Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Pembantuku yg membahagiakan keluargaku

Chapter 13

Saat keduanya turun dr taksi dan masuk kedalam rumah, pak Tarjo muncul dg tergesa-gesa dr dalam rumah. Pakaian pria itu sungguh tak sopan, hanya dg kaos dalam dan celana kolor saja.
"Lho pak, kok kyknya keringetan gt?", kata Andre.
"e... Eh iya tuan, hbs... Habis olahraga...", kata pak Tarjo gugup.
Tak lama, tiba-tiba saja seorang gadis muda yg mengenakan daster panjang juga muncul dr belakang rumah dan agak canggung berjalan melewati Andre dan Rika yg masih di teras rumah.
"P... Permisi tuan, nyonyah", kata gadis itu.
Andre melihat gadis itu bergegas keluar dr gerbang rumah dan kemudian menatap pak Tarjo,"Wah wah pak Tarjo ini, olahraganya sama cewek... Siapa itu pak?"
"Hehe, ah itu si Nani, pembantu rumah tetangga tuan", kata pak Tarjo.
"Hahaha, emg masih kuat pak?"
"Oh ya jelas lah pak, kan bapak masih bugar", kata pak Tarjo melirik Rika yg terlihat juga agak syok tp jg tak mau mengakui kata-kata pak Tarjo benar adanya.
"Wih mantap, mau cari istri baru nih pak ceritanya?", kata Andre.
"Ya kalau bisa tuan, kan saya duda, dah mau pensiun pula, jd ntar kan tinggal leha-leha sama main sama istri saya"
"Hahaha inget umur pak, tuh ceweknya kyknya seumuran cucu bapak lho", kata Andre.
"Hehe iya tuan, oh ya saya bantu bawain barang-barangnya tuan?", kata pak Tarjo.
"Ya pak tolong ya, kasihan kalau Rika ikutan bawain", kata Andre menunjuk ke beberapa tas dan oleh-oleh yg masih menunggu dibawa masuk dr pintu gerbang.
"Oh siap tuan"
"Oh ya, mulai kedepan tolong jaga si Rika ya pak, soalnya Rika gk boleh capek-capek skrg", kata Andre.
Pak Tarjo heran mendengar itu dan bertanya,"Emg kenapa tuan, Nyonya Rika sakit?"
"Hehe gk pak, Rika kemarin hbs test ternyata udah isi", kata Andre dg senyuman lebar diwajahnya.
Pak Tarjo jg ikutan tersenyum dan sekilas melirik ke arah Rika, Rika bs membaca ekspresi pak Tarjo yg menandakan pembantu tuanya itu pun tahu anak didalam rahimnya bukanlah anak Andre.
"Hahaha wah akhirnya ya tuan. Nyonya Wijaya jg pasti seneng!"
"Iyalah pak, td sblm pulang udah Andre telpon, besok mau kesini katanya"
"Oh siap, besok saya masakin makanan enak buat nyonya Rika sama Nyonya Wijaya", kata pak Tarjo.
"Ya ya, makasih ya pak. Yuk yang, km istirahat dl aja ya hbs ini"
"i... Iya yang", kata Rika mengikuti suaminya ke kamar.
Selama hari itu Rika tak mau lepas dr suaminya dan selalu meminta suaminya menemaninya dikamar. Rika masih takut dg apa yg pak Tarjo akan katakan saat suaminya pergi dr sisinya.
Sampai keesokan harinya, Rika masih jg tak mau lepas dan suaminya menganggap itu hormonal saja dr proses kehamilannya. Ibu mertuanya pun datang ke rumah, begitu pula dg Edo dan istri dan anaknya.
"Akhirnya ya mas", kata Edo tersenyum sambil memangku anaknya, Rio yg berusia 4 tahun.
"Iya Do"
"Ya udah seharusnya lah, masa' udah mau 30 tahun blm jg punya anak", kata ibu mertua Rika, bu Wijaya.
Suaminya hanya tersenyum seolah mengatakan 'ya mau gmn lg mah'
"Nanti kita belanja barang-barang buat baby nya ya mbak, aku tahu toko-toko yg harganya cocok sama kualitasnya", kata Echa, istri Edo.
"Iya dik, makasih ya", kata Rika memaksakan senyuman, ia masih tak nyaman dg fakta ia sedang mengandung anak pembantu tua jelek seperti pak Tarjo.
"Silahkan tuan-tuan nyonyah-nyonyah", kata pak Tarjo yg muncul seolah diundang oleh pikiran Rika. Pria itu menyuguhkan teh pada Rika dan keluarganya yg sedang bersantai di ruang tamu.
"Makasih ya pak", kata bu Wijaya sambil tersenyum ramah. Rika jg agak jengkel karena ibu mertuanya bs lbh sopan pada pembantu dibanding dirinya.
"Mau saya siapkan makan siangnya jg gk nyah?", tanya pak Tarjo pada bu Wijaya, matriach keluarga suaminya.
"Masak apa pak?", tanya bu Wijaya.
"Saya masak Semur daging, favorit nyonya", kata pak Tarjo.
"Wah pak Tarjo emg hebat, tahu aja saya udah lama gk makan semurnya pak Tarjo. Ya udah, tolong disiapin ya pak", kata bu Wijaya terlihat senang.
"Siap nyonya", kata pak Tarjo.
Bu Wijaya kemudian menatap Andre,"Ndre, kalau begitu skrg kamu harus jaga istrimu ini, minta tolong aja sama pak Tarjo kalau-kalau kamu lg sibuk atau kalau kamu lg ke Kalimantan lagi. Kalau perlu kasih aja bonus, dia sudah berjasa banyak pada keluarga kita", kata bu Wijaya.
"Iya mah, Andre jg berencana seperti itu"
"Enak ya mah, pak Tarjo kerja sama kakak. Pembantu rumah Edo yg terlalu mantep masaknya, gk kyk pak Tarjo", kata Edo.
"Iya mah, kalau Echa nyari pembantu lg buat masak boleh gk mah?", tanya Echa.
"Oh ya boleh donk, ntar kita cari org yg paling gk pernah kerja di restoran buat masakin makanan kamu sama Edo, dan tentunya sama Rioooo", kata bu Wijaya kemudian menggoda anak Edo.
"Hihi asiiik"
Rika melirik ke sampingnya, jelas terlihat Andre agak murung karena ia pun bs melihat perbedaan perlakuan ibunya antara dirinya dg adiknya. Rika hanya bs mengelus tangan Andre supaya seridaknya menghibur hati Andre.
Tak lama makan siang pun siap dan Rika menemani Andre dan keluarganya makan siang. Dan memang benar kata ibu mertuanya, semur daging pak Tarjo memang sangatlah lezat.
Setelah makan siang dan ngobrol-ngobrol sedikit lg, akhirnya bu Wijaya, Edo dan istri dan anaknya pun meninggalkan rumah Rika.
"Pak, nanti tolong jaga istri saya saat saya gk dirumah ya pak", kata Andre pada pak Tarjo yg sedang bersih-bersih.
"Oh siap tuan, saya bakal jaga nyonyah sama anak tuan nanti seperti anak saya sendiri", kata pak Tarjo.
Rika bergidik karena saat si pak tua jelek itu berkata 'anak saya sendiri', mata pembantunya melirik kearahnya seolah sebenarnya ingin menekankan kata SAYA karena keduanya tahu jabang bayi yg ada didalam rahimnya adalah hasil persetubuhan mereka.
"Hahaha iya pak makasih pak", kata Andre menepuk pundak pak Tarjo yg masih tersenyum sumringah.
Rika merasa mual melihat itu, sehingga Andre pun menyadari hal itu berkata,"Kenapa yang? Muel lagi ya?"
"I... Iya dikit yang", kata Rika.
"Ya udah, ke toilet dl yuk, aku bantu pelan-pelan jalan kesana", kata Andre membimbing Rika menjauh dr pak Tarjo.

Setelah itu, Andre benar-benar sangat menjaga Rika supaya tidak capek, bahkan saat Rika hendak yoga pun Andre protes. Dan jika sebelumnya Andre sulit diminta berhubungan badan, skrg Andre seperti takut menyentuh Rika. Selalu saja Andre berkata,'Aku gk mau anak kita kenapa-kenapa', bahkan saat dokter menjelaskan hubungan badan masih diijinkan tp tetap saja suaminya seperti takut menyentuh Rika. Rika bukannya merasa bagai putri yg dijaga kesatria berzirah putih seperti bayangan Andre, Rika lbh merasa seperti patung kaca yg bs pecah bahkan dg sedikit sentuhan. Setidaknya Rika agak bersyukur pak Tarjo tak menyentuhnya setelah ia kembali dr Bali.
Meski begitu, pak Tarjo seolah jd lbh berani dalam hal lain, seperti saat hari ini Rika sedang bersantai di ruang tengah sambil nonton tv.
Rika sedikit kaget saat pak Tarjo masuk kedalam rumah dg Nani, si pembantu muda dibelakangnya.
"Nyah, saya kebelakang dl ya, eem mau pijitan sama Nani, hehe", kata pak Tarjo.
Rika tak tahu kenapa ia agak jengkel melihat itu,"Ya terserah bapak aja"
"Hehe mari nyah", kata pak Tarjo.
Nani pun memberi salam sambil membungkuk sedikit saat melewati ruang tengah itu. Rika memperhatikan gadis itu, ia tak tahu umurnya berapa tp yg pasti umurnya masih belasan, mungkin masih SMA atau apa. Meski begitu, ia harus akui Nani cukup cantik dan tingginya yg semampai sesuai dg tubuh langsingnya. Rika tiba-tiba saja merasa dirinya tak sexy lg, apa lg saat nanti perutnya membesar. Bayangan dirinya menjadi ibu-ibu rumah tangga yg gemuk membuat bulu kuduknya bergidik.
Setelah ia agak capek nonton tv, Rika merasa haus dan kemudian berjalan menuju dapur untuk minum jus buah yg ada didalam kulkas. Sambil minum, Rika menatap ke belakang pekarangan rumahnya dimana di sisi lain yg menempel dg dapur ada kamar dan kamar mandi milik pak Tarjo. Rika teringat saat suaminya ke kalimantan, beberapa kali ia disuruh tidur di kamar pembantu itu dan mengenakan daster usang yg membuat harga dirinya hancur. Tp diwaktu yg sama, Rika merasa penasaran...
Rika mengendap ke belakang rumah dan dr telinganya ia bs mendengar suara-suara dr kamar pak Tarjo.
Seolah tak peduli dg siapa yg ada dirumah, pintu kamar pak Tarjo tak tertutup sempurna sehingga ada celah yg bs mempertunjukkan isi kamar.
Rika agak was-was, tp rasa penasarannya memuncak saat ia mengintip ke celah pintu itu, matanya terbelalak.
"Ooohh oohhh terus mbaaah... Kontol mbah enak sekaliii...", desah Nani yg kini ada di bawah tubuh pak Tarjo.
"Mmmhhh pijitan memekmu emg yahut nduk, simbah boleh kan isi rahim kamu nduk?", kata pak Tarjo.
"Iya mbaaahh gk apa-apa... Mmmhhh Nani suka peju mbah!"
"Ooohhh ya... Mmmhhhh mbah udah mau keluar juga nduk... Mmmhhh", desah pak Tarjo.
Rika bs melihat seberapa ganasnya genjotan-genjotan pak Tarjo, meski sudah berumur 59 tahun, tp pak tarjo memang benar-benar bugar hingga membuat Nani yg masih muda terlihat sangat menikmati disetubuhi si kakek tua.
Melihat pemandangan itu, Rika bs merasakan tubuhnya bergidik. Memeknya terasa panas dan gatal, kedua putingnya pun terasa mengeras dr balik bra nya. Tanpa ia sadari, tangannya mulai masuk kedalam rok dan mulai membelai memeknya sendiri.
Didalam kamar pembantunya, Pak Tarjo menghentak-hentak memek Nani yg Rika tahu adalah pertanda si pembantu jelek itu sudah siap orgasme. Saat hentakan terakhir yg cukup keras hingga terdengar suara "Ploook!!", tubuh keduanya berhenti dan mulai bergetar.
"M... Mbaaahhh!! oOOOooouuhhh!!"
"Hhhhnngghhhh!! Terima pejuku nduuukkkk!!", seru pak Tarjo.
Rika bs membayangkan peju pak Tarjo yg panas dan sangatlah banyak memasuki rahimnya, dan betapa nikmat luar biasa saat itu terjadi. Kini 3 jarinya sudah mengobek-obek memeknya yg sudah basah kuyup dan tangannya yg lain meremas-remas dadanya sendiri. Nafsunya sudah sangatlah naik dan ia tak hanya ingin, tp ia butuh kontol yg bs memuaskan nafsu bejatnya.
Pak Tarjo kini sudah puas orgasme setelah hampir 5 menit berlalu dan seolah merasa haus, segera mengajak Nani bonen, alias bobo disamping Nani sambil nenen pada payudara Nani yg ukurannya mungkin sekitar cup C.
Rika seolah tak bs lepas dr kontol pak Tarjo, yg terlihat basah kuyup dg cairan-cairan putih yg terlihat jelas di kontolnya yg gelap itu. Meski baru saja orgasme, kontol itu masih cukup keras dan Rika tahu tak perlu waktu lama sebelum kontol itu bs keluar masuk memek lg.
"Hhhh Hhhh...", desa Rika menahan suaranya saat ia sendiri hampir orgasme.
"Hmmm?", kata pak Tarjo tiba-tiba saja bangun dr tidurnya sehingga Nani agak kaget.
"Kenapa mbah?"
"Kamu ngomong susuatu gk nduk? Kok simbah denger suara barusan", kata pak Tarjo.
Rika kaget saat pak Tarjo tiba-tiba bangun dr tidurnya segera lari kedalam rumah. Ia bergegas ke kamar dan menutup kamar itu. Jantung Rika berdegup kencang, ia masih merasakan gatal yg membuat kepalanya pusing karena ia tak jadi orgasme. Selain itu ia takut pak Tarjo tahu, ia benar-benar butuh belaian pejantan saat ini.
Ia ingin menyalahkan pak Tarjo yg sudah membuatnya serendah ini sampai ia bisa-bisanya masturbasi melihat pak Tarjo meniduri perempuan lain. Tp di saat yg bersamaan, mungkin pak Tarjo jg berjasa membuat rumah tangganya sedikit lbh aman dimata ibu mertuanya.
Rika dg lunglai naik ke ranjang, ia menutup matanya berharap dg tidur, rasa panas dan kepalanya yg pusing ini akan hilang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd