Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Nina (Real Story)

Bimabet
Terima kasih untuk para Suhu yang telah memberikan respon positif.


Part 3




Setelah kejadian itu hubungan aku dan Nina menjadi lebih intim, bedanya tidak ada komitmen diantara kami, istilah saat ini mungkin lebih mirip “Friends With Benefit”. Jika kami pergi keluar aku selalu menggandeng tangan Nina dan ia tak pernah menolak atau risih, karena aku ingin menjaganya atau sekedar menunjukan ke orang-orang bahwa Nina milikku. Sejauh itu perasaan bermain pada hati orang yang tak pandai memainkan perasaan, aku mengganggap Nina lebih dari sekedar teman namun aku tak berani menanyakan apakah Nina merasakan hal yang sama. Aku hanya menikmati momen demi momen bersamanya, tak peduli soal pengakuan Nina, tak peduli apakah ia mencintaiku atau tidak.

Tidak banyak yang berbeda dari sikap Nina, ia masih menyiapkan ku sarapan tiap hari. Yang berubah hanya setiap siang di akhir pekan ia selalu tidur dan memintaku untuk memeluknya, karena tidak ada waktu untuk kami tidur bersama di malam hari. Ya perubahan paling terasa Nina semakin manja kepadaku dan akupun senang memanjakannya. Hubungan kami baik bahkan sangat baik, kami tak pernah sekalipun bertengkar bahkan berdebat untuk hal yang tidak kami sepakati. Kami berusaha untuk saling memahami dan saling member ruang, tak ada paksaan sedikitpun. Rutinitas kami selalu sama, jika weekdays kami tak pernah melakukan hubungan intim dan kesempatan itu datang hanya di akhir pekan saja Sabtu dan Minggu.

Rutinitas itu dimulai pada hari Sabtu 2 Juli 2005, ini hari dimana kali kedua kami melakukan hubungan intim. Hari itu aku mengajak Nina untuk keluar bersama disiang hari, kami pergi untuk sekedar makan dan membelikan Nina sandal karena aku mendapatkan bonus absensi, selain itu sandal Nina sudah terlihat kusam. Ia tampak bahagia setelah ku belikan sandal, padahal harganya tak seberapa. Sepanjang jalan ia menggandengku erat memeluk lengan kiriku, aku merasa bahagia dihari itu. Tiba di kost Nina langsung mencoba sandal yang ku belikan sambil menatap cermin besar, bak model ia berpose seolah sedang ada dalam sesi foto. Ia tersenyum kepadaku

“makasih ya…” – ucap Nina

“iya, kamu udah bilang makasih udah berapa kali?” – gurauku

“soalnya aku seneng banget sama sandal ini.” – ia mengucapkan sambil menatap kea rah kakinya

“iya sayang…” – aku juga kaget kenapa mengucapkan kata itu

Ia berjalan kearahku yang sedang bersandar di tembok diatas kasur, lalu ia duduk di pangkuanku. Mencium bibirku perlahan dengan lembut, tanpa membuka mata aku merasakan adrenalin yang sama seperti pertama kalinya ia menciumku. Saat ku buka mata, Nina sudah melepaskan jaket serta t-shirt yang ia kenakan walaupun bra masih menempel di tubuhnya aku sangat bergairah melihat tubuh mulusnya. Kubuka celana jeans ku serta celana dalamku, ia pun melakukan hal yang sama. Tanpa perintah atau permintaan Nina yang masih menggunakan bra tanpa celana dalam mengarahkan kemaluanku untuk segera masuk ke lubang vaginanya, kali ini tak butuh percobaan sebanyak saat pertama kali akhirnya amblas semua kemaluanku masuk, terasa basah bahkan aku bisa merasakan sebelum Nina menggerakkan tubuhnya naik turun.

Seperti sedang squat ia mengangkat dan menjatuhkan tubuhnya berulang kali, kegiatannya itu membuatku semakin bernafsu hingga nafas tak bisa di control. Desahan Nina juga menambah gairah berada dipuncak, aku meraih leher Nina menekan agar bisa menciumnya dan ia pun membalas. Berbeda dengan di awal kali ini ciuman kami agak kasar mungkin dipengaruhin nasfu yang sudah di ubun-ubun, kedua tanganku mengelus punggungnya yang mulus. Ya, tubuh Nina sangat mulus karena ia sering perawatan jika siang hari aku bekerja. Lama ia berada di atasku hingga akhirnya aku tak kuasa menahan kemaluanku untuk menyemburkan sesuatu kedalam vaginanya.

Setelah kami berdua lemas, namun kemaluanku masih tegang didalam lubang. Aku mengendong Nina agar berbaring di kasur, seperti saat pertama kali posisi itu aku menyetubuhi Nina yang masih kelelahan di permainan pertamanya. Kali ini tak butuh waktu lama untuk mencapai puncak orgasme dan ejakulasi untuk kedua kalinya. T-shirt yang kukenakan basah akibat keringat yang bercucuran akhirnya kulepaskan, aku berbaring disebelahnya lalu ia memelukku dan aku mengecup keningnya.

“aku capek…” – Nina mengeluh sambil memjamkan matanya.

“kayanya aku ga kerja deh mala mini..” – lanjut Nina

“ya sudah klo ga kerja, hubungi dulu bos kamu biar dia ga nyariin” – jawabku

Sampai malam kegiatan kami hanya makan dan bercinta, entah berapa kali kami melakukannya. Seingatku pukul 21.00 WIB aku sudah merasakan kantuk.

Keesokan harinya aku mengajak Nina untuk makan diluar di daerah Kelapa Gading, kami makan kwetiau siram favoritku yang ternyata Nina juga menyukainya. Kami ngobrol tentang banyak hal, sampai terdengar suara yang menghentikan obrolan kami.

“Sherly…” – sahut seorang wanita dengan pria disebelahnya.

“eh Maya…” – balas Nina

“Kenalin ini cowok aku” – sambung Maya.

“Ardi” – sambil menjulurkan tangannya ingin berjabat

“Sherly, oh iya ini kenalin cowokku” – jawab Nina

Hah…cowokku?? Aku sedikit tertegun mendengar Nina mengakui ku sebagai cowoknya.

“Ardi” – menjulurkan tangan kanannya ke arahku.

Aku yang terkaget menyambutnya dengan tangan kananku

“Reggy” – sambil meyematkan senyum di wajahku.

Aku menawarkan mereka untuk duduk bersama kami, namun di jawab dengan penolakan halus karena mereka ingin menonton sebuah film di bioskop.

Setelah Maya dan Ardi pergi, kami melanjutkan obrolan tanpa mebahas tentang mereka. Tapi aku ingin membahas tentang apa yang Nina ucapkan kepada Maya soal statusku. Namun aku tak pernah punya nyali untuk mengajukan pertanyaan itu, aku takut akan jawaban Nina atau malah merusak momen kebersamaan kami. Akhirnya pertanyaan yang keluar dari mulutku adalah

“nanti malem kerja?” – ragu dan bingung mau nanya apa

“engga kayanya, soalnya malem ini aku mau ngerjain tugas” – jawab Nina

“kan bisa senin” – aku memastikan

“Justru senin dikumpulin” – jawabnya lagi

Kami akhirnya pulang ke Kost dan malam itu aku membantu Nina menyelesaikan tugasnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd