Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pembalasan Berujung Kenikmatan : Chindo Stories (Update 18 Oktober 2023 - Page 49) Season 2

Ya Disan ya mangsa chindo innocent Seksi.. moga bisa masuk pengganti Yanti nantinya fokusnya. Enak nih disan. Amin
 
Part 14 (The Rise & Fall Of Cheongsam Girl Part 2 End)


Yoanita



POV yoanita

Sudah sekitar 5 menit aku tersadar dan memandang sekitarku gelap pekat, aku tidak bisa melihat apa2 kecuali merasakan apa yang terjadi padaku sekarang. Aku merasa tubuhku sedang tergantung melayang dengan kedua tanganku terikat diatas kepalaku…, kepalaku sakit luar biasa sehabis dipukul berkali2 oleh orang berbadan besar itu…., kurasakan dari hidung dan mulutku keluar suatu cairan yang sepertinya darah, mungkin akibat dari cedera di bagian dalam kepala akibat pukulan2 keras itu…. Badanku sepertinya telanjang total karena kurasakan dingin langsung di kulit…. kakiku juga sudah tidak memakai sepatu lagi…

Mendadak lampu ruangan tersebut dinyalakan, satu2nya lampu gantung yang ada di ruangan itu dan dibawah lampu itu ada 3 kursi dan sebuah meja kemudian masuklah 5 orang yang merupakan bagian dari orang yang mengeroyokku tadi, salah satunya yang gemuk, gondrong dan bertopi, orang yang menaklukkanku dengan tamparan kerasnya pada kepalaku.

Aku akhirnya dapat melihat kondisi tubuhku sendiri, aku melihat kebawah dan memang aku sedang dalam keadaan telanjang bulat tergantung dengan kaki tidak menyentuh tanah dan kulihat keatas, kedua tanganku terikat dengan tali tambang yang tebal.

“Turunkan cewek ini sampai kakinya menyentuh tanah !” printah orang gemuk bertopi itu kepada rekannya, lalu aku diturunkan sedikit hingga kakiku berpijak pada tanah.

Orang gemuk bertopi itu lalu menghampiri diriku, berdiri didepanku, mengangkat daguku sambil melihat wajah ayuku dengan tersenyum, berikutnya dia membuka celananya sekaligus celana dalamnya. Dia memerintahkan 2 orang anak buahnya untuk memegangi, membuka kedua kakiku dan mengangkatnya sementara orang gemuk itu memegang2, meraba2, mengelus2 payudara, pinggang dan perutku.

“Sayang banget cewek amoy cantik kayak lo ketemu kita dalam kondisi kayak gini, coba ketemunya dalam kondisi yang lebih baik… tapi setidaknya gw bisa ambil perawan lo dulu sebelom lo kita kirim ke surga. Enjoy aja ya moy hahaha !” tawa orang gemuk bertopi itu sambil berusaha memasukkan p*nisnya yang besar dan panjang kedalam v*ginaku.

“Aduh !… aduh… sakit…!” aku menahan sakit ketika orang gemuk itu mempenetrasi miss v ku. Setelah dirasakannya agak mentok, dikeluarkannya kembali dan kemudian dimasukkan kembali hingga mentok, batang p*nisnya berusaha merobek selaput daraku.

“Aaahhh haahhh… sakit sakit ampun bang aahhh… haah…” desahku menahan sakit.

“Waktunya lo dibobol neng, trima ini… hiaattt !” orang gemuk bertopi itu langsung menancapkan p*nisnya dalam2 dan langsung kurasakan ada yang robek “Cret !” didalam miss v ku.

“AAAAHHHH !” Aduh2 perih perih…!”

Aku berteriak bersamaan dengan hilangnya perawanku dan kurasakan ada cairan yang sepertinya darah mengalir keluar melewati selangkangan pahaku dari miss v ku. Hilang sudah kesucianku sebagai seorang gadis ch*nese yang terhormat… yang seharusnya kuserahkan kepada calon suamiku kelak malah direngut oleh penjahat gemuk yang tidak kukenal…

“Liat tuh ada darah ngocor dari m*m*knya, akhirnya ni amoy ilang perawan juga sama si bos hahaha.” tawa seseorang.

“Aahhh…gw dah dapet kegadisan lo… uuhhh… gw usap darah perawan… lo ke dada gw… bangga banget… aahh… dapet perawan amoy… uuhh…lanjut gw genjot ya ci hahaha.” tawa orang gemuk bertopi itu sambil mengambil sisa darah perawanku dari selangkangan pahaku dan mengusapnya ke dadanya.

“Hmmm… nikmat betul amoy asli… uuhhh” desah orang gemuk itu sambil menggenjotku dalam posisi berdiri, tangannya meraba2 pinggangku dan punggungku.

Aku yang sudah pasrah hanya bisa merelakan apa yang sedang terjadi kepadaku, aku sudah sengaja mengalah waktu pertarungan melawan mereka tadi dan memilih menikmati setiap perlakuan mereka kepadaku.

Dapat kunikmati kluar masuk p*nisnya pada v*ginaku… tadi sakit, tapi sekarang aku sudah dapat menikmatinya walaupun dengan posisi tergantung seperti ini. Sakitnya kepalaku sedikit mereda karena persetubuhan ini.

“Oohhhh… aahhhh… hmmm… ooohhhh… hegh ! Aaahhhh…” suara desahanku sedang disetubuhi terdengar di 1 ruangan itu.

2 orang yang memegangi kakiku juga mengambil kesempatan untuk melecehkanku, paha sampai betisku juga pantatku diraba2, dielus2 oleh mereka.

“Abis ini giliran kita ya hehehe.” ucap pria yang memegangi kaki sebelah kananku.

“HEH ! Giliran kalian nanti abis gw dan abis cewe ini diinterogasi !! Nanti cewe ini kalian bawa aja ke ruangan kalian !” ucap orang gemuk bertopi itu sambil terus menyetubuhiku.

“Haha, gak masalah bos. Ci… nanti kita ng*ntot sambil dangdutan di kamar ya. Enci kyknya dah biasa nari ya, badannya tinggi gemulai banget, pasti enak goyangannya hmmm…” ucap orang yang memegangi kaki sebelah kiriku.

“Iya bang… euhhh… nanti saya joget… oohhh… di kamar kalian… aaahhh…” konfirmasiku sambil disetubuhi.

“Assoooyyy ! Siapin tape di ruangan kita bang ! Kita joget sambil ng*wein amoy malam ini hahahah!” printah orang yang memegangi kaki kananku ke orang yang sedang memperhatikan persetubuhanku.

“Emm… eeehhhh… hee… eehhh… legit banget ni cewek… emm… gw gak pengen cepet2… eehh keluar…” ucap si gemuk itu. Dia begitu menikmati menyetubuhiku, maklum saja aku rajin merawat tubuhku, aku sering yoga dan menari agar tubuhku tetap kencang, pastinya miss v ku ikut kencang dan siapapun yang menyetubuhiku pasti merasakan nikmat yang amat sangat. Seharusnya kupersembahkan tubuh kencangku kepada suamiku kelak tapi saat ini sepertinya sudah berbeda keadaan… kuserahkan tubuh kencangku ini kepada para penjahat ini, mereka pantas menikmati tubuhku karna sudah menaklukanku.

“Euhh… euhhh… euuuhhhh…” aku sangat menikmati disetubuhi sambil berdiri, p*nisnya keluar masuk hingga mentok dalam v*ginaku, nanti pasti lebih nikmat di kamar para penjahat itu, aku ingin disetubuhi sambil berbaring relaks menikmati p*nis2 mereka.

“Aaahhh… gw kluar moyyyy !!! Aaaahhhhh…” eram orang gemuk itu.

Glop ! Glop ! Glop ! Glop !

Aku merasa rahimku penuh dan hangat… enak sekali….

Plop ! Orang gemuk itu mencabut batang p*nisnya dari v*ginaku. Darah segar dan cairan sperma orang gendut itu mengalir keluar dari v*ginaku.

“Wenak buanget lo moooyyy…. Gw sampe cepet kluar… hufff…” ucap orang gemuk itu sambil melap mulutnya dari iler.

“Hebat jg amoy ini, blom keluar cairan dari v*ginanya… blom puas ya moy hahaha” tawa orang yang memegang kaki kananku.

“Belum bang… nanti pas rame2 di kamar baru saya puas… “ ucapku pasrah dalam keadaan tangan diikat keatas dan langsung disambut tawa oleh para penjahat itu.

“Wahahaha. Ternyata nanti puasnya sama kita, bukan sama bos hahaha.” tawa dan ucap seseorang.

“Dasar amoy ! Brani lo remehin gw karna bikin lo gak puas ya ! Skrg waktunya lo dicambuk !” marah orang gemuk itu sambil mengambil cambuk dan bersiap untuk mencambukku.

“AYO MOY NGAKU ! LO POLISI ATAU BUKAN HAH ??” tanya orang gemuk itu keras sambil memegang cambuk.

“Bukan bang… bukaaannnn…” ucapku sambil ketakutan.

PLETAR !!!

Sebuah cambukan mendarat di belakang punggungku.

“Aduuuhhhh…. Sakit sakit… ampun… ampun… bang…” mohonku sambil kesakitan.

“JAWAB YANG BENER !!! AYO !!!” tanya orang gemuk itu lagi dengan keras.

“Bener baannnnggg !!! Saya bukan polisi…” ucapku sambil kesakitan.

PLETAR !!!

“Auw auw auw…. Ampun bang… beneran saya cuma nyasar… ampuuunnn…” mohonku supaya berhenti dicambuk.

“Bos, jangan pake cara keras, nanti kulit mulus cewek ini jadi lecet2 kita2 nanti di kamar gak bisa nikmatin. Biar pake cara kita2 aja lebih alus.” ucap orang yang memegang kaki kiriku.

“AARgghhh, gw mo lampiasin kekesalan gw sama ni amoy !! Biar gw cambuk sampe mamp*s !” ucap orang gemuk itu sambil mencambukku kembali 2 kali.

PLETAR !! PLETAR !!

“Aahh… haaa… aaahhh…” aku tidak sanggup lagi berteriak.

“Udah brenti dulu bos, ijinin pake cara kita dulu.” ucap orang yang memegangi kaki kiriku.

Akhirnya orang gemuk itu berhenti mencambukku. Kedua orang yang memegangi kedua kakiku menurunkan kedua kakiku dan salah satu dari mereka mulai memasukkan salah satu payudaraku ke mulutnya dan mulai mengenyot dan menghisapnya, satu orang lagi nunduk didepan v*ginaku yang masih ada bercak darah dan sperma serta mulai menghisapnya.

“Ooohhhh… shhh… ooohhhh…” desahku menikmati perlakuan mereka berdua terhadap payudara dan v*ginaku.

“Ayo ci ngaku yang bener… slurp… enci siapa ?? Slurp…Jawab yang jujur.” tanya orang yang menghisap payudaraku bergantian.

“Saya mencari… adik dan tante saya banggg… oohh… saya gak sengaja kesini… euhhh… bener bang… oohh…” ucapku apa adanya.

“Lalu enci bener sendirian kesini… slurput… ada orang yang tau enci kesini… slurput…” tanya orang yang menghisap v*ginaku.

“Iya… saya sendirian kesini… shh oohh… tidak ada yang tau… aahh… saya kesini…” desahku menjawab jujur.

Kedua orang itu terus menghisap, mengenyot kedua payudara dan menghisap2 v*ginaku bergantian sampai akhirnya aku tidak tahan lagi dan klimaks.

“AAARRRGGGHHH… keluaarrrr…. gw kelluaaarrrr… !! Aaahhhh.. haaa…aaahhh…” aku mendesah sambil berteriak keras.

Crrttttttt… crrtttt…. Crrttttt… crrtttt….

Sangat banyak keluar cairan feminin dari miss v ku. Kedua orang itu berhenti mengerjai payudara dan v*ginaku dan mulai bicara ke orang gemuk itu.

"Hehehe, t*t*knya ama m*m*knya dimaenin dikit langsung muncrat. Wkwkwkwk." tawa orang yang tadi menghisap2 v*ginaku.

“Bos, kayaknya ni cw ngomong apa adanya, gak ada pura2.” ucap orang yang tadi mengerjai payudaraku.

“Hmm…. Oke… kalian bawa saja dia ke kamar dan ambil jatah kalian. Gw dah selsai sama ni amoi, terserah mau kalian apakan.” ucap orang gemuk itu menyerahkanku ke tangan para anak buahnya.

“Hehehe oke boss !!” ucap orang yang tadi mengerjai v*ginaku sambil melepaskan ikatan diatas kedua tanganku. Setelah lepas, mereka berdua memegang kedua tanganku sambil menyeretku mengikuti mereka bagaikan tawanan ke kamar mess mereka diikuti tawaan yang lain yang juga mengikuti menuju kamar juga.


—————-



Aku dibawa masuk ke kamar yang terletak di pojok ruangan sempit dan terlihat seperti sel penjara, cahaya di ruangan itu berwarna kuning remang2 membuat situasi agak gelap, kedua orang yang menyeretku lalu melempar tubuhku sampai terbaring terlentang diatas bantal dan kasur tempat mereka tidur. Kedua orang itu melepaskan seluruh pakaian mereka diikuti oleh teman2nya yang menunggu didepan.

“Selamat datang di kamar kami yang mirip sel penjara ini hehehe, disini enci akan kami perkosa sampai kami semua sangat puas dan setelah itu enci boleh pergi dalam keadaan sudah dikafanin hahahaha !” tawa salah satu orang yang membawaku ke sel ini.

Aku yang masih berbaring terlentang dengan punggung diatas bantal memandangi rata2 p*nis mereka yang besar dan panjang, sangat cukup untuk membuatku puas diperkosa mereka tapi apakah mereka sendiri akan puas menikmatiku ? Aku berpura2 pasrah dan membuang wajahku ke samping kanan menghadap tembok sambil menutup mata, seakan2 aku menyerahkan tubuhku kepada mereka.

Lalu salah satu dari mereka dengan perawakan tinggi cepak kekar menghampiriku dan berlutut mengangkangi perutku, memegang daguku dan membalikkan wajahku kearahnya, aku membuka mata dan melihatnya tersenyum mesum penuh nafsu.

“Ci pasrah aja ya, kita maen babi ditusuk malam ini hahaha.” tawanya.

Aku langsung mengangkat kedua tanganku keatas dan menjawab “Iya bang, silahkan apain saya mo kyk gmn terserah. Saya sudah menyerahkan tubuh saya ke kalian…” ucapku sambil bernada pasrah.

Aku sudah sangat ingin sekali disetubuhi oleh mereka baik secara bergiliran atau beramai2, v*ginaku sudah gatal untuk dimasuki oleh p*nis2 penjahat2 kekar seperti mereka, terserah jika mereka hendak membunuhku setelah mereka puas memperkosaku, yang penting aku puas menikmati ent*tan mereka…

“Wahahah enci ini udah gak sabar loh ! Gw mulai duluan ya !” ucap dan tawa orang yang mengangkangi perutku disambut dengan ramai oleh yang lain. Lalu dia mengambil sebuah bantal dan menyelipkannya dibawah pantatku.

“Nih gw taro bantal bawah pantat lo ci, biar m*m*k lo lebih tersaji ke kita hahaha.” ucap orang itu.

Jadilah posisi tubuhku sekarang terbaring terlentang dengan pantat dan pinggang beralaskan bantal, tangan terlentang keatas dan kepala mendongak keatas.

“Gw coblos ci… hmm pasti nikmat banget kayak babi guling hahahahah !” ledek orang itu sambil membuka selangkanganku dan mengarahkan batang p*nisnya memasuki v*ginaku.



“Ooaaahhhh… haaa… aaahhhh…” desahku merasakan batang p*nis yang besar itu menyeruak memasuki tubuhku… lalu secara perlahan keluar masuk v*ginaku.

Aku disetubuhi sambil kedua payudaraku diremas2 olehnya.

P*nis orang itu kluar masuk dengan tempo yang variatif, kadang cepat dan mendadak melambat lalu bisa kembali cepat. Ukurannya yang besar dan panjang membuatku merasa sangat menikmatinya.

“Oohhh… aahhh… oohhh…” terus menerus aku mendesah menikmati disetubuhi lalu salah satu dari mereka yang juga tinggi cepak mendekati wajahku dan mengarahkan p*nisnya pada wajahku, aku sudah bisa menebak apa yang diinginkannya.

“Buka mulut ci ! Hehehe.” printahnya dan aku membuka mulutku dalam keadaan kepala menghadap atas. P*nisnya yang berukuran besar itu masuk kedalam mulutku dan keluar masuk dengan lancar, rasanya asin kecut dan kadang hampir masuk ke tenggorokanku… tapi aku sangat menikmati perlakuan mereka terhadapku… luar biasa…

Sudah sekitar 20 menit mulut dan liang v*ginaku diisi oleh 2 p*nis besar itu, yang memompa tubuhku keluar masuk tiada henti. Aku merasa sebentar lagi aku akan klimaks.

“MMmm… mmmm ! mmm !” aku bergumam sambil memejamkan mata, tidak dapat menahan lagi kenikmatan yang kurasakan disetubuhi oleh 2 orang ini.

“Kyknya… ni c*na dah gak bisa… aahh… tahan lagi sama… uuhh… genjotan kita Do !… aahhh… hahaha !” ledek orang yang memompa mulutku.

“Hahaha… kita sama2 nikmatin ya moyy… aahhh… bentar lg gw jg mo kluar nihhh… siap2 lo trima p*ju gw… uuhhh…” desah orang yang memompa v*ginaku.

Tidak lama aku squirting.

“MMMMMMHHHHhhhhh… heee…hhhh…”

Crrttttt ! Crtttt ! Crttt !

Rasanya enak sekali… aku tidak dapat membuka mulutku karena ada sebuah p*nis besar dan panjang sedang menyodok keluar masuk mulutku.

“Gw jg kluar sekarang nih… AAARGGGGHHHH !!” triak pria yang memompa v*ginaku. Kedengarannya dia menikmatinya sekali.

Glup glup glup glup glup

Spermanya menghangatkan liang peranakanku, rasanya bagaikan terbang tinggi ke langit ke 7…

“Aaahhh… gw dah kluar hehehe… katanya kalo kluar hampir bersamaan ceweknya bisa hamil ya hahahahah ! Tapi lo gak akan bisa hamil moy karna lo gak akan melihat matahari terbit besok…” ucap orang yang baru mengeluarkan spermanya dalam v*ginaku.

P*nis pria itu masih dalam miss v ku sampai mengecil lalu ia cabut, sekarang aku tinggal disetubuhi lewat mulut saja.

"OOOHHHhhhh.... gw jg kluarrrrr niihhh... telen semua moyyyyy... nikmatnya gilaaaaaa..... aaahhhhhh..." pria yang p*nisnya di mulutku mendadak ejakulasi dan spermanya memenuhi rongga mulutku

Glogok glogok glogok glogok…

dan kutelan semua sambil kuhisap2 batang p*nisnya.

Nyot… enyot… nyot… enyot…

Suara mulutku masih menghisap batang p*nisnya bagaikan bayi menyusu.

"Iya moy... bersihin ya... terussss....sshhh aahhh enaknyaaaa..." orang itu keenakan karna batang p*nisnya kuhisap2 dan kujilat dalam mulutku.

PLOP ! Orang itu mencabut kemaluannya dari mulutku. Aku sebentar bernafas melalui mulut supaya merasa lega.

"Ayo yang berikutnya !! Hisap madu ni amoy sampe gak ada sisa. Cuma bisa malam ini doank loh HAHAHAHAH !" tawa pria yang tadi menyetubuhiku di v*gina.

Lalu ada pria botak brewokan mendekatiku, perawakannya agak gemuk buncit dan bertato, ukuran p*nisnya juga besar dan panjang. Dia berlutut diantara selangkanganku dan memasukkan batang p*nisnya ke dalam miss v ku.

“Neng, rangkul abang donk, layanin abang sampe puas.” minta si botak buncit itu dan aku langsung memeluk lehernya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku, kucium dia di mulutnya dengan mesra.

Cup… cup…

“Abang juga bikin saya puas ya, garap tubuh saya sampe abang gak sanggup lagi. He heh heh.” ucapku setelah mencium bibirnya sambil tersenyum menggoda.

“Haha oke deh, abang genjot sekarang ya. HAP !” pria botak buncit itu langsung memasukkan dalam2 batang p*nisnya sampai mentok ke dalam miss v ku.

“Aahh…” desahku pelan menikmati batang p*nis yang masuk sampai mentok itu. Sakit kepalaku akibat dipukul berkali-kali secara perlahan sudah tidak kurasakan lagi, kalah dengan rasa kenikmatan aku berhubungan seks dengan para penjahat ini.

Pria botak buncit itu lalu memegang pinggangku dengan kedua tangannya yang besar dan mengangkat tubuhku hingga posisi tubuhku sekarang duduk di pangkuannya sambil disetubuhinya. Tubuhku mulai dipompa dengan digoncang2kan, akupun berinisiatif ikut menaikturunkan tubuhku.

“Aaahhh… enak banget… DUL ! Nyalain tapenya ! Setel musik dangdut ! Hahahaha” tawa si botak buncit yang sedang menyetubuhiku dan kemudian aku mendengar lantunan musik dangdut dari speaker tape yang ditaruh di sudut ruangan.

Aku mulai bergoyang mengocok p*nis pria botak buncit itu di v*ginaku, sesuai irama musik dangdut itu. Pria botak buncit itu merem melek menikmati goyanganku pada p*nisnya. Aku sendiri mendesah2 merasakan nikmat yang luar biasa.

“Aaahhh… abang sayang…. rasain goyangan pantat saya… uuuhhh… amoy tercantik yang pernah abang *ntot… aaahhhh…” desahku sambil bergoyang dan kadang menaikturunkan tubuhku.

“Geulis pisan ni amoy woooyyyy…. Aahhhh… atas bawah bohay hahahaha !” tawa orang itu puas.

Sekitar 7 menit kami bersetubuh dengan musik dangdut akhirnya pria botak buncit itu tidak dapat menahan nafsu birahinya lagi. Akupun juga ingin ejakulasi bersamaan dengannya.

“Aaaarggghhhh !!! Trima benih gw moy !!! Aahhhh haaa aahhhh…! triak pria botak buncit itu

Glup glup glup glup glup glup….

“Saya juga nih bang… trima muncratan saya… AAAHHH haaa aaahhh…• triakku juga.

Crrttttttt crrttttt crrttt crrttttt crrttt…

Kami ejakulasi berbarengan, kurasakan rahimku memanas menerima semprotan spermanya dan paha pria itu basah karena tersiram cairan cinta dari v*ginaku.

P*nis orang botak buncit itu masih tegak tertanam dalam v*ginaku, dia masih memompa v*ginaku keluar masuk.

“Uuhhh… lo tenang aja moy… gw masih kuat ent*tin lo berkali2 hahahaaaa…. Lo bakal bisa klimaks berkali2… aahh…” ucap pria botak buncit itu sambil melanjutkan pompaannya.

Aku yang mulai agak lemas karena sudah klimaks 3x berusaha untuk menikmati kembali pompaan pria botak buncit itu pada v*ginaku. Aku bergoyang kembali mengikuti irama musik dangdut yang masih diputar, kupegang rambutku keatas dan kubusungkan payudaraku kedepan sambil menggoyang2kan pantatku yang secara otomatis mengocok2 batang p*nis dalam miss v ku.

"OOOAAAAHHHHhhh... nikmat beneeerrrrr mooouyyyy..., AAAHHHHH TERUSSSSSS... AAAHHHHH..." triak pria botak buncit itu dan diiringi sorak sorai penjahat2 lainnya.

"UHUIIII... amoy enjoy joget banget OOIIIYYYY.... Nanti giliran kita semua ya moyyyy. HAHAHAHAHAH. JOGET TERUS MOYYYY !" triak salah satu para penjahat itu.

Tak lama pria botak buncit itu kembali ejakulasi dalam v*ginaku.

"GAK KUAT MOY... GAK KUATTTT.... AARRRGGHHHH..." triak pria botak buncit itu dan spermanya kembali menyiram bagian dalam v*ginaku.

Gluk gluk gluk gluk gluk

"AAAaaahhhh...." desahku capai klimaks kembali.

Crrttt crrttt crrttt crrttt

Aku juga kembali squirting dalam posisi menduduki p*nisnya.

Pria botak buncit memegang kedua pangkal lenganku dan melemparku kesamping dan dia berdiri mengambil dan memakai kembali celana dalamnya.

"Aduuhhh..." seruku mendarat diatas kasur.

"Sekarang giliran gw moy, tadi lo udah tendang selangkangan gw dan jedotin gw ke tembok mobil ! Gw bales lo sekarang !" ucap seorang berambut cepak yang menghampiriku, ternyata orang ini yang tadi kuhajar di dalam mobil box.

"Ampun mas ampun... AAHHH..." rambutku dijambak lalu aku didorong mundur sampai jatuh terjerembab diatas kasur. Pria itu langsung menjatuhkan dirinya diatas badanku, membuka kedua pahaku dan langsung memegang kedua tanganku, kedua tanganku dibentangkan keatas olehnya. Dicium2nya leher dan wajahku, aku berpura2 menghindar dengan menolehkan wajahku ke kiri dan kekanan sambil meringis, seakan2 aku menolak untuk diperkosa.

"LEPASKAN ! B*ngsat ! UURRGHHH !" aku berpura2 melawannya.

PLAK !

Sebuah tamparan mendarat di pipi kiriku, aku langsung terdiam.

"Diem lo ! Lo tadi udah hajar gw ! Sekarang lo bakal gw perkosa berkali2 malam ini HAHAHAHA !" ucap pria cepak itu, lalu ia memegang batang p*nisnya dan mulai memasukkannya kedalam v*ginaku.

"RASAIN NIH !!! UUUHHHH !!!" pria cepak itu mulai memasukkan batang p*nisnya kedalam v*ginaku dengan kencang.

"AAAHHHHHH...TIDAAKKKK.... AMPPUUUNNN MASSSS... AAAHHHH..." triakku berpura2 menderita menahan sakit.

Pria cepak itu memperkosaku dengan sangat kasar, menggenjotku dengan kasar sampai tubuhku bergoyang2 keras dan bergeser tak tentu arahnya. Aku terus menerus menjerit2 berpura2 menderita akibat diperkosa.

Sekitar 20 menit dia menyetubuhiku dengan kasar, aku sudah berhenti menjerit2 dan mulai menerima dan menikmati perlakuannya terhadapku. Aku sekarang hanya menatap kosong keatas langit2 ruangan sambil sesekali memejamkan mata, meringis dan mendesah pelan. Berpura2 seperti perempuan yang pasrah saat diperkosa.

"Ini pembalasan gw moyyyy, TRIMA INI !!! AAAHHHHHH !!!!" pria cepak itu memuntahkan lava pijarnya masuk kedalam rahimku banyak sekali.

Glop glop glop glop glop.

Rahimku lagi2 menghangat menerima muntahan sperma dari alat kelaminnya.

Lalu dia mencabut p*nisnya dari v*ginaku.

PLOP !

Membalikkan tubuhku hingga tengkurep diatas bantal dan memasukkan batang p*nisnya dalam *nusku dengan kasar sampai mentok.



"UUUHHHH !!! Rasain lagi ni moy !" ucap pria cepak itu lagi.

"AAAhhhhh..." desahku, kugigit bibir bagian bawahku sambil menutup mata menahan sakit dan nikmat sekaligus. Aku memutuskan untuk bersikap santai berbaring tengkurep sambil pria cepak itu memompaku di *nusku.

Tubuhku sudah basah kuyup dengan keringat sampai keringatnya membasahi kasur tempat peraduanku dengan para penjahat2 itu.

"Euuhhh... eeuuhhh... euuhhh..." desahku menikmati pompaan di *nusku dan orang itu tak lama ejakulasi dalam *nusku.

"AAHHHH... keluar lagi... ooohhhh..." ucap orang itu sangat puas sudah kluar di *nusku.

Lalu pria cepak itu berdiri dan memakai celana dalamnya.

“Blom slesai balesan gw ke lo moy, nanti tunggu trakhir ya. Ahahahaha !” ternyata pria cepak itu blum puas balas dendam kepadaku.

Lalu aku dengan sisa2 tenaga berusaha bangun dan berdiri, akan kuajak semua penjahat disitu untuk berbaring tiduran merasakan “Goyang Ngeborku” alias posisi woman on top dengan aku diatasnya sambil bergoyang dangdut seperti musik yang masih disetel.

“Abang2 ayo… semuanya tiduran di kasur… gw mau celupin m*m*k gw ke p*nis kalian satu2 !” printahku.

“Asik deh ! Kita santai kalo gitu hahahaha !” ucap salah satu mereka dan merekapun berbaring dengan batang p*nis mengacung keatas, sebagian sudah meninggalkan ruangan yaitu yang sudah puas menikmati tubuhku tadi.

Lalu dengan berjalan mengangkang aku menghampiri salah satu dari mereka, aku melap keringat yang mengucur di wajahku dengan kedua tanganku lalu aku berlutut dan memegang batang p*nisnya dan menghisapnya naik turun, orang yang kuhisap batang p*nisnya itu melenguh keenakan bagai sapi.

Slop slop slop slop
Bunyi batang p*nis itu keluar masuk mulutku.

Irama keluar masuknya seperti musik dangdut yang sedang diputar.

“OOOAAAllaaahhhh… wuenak pisan mulut amoy !! Ooohhhh…” triak orang itu keenakan.

Hanya sebentar kulakukan itu, kulepas p*nis itu dari mulutku dan aku langsung menaiki tubuh pria itu, memegang batang p*nisnya dan mulai memasukkannya ke dalam v*ginaku.



Aku menenggelamkan batang p*nis itu dalam v*ginaku sesaat sambil meresapi kenikmatannya lalu kunaikturunkan secara perlahan agar terbiasa dengan ukurannya dan setelah itu mulai naik turun dengan irama sesuai musik dangdut.

“Ooohhhh…nikmat teramat sangat…. Ooohhhh….” desahku pelan, orang yang sedang terbaring kusetubuhi juga terus melenguh dan mendesah keenakan menikmati perlakuanku.

5 menit kemudian aku muncrat tak dapat menahan nafsuku yang sudah sangat tinggi dan akhirnya aku squirting lagi dibarengi juga oleh ejakulasi pria yang sedang menyetubuhiku.

“Eehhhh…heee…ehhh…”
Crrtttt crrttt crrttt crrttt

Aku merasakan kenikmatan sampai kedua mataku menghadap keatas, kelihatan hanya putihnya saja.

“Aahhhhaaa… aahhh…” pria yang sedang kusetubuhi juga ejakulasi.

Glop glop glop glop glop
Perutku berasa sangat enak…

Plop !

Aku berdiri dan otomatis batang p*nis pria itu tercabut dari v*ginaku. Aku berusaha berjalan menuju pria lain tapi aku terjatuh diatas kasur karna sudah merasa lemas, aku merangkak dan setelah sampai di tubuh pria lain, aku menghisap batang p*nisnya dan setelah aku puas, kunaiki tubuh pria itu dan kumasukkan batang p*nisnya kedalam miss v ku seperti yang kulakukan sebelumnya.

Kupompa naik turun sesuai irama musik dangdut, seperti yang kulakukan terhadap pria sebelumnya dan menikmatinya sampai aku squirting dan pria itu mengeluarkan spermanya didalam tubuhku.

Kulakukan itu secara terus menerus berulang sampai semua pria di ruangan itu mendapat jatahnya. Kira2 ada 10 orang pria yang kusetubuhi dari awal aku woman on top dan semuanya kulakukan selama sekitar 1 jam 10 menit.

“Aaahhh… ooohhhh…” desahanku sangat kelelahan setelah menyetubuhi pria terakhir dan aku memejamkan mata…lalu terjatuh terlentang diatas kasur sangat lemas tidak bisa bergerak lagi…

Kuperhatikan sekitarku… pria2 yang tadi kusetubuhi dengan gaya woman on top semuanya berdiri, memakai pakaiannya dan menertawaiku puas. Lalu seseorang diantara mereka keluar ruangan dan tak lama datang pria gemuk bertopi yang merupakan pemimpin mereka, yang telah mengambil perawanku dan juga pria cepak yang dendam kepadaku.

“Oke, eksekusi ni cewe sekarang. Nanti buang tubuhnya ke gua di belakang gudang ini, tempat kita biasa ngubur korban kita.” ucap pria gemuk bertopi itu.

Mendengar itu aku merasa inilah saat akhir dari hidupku… aku pasrah dan tidak dapat bergerak lagi apalagi melawan akibat aku diperkosa oleh mereka dan menyetubuhi mereka habis2an…tapi setidaknya aku sudah merasakan kenikmatan bersetubuh dengan pria2 kasar dan rasanya memuaskan sekali...

Tante... lina... maafkan yoan yang sudah ceroboh dan tidak dapat menyelamatkan kalian...

“Biar gw aja yang eksekusi, kalian berempat tolong masing2 pegangi tangan dan kakinya supaya tidak meronta." printah pria cepak yang dendam padaku kepada keempat rekannya.

Lalu semua tangan dan kakiku dipegangi terlentang oleh masing2 orang itu dan pria cepak yang dendam kepadaku mengambil sebuah bantal besar, mengangkangi perutku dan mulai membekap wajahku dengan bantal besar itu. Aku menutup mataku sambil wajahku ditutup oleh bantal besar itu.

“Selamat tinggal moy, semoga perjalanan lo ke alam sana lancar.” ucap orang yang membekapku lalu bekapannya mulai keras dan kencang, aku mulai kesulitan bernapas tapi aku tidak melakukan perlawanan sama sekali walaupun tangan dan kakiku semua dipegangi.

Lama kelamaan aku mulai merasa ngantuk… nafasku semakin pendek dan aku mulai melihat kilasan jalan cahaya… disitu aku dapat melihat kedua orang tuaku…



“Yoan, ayo kemari. Sama papa mama yuk. Kita pergi ke tempat yang menyenangkan.” ajak papaku.

“Iya pa iya ma, aku datang !” triakku.

Lalu aku menghampiri mereka dan memeluk mereka… sangat rindu sekali perasaanku terhadap kedua orang tuaku.

“Yuk yoan, kita jalan sekarang !” ajak mamaku.

“Ayo ma ayo pa ! Hahaha !” aku bahagia sekali akhirnya bisa bersama kedua orang tuaku kembali dan kami bersama2 pergi menuju cahaya putih itu…

End of pov yoanita.


—————

Pov narator

Pria itu akhirnya melepas bantal besar yang digunakan untuk membekap yoan. Gadis itu sudah tidak bergerak lagi dengan wajah yang masih tertutup bantal besar, keempat orang yang memegangi tangan dan kakinya pun sudah melepaskan pegangannya.

“Hosshh… udah selesai bos…” ucap pria cepak itu.

“Oke kalian urus mayat wanita ini ya, Gw taunya nanti dah beres.” ucap pria gemuk bertopi itu.

“Oke bos… kalian berempat lucuti apa yang masih dipakai gadis ini… ambil saja yang berharga… kayak jam tangan dan anting2nya.” printah pria cepak itu. Lalu mereka mengambil jam tangan dan anting2 yoan, hanya tersisa gelang tangan yang menempel di kedua tangan yoan. Kemudian tubuh yoan dibawa keluar mereka berempat dari ruangan itu, mereka masing2 mengangkat tubuh yoan dengan memegangi kaki dan tangannya menuju gua di belakang gudang tua ini.

Sesampainya di mulut gua, pria cepak itu menyalakan senter untuk menerangi jalan masuk ke gua itu. Mereka berjalan masuk sampai dalam sekali dan akhirnya mereka tiba di sebuah ruangan gua yang cukup luas.



Di ruangan itu terdapat banyak tulang belulang dan tengkorak yang merupakan korban2 dari para penjahat sadis itu.

“Taruh dia di tengah sini…” printah pria cepak itu.

Tubuh yoan yang sudah tidak bernyawa itu ditaruh tergeletak terlentang di tengah2 ruangan tersebut.

“Ini jadi kuburan lo ci… sekarang dan selamanya hahahaha !” tawa salah satu orang yang mengangkat tubuh yoan.

“Moga2 dia gak di*we sama setan atau tengkorak2 ini hahahaha” tawa orang yang lain.

“Dah yuk kita semua keluar. Tinggalkan tempat ini.” printah pria cepak itu dan mereka semua keluar meninggalkan tubuh yoan ditengah2 tulang belulang itu…

The End of POV Yoan, cerita akan berlanjut di kisah yang lain.

 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd