Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Pendekar Tanpa Bayangan

mantap kisanak.....tapi lebih mantap lagi kalau ada mulustrasinya kisanak
 
hadeh cersil lagi nih.
semoga asek nd menarik
lanjut lagi GAN
 
Hmmmm bunga terindah telah didatangi sang kumbang... akan kah sang kumbang cari bunga lain ???
 
Pendekar Tanpa Bayangan, Episode 4 : Malam Yang Dingin di Kaliumur

Matahari sudah hampir berada di atas kepala, dari tadi pagi menjelang siang para pelayan Ki Ageng Palasut sangat sibuk berseriweran kesana kemari, mereka sibuk mencari nona mudanya keseluruh pelosok desa. Dari tadi setelah mandi di sendang, nona majikannya itu seperti hilang di telan bumi. Dan kedua juragan majikannya itu Ki Ageng Palasut dan Tal Ambaran begitu khawatir, hingga memerintahkan seluruh pelayannya untuk mencari anak sulungnya itu. Dari pagi Tal Ambaran tidak henti-hentinya menangisi ketiadaan anak gadisnya itu. Hingga kemudian salah seorang pelayannya menemukan nona mudanya itu sedang berjalan dengan tuan Jalaga menuju depan rumah kepala desa itu.

Pelayan 1 : Aduh ndoro..tadi tak cariin kemana-mana koq gak ada, tau nya ini bareng tuan Jalaga
Ratih : wahh maaf mbok, tadi Ratih menemani Kakang Jalaga jalan-jalan.
Pelayan 1 : sebaiknya ndoro Ratih langsung masuk ke rumah saja, di dalam ndoro ibu masih menangis.
Ratih : ohhh, terima kasih ya mbok. Maaf jadi bikin repot.

Akhirnya Ratih dan Jalaga pun langsung memasuki rumah besar milik kepala desa Kaliumur itu. Di sana sudah terlihat Ki Ageng Palasut sedang mengusapi punggung istrinya yang sedang menangis sedu itu.

Ratih : ibu ?
Tal Amabaran : duh gusti terima kasih, anak wedi ku balik lagi. (sambil langsung berhambur memeluk erat anak gadisnya yang sudah tidak gadis lagi)
Ki Ageng Palasut : Kemana saja kamu ndo, ibu dari tadi begitu khawatir.
Ratih : hemmm...tadi...
Jalaga : Mohon maaf Ki, ini salah saya tadi saya bertemu dengan nyimas Ratih di jalan. Terus karena ingin berjalan-jalan saya mengajak Nyimas Ratih untuk berkiling desa.
Ki Ageng Palasut : ohh jadi seperti itu...kalau memang Ratih tadi dengan den Jalaga kami tidak apa-apa den, mungkin hanya kami saja yang terlalu berlebihan mengkhawatirkan Ratih.
Jalaga : Iya tidak apa-pa Ki, saya maklum kan ratih dari kecil tidak ada adiknya jadi pasti aki dan nyai pasti sangat mengkhawatirkan Ratih.
Tal Ambaran : Aduh kami mengucapkan banyak terima kasih ya den, untuk Ratih dengan aden.
Jalaga : iya sama-sama nyi, justru saya lah yang harusnya meminta maaf karena sudah menyusahkan semuanya selama saya berada di sini.

Akhirnya siang itu pun setelah mereka kembali ke rumah, kembali Ki Ageng dan Nya Tal Ambaran mengajak mereka untuk makan siang bersama. Kini ketiga prajurit Jalaga sudah terlihat semua begitupun Narti, yang saat itu jalannya terlihat mengangkang. Setelah makan siang itu Jalaga dan ketiga prajurtinya di ajak Ki Ageng untuk berjalan-jalan melihat keadaan desa dan rakyatnya. Dari perjalanan itu Jalaga mengetahui kalau kampung ini begitu aman, tentram dan berkecukupan pangan. Maka dari itu Jalaga begitu bangga kepada Ki Ageng yang telah begitu hebat mengayomi warganya hingga mereka bisa hidup nyaman di pedesaan terpencil itu. Setelah mengelilingi desa terlihat hari sudah menjelang malam, mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah Ki Ageng.

Terlihat sekembalinya mereka ke rumah, Nyai Tal Ambaran dan beberapa pelayannya sedang menyiapkan makanan di bale yang biasa di jadikan tempat menjamu tamu. Dari situ Jalaga tidak melihat kekasihnya Ratih, "dimana kah ia gerangan ? begitu lah ujar Jalaga dalam hatinya ". Tak Akhinya Ki Ageng pun mempersilahkan tamunya itu kembali menikmati hidangan makanan, mereka pun kembali makan dengan lahapnya. Hingga perut mereka pun sudah kenyang dan terisi. Setelah makan Jalaga masih menemani Ki Ageng mengobrol di bale itu. Hingga ketika itu para prajurit Jalaga ijin undur diri untuk kembali beristirahat di kamar mereka. Akhinya Jalaga pun mengijinkan ketiga prajuritnya itu untuk pergi kebelakang. Akhirnya saat itu Jalaga menemukan momen terbaik untuk berbicara serius kepada Ki Ageng. Sebenarnya dari tadi sudah menyuruh ketiga prajuritnya untuk duluan kembali ke kamarnya masing-masing. Karena tidak enak ketiga prajurit itu masih saja menemani mereka. Akhirnya kini ada kesempatan Jalaga untuk berbicara berdua dengan Ki Ageng.

Jalaga : Mohon maaf Ki sebelumnya saya mau berbicara serius dengan aki.
Ki Ageng : Mau berbicara apa den, koq sampai meminta maaf segala jangan den..saya sepatutnya tidak perlu di mintakan maaf saya di sini hanya rakyat kampung biasa.
Jalaga : Tidak seperti itu Ki..
Ki Ageng : Baiklah den, ada apakah gerangan yang hendak aden biacarakan ?
Jalaga : Jadi begini Ki, semenjak saya melihat Ratih jujur saja hati saya sudah terpaut kepada Ratih, Dan ternyata beruntungnya sepertinya Ratih pun mau menerima hati saya.
Jalaga : Jadi disini saya hendak mempersunting anak gadis aki itu, untuk saya jadikan istri.
Ki Ageng : Duh dewata agung, mungkin ini sudah jalannya..Tadi siang pun Ratih sebenarnya sudah bercerita akan maksud raden mempersunting anak kami itu.
Jalaga : Ohh seperti itu Ki...jadi bagaimana Ki apakah pinangan saya di terima.
Ki Ageng : Untuk itu saya tidak bisa menjawabnya, nanti biar ratih yang menjawabnya. Karena bagaimana pun keputusan berada di tangan yang hendak menikah toh den. ( Ki Ageng terlihat begitu bijak, sehingga membuat Jalaga begitu bangga mempunyai calon mertua sebijak dan seadil Ki Ageng)
Ki Ageng : Nyai....nyai...sini Ratihnya di ajak kemari.

Akhinya saat itu Ratih pun keluar dengan di giring ibunya, terlihat Ratih begitu cantik dan anggun malam itu dengan kebaya warna hijau mudanya membuat lekukan tubuhnya makin mempesona.

Ki Ageng : Jadi gimana ndo..kamu sudah dengarkan di belakang, pembicaraan bapak dengan den Jalaga.
Ratih : iya ayah.
Tal Ambaran : Ayo di jawab toh ndo...tidak baik membuat raden Jalaga menunggu seperti itu.
Ratih : Hemm..Ratih menerima pinangan kakang Jalaga.

