Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENDERITAAN ( NO SARA )

Status
Please reply by conversation.
BAGIAN 23




Keesokan harinya ..





POV ANAM



" Mass .. bangun udah subuh lohh " ucap Nunung menggoyangkan tubuhku .


Aku pun melihat Nunung sudah memakai mukena aku pun bangun untuk segera ibadah shubuh , aku berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu' dan melaksanakan sholat dirumah sendiri karna udah hampir habis waktu subuhan nya .

Setelah selesai aku mengambil rokok serta minuman yang berada di kulkas dan tidak lupa membawa hp , aku menuju kursi di depan rumah sambil menunggu matahari mulai terang .


Aku pun duduk di kursi sambil menghidupkan rokok , " Sluurrpp ckk ... ahhh nikmat banget dah .. " ucapku sambil menyeruput susu sapi dingin .

Aku menghidupkan hp karna takut ada informasi penting dari kantor , aku melihat banyak chat dari grup kantor aku mengabaikan saja hanya melihat canda'an karyawan yang sepertinya gabut . Aku mendengarkan VN Izha yang memberikan ucapan selamat pagi , aku pun tersenyum sendiri sambil membalas VN .

" Selamat pagi juga dekk .. jangan VN lanjut chatingan aja " jawabku sambil melirik kanan kiri .

Aku pun menonton highlight pertandingan sepak bola tadi malam , " Mass .. anterin aku ke pasar yuk pengen nasi pecel aku " ucap Nunung berada di tengah pintu .

Aku hanya melirik sekilas dan kembali menonton highlight sepak bola lagi , " Bentar .. habisin ini dulu " jawabku tidak menoleh sambil menunjukan rokok yang tinggal separuh .

Nunung pun duduk di sebelah ku sambil ikut menonton , aku tidak ingin terlalu banyak omong ke Nunung karna jika salah ngomong saja pasti ngambek nanti malah gak mau bicara lagi .

Sekitar 3 menitan rokok pun habis , aku pun berdiri dari kursi .

" Pakek motor rian aja mas .. sambil nyari udara pagi gitu " ucap Nunung tersenyum .

Aku membalas anggukan saja , aku masuk kedalam mencari kunci motor milik Rian .

" Dimana ya rian naruh kontak ini " ucapku lirih .

Aku mencari sekeliling ruang tamu dan akhirnya aku temukan di atas kulkas , aku pun berjalan keluar rumah sambil membawa dua helm .

Aku pun tidak berkata sepatah apapun ke Nunung , aku hanya memberikan helm tersebut lalu aku menaiki motor Rian .

Aku menaiki motor Rian sambil di panaskan mesinnya , aku menoleh ke Nunung yang sepertinya kebingungan cara naik nya .

" Kenapa ma ? " tanyaku .

" Cukup gak mas .. kalau aku bonceng " jawab Nunung .

" Coba aja .. naik " ucapku sambil mengotak atik spion .

" Gak bisa kayak nya mas .. naik mobil aja deh hehe " jawab Nunung cengengesan .

Aku hanya mendengus kesal , aku sudah tau kalau motor Rian gak bisa di buat bonceng buat orang berisi ( Gemuk ) aku sebenarnya ingin menolak dan menyarankan naik mobil saja tapi aku males lihat Nunung ngambek kalau tidak di turutin .

Aku pun turun sambil membuka helm , aku berjalan mengambil kunci mobil milik ku di dekat lemari TV .

Setelah menaruh kunci motor ke tempat asal nya , aku kembali berjalan menuju mobil .

Aku langsung masuk mobil sambil memanaskan mesin nya , Nunung masuk dan duduk di sebelahku .

" Kamu makan pecel juga gak mass .. soalnya aku juga belikan bapak ibu sama rian " tanya Nunung .

Aku teringat bahwa Izha mengajak ku makan di rumah nya , " Enggak masih kenyang " jawabku sambil menjalan kan mobil .

Aku pun menjalan kan mobil dengan lumayan cepat , aku merasakan hp di celana ku bergetar aku pun mengambil hp berada di saku celana sambil menyetir mobil .

Aku pun melirik Nunung yang sedang bermain hp situasi lumayan aman , aku melihat di layar terpampang nama Izha aku pun langsung mematikan telpon nya .

" Loh kok gak di angkat mas emang nya siapa ? " tanya Nunung .

Aku pun mencoba bersikap biasa saja agar tidak terlihat gugup , " Biasa karyawan tanya jadwal kedatangan ku " jawabku tenang .

" Loh kasihan dong mas .. kalau gak di kasih tau siapa tau penting " ucap Nunung menasihati ku .

" Gapapa kok bawel banget .. " ucapku pelan .

" Iya deh iyaa .. " ucap Nunung nada lumayan tinggi .

Aku bingung mau beralasan apa lagi takut nya Nunung malah ngecek hp ku , perasaan ku sedikit lega karna mobil sudah sampai di pasar .

" Aku tungguin sini aja ma " ucapku mencoba mengalihkan pembahasan .

" Hemm .. yaudah mas aku mau nyari nasi pecel dulu " jawab Nunung turun .

Setelah pintu tertutup aku langsung menelpon Izha kembali .

Tut ... tuttt ... tutt ...

" Hallo assalamulaikum dek .. ada apa " ucapku di sambungan telpon .

" Walaikumsalam .. mas jadikan makan di rumah ? " tanya Izha sedikit ramai suara salsa pastinya .

" Jadi kok dek .. habis ini ya aku lagi nganter nunung ke pasar " jawabku .

" Emm .. yaudah mass takut nanti dateng istrinya .. adek pamit dulu mas assalamulaikum .. " .

" Iya makasih .. waalaikumsalam " jawabku sambil mematikan telpon .

Aku menaruh hp di speedometer , aku membuka kaca mobil karna bibir lagi pait aku pun merokok sambil menunggu Nunung membeli nasi pecel .

Sekitar 20 menitan aku menunggu Nunung habis dua batang rokok mild , Nunung pun datang juga dan langsung membuka pintu .

Aku hanya melihat ia sedang menaruh nasi pecel nya di kursi belakang , " Udah ? " tanyaku melihat ia sudah duduk rapi .

" Udah mas .. oh iya aku beneran gak belikan nasi pecel loh ya " jawab Nunung sambil membuka tas nya .

" Ya .. " jawabku datar .

Nunung yang sedang menata uang nya seketika menatap ku sayu , " Mas .. marah ? " tanya Nunung suara yang mau menangis .

" Kamu tanya apaan sih ma .. gak usah tanya aneh - aneh aku gak ngapa - ngapin dikira marah .. " jawabku menoleh sekilas .

Nunung pun tidak menjawab nya lagi , aku pun fokus menyetir sambil mencuri pandang .

Karna masih pagi jalan raya masih belum macet , mobil pun sampai di depan rumah aku sedang memarkirkan mobil agar terlihat rapi .

Setelah mematikan mesin mobil Nunung turun terlebih dahulu sambil membawa kantong plastik berisi nasi pecel nya , aku pun turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah .

Aku melihat jam tangan menunjukan pukul 06.25 , " telat gak ya kalau mampir ke Izha dulu " batinku .


Aku melihat Nunung yang sedang menata nasi pecel nya di ruang makan , aku masuk kedalam kamar mengambil handuk sambil melepaskan kaos baru saja aku pakai .

Aku pun segera menuju kamar mandi , agar tidak telat jika mampir ke rumah Izha aku mandi kucing agar tidak terlalu lama . Setelah selesai aku berjalan melewati orang tua ku sedang makan bersama Nunung dan Rian .

Aku masuk kedalam kamar dan sambil mengusapkan handuk ke tubuh , Nunung masuk kedalam kamar .

" Kok pagi banget mas bukan nya masuk nya jam 8 pagi ? " ucap Nunung sambil membuka lemari .

" Takut macet .. " jawabku sambil duduk di meja rias Nunung .

" Kan lewat tol kan mass .. ? " tanya Nunung masih ngeyel .

Aku tidak merespon nya karna aku sibuk dengan menggosokkan deodorant ke ketiak .

" Mass .. di tanya lohh " ucap Nunung nada yang akan menangis .

Nunung tergolong tipe cewek yang mudah nangis alias cengeng jika dia ngomong kepadaku atau apapun dan tidak aku respon atau sedikit nada tinggi dia selalu menangis .

" Pasti lewat tol .. tapi di malang pasti macet aku takut telat " jawabku berbohong .

Aku pun berdiri memakai baju kerja yang di siapkan Nunung barusan , " Pulang jam berapa mass ? " tanya Nunung duduk di tepi ranjang .

Aku pun memikirkan jawaban tersebut , " Pulang jam berapa ya .. apa aku bilang nginep di apart dulu aja ya " pikirku .

" Palingan nginep apartemen aja biar gak bolak - balik capek .. " jawabku sambil memasang celana .

" Aku ikut ya mass .. aku pengen lihat apartemen nya ya .. kan rian ada bapak sama ibu jadi ada teman nya di rumah " ucap Nunung tersenyum sambil memasangkan dasi .

" Pliss .. boleh yaa nanti sekalian bikin adek rian gitu hehe .. " ucap Nunung manja .

Aku dibikin pusing oleh Nunung , ia sangat ngeyel untuk ikut ke Malang .

" Duh .. kapan - kapan aja maa , nanti malah telat nungguin beres - beres baju mu " ucapku terus mencari alasan .

Aku melihat raut wajah Nunung penuh kecewa karna aku melarang nya ikut , sebenarnya aku tidak tega tapi demi kebaikan Izha aku tetap melarang nya .

Aku pun memakai jas sambil membawa tas , Nunung tetap duduk menatap kosong .

" Aku berangkat dulu ma .. assalamulaikum " ucapku keluar dari kamar .

Nunung tidak menjawab salam ku atau sekedar salim , aku mengambil uang di dompet dan menghampiri Ibu sedang bersama Rian .

" Buk .. adek ayah berangkat kerja dulu ya " ucapku mencium tangan Ibu ku sambil memberikan uang .

Rian pun langsung mengambil tangan ku sambil di cium , " Iya .. yah " jawab Rian .

Ibu menatapku heran , " Buat apa ini lee " tanya Ibu .

" Belanja sama buat di tabung buk .. " jawabku tersenyum .

" Owlah ... makasih lee yaudah hati - hati berangkat nya istrimu kemana ? " tanya Ibu .

" Didalam kamar buk .. yaudah aku berangkat assalamulaikum " ucapku berjalan keluar .

" Walaikumsalam " jawab Ibu bersamaan dengan Rian .

Aku pun berjalan menuju mobil , sambil kepikiran Nunung .

" Ngambek lagi .. baru baikan hadeh kayak nya aku gak jodoh deh " batinku .

Aku pun masuk kedalam mobil , mobil pun berjalan menuju Malang dengan kecepatan normal .




. . . . . . . . . .



Skippp





Aku pun sampai di depan rumah Izha , aku pun turun membuka gerbang setelah terbuka aku kembali masuk kedalam mobil . Setelah mobil masuk kedalam aku di sambut oleh salsa yang sudah berseragam sekolah dasar , " Ayahh .. udah di tungguin sama ummi " ucap Salsa menghampiri ku .

Aku sedikit kaget mendengar Salsa memanggil ku dengan sebutan Ayah , aku berlutut memeluk nya .

" Masuk yok .. kedalam " ucapku sambil kugendong di punggung .

Aku pun berjalan masuk kedalam rumah , aku mencium aroma masakan yang sangat enak di hidung ku aku berjalan menuju dapur terlihat Izha sedang memasak .

" Ummiii .. ini ayah udah dateng " ucap Salsa nada keras .

Izha pun tersenyum sambil berbalik badan , " Astaga salsa turun udah gede masih minta di gendong ya " ucap Izha .

" Ayah turun .. takut hihi " ucap Salsa .

Aku pun menurunkan nya di kursi makan , entah begitu senang nya melihat anak dari Izha ini meskipun di tinggal oleh Abi nya seperti tidak berpengaruh .

" Mass .. sebentar ya bentar lagi mateng kok " ucap Izha kembali mengaduk .

" Iya .. nayla kemana dek .. ? " tanyaku .

" Di kamar mass .. lagi tidur tadi " jawab Izha .

Aku pun menaiki tangga menuju kamar Izha , aku pun masuk melihat Nayla sedang tertidur lelap karna takut terbangun aku pun turun kebawah kembali .

" Tetep masih tidur kan mass " ucap Izha sambil menata piring di meja makan .

" Iya .. baby sister nya kemana dek ? " tanya ku sambil menuruni tangga .

" Belum dateng mass .. nanti jam 9 an biasanya " jawab Izha .

Aku pun manggut - manggut dan duduk di kursi makan , Salsa duduk si sebelah ku sambil menonton YT kids Izha langsung mengambilkan nasi di piring ku serta piring salsa .

" Lauk nya milih aja mass .. adek mau nyiapin buku nya salsa sebentar " ucap Izha berjalan menaiki tangga .

Aku pun mengambil lauk ayam goreng dan perkedel tak lupa sambel dan sup .

" Salsa mau yang mana ? " tanyaku sambil memegang piring nya .

Salsa menaruh hp di meja sambil melihat lauk yang mau di pilih , " Ayam aja deh yah .. sup nya gak usah sama sayur ya " jawab Salsa .

" Lohh .. harus sama sayur nya dong salsa " ucap Izha turun sambil membawa tas .

" Dikit aja ya umii .. " ucap Salsa .

" Harus banyak dong anak ummi biar sehat yahh .. " ucap Izha .


Salsa mengangguk pasrah , aku pun mengambilkan sayuran di dalam sup tersebut .

Setelah itu aku memakan nasi dengan lahap karna sejak tadi aku menahan lapar , ketika sedang makan aku melihat Izha sedang menatapku .

" Adek gak makan ? " tanyaku .

" Nanti aja deh mass .. habis nganterin salsa sekolah dulu " jawab Izha salah tingkah .

Aku pun kembali makan dengan lahap sampai kuah sup aku minum , " Enak banget dekk .. mantap " ucapku berdiri menaruh piring .

" Hehe .. makasih mass " jawab Izha tersenyum lebar .

" Ayahh .. nginep ya nanti di sini salsa pengen ke alun - alun sama ayah " ucap Salsa ..

Aku bingung menjawab nya bagaimana , memang tadi aku pamitan ke Nunung nginep di apartemen tapi aku niat nya beralasan seperti itu agar tidak di telpon terus , jadi aku tetep pulang ke rumah tapi gak nentu wakutnya .

" Ayah mau pulang ke rumah nya dong salsa .. kapan - kapan aja kasihan ayah pasti capek kalau pulang kerja " Ucap Izha menaruh piring Salsa ke wastafel .

" Gapapa kok .. nanti habis pulang kerja ya salsa .. ayah ajak ke alun - alun aja ya .. " jawabku tersenyum .

" Horeee ... makasih ayah " ucap Salsa .

Aku pun tersenyum melihat tingkah nya yang manja seperti Ummi nya , " Nanti di cariin istri nya loh mass , mending kapan - kapan aja " ucap Izha pelan duduk di sebelahku .

" Aman kok dekk .. kasihan juga salsa biar refreshing .. " jawab ku sambil melihat jam .

Jam masih menunjukan pukul 07.20 , " Anterin salsa dek mumpung masih belum macet , ini " ucapku sambil memberikan kunci mobil .

" Yaudah mass aku anterin dulu ya bentar .. " jawab Izha mengambil kunci mobil .

" Ayok salsa berangkat sekolah " ucap Izha .

Salsa pun turun dari kursi , " Ayah .. salsa berangkat sekolah ya nanti jangan lupa " ucap Salsa salim .

" Iya .. belajar yang pinter biar kayak ummi nya .. " jawabku sambil melirik Izha .

Izha terlihat malu aku tersenyum melihat nya , Aku pun berjalan mengikuti nya karna aku belum merokok sama sekali , sekalian membukakan pintu gerbang .

Aku membuka kan pintu mobil untuk Salsa , setelah masuk aku menutup nya kembali , aku berjalan membuka kan gerbang rumah .

".. Assalamulaikum " ucap Izha bersamaan dengan Salsa di dalam mobil .

" Walaikumsalam " jawab ku .

Aku pun menunggu sampai mobil tak terlihat setelah itu aku pun menutup gerbang separuh , aku berjalan menuju taman kecil di dekat garasi mobil sambil menyulut rokok .

" Aku harus jujur sih ke nunung kalau aku bantu izha , tapi responnya pasti marah banget , tapi gimana lagi ya .. kasihan izha nya nanti di tuduh pelakor " ucapku dalam hati .


Pikiran ku terus mencari jalan keluar agar Izha dan Nunung berdamai saling menerima satu sama lain , hingga tak terasa mobil yang di kemudi oleh Izha pun berada di depan gerbang .

Aku pun berlari membukakan gerbang , mobil pun masuk kedalam aku menutup gerbang kembali . Izha pun turun dari mobil terlihat wajah nya yang cantik , " Dekk .. siapa yang ngajarin salsa manggil ayah ? " tanyaku berjalan bareng masuk kedalam rumah .

" Salsa sendiri mass sumpah , dari kemaren mas di cariin katanya ayah gak kesini ya mi " jawab Izha .

Aku pun duduk di ruang tamu , " Kopi atau teh mass ? " tanya Izha masih berdiri .

" Air putih aja .. dek " jawabku sambil mematikan rokok di asbak .

Izha pun pun mengambilkan segelas air putih , ia menaruh di meja sambil duduk di kursi .

Aku pun meneguk air putih hingga habis , " Mas , abi kemaren ke sini " ucap Izha menatap ku serius .

" Ngapain ? " tanyaku serius .

" Intinya kemaren abi ngomong gini mas .. aku gak mau nanggung biaya anak mu suruh siapa kamu minta cerai .. gitu mass " ucap Izha .

" Ohh .. kirain ngapain biarin aja kan ada mass yang nanggung biaya sekolah nya anak mu , gimana udah nemu supplier busana muslim nya ? " tanya ku .

" Udah mass .. adek bilang nego harga sama mas saja gitu " jawab Izha .

" Ohh .. kapan nanti aja biar sekalian salsa ke alun - alun ? " ucapku sambil meminum air putih .

" Boleh mass .. nanti adek bilangin ya mas " jawab Izha sangat antusias .

Aku melihat jam tangan sudah menunjukan 07.55 , " Mas pamit kerja dulu ya dek .." ucapku berdiri mengambil tas .

" Iya mass .. ayok aku anterin " jawab Izha berdiri .

Aku pun berjalan keluar menuju mobil , setelah masuk kedalam mobil terlihat Izha mendorong gerbang aku pun memundurkan mobil , " Assalamulaikum " ucapku sambil membuka kaca .

" Bentar mass .. "

Izha pun menghampiri ku , " Cuppphh .. walaikumsalam " ucap Izha tersenyum .

Aku pun agak kaget dengan ciuman barusan , aku pergi sambil melambaikan tangan , aku pun menuju kantor agak ngebut .









.................




Malam harinya ..







POV NUNUNG



" Duhh ... kok gak di angkat sihh , masak jam segini masih kerja .. gak mungkin lah " ucapku dalam hati .

Aku terus mencoba menghubungi mas Anam lewat telpon lagi .


Tutt ... tutt .. tuttt


" Angkat mass .. pliss perasaan ku kok gak enak ya , apa aku samperin ke malang aja ya " batinku gelisah .

Aku bangun dan duduk bersandar di dipan , melihat jam sudah menunjukan 21.00 dan mas Anam masih belum bisa di hubungi . Aku pun berjalan keluar dari kamar sambil menunggu kedatangan mas Anam , aku melihat Ibu sedang menonton acara televisi aku berjalan melewatinya . Aku duduk di depan rumah sambil mencoba entah yang keberapa .

Tutt ... tuttt .. tuttt


" Nomer yang anda tuju tidak dapat di hubungi coba beberapa saat lagi " ucap operator .

Aku pun sudah putus asa untuk mencoba menghubungi mas Anam , ketika hendak menrauh hp di meja .. Hp ku berdering aku tersenyum langsung mengangkat nya .

" Assalamualaikum mass .. kok baru di angkat sihh " ucapku manja .

" Mbakk .. aku agus .. maaf kalau ganggu mbak " jawab Agus .

Aku pun langsung melihat layar hp terpampang nama Agus di hp ku , " Ehh .. kirain suami ku gus .. emang nya ada apa gus ? " ucapku malu karena salah orang .

" Emm gini .. mbak bisa ke gapura ? " tanya Agus .

" Bisa sih guss .. tapi mbak takut ada yang ngelihat kalau ketemu di situ " .

" Enggak kok mbak aku gak lama - lama janji bentar aja " .

Aku pun mencoba berfikir untuk menemuinya atau mending gak usah , " Kalau aku nolak gak enak sendiri orang yang selalu nolongin aku ya agus " batinku .

" Emm ... yaudah bentar mbak ambil jilbab dulu .. " jawab ku .

" Ya mbak .. aku tunggu " ucap Agus mematikan sambungan telpon .

Aku pun berjalan menuju kamar untuk mengambil jilbab cardingan ku , setelah aku pakai aku menyemprot kan parfum milik mas Anam .

Aku pun berjalan menghampiri Agus , ketika berada di dekat gapura aku mencari keberadaan Agus . Agus ternyata berada di dekat penjual nasi goreng , aku pun menghampiri nya .

" Ada apa guss ? " tanyaku sambil menoleh kanan kiri .

" Ini mbak aku ada sedikit rezeki heheh terima ya mbak " jawab Agus memberikan sekotak pizza .

" Emm .. makasih banget loh ya " ucapku waspada takut ada orang kampung .

" Udah gitu aja mbak .. aku langsung pulang dulu .. assalamualaikum " ucap Agus sambil menghidupkan motor nya .

" Walaikumsalam .. makasih banyak ya guss .. " jawabku tersenyum .


Agus pun berjalan pergi , aku pun berjalan menuju pulang ke rumah dengan perasaan senang , " Ngapain ya agus sampek beli'in ginian mending kan di tabung loh .. " batinku .


Ketika sedang berjalan aku di klakson mobil dari belakang sambil lampu ngedim aku menoleh kebelakang , aku melihat mobil tersebut tersenyum bahagia . Aku pun langsung menghampiri nya , mas Anam pun membuka kan pintu sebelah .

" Habis darimana ma ? " tanya mas Anam .

Aku pun duduk di sebelah nya , " Ini mas .. di kasih temen ku pizza " jawabku tidak menyebut kan nama Agus sambil menunjukan sekotak pizza .

Aku melihat mas Anam hanya manggut - manggut , " Mass ... aku kepingin " ucapku sambil menggigit bibirku .

Mas Anam pun tersenyum sambil merangkul ku , " Iya .. " jawab mas Anam mengelus kepalaku .

" Kok iya doang sih mass .. " ucapku cemberut .

" Lah minta nya gimana ya nanti lah .. masak langsung disini " jawab mas Anam .

Aku merasa mas Anam tidak terlalu antusias , biasanya kalau di ajak udah pasti langsung terlihat senang , " Dasar .. coba aja kalau kepengen sendiri , pasti udah maksa " batinku kesal .

Aku pun melihat mas Anam yang tetap menyetir , sama sekali gak menoleh ke arah ku .

" Oh iya .. kan tadi mas Anam bilang nya nginep kan tapi kok pulang ya ?? .. ah biarin aja deh yang penting sekarang udah ada disini hihi " ucapku dalam hati .


Mobil pun berhenti di depan rumah , " Ayok ma turun .. " ucap mas Anam sambil melepaskan sabuk pengaman nya .

Aku pun terkejut ternyata daritadi aku ngelamun , aku pun keluar dari mobil sambil membawa pizza aku berjalan masuk ke rumah .

Ketika masuk keadaan sudah sepi , " Yess .. udah sepi hihihi " ucapku lirih .

Aku menaruh pizza di meja makan , aku langsung berjalan masuk ke kamar untuk berganti baju dengan lingrie .

Mas Anam pun masuk dan melepaskan jas nya , aku tersenyum menghampiri nya dan membantu melepaskan kemeja yang ia pakai .

Setelah telanjang dada mas Anam melepaskan celana nya aku semakin tak sabar untuk bersetubuh lagi dengan nya , " Yuk mass .. " ucapku menggandeng tangan nya .

" Ntar dulu .. aku mau mandi bau " jawab mas Anam melepaskan pegangan ku .

Aku mendengus kesal tapi bagaimana lagi kalau aku ngotot pasti bakalan tambah marah , mas Anam keluar sambil membawa handuk .

" Beda banget sih kayak gak bergairah gitu .. kok aku ngerasa mas Anam semenjak cekcok sama aku di rumah sakit sikapnya beda ya ?? " ucapku dalam hati .

Aku pun berkaca sambil membayangkan persetubuhan habis ini , aku menyemprot kan parfum di tubuh ku biar mas Anam semakin bergairah .

Aku pun duduk sambil bermain hp menunggu mas Anam selesai mandi , " Wahh .. siti udah isi perut nya .. seneng banget ya kayak nya siti udah mau punya anak lagi " Batinku sambil melihat story foto testpack garis 2 .

Aku melihat mas Anam masuk ke kamar , " Sekarang ya mass .. aku udah gak sabar hehe " ucapku cengengesan .

Mas Anam menaruh handuk dan menghampiri ku yang duduk di ranjang , aku langsung menarik nya pelan hingga tiduran di kasur .

Aku duduk di atas nya sambil mengelus dada nya , aku mencoba membuat mas Anam bergairah lagi aku pun memulai dengan ciuman bibir terlebih dahulu sambil mengelus dada mas Anam .

" Emm .. cuphh cuphhh cuphh " erangku terus menyosor bibir nya .

Aku merasakan mas Anam tidak terlalu membalas atau menyedot lidah ku ketika masuk kedalam mulut nya , aku pun menghentikan ciuman bibir dan menatap mas Anam heran .

" Mass .. kok gitu sih ayok dong mas yang semangat , katanya bikin adek nya rian " ucapku manja .

Mas Anam hanya menatap ku biasa saja tanpa ada senyuman , aku pun melepaskan lingrie ku dan telanjang tanpa sehelai benang apapun .

Aku menyodorkan payudara ku ke mulut nya , mas Anam hanya menjilat biasa saja tidak terlihat bernafsu .

" Remes dong mass .. ayokk shh " ucapku sambil mengelus rambut nya .

Tetap tidak ada respon untuk melakukan apapun , aku pun berbalik badan menghadap penis nya yang masih lemas aku mengocok nya sambil ku jilat ujung nya .

Aku pun sedikit membungkuk di atas tubuh mas Anam sambil mengocok dan memasukan kedalam mulut ku walau hanya ujung nya saja .

Mas Anam mulai mendesis ketika aku sedot ujung nya sambil ku mainkan lidah ku di lubang kencing nya , aku semakin bersemangat karna pikirku mas Anam mulai terbawa nafsu nya .

Plakkk .. plak .... plak ..


" Ahh .. sakit mass jangan di gituin di elus aja " ucapku menoleh ke belakang .

Mas Anam tidak merespon ku , ia terus menampar dengan keras bokong ku aku mulai kurang nyaman karna aku tidak suka dengan seks agak menyiksa . Terlihat sudah berdiri keras penis hitam nya aku pun berjongkok dan memasukan penis nya kedalam kemaluan ku .

" Uhh .. enak mass ahh " ucapku perlahan duduk sambil menggoyangkan pinggul ku .

Aku berposisi wot membelakangi mas Anam , aku melihat diriku di pantulan kaca .

" Emm ... enak mass ? " erangku .

Mas Anam hanya diam saja seperti patung , aku terus pun berjongkok kembali dan menaik turun kan pinggulku walau terlihat masih kaku .

Plakk .. plakk ..

" Ahh .. sakit mass jangan dongg shh ahh " erangku .

Aku pun mencoba untuk menghentak - hentak kan pinggulku dengan keras .

Plokk .. plokk .. plok ..

Suara benturan pinggulku dengan paha mas Anam sangat keras , aku tidak peduli jika Ibu sampai mendengar persetubuhan ku dengan mas Anam .

Aku mulai merasakan nikmat ketika penis mas Anam menggaruk kemaluan ku , aku pun merasa agak pegel di lututku .

" Mass .. aku dibawah ya .. " ucapku menoleh ke belakang .

Mas Anam mengangguk , aku pun tersenyum sambil merebahkan tubuku dan mengangkang lebar .

" Enak gak mass .. goyangan ku barusan " ucapku tersenyum menggoda .

" Biasa ... " jawab mas Anam datar .

Mendengar jawaban seperti itu hatiku seperti di pukul oleh nya , aku ingin mendengar pujian nya tetapi ia seperti tak menghargai ku .

Mas Anam mulai memasukan penis nya kedalam liang peranakan ku , " Uhhh .. enak mass " ucapku mendesis .

Mas Anam pun mulai mengayunkan pinggul nya dengan tempo sedang , aku pun meraskan penis nya keluar masuk dengan nikmat dan geli .

Aku memejam kan mata menikmati genjotan dari mas Anam , aku mengelus dada nya sambil mendesah pelan .

" Terus mass .. ahh ,,, ahh ,, enak mass " desahku .

Mas Anam terus menggenjot ku tanpa henti , aku mulai merasakan akan segera orgasme .


PLOKK .. PLOOK .. PLOKK ..

" Ahh aku mau dapet mass .. ahh agak kencengin mass shh " erangku memejamkan mata sambil mencekram sprei .

Mas Anam tiba - tiba menghentikan genjotan nya , aku membuka mata dan agak kesal karna aku hampir saja orgasme .

" Kok berhenti sihh mass .. aku mau dapet lohh " ucapku menggerutu .

" Ada orang ngetok pintu .. " jawab mas Anam .

" Kan bisa habis ini mass .. selesain dulu yok mass .. " ucapku memaksa .

Mas Anam malah melepaskan penis nya , aku heran dengan sikap nya ia pun memasang celana dan kaos nya mas Anam pun berjalan keluar kamar .

Aku masih dalam posisi nanggung karna dikit lagi aku bakal orgasme , aku pun meluruskan kaki ku sambil menunggu mas Anam kembali .

Sekitar 10 menitan mas Anam tak kunjung kembali , tubuku yang mulai merasakan kedinginan aku bangun dan memakai lingrie kembali dengan perasaan sebal karena gagal orgasme .

" Udah daritadi aku yang banyak gerak .. baru mau dapet malah di lepasin bete banget deh .. " ucapku lirih .

Aku membuka pintu sedikit sambil melirik di luar , terlihat mas Anam yang sedang duduk bersama Bapak , " Ganggu aja sih bapak .. gak enak nya tinggal bareng sama mertua ya gini ah .. " ucapku dalam hati marah .

Aku pun merapikan sprei sehabis pertempuran yang belum selesai aku tiduran sambil menunggu mas Anam kembali , aku tidak enak jika diriku memanggil mas Anam takut dikira gak sopan oleh Bapak .

" Tidur aja deh bentar .. nanti kan mas Anam bakalan bangunin aku " ucapku lirih .

Aku pun memejamkan mata sambil memeluk guling , tak terasa aku mulai terlelap tidur .


Tidak ada lagi persetubuhan selanjutnya karna , Anam langsung tidur setelah ngobrol dengan Bapak .






BERSAMBUNG ....
 
Makasih updatenya hu. Kayaknya Anam bakal masalah financial ni, kiri kanan depan belakang mau ditanggung, motor baru rian lagi, mau bayar rumah dan modal perusahaan Izha lagi, nunggu tersepit aja tu. Nunung pula kurang nafkah batin, menanti saat aja untuk menyerah diri ke Agus yang telah banyak termakan budinya.
 
Makasih updatenya hu. Kayaknya Anam bakal masalah financial ni, kiri kanan depan belakang mau ditanggung, motor baru rian lagi, mau bayar rumah dan modal perusahaan Izha lagi, nunggu tersepit aja tu. Nunung pula kurang nafkah batin, menanti saat aja untuk menyerah diri ke Agus yang telah banyak termakan budinya.
hmm .. apakah benar 🤔
Temen rian ga dapet bagian lagi suhu?
spoiler dong
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd