaju pulang menjauh dari perumahan tempat Nining tinggal, uhh hampir saja tadi ketahuan suaminya nining..ujar Budi dalam hati sambil tersenyum kecut. untung Nining saat itu mempunyai ide yang bagus. Hingga mereka pun terselematkan dari kejadian persetubuhan terlarang di malam itu. Kontolnya Budi masih terasa keras dan lengket akibat semburan deras orgasme Nining tadi.