Akhirnya mereka pun semua bisa bernafas lega, akhirnya anak gadis satu-satunya Ki Ageng menemukan jodohnya juga. Ki Ageng dan Nyai Tal Ambaran begitu bahagia terdengar mereka mengucapkan banyak syukur kepada dewata yang agung. Yang akhirnya telah menemukan jodoh yang sangat baik untuk anaknya itu. Kemudian Ki Ageng pun memutuskan untuk menikahkan keduanya esok hari di balai warga yang berada di alun-alun desa itu. Kini Ki Ageng terlihat pamit mundur dengan istrinya menuju kamar tempat peristirahatannya, kini Ki Ageng dan istrinya itu membiarkan anak semata wayangnya berduan dengan calon suaminya. Sepeninggal kedua orangtua kekasihnya itu Jalaga langsung memeluk erat tubuh ratih. keduanya pun kembali menciumin dahi ratih hingga kemudian menciumin bibir kekasinya itu yang ranum dan memerah.

Jalaga : Dinda...besok kanda sudah menjadi suami dinda, apakah dinda bahagia ?
Ratih : Tentu dinda sangat bahagia kakang..wanita mana yang tidak bahagia, ketika akan di persunting lelaki yang di cintainya.
Jalaga : Kanda pun sangat bahagia dinda, akhirnya kanda mendapatkan wanita yang selama ini kanda idamkan.

Setelah bermesraan di bale bambu yang berada di depan. Terlihat Jalaga menggendong tubuh Ratih dengan enteng. Kini keduanya pun menuju masuk kedalam rumah. Jalaga terus berjalan hingga melewati depan kamar Ratih. Kini ia berjalan menggondong tubuh demplon Ratih untuk di ajak masuk ke dalam kamarnya. Kemudian pintu kamar itu tertutup rapat dan terkunci dari dalam.

Malam pun semakin larut dan semakin dingin sepeninggal hujan di malam tadi, membuat orang-orang yang berada di rumah Ki Ageng tak mau beranjak dari kamar tidurnya. Tapi berbeda dengan beberapa orang yang sedang ramai bekerubun seperti asik sedang bercanda ria di dapur belakang rumah kepala desa itu. Kini terlihat Narti sedang di kerubuni ketiga prajurit bawahan raden Jalaga. Sepertinya mereka sedang asik membicarakan sesuatu. Terlihat Narti seperti sedang menimbang-nimbang ajakan dari ketiga prajurit itu.

Prajurit (1) : Ayolah nyi...yukk enak-enakan lagi...dingin-dingin gini makin mantep loh..
Prajurit (2) : Gak kangen nyi ama pentungan kita...kemarin aja kayanya asik banget...
Prajurit (3) : Udah lah nyi gak usah khwatir, nih kami kasih 6 keping uang perak lagi.
Narti : nah kalau itu saya mau...hehe ( Ya lumayan udah dapet enak dapet duit...begitulah ujar Narti dalam hatinya)

Kini terlihat ketiga prajurit itu dengan tidak sabar menggondong bersama tubuh Narti masuk kedalam kamar mereka. Klekkk kamar itu terdengar terkunci dari dalam kini mereka pun menurunkan tubuh ratih dan menidurkannya di ranjang tidur mereka. Dengan tidak sabar ketiga prajurit itu langsung melepas semua pakaian yang mereka kenakan malam itu. Kini terlihat di depan mata Narti ketiganya sudah telanjang bulat di bawah sana terlihat tiga kontol hitam yang tadi malam sudah memporak porandakan semua lubang nikmat yang berada di tubuh narti.

Narti pun kembali mengagumi tiga tubuh yang terlihat coklat dan atletis itu, di diam kedua gundukan susunya sudah sangat menegang dan di bawah selangkangannya memek nya sudah basah dan terasa gatal. Kini ketiga prajurit itu kini mulai mengerubuni Narti, seolah Narti adalah penjual daging segar yang hendak mereka beli. satu persatu kaian pakaian yang di kenakan Narti di lepas dan di copot ketiga prajurit itu.Dari bawahan kain jariknya kebaya leceknya sampai kain tipis yang membungkus susu bulatnya. glekkk...glekkk...glekk,.ketiga pajurit itu harus kembali menalan ludahnya.

Tubuh janda 3 anak itu masih terlihat segar padat, sekal dan menarik. Walaupun wajah narti biasaja seperti wajah para pelayan kampung pada umumnya. Tapi aset kedua gundukan susu sekal yang berharga yang ia miliki selalu saja membuat para pria ingin iseng menjamah tubuhnya. Hingga Narti pun bisa 3 kali mengenyam pernikahan, hingga kemudian dari memeknya sudah mengahasil 3 buah anak hasil perpaduan dua kelamin ia dan para suaminya terdahulu. Sebenarnya narti bisa saja menikah kembali, toh masih banyak pemuda atau pun duda yang berminat menjadi suaminya. Tapi Narti kekeh dengan pendiriannya untuk tetap mengabdi tinggal di rumah majikannya itu. Ki Ageng majikannya telah banyak membatu semua kesulitan yang narti dan keluarga alami. Hingga akhirnya Narti pun karena tidak ada kegiatan lain selain menjadi ibu rumah tangga waktu itu di ajak Nyai Tal Ambaran untuk bekerja di rumah itu. Di rumah itu Narti sangat bahagia sekali semua pelayan di rumah itu sepertinya di perlakukan keluarga itu seperti keluarga sendiri. Maka dari itu mereka sangat menyegani majikannya itu.

Kini tubuh Ratih sudah sama-sama bugil di kelilingi ketiga lelaki itu. Terlihat beberapa tanga mulai iseng meraba dan meremas kedua bongkahan pantat dan kedua gundukan susunya..kini prajurit (1), terlihat menempatkan wajahnya di depan wajah Narti kemudian Prajurit (1) itu langsung mecium dan melumat bibir tebal Narti dengan buas dan Narti pun seperti meladeninya dan memeberi perlawanan sluphhhhh ckckck sluphh ckckkck, dan lidah mereka pun saling melilit di salam sana. Kini di bawah bagian tubuh Narti terlihat prajurit yang ke (3) sudah menempatkan wajahnya di antara selangkangan narti yang terbuka, prajurit yang ke (3) itu langsung saja menyibak kesamping rimbunnya jembut hitam Narti yang terlihat tumbuh subur di bawah sana. Dan seketika ia pun langsung melihat sajian memek tembem Narti yang sudah basah, setelah menyibakkannya kesamping dengan kedua tangannya. Kini Pajurit yang ke (3) itu terlihat langsung menjilat kelintit Narti yang terlihat besar dan dengan buasnya langsung melumat-lumat memek coklat itu dengan mulutnya. slekkk slekkkk slurphhhhhh sluphhhh slekk....membuat tubuh Nari seperti bergetar. Kini tidak mau kalah dari kedua kawannya prajurit yang ke (2) langsung mengeser badan prajurit (1) kekiri, dan kini prajurit ke (2) langsung saja melahap dua gunung kembar milik Narti itu...sluphhhhhh sluphhhh sluphhh...sambil melahap susu sebelah kanan terlihat ia pun dengan gemas meremas susu narti yang sebelah kiri membuat tubuh Narti seperti kaku seluruh badan mendapatkan rangsangan seketika di tiga tempat sensitifnya itu. nafas Narti sudah mulai memburu, dan sepertinya setelah puas menciumi bibir Narti dengan mulutnya kini Prajurit ke (1) itu terlihat menyodorkan kontolnya yang hitam ke mulut Narti dengan trengginas Narti pun langsung melahap kontol itu, kini sambil mendesah nikmat mulut Narti sudah penuh dengan kontol prajurit (1), srokkkk srokkk clokkk sluprhhhhh ahhhhh shhhhhh ahhhhh, memeknya masih terasa berdenyut dan geli di lumat bibir prajurit (3) hingga kemudian prajurit (3) pun terlihat langsung berdiri dari posisinya sekarang dan langsung berlutut menempaatkan kontolnya di depan selangkangan memek nya Ratih..pinggul prajurit (3) terlihat mendorong kuat kontolnya untuk masuk keliang memek Narti, Sekali hentakan Blesh....kontol prajurit (3) langsung hilang di liang memek narti. Ahhhh shhhhh narti pun kembali mendesah melepaskan kuluman mulutnya di batang kontol prajurti (1), hingga seketika prajurit (1) seperti langsung merojok paksa kontolnya masuk kembali mulut Narti, terlihat mulut Narti kembali penuh dan kini kontol prajurit (1) terlihat dengan kuat dan cepat merojok mulut dan kerongkongan Ratih, Clokkkk slokkk clokkk clokk clok. Kini mulut atas dan mulut bawah Ratih sudah penuh oleh kedua kontol prajurit itu. Prajurit (3) terlihat sudah dengan kuat dan cepat merojok memek Narti, rojokan dan sodokan kontol prajurit (1) membuat tubuh narti seperti melayang-layang..clokk cplokk clok plokk clokk plok..kini sambil tetap memendamkan kontolnya di liang memek Narti Prajurit (3) terlihat menarik tubuh narti supaya tubuh narti berada di atas dan menidurinya. Plokk clokk clokk clok prajurit (3) terlihat kini ia pun mulai kembali menyodok memek ratih dari bawah...Narti pun tampa di komando langsung ikut bergoyang menyambut sodokan dalam prajurit (3). kini sambil bergoyang naik turun mulutnya masih saja menyepong kontol prajurit (1) sambil matanya memejam nikmat. Di belakang Narti sudah terlihat prajurit (2) sedang mengocok-ngocok kontolnya itu hingga kemudian ia pun mendekati tubuh belakang Narti, melihat lubang belakang Narti yang terbuka Prajurit (2) langsung meludahi kontol nya..cuihhh..dan menempatkanya di liang anus Narti sebelah belakang. Sekali sodok, bleshhh..kini kontol ketiga menutup liang nikmat Narti yang berda di belakang..plokkk clokk clokk clokk prajurit itu langsung menaikkan rpm sodokannya.

Kini terlihat ketiga pria itu tengah sibuk menyodok semua lubang nikmat Narti dari mulut, memek, hingga anusnya telah penuh dengan kontol-kontol hitam keras dan berurat...plok plokk clokk clokk clokk plok..mereka saling sodok-menyodok liang di tubuh Narti hingga tak terasa sudah 15 menit meraka dalam keadaan seperti itu. Terlihat Prajurit (1) makin gemas merojokan kontolnya di mulut Narti hingga kemudian satu hentakan kuat tubuh prajurit (1) menegang dan mendahului semua temannya menyemprotkan peju kentalnya di dalam tenggorakan Narti Crotttttttt Crotttttttttt Crotttttttt Pejunya begitu terasa kental menenai amandel Narti hingga narti pun seperti batuk seketika...ohokk ohok.. Hingga tekanan batuk di tubuhnya makin membuat jepitan kedua lubang di bawahnya makin kuat, kedua prajurit yang sedang menyodok memek dan anusnya langsung meningkatkan pola genjotan di tubuh Narti Plokkk clokk clokk plokk clokk plokkk...ahhhh shhhhhh ahhhhhhh ahhhh Narti kini bisa mendesah-desah nikmat ketika tidak ada lagi yang mengganjal mulutnya. Terlihat tubuh Narti sudah banjir keringat dan rasanya sudah tidak karuan, memeknya terasa berdenyut-denyut..dadanya serasa mengeras,...anusnya terasa geli tiada tara...hingga kemudian Narti pun tak kuasa menahan gejolak perkumpuluan cairan nikmatnya yang sudah mau menyembur keluar...hingga kemudian tubuh Narti mengejang dengan kuat...shhhh ahhhhh shhh ahhhh Crotttttttttttttttttt Crottttttttttttttt Crotttttttttttttt Crottttttttttttt memek narti masih berdenyut dan crotttttttttttt crotttttttttttttttt crotttttttttttt kembali orgasme meladanya. Nampaknya seketika itu narti mendapatkan multiple orgasme..memek narti serasa hangat dan makin licin hingga kemudian clokk clookk plokk clok clokk plokk..prajurit (3) pun merojokkan kontolnya kuat dan dalam, ia pun mengejang di bawah Narti...ahhhhh shhh Crotttttttttttttttt Crottttttttttttttt Crottttttttttt tiga semburan kuat peju kental prajurit (3) menghangatkan rahim di dalam memeknya. Kini tinggal Prajurit (2) yang sedang mengobok-ngobok anus Narti dia kini makin buas merojok anus itu. Dia terus menyodok kuat anus Narti untuk mengejar orgasmenya yang sebentar lagi akan sampai... clokk clokk clok plokk clokk clokk plok...dan benar saja beberapa kali sodokan di anus Narti, prajurit (2) terlihat menengelamkan kontolnya begitu dalam di liang anus Narti dan langsung menegangkan tubuhnya...Crottttttttttttttttttt crotttttttttttttttttttt crotttttttttttttt kali ini liang anus Narti kembali di sembur kontol para prajurit itu..merasakan hangatnya semburan peju di anus belakangnya membuat memek Narti seperti terasa geli hingga kemudian memekanya terasa gatal kembali dan Narti pun seketika itu langsung berdiri dan mendorong prajurit (2) tercengkang ke belakang.

Dengan gontai Narti pun langsung meraih kontol prajurit (1) yang terlihat sudah mengeras kembali dan lasung memasukkannya kedalam memeknya.. bleshhhh plokkk clokk clokk plokkkk clokkk clokk Narti langsung mengulek prajurit (1) dengan memeknya. Prajurit (1) terlihat tersenyum dan membantu Narti menyodok memeknya. Plokk clokkc clokk clokk plokk..ahhhhh shshhhh terus kakang....terus....sodokan kontol di memek narti terasa makin cepat dan kuat hingga Narti pun tak kuasa. Untuk tidak bergerak cepat naik turun memompa kontol itu dari atas...dan benar saja...memek Narti terasa mencengkram kuat kontol prajurit (1) walaupun memek itu sudah banjir tapi masih nikmat hingga kemudian mereka pun mengejangkan tubuh mereka bersamaan ahhhhhh tempik mu...legit nyai...Crotttttttttttttttttt Crotttttttttttttttttt crottttttttttttttttt keduanya pun kembali menyembuarkan isi cairan kelamin masing-masing. Kini kedianya pun terdiam dan masih menikmati sisa sisa orgasmenya yang nikmat. Tubuh mereka berdua pun ambruk di dipan kayu tersebut. Narti pun seketika seperti memejamkan mata dan tertidur, Kini di belakang Narti terlihat prajurit (2) dan Prajurit (3) mendekati tubuh Narti dengan pentongan hitam yang sudah kembali berdiri, Sepertinya Narti tidak akan bisa menikmati istirahat tidurnya di tengah malam itu.

Berputar ke salah satu kamar bagian depan rumah Ki Ageng, Terlihat Ratih sedang menggelayut manja di pundak tubuh calon suaminya itu. Tubuhnya terlihat bugil tidak mengenakan kain apa-apa lagi seperti halnya Jalaga calon suaminya itu. Keringat masih membajiri tubuh keduanya, setelah pendakian panjang persenggamaan yang ke 3 kalinya di malam itu. Di bawah sana memek Ratih terlihat basah oleh cairan putih yang mengental dan beberapa basahan itu merembes ke kain yang sedang di tidurnya. Kontol Jalaga pun terlihat sudah tertidur tak seperti tadi begitu buas mengobrak-abrik memek calon istrinya itu. Mereka pun berpelukan hangat dan mesra hingga kemudian karena kelelahan akhirnya merekapun tertidur pulas.
 
Bimabet
Menarik suhu,,
Lanjutkan suhu,,
Klo berkenan kasih mulustrasi suhu biar makin greeng bacanya..
:Peace:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd